Anda di halaman 1dari 46

MENJAGA KEHORMATAN DIRI DALAM

KAJIAN AL-QURAN DAN HADITS

Pembimbing : dr. Wijayanti Fuad


Ibu Sukasih
Disusun oleh: Restu Marlia Rizky

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang
Tujuan Diciptakan Manusia
Tujuan Diciptakan Manusia

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para


Malaikat, “ Aku hendak menjadikan khalifah*) di bumi “
Mereka berkata, “ Apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,
sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?” Dia berfirman, “ Sungguh, Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui”
Anamnesis 01

02

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis 03


dan alloanamnesa dengan ibu pasien
04

05

Keluhan Utama : Kejang 06


Riwayat Penyakit Sekarang

Tanggal 25 Februari 2021 (1 hari sebelum masuk


rumah sakit) pasien demam. Demam dirasakan seluruh
tubuh naik terus menerus. Pasien dibawa oleh orangtuanya
ke klinik pratama dan oleh dokter diberi obat paracetamol.
Demam sedikit sedikit turun tetapi tidak sampai suhu
normal. Demam tidak disertai dengan muntah, batuk, pilek,
nyeri telan, penurunan kesadaran, diare maupun gangguan
buang air kecil.
Riwayat Penyakit Sekarang

Tanggal 26 Februari 2021 pukul 01.00 WIB pasien masih


demam, demam disertai kejang pada tangan kanan dan kiri pasien,
kejang terjadi 1x dan berlangsung sekitar 5 menit. Sebelum kejang
pasien masih sadar, selama kejang pasien kehilangan kesadaran
dan kembali sadar beberapa saat setelah kejang. Oleh orangtua
pasien dibawa ke igd RSUD Tugurejo Semarang. Keluhan lain saat
masuk rumah sakit adalah demam. Tidak ada penurunan
kesadaran, nyeri kepala, muntah, batuk, keluhan pada buang air
besar maupun buang air kecil.
Riwayat Penyakit Sekarang

Pukul 04.00 WIB pasien kembali kejang dan


berlangsung sekitar 5 menit. Saat kejang pasien
kehilangan kesadaran, kejang pada tangan kanan dan
kiri pasien. Pukul 06.30 pasien kembali kejang untuk
yang ketiga kalinya sekitar 5 menit. Kejang pada tangan
kanan dan kiri pasien disertai gigi mengunci dan mata
ke atas. Pasien kembali sadar setelah selesai kejang.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat demam dengan • Riwayat demam dengan
kejang disangkal kejang disangkal
• Riwayat demam tanpa • Riwayat demam tanpa kejang
kejang disangkal disangkal
• Riwayat trauma kepala • Riwayat keluarga menderita
disangkal epilepsi disangkal
• Riwaat terkena paku berkarat
disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Ibu seorang ibu karyawan swasta. Ayah seorang karyawan swasta
dengan rata-rata penghasilan Rp2.000.000/bulan. Biaya berobat
dengan menggunakan BPJS.
Riwayat Pre natal 01

02
Anak A merupakan anak ketiga. Ny E setiap bulan
selalu memeriksakan kehamilan pada bidan dan 03
pernah melakukan USG. Ibu pasien tidak memiliki
tekanan darah tinggi atau penyakit gula selama
04
kehamilan. Ibu pasien hanya mengkonsumsi vitamin
yang diberikan bidan saat kontrol. Tidak
mengkonsumsi alkohol, maupun rokok selama 05
kehamilan. Ibu pasien melakukan suntik tetanus
toksoid (TT) 2x dan tidak mengalami perdarahan 06
saat hamil. Usia cukup bulan (38 minggu).
01

02
Riwayat Natal: Riwayat makan minum:
Lahir spontan, ditolong Ibu pasien tidak mengalami perdarahan post 03
dokter partum. Ibu pasien melakukan iniasi menyusu dini
1 jam setelah melahirkan. Kesan: bayi sehat 04

05
Riwayat Post natal:
Ibu pasien tidak mengalami perdarahan post partum. Ibu
pasien melakukan iniasi menyusu dini 1 jam setelah 06
melahirkan. Kesan: bayi sehat
Riwayat Imunisasi
Imunisasi Dasar Lengkap Sesuai Umur
Lahir : HepB 1
1 bulan : Polio 0, BCG
2 bulan : HepB 2, DPT 1, Hib 1, Polio 1
3 bulan : HepB 3, DPT 2, Hib 2, Polio 2
4 bulan : HepB 4, DPT 3, Hib 3, Polio 3
9 bulan : Campak
Riwayat Perkembangan 01

02

a) Motorik kasar = berdiri 1 kaki selama 03


6 detik
b) Motorik halus = mencontoh 04
c) Bahasa = mengartikan 7 kata
d) Personal sosial= gosok gigi tanpa 05
bantuan, berpakaian tanpa bantuan,
mengambil makanan 06
Animal Math 01

02
13-
5-2= 03
12=
Frogs Pigs
04

05
1x2= 8-4=
06
Cats Penguins

Well done!
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 26 Januari 2021 di Ruang Melati 9.4
Tugurejo Semarang.
Keadaan umum : tidak kejang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Nadi : 110 kali/menit, irama regular, isi tegangan cukup.
RR : 23 kali/menit
Suhu : 380 C
Status Gizi
Berat badan : 20 kg
Panjang badan : 110 cm
IMT : 20,6
TB/U : 110/113 x 100% = 97% (normal)
IMT/U : 16,5/15,4 x 100% = 107,14% (gizi baik)
Kesan : gizi baik, perawakan normal
Pemeriksaan Fisik

Kepala : Mesocephal
Muka : Alis tertarik keatas (-/-)
Mata : Reflek cahaya (+/+), pupil bulat, isokor (+/+)
Telinga : Normotia (+/+), Sekret (-/-), serumen (-/-)
Hidung : Sekret (-/-), konka hiperemis (-/-)
Mulut :Bibir sianosis (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1
Leher : Pembesaran KGB (-).
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik

Cor
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Palpasi : Ictus cordis tak teraba
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II, reguler, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar, massa (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal,
Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen
Palpasi : Supel, turgor baik
Pemeriksaan Fisik

Superior Inferior

Akral dingin -/- -/-

Sianosis -/- -/-

Edema -/- -/-

Capillary Refil <2 detik <2 detik


Ekstremitas superior
Ekstremitas inferior
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Daftar Masalah
Diagnosis Banding

• Kejang Demam Kompleks


• Kejang Demam Sederhana
• Epilepsi
• Tetanus
• Meningitis
Diagnosis

- Diagnosis klinis Kejang demam kompleks


- Diagnosis Pertumbuhan Pertumbuhan baik
- Diagnosis Perkembangan Perkembangan sesuai dengan usia
- Diagnosis gizi Gizi baik
- Diagnosis Imunisasi Imunisasi dasar lengkap
- Diagnosis sosial Ekonomi cukup
Initial Plan
IP Diagnosis : EEG

IP Terapi:
• Infus KAEN 3B 20 tpm (10 x 100ml = 1000ml; 10 x 50ml = 500ml)
=1500 x 20
24 x 60 =20 tpm
• Injeksi Diazepam 0,3-0,5mg/kgBB/x. Sediaan 10mg/ 2ml
0,3mg x 20 = 6mg IV
• Per oral puyer Diazepam 0.5mg/kgBB/hari
0.5mg x 20 = 10 mg (dibagi dalam 3 dosis)
= 3.3 mg mf pulv dtd 3x1
• Per oral Paracetamol syr 120mg (5ml)
10mg x 20= 200 mg
= 3 x 1 ½ cth
Initial Plan
Initial Plan Monitoring :
• Monitoring keadaan umum
dan vital sign
• Monitoring kejang
berulang
• Evaluasi tanda perbaikan

Initial Plan Edukasi :


• Menjelaskan kepada orang tua apabila terjadi kejang berulang
maka jaga jalan nafas dan buka pakaian
• Tetap tenang dan tidak panik
• Apabila tidak sadar posisikan anak terlentang dengan kepala
miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
Jangan masukkan sesuatu ke dalam mulut
Follow Up
Follow Up
Tinjauan Pustaka
Kejang Demam
Definisi

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang


terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang
mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 380 C,
dengan metode pengukuran suhu apa pun) yang tidak
disebabkan oleh proses intrakranial.
Klasifikasi
Klasifikasi

• Kejang lama
Kejang yang berlangsung >15 menit atau kejang berulang >2 x dan
di antara bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang lama terjadi pada 8%
kejang demam
• Kejang fokal
Kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului kejang parsial
• Kejang berulang
Kejang >2x dalam 1 hari, dan diantara 2 bangkitan kejang anak
sadar. Kejang berulang terjadi pada 16% anak yang mengalami kejang
demam
Anamnesis

• Adanya kejang, jenis kejang , kesadaran, lama kejang


• Suhu sebelum/ saat kejang, frekuensi dalam 24 jam, interval, keadaan
anak pasca kejang
• Penyebab demam di luar infeksi susunan saraf pusat (gejala infeksi
saluran napas akut/ ISPA, infeksi saluran kemih/ ISK. Otitis media akut/
OMA, dll)
• Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam dan epilepsi dalam
keluarga
• Singkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya diare/ muntah yang
mengakibatkan gangguan elektrolit, sesak yang mengakibatkan
hipoksemia, asupan kurang yang dapat menyebabkan hipoglikemia)
Pemeriksaan Fisik

• Kesadaran : apakah terdapat penurunan kesadaran


• Suhu tubuh: apakah terdapat demam
• Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk, Bruzinski I dan II, Kernique,
Laseque dan pemeriksaan nervus cranial
• Tanda peningkatan tekanan intrakranial: ubun ubun besar (UUB)
membonjol, papil edema
• Tanda infeksi di luar susunan saraf pusat seperti infeksi saluran
pernapasan, faringitis, otitis media, infeksi saluran kemih dan lain
sebagainya yang merupakan penyebab demam
• Pemeriksaan neurologi: tonus, motorik, reflex fisiologis, reflex patologis
Pemeriksaan Laboratorium

• Pemeriksaan laboratorium sebaiknya dilakukan untuk mencari


penyebab demam diantaranya pemeriksaan kultur urin untuk
melihat ada tidaknya infeksi saluran kemih jika ternyata tidak
ditemukan fokus infeksi dari pemeriksaan fisik.
• Pemeriksaaan kadar elektrolit seperti kalsium, fosfor, magnesium
dan glukosa yang biasa dilakukan pada pasien kejang tanpa
demam juga kurang memberikan arti yang bermakna jika
dilakukan pada pasien kejang demam sederhana.
Pemeriksaan Laboratorium

• Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan ialah EEG


(elektroensefalogram).
• Pemeriksaan cairan serebrospinal dilakukan untuk menyingkirkan
kemungkinan meningitis, terutama pada pasien kejang demam
yang pertama.
• Pemeriksaan radiologi tidak begitu memberikan manfaat dalam
evaluasi kejang demam sederhana dan masih kontroversial untuk
dilakukan pada kejang demam kompleks sekalipun.
• Pemeriksaan MRI dapat dilakukan untuk mengevaluasi ada
tidaknya kerusakan di otak
TATALAKSANA
01

02

03

Thanks! 04

05

06
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik

Anda mungkin juga menyukai