Dalam pengkajian yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :
1 CORE atau inti,
data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dari : umur, pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok
komunitas.
PETUNJUK PENGISIAN
1 Isilah Label komposisi keluarga dengan benar
2 pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda √
3 Jawaban dapat lebih dari satu untuk pertanyaan menulis.
4 mengisi titik-titik sesuai pertanyaan.
A. KOMPOSISI KELUARGA
7 Bila sakit, tindakan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi keluhan tersebut.
( ) Ke pelayanan kesehatan ( ) didiamkan saja
( ) Obat warung ( ) Alternatif
2. Berapa peningkatan berat badan (BB) selama kehamilan saat ini (Khusus Trimester
III)
( ) < 9 kg ( ) 9-12 Kg ( ) > 12 Kg
5. Bila Ibu nifas dalam kondisi sakit, apa keluhannya/diagnosis medisnya ______
3. Apakah ibu pernah memberi kolostrum/susu pertama kali keluar pada bayi segera
setelah melahirkan
( ) Ya ( ) Tidak
6 Keluhan ibu/Diagnosis medis terkait dengan masalah menyusui (jika ada) _____
3. Apakah setiap hari anak mendapatkan makanan selingan di antara waktu makan :
( ) Ya ( ) kadang-kadang ( ) Tidak
6. Apa yang telah dilakukan keluarga terhadap kondisi Balita yang sakit _____
K. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Apakah dalam keluarga ada yang mengalami gangguan jiwa :
( ) Ya ( ) Tidak
6. Dari mana keluarga mendapatkan sumber air bersih (SAMI=sumber air minum)
( ) PAM – Ledeng ( ) Sumur ( ) Sungai ( ) pompa air listrik
Daftar Kesenjangan
Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, kemudian
dikelompokkan, dibuat perkiraan awal kesenjangan masalah antara kondisi kesehatan
ideal dengan yang ditemui di lapangan.
misalnya : pada data ditemukan bahwa sedikit sekali anak balita yang diimunisasi
lengkap, sedikit sekali ibu-ibu PUS yang menjadi akseptor KB aktif.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, kemudian
dikelompokkan dan dianalisis seberapa besar stresor yang mengancam masyarakat dan
seberapa berat reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut.
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disusun diagnosis keperawatan komunitas yang
terdiri dari :
1 masalah kesehatan,
2 karakteristik populasi,
3 karakteristik lingkungan
Analisis Data Komunitas
Masalah Keperawatan :
Masalah Kesehatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Keperawatan :
Masalah Kesehatan :
Masalah Keperawatan :
Keterangan Huruf :
A = Sesuai dengan peran CHN H = Tempat
B = Sesuai dengan program pemerintah I = Dana
C = Sesuai dengan intervensi Pendidikan Kesehatan J = Waktu
D = Risiko terjadi K = Fasilitas
E = Risiko parah L = Petugas
F = Minat Masyarakat
G = Kemudahan untuk diatasi
Keterangan Angka :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi
Selain itu untuk menumbuhkan kondisi, kemajuan sosial, dan ekonomi masyarakat
dengan partisipasi aktif masyarakat dan dengan penuh percaya diri dalam memecahkan
masalah-masalah kesehatan yang dihadapi.
2 Tahap pengorganisasian.
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan
kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat.
5. Tahap koordinasi intersektoral. Kerja sama dengan sektor terkait dalam upaya
memandirikan masyarakat.
6. Tahap akhir.
Dengan melakukan supervisi atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi serta
memberi umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.
Contoh Format :
PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Untuk lebih singkatnya perencanaan kegiatan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai
berikut :
1 pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi
2 demonstrasi pengolahan dan pemilihan makanan yang baik
3 melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan fisik
dan laboratorium
4 bekerjasama dengan aparat pemerintah daerah untuk mengamankan lingkungan atau
komunitas bila stresor dari lingkungan.
5 rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
IMPLEMENTASI
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
meliputi :
1 Bantuan untuk mengatasi masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi seimbang
atau sehat, dan meningkatkan kesehatan.
2 Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi
3 Sebagai advokat komunitas (pendamping, pendukung, inovator, fasilitator dll) untuk
sekaligus memfasilitasi terpenuhnya kebutuhan komunitas.
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan yaitu ;
1 Pencegahan Primer.
Yaitu Pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat, mencakup
kegiatan kesehatan secara umum, dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
Contoh : imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi, dan bimbingan dini dalam kesehatan
keluarga.
2 Pencegahan Sekunder.
Yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan
masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini
menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk menghambat proses penyakit.
Contoh mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak, memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata, gigi, telinga dll.
3 Pencegahan Tersier.
Yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada tingkat berfungsinya
secara optimal dari ketidakmampuan keluarga.
Contoh : membantu keluarga yang mempunyai anak dengan risiko kekurangan gizi
untuk melakukan pemeriksaaan secara teratur ke Posyandu.
EVALUASI