Anda di halaman 1dari 20

PARAFIMOSIS

Oleh : Diana rhismawati, Sp. KMB


DEFINISI
Paraphimosis adalah kondisi dimana kulup tidak dapat
dikembalikan keposisi semula setelah ditarik. Paraphimosis
akan menyebabkan kepala penis menjadi terasa nyeri dan
membengkak sehingga membutuhkan perawatan medis
segera. Paraphimosis dapat mengakibatkan terjadinya
komplikasi serius yang lebih serius seperti rasa sakit yang
hebat, pembengkakan dan aliran darah yang terbatas pada
penis.
ETIOLOGI
1. Trauma langsung ke daerahnya

2. Kegagalan untuk kembali kulup ke lokasi normal setelah buang air


kecil atau cuci (paling umum di rumah sakit dan panti jompo)

3. Infeksi, yang mungkin karena kebersihan pribadi yang buruk

4. Pria yang tidak disunat, dan mereka yang mungkin belum disunat
dengan benar atau sama sekali, beresiko.

5. Paraphimosis terjadi paling sering pada anak-anak dan orang tua.


• Infeksi bakteri (balanoposthisis)
• Kateterisasi (jika kulup tidak dikembalikan keposisi
semula setelah kateter uretra dimasukkan, kelenjar dapat
menjadi bengkak)
• Kurangnya kebersihan
• Hubungan seksual yang sering

Lanjutan…
PATHWAY
MANIFESTASI KLINIS
• Preputium membentuk cincin di gland penis akibat
gangguan aliran balik vena superfisialis dan tumpukan urin
• Nyeri atau perasaan tidak nyaman saat berkemih.
• Kulit penis tak bisa dikembalikan ke depan saat sesudah
bersenggama, masturbasi, pemasangan selang kateter, dan
membersihkan gland penis
• Urine keluar tidak lancar. Kadang-kadang menetes dan bisa
terjadi dimana urine tidak dapat dikeluarkan
• Bisa juga disertai demam
• Karena kulup tertarik ke belakang kepala penis maka parafimosis
disertai edema, jeratan, dan nyeri pada penis
Setelah kulit terperangkap, edema (pembengkakan) terjadi, akan membentuk
cicin jaringan yang sangat ketat dan menyebabkan rasa yang sangat sakit.
Pada bayi, balita dan anak-anak sering kali menimbulkan demam.
1. Kulup ditarik dibelakang penis kelenjar dan tidak dapat diganti ke posisi
normal.
2. Kulup membentuk sebuah cincin yang ketat, ngenet di gland penis.
3. Keadaan normal dari poros penis proksimal ke daerah paraphimosis.
4. Adanya eritema dan edema pada bagian penis.
5. Pada keadaan penis yang normal adalah merah muda dan lembut untuk di
palpasi. Sebagai berkembang nekrosis, warna berubah menjadi biru atau
hitam dan kelenjar menjadi sulit untuk di palpasi.
KOMPLIKASI
• Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi urin.
• Penarikan prepusium secara paksa dapat berakibat kontriksi
dengan rasa nyeri dan pembengkakan(edema) pada gland
penis.
• Timbul infeksi pada saluran kemih akibat urine yang keluar
tidak lancar
• Nyeri, infeksi, edema kelenjar penis. Bagian distal penis dapat
menjadi iskemik dan bahkan nekrotik.
• Komplikasi pasca sirkumsisi : perdarahan, infeksi, pemendekan
penis kulit dan resiko uretra cidera.
• Cedera saluran kencing (jarang terjadi)
Kematian jaringan yang disebabkan hilangnya suplai darah,
edema, dan infeksi pada bagian kelenjar. Jika paraphimosis
tidak diobati, dapat mengganggu aliran darah keujung
penis. Dalam kasus ekstrim (dan langka), ini dapat
mengakibatkan :
• Kerusakan pada ujung penis
• Gangren
• Kehilangan ujung penis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada pemeriksaan yang khas terkait parafimosis

(kecuali muncul gejala penyerta)


PENATALAKSANAAN MEDIK
1. Karena paraphimosis sangat menyakitkan, metode pengobatan
pertama setelah di diagnosis melibatkan manipulasi manual penis untuk
mengurangi pembengkakan dan untuk menggantikan kulup atas
kelenjar. Es dapat diterapkan ke penis (setelah penis telah dibungkus
dalam plastik) untuk membantu mengurangi pembengkakan.
2. Pengobatan paraphimosis yaitu memberikan gel anestesi loka pada
penis untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Selanjutnya kepala
penis akan ditekan sambil mendorong kulup kembali kedepan
1. Jika manual perawatan tidak berhasil, teknik tusukan menggunakan
jarum untuk mengalirkan kelebihan cairan dalam jaringan bengkak untuk
mengurangi pembengkakan.
2. Pilihan ketiga adalah membuat sayatan kecil di kulup untuk meringankan
penyempitan dan memungkinkan pembengkakan mereda. Dengan
prosedur ini bius local diberikan untuk mengurangi rasa nyeri. Setelah
penurunan edema tercapai. Antibiotik infeksi yang diresepkan segera
diberikan
3. Dalam kasus yang paraphimosis yang parah, pengobatan dengan
metode sunat sangat direkomendasikan
ASUHAN
KEPERAWATAN
• Identitas pasien
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit dahulu
• Pemeriksaan fisik

Pengkajian
PRE OPERASI
1. Nyeri berhubungan dengan terjadinya proses inflamasi
2. Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi anatomik
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah
4. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh
5. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan mengenai informasi
penyakit

POST OPERASI
1. Gangguan nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan pemajanaan terhadap patogen lingkungan
meningkat
3. Resiko pendarahan berhubungan dengan sirkumsisi
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan perawatan luka pasca operasi

Anda mungkin juga menyukai