Anda di halaman 1dari 22

HIPERBILIRUNINEMIA

KELOMPOK VI
➜ PUTRI CAHYANI P17321173033
➜ AJENG INTAN V. P17321174046
➜ RAHMADANI MUTIASARI. A P17321173047
➜ SIELA KURNIASARI P17321174046
➜ SITI NUR AZIZAH P17321174054
KONSEP DASAR HIPERBILIRUBINEMIA

• Hiperbilirubinemia istilah yang dipakai


ikterus neonatorum
• peningkatan kadar bilirubin dalam darah hingga
lebih dari 12 mg/dl untuk bayi cukup bulan dan
lebih dari 10 mg/dl untuk bayi kurang bulan.
• menimbulkan efek patologi jika kadar bilirubin
nya tidak dikendalikan dapat mengarah pada
kern ikterus
Patofisiologi Hiperbilirubinemia
• terdapat penambahan kadar bilirubin
pada sel hepar yang berlebih
• Gangguan pemecahan bilirubin
• bilirubin yang bersifat toksik dan merusak
jaringan tubuh
• bilirubin ini akan bersifat toksik dan
merusak jaringan tubuh
• Kelainan pada saraf pusat
METABOLISME BILIRUBIN
Produksi Transportasi

• Bilirubin adalah produk  Bilirubin indirek atau


toksin dan harus bilirubin bebas ini akan
dikeluarkan oleh tubuh. bersenyawa dengan
• Pembentukan dimulai albumin dan kemudian di
oksidasi yang bawa ke hepar
menghasilkan biliverdin
bereduksi menjadi
bilirubin bebas atau
bilirubin indirek
METABOLISME BILIRUBIN
Konjugasi Ekskresi

• Didalam hepar bilirubin  Pada bayi baru lahir


ini mengalami konjugasi ekskresi melalui plasenta
yang membutuhkan terputus , karena itu bila
energy dan enzim fungsi hati belum matang
glukoronil transferase. terjadi gangguan pada
• Sesudah mengalami fungsi hepar akibat
proses ini bilirubin hipoksia, asidosis
berubah menjadi  kekurangan glukosa maka
bilirubin direk. kadar bilirubin indirek
dapat meninggi.
ETIOLOGI HIPERBILIRUBINEMIA

• Penyebab ikterus pada neonatus kadang-kadang


sangat sulit ditegakkan
• biasanya dipakai suatu pendekatan menurut saat
terjadinya ikterus baik fisiologis maupun patologis
ETIOLOGI IKTERUS FISIOLOGIS

• akibat kesenjangan antara pemecahan sel darah


merah (eritrosit)
• Peningkatan pemecahan sel darah merah
• Penurunan mengikat albumin
• Defisiensi enzim
• Peningkatan rebsorbsi enterohepatik
ETIOLOGI IKTERUS PATOLOGIS

• beberapa gangguan pada produksi , transport ,


konjugasi atau ekskresi bilirubin.
• Setiap penyakit atau gangguan yang meningktakan
produksi bilirubin atau yang mengganggu transport
atau metabolisme bilirubin bertumbang tindih
dengan ikterus fisiologis normal
KLASIFIKASI HIPERBILIRUNEMIA

IKTERUS fISIOLOGIS Ikterus Patologis

 Muncul 24 jam pertama


 Menetap sesudah 2 minggu
• Timbul pada hari kedua dan  Peningkatan bilirubin 5 mg/dl
ketiga  Tanda dan Gejala Bayi
• Peningkatan bilirubin tidak  Sklera, puncak hidung,sekitar
melebihi 5 mg/dl per hari mulut, dada, perut dan
• Menghilang pada hari ke 10 ekstremitas berwarna kuning.
 Letargi
dan tidak ada tanda patologis  Kemampuan menghisap
menurun dan kejang.
Diagnosis Hiperbilirubinemia

• Anamnesis ikterus pada riwayat obstetric sebelumnya sangat


membantu dalam menegakkan diagnosis hiperbilirubin pada
bayi.
• Termasuk anamnesis mengenai riwayat inkompabilitas darah
, riwayat terapi sinar pada bayi sebelumnya.
• Faktor risiko pada kehamilan dengan komplikasi , obat yang
diberikan pada ibu selama hamil / persalinan , kehamilan
dengan diabetes mellitus , gawat janin, malnutrisi
intrauterine , infeksi intranatal , dan lain-lain.
Diagnosis Hiperbilirubinemia

• Penilaian ini sangat sulit dikarenakan ketergantungan


dari warna kulit bayi sendiri Tanpa mempersoalkan
usia kehamilan atau saat timbulnya ikterus ,
• hiperbilirubin yang cukup berarti memerlukan
penilaian diagnostic lengkap, yang mencakup
penentuan fraksi bilirubin langsung (direk) dan tidak
langsung (indirek)
PENILAIAN
IKTERUS
DAERAH LUAS IKTERUS KADAR
BILIRUBIN (mg%)

1 Kepala dan leher 5

Daerah 1
2 (+) 9
Badan bagian atas

Daerah 1, 2, 3
(+)
3 Badan bagian bawah dan 11
tungkai
Daerah 1, 2, 3
(+)
4 Badan bagian bawah dan 12
tungkai

Daerah 1, 2, 3, 4
5 (+) 16
Tangan dan kaki
12
Pemeriksaan Penunjang
Hiperbilirubinemia
• Kadar bilirubinserum berkala
• Darah tepi lengkap untuk menunjukkan sel darah merah
abnormal atau imatur , eritoblastosisi pada penyakit Rh atau
sferosis pada inkompatibilitas ABO.
• Golongan darah ibu dan bayi untuk mengidentifikasi
inkompeten ABO
• Test Coombs pada tali pusat bayi baru
• Pemeriksaan skrining defisiensi G6PD , biakan darah atau
biopsy hepar bila perlu.
PENATALAKSANAAN

Terapi Sinar Matahari Menyusui bayi Fototherapi


dengan ASI (terapi sinar)
• dianjurkan setelah
bayi selesai dirawat Di dalam ASI
dirumah sakit. memang ada Fototerapi
• Dengan bayi komponen yang diberikan jika
dijemur selama dapat kadar bilirubin
setengah jam mempengaruhi darah indirek
antara jam 07.00 kadar lebih dari 10
sampai 09.00 bilirubinnya.
mg%
Aplikasi Manajemen
Kebidanan Pada
Hiperbilirubin
Subyektif
• Riwayat transfusi tukar / terapi sinar pada bayi
sebelumnya
• faktor resiko kehamilan dan persalinan meliputi
kehamilan dengan komplikasi , persalinan
dengan tindakan/komplikasi, obat yang diberikan
pada ibu selama hamil maupun persalinan,
kehamilan dengan diabetes mellitus, gawat
janin, malnutrisi intrauterine, infeksi intranatal.
Objektif
• Data objektif yang dapat diperoleh dari bayi yang
mengalami hiperbilirubinemia adalah :
• Sklera, puncak hidung, sekitar mulut, dada,
perut, dan ekstremitas berwarna kuning.
• Letargi
• Kemampuan menghisap menurun
• Kejang
• Penilaian ikterus menurut kramer
• Pemeriksaan Laboratorium
Analisa
• By. ... cukup bulan usia ... hari dengan
Hiperbilirubinemia
Penatalaksanaan
• Memberi ASI dengan sering dan sejak dini , kurang lebih 8 kali dalam 24
jam
• Melakukan pemeriksaan laboratorium pada pasien dengan hiperbilirubin
signifikan , fraksi bilirubin direk dan indirek , Hb ,hitung retikulosit ,
golongan darah , dan asupan darah perifer.
• Fototerapi dengan menggunakan blue light (350-470 nm). bertujuan
untuk menurunkan kadar bilirubin indirek
• Memberikan pengamanan pada bayi saat dilakukan fototerapi sinar
dengan menutup mata dengan karbon dan alat menutup alat kelamin nya
• Mengatur dan mnegubah posisi bayi setiap 6 jam pada saat dilakukan
terapi sinar
• Setelah terapi dihentikan bayi harus diperiksa kembali pada beberapa jam
kemudian untuk memastikan bilirubin sudah dalam kadar yang sesuai
ETIOLOGI PRE-EKLAMPSIA
• Belum ada penyebab pasti
• Faktor Risiko Penyebab Pre-Eklampsia
Primigravida
Grand multigravida
Janin besar
Distensi rahim berlebihan
Obesitas
Riwayat hipertensi kronis, penyakit ginjal,
Ibu yang berusia lebih dari 35 tahun.
PATOFISIOLOGIS PRE-EKLAMPSIA

Jantung Aliran darah ke Perubahan Perubahan


perubahan placenta ginjal pembuluh
degenerasi lemak, Spasme arteriol Spasme arteriol darah
edema, menyebabkan menyebabkan
perdarahan asfiksia berat aliran darah ke protein ekstra
subendokardial, -kematian janin. ginjal menurun, vaskuler menarik
timbulnya Spasme lama, retensi air & air dan garam
dekompensasi mengganggu garam, edema menimbulkan
kordis - hentinya pertumbuhan pada tungkai, edema,
fungsi jantung janin tangan, paru
PENATALAKSANAAN
Preeklampsia Preeklampsia
Ringan Berat
• Mengurangi konsumsi garam
• istirahat baring ke arah punggung preeklampsia berat dapat diatasi,
janin pertimbangan mengakhiri kehamilan
• Periksa apabila terdapat gejala sakit berdasarkan:
kepala, penglihatan kabur, edema, • Kehamilan cukup bulan
pernafasan sesak, nyeri epigastrium, • Mempertahankan kehamilan sampai
kesadaran berkurang, gerak janin mendekati cukup bulan
melemah atau berkurang, dan • Kegagalan pengobatan preeklampsia
pengeluaran urine berkurang berat kehamilan diakhiri tanpa
• Jadwal pemeriksaan kehamilan memandang umur
dipercepat dan diperketat • Merujuk penderita ke RS untuk
• Pemberian obat penunjang pengobatan yang adekuat
• Vit B komplek
• Vit C atau Vit E

Anda mungkin juga menyukai