Anda di halaman 1dari 20

Laporan Kasus

Kejang Demam
Sederhana + GEA
Marwan Hermawan
19810031
Identitas Pasien
 Nama : An. C
 Umur : 2 tahun, 8 bulan
 Alamat : Cikeusal Cimahi, Kuningan.
 Jenis Kelamin : perempuan
 Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
 Agama : Islam
 Nama Ayah : Tn. A
 Umur : 28 tahun
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Pedagang
 Nama Ibu : Ny. M
 Umur : 25 tahun
 Pendidikan : SD
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Tgl masuk RS : 25-02-2020
 Tgl pemeriksaan: 26-02-2020
Anamnesis
 Keluhan Utama: kejang
Keluhan Tambahan: demam, batuk, pilek

 Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien datang dengan keluhan kejang yang terjadi sejak 1 jam SMRS.
Kejang terjadi 1x, saat sedang tiduran, lebih kurang selama 4 menit.
Saat kejang tubuh pasien kelonjotan, mata melotot, gigi menggigit.
Setelah pasien mengalami kejang, pasien langsung menangis. Ibu
pasien mengatakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien
mengalami demam, sudah berikan obat penurun demam yang dibeli
di apotek tapi tidak ada penurunan demam. Batuk (-), pilek (-),BAB
cair(+) 3x, ampas (+), lendir (-), darah (-), mual (-), muntah (-)
Riwayat kejang tidak ada.
 Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat trauma disangkal. Riwayat
kejang sebelumnya disangkal. Riwayat alergi, asma disangkal.
 Riwayat Penggunaan Obat: Pemakaian obat paracetamol
sirup. Saat kejang tidak diberikan
 Riwayat Penyakit Keluarga: Kejang/epilepsi disangkal.
 Riwayat Kehamilan:
Ibu pasien ANC teratur ke bidan dan dokter kandungan. Sakit
sewaktu hamil disangkal oleh ibu pasien. Ibu pasien rutin
mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter kandungan. Selain
itu disangkal.
 Riwayat Persalinan :
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara yang lahir
secara spontan ditolong oleh bidan dengan berat badan lahir
2800gr, panjang badan 50cm, segera menangis. tidak ada riwayat
biru (-), sesak (-),kuning (-) kejang (-).
Riwayat tumbuh kembang
 Penderita tidak mengalami keterlambatan, bisa mengangkat kepala,
tengkurap, merangkak, duduk, berjalan, mulai bicara sesuai anak
seusianya.
Tumbuh kembang saat ini:
Ranah Perkembangan Usia pencapaian

Gerak kasar Berlari dengan baik, naik turun Bisa


tangga, memanjat, melompat
Gerak halus Mencoret-coret dengan pola Bisa
melingkar, meniru melipat kertas
Bahasa-bicara Mengguankan tiga kata dalam satu Bisa
kalimat (subjek, predikat, objek)

Sosialisasi-kemandirian Menggunakan sendok dengan baik, Bisa


membuka baju, mendengarkan
cerita ketika ditampilkan Bisa
gambarnya
Riwayat imunisasi
 0 bulan : Hepatitis B-1, polio-0
 1 bulan : BCG
 2 bulan : Hepatitis B-2, polio-1, DTP-1, HiB-1
 3 bulan : Hepatitis B-3, polio-2, DTP-2, HiB-2
 4 bulan : Hepatitis B-4, polio-3, DTP-3, HiB-3
 9 bulan : Campak 1 Data antropometri
Berat Badan : 11 kg
Tinggi badan : 85 cm
Riwayat pemberian makan BB/U : -2SD s/d 0 SD
 0-6 bulan : ASI PB/U : -2SD s/d 0 SD
BB/PB : -1SD s/d 0 SD
 6-8 bulan : bubur saring
Status Gizi : Normal
 8-12 bulan : bubur tim
 12-sekarang : nasi dengan menu keluarga
Riwayat sosial dan ekonomi:
 Ayah penderita bekerja sebagai buruh & ibu sebagai Ibu
Rumah Tangga. Penghasilan ayah berkisar
Rp.±3.500.000/bulan.
 Biaya pengobatan penderita menggunakan BPJS.
 Penderita tinggal dengan 3 orang anggota keluarga : ibu,
ayah, dan kakaknya.
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Nadi : 120 x/meni
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 39,3°C
Keadaan Gizi : Gizi baik
Kepala
- Rambut : Hitam, sukar dicabut
 UUB : datar
- Wajah : Simetris, edema (-), deformitas(-)
- Mata : Conjunctiva anemis (-/-), ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+)
- Telinga : Serumen (-/-), Sekret (-/-)
- Bibir : pucat (-), mukosa kering (+), sianosis (-)
- Lidah : lidah kotor(-)
- Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)
- Faring : Hiperemis (-)
Leher : simetris, kaku kuduk (-), pembesaran KGB (-)
 Thoraks anterior
Inspeksi : bentuk & pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : NT(-), fremitus taktil kanan kiri sama,krepitasi (-)
Perkusi : sonor seluruh lapang paru,
Auskultasi : vbs +/+, rhonci -/-, wheezing-/-.
 Thoraks posterior 
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris
Palpasi : NT (-), fremitus taktil kanan kiri sama
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : vbs +/+, rhonci-/-, wheezing -/-
 Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V LMCS, kuat angkat
Perkusi : batas kiri jantung ics V LMCS, batas kanan jantung ics 4 LPSD,
batas pinggang jantung ics 2 LPSS
Auskultasi : Bj I-II reguler,gallop (-), murmur (-)
 Abdomen
Inspeksi : tampak cembung, lembut, tidak ada inflamasi, distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+), 20x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit bayi kembali
dengan cepat
Ekstremitas
Akral hangat CRT < 2 detik.
Status neurologis
 Rangsang meningeal: kaku kuduk (-), Brudzinski I/II/III -/-/-
 Pupil : pupil bulat isokor 3mm ODS, RC +/+
 Motorik : tonus otot normal, clonus-/-, kekuatan otot
 Sensorik : rangsang nyeri (+)
 Refleks fisiologis : APR +/+ KPR +/+ (normal)
 Refleks patologis : Babinski -/-, chaddock -/-
Laboratorium
Pemeriksaan 16/01/2020 Nilai rujukan
Hb 9,9 gr% 12,5-15,5 gr%
Ht 31 % 36-48%
Leukosit 20,500./mm3 6-15/mm3
Trombosit 246.000 U/L 150-400 U/L
MCV 60,0
MCH 19,4 23-31pg
MCHC 32,3 3,6-5,2g/dl
Eritrosit 5,10 3,6-5,2 mm
Eosinofil 0% 2-4%
Basofil 0% 0-1%
Neutrofil Segmen 84% 50-80%
Neutrofil Batang 0% 3-5%
Limfosit% 8% 25-40%
Monosit% 8% 2-8%
Resume
Seorang anak perempuan usia 2 tahun, 8 bulan, BB: 13 kg, TB: 100
cm dibawa ke RSUD waled dengan keluhan utama kejang sejak 1 jam
SMRS. Kejang terjadi 1 kali, lamanya lebih kurang selama 4 menit.
Saat kejang tubuh pasien kelonjotan, mata melotot, gigi menggigit.
Setelah pasien mengalami kejang, pasien langsung menangis. Ibu
pasien mengatakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien
mengalami demam, sudah berikan obat penurun demam yang dibeli
di apotek tapi tidak ada penurunan demam. pilek (-), batuk (-), BAB
cair (+), ampas (+), lendir (-), darah (-), mual (-), muntah (-),
Riwayat kejang tidak ada.
 Riwayat trauma, alergi dan asma disangkal. Riwayat
imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal. Riwayat
pemberian makan sesuai dengan usia. Riwayat tumbuh
dan kembang sesuai usia, riwayat sosial dan ekonomi
cukup. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
compos mentis, suhu 39,3°C, status gizi baik. Tonsil
T1/T1, hiperemis (-), Faring hiperemis (-), pemeriksaan
thorax vbs+/+ rh-/- wh-/-. Rangsang meningeal (-),
refleks fisiologis (+) normal, refleks patologis(-). Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan
Hemoglobin 9,9 gr% dan peningkatan leukosit 20.500.
Diagnosis kerja
 Kejang demam sederhana + GEA

Diagnosis Banding
 Kejang demam seserhana + GEA

 Kejang demam komplek

 Epilepsi
Tatalaksana
 Futrolit 48 cc/jam
 Diazepam 4mg iv jika kejang
 Diazepam 3 x 4 mg pulv,
 Anbacim 2x650 mg. Iv
 Paracetamol 4x120mg
 L-bio 1x2 sach
 Zinc kids 1x1 cth
Edukasin kepada orang tua
 Cara penanganan kejang,
 Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
kembali.
 Meyakinkan orangtua pasien bahwa umumnya
mempunyai prognostik.
Edukasi penanganan saat
terjadi kejang kembali
 Jangan panik
 Kendorkan pakaian anak
 Bila tidak sadar miringkan kepala anak, dan posisi badan terlentang.
 Jika punya termometer ukur suhu tubuh anak,
 Catat lama dan bentuk kejang
 Berikan diazepam rektal pada saat kejang
 Bawa ke dokter atau rs bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih.
Prognosis
 Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanactionam : ad bonam
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai