Pengertian KLB (Undang-Undang Wabah , 1969) : adalah timbulnya suatu - keracunan makanan
kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian - keracunan pestisida
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu Perbedaan definisi antara Wabah dan KLB :
kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu(Undang-undang Wabah, Wabah harus mencakup:
1969). - Jumlah kasus yang besar.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No . 949/ MENKES/SK/VII/2004 Kejadian - Daerah yang luas .
Luar Biasa (KLB) : timbulnya atau meningkatnya kejadianKesakitan atau - Waktu yang lebih lama.
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam - Dampak yang timbulkan lebih berat.
kurun waktu tertentu. Tujuan Penyidikan KLB
Kriteria Kejadian Luar Biasa (Keputusan Dirjen PPM No 451/91) tentang Tujuan Umum :
Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Tergolong • Mencegah meluasnya (penanggulangan).
Kejadian luar biasa, jika ada unsur : • Mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang
1) Timbulnya suatu penyakit/kesakitan yang sebelumnya tidak ada/tdk (pengendalian).
diketahui Tujuan khusus :
2) Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun • Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi
waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam,hari,minggu…….) penyebab penyakit .
3) Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali atau lebih dibandingkan • Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB,
periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan,tahun) • Mengidentifikasikan sumber dan cara penularan
4) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali • Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB
lipat atau lebih bila dibandingkan dgn angka rata2 per bulan dlm tahun • Mengidentifikasikan populasi yang rentan atau daerah yang
sebelumnya beresiko akan terjadi KLB (CDC, 1981; Bres, 1986).
5) Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan 2
kali lipat atau lebih dibandingkan dgn angka rata2 perbulan dalam tahun LANGKAH-LANGKAH PENYIDIKAN KLB
sebelumnya 1 Persiapan penelitian lapangan.
6) Case fatality rate dari suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu 2 Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB.
menunjukkan 50% atau lebih dibandingkan CFR dari periode 3 Memastikan Diagnosis Etiologis
sebelumnya 4 Mengidentifikasikan dan menghitung kasus atau paparan
7) Proporsional rate (PR) penderita baru dari periode tertentu 5 Mendeskripsikan kasus berdasarkan orang, waktu dan tempat.
menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih dibandingkan periode yg 6 Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera
sama dlm kurun waktu/tahun sebelumnya . (jika diperlukan).
8) Beberapa penyakit khusus :kholera,DHF/DSS,SARS,avian flu,tetanus 7 Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran
neonatorum 8 Mengidentifikasi keadaan penyebab KLB
- setiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pd daerah endemis 9 Merencanakan penelitian lain yang sistimatis
- tdp satu atau lebih penderita baru dimana pd periode 4 mgg 10 Menetapkan saran cara pencegahan atau penanggulangan.
sebelumnya daerah tsb dinyatakan bebas dr penyakit yg bersangkutan 11 Menetapkan sistim penemuan kasus baru atau kasus dengan
komplikasi. satu bulan, dibandingkan dengan proportional rate penderita baru dari penyakit
12 Melaporkan hasil penyidikan kepada instansi kesehatan menular yang sama selama periode waktu yang sama dari tahun yang lalu
setempat dan kepada sistim pelayanan kesehatan yang lebih ting9gi. menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih.
PERSIAPAN 6. Khusus untuk penyakit-penyakit Kholera, Cacar, Pes, DHF/DSS :
PEMASTIAN DIAGNOSIS PENYAKIT • Setiap peningkatan jumlah penderita-penderita penyakit tersebut di atas,
DAN PENETAPAN KLB di suatu daerah endemis yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas
A. Pemastian diagnosis penyakit dengan cara : • Terdapatnya satu atau lebih penderita/kematian karena penyakit tersebut
a. Mencocokkan gejala/tanda penyakit yang terjadi pada individu. diatas, di suatu Kecamatan yang d atas, d eca ata ya g telah bebas dari penyakit-
b. Menyusun distribusi frekuensi gejala klinisnya. penyakit
Contoh :KLB dengan jumlah kasus 50 Orang, diketahui kasus dengan gejala panas tersebut, paling sedikit bebas selama 4 minggu berturut-turut.
50 Orang, nyeri sendi 48 orang, diare 45 Orang. 7. Apabila kesakitan/kematian oleh keracunan yang timbul di suatu kelompok
B. PENETAPAN KLB masyarakat.
1. Dilakukan dengan membandingkan insidensi penyakit yang tengah 8. Apabila di daerah tersebut terdapat penyakit menular yang sebelumnya tidak
berjalan dengan insidensi penyakit dalam keadaan biasa (endemik), ada/dikenal.
pada populasi yang dianggap beresiko, pada tempat dan waktu
tertentu.
2. Dengan Pola Maxiumum dan Minimum 5 tahunan atau 3 tahunan.
3. Membandingkan frekuensi penyakit pada tahun yang
sama bulan berbeda atau bulan yang sama tahun berbeda .