Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KASUS

Kasus 2 (Peritonitis e.c Appendisitis Perforasi)

Identitas
Nama : Ny. F
Umur : 27 tahun
Alamat : Bendan, Pekalongan

Anamnesis
Keluhan Utama: Nyeri Perut
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Nyeri terus menerus dirasakan terutama di daerah kanan bawah, tengah bawah dan kiri
bawah. Awalnya pasien merasakan nyeri di kanan bawah kemudian menjalar. Nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan terasa panas. Nyeri memberat saat ditekan dan
bergerak atau berubah posisi. Pasien mengatakan nyeri makin memberat sejak pagi
sebelum masuk rumah sakit.
Selain itu pasien juga mengeluh demam sejak semalam sebelum masuk rumah sakit.
Demam dirasakan terus menerus. Pasien juga mengeluh mual dan sempat muntah 2x
hari sejak pagi sebelum masuk rumah sakit, isinya cair. Nafsu makan pasien menurun.
Pasien tidak bisa BAK dan BAB sejak semalam.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Riwayat keluhan yang sama disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga disangkal
Riwayat keluhan serupa disangkal
Riwayat Pengobatan Pasien belum mengkonsumsi obat, tidak ada alergi obat
Riwayat Kebiasaan Pasien makan tidak teratur dan jarang mengkonsumsi serat.
Kebiasaan merokok disangkal

Pemeriksaan
Keadaan Umum : CM, tampak sakit sedang
BB : 55 kg
TB : 159 cm
TD : 143/84 mmHg
Nadi : 132 x/menit, reguler, isi tegangan cukup
RR : 20 x/menit
Suhu : 38,1º C
Kulit : Warna sawo matang, ikterik (-), kelainan kulit (-)
Kepala : Bentuk mesocephal, rambut hitam
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (2mm/2mm), reflek
cahaya (+/+)
Hidung: Bentuk normal, nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), darah (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa basah (+), sariawan (-), gusi berdarah (-)
Telinga : Normotia, sekret (-)
Tenggorok : Uvula di tengah, tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar
Thorax : Bentuk normal, retraksi (-), gerakan simetris kanan kiri
Pulmo Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : Sonor / Sonor di semua lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
Cor : Inspeksi: iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : BJ I-II intensitas nomal, regular, bising (-)
Abdomen:
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada
Auskultasi : Bising usus (+) menurun
Perkusi : timpani
Palpasi : distensi (+), nyeri tekan (+) di seluruh kuadran perut, defans muskuler
(+) hepar dan lien tidak teraba, massa abdomen (-), turgor kulit kembali cepat,
mc burney (+)
- Psoas sign (+)
- Obturator sign (+)

Ekstremitas
Akral dingin - - oedema - -
- - - -
Capillary Refill Time < 2 detik

Pemeriksaan Penunjang:
Hb 17.7
WBC 11,4
Limfosit 0.5
Monosit0.3
Granulosit 10.6
Limfosit %4.7
Monosit %2.6
Granulosit 92,7
RBC 5.76
HCT 47.7
PLT 154
MCV 82.8
MCH 30.7
MCHC 37.1

Diagnosis
Peritonitis e.c Appendisitis Perforasi

Terapi
- Infus RL 1000cc/24 jam
- Injeksi terfacef (cefxon) 2 x 1 gr
- Injeksi metronidazole 3x 500mg
- Injeksi sanmol 3 x 500 mg
- Puasa 6 jam sebelum operasi
- Rencana operasi laparotomi
Abstraksi
Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada selaput organ perut
(peritonieum). Peritonieum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ
perut dan dinding perut sebelah dalam. Kelainan dari peritoneum dapat disebabkan oleh
bermacam hal, antara lain:
1. Perdarahan, misalnya pada ruptur lien, ruptur hepatoma, kehamilan ektopik
terganggu
2. Asites, yaitu adanya timbunan cairan dalam rongga peritoneal sebab obstruksi vena
porta pada sirosis hati, malignitas.
3. Adhesi, yaitu adanya perlekatan yang dapat disebabkan oleh corpus alienum,
misalnya kain kassa yang tertinggal saat operasi, perforasi, radang, trauma
4. Radang, yaitu pada peritonitis
Peritonitis merupakan komplikasi akibat penyebaran infeksi dari organ-organ
abdomen, ruptur saluran cerna, atau luka tembus abdomen. Reaksi awal peritoneum
terhadap invasi oleh bakteri adalah keluarnya eksudat fibrinosa, kantong-kantong nanah
(abses) terbentuk diantara perlekatan fibrinosa yang membatasi infeksi.
Gejala klinis peritonitis yang terutama adalah nyeri abdomen, Demam, Mual dan
muntah, Adanya cairan dalam abdomen
Peritonitis adalah suatu kondisi yang mengancam jiwa, yang memerlukan pengobatan
medis sesegera mungkin. Prinsip utama terapi pada infeksi intra abdomen adalah:
1. mengkontrol sumber infeksi
2. mengeliminasi bakteri dan toksin
3. mempertahankan fungsi sistem organ
4. mengontrol proses inflamasi
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis. Gejala:
- Blumberg’s sign: nyeri lepas kontralateral (tekan di LLQ kemudian lepas dan nyeri di
RLQ).
- Baldwin test: nyeri di flank bila tungkai kanan ditekuk.
- Defense muskular: bersifat lokal, lokasi bervariasi sesuai letak Appendix.
- Nyeri pada daerah cavum Douglas bila ada abscess di rongga abdomen atau Appendix
letak pelvis.
- Nyeri pada pemeriksaan rectal toucher, Dunphy sign: nyeri ketika batuk.

Anda mungkin juga menyukai