1. IDENTITAS
Nama : An. E
RM : 235198
Usia : 7 bulan
Jenis Kelamin : perempuan
BB/TB : 6,6 kg/64cm
Nama Ayah : Bp. (36 tahun)
Pendidikan ayah : SMA
Nama Ibu : Ny.E (18 tahun)
Pendidikan Ibu : SMP
Alamat : Sengon 3/8 Gayam Dompo
Tanggal Masuk RS : 16-3-2012
Pemeriksaan : 16-3-2012
Diagnosis masuk : Diare Cair Akut dengan dehidrasi ringan sedang
2. ANAMNESA
Keluhan Utama : BAB Cair
Keluhan tambahan : demam, muntah
2HSMRS: pasien demam disertai BAB cair >10 kali masing-masing volume ±¼ gelas
dengan konsistensi cair, ampas (+), lendir (+), darah (-).
1HSMRS: pasien demam, muntah setiap kali pasien diberi minum, berupa seperti apa
yang diminum, muntah >4 kali volume ± 1/4 gelas belimbing.
HMRS : Pasien datang ke IGD RSUD karang anyar dengan keluhan BAB cair
>10kali, ampas (+), lendir (+), darah (-), muntah (-), demam (+), gelisah/rewel (+),
BAK (+). Pasien tampak kehausan dan minum ASI (+).
Kesan :pasien diare, yang disertai demam, pasien gelisah/rewel , tampak kehausan.
2
: laki-laki
: perempuan
: pasien umur (7 bulan)
Kesan : tidak ada riwayat penyakit yang diturunkan dalam keluarga
c. Riwayat Pribadi
1. Riwayat Kehamilan (ANC)
Ibu G1P1A0 Hamil saat usia 17 tahun, Ibu memeriksakan kehamilannya saat
usia kehamilan 1 bulan, selanjutnya rutin memeriksakan kehamilannya sebulan sekali
ke bidan desa. Ibu tidak pernah mual dan muntah berlebihan, tidak ada riwayat
trauma maupun infeksi saat hamil. Ibu pasien tidak pernah mengkonsumsi jamu atau
obat-obatan kecuali yang diberikan bidan. Tekanan darah ibu dinyatakan normal,
berat badan ibu dinyatakan normal dan perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
2. Riwayat Persalinan
Persalinan spontan ditolong oleh bidan. Bayi lahir cukup bulan dengan BB
2300 gram, PB tidak tahu, Langsung menangis kuat & warna kulit kemerahan.
3. Riwayat Pasca Persalinan (PNC)
Bayi perempuan BB 2300 gr, setelah lahir langsung menangis, gerak aktif,
warna kulit merah, tidak ada demam atau kejang, ASI keluar pada hari ke-1, bayi
langsung menetek hari ke-1.
Kesan : riwayat ANC baik, persalinan spontan dan PNC baik
c. Riwayat Makanan
3
d. Riwayat perkembangan dan kepandaian
e. Riwayat vaksinasi
Jenis I II III IV V VI
BCG 1 bulan - - - - -
CAMPAK - - - - - -
4
Pasien tinggal bersama kedua orang tua. Rumah terdiri dari ruang tamu,
dapur, kamar mandi dan 2 kamar tidur. WC menyatu dengan kamar mandi, kamar
mandi dikuras dua kali seminggu. Atap terbuat dari genteng, dinding dari semen,
lantai rumah dari semen, jendela ada 4, jarak septic tank dengan sumber air ± 10
meter. Sumber air yang digunakan adalah air sumur yang bening dan tidak berbau.
Tidak terdapat pabrik disekitar rumah dan sampah dibakar setiap hari. Tetangga
pasien tidak ada yang mengalami sakit diare.
Kesan : keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingungan rumah baik
3. ANAMNESIS SISTEM
Sistem Cerebrospinal : kejang (-), penurunan kesadaran (-)
Sistem Kardiovaskuler : demam (+), sianosis (-), keringat dingin (-)
Sistem Respiratorius : sesak nafas (-), batuk (-), pilek (-)
Sistem Gastrointestinal : muntah (+), BAB (+) cair, makan/minum (↓/ ↓)
Sistem Urogenital : BAK (+) N
Sistem Muskuloskeletal : kelainan bentuk (-), nyeri sendi (-)
Sistem Integumentum : bintik merah (-), ikterik (-)
Kesan : terdapat masalah pada sistem kardiovaskuler dan gastrointestinal
5
BB/Umur = 6-9,7(baik)
TB/Umur = 62-71(baik)
BMI/Umur = 15,4-18,6 (baik)
Kesimpulan : status gizi baik menurut WHO
d. Kepala
- Ukuran : normocephal, rambut warna hitam, lurus, jumlah
cukup
- Bentuk : mesocephal
- Ubun-ubun : normal
- Mata : mata cowong (+/+), air mata (+/+), CA (-/-), SI (-/-), reflek
cahaya (+/+), pupil isokor
- Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
- Mulut : mukosa bibir kering (+), sianosis (-)
- Pharing : hiperemis (-), tonsil membesar (-)
e. Leher : pembesaran limfonodi (-), massa abnormal (-), kaku kuduk (-)
f. Thoraks:
Jantung:
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : apeks teraba
Perkusi :
batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
batas kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
batas kiri bawah : SIC IV-V linea midclavicula sinistra
Auskultasi :
6
Suara dasar: S1 dan S2 tunggal, intensitas kuat, irama reguler (+), bising
jantung (-)
Pulmo :
PERKUSI Sonor
PERKUSI Sonor
Kesan : terdapat tanda dehidrasi ringan sedang (turgor kulit kembali lambat).
7
h. Ekstremitas dan status neurologi
Lengan Tungkai
5. Pemeriksaan Laboratorium
(Tgl 5 maret 2012)
Hb : 8 gr/dl
Eritrosit : 3,22 x 10⁶ uL
Hct : 24,9%
8
Index eritrosit:
MCV :77,3 fL
MCH : 24,8 pg (22-34)
MCHC : 32,1 g/dL
Leukosit : 4.500
Trombosit : 204.000
Segmen : 49
Limfosit : 40,4
Monosit : 4,8
Granulosit : 54,8
Kesimpulan :dalam batas normal
Seorang perempuan umur 7 bulan datang ke IGD RSUD karang anyar dengan
keluhan BAB cair >10 kali volume ± 1/4 gelas, ampas (+), lendir (+), darah
(-), muntah (-), demam (+), gelisah/rewel (+). Pasien tampak kehausan dan
mau minum ASI, minum susu formula (-). BAK(+)
Riwayat ANC baik, persalinan spontan dan PNC baik. kuantitas makanan baik
& kualitas makanan baik, perkembangan dan kepandaian baik.
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang berkaitan dengan penyakit saat
ini, keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah baik.
Dari pemeriksaan fisik terdapat tanda-tanda dehidrasi.
Imunisasi dasar lengkap sesuai PPI dan sesuai usia.
Status gizi baik menurut WHO (BMI).
Dari pemeriksaan laboratorium dalam batas normal
9
Diare Cair Akut
Dehidrasi ringan sedang
Muntah
8. DIAGNOSA
Diagnosa kerja :
Diagnosa banding :
9. RENCANA PENGELOLAAN
1. Rencana terapi
Dehidrasi ringan sedang, BB : 6,6 kg, umur 7 bulan
10
Dexametason 2 mg/12 jam
Acran 10 mg/12 jam
Probiotik (L Bio) , 1 sachet = 1 gram (> 2 th= 2 x 1/hari) = 2x1 sachet
Zinc 20 mg/tablet (> 6 bulan= 20 mg/hr) = 2 x ½ tablet
Elzazym 3x ¼ tablet
Paracetamol syr ¾ cth jika panas
2. Rencana tindakan
Obsevasi KU dan VS
Pantau tanda-tanda dehidrasi
bed rest
3. Rencana Edukasi
• Menjelaskan tentang penyakit pasien kepada keluarganya
• Memperhatikan kebersihan makanan & minuman yang dikonsumsi
• Mengatur pola makan
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Istirahat yang cukup / tirah baring
Feses rutin
11. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanam : dubia ad bonam
11
Lembar follow up
17/3 S) BAB cair(-) 11 kali, ampas (+), lendir (-), Infus KAEN3 A 25 tpm
201 darah (-) demam (+), makan (+), minum (+), Sanpicillin 200mg/8jam
1 muntah 2 kali waktu minum obat , BAK (+) Dexametasaon 2mg/12jam
S : 38,20C, HR : 110x/m, RR : 30x/m Acran 10 mg/12 jam
O) KU : compos mentis Elzazym 3x ¼
Kepala : CA-/-. SI-/-, mata cowong +/+, air mata L bio 2x1
+/+ Zinc 2x ½
Abdomen : peristaltik (+), timpani, turgor kulit Paracetamol ¾ cth jika
kembali lambat panas
Ass) GEA dengan dehidrasi ringan-sedang
18/3 S) BAB lembek (+) 2 kali wrn kekuningan, Infus KAEN3 A 25 tpm
201 ampas (+), lendir (-), darah (-), muntah (-), panas Sanpicillin 200mg/8jam
2 (-), BAK (+)N Dexametasaon 2mg/12jam
Minum ↓ Acran 10 mg/12 jam
S : 36,50 C, HR : 84x/m, RR : 24x/m Elzazym 3x ¼
O) KU : compos mentis L bio 2x1
Kepala : CA-/-. SI-/-, mata cowong +/+ sedikit, Zinc 2x ½
12
air mata +/+ Paracetamol ¾ cth jika
Abdomen : peristaltik (+), timpani, turgor kulit panas
kembali agak lambat
Ass) GEA dengan dehidrasi ringan-sedang
19/3 S) BAB lembek (+) 1 kali, ampas (+) sedikit Infus KAEN3 B 25 tpm
201 warna kuning , lender (-), darah (-), muntah (-), setelah habis 1 flabot
2 panas (-), BAK, minum (+) lanjutkan dengan inf
S : 360 C, HR : 100x/m, RR : 24x/m KN3A 25tpm
O) KU : compos mentis Sanpicillin 200mg/8jam
Kepala : CA-/-. SI-/-, mata cowong -/-, air mata Acran 10mg/12jam
+/+ L bio 2x1
Abdomen : peristaltik (+), timpani, kembung (+) Z inc 2x ½
turgor kulit kembali agak lambat Elzazym 3x ¼
Ass) GEA tanpa dehidrasi Paracetamo 3x ¾ cth jika
panas
13
PEMBAHASAN
Diare cair akut adalah buang air besar lembek atau cair bahkan dapat berupa
air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari atau lebih sering dari biasanya dalam
24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari.1,3-8Diare akut adalah buang air besar
lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari
1minggu.2-8Dari anamnesa penderita di dapatkan pasien Berak cair, lebih dari 3 kali
dalam sehari, dan muntah hal ini sudah berlangsung selama 2 hari, Gejala klinis ini
mengarah ke diare cair akut.Disertai dengan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
didapatkan pasien gelisah/rewel (+), tampak kehausan, mata cowong, mukosa bibir
kering, turgor kulit kembali lambat, timpani, kembung, gejala dan tanda klinis ini
mengarah ke dehidrasi ringan sedang
Secara umum penanganan diare akut ditujukan untuk mencegah /
menanggulangi dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa,
kemungkinan terjadinya intoleransi, mengobati kausa dari diare yang spesifik,
mencegah dan menanggulangi gangguan gizi serta mengobati penyakit penyerta.
Untuk menncari kausatif dari diare di usulkan untuk dilakukan pemeriksaan
penunjang feses rutin.1-8
Adapun tujuan dari pada pemberian cairan adalah :1-8
1. Memperbaiki dinamika sirkulasi ( bila ada syok ).
14
2. Mengganti defisit yang terjadi.
3. Rumatan ( maintenance ) untuk mengganti kehilangan cairan dan elektrolit
yang sedang berlangsung ( on going losses ).
Pelaksanaan pemberian terapi cairan dapat dilakukan secara oral atau
parenteral. Pemberian secara oral dapat dilakukan untuk dehidrasi ringan sampai
sedang dapat menggunakan pipa nasogastrik walaupun pada dehidrasi ringan dan
sedang, bila diare profus dengan pengeluaran air tinja yang hebat ( > 100 ml/kg/hari )
atau mutah hebat ( severe vomiting ) dimana penderita tak dapat minum sama sekali,
atau kembung yang sangat hebat (violent meteorism) sehingga rehidrasi oral tetap
akan terjadi defisit, maka dapat dilakukan rehidrasi parenteral walaupun sebenarnya
rehidrasi parenteral dilakukan hanya untuk dehidrasi berat dengan gangguan
sirkulasi.1-8
Jenis cairan:
- Per oral : cairan rumah tangga, oralit
- Parenteral: ringer laktat, ringer asetat, normal salin
Volume cairan diberikan sesuai derajat dehidrasi, yaitu:
• Tanpa dehidrasi: cairan rumah tangga dan ASI diberikan semaunya, oralit diberikan
sesuai usia setiap kali diare atau muntah, dengan dosis:
- <1 tahun : 50 -100 cc
- 1 – 5 tahun : 100 - 200 cc
- >5 tahun : 200 - 300 cc
• Dehidrasi tidak berat (ringan- sedang). Rehidrasi dengan elektrolit 75 cc/kg BB
dalam 3 jam pertama, dilanjutkan pemberian kehilangan cairan yang sedang
berlangsung sesuai umur seperti di atas setiap kali diare atau muntah.
• Dehidrasi berat. Rehidrasi parenteral jika < 1 tahun dengan infus kristaloid (RL,
asering) 30cc/kgBB dalam 1 jam dilanjutkan 70cc/kgBB dalam 5 jam kemudian
evaluasi. Jika > 1tahun dengan 30cc/kgBB dalam ½ jam dilanjutkan 70cc/kgBBdalam
2 ½ jam berikutnya kemudian di evaluasi.
15
Probiotik (Lactic acid bacteria) merupakan bakteri hidup yang mempunyai
efek yang menguntungkan pada host dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri
probiotik di dalam lumen saluran cerna sehingga seluruh epitel mukosa usus
telah diduduki oleh bakteri probiotik melalui reseptor dalam sel epitel usus,
sehingga tidak terdapat tempat lagi untuk bakteri patogen untuk melekatkan diri
pada sel epitel usus sehingga kolonisasi bakteri patogen tidak terjadi. Dengan
mencermati fenomena tersebut bakteri probiotik dapat dipakai sebagai cara untuk
pencegahan dan pengobatan diare baik yang disebabkan oleh Rotavirus maupun
mikroorganisme lain, pseudomembran colitis maupun diare yang disebabkan oleh
karena pemakaian antibiotika yang tidak rasional rasional (antibiotic associated
diarrhea).1-8
Zink bekerja pada tight junction level untuk mencegah meningkatnya
permeabilitas usus, mencegah pelepasan histamin oleh sel mast dan respon kontraksi
serta sekretori terhadap histamin dan serotonin pada usus dan mencegah peningkatan
permeabilitas endotel yang diprakarsai TNFα yang juga merangsang kerusakan
permeabilitas epitel usus. Zink menstabilkan struktur membran dan memodifikasi
fungsi membran dengan cara berinteraksi dengan oksigen, nitrogen dan ligan sulfur
makromolekul hidrofilik serta aktivitas antioksidan. Zink melindungi membran dari
efek agen infeksius dan dari peroksidasi lemak. 1-8Antibiotika diberikan hanya pada
kolera, disentri basiler, amubiasis dan giardiasis atau adanya penyakit penyerta
(sepsis, pneumonia, dan lain-lain).1-8
16
anak usia >6 bulan à 20 mg.
DAFTAR PUSTAKA
17
8. Harianto., Penyuluhan Penggunaan Oralit Untuk Menanggulangi Diare di
Masyarakat. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol 1, No 1; 27-33.April. 2004.
18