Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

HIPERBILIRUBINEMIA

Bima Kurnia Sandi


19360234

Dosen Pembimbing Referat:


dr. Syarifah Mahlisa Soraya, Sp A

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PEDIATRIK FAKULTAS


KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RS UMUM HAJI
MEDAN SUMATERA UTARA TAHUN 2020
Definisi
• Hiperbilirubinemia didefinisikan sebagai kadar
bilirubin serum total ≥ 5 mg/dl (86µmol/L).
• Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan
konsentrasi bilirubin serum yang tinggi 
tidak dikendalikan  menjurus ke arah
terjadinya kern ikterus atau ensefalopati
Epidemiologi
• Hiperbilirubinemia adalah keadaan transien
yang sering ditemukan baik pada bayi cukup
bulan maupun bayi prematur.
• > 50% bayi baru lahir menderita ikterus yang
dapat dideteksi secara klinis dalam minggu
pertama kehidupan.
• Angka kejadian  50% pada bayi baru lahir
cukup bulan dan 75% pada bayi yang kurang
bulan.
Etiologi
Peningkatan bilirubin karena:
• Hemolisis
• Fungsi hepar yang belum sempurna
• Sirkulus enterohepatikus meningkat
Cont.
• Hemolisis inkompatibilitas ABO atau isoimunisasi Rhesus,
defisiensi G6PD, sferositosis herediter dan pengaruh obat.
• Infeksi, septikemia, sepsis, meningitis, infeksi saluran kemih,
infeksi intra uterin.
• Polisitemia
• Ekstravasasi sel darah merah, sefalohematom, kontusio,
trauma lahir.
• Asidosis
• Hipoksia/ asfiksia
• Sumbatan traktus digestif yang mengakibatkan peningkatan
sirkulasi enterohepatik.
Faktor Resiko
• Faktor Maternal
• Faktor Perinatal
• Faktor Neonatus
Metabolisme Bilirubin
Patofisiologi
Terdapat 4 mekanisme umum dimana
hiperbilirubinemia dan ikterus dapat terjadi.
1. Pembentukan biliruin secara berlebihan
2. Gangguan pengambilan bilirubin
3. Gangguan konjugasi bilirubin
4. Penurunan eksresi bilirubin terkonjugasi
Tanda dan gejala
• Bayi baru lahir (neonatus) tampak kuning
apabila kadar bilirubin serumnya ≥5 mg/dL.
• Warna kuning (ikterik) terlihat pada kulit,
membran mukosa dan bagian putih (sklera)
mata.
Klasifikasi
A. Hiperbilirubinemia Fisiologis :
• Tampak pada hari 3,4
• Bayi tampak sehat (normal)
• Kadar bilirubin total <12 mg%
• Menghilang paling lambat 10-14 hari
• Tak ada faktor resiko
Klasifikasi
B. Hiperbilirubinemia Non-Fisiologis/ Patologis :
• Awitan ikterus sebelum usia 24 jam, cepat berkembang
• Peningkatan bilirubin serum >5 mg/dL/24 jam
• Kadar bilirubin terkonjugasi >2 mg/dL
• Bayi menunjukkan tanda sakit (muntah, letargi, kesulitan
minum, penurunan berat badan, apneu, takipnea,
instabilitas suhu)
• Bisa disertai anemia
• Ikterus yang menetap >2 minggu
• Ada faktor resiko
Diagnosis
• Anamnesis
– penggunaan obat
– kehamilan dan persalinan
– Pemberian ASI
• Breastfeeding jaundice
• Breast-milk jaundice
Pemeriksaan Fisik

Tanda Lain Yang Harus Diperhatiakan


Cari Tanda infeksi
Hepatosplenomegali
Tanda hipotiroid
Metode Kremer
Derajat Daerah Ikterus Perkiraan Kadar
Bilirubin

0 Tidak ada

1 Muka dan Leher 5.0 mg%

2 Dada sampai perut diatas umbilikus, 9.0 mg%


punggung

3 Perut dibawah umbilikus sampai 11.4 mg%


lutut
4 Tangan dan kaki dibawah lutut 12.4 mg%

5 Telapak tangan dan kaki 16.0 mg%

Depkes RI, 2007


• Pemeriksaan penunjang
 Bilirubin serum total
 Darah perifer lengkap dan gambaran apusan
darah tepi
 Golongan darah, Rhesus, dan direct Coombs’
test
 Kadar enzim G6PD
 Pada ikterus yang berkepanjangan  uji fungsi
hati & pemeriksaan urin
Tata Laksana
• Ikterus fisiologis  dapat rawat jalan dengan nasehat untuk
kembali jika ikterus berlangsung lebih dari 2 minggu
• Pemberian ASI
– Jika bayi dapat menghisap menyusui secara dini ASI eksklusif
lebih sering minimal 2 jam
– Jika bayi tidak dapat menghisap,ASI dapat diberikan melalui pipa
nasogastrik atau dengan gelas dan sendok
• Letakkan bayi ditempat yang cukup mendapat sinar matahari
pagi 30 menit selama 3-4 hari. Jaga bayi agar tetap hangat
• Kelola faktor resiko (asfkisa dan infeksi) karena dapat
menimbulkan ensefalopati biliaris
Tata Laksana
• Mempercepat konjugasi fenobarbital bekerja
efektif setelah 48 jam pemberian
• Fototerapi  mengubah bilirubin
indirekisomerisasi
• Memberikan substrat yang kurang untuk transportasi
atau konjugasi. Contohnya dengan pemberian
albumin untuk mengikat bilirubin yang bebas
• Pemberian glukosa
• Transfusi tukar
FOTOTERAPI
Indikasi :
•Ikterus pada hari ke-1
•Ikterus berat yang mencapai telapak tangan
dan telapak kaki
•Ikterus pada bayi kurang bulan
•Ikterus yang disebabkan hemolisis
•Dilakukan saat pra dan pasca transfusi tukar.
TRANSFUSI TUKAR
• Indikasi
– Pada semua keadaan dengan kadar bilirubin
indirek ≤20 mg%
– Kenaikan kadar bilirubin indirek yang cepat, yaitu
0,3-1 mg%/ jam
– Anemia yang berat pada neonatus dengan gejala
gagal jantung
– Bayi dengan kadar hemoglobin tali pusat<14mg%
dan uji Combs direk positif
Pengobatan ikterus yang didasarkan pada
kadar bilirubin serum
Terapi sinar Transfusi tukar

Bayi cukup bulan Bayi kurang bulan Bayi cukup bulan Bayi kurang
sehat atau terdapat faktor sehat bulan atau
risiko terdapat faktor
risiko

mg/dL mg/dL mg/ dL mg/dL

Hari ke-1 Setiap terlihat ikterus 15 13

Hari ke-2 12-15 10-12 25 15

Hari ke-3 15-18 12-15 30 20

Hari ke-4 dst 18-20 12-15 30 20


Panduan terapi sinar untuk bayi
prematur
Berat Indikasi Terapi Sinar Bilirubin Indikasi transfusi tukar Bilirubin
serum Total (mg/dL) serum total (mg/dL)

<1000 g Dimulai dalam 24 jam pertama 10-12

1000-1500 g 7-9 12-15

1500-2000 g 10-12 15-18

2000-2500 g 13-15 18-20


PENCEGAHAN
• Manganjurkan ibu untuk menyusui bayinya paling
sedikit 8 – 12 kali/hari untuk beberapa hari pertama.
• Tidak memberikan cairan tambahan rutin seperti
dekstrose atau air pada bayi yang mendapat ASI dan
tidak mengalami dehidrasi.
• Memeriksa kadar bilirubin serum totaldan melihat
hasilnya pada nomogram, kita dapat mengetahui
apakah bayi berada pada zona risiko rendah,
menengah, atau tinggi untuk terjadinya
hiperbilirubinemia berat.
• Pada ibu hamil dilakukan pemeriksaan
golongan darah dan faktor Rhesus
• Pengkajian faktor resiko terjadi nya
hiperbilirubinemia
• Memeriksakan bilirubin pada kulit dan
jaringan subkutan
PROGNOSIS dan KOMPLIKASI
• Ad vitam : ad bonam
• Ad sanationam : ad bonam
• Ad functionam : ad bonam

• Komplikasi  Kern Ikterus


KESIMPULAN
• Hiperbilirubinemia merupakan keadaan dimana
kadar bilirubin serum total ≥ 5 mg/dl yang
menimbulkan keadaan klinis berupa permukaan
kulit, mukosa, maupun sclera yang berwarna kuning
• Peningkatan kadar bilirubin ini dapat disebabkan
karena hemolisis, fungsi hepar yang belum
sempurna, maupun sirkulus enterohepatikus yang
meningkat. Beberapa faktor resiko juga berpengaruh
dalam terjadinya peningkatan bilirubin ini.

Anda mungkin juga menyukai