Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KASUS

DERMATITIS NUMULARIS
OLEH: ADITYA PANJI PRAKOSA 20060310051

PEMBIMBING: DR. SITI AMINAH, SP.KK, M.KES

IDENTITAS

Nama

: Tn. Tanto Kurniawan Usia : 32 tahun Alamat : Naburan Lor 40, Panembahan Kraton, Yogyakarta No.RM : 567316

ANAMNESA
Keluhan Utama:

Gatal-gatal pada hampir seluruh badan

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan gatal-gatal pada kulit hampir diseluruh badannya. Keluhan ini dirasakan sekitar 5 hari sebelum pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Pertama kali muncul di badan seperti bekas luka gigitan nyamuk kemudian menyebar hampir ke seluruh badan. Riwayat dkontak dengan penderita serupa disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien tidak pernah mengalami sakit serupa sebelumnya Riwayat alergi makanan, minuman, maupun obat obatan disangkal

Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa Penyakit alergi dan asma disangkal Riwayat penyakit kulit lainnya disangkal

PEMERIKSAAN FISIK
KU : Cemas (toxic), Compos Mentis dengan status

gizi baik (Status Dermatologis) UKK : Papul, Plak Eritem, berbentuk numular, susunan menyebar dengan kulit diantara lesi tampak normal, terdistribusi hampir merata seluruh badan.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tidak dilakukan pemeriksaan DIAGNOSIS KERJA Dermatitis numular DIAGNOSIS BANDING Dermatitis Kontak Alergi

TERAPI

Methylprednisolone 1x10 mg Antihistamin : Cetirizine 1x10 mg Antibiotik diberikan jika terdapat infeksi sekunder

DEFINISI
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang merupakan

respon terhadap pengaruh factor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi yang polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal.
Dermatitits Numularis ditandai oleh bercak yang sangat

gatal, bersisik, berbentuk bulat, berbatas tegas (berbeda dari dermatitis pada umumnya), dengan vesikel-vesikel kecil di bagian tepi lesi.

EPIDEMIOLOGI

Dermatitis

numularis banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Sering ditemukan pada usia dewasa dengan angka kejadian tertinggi pada usia antara 50 hingga 65 tahun. Penyakit ini jarang terjadi pada bayi dan anak-anak, dengan usia puncak dari onset pada anak-anak adalah 5 tahun.

ETIOLOGI
Pada sebagian besar kasus, penyebab dermatitis numularis

belum diketahui.
Infeksi Staphylococci dan micrococci melalui mekanisme

hipersensitivitas.
Tekanan emosional. Trauma lokal seperti gigitan serangga. Kontak dengan bahan kimia. Musim dingin.

Kulit kering.

PATOFISIOLOGI
Peneliti

mengemukakan hipotesa bahwa terjadi pelepasan histamin dan mediator inflamasi lainnya dari mast cell yang berinteraksi dengan neural Cfibers sehingga menimbulkan reaksi gatal. Substansi P dan kalsitonin yang terikat rantai peptide meningkat pada daerah lesi. Neuropeptida ini dapat menstimulasi pelepasan sitokin sehingga memicu timbulnya inflamasi.

Penelitian lain telah menunjukkan bahwa adanya

mast cell pada dermis, menurunkan aktivitas enzim chymase, Mengakibatkan menurunnya kemampuan untuk menguraikan neuropeptida dan protein. Disregulasi ini dapat menyebabkan menurunnya kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.

GEJALA KLINIS
Gejala-gejala yang umum, antara lain: a. Timbul rasa gatal b. UKK kulit makula, papul, vesikel, atau tambahan : - Bentuk numular (seperti koin) - Terutama pada tangan dan kaki - Umumnya menyebar - Kulit kering dengan permukaan yang keras c. Kulit bersisik (skuama) d. Kulit yang kemerahan atau inflamasi

Gambar 1 : Merah, Lesi dermatitis numularis pada badan

Gambar 2 : gambar lesi derrmatitis numularis pada badan yang diperbesar

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemerikaan mikroskopis preparat dari kerokan lesi

dengan KOH. Biopsi kulit (contohnya pada tinea, psoriasis). Patch test dan pick test.

DIAGNOSIS
Dermatitis numularis dapat didiagnosis berdasarkan

anamnesis dan gejala klinis. Tingkat gatal dan terjadinya likenifikasi akan membedakannya dari neurodermatitis. Distribusi lesi biasanya pada kedua lutut, kedua siku dan kulit kepala. Pada psoriasis, lesinya kering, skuamanya lebih tebal dan iritasinya lebih ringan, patch test dan prick test akan membantu mengidentifikasikan penderita dengan dermatitis kontak.

DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis kontak alergi.

Pitiriasis rosea.
Dermatitis atopik.

Dermatitis kontak alergi


Pada

dermatitis kontak biasanya lokal, dan ditemukan riwayat kontak sebelumnya. Untuk membedakan dapat dilakukan pemeriksaan patch test.

Gambar 4 : Bentuk lesi dari dermatitis kontak alergi yang lesinya

Pitiriasis rosea
Gambaran klinisnya bisa menyerupai dermatitis

numularis. Tetapi umumnya terdapat sebuah lesi yang besar yang mendahului terjadinya lesi yang lain. Lesi tunggal berbentuk lonjong sejajar dengan garis kulit dan berwarna merah muda terang dengan skuama halus. Bisa juga lebih eritematus.

Dermatitis atopik
Umumnya pada pasien dengan gambaran lesi pada

tangan. Sebaiknya dipikirkan bila terdapat riwayat gatal dan asma pada anak-anak.

Bentuk lesi dermatitis atopik persisten pada daerah telapak tangan dan daerah dada

PENATALAKSANAAN
Melindungi kulit dari trauma : gunakan sarung tangan

supaya tidak teriritasi. Emolien (pelembab contohnya : aqueous cream, gliserine dan cetomacrogol cream, wool fat lotions). Steroid topikal / sistemik : prednilson dengan dosis oral 40-60 mg Antibiotik : golongan sefalosporin sebagai drug of choice untuk pioderma misalnya cefadroxil dengan dosis oral 125-500 mg selama 7-10 hari. Antihistamin : H1 seperti Cetirizine dengan dosis oral 25100 mg.

PROGNOSIS
Umumnya prognosis dari penyakit ini adalah baik

dan dapat sembuh dengan pengobatan topikal.

DAFTAR PUSTAKA
Anita, J et al. 2006. Mast Cells, Nerves and Neuropeptides in Atopic

Dermatitis and Nummular Eczema. Arch Dermatology Research 295 (1): 2-7. Burgin S. Nummular Eczema and Lichen Simplex Chronicus / Prurigo Nodularis. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine, 7th ed. New York : Mc Graw Hill Book Co, 2008 : 158-160. Djuanda, A dkk. 2005. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 5th ed. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta. Fitzpatrick, Thomas, B: color atlas and synopsis of clinical dermatology:common and serious disease/Thomas B. Fitzpatrick, Richard Allen, Johnson Klaus Walff: Contributing author Dick Suurmond, 4th. Ed. Nummular dermatitis. Available from: www.skincarephysicians.com/eczemanet/nummulardermatitis Nummular dermatitis. Available from: www.medicastore.com/infopenyakit/dermatitis_nummular Nummular dermatitis. Available from: www.emedicine.com/nummulardermatitis

Anda mungkin juga menyukai