A. DATA PASIEN
Nama : An. AZK
Tanggal Lahir : 4 Agustus 2015
Usia : 9 bulan 3 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :-
Alamat : Jotowang Bangunharjo, Sewon - Bantul
No. RM : 02-03-90-43
HRMS : Kamis, 12 Mei 2016 pukul 08.49 WIB
Ruang perawatan : Galilea III Anak
B. ANAMNESIS ( Alloanamnesis dengan orang tua pasien pada hari Jumat 13/5/16)
1. Keluhan Utama
Demam dengan kejang
2. Riwayat Penyakit Sekarang
a. 3 Hari SMRS (10/5/16)
Pada hari selasa siang, 3 hari SMRS anak mengalami demam (37,5 °C). Demam
berkisar pada suhu 37,5 °C – 38 °C . Demam turun bila minum obat penurun
panas. Untuk keluhan lain seperti kejang, muntah, batuk, pilek, diare disangkal
oleh orang tua pasien. Untuk buang air kecil normal, tidak ada keluhan. Pada hari
rabu demam turun.
b. HMRS ( Kamis, 12/5/16)
Pada hari kamis dini hari pukul 01.00 WIB orang tua mengatakan anak mendadak
panas tinggi, suhu tubuh mencapai 40 °C. saat itu orang tua segera memberikan
obat penurun panas namun panas tidak turun. Saat itu anak juga sempat muntah 1
kali, muntahan berupa susu. Untuk keluhan seperti kejang, batuk, pilek, diare
disangkal oleh orang tua pasien.
Pada pukul 03.00 WIB dini hari anak mengalami kejang yang berlangsung selama
+ 10 menit. Gerakan kejang terjadi pada bagian wajah berupa mulut mengunyah,
bola mata melirik kearah kanan, pipi kanan dan kiri berkedut-kedut. Saat itu orang
tua langung membawa pasien ke RS NB. Di RS NB anak sempat kejang 1 kali
selama < 1 menit, kejang berupa gerakan bola mata melirik kea rah kanan. Tidak
ada penurunan kesadaran. Anak kemudian mendapatkan terapi untuk kejang dan
1
setelah kejang teratasi anak kemudian dirujuk ke RSB dan tiba di IGD RSB pada
pukul 08.35 WIB. Di IGD RSB tidak terjadi kejang berulang.
2
5. Riwayat Penggunaan Obat
Saat ini pasien menggunakan obat rutin untuk kejang yakni Fenitoin 46 mg
diminum 2 kali sehari dari RS S.
Orang tua pasien memberikan obat penurun panas yakni paracetamol syrup
saat panas pada hari sebelum MRS.
Di RS NB pasien mendapatkan terapi :
O2 nasal kanul 1 liter/menit
Infus KAEN 3A 20 tetes/menit mikro
Diazepam 30 mg suppo (03.15 dan 03.30)
Fenobarbital 90 mg masuk 20 mg kejang berhenti (03.40)
Dumin 125 mg suppo.
6. Riwayat Alergi
Riwayat alergi terhadap jenis makanan dan obat-obatan tertentu disangkal oleh
orang tua pasien.
4
2) BCG : 1 kali 1 bulan
3) Polio : 3 kali 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
4) DPT : 3 kali 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
5) Campak : Belum dilakukan
Kesan Imunisasi imunisasi belum lengkap.
Thorax :
Depan Inspeksi :
- Pengembangan dinding dada simetris kanan dan kiri
- Retraksi dinding dada (-)
- Penggunaan otot bantu nafas (-)
Palpasi :
- Ketinggalan gerak (-)
Perkusi
- Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi :
vesikuler (+/+)
5
Suara tambahan : rhonki (-), wheezing (-), grunting (-), krepitasi (-)
Suara S1 dan S2 reguler, bising jantung (-)
Abdomen :
Ekstremitas : oedem (-), akral hangat, CRT < 2 detik, , nadi teraba kuat dan regular
Genitalia : tidak dilakukan
STATUS NEUROLOGIS
a. Bentuk Kepala : normocephali
b. Leher
Pergerakan : normal
Nyeri : tidak dilakukan
Kaku kuduk :-
Brudzinski I :-
Brudzinski II : -
Brudzinski III : tidak dilakukan
Brudzinski IV : Tidak dilakukan
Laseg sign :-
Kernig sign : tidak dilakukan
Kanan Kiri
6
2. N. Opticus
Kanan Kiri
3. N. Oculomotorius
Kanan Kiri
4. N. Throclearis
Kanan Kiri
5. N. Trigeminus
Kanan Kiri
6. N. Abduscent
Kanan Kiri
7. N. Fascialis
Kanan Kiri
8. N. Vestibulokoklearis
Kanan Kiri
9. N. Glossofaringeus
Kanan Kiri
10. N. Vagus
11. N. Accessorius
Kanan Kiri
12. N. Hypoglosus
Kanan Kiri
10
Bisep + +
Trisep + +
Hofman - tromner - -
Kekuatan 5 5
Babinski - -
Chaddok - -
Laseque - -
Patrick - -
E. Tes Koordinasi
Cara berjalan : tidak dilakukan
Romberg test : tidak dilakukan
Ataxia : tidak dilakukan
Disdiadokokinesis : tidak dilakukan
Finger to finger test : tidak dilakukan
F. Gerakan abnormal
Tremor :-
G. Alat Vegetatif
Miksi : tidak ada gangguan BAK, BAK lancar dan saat BAK anak tidak
menangis yang artinya tidak nyeri serta BAK tidak ada darahnya.
Defekasi : tidak ada gangguan dalam BAB, tidak ada konstipasi
ataupun diare.
Assessment Awal :
Diagnosis Sementara
- Kejang demam kompleks
- Febris hari ke 2-3 suspek DF/DHF
- Gangguan elektrolit
- Hipoglikemia
Planning :
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan Glukosa Darah Sesaat
Pemeriksaan Kadar Elektrolit (Natrium, Kalium, dan kalsium)
Pemeriksaan ADV IgG dan IgM
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan Lab tanggal 12/5/2016 di IGD RSB
12
Kalium 4,70 mmol/L 3,5 – 5,1
Hitung jenis
DIAGNOSA KERJA
Kejang demam kompleks
13
TATALAKSANA DAN PLANNING
1. Pada saat terjadi kejang, terapi sesuai dengan alur penatalaksanaan kejang demam pada
anak yakni :
EDUKASI
1. Memberikan edukasi kepada keluarga pasien mengenai penyakit kejang demam dan faktor
penyebab dari kejang demam.
2. Memberikan informasi kepada keluarga pasien mengenai jenis obat yang diberikan yakni
obat anti kejang dalam hal ini pemberian asam valproat untuk jangka panjang hal ini
dikarenakan kejang demam pada anak ini adalah kejang demam kompleks dan karena
kejang demam terjadi pada usia < 12 bulan. Karena pada pasien ini merupakan kejang
demam kompleks maka anak akan mendapatkan pengobatan rutin selama 1 tahun bebas
kejang dan obat akan dihentikan secara bertahap selama 1 -2 bulan. Bila kejang timbul
14
lagi selama masa pengobatan tersebut maka pengobatan akan diulang dari awal dan dosis
obat akan dinaikkan dari dosis sebelumnya.
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang dapat terjadi lagi dan bila kejang
kembali orang tua tahu bagaimana penanganan awal kejang sebelum tiba di fasilitas
kesehatan.
4. Memberikan informasi kepada keluarga pasien untuk kontrol rutin ke rumah sakit dan
pentingnya kepatuhan minum obat.
5. Memberikan informasi kepada keluarga pasien mengenai efek samping yang mungkin
terjadi dari penggunaan obat rutin anti kejang.
PROGNOSIS
Umumnya prognosis pasien kejang demam adalah baik.
16