Anda di halaman 1dari 12

Seorang perempuan umur 55 tahun berobat di perempuan umur 16 tahun dating di puskesmas

Puskesmas Atambua dengan keluhan batuk berdahak kendari pada jam 1 dini hari karena sesak berat dan
sejak 3 hari sebelum MRS, dahak kental kekuningan batuk dgn lender purulent. Riwayat demam
dan tampak bercak darah, demam sejak 5 hari sebelumnya tetapi suhunya tidak begitu tinggi
sebelumnya disertai mual dan muntah. Riwayat
pengobatan tuberculosis tidak pernah. Pada 5. pada ksus diatas, pertanyaan tambahn yang perlu
pemeriksaan fisis : Nadi 106 x/mnt, pernapasan 22 ditanyakan dalam anamnesia, kecuali :
x/mnt, suhu 38,2oC. Vokal fremitus meningkat pada A. apakah sesak sering berulang
hemitoraks dextra dan sedikit redup pada perkusi, B. berapa lama sesak berlangsung sesudah
terdengar ronchi pada 1/3 basal hemitoraks dextra. minum obat
C. apakah sesak di perngaruhi oleh aktifitas
1. Kemungkinan diagnosis pasien tersebut : D. apakah sesak sering timbul pada cuaca dingin
A. Pleuropneumoni E. apakah di keluarga ada juga yang memiliki
B. Pneumoni komunitas riwayat sesak
C. Bronkitis akut
D. Abces paru kanan Pria umur 66 th MRS karena mengeluh sesak napas
E. Efusi pelura kanan dan nyeri dada kanan, batuk tidak……kadang
2. Kemungkinan mikroorganisme penyebab kasus disertai darah. Tidak dapat berbaring…….kiri.
tersebut di atas : demam tidak ada, nasfu makan kurang, BB menurun
A. Virus 5 kg dalam 1 bulan terakhir, sakit diabetes disangkal,
B. Bakteri anaerob merokok sejak…. Tahun. Berhenti merokok 6 bulan
C. Sterptococcus pneumonia terakhir……..dada kanan lebih cembung dan…..
D. Bakteri atipik terlambat, pekak pada perkusi dan …… menghilang
E. Amuba pada hemitoraks kanan.
6. jika didapatkan cairan pleura berwarna
Laki-laki 65 tahun MRS dengan keluhan batuk kemerahan (serohemoragik), maka yg mungkin
disertai dahak kental kekuningan sejak 3 hari sebagai penyebab adalah
sebelum MRS, 5 hari sebelum MRS penderita A. abses paru
mengalami muntah hebat yang disertai nyeri ulu hati. B. hemotoraks
Riwayat merokok disangkal. Suhu badan 37C, tidak C. infeksi gram negative
ada wheezing pada pemfis, pada foto toraks tampak D. tumor paru
gambaran infiltrate pada lobus tengah paru kanan. E. bronkiektasis terinfeksi
3. Pathogenesis yang mendasari diagnosis pada 7. keluhan dari gejala asma yang masih ringan
kasus diatas : (intermitten) adalah
A. Hematogen A. nilai arus puncak ekspirasi (APE) <80%
B. Aspirasi prediksi
C. Inhalasi B. serangan mulai menganggu aktivitas yang
D. Limfogen berat
E. Penyebaran langsung dari lingkungan C. keluhannya < dari 1 kali seminggu dan
4. Setelah dirawat di RS, penderita mengeluh nyeri keuhan asmamalam <2 kali sebulan
dada terutama jika batuk dan menarik napas, D. variabilitas harian >20%
maka kemungkinan penyakit yang diderita E. sudah terdapat pulsus paradoksus
pasien tersebut : 8. Salah satu ciri asma persisten berat adalah
A. Efusi pleura massif A. Sering eksaserbasi
B. Pleuropneumoni B. Variabilitas harian <20%
C. Bronkiectasis terinfeksi C. Nilai APE > 80%
D. Pneumotoraks spontan D. Jarang serangan asma malam hari
E. Empyema paru E. Belum terdapat keterbatasan aktivitas fisik
13. Seorang pria 69 tahun, masuk ke rumah sakit
Seorang pria 57 tahun, datang kepada dengan keluhan sesak napas, batuk dahak
saudaranya dengan keluhan sesak napas sejak purulen. Riwayat perokok berat, keluhan
2 jam yang lalu dan makan bertambah sesak. batuk sejak 3 tahun terakhir. Pada
Sebelum sesak napas muncul, penderita pemeriksaan fisis wheezing difus kedua paru,
mengangkat lemari. Riwayat sesak napas diagnosis yang paling mungkin:
sebelumnya tidak pernah, riwayat pengobatan a. Asma bronkhial
TB lengkap di puskesmas dan dinyatakan b. Asma kardial
sembuh sekitar 1 tahun lalu. Pada c. PPOK eksaserbasi akut
pemeriksaan fisis dada didapatkan: d. Bronkiektasis
Inspeksi : asimetris, dada kiri tertinggal e. Bronkitis akut
(kepenuhan udara)
Palpasi : vokal fremitus menurun 14. Obat yang paling pertama anda berikan:
didada kiri a. Oksigen 10 L/m
Perkusi : hipersonor di kiri b. Bolus amiofilin 15 mg/kg BB
Auskultasi     : bunyi pernapasan menghilang c. Steroid IV
dikiri d. Ipratropium diberikan dengan nebulisasi
9. Diagnosis apa yang paling mungkin pada e. Furosemid IV
pasien tersebut
a. Pneumotoraks ventil Anak perempuan umur 15 tahun MRS dengan
b. Efusi pleura keluhan sering batuk dan sesak. Keadaan ini
c. Empyema dialami hampir setiap bulan…-kabur-…Bisa
d. Abses paru mengucapkan kalimat dengan baik dan dapat
e. Edema paru berkomunikasi dengan dokter. Riwayat
10. Efusi pleura eksudat ditemukan pada penyakit keluarga : ibu rhinitis, ayah perokok
a. Sirosis hepatis 15. Diagnosis yang paling mungkin pada
b. Atelektasis penderita ini adalah
c. Sindroma nefrootik A. Alergi asap rokok
d. Hipoalbuminemia B. Asma episodic jarang serangan ringan
e. Pleuritis tuberkulosis C. Asma episodic sering serangan ringan
  D. Asma persisten serangan berat
11.   Adanya nanah dan udara di rongga thoraks E. Rhinitis alergi
disebut 16. Terapi untuk mengatasi sesak pada keadaan
a. Empyema ini
b. Pneumothoraks A. Inhalasi salbutamol sebagai pelega +
c. Hydrothoraks steroid
d. Pyopneumothoraks B. Inhalasi salbutamol saja sebagai pelega
e. Hydropneumothoraks C. Antibiotik intravena spectrum bias
  D. Pemberian aminofilin iv sebagai obat
12. Pada hipoalbuminemia dapat terjadi efusi pelega
pleura akibat E. Antitusif peroral untuk menekan batuk
a. Tekanan hidrostatik yang meningkat
b. Tekanan hidrostatik yang menurun 17. Salah satu keadaan yang terjadi pada
c. Tekanan onkotik yang menurun penderita ini
d. Tekanan onkotik yang meningkat A. Eksudasi pada elveolus
e. Permeabilitas yang meningkat B. Bronkodilatasi
C. Infiltrasi sel PMN
D. Edema dinding bronkus
E. Pembesaran akut kelenjar limfe parahiler A. Transmisi melalui makanan yang
yang menekan bronkus tercemar
18. Pada asma episodik jarang serangan ringan, B. Masa inkubasi 2-12 minggu
maka penatalaksanaan yang tepat seperti C. Reaktivasi kuman M. Tuberkulosis yang
berikut : dorman
A. Injeksi steroid sebagai pelega D. Lesi terutama pada apeks
B. Steroid inhalasi sebagai pengendali E. Cenderung membentuk kavitas
C. Injeksi aminofilin sebagai pelega
D. Salbutamol inhalasi sebagai pengendali 23. Fall and rise phenomenon yang terlihat bila
E. Salbutamol inhalasi 1-2 x sebagai pelega diberikan OAT tunggal seperti INH pada
penderita tuberculosis, menunjukkan adanya :
Anak laki-laki umur 3 tahun, dibawa A. Efek sterilisasi dari INH
orangtuanya dengan keluhan batuk, batuk B. Resistensi kuman TB terhadap INH
sejak 3 minggu terakhir, berat badan C. Reaksi idiosinkrasi obat
menurun, dan kurang nafsu makan sejak 5 D. Meningkatnya daya tahan tubuh terhadap
bulan terakhir. Anak kadang2 demam pada kuman
malam hari, tidak sesak. Riwayat reaksi E. Hanya terjadi pada penderita
imunisasi BCG (+) terjadi pada minggu ke-2 imunokompromals
setelah suntikan. Tidak ditemukan riwayat
kontak serumah dengan penderita TB. 24. Salah satu penyebab fenomena anergi pada
uji tuberculin :
19. Anak ini sangat mungkin dapat digolongkan A. Setelah vaksinasi BCG
sebagai : B. Gizi buruk
A. Tuberculosis laten C. Pemberian uji tuberculin berulang
B. Tidak menderita TB D. Anak immunokompeten
C. TB kelas 1 E. Telah memnum OAT sebelumnya
D. TB kelas II 25. Factor factor yang mengganggu
E. Sakit TB keseimbangan vasomotor, kecuali
20. Terapi medikamentosa pada anak ini : A. psikogenik
A. Tidak diberi apa-apa B. gangguan hormonal
B. Terapi INH, Rifampisin, dan PZA 6 C. obat-obatan
bulan D. infeksi
C. Profilaksis Primer dengan INH 3 bulan E. udara dingin
D. Profilaksis Sekunder dengan INH 6 bulan 26. pada penderita rhinitis, gangguan penciuman
E. INH, Rifampisin,PZA, Prednison 6 bulan bias diakibatkan oleh adanya gangguan pada
21. Kemungkinan terbesar penyebab terjadinya kemoreseptor penciuman yg diperankan oleh
mantoux test positif 16 mm pada pasien: A. brush cell
A. Reaksi adjuvant dari purified protein B. basal cell
Derivatives C. olfactory cell
B. Humoral Mediated Immunity terhadap M. D. sustentacular cell
Tuberculosis E. alveolar cell
C. Imunisasi BCG 27. Salah satu penyebab sinusitis maxillarir
D. Infeksi pascaprimer Mycobacterium dentogen adalah:
tuberculosis A. Infeksi gigi rahang atas
E. Delayed hypersensitivity (tipe IV) B. Infeksi gigi rahang bawah
terhadap M. Tuberculosis C. ISPA
22. Yang benar tentang TB primer : D. Polip nasi
E. Trauma
28. Pernyataan-pernyataan dibawah ini sesuai 34. Jaringan yang terdapat pada epiglottis adalah
dengan untuk sinusitis maxillaris dentogen, A. Kartilago hyaline
kecuali: B. Tulang kompakta
A. Beringus kental C. Kartilago elastic
B. Hidung berbau D. Tulang spongiosa
C. Gambaran air fluid level pada sinus E. Fibrokartilago
maxillaris 35. Pada pemeriksaan mikroskopi suatu organ
D. Sakit kepala ditemukan struktur kartilago hyaline yaitu
E. Biasanya satu sisi berbentuk huruf C dan ditutupi oleh epitel
29. Pernyataan yang ideal untuk rhinitis alergi beringkat. Bersilia dan ditemukan sel goblet.
oleh karena bulu anjing adalah: Organ apakah yang dimaksud?
A. Antihistamin A. Epiglottis
B. Imunotherapy B. Bronkus
C. Avoidance dan eliminasi C. Trachea
D. Operasi konkotomi D. Pulmo
E. Kortikosteroid topical E. Cavum nasi
36. Surfaktan pada bronkiolus dihasilkan oleh
A. Sel debu
30. Yang termasuk bagian dari respirasi dari B. Sel basal
system pernapasan adalah C. Sel clara
A. Nasopharynx D. Sel alveolar gepeng
B. Bronkus E. Sel endotel kapiler
C. Bronkiolus terminalis
D. Trachea 37. Sifat dari surfaktan adalah
E. Duct.alveolaris A. Terbentuk pada minggu awal kehamilan
31. Sel yang terdapat pada epitel respiratorius B. Memiliki efek bakterisidal
yang berfungsi mengeluarkan secret bersifat C. Statis
mucus adalah D. Diproduksi oleh sel debu
A. Sel thorak silia E. Berfungsi melembabkan udara
B. Sel sutentakular 38. Sebagian besar ATP dihasilkan selama
C. Sel goblet respirasi aerob terjadi pada tahap
D. Sel basal A. Glikolisis
E. Brush sel B. Fosforilasi oksidatif pada STE
32. Sel yang terdapat pada system pernapasan C. Siklus krebs
yang berfungsi membersihkan udara yang D. Glikolisi dan siklus krebs
masuk adalah E. Dekarboksilasi oksidatif
A. Sel silia 39. Asidosis adalah gangguan dalam system
B. Sustentakular cell pernapasan yang disebabkan
C. Sel gobblet A. Jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang
D. Sel basal berlebihan di dalam pembuluh darah kulit
E. Brush sel terutama dalam
33. Sel yang terdapat pada trak.respiratorius yang B. Kekurangan oksigen dalam jaringan
berfungsi sebagai makrofag adalah C. Bakteri Corynabacterium dyphteria
A. Sel debu D. Meningkatnya kadar asam karbonat dan
B. Sel pneumocyts tipe 1 asam bikarbonatdalam darah
C. Sel clara E. Gangguan dalam pengangkutan oksigen ke
D. Sel pneumocyts tipe 2 jaringan
E. Sel septal
40. Seorang laki laki 17 thn mengalami mimisan pembesaran tonsilla T2-T2. Apakah struktur
padasaat mengikuti upacara, secara tiba-tiba, yg mengalami kelainan?
di tengah terik matahari, tidak ada riwayat A. Tonsilla pharyngeus
trauma atau demam. Dimanakah lokasi B. Tonsilla tubaris
tersering sumber perdarahan pada kasus? C. Tonsilla palatine
A. Dinding lateral cavum nasi, kuadran D. Tonsilla lingualis
antero-superior E. Adenoid
B. Dinding lateral cavum nasi, kuadran 44. seorang anak laki-laki, berusia 3 tahun
antero-inferior dibawa ke poliklinik dengan keluhan demam
C. Dinding lateral cavum nasi, kuadran 3 hari, disertai keluar cairan dari telinga
postero-superior kanan. 3 hari sebelumnya pasien mengalami
D. Dinding lateral cavum nasi, kuadran batuk pilek disertai flu. Dari hasil
postero-inferior pemeriksaan, pasien diduga mengalami otitis
E. Dinding septum nasi media dimana sumber infeksi berasal dari
41. seorang laki laki 40 thn dating dengan keluhan batuk pilek dan flu yang dialami
keluhan hiudng tersumbat, disertai secret sebelumnya. Apakah struktur yang
berwarna kuning kehijauan dan nyeri kepala kemungkinan menyebabkan perpindahan
sejak 3 hari yg lalu. Keluhan ini sudah sering infeksi pada kasus?
dialami sebelumnya dan tidak disertai riwayat A. Torus tubarius
demam. Pada pemfis, ditemukan tes B. Tuba auditivae
trasiluminasi positif pada sinus terbesar C. Recessus pharyngeus
pasien. Apakah sinus yang kemungkinan D. Plica salphingopharyngeus
mengalami kelainan? E. Tonsilla pharyngea
A. Sinus frontalis 45. seorang perempuan 28 tahun dating dengan
B. Sinus maxillaris keluhan suara parau disertai batuk dan kering
C. sinus sphenoidalis pada leher. 2 hari sebelumnya mengeluh
D. Sinus etmoidalis mengalami nyeri menelan dan demam. Pada
E. Cellulae ethmoidalis pemfis ditemukan hiperemi…. Larynx. Jika
42. seorang laki laki 40 thn dating dengan pada pasien terdapat pula …..pernapasan
keluhan hiudng tersumbat, disertai secret disertai stridor, apakah….. yang menyusun
berwarna kuning kehijauan dan nyeri kepala struktur penyebab system pernapasan
sejak 3 hari yg lalu. Keluhan ini sudah sering tersebut?
dialami sebelumnya dan tidak disertai riwayat A. Cartilage epiglotica
demam. Pada pemfis, ditemukan tes B. Cartilage arytenoidea
trasiluminasi positif pada sinus terbesar C. Cartilage cuneiforme
pasien. Dimanakah muara sinus yang D. Cartilage thyroidea
mengalami kelainan? E. Cartilage cricoidea
A. Meatus nasi superior 46. seorang perempuan 28 tahun dating dengan
B. Meatus nasi medius keluhan suara parau disertai batuk dan kering
C. Meatus nasi inferior pada leher. 2 hari sebelumnya mengeluh
D. Ductus nasolacrimalis mengalami nyeri menelan dan demam. Pada
E. Concha nassalis superior pemfis ditemukan hiperemi…. Larynx. Jika
43. seorang anak laki laki berusaia 4 tahun pada pasien terdapat pula …..pernapasan
dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan disertai stridor, apakah….. yang melekat pada
demam sejak 2 hari yang lalu disertai batuk struktur penyebab system pernapasan
dan nyeri menelan. Pada pemfis ditemukan tersebut?
mukosa oropharyns hiperemi disertai A. Cartilage epiglotica
B. Cartilage arytenoidea
C. Cartilage cuneiforme paru. Apakah otot pernapasa bantu yg
D. Cartilage thyroidea digunakan pada saat ekspirasi pada kasus?
E. Cartilage cricoidea A. Diafragmatica
B. Mm. scalenes
47. Seorang anak laki-laki 35thn dating dgn
C. Mm. intercostalis externi
keluhan batuk berdahak warna kuning sejak 3
D. Mm. intercostalis interni
minggu yang lalu, disertai bercak darah,
E. M. parasternalis
disertai sedikit demam, lesu, keringat malam,
nafsu makan berkurang, dan berat badan
dirasakan menurun. Pada pemfis ditemukan Seorang laki2 berumur 30 tahun dibawa ke
suara napas vesikuler, terdengar suara IGD dengan tidak sadar diri. Nadi
amforik di apeks paru kanan disertai suara 140x/menit, TD : 80/40 mmhg. Napas
tambahan ronki basah. Pemeriksaan sputum 40x/menit. Terlihat dengan jelas pada saat
SPS ditemukan hasil 2x positif, 1x negative. ia menarik napas, ia selalu
Pada pemeriksaan radiologi ditemukan
mengkestensikan kepalanya. Di dada
bercak-bercak berawan diapeks paru kanan
disertai cavitas dan sinus costodiafragmaticus terlihat luka tusuk setinggi ICS 5 dextra.
tumpul. Apakah struktur yang membentuk 50. Komponen respirasi yang mengalami
sinus yang mengalami gangguan pada gangguan pada kasus d atas
gambaran radiologi diatas? A. Ventilasi
A. Hilum pulmonale B. Difusi
B. Ligamentum pulmonale C. Transportasi
C. Pleura
D. Utulisasi
D. Auricular
E. Cupula E. Regulasi
48. Seorang anak laki-laki 35thn dating dgn 51. Takipneu pada kasus di atas terjadi sebagai
keluhan batuk berdahak warna kuning sejak 3 akibat dari
minggu yang lalu, disertai bercak darah, A. Alveoli akan terisi darah
disertai sedikit demam, lesu, keringat malam, B. Ruangan interstisial paru terisi darah
nafsu makan berkurang, dan berat badan C. JUP terisi darah
dirasakan menurun. Pada pemfis ditemukan
D. Paru2 tidak bisa mengembang
suara napas vesikuler, terdengar suara
amforik di apeks paru kanan disertai suara E. Terjadi udem paru
tambahan ronki basah. Pemeriksaan sputum 52. Bagian dari traktur respiratorius yang
SPS ditemukan hasil 2x positif, 1x negative. mengalami gangguan sesuai dengan scenario
Pada pemeriksaan radiologi ditemukan di atas
bercak-bercak berawan diapeks paru kanan A. Cavum pleura
disertai cavitas dan sinus costodiafragmaticus B. Parenkim paru
tumpul. Apakah struktur yang dilalui oleh
C. Bronkus primer
pembuluh darah dan bronchus pada organ yg
mengalami kelainan diatas? D. Ductus alveolaris
A. Hilum pulmonale E. Bronkiolus respiratorius
B. Ligamentum pulmonale 53. Terjadinya takipneu tersebut adalah karena
C. Pleura teraktivasinya kemoreseptor yang paling peka
D. Auricular terhadap perubahan kadar
E. Cupula
A. Hydrogen darah
49. Seorang perempuan 18thn dibawa ke IGD
dengan keluhan sesak napas sejak 1 hari yg B. Oksigen darah
lalu disertai bunyi mengi dialami sejak masih C. Nitrogen darah
kecil dan hilang timbul utamanya bila terkena D. Karbondioksida darah
debu dan pilek. Pemfis didapatkan tanda” E. Bikarbonat darah
penggunaan otot bantu pernapasan. TD 54. Seorang laki2 30 tahun mengeluh sesak,
120/70 nadi 124x/menit RR 36x/menit S 37,1 keluhan ini sudah sering di alami sejak 30
C, bunyi pernapasan bronchial disertai bunyi
tahun yang lalu namun baru kali ini sesak
tambahan wheezing (+) pd kedua lapangan
sangan mengganggu. Sekarang penderita
mengalami bengkak pada kedua kaki, pada E. Peningkatan permeabilitas vascular
pemeriksaan palpasi hepar teraba. Perkusi
hipersonor. Pada kasus di atas, komplikasi
terjadi akibat Seorang anak perempuan, 8 tahun, MRS di antra
A. Bronkiale obstruksi yang meningkatkan ibunya. Ibunya menyatakan bahwa anak
airway resistance tersebut terlihat sangat lemas dan tidak
B. Menurunnya diffusing capacity paru bersemangat d sekolah. Pada pem.tanda vital
akibat rusaknya dinding alveoli semua dalam batas normal. Kecuali
C. Menurunnya rasio ventilasi/ perfusi paru frek.napas 36x/menit. Pada inspeksi
D. Meningkatnya pulmonary vascular ditemukan kuku tangan terlihat kotor.
resisten akibatnya rusaknya alveoli dan 58. Komponen respirasi yang mengalami
kapiler paru gangguan pada kasus diatas
E. Hipoventilasi akibat rusaknya alveoli A. Ventilasi
B. Difusi
Seorang laki2, 65 thun, yang diketahui sebagai C. Transportasi
penderita gagal ginjak kronik selama 2 tahun, D. Utulisasi
datang ke RS dengan keluhan sesak napas. E. Regulasi
Sejak 2 jam yang lalu. Frek napas 36x/menit. 59. Oksigen menuju ke daerah perifer tubuh
Pada perkusi terdengar bunyi pekak relative terutama sebagai
dan pada asukultasi terdengan ronkhi basah A. Terlarut dalam plasma darah
halus diseluruh lapangan paru. Ia diketahui B. Ikatan dengan hemoglobin
tidak datang untuk menjalani hemodialisis C. Sebagai bikarbonat
rutin pada jadwal yang sudah ditentukan D. Berikatan dengan enzim karbonat
karena bertepatan dengan pernikahan anaknya anhidrase
di luar kota. E. Berikatan dengan protein plasma
55. Komponen respirasi yang mengalami 60. Yang manakah di bawah ini yang mempunyai
gangguan pada kasus diatas hubungan erat dengan pathogenesis
A. Ventilasi timbulnya empisema kausa rokok
B. Difusi A. Ceptillobular emphysema
C. Transportasi B. Paraceptal emphysema
D. Utulisasi C. Panlobular emphysema
E. Regulasi D. Centrilobular emphysema
56. Bagian dari traktur respiratorius yang E. Paraseptal emphysema
mengalami gangguan sesuai dengan scenario 61. Laki2, 44 tahun, peminum alcohol, MRS
di atas Bagian dari traktur respiratorius yang dengan panas, batuk produktif yang berbau
mengalami gangguan sesuai dengan scenario busuk. Pada pemfis ditemukan bahwa
di atas perubahan posisi menyebabkan intensitas
A. Cavum pleura batuk berubah. Yang manakah di bawah ini
B. Parenkim paru yang cocok dengan gejala klinik pasien di
C. Bronkus primer atas
D. Ductus alveolaris A. Eosophageal cancer
E. Bronkiolus respiratorius B. Eosophageal reflux
57. Penyebab sesak pada pasien tersebut C. Myocardial infarction
A. Peningkatan tekanan hidrostatik D. Pulmonary abses
hidrovaskuler E. Pulmonary infarction
B. Penurunan tekanan hidrostatik interstisial 62. Pada pemeriksaan histopatologi jaringan paru
C. Penurunan tekanan onkotik intertisial terdapat gambaran multiple supirative,
D. Peningkatan tekanan onkotik intertisial ekxudat kaya neutrofil yang memenuhi
bronchi dan bronkhiale serta merembes ditemukan ronki di apeks kedua lapangan
masuk ke dalam ruang alveoli. Secara paru.
mayoritas jaringan paru tidak terlibat dalam
proses radang ini, membrane hyaline tidak 65. pemeriksaan awal yg tepat dilakukan untuk
menunjang diagnosis pada pasien tersebut
terdapat. Gambaran histopatologi yang cocok adalah
adalah A. Pemeriksaan sputum 24 jam dengan
A. Bronkiektasis pewarnaan tahan asam
B. Bronkopneumonia B. Pemeriksaan sputum pagi sewaktu dengan
C. Lobar pneumonia pewarnaan tahan asam
D. Intertisial pneumonitis C. Pemeriksaan nasopharyngeal swab dengan
E. Pulmonary abses perwarnaan gram
63. Secara mikroskopik terdapat gambaran D. Pemeriksaan oropharyngeal swab dengan
mukosa udem, stroma longgar, mukosa pewarnaan tahan asam
kelenjar hiperplastik dengan sel2 radang E. Pemeriksaan sputum sewaktu pagi sewaktu
neutrofil, eosinofil, plasma sel dan sel dengan pewarnaan gram
limfosit. Gambaran PA di atas adalah untuk 66. Jika di temukan hasil pemeriksaan positif
A. Kista thyroglossus leher tuberculosis maka dari pewarnaan tahan asam
B. Nasal polyp di temukan
C. Adenoma pleomorfic A. Bakteri dengan morfologi basil warna
D. Kista bronkiale leher merah
E. Mucoceler kelenjar liur B. Bakteri dengan morfologi basil warna
64. Infeksi paru berikut ini mempunyai ciri2 biru
mikroskopik sebagai berikut: C. Bakteri dengan morfologi basil warna
Gambaran karakteristiknya berupa intraalveolar ungu
exudat, melibatkan lobus paru di mana di D. Bakteri dengan morfologi kokkus warna
anggap sebagai pintu masuk infeksi, bila merah
tidak diobati akan terjadi 4stadium, kongesti, E. Bakteri dengan morfologi kokkus warna
red, grey hepatisasi dan resolusi. Pilihlah biru
diagnose yangpaling cocok 67. Medium khusus yang digunakan untuk
A. Bronkopneuminia mengkultur bakteri penyebab kasus di atas
B. Intertisial pneumonia adalah
C. Lobar pneumonia A. Loffler Nutrien medium
D. Pneumonia B. Lowenstein Jensen medium
E. Mycoplasma pneumonia C. Brainheart infusion agar medium
D. Saburaud dextrose agar medium
E. Coklat agar medium
laki laki 35 tahun berkunjung ke poliklinik
dengan keluhan batuk disertai darah, dialami
sejak 2 hari yang lalu. Riwayat batuk Seorang wanita 54 tahun mengunjungi RS
berlendir selama 1 bulan, disertai demam dan karena batuk, keringat malam, berat bada
berkeringat banyak pada malam hari tanpa menurun dan kurang nafsu makan. Sputum
melakukan aktivitas fisik. Terdapat riwayat mikroskopis yang di temukan ebrbentuk
kontak dengan keluarga yang memiliki huruf 8 dan berhifa
riwayat batuk lama. Pasien mengaku sudah
berobat ke puskesmas 2 mingguyg lalu dan 68. Kemugkinan penyebab dari infeksi pasien di
berikan antibiotic namun tidak ada atas
perubahan. Dari hasil pemfis ditemukan A. Candida albicans
demam subfebris 37,5 C. pada auskultasi B. E coli
C. Blastomycosis
D. Actinomyocosis A. Codein
E. Nocardiosis B. Ambroksal
69. Biasanya kuman penyebab infeksi pada C. GG
pasien di atas menginfeksi pada area D. Noscapin
A. Alveoli E. Glukokortikoid
B. Trachea 75. Lamanya waktu pengobatan yang diperlukan
C. Tonsil bagi penderita ini
D. Upper respiratory A. Cukup 3 hari
E. Lower respiratory B. Minimal 5 hari
70. Pewarnaan dengan metode simple untuk C. Obat diberikan selama masih ada gejala
mendeteksi mikroba di atas adalah D. Minimal 6 bulan
A. Gram staining E. 1 tahun
B. Kinjoun staining 76. Tanda2 awal adanya gejala perbaikan dalam
C. KOH kurun waktu 1 bulan pertama pada kasus ini
D. Ziehl Nielsen A. Batuk berhenti total
E. Niesser staining B. Adanya peningkatan berat badan
71. Seorang laki2 umur 35 tahun MRS dengan C. Tidak demam
keluhan batuk2 lebih 1 bulan, sejak 2 hari D. Tidak sesak napas
yang lalu batuk disertai sedikit darah, tidak E. Jantung tidak berdebar-debar lagi
ada nafsu makan, ceoat lelah, kadang2 77. Dahak dengan warna hijau kekuningan,
disertai sesak napas/sesak pendek. Juga mengandung nanah, menjadi cirri penyakit
kadang2 disertai demam yang tidak terlalu A. Bronkiektasis
tinggi. Pada pemfis diperolah ronkhi kasar B. Pneumonia lobaris
pada kedua paru terutama bagian paru kanan C. Infark paru
atas. Pemeriksaan lab LED 65, BTA -, Foto D. TB menahun
thorax terlihat kekaburan terutama puncak E. TB fase dini
paru kanan. Diagnosa sementara yang dapat 78. Sputum crudum adalah istilah bagi
ditegakkan adalah A. Sputum yang serous kemerahan
A. Bronkhitis kronik B. Sputum yang dilapisi sengan lender
B. Pneumonia C. Sputum yang tercampur dengan darah
C. Asma brinkhitis D. Sputum yang keras dan tampak seperti
D. Tuberculosis karat
E. Congestive heart failure E. Sputum dalam volume yang banyak
72. Obat pilihan pada penderita tersebut adalah dengan warna hijau
A. Antibiotika 79. Cairan eksudat pleura
B. Antihistaminika A. Disebabkan tekanan osmotic tinggi 0,40
C. Antiaritmia B. Dijumpai pada sirosis hati
D. Kemoterapi C. LDH cairan pleura<serum
E. Tuberkulostatika D. Rasio bilirubin cairan pleura<serum
73. Diantara obat2 yang diberikan yang paling E. Jumlah leukosit > 1000ul
mudah menimbulkan kerusakan hati adalah 80. Dittrich plug dijumpai pada
A. Amoxicillin A. TBC lanjut
B. Strepromycin B. TBC dini
C. Aminofilin C. Edemaparu
D. Digoksin D. Bronkiektasis
E. Pirazinamid E. Pneumonia berat
74. Obat batuk yang paling tepat diberikan pada 81. Pada dahak pasien TBC dijumpai massa
pasien ini berupa nodul kecil, berkapur yang bisa
menyebabkan ulserasi bronkus. Massa ini B. Hiperlusen avaskular dgn collaps paru kea
disebut rah lateral
A. Abses C. Hiperlusen dgn gambaran vascular yg
B. Elastic fiber samar-samar
C. Thoraks bronkiale D. Hiperlusen avascular dengan sinus dan
D. Dittrich plug diafragma tertutup
E. Pneumolith E. Hiperlusen dgn gambaran “air-fluidlevel”
82. Seorang wanita 37 tahun Ibu dari 2 anak 85. Lelaki umur 20 thn jatuh dr motor akibat
merasa lemah, batuk dan keringa n terutama kecelakaan lalulintas dan d bawa ke UGD RS
malam hari serta demam sejak 3 minggu yang dgn sesak nafas, nyeri dan ada luka pd dada
lalu. Ia juga mengeluh penurunan BB yang kiri akibat benturan. Pd pemeriksaan
cepat kurang lebih 3,5 dalam waktu 1 bulan radiologis penderita didiagnosis.
terakhir. Hasil foto thoraks memperlihatkan Hydropneumothorax kiri dgn gambaran sbg
adanya perselubungan homogeny di paru brkt :
kanan atas dan tanda2 penarikan trakea ke A. Hiperlusen dgn sinus dan diafragma
kanan dan paru kiri atas ada bercak infiltrate tertutup
dengan cavitas. Gambaran radiologi foto B. Perselubungan homogeny dgn gambaran
thoraks menunjukkan “air-fluid level”
F. Pneumonia lobaris C. Hiperlusen dgn perselubungan homogen
G. Atelektasis D. Perselubungan inhomogen yg menutupi
H. TB paru aktif dengan tanda atelektasis sinus dan diafragma
I. Tb paru aktif E. Hiperlusen avascular dgn perselubungan
J. Bronkopneumonia homogen dan “air-fluid level
83. Laki-laki tunawisma 46 tahun dtg ke 86. Seorang bayi perempuan mengalami sesak
poliklinik keluhan nyeri dada kiri setelah nafas dan cyanosis sesaat setelah lahir
batuk. Nyeri ini menetap waktu berdiri prematur. Pd pemeriksaan foto thorax
maupun berbaring, tdk ada riwayat merokok. ditemukan corakan granular dgn gambaran
Penderita sangat kurus, anemis dan suhu “air-bronchogram sign” yg meluas dr medial
badan 38 C. Pada auskultasi tdk di temukan kedua paru, distribusi bilateral dan simetris.
bunyi pernapasan pd dada kiri. Hasil foto Dari gambaran radologi bayi tsb didiagnosa :
thorax : adanya tanda2 efusi pleura kiri yaitu : A. Meconium aspiration syndrome
A. Berselubung inhomogen pd hemithorax B. Respiratory distress syndrome
kiri C. Pneumonia lobaris
B. Berselubung dengan “air bronchogram D. Transient tachypnoe of newborn
sign” pd hemithorax kiri E. Atelectasis
C. Berselubung homogen pd hemithorax kiri 87. Pada foto thorak PA bila terlihat gambaran
D. Berselubung homogen pada paru kiri konsolidasi maka kelainan tersebut dapat
E. Berselubung inhomogen pada paru kiri ditemukan pada
84. Seorang anak perempuan 4 thn, d bawa oleh A. Pneumonia, atelektasis, efusi pleura
ibunya ke UGD RS krn tiba2 sesak nafas yg B. Pneumonia, abses paru, edema paru
bertambah akibat terjatuh dr tangga. C. Bronkopneumonia, bronchitis kronik,
Pemeriksaan foto thorax: adanya fraktur edema paru
clavicula kanan dgn fragmen fraktur yg D. Pneumonia, bronkopneumonia, edema
merobek pleura hingga terjadi tension paru
pneumothorax dgn gambaran sbg berikut : E. Atelektasis, edema paru, HMD
A. Hiperlusen avaskular dgn collaps paru ke 88. Bronkompneumonia pada foto thorak PA
arah medial memperlihatkan gambaran
a. Bercak-bercak, batas tegas, menyebar D. perselubungan kedua paru dengan
merata pada kedua paru “air-bronchogram sign” dan
b. Konsolidasi homogeny dengan gambaran “sillhoutte sign”
“air fluid level” E. konsolidasi homogeny paru diserati
c. Bercak-bercak, batas tidak tegas, tersebar retraksi trachea dan penarikan fissure
inhomogen terutama pada lobus bawah 92. pasien Tn. G 21 thn post KLL dan saat ini
paru dengan kesadaran menurun disertai TD:
d. Konsolidasi inhomogen, batas tidak tegas, 90/60, N 102 x/menit, P 36x/menir dan S 36
terutama pada lobus bawah paru C. pasien ini diberikan manajemen gizi
e. Bercak-bercak dengan gambaran “air rendah karbohidrat. Tijuan pemberian diet
fluid level” pada lobus bawah paru rendah karbohidrat pada pasien gangguan
89. Foto thorak PA pada TBC paru primer paling pernapasan adalah
sering memperlihatkan gambaran: A. mengurangi prosuksi oksigen
A. Bercak berawan pada paru lapangan atas B. mengurangi produksi karbondioksida
terlihat limfadenitis dan limfadenopati C. mengurangi kolesterol
pada hilus D. menurunkan kadar gula darah
B. Bercak2 dengan ghon focus, E. meningkatkan status gizi pasien
limfadenopati pada hilus 93. Tn. M, 35 thn menderita acute lung injury dan
C. Focus primer disetai bercak2 cavitas di saat ini dengan sesak napas dan frekuensi
paru lapangan atas napas 40x/menit. Manajemen gizi yang tepat
D. Focus primer disertai limfangitis dan diberikan pada pasien ini
limfadenopati pada hilus A. Diet rendah protein
E. Ghon focus di sertai limfadenopati, B. Diet rendah garam
kalsifikasi pada paru lapangan atas C. Diet rendah lemak
90. gambaran radiologi emphysema paru adalah D. Diet tinggi karbohidrat
sbb. E. Diet rendah karbohidrat
A. hiperlusen avascular pada hemitoraks 94. seorang laki-laki umur 63 tahun dengan tinggi
dengan gambaran “tear drop” pada badan 165 dan berat badan 04 kg diirawat di
jantung RS karena PPOK. Status gizi pasien ini
B. hiperlusen oligemia pada paru dengan adalah
pendataran diafragma A. gizi baik
C. hiperlusen avascular pada paru dengan B. gizi buruk
anterior bowing sternum C. gizi lebih
D. hiperlusen oligemia pada hemitoraks D. obesitas
dengan flattering diaframa E. underfeeding
E. hiperlusen avascular pada kedua paru 95. Tn. I 45 tahun dengan IMT 16kg/m di
dengan kyphosis thoracic spine konsulkan pada bagian gizi dengan PPOK.
91. foto thorax pneumonia memperlihatkan Efek jangka panjang yang malnutrisi pada
gambaran system pernapasan adalah
A. konsolidasi homogeny lobus paru A. Gangguan pembentukan
dengan “air-bronchogram sign” dan immunoglobulin
“sillhoutte sign” B. Penurunan Berat badan
B. perselubungan homogeny lobus paru C. Penurunan massa otot diafragma
dengan “air-bronchogram sign” D. Infeksi paru
dengan retraksi trachea E. Penurunan kekuatan kontraksi otot
C. konsolidasi homogeny paru dengan 96. TN. G 55 tahun dengan TD 100/60, N
“air-bronchogram sign” dan penarikan 62x/menit P 28x/menit. Saat ini didiagnosis
fissure dengan PPOK, salah satu penyebab
memberatnya keadaan umum pasien dengan B. Primary prevention
diagnosis PPOK adalah C. Secondary
A. Peningkatan kapasitas paru D. Tertiary
B. Penurunan asupan E. Specific protection
C. Penurunan BMR
D. Obat-obatan
E. Penggunaan ventilator

Seorang laki2, 45 tahun, perokok, dirawat jalan di


puskesmas dengan diagnose TBC sejak 1
bulan yang lalu. Pnderita tinggal bersama
dengan keluarga. Istri 35 tahun sedang hamil,
anak 1 laki2 17 tahun, anak ke 2 laki2 15
tahun, anak ke 3 perempuan 12 tahun, dan
keempat perempuan 8 tahun.

97. Tindakan pencegahan yang paling tepat


dilakukan pada pasien tersebut adalah
A. Health promotion
B. Specific protection
C. Early diagnosis and promp treatment
D. Disability limitation
E. Rehabilitation
98. Tindakan yang paling tepat untuk bayi yang
akan dilahirkan istri pasien tersebut adalah
A. Health promotion
B. Specific protection
C. Early diagnosis and promp treatment
D. Disability limitation
E. Rehabilitation
99. Suatu wilayah puskesmas terdapat 200
penderita TB paru. Dengan BTA +. Pihak
puskesmas memberikan pengobatan kepada
pasien berdasarkan strategi cots. Berapa
jumlah minimal pasien yang diharapkan
sembuh sehingga puskesmas tersebut
memenuhi target pemberantasan TB
A. 100
B. 120
C. 140
D. 150
E. 170
100. Pemerintah melakukan peraturan membatasi
kadar nikotin dalam rokok. Yang diproduksi
serta memperlakukan larangan untuk tidak
merokok di tempat2 umum kantor dll. Apakah
jenis pencegahan yang dilakukan pemerintah
tersebut
A. Primordial preventation

Anda mungkin juga menyukai