●Riwayat Penyakit Keluarga: Ibu pasien mengalami pilek sejak 4 hari yang lalu. Tidak
ada riwayat demam dan kejang pada keluarga
●Riwayat Obat : sempat diberikan obat penurun panas yaitu paracetamol sirup 3x 1cth dan
sempat turun namun demam lagi.
Riwayat Obstetri
BBL: 3,3 kg
PBL: 52 cm
●Berbalik : normal
●Duduk : normal
●Berdiri : 10 bulan
●Berjalan : 12 bulan
●Berbicara : 24 bulan
●Membaca : -
●Menulis : -
Riwayat Asupan Gizi
Tanda vital:
●Tekanan darah: 90/60 mmHg
●Nadi: 120x/menit, reguler equal isi cukup
●Respirasi: 24x/menit
●Suhu: 39 oC
●Saturasi oksigen: 98% tanpa oksigen
Status Antropometri
●Berat badan : 12 kg
●Panjang badan : 88 cm
●BMI : 15.49 kg/m2
●Lingkar kepala : normal
Status pertumbuhan berdasarkan WHO Growth Reference:
●Berat badan menurut usia berada di 0 s/d -2 SD (berat badan normal)
●Tinggi badan menurut usia berada di 0 s/d -2 SD (normal)
●Berat badan menurut tinggi badan berada di -1 s/d -2 SD (gizi normal)
●indeks massa tubuh menurut usia berada di -1s/d -2 (normal)
Pemeriksaan Fisik
Kepala: normocephal, UUB sudah tertutup
Mata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+, edema palpebra -/-
Hidung: Bentuk hidung normal, pernafasan cuping hidung (-), sekret (+) putih dan encer, tidak ada
perdarahan hidung
Mulut: Peri oral cyanosis (-), mukosa bibir basah, tonsil T1/T1 normal, faring tidak hiperemis
Jantung :
●Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
●Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
●Perkusi : Dalam batas normal
●Auskultasi : Bunyi jantung S1=S2, murni, tidak ada murmur
Abdomen :
●Inspeksi : Datar, tidak ada retraksi epigastrium
●Auskultasi : Bising usus (+) normal
●Perkusi : Timpani, ruang traube kosong
●Palpasi : Soepel, nyeri tekan abdomen daerah epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat, Capillary refill time < 2 detik, oedem -/-, turgor kembali cepat, sianosis (-)
Status Neurologis
Hematologi
●Hb : 11,5 g/dL (10,8-12,8 g/dL)
●Ht : 38 % (35-43%)
●Leukosit : 7.500/mm3 (4.000-13.500/mm3)
●Trombosit : 315.000/mm3 (150.000-450.000/mm3)
●Hitung jenis
○Basofil : 0,0 (0,0-1,0%)
○Eosinofil : 1,0 (1,0-5,0%)
○Neutrofil : 60,0 (25,0-60,0%)
○Limfosit : 30,0 (25.0-40.0%)
○Monosit : 10,0 (2,0-10,0%)
Usulan Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding :
-Kejang demam sederhana dengan rhinitis viral
-Kejang demam sederhana dengan rhinitis bakterialis
Diagnosis Kerja :
•ILAE (International League Against Epilepsy) 1983 : kejang pada anak usia
>1 bulan, berhubungan dengan demam yang tidak disebabkan oleh infeksi
SSP, tanpa ada kejang neonatus sebelumnya, atau kejang yang diprovokasi
dan tidak memenuhi kriteria untuk kejang simtomatik akut lainnya
•Bangkitan
kejang yang terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun
yang mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 380 C, dengan metode
pengukuran suhu apa pun) yang tidak disebabkan oleh proses intrakranial.
Konsensus kejang demam IDAI 2016
Pedoman diagnosis dan terapi edisi ke V
Epidemiologi
● Karakteristik :
● CT scan atau MRI kepala : Pemeriksaan tersebut dilakukan bila terdapat indikasi: seperti kelainan
neurologis fokal yang menetap, misalnya hemiparesis atau paresis nervus kranialis, atau dari
riwayat anamnesis riwayat cedera kepala.
2. Rhinitis influenza
Virus : Virus influenza (5–15%), Virus parainfluenza (5%)
3. Rhinitis eksantematous
-Yang berhubungan : morbili, varisela, pertusis
-Didahului dengan eksantema sekitar 2-3 hari
Permenkes 5 tahun 2014
b. Rhinitis Bakteri
2. Rhinitis difteri
● Penyebab : Corynebacterium diphteriae
● Berbentuk akut dan kronik, bersifat primer pd hidung, sekunder pada tenggorokan
● FR : riwayat imunisasi tidak lengkap
c. Rhinitis Iritan
● Penyebab : paparan debu, asap, gas (ammonia, formalin, gas asam)
3 mekanisme penularan :
1. kontak langsung inokulasi → angsung pd mukosa hidung atau
konjungtivae setelah menyentuh orang atau objek yang terkontaminasi
2. Menghirup partikel virus dari batuk
3. Deposisi aerosol partikel besar yang dikeluarkan selama bersin
Respon imunitas yang bertanggung jawab atas timbulnya gejala dan bukan
karena kerusakan langsung pada saluran pernapasan.
Nelson textbook of pediatric 20th edition
Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak edisi 5
3 mekanisme Sekresi nasal ↑
penularan dan hidung
tersumbat
Melekat pada
reseptor di Replikasi dan Sel terinfeksi
Reaksi inflamasi akut melepas sitokin
nasofaring menginfeksi
(IL-8)& sel PMN
Kriteria Diagnosis dan Gejala Klinis
Untuk indikasi tertentu bisa dilakukan: PCR, Kultur, Deteksi antigen, serologic
methods.
Medikamentosa
QAV: ad bonam
QAF: ad bonam
QAS: dubia ad bonam