Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG

MENGALAAMI TUBERKULOSIS PARU DENGAN


MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN
NAPAS DI RSUD PASAR REBO JAKARTA TIMUR

DISUSUN OLEH :
SULTAN TAKDIR
1030171005
LATAR BELAKANG
World Health Organization (WHO) jumlah
kasus baru Tuberkulosis pada 2015 mencapai
10,4 juta jiwa meningkat dari sebelumnya
hanya 9,6 juta. Adapun jumlah temuan
Tuberkulosis Paru terbesar adalah di India
sebanyak 2,8 kasus

Berdasarkan RISKESDAS tahun 2016


Indonesia sebanyak 1,02 juta kasus dan
Tiongkok sebanyak 918 ribu kasus.
(Kemenkes, 2016)

Menurut Koesmedi Priharto sebagai Kepala


Suku Dinas Kesehatan DKI Jakarta (2018)
menerangkan bahwa Provinsi DKI Jakarta
memiliki 37.114 penderita dengan positif
Tuberkulosis paru, Pada Kota Administratif
Jakarta Timur dilaporkan bahwa penderita
dengan Tuberkulosis Paru sebanyak 11.257
orang
TB atau Tuberkulosis adalah suatu penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri micro
tuberculosis yang dapat menular melalui
percikan dahak. Tuberkulosis bukan
penyakit keturunan atau kutukan dan
dapat disembuhkan dengan pengobatan
teratur, diawasi oleh Pengawasan Minum
Obat (PMO). Wahid & Suprapto, 2013)

DEFINISI
* MANIFESTASI KLINIS * PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
GEJALA SISTEMIK Kultur sputum
DEMAM Tes kulit/ mantoux
MALAISE Foto thorax
GEJALA RESPIRATORIK Laboratorium darah
BATUK lengkap
BATUK DARAH
SESAK NAFAS
NYERI DADA
(Manurung, 2013).
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAAMI TUBERKULOSIS PARU
DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAPAS

PENGKAJIAN TN. A PENGKAJIAN TN. S


Pada teori
* DS: TN. A usia tanda dan gejala
32 tahun dengan keluhan pada klien TB paru terkait
* DS: TN. S usia 64dengan
tahun dengan keluhan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalahKlien
batuk muncul sudah 3 minggu, sesak, sulit pasien akansesak
mengatakan mengeluh
nafas sejak 2
mengeluarkan dahak, nyeri saat batuk hari, tenggorokan sakit, batuk sudah 3
sesak nafas,OAT
mengkonsumsi batuk berdahak
tapi putus obat hingga batuk berdarah,
bulan minummalaise
obat warung(seperti
untuk
penurunan
* DO: TD: 108/67berat badan,
mmHg, Sh: nafsu makan berkurang), demam disertai
36,7ºC, Nd:100 mengatasinya, ada mual dan muntah 3
Pada tahap pengkajian
x/menit, RR:
keringat ditemukan
26 x/menit, suara
dingin dan napas
nyeri pada faktor
dada. penghambat
kali. yaitu sulitnya mencari
ronchi, skala nyeri 7, irama: irreguler,
data pasien
  jenis karena pasien kurang koperatif namun
pernapasan: kusmaul ,BB sebelum
* DO: TD:dapat ditangani
110/70 mmHg, dengan
Sh: 37,1ºC, Nd: 86
x/menit, RR: 24 x/menit, suara napas
teknik bina
sakit:
Setelah hubungan
65 kg, BB saat sakit:saling
dilakukan analisa percaya,
63 kg, TB:160
kesenjanganfaktorpendukung
antara klien
ronchi, dari
satu
irama: tahap
dan dua
irreguler, pengkajian
jenis
cm
perawat
dengan membantu dan membimbing
hasil berupaproses
tanda pengkajian
pernapasan: kusmaulyang BB dilakukan.
sebelum sakit:
* Hasil LAB:teori
Leukositdidapatkan
13.4* , Hemoglobin dan
50 kg, gejala pada
BB saat sakit : 40 teori yaitu
kg, TB: 165 cm
mengeluh sesak
12.4, Hematokrit 40*,nafas,
Trombositbatuk
206, berdahak hingga
* Hasilbatuk berdarah,
LAB: Leukosit malaise
6.7*, Hemoglobin
Eritrosit 4.6 LED: 35
(seperti penurunan berat badan, nafsu makan 11.7*, Hematokrit 35, Trombosit
berkurang), demam 382,
* Photo torax : Positif ada bercak-bercak Eritrosit 4.7
disertai keringat
atau gambaran berawandingin, nyeri pada dada. * Photo torax: Photo torax : negatif
pada paru-paru
kanan
* Pemeriksaan BTA: BTA 1 dan 2 negatif * Pemeriksaan BTA: BTA 1 dan 2 positif
Ulang pemeriksaan BTA 2
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pada
Pada teori teori terdapat
terdapat lima
lima diagnosa
diagnosa keperawatan
keperawatan antara
antara lain:
lain:
•• Bersihan
Bersihan jalan TN.
jalan tidak
A efektif
tidak efektif berhubungan
berhubungan dengan
dengan Sekret
TN. Skental
Sekret kental atau
atau
sekret
sekret darah
darah
*
•• PolaBersihan
Pola napasjalan
napas napas
tidak
tidak tidak berhubungan
efektif
efektif efektif
berhubungan *dengan
Bersihan jalan napasupaya
dengan hambatan
tidak efektif
hambatan upaya nafas nafas
berhubungan
•• Perubahan dengan hipersekresi berhubungan dengan hipersekresi
Perubahan nutrisi
nutrisi kurang
kurang dari
dari kebutuhan tubuh
kebutuhanjalan
tubuh berhubungan
berhubungan
napas
dengan
denganklien
dibuktikan dengan
jalan napas
kelemahan, dibuktikan dengan klien
kelemahan, sering
sering batuk/
batuk/ produksi
produksi spuntum,
spuntum, dispnea,
dispnea,
tidak mampu
anoreksia.
anoreksia. sekret,
mengeluarkan
tidak
•• Risiko mampu mengeluarkan sekret,
Risiko tinggi
tinggi infeksi
infeksi sputum berlebih, suara nafas ronkhi,
Pada tahap diagnosa keperawatan tidak
sputum
•• Kurang
Kurang
rr:
berlebih, suara nafas ronkhi,
pengetahuan
pengetahuan
26 x/menit pola napas
berhubungan
berhubungan dengan
kusmaul, dengan
:: kurang
rr: 24 x/menitterpajan
kurang terpajan pada
pada
pola napas kusmaul,
informasi
informasi (Doengoes,
(Doengoes, 2012). klien mengatakan sesak.
sesak.2012).
ditemukan faktor penghambat,
klien mengatakan
* Pola napas tidak efektifadanya
* Pola napas
 Setelah tidak efektif
dilakukan analisa kesenjangan
kesenjangan antara klien
klien satu dan
dan dua dengan
bimbingan
 Setelah
teori
teori
dilakukan
berhubungan
didapatkan
didapatkan
dengan
hasil
hasil
perawat
analisa
hambatan
berupa
berupa diagnosa
diagnosa
dan
antara
tersedianya
berhubungan
keperawatan
satudengan
upaya napasdidapat
keperawatan didapat
dua
bahwa
dibuktikan buku
dengan
hambatan
dengan
bahwa
upaya napas (nyeri saat bernafas)
seperti
diagnosa
diagnosa
dibuktikan
pertama
pertama
SDKI
pertama
pertama
dengan
sudah
sudahpola
dan
dan (PPNI,
kedua
kedua
penggunaan
terjadi
terjadi infiltrasi
infiltrasi
otit 2016)
pasien
pasien sama
radang
dapat
dikarenakan
samapenggunaan
dikarenakan
napassampai
radang sudah
sudah kusmaul,
sampai
membantu
otitpada
bantupasien
pada
keklien
ke
napas, pola
pasien
mengatakan
pleura
pleura ditandai
ditandai
bantu napas, napas kusmaul,
penulis
dengan
dengan LED
LED danmenegakan
dan
klien mengatakan leukosit
leukosit yang
sesak nafas diagnosa
yang meningkat.
meningkat.
*
sesak
Pada nafas
Pada pasien
Defisit
pasienkeperawatan.
nutrisi
kedua,
kedua, pasien
pasien
berhubungan dengan
tidak
tidak mengeluh
mengeluh nyeri
nyeri dada
dada melainkan
melainkan mengeluh
mengeluh mualmual dan
dan tidak
tidak nafsu
nafsu
* Nyeri
makan
akut berhubungan
ditandai
dengan peningkatan kebutuhan
makan ditandai dengan
agen pencedera dengan penurunan
penurunan
fisiologis dibuktikan
berat
berat badan
badan dari
dari 50
50 kg
kg hingga
hingga 40
40 kg,
kg,
IMT :: 40 metabolisme dibuktikan dengan berat
40 ::klien
(1.65)²= 17.78 kg/m 2, dan didukung dengan pemeriksaan
2
IMTdengan (1.65)²= 17.78
mengeluh kg/m
nyeri, , dan didukung
tampak badandengan
menurun,pemeriksaan
membran mukosa
laboratorium:
laboratorium: HB
HB 5,7
5,7 g/dl,
g/dl, klien
klien
meringis, gelisah, pola napas cepat juga
juga mengatakan
mengatakan mual,
mual, makan
makan hanya
hanya ¼¼
pucat, nafsu makan menurun.
porsi
porsi
dalammakan,
makan, klien
klien juga
juga mengatakan
mengatakan lidahnya
lidahnya pahit,
pahit, sehingga
sehingga perawat
perawat
mengangkat
mengangkat diagnose
diagnose kedua
kedua pada
pada pasien
pasien satu
satu dan
dan dua
dua berbeda.
berbeda.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

TN. A TN. S
Setelah dilakukan analisa kesenjangan antara klien satu dan dua dengan teori
* DX 1: Monitor
didapatkan fungsi pernafasan, Catat
hasil: * DX 1: Monitor fungsi pernafasan, Catat
Tujuan dan kriteria
kemampuan hasil yang diharapkan
untuk mengeluarkan mukosa/ setelah dilakukanuntuk
kemampuan tindakan keperawatan
mengeluarkan
batuk
selama 4 efektif
x 24 jamdan ajarkan
diharapkanbatuk efektif,
: mukosa/ batuk efektif dan ajarkan batuk
• Berupa tujuan
Berikan pasien pada
posisi semi pasien satu dan dua dengan
fowler, Pertahankan teori memiliki kesamaan
efektif, Berikan pasien posisi semi
masukan cairan
sedangkan sedikitnya
kriteria hasil2500 ml/hari
pada pasien satu dan duaPertahankan
dengan teori terdapat
Padakecuali
klienkontra
satu usia tahun akan menunjukanfowler,
32 Lembabkan
indikasi, bersihan jalan nafas masukan
klien cairan
efektif
perbedaan berupa pernafasan dalam batassedikitnya normal, 2500
bunyi pernafasan
ml/hari kecuali normal,
kontra
Pada
dengan tahap
kriteria
udara/oksigen
sekret tidak
tim dokter
perencanaan
hasil pernafasan
inspirasi,
kental,
dalam pemberian
Kolaborasikan
klien dapat
terapi
dalam
dengan keperawatan
batas
mengeluarkan
sesuai
normal, sesak
sekret.
indikasi, Lembabkantidak
klien ditemukan
berkurang
udara/oksigen
atau
hilang, klien tidak batuk lagi, bunyi pernafasan normal, sekret tidak kental, klien
faktor
dapat
indikasi penghambat,
mengeluarkan sekret, tidak terdap adanya inspirasi,
bimbingan perawat
Kolaborasikan
dokter dalam pemberian
dengan timdan
terapinafas
sesuaiyaitu
• *Hal
DX tersebut dikarenakan
2: Kaji dispnea, takipnea, tak tujuan dari ketidakefektifan bersihan jalan
 tersedianya buku seperti SIKIdan dan SLKI
indikasi dapat membantu
pasien menunjukan
normal/menurunnya bersihan
bunyi nafas, jalan nafas
peningkatan untuk mencapai tujuan tersebut
Sedangkan pada klien dua usia 64 tahun tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan
upaya pernafasan,
melihat Kaji
penulis sianosis
menegakan atau * DXnormal,
tirah perencanaan 4 x 24 jamkeperawatan
penulis dari pernafasan dalam batas jika kriteria
2: Kaji dispnea, hasil
takipnea, takpasien
.
setelah dilakukan
perubahan warna tindakan keperawatan
kulit. Tingkatkan selamanormal/menurunnyadiharapkan
bunyi pada
nafas, pasien
tidak ada sesak maka kita harus mengetahui batas normal pernafasan berapa,
akanbaring/
menunjukan bersihan
batasi aktivitas jalanaktifitas
dan bantu nafas klien efektif denganupaya
peningkatan kriteria hasil pernafasan
pernafasan, Kaji
jika sekret
perawatan berkurang pasti suara pernafasan akan normal, bunyi pernafasan
dalam batas normal, sesak klien berkurang atausianosis hilang,atau
klien tidak batuk
perubahan warnalagi, bunyi
kulit.
ronchi dihasilkan
* DX 3: Lakukan karena
pengkajiian adanya penumpukan sputum, maka dengan
pernafasan normal, sekretnyeritidak(lokasi, skalaklien dapat
kental, mengeluarkan
Tingkatkan sekret.
tirah baring/ batasi aktivitas
berkurangnya sputumGunakan
nyeri, durasi, frekuensi), udara teknik
nafas pasien akan kembali normal, maka penulis
dan bantu aktifitas perawatan
komunikasi terapeutik
menambahkan untukhasil
kriteria mengetahui
bunyi pernafasan normal pada interval
pengalaman nyeri pasien, Kontrol lingkungan * DX 3: Dokumentasi status gizi pasien,
yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu Anjurkan makanan sedikit tapi sering,
ruangan,pencahayaan dan kebisingan, Ajarkan Kolaborasi dengan ahli gizi, Monitor
pasien teknk nonfarmakologi pemerikasaan laboratorium
TN. A Diagnosa TN. S Diagnosa Keperawatan
Keperawatan 1 1
* Memonitorfungsi pernafasan * Memonitorfungsi pernafasan
* menvatat kemampuan untuk mengeluarkan * menvatat kemampuan untuk mengeluarkan
mukosa/ batuk efektif dan ajarkan batuk efektif mukosa/ batuk efektif dan ajarkan batuk efektif
* memberikan pasien posisi semi fowler * memberikan pasien posisi semi fowler
* mempertahankan masukan cairan sedikitnya * mempertahankan masukan cairan sedikitnya 2500
2500 ml/hari kecuali kontra indikasi ml/hari kecuali kontra indikasi
* melembabkan udara/oksigen inspirasi * melembabkan udara/oksigen inspirasi
* Melakukan kolaborasikadengan tim dokter dalam * Melakukan kolaborasikadengan tim dokter dalam
pemberian terapi sesuai indikasi pemberian terapi sesuai indikasi
IVFD RL 500 ml/ 24 jam IVFD RL 500 ml/ 24 jam
Lasal exp PO 3x1 Ceftriaxone 1x2 mg
OAT lanjut PO BK III 3X1
FDC (selasa, kamis, sabtu) 1x3 Vit K 3x1
Vicilin IV 4x1.5 gr OMZ IV 1x40 mg
Ondansentron IV 3x4mg

Implementasi Keperawatan
TN. A Diagnosa TN. S Diagnosa Keperawatan
Keperawatan 2 2
* Melakukan pengkajian adanya * Melakukan pengkajian adanya
dispnea, takipnea, tak dispnea, takipnea, tak
normal/menurunnya bunyi nafas, normal/menurunnya bunyi nafas,
peningkatan upaya pernafasan. peningkatan upaya pernafasan.
* Melakukan pengkajian adanya * Melakukan pengkajian adanya
sianosis atau perubahan warna kulit sianosis atau perubahan warna kulit
* Melakukan peningkatkan tirah * Melakukan peningkatkan tirah
baring/ batasi aktivitas dan bantu baring/ batasi aktivitas dan bantu
aktifitas perawatan diri sesuai aktifitas perawatan diri sesuai
keperluan keperluan
* Memberikan oksigen tambahan * Memberikan oksigen tambahan

Implementasi Keperawatan
TN. A Diagnosa TN. S Diagnosa Keperawatan
Keperawatan 3 3
* Melakukan pengkajiian nyeri (lokasi, * Mendokumentasi status gizi pasien
skala nyeri, durasi, frekuensi) * Menganjurkan makanan sedikit tapi
Setelah dilakukan analisa kesenjangan antara klien satu dan dua dengan teori
*didapatkan
Menggunakan teknik
hasil padakomunikasi sering
kedua klien intervensi observasi tanda-tanda vital tak
terapeutik
ada untuk mengetahui
pada intervensi * Melakukan
yang ditetapkan, penulis menambahkan observasi
kolaborasi dengan TTV
ahli di
pengalaman
intervensi nyeri pasiensebagai acuan untuk
dikarenakan gizimengetahui pernafasan normal
*pada pasien. lingkungan
Mengontrol Pada intervensi memberikan*oksigen
yang dapat pada
Memonitor pasien tidak dilakukan
pemerikasaan
Pada
kepada tahap implementasi
kedua pasien
mempengaruhi tidak
nyeri dikarenakan ditemukan
seperti suhu pasien tidak faktor
mengalamipenghabat,
gangguan faktor
pola nafas
pendukung adanya bantuan dari laboratorium
perawat yang membimbing penulis.
dan tidak ada instruksi
ruangan,pencahayaan dari dokter sehingga
dan kebisingan tidak dilakukan pemberian oksigen
* Mengajarkan pasien teknk pada kedua pasien.

Implementasi Keperawatan
TN. A DIAGNOSA 1 TN. S DIAGNOSA 1
S: S:
Klien mengatakan sudah tidak sesak, Klien Klien mengatakan batuk berkurang
mengatakan batuk berkurang Klien mengatakan sesaknya sudah tidak ada
O: O:
TTV TTV
*Td : 110/70 mmHg *Td : 110/70 mmHg
*Nd : 88x/menit *Nd : 88x/menit
*Rr : 18x/menit *Rr : 18x/menit
*Sh : 36,5oC *Sh : 36.5oC
*Suara nafas vesikuler *Suara nafas vesikuler
*Sputum keluar saat batuk efektif *Sekret keluar saat melakukan batuk efektif
A : Masalah sudah tertasi A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan P : Intervensi dihentikan

*Evaluasi Keperawatan
TN. A DIAGNOSA 2 TN. S DIAGNOSA 2
S:
Klien mengatakan sudaj tidak sesak dan Klien mengatakan sudaj tidak sesak dan
batuk berkurang batuk berkurang
O: O:
TTV TTV
*Td : 110/70 mmHg *Td : 110/70 mmHg
*Nd : 88x/menit *Nd : 88x/menit
*Rr : 18x/menit *Rr : 18x/menit
*Sh : 36,5oC *Sh : 36,5oC
A: Masalah teratasi A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan P: Intervensi dihentikan

*Evaluasi Keperawatan
Evaluasi tindakan keperawatan yang Setelah dilakukan tindakan
dilakukan TN. olehApenulis
DIAGNOSA 3
adalah setiap TN. S DIAGNOSA
keperawatan 3
selama 4 hari ditemukan
selesai
S: dinas (dinas
Setelah pagi). Evaluasi kesenjangan
menganalisa data diantara
pada klien pertama
pasien satumengatakan
S :Klien mengatakan sudah tidak
tindakan keperawatan
Klien mengatakan dan dua
sudah dilakukan
dengan
tidak kriteria
nyeri saat sesak sudah tidak
batuk hasil yang sudah ditetapkanada, klien
selama 4 hari dan dalam karya tulis mual
O: sebagai acuan evaluasi kondisi mengatakan
klien makabatuk berkurang , data
dapat
ilmiah O :Klien hanya 1 porsi
TTVini penulis akan
ditarik membahas
kesimpulan objektif
berupa pasien ditemukan
dua sudah RR: 18x/ menit
memenuhi
mengenai evaluasi
*Td : 110/70 tindakan
sebagian
mmHg
terhadap
kriteria Asuara nafasvesikuler,
:Masalah
hasil yang ditetapkan sekret keluar
teratasipasien
berupa
pasien
*Nd satu intervensi bersihan jalan
dapat mengeluarkan
: 88x/menit saat
sekret saat
P: melakukan
batuk
intervensiefektif,batuk
sesakefektif,nyeri
dihentikan
napas*Rrtidak efektif, pola
: 18x/menit kliennapas
hilang,tidak dada berkurang.
batuk pasien tidak ada skala nyeri 0.
efektif, danoCnyeri akut sudah
*Sh : 36,5
teratasi.pasien
*Skala nyeri 0 dua bersihan jalan
  napas tidak efektif, pola napas tidak
A : Masalah teratasi Setelah dilakukan tindakan
efektif,
Pada dan devisit
tahap
P : Intervensi evaluasi nutrisi sudah
dihentikan keperawatan tidak ditemukankeperawatan selama
faktor 4 hari ditemukan
penghabat, faktor
teratasi.
pendukung adanya bantuan dari perawat data uamg
pada klien kedua mengatakan
membimbing penulis.
sesak sudah tidak ada, klien
mengatakan batuk berkurang , data
objektif ditemukan RR: 18x/ menit

*Evaluasi Keperawatan suara nafasvesikuler, sekret keluar


saat melakukan batuk efektif, nafsu
makan meningkat, klien mampu
menghabiskan 1 porsi mual dan
muntah tidak ada.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai