Anda di halaman 1dari 20

BAB I

TINJAUAN KASUS

1.1 Identitas Pasien


Nama : An.MN
Umur : 4 tahun 10 bulan
Tanggal lahir : 7 Maret 2015
BB : 17 kg
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Bawang, Kediri
Tanggal pemeriksaan : Rabu, 22 Januari 2020
1.2 Identitas Orang Tua Ayah Ibu
Nama : Tn. KS Ny. WW
Umur : 30 tahun 28 tahun
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Wiraswasta
Agama : Islam Islam
1.3 Perjalanan Penyakit
Anamnesis
Keluhan Utama : Batuk
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli umum Puskesmas Perawatan Ngletih bersama
orangtua dengan keluhan batuk. Batuk sejak 5 hari lalu. Batuk grok-grok
namun dahak tidak bisa dikeluarkan. Ibu pasien merasa anak tidak sesak
napas atau pun napas anak cepat. Napas bersuara (-). Pilek (+), ingus (+).
Anak masih bisa makan dan minum. Nafsu makan dan minum menruurn.
Nyeri telan (+). Mual (-), muntah (-), kejang selama sakit (-), badan lemas
(+).

1
BAB anak lunak 2 kali sejak 1 hari lalu, lendir (-), darah (-). BAK (+)
normal seperti biasanya. Terakhir BAK 1 jam sebelum ke poli. Ibu pasien
mengatakan mata anak tidak cowong.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat keluhan batuk sebelumnya (+) 3 bulan lalu, kejang (-), riwayat aleri
makanan/obat (-).
Riwayat Penyakit Keluarga :
Di keluarga tidak ada yang sakit seperti ini, riwayat alergi (-). Riwayat batuk
lama disangkal
Riwayat Sosial
- Pasien setiap harinya diasuh nenek di saat Ayah dan Ibu pasien bekerja
- Kondisi dalam rumah cukup bersih, ventilasi (+), got (+).
- Ibu pasien mengatakan di lingkungan tempat tinggal tidak ada yang
batuk lama.
- Keluarga merokok (-), tetangga merokok (+).
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
- Antenatal : Rutin kontrol ke bidan selama kehamilan. Riwayat
minum jamu (-) obat-obatan (-), vitamin (+)
- Natal : Aterm 38 mgg/laki-laki/ 2900gr/ Spt B-bidan/anak
pertama
- Postnatal : Menangis spontan, Bernafas spontan, ikterus (-),
sianosis (-), kejang (-)
Riwayat Gizi
- ASI eksklusif 4 bulan, lanjut sufor sampai saat ini
- Makan nasi 3x/hari, lauk tempe, kadang telur dan daging, buah jarang,
sayur jarang
- BB sebelum sakit dan sekarang tidak berubah
Riwayat Imunisasi
Menurut pernyataan Ibu, imunisasi sesuai jadwal di posyandu.

2
Riwayat Tumbuh Kembang
Pertumbuhan perkembangan sesuai usia teman sebaya nya. Kesan
pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.

1.4 Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum : cukup
2. Kesadaran : 4-5-6 (kompos mentis)
3. Tanda Vital
• Frekuensi nadi : 120x/menit, teratur
• Frekuensi napas : 32x/menit
• Suhu : 36,9 0C
4. Kepala : Bentuk kepala normal dan simetris, UUB datar
5. Mata : Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cowong
(-/-)
6. Hidung : Sekret (+), darah (-), pernafasan cuping hidung
(-)
7. Mulut : Mukosa bibir kering, lidah kotor (-), gusi
berdarah (-), sariawan (-)
8. Telinga : Keluar secret (-), hiperemi (-)
9. Leher : Pembesaran KGB (-)
10. Tenggorok : Tonsil T2/T2, hiperemi (+)
11. Thorax
 Cor
a. Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
b. Palpasi : Iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
c. Perkusi : sde
d. Auskultasi : Suara jantung S1-S2 normal reguler, murmur
(-), gallop (-)
 Pulmo

3
a. Inspeksi : Normochest, gerak dinding dada simetris,
retraksi (-/-)
b. Palpasi : Ekspansi dinding dada simetris
c. Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
d. Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
rhonki basah halus (+/+)

12. Abdomen
a. Inspeksi : Bentuk cembung, simetris, massa (-), darm
countur (-), darm steifung (-), vena prominent (-)
b. Auskultasi : Bising usus positif normal
c. Palpasi : Supel, hepar;lien;ginjal dbn, turgor kulit dbn
d. Perkusi : Timpani pada seluruh abdomen

13. Ektremitas :
- Akral Hangat Kering Merah +/+

+/+

- Oedeme : -/-

-/-

- CRT : <2 detik

14. Status Neurologis


- GCS : 4-5-6

- Meningeal sign : Kaku kuduk (-), brudzinky I/II (-), kernig sign (-)

- Nervus cranialis : PBI ᴓ3mm/3mm, Refleks pupil +/+, Refleks cahaya

+/+, N III, IV,VI sde, N VII dbn, N V sde, N VIII sde, N IX, X sde, N

XII sde

4
5|5
- Motorik : 5|5

- Sensorik : Dalam batas normal

- Refleks patologis : Babinsky(-/-), Chaddock(-/-), Oppenheim(-/-)

+2/+2 +2/+2
- Refleks fisiologis : BPR/TPR +2/+2 , KPR/APR +2/+2

15. Genetalia
Dbn
16. Status Gizi
Antropometri:
• Usia (U) : 4 tahun10 bulan
• Berat Badan (BB) : 8,3 kg
• Tinggi Badan (TB) : 107 cm
17. Pemeriksaan penunjang
(-)

Gambar 2.1 Kurva Height for Age Boys WHO Child Growth Standarts untuk pasien
An. MN

5
Interpretasi Panjang Badan menurut Umur:
Sangat Pendek : <-3 SD
Pendek : -3 SD sampai dengan <-2 SD
Normal : -2 SD sampai dengan 2 SD
Tinggi : > 2 SD
Pada anak dengan PB 76 cm di usia 8 bulan 19 hari didapatkan hasil tinggi pada kurva
Length for Age Boys WHO Child Growth Standarts.

Gambar 2.2 Kurva Weight for Age Boys WHO Child Growth Standarts untuk
pasien An. MN
Interpretasi Berat Badan menurut Umur:
Gizi Buruk : <-3SD
Gizi Kurang : -3 SD sampai dengan <- 2 SD
Gizi Baik : -2 SD sampai dengan 2 SD
Gizi Lebih : >2 SD

6
Pada anak dengan BB 8,3 kg di usia 8 bulan 19 hari didapatkan hasil gizi baik pada
kurva Weight for Age Boys WHO Child Growth Standarts.

Gambar 2.3 Kurva Weight for Length Boys WHO Child Growth Standarts untuk
pasien An. MN
Interpretasi Berat Badan menurut Panjang Badan:
Sangat Kurus : <-3 SD
Kurus : -3 SD sampai dengan <-2 SD
Normal : -2 SD sampai dengan 2 SD
Gemuk : > 2 SD
Pada anak dengan PB 107 cm dan BB 17 kg di usia 4 tahun 10 bulan didapatkan hasil
median pada kurva Weight – for – Height Boys WHO Child Growth Standarts.
1.5 Resume
An. MN/ Laki-laki/ 4 tahun 10 bulan/17 kg kg/107 cm/status gizi baik.
Anamnesis:
Pasien datang ke poli umum Puskesmas Perawatan Ngletih bersama orangtua
dengan keluhan batuk. Batuk sejak 5 hari lalu. Batuk grok-grok namun dahak tidak

7
bisa dikeluarkan. Ibu pasien merasa anak tidak sesak napas atau pun napas anak
cepat. Napas bersuara (-). Pilek (+), ingus (+).
Anak masih bisa makan dan minum. Nafsu makan dan minum menruurn. Nyeri
telan (+). Mual (-), muntah (-), kejang selama sakit (-), badan lemas (+).
BAB anak lunak 2 kali sejak 1 hari lalu, lendir (-), darah (-). BAK (+) normal seperti
biasanya. Terakhir BAK 1 jam sebelum ke poli. Ibu pasien mengatakan mata anak
tidak cowong.
Pemeriksaan:
Kesadaran compos mentis, keadaan cukup, vital sign dbn. K/L; mata: a/i/c/d (-),
mata cowong -/-, hidung: pch -/-, mulut: dbn, telinga/tenggorok (T2/T2; hiperemi),
leher: pembesaran KGB (-). Lain lain normal. Thorax: simetris. cor: s1 s2 tunggal,
m/g -/-. Pulmo: normochest, retraksi -/-, ves/ves, rh basah halus +/+. Lain lain
normal. Abdomen : cembung, BU (+) normal, turgor dbn, timpani, hepar;lien;ginjal
dbn, lain lain dbn. Ekstremitas: AHKM, edema -, CRT dbn. Status neurologis dbn,
genetalia dbn
Pmeriksaan penunjang: (-)
1.6 Daftar Masalah
- Batuk
- Nyeri telan
1.7 Diagnosis
Diagnosis berdasarkan Manajemen Terpadu Balita Sakit: Batuk bukan pnemonia
Diagnosis Banding :-
1.8 Pembahasan
- Menanyakan pada ibu mengenai masalah pada anaknya. Menanyakan apakah
kunjungan pertama atau ulang berkaitan dengan pelayanan tindak lanjut atau
hanya memerlukan bagan utama pada MTBS 2015 untuk usia 2 bulan – 5
tahun.
- Memeriksa tanda bahaya umum.
Menanyakan:
Apakah anak bisa minum atau menyusu ?

8
Apakah anak memuntahkan semua makanan dan/atau minuman ?
Apakah anak pernah kejang selama sakit ini ?
Melihat dan mendengar:
Apakah anak rewel atau gelisah, letargis atau tidak sadar ?
Apakah anak mengalami kejang saat ini ?
Apakah terdengar stridor ?
Apakah anak tampak biru (sianosis) ?
Apakah ujung tangan dan kaki pucat dan dingin ?
Apabila jawaban pertanyaan di atas ada pada anak maka terdapat tanda bahaya
dan perlu segera penanganan sesuai bagan MTBS 2015 kemudian di rujuk.
- Sesuaikan pertanyaan untuk mengisi tabel MTBS dengan keluhan anak.
a. Keluhan pada kasus ini adalah batuk, sehingga:
Tanyakan apakah anak menderita batu atau sukar bernafas?

Dikatakan nafas cepat, apabila:


Umur 2 bulan - <12 bulan adalah lebih dari sama dengan 50 kali dalam satu
menit. Umur 12 bulan - < 5 tahun adalah lebih dari sama dengan 40 kali dalam
satu menit. Kemudian dari pertanyaan di atas, dilakukan klasifikasi penyakit.

9
Sesuai dengan tabel MTBS 2015, pasien ini tidak menunjukkan gejala
pneumonia maupun pneumonia berat sehingga pasien ini diklasifikasikan
sebagai batuk bukan pneumonia. Pada pasien ini keluhan-keluhan lain yang
sesuai untuk mengisi tabel MTBS 2015 tidak ditemukan, sehingga bisa
dilanjutkan untuk pengisian tabel berikutnya.

10
b. Menilai status gizi anak

Status gizi pada pasien didapatkan PB 107 cm dan BB 17 kg di usia 4 tahun


10 bulan didapatkan hasil median pada kurva Weight – for – Height Boys WHO
Child Growth Standarts. (-2sd sampai dengan -2sd). Kemudian setelah
mengetahui data di atas dilanjutkan mengklasifikasikan sesuai bagan MTBS
2015.

11
*Jika edema tanpa disertai gejala lain maka dimasukan dalam masalah lain.
*Masalah pemberian ASI antara lain
- Pemberian ASI kurang dari 8x sehari
-Mendapat makanan atau minuman lain selain ASI
- Posisi menyusu, perlekatan/isapan bayi tidak baik
- Terdapat luka di mulut (trush) atau celah bibir/langit-langit
Dari tabel di atas pasien diklasifikan ke dalam gizi baik.
c. Pemeriksaan anemia

12
Setelah memeriksa pasien adakah atau tidak tanda anemia, selanjutnya
diklasifikasikan sesuai bagan MTBS 2015.

d. Pemeriksaan status HIV


Tabel pemeriksaan HIV dilakukan pada anak yang tidak dalam pengobatan
atau perawatan HIV

13
Kemudian dari jawaban pertanyaan di atas, anak diklasifikasikan menderita
HIV atau tidak.

Pada pasien ini tidak terdapat gejala/tanda yang mengarah ke infeksi HIV.

14
e. Menilai status imunisasi

Dari hasil anamnesis dengan ibu pasien, status imunisasi sudah sesuai jadwal
dari posyandu.
f. Menilai status pemberian vitamin A

Dari hasil anamnesis dengan ibu pasien, status pemberian vitamin A sudah
sesuai jadwal dari posyandu.
g. Menilai masalah lain
Pada pasien ini tidak didapatkan masalah lain sesuai MTBS seperti,
wheezing, asma bronkiale, TBC, penyakit pada kulit.
1.9 Planning
Melakukan langkah-langkah dalam tindakan/pengobatan yang telah ditetapkan
dalam bagan penilaian dan klasifikasi.
1. mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah
Memberikan informasi pada setiap obat oral yang harus diberikan di rumah.
Mengikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat

15
- Tentukan jenis obat dan dosis yang sesuai berdasarkan berat atau umur
anak
- Jelaskan alasan pemberian obat
- Peragakan bagaimana cara membuat satu dosis
- Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri satu dosis
- Mintalah ibu memberikan dosis pertama pada anak bila obat harus
diberikan di klinik
- Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan tuliskan pada label obat
- Jika akan memberikan lebih dari satu obat, bungkus setiap obat secara
terpisah
- Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan sesuai anjuran walaupun
anak telah menunjukkan perbaikan
- Cek pemahaman ibu, sebelum ibu meninggalkan klinik
2. Memberikan pengobatan sesuai klasifikasi penyakit pada bagan MTBS
2015
Meredakan batuk dan melegakan tenggorokan dengan bahan yang aman.
Bahan aman yang dianjurkan:
- ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
- Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis (Madu tidak
dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun)
Obat yang tidak dianjurkan:
- Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin,
codein dan derivatnya atau alkohol
- Obat-obatan dekongestan oral dan nasal
- Pemberian bronkodilator

16
3. Menilai Cara Pemberian Makan oleh Ibu
Menanyakan tentang cara pemberian makan anak.
1. Apakah ibu menyusui anak ini? - Berapa kali sehari? - Apakah ibu
menyusui juga pada malam hari?
2. Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain? - Makanan atau
minuman apa? - Berapa kali sehari? - Alat apa yang digunakan untuk
memberi makan/minum anak?
3. Jika anak gizi kurang atau gizi buruk tanpa komplikasi : - Berapa banyak
makanan/minuman yang diberikan kepada anak? - Apakah anak mendapat
porsi sendiri? - Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya? -
Makanan apa yang tersedia di rumah?
4. Selama anak sakit, apakah pemberian makanan berubah? Bila ya,
bagaimana?
Anjuran pemberian makan sesuai bagan MTBS 2015.

untuk setiap anak sakit beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali
menyusui dan meningkatkan pemberian cairan. contoh: beri kuah sayur, air
tajin, atau air matang.

17
4. Kapan harus kembali
Jadal kunjungan pada anak dibedakan menjadi kunjungan ulang pasti,
kunjungan ulang tidak pasti, dan kunjungan ulang segera jika ditemukan
tanda tanda bahaya. Pada pasien ini tergolong dalam kunjungan tidak pasti
dan kunjungan segera.

1.10 Prognosis
Apabila mengikuti anjuran dan sesuai bagan MTBS 2015 maka prognosis
pasien saat ini adalah dubia ad bonam

18
BAB III

KESIMPULAN

Pada pasien ini gejala dan tanda klinis serta hasil pemeriksaan di sesuaikan
dengan bagan MTBS sehingga didapatkan klasifikasi penyakit beserta tindakan dan
pengobatan yang dapat dilakukan. Bagan MTBS juga menilai faktor-faktor resiko dari
timbulnya penyakit sampai dengan memberikan edukasi serta kapan jadwal kembali
untuk menilai perbaikan anak.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Manajemen Terpadu Balita


Sakit. Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai