IKTERUS NEONATORUM
IKTERUS FISIOLOGIS
IKTERUS
PATOLOGIS
IKTERUS FISIOLOGIS
1. Fase Prehepatik
2. Fase Hepatik
3. Fase Posthepatik
Fase PreHepatik
a. Pembetukan bilirubin
Setiap harinya, terjadi pembentukan bilirubin sekitar
250-350 mg bilirubin atau sekitar 4 mg per kg berat
badan. Sekitar 70-80% berasal dari pemecahan sel
darah merah yang matang. Sedangkan sisanya 20-
30% (early labelled bilirubin) datang dari protein
heme lainnya yang berada dalam sumsum tulang dan
hati.
Fase Hepatik
b. Transport plasma
Transport bilirubin indirek dalam plasma
terikat dengan albumin dan tidak dapat
melalui membran glomerulus karena bilirubin
tidak larut dalam air, sehingga bilirubin tidak
muncul dalam air seni. Ikatan bilirubin
melemah dalam beberapa keadaan seperti
asidosis. Beberapa bahan antibiotika tertentu,
seperti salisilat bersaing pada tempat ikatan
dengan albumin.
Fase Intrahepatik
Liver uptake
Proses pengambilan bilirubin indirek oleh hati
dan pentingnya protein pengikat seperti ligandin
atau protein Y, belum jelas. Pengambilan bilirubin
melalui transport yang aktif berjalan cepat,
namun tidak termasuk pengambilan albumin.
Konjugasi
Bilirubin bebas yang terkonsentrasi dalam sel
hati, mengalami konjugasi dengan asam
glukoronik membentuk bilirubin diglukorinida
atau bilirubin direk.
Fase PostHepatik
Bilirubin direk dikeluarkan ke dalam
kanalikulus bersama bahan yang lain. Anion
organik lainnya atau obat dapat
mempengaruhi proses ini.
DIAGNOSIS
Berdasarkan Anamnesis , Pemeriksaan Fisik
dan Pemeriksaan Laboratorium.
Anamnesis
Riwayat kelahiran sebelumnya dengan ikterus
Golongan darah ibu dan ayah
Riwayat ikterus hemolisis, defesiensi glucose-
6-phosphate-dehydrogenase (G6PD), atau
inkompabilitas faktor Rhesus atau golongan
darah ABO pada kelahiran sebelumnya.
Riwayat anemia, pembesaran hati atau limpa
pada keluarga
Pemeriksaan Fisik
Bayi tampak berwarna kuning. Amati ikterus pada siang
hari dengan sinar lampu yang cukup. Ikterus akan
terlihat lebih berat bila dilihat dengan sinar lampu dan
bisa tidak terlihat dengan penerangan yang kurang.
Tekan kulit dengan ringan memakai jari tangan unutk
memastikan warna kulit dan jaringan subkutan :
Ikterus Patologis
Terapi ikterus neonatorum secara umum
adalah:
Terapi sinar
Transfusi tukar
Gamma Globulin
Phorpyrin
Clofibrate
Terapi Sinar (FotoTherapi)
Tujuan :
menurunkan konsentrasi bilirubin yang
beredar atau menjaga agar tidak terjadi
peningkatan kadar bilirubin.
Fototherapi akan mengubah struktur
bilirubin menjadi molekul isomer menjadi
Lumirubin sehingga dapat di eksresikan.
Terdapat beberapa faktor pertimbangan
menggunakan fototherapy
Komplikasi
Bahaya dari ikterus neonatus adalah dapat terjadi kern
ikterus. Dimana kern ikterus atau ensefalophati bilirubin
merupakan sindrom neurologis yang disebabkan oleh
deposisi bilirubin yang tidak terkonjugasi (bilirubin tidak
langsung atau bilirubin indirek) di basal ganglia dan nuclei
batang otak.
Gambaran kern ikterus :
Bentuk akut :
Fase 1 : menetek tidak kuat, stupor, bayi terlihat kuning ( terjadi dalam
1-2 hari )
Fase 2 : hipertoni otot ekstensor, opistotonus, retrocollitis, demam
(pertengahan minggu 1)
Fase 3 : hipertoni (setelah minggu ke 1)
Bentuk Kronik :
- Tahun pertama : hipotonis, active deep tendon reflex, obligatory tonic
neck refleks, keterampilan motorik yang terhambat.
- Tahun kedua : Gangguan gerakan (choreaathetosis, ballismus,
tremor, gangguan pendengaran)
Prognosis
Lebih cepat mendapatkan penanganan yang
tepat, hasilnya akan lebih baik ( dubia et bonam)