Water Sealed Drainage (WSD) merupakan suatu prosedur untuk mengeluarkan cairan
atau udara dari dalam rongga pleura dengan menggunakan slang kecil diameter G14-
G18 dengan air sebagai katup pembatas.
Pengkajian
Anamnesa:
- Apakah pasien merasakan nyeri di dada
- Apakah pasien mengalamai sesak napas
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum: sesak napas dengan napas dangkal, nyeri, demam
- Inspeksi: ruang iga yang melebar, mendatar dan tertinggal pasa saat pernapasan.
Serta mediastinum terdorong ke arah kontra lateral
- Palpasi: fremitus suara lemah/menghilang
- Auskultasi: suara napas melemah bahkan hilang, terdengar pleural friction rub
Pemeriksaann diagnostik
- Radiografi dada dan pemindaian computed tomography (CT): menunjukkan cairan
di area yang terkena efusi
- Thoracentesis: mengeluarkan cairan pleura untuk analisis dan pemeriksaan sel-sel
ganas
- Pungsi pleura diagnostik
- Pungsi pleura evakuasi/mini WSD
- Pemasangan WSD
Diagnosis Keperawatan
Ketidakefektifan pola pernapasan b.d menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap
penumpukan cairan dalam rongga pleura
Pneumotoraks
- Cedera paru yang membuat udara memasuki ruang pleura, menyebabkan
peningkatan tekanan paru dan penurunan kapasitas vital paru
- Disebabkan oleh trauma dada tumpul dan sebagai komplikasi prosedur medis.
- Pneumotoraks bisa terbuka (rongga pleura terpapar udara luar saat ada luka terbuka
di dinding dada) atau tertutup (pada pasien dnegan penyakit paru kronis, COPD).
- Di saat paru memasuki rongga pleura, perubahan tekanan positiff menyebabkan paru
kolaps sebagian atau seluruhnya. Saat volume udara di rongga pleura naik, volume
paru akan menurun.
- Pneumotoraks kecil menyebabkan takikardi dan dispnea
- Pnemuotoraks besar menyebabkan respiratory distress, RR cepat, dispnea,
penurunan saturasi oksigen, chest pain, dan hemoptisis.
- Perawatan umum diberikan adalah pemasukan chest tube yang dihubungkan dengan
WSD.
Hemothorax
Akumulasi darah dan cairan dalam rongga pleura (antara bagian parietal dan visceral)
biasanya akibat trauma (Potter & Perry, 2013). Manifestasi klinis berupa gangguan
napas, syok, pergeseran mediastenum, gelisah dan mengeluh nyeri, muntah, auskultasi
terdengar bunyi crackles, ronki dan mengi, hb, hematokrit dan kadar elektrolit
abnormal.
Patofisiologi
- Pecahnya pembuluh darah dari proses inflamasi seperti pneumonia atau TB
- Trauma tumpul dada, sehingga tulang rusuk dapat menyayat jaringan paru-paru dan
menyebabkan darah berkumpul di ruang pleura
- Menembusnya beda tajam pada paru-paru sehingga pecahnya membran
memungkinkan darah untuk masuk ke pleura.
Pengkajian
- Aktivitas dan istirahat: dispnea dengan aktivitas ataupun istirahat
- Sirkulasi: takikardia, disritmia, irama jantung gallop, denyut nadi apical, hipertensi
ataupun hipotensi
- Pernapasan: takipnea, penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi napas menurun
atau tidak ada, fremitus menurun, perkusi dada (bunyi pekak di atas area yang terisi
cairan), observasi dan palpasi dada (gerakan dada tidak sama, penurunan
pengembangan thoraks)
- Kulit: pucat sianosis, berkeringat
- Mental: ansietas, gelisah, bingung
Diagnosis Keperawatan
- Ketidakefektifan Pola Napas
- Risiko Infeksi
Sistem WSD yang digunakan pada hemothoraks adalah sistem dua botol.
Kanker Paru
Patofisiologi: Terpapar karsinogen sehingga bahan karsinogenik mengendap dan
menyebabkan kegagalan regulasi sel. Hal ini akan menimbulkan sel kanker, baik di
saluran bronkial maupun di jaringan paru-paru. Menimbulkan masalah keperawatan
berupa gangguan pertukaran gas.
WSD pasien kanker paru pada pasien post operatif diberikan untuk mendrainase udara
dan darah yang terkumpul di pleura.
Evaluasi Diri
Pembelajaran hari ini terkait penggantian WSD sehingga saya dan teman-teman sudah
mulai mengetahui terkait WSD, baik dari indikasi dan kontraindikasi, model sistem
pada WSD, dan langkah yang harus dilakukan saat pemberian WSD. Dalam hal ini,
saya akan lebih memahami dan melihat video intervensi yang telah disediakan dengan
penuh teliti sehingga bisa mempraktikkannya.
Referensi:
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah: manajemen klinis
untuk hasil yang diharapkan (edisi 8). Jakarta: Salemba Medika.
Ignatavicius, D.D., Workman, M.L., Rebar, C.R. (2017). Medical-Surgical Nursing:
Concepts for Interprofessional Collaborative Care (9th ed.). Missouri: Elsevier.
Lewis, S.L., Dirksen, S.R.D., Heitkemper, M.M., Bucher, L., & Harding, M.M.
(2014). Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management if Clinical
Problems (9th ed.). Missouri: Elsevier Mosby.
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A. M. (2013). Fundamentals of
Nursing. St. Louis: Elsevier