Anda di halaman 1dari 7

Resume Diskusi Analisa Gas Darah dan Terapi Oksigen

Oleh Resti Amelia Putri, 1806203175, Kelompok 4, Kelas C

Indikasi dan Kontraindikasi


Indikasi:
- Kondisi pasien yang memungkinkan terjadinya perubahan status oksigenasi
- Kondisi pasien yang memungkinkan terjadinya perubahan status asam basa

Kontraindikasi:
1. Denyut arteri tidak terasa, pada pasien yang mengalami koma
2. Modifikasi allen’s tes negatif, apabila tes allen negatif tetapi tetap dipaksa untuk
melakukan pengambilan darah arteri leawat radialis, maka akan terjadi thrombosis
dan beresiko mengganggu viabilitas tangan
3. Selulitis atau adanya infeksi terbuka atau penyakit pembuluh darah perifer pada
tempat yang akan diperiksa
4. Adanya koagulopati atau gangguan pembekuan dan pengobatan dengan
antikoagulan dosis sedang hingga tinggi

Komponen analisa gas darah


No Komponen Nilai Normal Keterangan
1. pH darah 7,35 - 7,45 Peningkatan: basa (alkalosis metabolik
dan respiratorik)
Penurunan: asam (asidosis respiratorik
dan metabolik)
2. pCO2 (tekanan 35-45 mmHg Sifat: asam
karbon dioksida) Organ pengatur: paru-paru
Peningkatan: asidosis respiratorik
(hipoventilasi alveolar, COPD, asma,
pneumonia, efek anestesi atau
penggunaan apioid)
Penurunan: alkalosis respiratori,
hiperventilasi alveolar
3. pO2 (tekanan 80-100 Peningkatan: pemberian oksigen yang
oksigen) berlebih
Penurunan: COPD, asma, bronkitis
kronis, kanker bronkus dan paru-paru,
fibrosis kistik, anemia, atelektasis,
hipoksia
4. HCO3- 22-26 mEq/L Sifat: basa
(bikarbonat) Organ pengatur: ginjal
Sebagai indikator metabolik dari peran
ginjal dalam mempertahankan pH
normal
5. SaO2 (saturasi >95% Saturasi oksigen arteri yang dihitung
oksigen) kecuali jika diperoleh ko-oksimetri,
dalam hal ini diukur
Penurunan: Kemungkinan gangguan
kemampuan hemoglobin untuk
melepaskan oksigen ke jaringan
6. BE (Base Excess) +/- 2 Menghitung kelebihan atau defisiensi
relatif basa dalam darah arteri
Nilai di bawah -2 : kelebihan basa
(alkalosis)
Nilai di atas +2: bikarbonat yang
berlebih, asam (asidosis)

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai-nilai analisa gas darah:


A. Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang menyebabkan tingginya
PO2 dan PCO2 sehingga akan mempengaruhi pH
B. Gelembung udara
Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara pada sampel darah
maka akan cenderung menyakanan tekanan, sehingga apabila tekanan oksigen
sampel darah <158 mmHg maka tekanan oksigen akan meningkat
C. Antikoagulan
Dapat mendelusi konsentrasi gas darah dalam tabung. Pemberian heparin yang
berlebih akan emnurunkan tekanan CO2. Sedangkan pH tidak terpengaruh karena
efek penurunan CO2 terhadap pH dihambat oleg keasaman heparin.
D. Metabolisme
Sampel darah masih jaringan hidup. Sebagai jaringan hidup yang membutuhkan
oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu sampel diperiksa dalam 20 menit
setelah pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa dapat disimpan dalam
suhu kamar pendingin.

Diagnosis/masalah Keperawatan
a. Kerusakan membran alveolar-kapiler
b. Penurunan jaringan efektif paru: kolaps alveoli, fibrosis pulmonal, flood alveoli
c. Retensi CO2

Modified Allen’s Test


Tujuan: Mengevaluasi patensi arteri ulnaris sebelum kanulasi arteri radial atau
pengambilan arteri radial untuk pencangkokan bypass arteri koroner. Keakuratan
diagnostik dari tes ini paling tinggi pada waktu 5 hingga 6 detik.

Positif: jika tangan memerah dalam 5-15 detik, menunjukkan arteri ulnaris memiliki
aliran darah yang baik
Negatif: Jika tangan tidak membilas dalam 5-15 detik, menunjukkan sirkulasi ulnaris
tidak memadai atau tidak ada

Area pengambilan dan derajat penusukan gas darah arteri


a. Radialis A.
b. Ulnaris a.
c. Femoral A.
d. Brachial A.
e. Posterior tibial A.
f. Dorsalis pedis A.
Derajat penusukan 30-45
Lihat terlebih dahulu ada atau tidaknya pembekuan darah

Jenis-jenis terapi oksigen


1. Nasal kanul
Air flow/FiO2
1 L/min: 24%
2 L/min: 28%
3 L/min: 32%
4 L/min: 36%
5 L/min: 40%
6 L/min: 44%

Indikasi:
- Pasien yang bernapa spontan namun membutuhkan alat bantu untk memenuhi
oksigen (sesak/tidak sesak)
- Pasien dengan gangguan oksigenasi seperti asma, PPOK, dsb.
- Pasien yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang

2. Simple mask/ sungkup muka sederhana


Air flow/ FiO2
5-6 L/min: 40%
6-7 L/min: 50%
7-8 L/min: 60%
>8 L/min: 60%

Indikasi:
- Pasien dengan nyeri dada (karena jantung ataupun sebab lain) dan pasien dengan
sakit kepala
- Terapi oksigen jangka pendek dan atau dalam keadaan darurat

3. Non Rebreathing Mask (NRM)


Ada sekatnya sehingga yang dihirup hanya O2 sepenuhnya
Air flow/ FiO2
6-15 L/min: 60-100%

Indikasi:
- Pasien dengan kadar tekanan CO2 tinggi
- PO2 nya rendah
- Pasien dengan COPD, PPOK
- Pasien dengan status pernapasan tidak stabil
- Pasien yang memerlukan intubasi

4. Rebreathing Mask
Tidak ada sekatnya dan dihirup kembali
Air flow/ FiO2
4 L/min: 24-28%
8 L/min: 35-40%
12 L/min: 50-60%

Indikasi:
- Diberikan pada pasien yang memiliki PCO2 rendah sehingga meningkatkan O2 dan
CO2

Kasus:
pH : 7,59
PaCO2 : 30 mmHg
HCO3- :24
PO2 : 89 mmHg
BE : +3
SaO2 : 96%

Interpretasi hasil
pH klien 7,59 menunjukkan alkalosis karena >7,45
PaCO2 klien 30 mmHg juga rendah karena <35 mmHg sehingga alkalosis respiratori
HCO3- klien 24 mEq/L, menunjukkan nilai normal

Sehingga dalam hal ini perubahan gas darah pasien didorong oleh sistem pernapasan
dan klien diindikasikan alkalosis respiratorik

Pasien safety
a. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan AGD kepada pasien
b. Melakukan identifikasi pasien
c. Apabila saat menusuk arteri pasien mengeluh sakit parah, hal ini mungkin
disebabkan karena jarum suntik yang menyentuh tulang atau masuk ke dalam
dinding marteri yang berlawanan. Maka yang dilakukan yaitu menarik perlahan
jarum suntik sedikit ke belakang dan periksa apakah darah kembali atau tidak.
Jika gagal masuk ke jaru suntik, maka cabut jarum sepenuhnya dan mulai
prosedur ulang
d. Apabila sudah 2x melakukan pengambilan darah dan gagal, jangan dipaksakan
karena dapat melukai arteri
e. Perhatikan warna darah yang masuk
f. Perhatikan respon pasien setelah pengambilan darah. Apabila 2 jam setelah
tindakan pasien mengeluh kesemutan di jari dan tangan, kemungkinan adanya
trombosis arteri
g. Lakukan perban tekan di area penusukan yang mengeluarkan darah terus menerus

Evaluasi Diri Sendiri:


Pembelajaran hari ini berfokus pada analisa gas darah dan terapi oksigen. Sebelum
kelas dimulai saya sempat baca-baca sedikit terkait analisa gas darah dan awalnya
masih ada beberapa yang membuat saya bingung dan belum mengerti. Setelah adanya
kelas bersama narasumber, dan diskusi dengan teman-teman kelompok, saya sudah
cukup mengerti bagaimana menginterpretasikan hasil dari komponen darah.
Walaupun masih ada yang saya bingungkan yaitu terkait kompensasi penuh dan
kompensasi sebagian. Saya masih bingung bagaimana membedakan keduanya dalam
menginterpretasikan hasilnya. Untuk itu saya akan lebih giat lagi dalam membaca dan
mencari referensi agar saya tidak bingung dan tidak salah dalam menginterpretasikan
hasil analisa gas darah.
Referensi:

Chethan, Deepa, & Rajan (2010). Allen’s Test. New England Journal of Medicine.
DOI: 10.1056/NEJMicm1001091
Ignatavicius, D.D., Workman, M.L., Rebar, C.R. (2017). Medical-Surgical Nursing:
Concepts for Interprofessional Collaborative Care (9th ed.). Missouri: Elsevier.
Gleadle (2003). History and Examination at a Glance. USA: Blackwell Publishing
Lewis, S.L., Dirksen, S.R.D., Heitkemper, M.M., Bucher, L., & Harding, M.M.
(2014). Medical-Surgical Nursing: Assessment and Management if Clinical
Problems (9th ed.). Missouri: Elsevier Mosby.
Nurse.org. (2020). Arterial Blood Gases Explained.Available at:
https://nurse.org/articles/arterial-blood-gas-test/ Perry, Potter & Elkin (2012).
Nursing Intervention & Clinical Skill, 5th Ed. St Louis Missouri: Elsevier Mosby.
World Health Organisation (2010). WHO Guidelines on Drawing Blood: Best
Practice in Phlebotomy. Available at
http://www.who.int/publications/guidelines/en/

Anda mungkin juga menyukai