PENGERTIAN WSD
Water Seal Drainage ( WSD ) merupakan suatu intervensi yang penting untuk
memperbaiki pertukaran gas dan pernapasan pada periode pasca operatif yang dilakukan pada
WSD adalah suatu tindakan invansif yang dilakukan dengan memasukan suatu kateter/
mengeluarkan udara, cairan termasuk darah dan pus dari rongga tersebut agar mampu
Bedaya tindakan WSD dengan tindakan punksi atau thorakosintesis adalah pemasangan
kateter / selang pada WSD berlangsung lebih lama dan dihubungkan dengan suatu botol
penampung.
Macam-Macam metode dari WSD :
Sistem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel. Penutup mempunyai dua lubang, satu
untuk ventilasi udara dan lubang yang lain memungkinkan selang masuk kedalam botol.
Keuntungan :
· Penyusunan sederhana
Kerugian :
· Saat melakukan drainage, perlu kekuatan yang lebih besar dari ekspansi dada untuk
· Untuk terjadinya aliran kebotol, tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan dalam botol
Pada system dua botol, botol pertama adalah sebagai botol penampung dan yang kedua
bekerja sebagai water seal. Pada system dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel
Keuntungan :
· Memungkinkan observasi dan tingkat pengukuran jumlah drainage yang keluar dengan
baik
· Untuk terjadinya aliran, tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol
· Mempunyai batas kelebihan kapasitas aliran udara sehingga dapat terjadi kebocoran udara.
Pada system tiga botol, system dua botol ditambah dengan satu botol lagi yang berfungsi
untuk mengatur / mengontrol jumlah drainage dan dihubungkan dengan suction. Pada system
ini yang terpenting adalah kedalaman selang dibawah air pada botol ketiga. Jumlah penghisap
didinding yang diberikan botol ketiga harus cukup untuk menciptakan putaran-putaran
lembut gelembung dalam botol. Gelembung yang kasar menyebabkan kehilangan air,
Keuntungan :
Kerugian :
· Perakitan lebih kompleks sehingga lebih mudah terjadi kesalahan pada pada perakitan dan
pemeliharaan
Jenis-jenisnya :
dinding. Pompa Penghisap Emerson ini dapat dirangkai menggunakan sistem dua atau tiga
botol.
Keuntungan :
Kerugian :
· Mahal
· Kehilangan water seal dan keakuratan pengukuran drainage bila unit terbalik.
Ø Fluther valve
Keuntungan :
· Ideal untuk transport karena segel air dipertahankan bila unit terbalik
Kerugian :
· Mahal
· Katup berkipas tidak memberikan informasi visual pada tekanan intra pleural karena tidak
Keuntungan :
Kerugian
· Mahal
a. Indikasi
- robekan pleura
- kelebihan antikoagulan
- Kondisi inflamasi
b. Tujuan
1. Memungkinkan cairan ( darah, pus, efusi pleura ) keluar dari rongga pleura
3. Mencegah udara masuk kembali ke rongga pleura ( reflux drainage) yang dapat
menyebabkan pneumotoraks
c. Lokasi
1) Apikal
2) Basal
Paru-paru disokong dalam rongga dada oleh tekanan negative. Tekanan negative ini dibuat
oleh dua kekuatan yang berlawanan. Pertama kecenderungan dinding dada untuk
mengembang kedepan dan belakang. Kedua adalah kecenderungan jaringan alveolar elastis
untuk berkontraksi.
Analogi adalah dua lapisan mikroskopik yang saling mengikat tetesan air yang terletak
diantaranya.
Kedua lapisan tersebut adalah lapisan visceral dan lapisan pleural parietal. Tetesan air adalah
cairan pleura.
Sesuai analogi lapisan tersebut, upaya kekuatan yang berlawanan untuk menarik pleura pada
arah yang berbeda. Terjadinya tekanan paru negative yang mengikat paru dengan kencang
pada dinding dada akan mencegah paru menjadi kolaps.Selama inspirasi, tekanan intrapleura
akan menjadi lebih negative. Pada ekspirasi, tekanan menjadi kurang negative.
4. PENGKAJIAN
a. Sirkulasi
- Hipertensi / hipotensi
b. Nyeri
Subyektif :
- Wajah meringis
- Perubahan tingkah laku ( pergerakan hati-hati pada daerah yang sakit, prilaku distraksi )
c. Respirasi
Subyektif :
- Riwayat penyakit paru kronik, peradangan, infeksi paru, tumor, biopsi paru.
- Kesulitan bernafas
- Batuk
Obyektif :
- Takipnoe
- Pada kulit terdapat sianosis, pucat, krepitasi subkutan daerah dada, berkeringat,
d. Rasa aman
f. Pengetahuan
DS :
DO :
- perubahan prilaku (pergerakan hati-hati pada daerah yang sakit, prilaku distraksi )
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru akibat penumpukan
DS :
- batuk-batuk.
DO :
- Takipnea
- Pada kulit terjadi sianosis, pucat, berkeringat dan terjadi krepitasi subcutan daerah dada.
3. Syndrome kurang perawatan diri berhubungan dengan nyeri dan pola napas tidak efektif
DS :
- Klien mengungkapkan tidak dapat memenuhi ADL nya karena nyeri dan sesak
DO :
- Klien tampak membatasi pergerakanya dan tidak mampu memenuhi ADL nya
dengan
DS :
- Klien mengatakan cemas dan takut dengan keadaanya yang terpasang selang
- Klien mengatakan tidak mengerti tentang fungsi,cara perawatan dan semua yang berkaitan
DO :
- Klien tampak cemas,
5. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan insisi / invansif akibat pemasangan selang
DS : -
DO :
a. Kasa steril
c. Motor suction
d. Duk steril
e. Sumber cahaya
k. Botol penampung berisis cairan antiseptic ( jumlah botol tergantung dengan system WSD
o. Trocart
v. Plester / hipavik
w. Benang jahitan
Persiapan lingkungan
Persiapan klien
a. Beritahu klien tentang tujuan tindakan dan prosedur tindakan pemasangan WSD
b. Posisikan pasien pada posisi supinasi / fowler tergantung pada tempat yang akan diinsisi
e. Kaji klien terhadap kemungkinan adanya cidera pada dada seperti adanya :
5) Retraksi dada
7) Adanya nyeri
1. Apikal
2. Basal
m. Lakukan tindakan asepsis dan anti sepsis pada daerah pemasangan WSD dengan betadine
o. Lakukan sayatan/ insisi pada kulit yang telah ditentukan sampai batas subcutis
q. Masukkan selang berukuran 28-36 french untuk mengeluarkan darah / nanah. Bila
r. Hubungkan selang WSD dengan system botol yang sudah diberi cairan antiseptic sebanyak
± 20 cm
s. Lakukan penjahitan atau heating pada tempat insisi dan lakukan disinfeksi dengan
b. Gunakan selang berbahan karet dan harus tertutup dari kemungkinan masuknya udara luar.
c. Botol tidak boleh ditempatkan lebih tinggi dari tempat pemasangan selang kecuali pada
keaadan diklem
d. Selang hanya boleh diklem dalam waktu beberapa menit untuk mencegah terjadinya
f. Lakukan pendokumentasian yang meliputi waktu pemasangan WSD, jumlah cairan yang
11. PERAWATAN WSD
a. Mengisi bilik water seal dengan air steril sampai batas ketinggian yang sama dengan 2 cm
H2O
b. Jika digunakan penghisap,isi bilik control penghisap dengan air steril sampai ketinggian 20
d. Berikan dorongan klien untuk mencari posisi yang nyaman dan pastikan selang tidak
tertindih.
e. Lakukan latihan rentang gerak untuk lengan dan bahu dari sisi yang sakit beberapa kali
sehari
f. Dengan perlahan pijat selang,pastikan adanya fluktuasi dari ketinggian cairan dalam bilik
i. Anjurkan klien mengambil napas dalam dan batuk pada interval yang teratur dan efektif
j. Jika klien harus dipindahkan kearea lain,letakkan botol dibawah ketinggian dada. Jika
selang terlepas,gunting ujung yang terkontaminasi dari selang dada dan selang.Pasang
konektor steril dalam selang dada dan selang ,sambungkan kembali kesistem drainage.
k. Ganti botol WSD setiap tiga hari atau bila sudah penuh,catat jumlah cairan yang dibuang.
a. Instruksikan klien untuk melakukan maneuver valsava dengan lambat dan bernapas dengan
tenang
c. Secara bersamaan,pasangkan balutan kecil kedap udara dengan penutup kasa dan difiksasi
- Tidak ada undulasi, namun perlu hati-hati karena tidak adanya undulasi juga salah satu
tanda yang menyatakan kondisi motor suction tidak jalan, selang tersumbat / terlipat atau
b. Selang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi dengan spooling atau pengurutan pada
selang.
a. Perdarahan intercosta
b. Empisema
d. Pneumothoraks kambuhan.