Anda di halaman 1dari 47

Pemeriksaan Fisik

Pada BAYI
Elvika Fit Ari Shanti,.SST,.M.Kes

Insert LOGO
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
PENGERTIAN PEMERIKSAAN
FISIK
• Suatu cara untuk mendapatkan informasi
tentang anak dan keluarganya dengan
me nggunakan semua panca indera baik
subyektif/obyektif.
TUJUAN

1. Mengetahui sedini mungkin jika terdapat kelainan pada


bayi.
2. Mengetahui kondisi fisik secara umum
3. Memeriksa adanya penyimpangan/kelainan pada fisik,
serta ada atau tidaknya refleks primiti.
4. Pemeriksaan fisik dilakukan setelah kondisi bayi stabil,
biasa nya 6 jam setelah lahir.
Kondisi Pemeriksaan Fisik

1.Bayi dalam keadaan telanjang (buka


hanya bagian yang akan diperiksa)

1. Di bawah lampu yang terang

1.Tangan & alat yang di gunakan harus


hangat
Kapan pemeriksaan fisik dilakukan
PX mininal 3 x

1. Pada saat
lahir

2. Px dilakukan dalam 24 jam di ruang perawatan

3. Pemeriksaan pada waktu pulang


1. Pemeriksaan Fisik Pada Saat Bayi
Lahir
1. Tempat  kamar bersalin
2. Tujuan  menilai gangguan
adapatasi BBL d ari kehidupan
intrauterine ke ekstrauterin
3. Menemukan kelainan seperti cacat
bawaan ya ng perlu Tindakan segera
(atresia ani, atresia esofagus)
4. Menentukan apakah BBL bisa rawat
gabung/ membutuhkan perawatan
khusus.
Pemeriksaan di Kamar Bersalin

1.Menilai adaptasi
Apakah bayi bisa beradaptasi dengan
baik / mem erlukan resusitasi.
Nilai APGAR  Untuk menilai
keadaan bayi pa da menit 1 & 5,
menentukan Tindakan resusitasi
APGAR SKOR ADALAH

• Apgar skor - suatu metode sederhana


yang digunakan untuk menilai
keadaan umum ba yi sesaat setelah
kelahiran
• Skor dari Apgar test dihitung dengan
cara m enilai kondisi bayi baru lahir
menggunakan 5 kriteria skala nilai nol,
satu, dan dua.
• Skor dari kelima kriteria dijumlahkan
untuk menghasilkan angka 0 - 10.
• Adapun 5 kriteria yang di test untuk
menda patkan skor Apgar sendiri
NILAI APGAR SKOR
Tanda 0 1 2
Tubuh Seluruh
Warna Kulit
Biru pucat kemerahan , tubuh
(Appearance)
ekstremitas biru kemerahan
Keterangan :
Denyut 1. Normal : 7-10
Tidak ada < 100 >100
jantung 1. Asfiksia sedan
(Pulse) g 4-6
Reflek Tidak Reaksi 2. Asfiksia berat :
Gerakan sedikit
(Grimace) adarespon melaan 0-3
Tonus otot Ekstremitas
Lumpuh Geraka aktif
(Activity) fleksi sedikit

Usaha
Menangis
bernafas Tidak ada lambat
kuat
(Respiration)
Pemeriksaan d a l a m 24 jam

 Tempat  tempat perawatan


Tujuan  agar kelainan yang luput saat
pemeriksaan 1 akan ditemukan
 Harus dilakukan di depan ibu bayi
Pemeriksaan sebelum
pulang
• Tujuan  memeriksa adanya kelainan pa
da BBL yang belum menghilang saat
dipu langkan ( sefal hematoma, icterus)


2. Menilai adanya Kelainan Kongenital

Anamnesis
1. Apakah ada kelainan bawaan di kelu
arga
2. Riwayat penyakit diabetes, asma
3.Menggunaan obat-obatan
Px Mulut
4.Perhatikan adanya labio-
palatoskisis
5.Periksa adakah hipersalivasi( atreisa
esofagus)
ANU
S
 Perhatikan adanya anus imperforata
(Anus tidak sempurna )
 Garis Tengah
 Spina bifida 
Jenis kelamin
1Jika terdapat keraguan seperti
pembesaran klitoris (perempuan) &
terdapat hipospadia (laki2)  perlu
pemeriksaan kromosom
Pemeriksaan dikamar P e r a w a t a n

• Pemeriksaan fisik secara


lengkap
P e m e r i k s a a n Sebelum P u l a n g
Menyakinkan bahwa tidak ada kelainan
kongenital/akibat trauma yang terlewatkan.
Kulit : adanya icterus
Tali pusat : adanya infeksi
P e r s i a p a n P e m e r i k s a a n Fisik
1. Persiapan alat dan tempat
Alat :
Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan
kehangatan.

Air bersih, sabun, handuk kering dan hangat

Sarung tangan bersih, Kain bersih

Stetoskop, Jam dengan jarum detik

Termometer

Timbangan bayi

Pengukur panjang bayi, lingkar kepala bayi


Tempat :

Pemeriksaan dilakukan di tempat yang datar, rata, be


rsih, kering, hangat dan terang
P e r s i a p a n Diri

1. Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih mengalir


kemu dian keringkan dengan lap bersih dan kering atau
diangink an.
2. Gunakan sarung tangan jika tangan menyentuh bagian
tubu h yang ada darah seperti tali pusat atau memasukkan
tanga n ke dalam mulut bayi.
3. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir setelah
pemeriksaan kemudian keringkan
4. Untuk menjaga bayi tetap hangat, Buka hanya bagian
yang akan diperiksa atau diamati dalam waktu singkat
untuk me ncegah kehilangan panas.
Langkah-Langkah Pemerik
saan Fisik

Pemeriksa
Anamnesi
s an
Fisik
Anamn
esis
Penyakit ibu yang
mungkin berdampak pada
Keluhan tentang bayinya bayi (TBC, KPD > 18 jam,
hepatitis B/C, siphilis,
Cara, waktu, HIV/AIDS,).
tempat
bersalin, kondisi bayi saat
lahir, tindakan yang Keluhan tentang bayinya
diberikan pada bayi jika
ada
. Frekuensi bayi menyusu
Warna air ketuban
dan kemampuan
Riwayat Bab &
menghisap
Bak
Pemeriksaan Fisik
Prinsip Pemeriksaan
fisik

Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan


bayi tenang (tidak menangis)

Pemeriksaan tidak harus berurutan,


dahulukan menilai pernapasan dan
tarikan dinding dada kedalam, denyut
jantung serta pernafasan
Prosedur Pelaksanaan

1. Pengkajian segera BBL


Penilaian Nilai kondisi bayi :
• Apakah bayi menangis
kuat/bernafas tanpa
kesulitan ?
• Apakah bayi bergerak
dengan aktif/lemas?
• Apakah warna kulit bayi
merah muda, pucat/biru?
Langkah-langkah dalam
pemeriksaa n fisik p a d a bayi

1. Pemeriksaan umum
• Pengukuran antropometri :
a. lingkar kepala : normal berkisar 33-37 cm,
b. lingkar dada : normal 34-36 cm,
c. PB : normal 48-52 cm,
d. BB 2500-4000 gram (Timbang bayi menggunakan
sli mut hasil BB-berat selimut)
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital

a. Suhu bayi :normal 36,5-37,50 C pada pengukuran di axila.


b. Nadi Denyut normal 120-140x/menit
Hitung denyut jantung dengan meletakkan stetoskop di dada kiri setinggi
apeks kordis.
c. Pernafasan
Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada kedalam ketika bayi seda
ng tidak menangis.
Normal : 20-40 x/menit & tidak ada tarikan dinding dada
3. Pemeriksaan fisik secara siste
matis (head to toe)
a. Kepala
 Raba sepanjang garis sutura dan fontanel, apakah ukuran dan
tampilan nya normal. Sutura yang berjarak lebar mengidentifikasikan
preterm, / hidrosefalus.
 Periksa adanya trauma kelahiran misalnya : caput suksedaneum, sefalh
ematoma, fraktur tulang tengkorak..
b. Telinga

 Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya pada


bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang.
 Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengku
ngan yang jelas dibagian atas.
 Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letakn
ya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang
menga lami sindrom tertentu (Pierre-robin).
 Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini d
apat berhubungan dengan abnormalitas ginjal.
Mata
Periksa
adanya
• Koordinasi mata yang belum
strabism sempurna.
u s
• Mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian
Periksa sebagai kekeruhan pada kornea.

adanya • Katarak congenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna


putih
glaucoma • Pupil harus tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk
seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan
congenita adanya defek retina.

l
• Palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina, adanya secret pada
Periksa mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi
panoftalmia dan menyebabkan kebutaan
• Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi
adany mengalami sindrom down.
Hidung atau mulut

Bibir BBL harus kemerahan dan


lidahnya harus rata dan simetris.
Pastikan tidak adanya sumbing dan
langit-langit harus tertutup.
Reflek hisap bayi harus bagus tanggap
terhadap rangsangan.
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada
bayi cukup bulan lebarnya harus lebih
2,5 cm
Dada

Kontur dan kesimetrisan dada normalnya adalah bulat dan simetris.


•Payudara baik pada laki-laki maupun perempuan terlihat membesar
karena pengaruh ho  rmone wanita dari darah ibu.
•Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernafas. Apabila tidak simetris
kemungkinan bayi mengalami pneumotorik, paresis diafragma  atau
hernia diafragmatika.
•Pernafasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara
bersamaan.
•Tarikan sternum atau interkostal pada saat bernafas perlu diperhatikan.
Pe r u t
• Bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada
saat menagis, perdarahan tali pusat.
• Perut harus tampak bulat dan bergerak secara
bersamaan dengan gerakan dada saat
bernafas.
• Kaji adanya pembengkakan, jika perut sangat
c ekung kemungkinan terdapat hernia
diafragmati ka, perut yang membuncit
kemungkinan karena hepato- splenomegali
atau tumor lainnya.
• Jika perut kembung kemungkinan adanya
enter okolitis vesikalis, omfalokel atau duktus
omfalo entriskus persisten
Kelamin
wa n i t a
Laki-Laki
• Rugae normalnya tampak pada
• Labia minora dapat ditemukan
skrotum da n kedua testis turun
adanya verniks dan smegma
(kelenjar kecil yang terletak kedalam skrotum.
dibaw ah prepusium mensekresi • Meatus urinarius normalnya
bahan yang seperti ke ju) pada terletak pada ujung glands
lekukan. penis.
• Labia mayora normalnya • Epispadia adalah kondisi
menutupi labia minor a dan
meatus berada di
klitoris.
permukaan dorsal.
• Klitoris normalnya menonjol.

• Hipospadia adalah kondisi
Menstruasi palsu kadang
ditemukan, diduga pe meatus berada dipermukaan
ngaruh hormon ibu disebut ventral penis
psedomenstruasi,
• Normalnya terdapat umbai
hymen
Ekstremitas

Atas Bawah
 gerakan simetris.  Nadi femoralis dan
 Refleks menggen pedis
gam normalnya normalnya ada
 Lihat apakah kaki posisinya baik a
tau bengkok ke dalam atau keluar
 Nadi brakhialis  Hitung jumlah jari tangan dan kaki
no
rmalnya ada.
Punggung

• Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi, cari


adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida,
pembengkakan atau cekungan, lesung atau bercak
• Kulit terlihat utuh, tidak terdapat lubang dan benjolan
pada tulang belakang
Anus

 Hindari memasukkan alat atau jari dalam memeriksa anus


 Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang air besar
 Normalnya :
 Terlihat lubang anus dan periksa apakah mekonium sudah keluar.
 Biasanya mekonium keluar dalam 24 jam setelah lahir.
Kulit
• Verniks (tidak perlu dibersihkan karena untuk menj
aga kehangatan tubuh bayi), warna,
pembengkakan atau bercak hitam, tanda lahir.
• Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak
terd apat pada bayi kurang bulan
Reflek Pada Bayi

• Refleks merupakan respon konvensional


yang dilakukan bayi tanpa keterlibatan otak
yang mengendalikan kesadaran.
• Refleks subkortikal atau refleks primitif,
adalah refleks yang dikontrol oleh area sub
kortikal otak
Pemeriksaan Reflek Primitif

Reflek Moro/Startle Reflek

Reflek menggenggam/Plamtar

Reflek Tonic Neck

Rooting (Mencari) dan


Sucking (Menghisap)

Reflek berjalan/Walking reflek

Babinski
Reflek Moro/Startle Reflek
• Suatu respons pada BBL akibat suara/gerakan yang mengejutkan
• Refleks moro akan menghilag usia 4-6 bulan.
• Gerak refleks ini akan mengembangkan tangan ke samping lebar-lebar,
melebarkan jari-jari/mengembalikan tangannya dengan tarikan cepat se
akan ingin memeluk seseorang (refleks peluk).
• Cara memeriksa : tangan pemeriksa menyangga bayi dan punggung pos
isi 45° , dalam keadaan rileks kepala dijatuhkan 10°. Pada keadaan nor
mal akan terjadi abduksi sendi bahu dan ekstensi lengan
• Memukul bantal dikedua samping kepala anak
• Menepuk-nepuk tangan, artinya refleks ini timbul karena terkejut.
Slide Title
Reflek Grasping/palmar

• Reflek gerakan jari-jari tangan


mencengkeram benda2 yang disentuhkan ke
bayi
• Indikasi syaraf berkembang normal
• Bila jari diletakkan pada telapak tangan anak
a kan menutup telapak tangannya
• Normalnya bayi akan menggenggam dengan
k
uat
• Hilang setelah umur 3-4 bulan
Reflek Tonic Neck

• Ketika kepala bayi berpaling ke sisi yang berlawanan, maka bayi


akan memperpanjang lengan dan kakinya ke sisi tersebut dan
meregangkan lengan serta kakinya ke sisi yang berlawanan seperti
po sisi pemain anggar
• Letakkan bayi dalam posisi terlentang, putar kepala ke satu sisi
dengan badan ditahan, ekstremitas pada sisi kemana kepala diputar
t erekstensi, tapi ekstremitas pada sisi lain terefleksi.
• Pada keadaan normal bayi akan berusaha untuk mengembalikan
kepala ketika diputar ke sisi pengujian syaraf asesori.
• Menghilang pada usia 5 bulan
Reflek Rooting/Reflek mencari

• Refleks ini ditimbulkan oleh stimulasi taktil pada pipi atau daerah
mulut.
• Anak mereaksi dengan memutar-mutar kepalanya seakan-akan
mencari putting susu
• Refleks ini muncul saat jari ibu menyentuh pipi bayi, maka bayi
akan mencari keara h jari tersebut
• Menghilang 3-4 bulan
Reflek Sucking/Menghisap

• Bayi akan melakukan Gerakan menghisap


ketika menyentuhkan tangan/putting susu
ke ujung mulut bayi.
• Menghilang 3-4 bulan
Reflek babinski

• Jika telapak kaki dibelai/disentuh dari tumit hingga ke jari,


maka jari-jari ak an mengembang dan ibu jari memiliki posisi
tertinggi
• Hilang setelah berusia 6 bulan.
Reflek berjalan/Walking reflek

• Bayi di gendong dengan posisi berdiri dan telapak kaki


menyentuh permuk aan keras, bayi akan menggerakkan kaki
seperti melangkah
• Menghilang 2-3 bulan
• Thanks u

Anda mungkin juga menyukai