Anda di halaman 1dari 25

Efusi Pleura

DIPRESENTASIKAN OLEH :
dr. Adlan Pratama Binharyanto

PEMBIMBING
dr. Ngakan Putu Parsama Putra, Sp.P(K)
PENDAHULUAN
• Pleura adalah membran serosa yang merupakan lapisan terluar paru-paru.
• Pleura terdiri dari dua lapis yaitu pleura parietal dan pleura viseral.
• Kedua pleura ini dipisahkan oleh rongga tipis yang disebut dengan rongga
pleura.

PP-PDPI 2019
Pendahuluan
• Pleura memiliki fungsi untuk menghasilkan cairan pleura yang ada dalam rongga
pleura.

• Cairan pleura berfungsi untuk membantu kerja pleura agar dapat bergerak dengan
semestinya. Cairan ini juga berfungsi untuk melindungi paru-paru agar tidak terluka
meskipun harus berkontraksi atau mengembang saat proses pernapasan
berlangsung.

• Volume : 0,1mL/kg – 0,3mL/kg

• Komposisi normal cairan pleura


- Protein : < 1,5g/dL
- WBC : 1.716 x 103 cells mL
- Differntial cell counts
75 % makrofag, 23% limfosit, 1%-2%sel mesothelial, 1% Neutrofil, 0% Eosinofil
StatPearls. 2020
• Efusi pleura adalah akumulasi cairan
yang berada di antara pleura
parietalis dan pleura visceralis.

DEFINISI • Normalnya, manusia yang sehat


memiliki sejumlah kecil cairan pleura
yang melumasi ruang dan
memfasilitasi gerakan paru-paru
normal selama respirasi.

StatPearls. 2020
EPIDEMIOLOGI

Efusi pleura adalah penyakit Diestimasi ada ± 1,5 juta


paling umum diantara semua pasien dengan efusi pleura
penyakit pleura. per tahun di Amerika Serikat.

StatPearls. 2020
ETIOLOGI

• Akumulasi terbentuk jika produksi cairan pleura melebihi penyerapannya


• Normalnya, cairan pleura masuk rongga pleura dari kapilar di pleura
parietalis dan dikeluarkan melalui pembuluh limfe di pleura parietalis.
• Cairan juga dapat masuk melalui ruang interstisium paru melalui pleura
visceralis atau dari rongga peritoneum melalui lubang – lubang kecil di
diafragma.

Light, Richard W. Pulmonologi dan Penyakit Kritis, Harrison. 2016.


• Pembuluh limfe memiliki kapasitas untuk menyerap cairan 20x *
– 40x** kali
jumlah yang dibentuk secara normal.
*Light, Richard W. Pulmonologi dan Penyakit Kritis, Harrison. 2016.
**StatPearls. 2020.
KLASIFIKASI
• Transudate: Ketika faktor sistemik yang mempengaruhi
pembentukan dan penyerapan cairan berubah.
Left CHF, Nephrotic Syndrome, Sirosis Hepatis.

• Eksudate: Ketika faktor lokal yang mempengaruhi formasi


dan penyerapan cairan berubah.
Infeksi Paru, Keganasan, Inflamatory disorder, Hemothorax,
Cylothorax, Drug Induced, Autoimun.

Light, Richard W. Pulmonologi dan Penyakit Kritis, Harrison. 2016


KLASIFIKASI

Light Criteria
KRITERIA NILAI
1. Protein pleural fluid : Protein serum > 0,5
2. LDH pleural fluid : LDH serum > 0,6
3. LDH pleural fluid > 2/3 dari batas atas nilai normal LDH serum

• Jika salah satu kriteria memenuhi nilai tersebut, maka dipertimbangkan


bahwa cairan tersebut adalah eksudate.

StatPearls. 2020
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisis
Sesak nafas Perkusi pekak
Batuk Suara nafas menurun
Demam bila mengarah oleh Penurunan taktil vocal fremitus
sebab infeksi
Egofoni
Nyeri dada Pleural rub
Riwayat penyakit infeksi,
jantung, hati, keganasan,
trauma, dll.

StatPearls. 2020
DIAGNOSIS
Penunjang
Radiologi
• CHEST XRAY : berguna dalam menentukan adanya efusi. Pada foto PosteroAnterior
cairan minimal 200mL untuk melenyapkan sudut kostofrenikus (disebut meniscus sign).
Namun pada foto lateral 50mL dapat memunculkan meniscus sign tersebut.
• USG Thorax : lebih sensitif, berguna dalam menentukan diagnosis efusi, dan membantu
dalam perencanaan torakosentesis.
• CT Scan : berguna untuk menentukan penyebab seperti keganasan

Laboratorium
• Analisis cairan pleura, sitologi cairan pleura, ADA test dilakukan untuk menentukan
penyebab terjadinya efusi pleura.

StatPearls. 2020
DIAGNOSIS

Supine Dekubitus

https://radiopaedia.org/articles/pleural-effusion
Light, Richard W. Pulmonologi dan Penyakit Kritis, Harrison. 2016.
DIFFERENT DIAGNOSIS

Light, Richard W. Pulmonologi dan Penyakit Kritis, Harrison. 2016.


TATALAKSANA

• Setelah etiologi efusi pleura ditentukan, management tatalaksana


berdasarkan penyebab yang mendasarinya.
• Toracosentesis menjadi cara untuk mengeluarkan cairan pada rongga pleura.
• Tidak boleh mengeluarkan lebih dari 1500mL dalam 1 upaya tindakan karna
dapat menyebabkan reekspansi edema paru.
• Hematotoraks, empyema, malignant pleural effusion adalah indikasi
pemasangan chest tube.
• Pleurodesis merupakan suatu prosedur yang bertujuan melekatkan pleura
visceral dan pleura parietal sehingga mencegah akumulasi udara dan cairan
didalam rongga thorax.

StatPearls. 2020
Buku Ajar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Buku 1
THORACOSENTESIS
• Tindakan menusukkan jarum untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura
• Sebagai diagnostik dan terapeutik.
• Indikasi tindakan toracosentesis adalah
o Efusi pleura
o Pneumotoraks
o Hidropneumotoraks
• Kontraindikasi
o Keadaan umum buruk, kecuali dengan tujuan terapeutik
o Infeksi kulit yang luas didaerah punksi
o Kelainan hemostasis
Buku Ajar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Buku 1
• Komplikasi yang dapat timbul dari Tindakan thoracosentesis
1. Perdarahan
2. Nyeri
3. Pneumothorax / Hidropneumothorax
4. Edema paru
5. Emfisema subkutis
6. Empiema
7. Syok Buku Ajar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Buku 1
Chest Tube
• Memasukkan selang kedalam rongga pleura yang bertujuan untuk
mengeluarkan cairan atau udara.
• Indikasi
Pneumothorax
Hematothorax
Empiema
Malignant pleural effusion
• 3 cara pemasangan chest tube
1. Troncar tube thoracostomy
2. Operative tube thoracostomy
3. Guidewire tube thoracostomy

Buku Ajar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Buku 1


PLEURODESIS
• Suatu prosedur yang bertujuan melekatkan pleura visceral dan pleura parietal sehingga
mencegah akumulasi udara dan cairan didalam rongga thorax.
• Pleurodesis dilakukan bila paru telah mengembang setelah dilakukan thorakosentesis
terapeutik dan keluhan berkurang, tidak terdapat obstruksi bronkus, dan trapped lung.
• Indikasi dilakukan pleurodesis :
 Tatalaksana onkologi gagal untuk mengontrol efusi pleura.
 Sesak nafas berkurang setelah rongga pleura di drainase.
 Konsolidasi homogen pada foto thorax
 Index karnovsky >70
 Tidak ada lympangitis

• Waktu ideal dilakukan pleurodesis:


Sebelum kemoterapi
Setelah kemoterapi
Buku Ajar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Buku 1
• Agen kimiawi:
- Talkum - Tetrasiklin - Minosiklin - Doksisiklin - Bleomisin - Povidon Iodin

• Interpretasi keberhasilan pleurodesis


1. Berhasil komplet
2. Berhasil parsial
3. Gagal
Buku Ajar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Buku 1
Indwelling Pleural Catheter
• Adalah sejenis selang dada yang dirancang khusus berdiameter lebih kecil
dari pensil yang berfungsi mengalirkan cairan dari rongga dada kapanpun
dibutuhkan.
• Bersifat flexible, lembut, mampu menetap di dalam rongga dada tanpa
menimbulkan reaksi perlawanan tubuh dan seterusnya diimplankan keluar
melalui bawah kulit.
• Indikasi :
1. Malignant Pleural Effusion
2. Efusi pleura benigna

Buku Ajar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Buku 1


Indwelling Pleural Catheter

• Seberapa sering dalam sehari cairan pleura


dikeluarkan disesuaikan kebutuhan akan
pengurangan keluhan respirasi oleh pasien itu
sendiri. Namun rekomendasi yang di berikan
kurang dari 1000-1500 mL / hari.

• Pelepasan IPC dilakukan apabila terbukti tidak


terakumulasinya cairan pleura selama 6 minggu
dan serial foto thorax tidak didapatkan lagi
adanya sejumlah cairan pleura yang signifikan
secara radiologis.

Source of Images : https://www.ccjm.org/content/83/12/891


Buku Ajar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Buku 1
PROGNOSIS

• Prognosis efusi pleura tergantung penyebabnya.


• Efusi jinak dapat disembuhkan, tetapi jika penyebabnya keganasan
prognosisnya sangat buruk.

StatPearls. 2020
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai