1
dr. Dwi Listiany C
PRE/POSTEST
1. DIKATAKAN IKTERUS NEONATORUM MENURUT IDAI, BILA BILIRUBIN
SERUM...
A. >3
B. >4
C. >5
D. >10
E. >12
2. IKTERUS PATOLOGIS TERJADI PADA USIA...
A. >24 JAM
B. <24 JAM
C. 48 JAM
D. 72 JAM
E. 36 JAM
3. Seorang bayi perempuan berusia 3 hari dirujuk ke UGD RS oleh dokter
Puskesmas karena ikterus sejak ±12 jam setelah lahir. PADA PEMERIKSAAN
FISIK DIDAPATKAN KUNING PADA KEPALA, BADAN, DAN KEDUA TANGAN
NAMUN TELAPAK TANGAN NORMAL. BERAPAKAH DERAJAT KRAMER PADA
PASIEN TERSEBUT?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. REFLEKS PRIMITIF PADA BAYI YANG TIMBUL AKIBAT RANGSANGAN
MENDADAK DINAMAKAN...
A. ROOTING REFLEKS
B. REFLEKS MORO
C. PALMAR GRAPS
D. SHOUTING REFLEKS
E. TONIC NECK
5. BERIKUT YANG BUKAN TANDA KEGAWATDARURATAN BBL
A. SESAK NAFAS
B. PERDARAHAN
C. KUNING
D. BATUK
E. KEMBUNG
Bayi Ikterus
• Seorang bayi perempuan berusia 3 hari dirujuk ke UGD RS oleh dokter
Puskesmas karena ikterus sejak ±12 jam setelah lahir. Pasien terlihat
lemah, tidur terus, kurang menyusu dan high pitches cry. Pasien lahir
pervaginam, cukup bulan dengan BB lahir 2200gram,ketuban tampak
keruh dan berbau. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak sakit
berat, ikterus kramer V dan refleks moro (-). Dokter puskesmas
tersebut melakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab terjadinya
kasus tersebut.
• Ikterus
• High pitched cry
• Refleks moro
• Bayi kuning (definisi, klasifikasi, etiologi, pendekatan klinis,
penatalaksanaan dan pencegahan)?
• Bagaimana penilaian bayi baru lahir?
• Bayi risiko tinggi (tanda-tanda, penyebab, pemeriksaan,
penanganan)?
• Bagaimana hubungan infeksi dengan ikterus?
- Adanya infeksi ibu dapat menyebabkan invasi MO ke dalam tubuh
bayimenyebabkan terganggunya vena porta intrahepatik dan
ekstrahepatikpeningkatan bilirubinikterus
Pemeriksaan → KRAMER
I kepala dan leher → bil. 4 – 7 mg/dL (6 mg/dL)
II dada – pusar → bil. 5 – 12 mg/dL (9 mg/dL)
IIIpusar – lutut → bil. 8 – 16 mg/dL
IV lutut – perg. Kaki
bahu – perg. Tangan → bil. 11 – 18 mg/dL (15 mg/dL)
V kaki/tangan → > 15 mg/dL
Cara : menekan jari telunjuk di tempat tulang
menojol
Pendekatan bayi dengan ikterus
• Perlu diketahui
* Berat lahir
* Masa gestasi
* Usia dalam jam
* Apakah ikterus fisiologik atau patologik
* Bila ikterus adalah fisiologik dan keadaan bayi baik hanya perlu
diobservasi
* Bila ikterus berat periksa kemungkinan telah terjadi kernikterus
Pemeriksaan untuk ikterus patologik
• Riwayat kehamilan dan persalinan
* Riwayat keluarga adanya penyakit hati
* Adanya riwayat inkompatilitas darah
* Penyakit ibu selama hamil
* Trauma lahir, asfiksia,
* Penundaan pengikatan tali pusat
* Penundaan makanan per os, pengeluaran mekoneum
* Pemberian ASI
Pemeriksaan untuk ikterus patologik
• Pemeriksaan fisik
* Prematuritas
* KMK : polisitemia
* Trauma lahir
* Pucat : hemolisis
* Petekhie
* Hepatosplenomegali, sepsis
Pemeriksaan untuk ikterus patologik
• Pemeriksaan laboratorium
* Bilirubin serum total dan direk
* Golongan darah dan Rhesus ibu dan bayi
* Uji Coombs
* Hematokrit
* Hapusan darah tepi
* Skrining sepsis
* Fungsi hati dan tiroid untuk ikterus lanjut
Tatalaksana ikterus neonatorum
• Tujuan :
Mencegah keracunan oleh bilirubin
• Cara
1. Pencegahan hiperbilirubinemia
- Pemberian makan dini
- Hidrasi adekwat
2. Penurunan kadar bilirubin
- Terapi sinar
- Transfusi tukar
Terapi Sinar
• Prinsip :
Bilirubin oleh cahaya dengan gelombang 450-460 nanometer
photoisomer yang larut dalam air
• Perlengkapan
lampu neon 6-8 buah
tempat tidur atau inkubator
alat penutup mata
Indikasi terapi sinar
Kadar bil mg/dl Berat lahir Usia
Prognosis
- buruk, bila kern ikterus
KERNIKTERUS
1. ADAPTASI
PARAMETER : SKOR APGAR
( sisttim neurologik, kardiovaskuler dan respirasi )
KEGAWATAN NAFAS ; SKOR DOWN
2. MATURITAS : NEW BALLARD SKORD DAN KURVA LUBSCENSCO
3 ANTROPOMETRI DAN IDENTIFIKASI ( BB, PB, LK, KELAMIN )
4. JEJAS PERALINAN : TRAUMA LAHIR
5. KELAINAN KONGENITAL
6. DETEKSI FAKTOR RISIKO INFEKSI DAN BAYI RISIKO TINGGI
Apgar Score
PEMERIKSAAN FISIK LENGKAP DALAM 24 JAM PERTAMA
• Bayi yang stabil: tanda vital dan sistem tubuh dinilai setiap
mau diberi asupan
58
Penilaian: Suhu
• Suhu rektal hanya diperiksa satu kali pada saat masuk untuk
menyingkirkan kemungkinan adanya anus imperforata
• Pengukuran selanjutnya dilakukan lewat aksila
• Suhu neonatus normal adalah 36,5- 37,50C.
• Neonatus di dalam penghangat harus diraba suhunya setiap
jam dan diukur melalui ketiak setiap jam sampai stabil
59
Penilaian: Denyut Jantung
60
Penilaian: Pernafasan
• Frekuensi nafas normal adalah 40 –60 kali per menit.
• Frekuensi nafas dilakukan dengan melakukan observasi
selama satu menit penuh.
• Untuk neonatus yang stabil, frekuensi nafas diukur dengan
melakukan penghitungan periodik setiap 3-4 jam.
• Jika neonatus tidak stabil, hitung frekuensi pernafasan setiap
jam.
61
Pengukuran Pertumbuhan
62
Berat
• Semua bayi harus ditimbang pada saat masuk
• Neonatus normal mungkin akan kehilangan 10% berat
badannya pada minggu pertama terutama jika diberi ASI
• Berat badan bisa kembali pada usia 2 minggu
• Jika ada kehilangan berat badan berlebihan, evaluasi
kecukupan asupan cairan dan tanda dehidrasi pada neonatus
• Kenaikan berat badan yang diharapkan adalah +30 g/hari
63
Berat
• Berat harus diukur setiap tengah malam.
• Berat harus dicatat pada saat masuk dan setiap minggu
sesudahnya pada diagram berat badan.
• Jika berat sangat berbeda dengan hari sebelumnya, maka
harus ditimbang dua kali.
• Jika neonatus sangat tidak stabil untuk dipindahkan dan
ditimbang, harus didapatkan instruksi dokter bahwa
neonatus tidak ditimbang.
64
Berat
• Bayi yang tergolong berat lahir rendah (BBLR) jika berat <2.500 gm
[ketahui kemungkinan prematuritas dan kecil untuk masa kehamilan
(KMK)]
• Bayi >3.800 gm harus dievaluasi untuk mengetahui besar untuk masa
kehamilan (BMK)
• Untuk kedua kasus, harus didapatkan usia kehamilan yang akurat
• Perhatikan kadar gula darah dengan hati-hati pada kedua situasi
tersebut
65
Panjang
• Ubun-ubun sampai tumit harus diukur saat masuk
dan tiap minggu setelahnya.
• Panjang harus dicatat pada diagram panjang badan
setiap minggu dan dibandingkan dengan berat.
• Neonatus harus dalam posisi telentang saat diukur.
Sendi lutut dan panggul harus ekstensi penuh.
66
Pola pertumbuhan yang diharapkan
pada Bulan 1 Kehidupan
• Berat: 20-30 g/hari
• Panjang: 0.5-1 cm/minggu
• Lingkar kepala 0.5 cm/minggu
67
Lingkar kepala
• Lingkar kepala harus diukur saat masuk dan setiap minggu
sesudahnya.
• Lingkar kepala menghubungkan 4 titik: 2 frontal bosses dan 2
occipital protuberances
• Letakkan pita pengukur pada bagian paling menonjol di
tulang oksiput dan dahi.
• Pengukuran dilakukan sedikitnya sekali sehari jika neonatus
mempunyai masalah neurologis seperti perdarahan
intraventricular, hydrocephalus, atau asfiksia.
68
PENILAIAN SISTIM TUBUH
Penilaian Pernafasan
• Penilaian awal saat lahir seharusnya menjadi evaluasi keberhasilan
transisi bayi:
• Pernafasannya nyaman
• Tidak ada takipnea
• Tidak ada ngorok
• Tidak ada retraksi
• Tidak ada sianosis atau pucat
• Penilaian pernafasan harus dilakukan bersamaan dengan waktu
penanganan yang sudah dijadwalkan.
69
Penilaian Pernafasan
• Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter Keterangan
Warna kulit Merah muda, kebiruan, pucat, gelap, kutis
marmorata, atau kuning
Pernafasan Ringan, ngorok, cuping hidung kembang kempis,
atau retraksi
Suara nafas Jauh, dangkal, stridor, wheezing, atau melemah,
seimbang atau tidak seimbang
Dinding dada Gerakannya simetris atau tidak simetris
70
Penilaian Pernafasan
• Harus termasuk parameter berikut ini (lanj.):
Parameter Keterangan
Apnea atau Hitungan pernafasan terendah yang bisa
bradikardi diamati, warna, diukur dengan oximeter dan
lama episode
Sekresi Jumlah: sedikit, sedang atau banyak
Warna: putih, kuning, bening, kehijauan atau
bercampur darah
Konsistensi: encer, kental atau mukoid
ETT Cek Kedalaman ETT (cm)
71
Penilaian Kardiovaskuler
• Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter Keterangan
Prekordium Tenang atau aktif
Bunyi jantung Jelas, dengan splitting dari S2
Ritme Normal atau menggambarkan aritmia
Murmur Jelaskan jika ada
Pengisian kembali Berapa detik?
kapiler
Denyut perifer Normal, lemah atau tidak ada
72
Penilaian Gastrointestinal
• Harus termasuk parameter berikut ini:
Parameter Keterangan
Bising perut Ada, tidak ada, hiperaktif, atau
hipoaktif.
Lingkar perut Catat pengukuran dalam cm.
74
Penilaian Sistem Syaraf
• Evaluasi tingkat kesadaran
• Evaluasi Tonus
• Axial
• Segmental
• Evaluasi Refleks Primitif :
Refleks moro, tonik neck, rooting refleks, plantar
grasp, palmar grasp, sucking refleks,
75
Refleks Pemeriksaan Reaksi Patologi
Refleks Moro Akibat rangsangan mendadak positif, bila terjadi abduksi Refleks menurun, pada
ekstensi keempat kasus fungsi SSP tertekan –
ekstremitas & bayi hipoksia, perdarahan
pengembangan jari-jari Intrakranial, laserasi
jaringan saat persalinan, dll
Plantar Graps Dengan memakai jari telunjuk Reaksi (+) :fleksi Asimetris kelemahan
pemeriksa menyentuh sisi luar otot-otot fleksor jari tangan
seluruh jari (memegang
tangan menuju bagian tengan
akibat palsi pleksus
telapak tangan secara cepat & hati- jari pemeriksa)
brakhialis inferior
hati, sambil menekan permukaan
(“Klumpke’s Paralyse”)
telapak tangan.
Sucking refleks Dengan menyentuh bibir Reaksi (+) : Bayi menghisap Abnormalitas nervus cranialis IX,
bayi. Bayi akan menghisap dengan kuat X dan atau XII
benda/jari yang menyentuh
bibir dengan kuat.
Tonic neck Bayi ditidurkan dalam posisi Refleks (+) : Lengan dan tungkai Reaksi yang masih ada pada bayi
supinasi, kemudian
kepalanya diarahkan yang dihadapi/sesisi menjadi 4 bulan abnormal
menoleh ke salah satu sisi. hipertoni dan ekstensi, sedangkan
Apabila masih bisa dibangkitkan
lengan dan tungkai sisi
setelah 6 bulan biasanya
lainnya/dibelakangi menjadi
gangguan pada ganglion basalis
hipertoni dan fleksi.
Tingkat Kesadaran
78
Pemeriksaan Motor
• Evaluasi postur ekstremitas
• Gerakan spontan dan serempak
• Refleks primitif
• Evaluasi posisi tulang (simetri/asimetri)
• Evaluasi refleks isap/telan sebagai fungsi piramidalis
yang penting
79
Penilaian Sistem Syaraf
• Penilaian Sistem Syaraf harus termasuk:
Parameter Keterangan
Aktivitas Tenang, terjaga, rewel atau tertidur
Tingkat kesadaran Letargis, waspada atau sedasi
Gerakan Spontan, terhadap rasa nyeri, atau
tidak ada
80
Penilaian Sistem Syaraf
• Penilaian Sistem Syaraf harus termasuk (lanj.):
Parameter Keterangan
Membuka mata Terhadap rasa nyeri, terhadap suara, tidak
ada atau spontan
81
Penilaian Sistem Lainnya
82
KEGAWATDARURATAN
PADA NEONATUS
PENDAHULUAN
Kegawatdaruratan pada neonatus :
• Masalah klinis neonatus yang dapat menyebabkan
kematian segera
• Perlu deteksi dini
• Tata laksana sesegera mungkin
• Merujuk bayi
Berbagai Masalah Kegawatdaruratan Neonatus
85
SESAK NAPAS
Gejala klinis:
• Takipnu : frekuensi napas 60/menit
• Sianosis sentral pada udara kamar
• Retraksi
• Expiratory grunting
Di luar paru:
• Pneumotoraks, gagal jantung,hipotermi, asidosis metabolik, anemia,
polisitemia
Patofisiologi
Penyakit membran hialin
Prematur
Surfaktan kurang
Kerusakan paru
… patofisiologi
Sindrom Aspirasi Mekoneum (SAM)
Kerusakan paru
• Mekoneum mengandung enzim merusak epitel bronkus,
bronkiolus dan alveolus
• Mekoneum menyumbat saluran napas secara total/parsial
beberapa bagian paru kolaps, bagian paru lain hiperinflasi
… patofisiologi
Pneumotoraks
Alveolus pecah udara keluar dari paru-paru
menekan paru-paru paru-paru tidak dapat
berkembang pada saat inspirasi
… sesak napas
Tata laksana :
• PMH : surfaktan
• Wet lung syndrome : tidak ada penanganan khusus
• SAM : tidak ada pengobatan spesifik, bila berat ventilator
• Antibiotik untuk pneumonia
• Pneumotoraks : pasang WSD, keadaan darurat aspirasi pleura
Pemeriksaan penunjang :
• Darah :
• Hb, Ht, trombosit, glukosa, Ca, Mg, Na, K, analisis gas darah, bilirubin, amoniak
• Pungsi lumbal
• Titer TORCH
• USG/CT Scan kepala
• EEG
• Kelainan metabolisme lain
…. kejang
GD < 47 mg/dL
- Koreksi secara IV bolus dekstrosa 10% 2 cc/kgBB Nutrisi oral enteral segera: ASI atau
- IVFD Dekstrosa 10% minimal 60 mL/kg/hari (hari pertama) PASI, maks 100 mL/kg/hari (hari pertama bila
dengan GIR 6-8 mg/kg/menit tidak ada kontraindikasi mutlak oral
- Oral tetap diberikan bila tidak ada kontra indikasi Bila kontra indikasi (+) IVFD (tanpa bolus)
GD 47 mg/dL
Ulang GD tiap 2-4 jam, 15 menit sebelum jadwal minum berikut, sampai 2 kali berturut-turut normal
Syok
Tanda klinis syok
• Waktu pengisian kapiler menurun (>3 detik)
• Tangan dan kaki dingin, badan hangat
• Takikardi atau bradikardi
• Tekanan darah rendah
• Pucat atau sianosis
… syok
Penyebab : Tata laksana
• Hipoksia • Sesuai etiologi
• Perangsangan refleks vagal Beri oksigen pada hipoksia
Tranfusi darah pada perdarahan
• Perdarahan Antibiotik pada kasus infeksi
• Dehidrasi • Memperbaiki perfusi perifer dengan
• Sepsis cairan IV : 10 mL/kg NaCl 0,9%
dalam 30 menit dapat diberikan 2x.
• Gagal jantung • Pemberian obat - obatan: dopamin,
dosis
Syok – 3 penyebab utama
• Hipovolemia
Syok hipovolemia
• Gagal jantung
Syok kardiogenik
• Infeksi
Syok septik
Evaluasi Syok
3. Perfusi perifer
1. Usaha bernapas • Capillary refill time (CRT)
• Normal ≤ 3 detik
• Bandingkan ekstremitas atas dan
bawah
2. Nadi • Kulit teraba dingin
• Kekuatan
• Perbandingan brakhial
dan femoral
Evaluasi Syok
4. Warna
• Sianosis
• Pucat, putih
• Hemoglobin rendah
• mottled skin
Evaluasi Syok
5. Denyut jantung
• Normal
• 120 – 160 x/mnt
• Dapat bervariasi antara 80 – 200 x/mnt
125
Masalah Traktus Urinarius
126
Kuning pada Bayi Baru Lahir
• Tentukan risiko rendah atau tinggi
• Faktor risiko:
• Prematur < 35 minggu
• Sakit
• Asfiksia
• Hemolisis:
• ABO inkompatibilitas
• Rhesus inkompatibilitas
• G6PD deficiency
127
Metode Kramer
Zona Bagian tubuh Rata-rata bilirubin
yang kuning indirek serum (mg/dL)
4 Leher + 14,6
tungkai
5 Tangan + kaki > 14,6
128
Pedoman Terapi Hiperbilirubinemia
• Memberikan minum
• Mengganggu bayi
• Memandikan
• Melakukan tindakan tanpa O2
Neutral Thermal
Environment
37.5 C
Kisaran normal
136
Untuk kasus khusus
137
Transportasi bayi