Neonatus
DIVISI NEONATOLOGI
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK USU/RSHAM
1
Ikterus klinis
• ganglia basal:
globus palidus
nukleus subtalamik
• nukleus serebral
Ikterus Neonatorum
• Mekanisme
• Fisiologis vs Non Fisiologis
• Ikterus non- fisiologis:
diagnosis diferensial
• Tatalaksana
Metabolisme Bilirubin
HEME + Globin CO
(He
me
Ok
sig
en
ase
BILIVERDIN
)
HATI
UCB
BILIRUBIN
Alb
Bilirubin bebas/
tidak terkonyugasi
Bilirubin terkonyugasi
Bilirubin
Tidak terkonyugasi (indirek): Terkonyugasi (direk):
• Bilirubin indirek • Bilirubin direk
• Tidak larut dalam air • Larut dalam air
• Berikatan dengan albumin • Tidak larut dalam lemak
untuk transport • Tidak toksik untuk otak
• Komponen bebas larut
dalam lemak
• Komponen bebas bersifat
toksik untuk otak
BILIRUBIN
’ ’ Conjugated ’
Unconjugated’
Bilirubin Indirek Direk
Larut dalam air (-) (+)
Larut dalam lemak (+) (-)
Bersenyawa (+) (-)
dengan albumin
Bilirubin bebas Toksik di otak Tidak
Keracunan Bilirubin
Kadar bilirubin indirek
20 mg/dl ? > 25 mg/dl ? > 30 mg/dl ?
• Usia kehamilan
• Hemolisis
• Morbiditas lain: asfiksia, hipoglikemia, asidosis, sepsis
• Obat yang menggantikan bilirubin dari ikatan dengan
albumin
Mengapa bayi mengalami ikterus pada
minggu pertama kehidupan?
Meningkatnya produksi bilirubin
• Turnover sel darah merah yang lebih tinggi
• Penurunan usia sel darah merah
• Tingkat cutoff
> 15 mg/dl pada bayi cukup bulan?
> ? mg/dl pada bayi prematur?
• Ikterus bertahan
> 8 hari pada bayi cukup bulan
> 14 hari pada bayi premature
• Polisitemia
Penyebab Hiperbilirubinemia :
Penurunan Sekresi (Undersecretion)
• Prematuritas
• Hipotiroidisme
• Bayi dari ibu penderita diabetes
• Defisiensi enzim konyugasi uridin difosfat glukuronil
transferase herediter
• Kelainan metabolisme lain
Penyebab Hiperbilirubinemia :
Disekresi tetapi Diabsorbsi Kembali Dari Saluran Cerna
SIRKULASI ENTEROHEPATIK
• Pemeriksaan fisis:
• Pucat
• Ikterus
• Hepatosplenomegali
• Memar, hematoma sefal
Laboratorium : Hemoglobin
Darah lengkap dan hapusan darah
Bilirubin total dan direk
Golongan darah ibu dan Rh
Golongan darah bayi dan Rh
tes Coombs direk
hitung retikulosit
skrining G6PD
kadar albumin
Ikterus yang berkembang secara
cepat pada hari ke-1
Kemungkinan besar
• ABO, Rhesus, atau penyakit hemolitik lain
• Sferositosis
(Peter Cooper, A. Suryono, Indarso F., Managing Newborn Problems : A Guide for doctor,
nurses and midwises, WHO, 2003)
Tabel 2 : Klasifikasi Ikterus
• Laju sefalokaudal
• Wajah: 5 mg/dl (kurang lebih)
• Dada atas: 10 mg/dl (kurang lebih)
• Abdomen dan paha atas: 15 mg/dl (kurang lebih)
• Telapak kaki: 20 mg/dl (kurang lebih)
badan
• Tidak akurat setelah fototerapi
Menilai Faktor Risiko Ikterus
• Ketidaksesuaian golongan darah dengan DAT positif
• Usia kehamilan 35-36 minggu
• Pemberian ASI eksklusif – ibu dengan anak pertama
• Hematoma sefal atau memar yang nyata
• Ras Asia
• Kakaknya juga mengalami ikterus yang nyata
• Ikterus pada 24 jam pertama
• Kadar bilirubin sebelum bayi pulang pada zona berisiko
tinggi
Nomogram untuk penentuan risiko berdasarkan kadar bilirubin
serum spesifik berdasarkan waktu, pada saat bayi pulang (Bhutani et
al., Pediatrics 1999)
Panduan untuk fototerapi pada bayi dengan usia kehamilan 35 minggu atau
lebih (American Academy of Pediatrics, Juli 2004)
FOTOTERAPI
(Ramasethu J. : Neo Intensive Care Workshop, RSAB Harapan Kita, Jkt, 2002)
Fototerapi Intensif
• Sumber cahaya: cahaya alami siang hari, cahaya putih,
cahaya biru, neon fluoresen biru khusus, lampu halogen
tungten, selimut serabut optik, dioda yang memancarkan
cahaya galium nitrida.
• Hidrasi
Komplikasi fototerapi
Bergantung kepada:
• usia bayi
• penyebab hiperbilirubinemia
PENGHENTIAN TERAPI SINAR :
• Hipertermia
• Dehidrasi
• Kelainan kulit
• Enteritis
• Gangguan minum
• Bronze baby syndrome
• Kerusakan retina
Tabel 3 : Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin
Partially packed
Red Blood Cells
Produk sisa