Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN KRITIS

EFUSI PLEURA

SARI MUNANDA
12010519
PSIK Yayasan Harapan Bangsa
2015
PATOFISIOLOGI
Didalam rongga pleura terdapat + 5ml cairan yang
cukup untuk membasahi seluruh permukaan pleura
parietalis dan pleura viseralis. Cairan ini dihasilkan
oleh kapiler pleura parietalis karena adanya
tekanan hodrostatik, tekanan koloid dan daya tarik
elastis.
Sebagian cairan ini diserap kembali oleh kapiler
paru dan pleura viseralis, sebagian kecil lainnya
(10-20%) mengalir kedalam pembuluh limfe
sehingga pasase cairan disini mencapai 1 liter
seharinya.
Terkumpulnya cairan di rongga pleura disebut
efusi pleura.
DEFINISI EFUSI PLEURA
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam
ruang pleura yang terletak diantara permukaan
visceral dan parietal, proses penyakit primer
jarang terjadi tetapi biasanya merupakan
penyakit sekunder terhadap penyakit lain.
Secara normal, ruang pleural mengandung
sejumlah kecil cairan (5 sampai 15ml)
berfungsi sebagai pelumas yang
memungkinkan permukaan pleural bergerak
tanpa adanya friksi (Smeltzer C Suzanne, 2002).

Secara garis besar dapat kita simpulkan, definisi EFUSI PLEURA


Akumulasi cairan abnormal dalam cavum pleura
Kekuningan (Normal)

Kuning Kehijauan (Infeksi krn Empiema)


Warna
Cairan Kemerahan (Trauma, Keganasan, infark paru)

Merah Cokelat (Abses krn Amuba)

Cairan Transudat Cairan Eksudat


(Cairan
Cairan terbagi 2 (Cairan normal bentukan M.
pleura) kapiler, protein)
Merupakan filtrat plasma yang mengalir menembus dinding
kapiler yang utuh, terjadi jika faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan dan reabsorbsi cairan pleura
terganggu yaitu karena ketidakseimbangan tekanan
hidrostaltik atau ankotik. Transudasi menandakan kondisi
seperti asites, perikarditis. Penyakit gagal jantung kongestik
atau gagal ginjal sehingga terjadi penumpukan cairan.
(Suzanue C Smeltezer dan Brenda G. Bare, 2002).

Ekstravasasi cairan ke dalam jaringan atau kavitas. Sebagai


akibat inflamasi oleh produk bakteri atau humor yang
mengenai pleura contohnya TBC, trauma dada, infeksi virus.
Efusi pleura mungkin merupakan komplikasi gagal jantung
kongestif.TBC, pneumonia, infeksi paru, sindroma nefrotik,
karsinoma bronkogenik, serosis hepatis, embolisme paru,
infeksi parasitik. (Suzanue C Smeltezer dan Brenda G. Bare,
2002).
ETIOLOGI
Hambatan resorbsi cairan dari rongga
pleura, karena adanya bendungan seperti
pada dekompensasi kordis, penyakit ginjal,
tumor mediatinum, sindroma meig (tumor
ovarium) dan sindroma vena kava superior.

Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang


(tuberculosis, pneumonia, virus), bronkiektasis, abses amuba
subfrenik yang menembus ke rongga pleura, karena tumor
dimana masuk cairan berdarah dan karena trauma. Di Indonesia
80% karena tuberculosis. Kelebihan cairan rongga pleura dapat
terkumpul pada proses penyakit neoplastik, tromboembolik,
kardiovaskuler, dan infeksi.
Anamnesi: Nyeri dada &
Diagnosis Dispnea
Px. Fisik: Fremitus(-),
Perkusi (redup), Suara
nafas(-)
Px. Lab: (Transudat atau
Eksudat)
Px. Radiologi: (sudut
kostofrenikus tumpul,
permukaan melengkung bila
cairan >300 cc,
Mediastinum bergeser)
KOMPLIKASI EFUSI PLEURA
FIBROTORAKS
Efusi pleura yang berupa eksudat yang tidak ditangani dengan drainase yang baik akan
terjadi perlekatan fibrosa antara pleura parietalis dan pleura viseralis. Keadaan ini
disebut dengan fibrotoraks. Jika fibrotoraks meluas dapat menimbulkan hambatan
mekanis yang berat pada jaringan-jaringan yang berada dibawahnya. Pembedahan
pengupasan(dekortikasi) perlu dilakukan untuk memisahkan membrane-membran
pleura tersebut.
Atalektasis
Atalektasis adalah pengembangan paru yang tidak sempurna yang disebabkan oleh
penekanan akibat efusi pleura.
Kolaps Paru
Pada efusi pleura, atalektasis tekanan yang diakibatkan oleh tekanan ektrinsik pada
sebagian / semua bagian paru akan mendorong udara keluar dan mengakibatkan kolaps
paru
GEJALA
* Batuk kering
* Demam dan menggigil
* Keringat berlebihan, terutama berkeringat di malam hari
* Ketidaknyamanan, kegelisahan, atau perasaan sakit (malaise)

* Berat badan menurun

* Nyeri dada
PENATALAKSANAAN EFUSI PLEURA

Pleurodesis
Antibiotik
(Pasca
Drainase drainase) Operatif (Bila
(Lokal dan
(Torakosintesi tindakan di atas
sistemik)
s) hasil(-))
Asuhan Keperawatan Efusi Pleur

DATA FOKUS

Data Subjektif Data Objektif

Klien mengatakan : - TTV : TD: 110/80 mmHg, HR: 100x/menit, RR: 38x/menit, Suhu : 40C
- Sesak nafas - Penurunan fremitus, suara pekak saat pekusi
- Nyeri dada hebat - Saat auskultasi suara nafas melemah/menghilang
- Batuk - Pemeriksaan lab adanya leukositosis
- Demam - Foto thorax : efusi pleura
- LED naik
- BTA +
DS : Pola nafas tidak efektif menurunnya ekspansi paru sekunder
- klien mengatakan sesak nafas
DO :
- TTV :
TD: 110/80 mmHg,
HR: 100x/menit,
RR:38x/menit, Suhu: 40C.
- Penurunan fremitus, suara pekak saat pekusi
-Saat auskultasi suara nafas melemah/menghilang
- Pemeriksaan lab adanya leukositosis
- Foto thorax : efusi pleura
- LED naik
- BTA +

2. DS : - klien mengatakan nyeri hebat Resiko tinggi gangguan pemenuhan Anoreksia sekunder terhadap
DO : - TTV: TD: 110/80 mmHg, HR: 100x/menit, kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan dispnea dan keletihan
RR:38x/menit, Suhu: 40C tubuh
- Penurunan fremitus, suara pekak saat pekusi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d menurunnya ekspansi paru sekunder
2. Resiko tinggi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b,d anoreksia sekunder terhadap dispnea dan
keletihan
3. Resiko tinggi perluasan infeksi b.d adanya bakteri
4. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi
INTERVENSI
Criteria hasil dan tujuan Intervensi Keperawatan Rasional
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 - Identifikasi faktor penyebab - Dengan mengidentifikasi penyebab kita dapat
jam masalah sesak nafas hebat sudah teratasi dengan menentukan jenis efusi pleura sehingga dapat mengambil
criteria hasil : tindakan yang tepat
TD : 120/80 mmHg Kaji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan - Dengan mengkaji kualitas, frekuensi dan
RR : 24x/menit bernafas, laporkan setiap perubahan yang terjadi kedalaman pernafasan, kita dapat mengetahui sejauh
Suhu : 37C mana perubahan kondisi pasien
Irama, frekuensi dan kedalaman pernafasan - Baringkan pasien dalam posisi yang nyaman,
dalam batas normal, pada pemeriksaan sinar X posisi duduk
dada tidak ditemukan adanya akumulasi cairan, - Observasi TTV - Penurunan diafragma memperluas daerah dada
bunyi nafas terdengar jelas. - Lakukan auskultasi suara nafas tiap 2-4 jam sehingga ekspansi paru maksimal
- Bantu dan ajarkan pasien untuk batuk dan
nafas dalam yang efektif.
- Kolaborasi dengan tim medis lain untuk
pemberian O2 dan obat-obatan serta foto thorax.
- Beri motivasi tentang pentingnya nutrisi.
- Auskultasi suara bising usus.
- Sajikan makanan semenarik mungkin.
- Kolaborasi dengan dokter atau konsultasi
EVALUASI
TANGGAL S.O.AP
16/10/2012 S : pasien sudah tidak sesak napas
O : TD : 120/80 mmHg
RR : 24 x/menit
Suhu : 37C
Sputum normal
Pernapasan normal
Tidak terjadi sianosis
A : tujuan tercapai masalah sesak napas hebat
p : Intervensi dihentikan

S : pasien sudah tidak nyeri dada


O : TD : 120/80 mmHg
RR : 24x/ menit
Suhu : 37C
Sputum normal
Pernapasan normal
KESIMPULAN
Efusi pleura merupakan pengumpulan cairan dalam spasium pleural
yang terletak di antara permukaan viseral dan parietal. Efusi pleura
adalah proses penyakit primer yang jarang terjadi tetapi biasanya
merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Efusi pleura
mungkin merupakan komplikasi gagal jantung kongestif, tuberkulosis,
pneumoniainfeksi paru (terutama virus), sindrom nefrotik, penyakit
jaringan ikat, dan tumor neoplasik. Karsinoma bronkogenik adalah
malignasi yang paling umum berkaitan dengan efusi pleura. Ukuran
efusi akan menentukan keparahan gejala. Efusi pleura yang luas akan
menyebabkan sesak napas.
Lets save THE HEALTHIEST of our own
lungs

THE END

Anda mungkin juga menyukai