Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI

HIPERBILIRUBINEMIA
DEFENISI
Hiperbilirubinemia adalah akumulasi bilirubin dalam darah
yang berlebihan, ditandai dengan adanya jaundice atau
hiperbilirubinemia, perubahan warna kekuningan pada
kulit, sklera dan kuku (Hockenberry & Wilson, 2009)
Hiperbilirubinemia adalah pewarnaan kuning yang tampak
pada sklera dan muka yang disebabkan oleh penumpukan
bilirubin yang selanjutnya meluas secara sefalokaudal (dari
atas ke bawah) ke arah dada, perut dan ekstremitas. Pada
bayi baru lahir, hiperbilirubinemia seringkali tidak dapat
dilihat pada sklera karena bayi baru lahir umumnya sulit
membuka mata (Suradi dalam Hegar, 2008).
BATASAN
 Ikterus adalah pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva dan
mukosa yang terjadi karena Meningkatnya kadar bilirubin
dalam darah.

Ikterus akan nyata apabila didapatkan kadar bilirubin dalam
darah > 5 mg% ( 85 µmol/L).

’ Unconjugated’ ’ Conjugated ’
Bilirubin Indirek Direk
Larut dalam air (-) (+)
Larut dalam (+) (-)
lemak
Bersenyawa (+) (-)
dengan albumin
Bilirubin bebas Toksik di otak Tidak toksik di
otak
Metabolisme Bilirubin

HEME + Globin CO
(He
me
Ok
s ig
ena BILIVERDIN
se )
HATI
UCB
BILIRUBIN
Alb

Bilirubin bebas/
Bilirubin terkonyugasi tidak terkonyugasi
KLASIFIK
ASI

FISIOLOGIS

- hampir pada setiap bayi, - Pada NKB sehat,akan terlihat


- terlihat hari ke 2-3 & biasanya pada hari ke 3-4 & hilang pada
hilang pada hari ke 6-8 tetapi hari ke 10-20
mungkin tetap ada s.d hr ke 14
- maksimal total kadar bilirubin - Kadar serum maksimal kurang
serum kurang dari 12 mg/dl. 15 mg/dl

KERN IKTERUS
Hiperbilirubinemia fisiologis vs
non-fisiologis
20
18
16
14
12
fisiologis
10
8 non- fisiologis
6
4
2
0
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7
ETIOLO
GI

Gangguan
dalam ekskresi
Obstruksi
Hepar

Gangguan Produksi
transportasi
Defisiensi yang
Albumin berlebihan

Gangguan dalam
proses uptake dan
konjugasi hepar
Imaturasi Hepar
MANIFESTASI KLINIS
Icterus pada kulit dan konjungtiva, mukosa, dan alat-
alat tubuh lainnya. Bila ditekan akan timbul kuning
Bilirubin direk ditandai dengan kulit kuning kehijaunan
dan keruh pada icterus berat
 Bilirubin indirek ditandai dengan kulit kuning terang
pada icterus berat
Bayi menjadi lesu
Bayi menjadi malas minum
Letargi
Tonus otot meningkat
Leher kaku
Opistotonus
Pemeriksaa
n Klinis
Pemeriksaan klinis ikterus dapat dilakukan pada bayi baru
lahir dengan menggunakan pencahayaan yang memadai.
 Ikterus akan terlihat lebih berat bila dilihat dengan sinar
lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan yang kurang.
Ikterus muncul pertama di daerah wajah, menjalar ke
arah kaudal tubuh, dan ekstremitas.
Tekan kulit dengan ringan memakai jari tangan untuk
memastikan warna kulit dan jaringan subkutan:
Hari 1, tekan pada ujung hidung atau dahi;
Hari 2, tekan pada lengan atau tungkai;
Hari 3 dan seterusnya, tekan pada tangan dan kaki.
Bilirubinometer Transkutan
• Berguna sebagai alat
penapisan
• Pengukuran TcB cukup akurat
pada sebagian
besar bayi dengan TSB <
15mg/ dL.
• Tidak akurat setelah fototerapi
Penilaian Ikterus Menurut Krammer
Derajat I : kepala sampai leher.

Derajat II: kepala, badan sampai


dengan umbilicus.

Derajat III : kepala, badan, paha sampai


dengan lutut.

Derajat IV : kepala, badan, ekstremitas


sampai dengan pergelangan tangan dan
kaki.

Derajat V : kepala, badan, semua


ekstremitas sampai dengan ujung jari.
Ikterus pada neonatus:
MENGAPA KITA KHAWATIR ?
 bilirubin  bilirubin ensefalopati
Kernikterus

Tahap 1: Letargi, hipotonia, refleks isap


buruk
Tahap 2: Demam, hipertonia,
opistotonus
Tahap 3: Kondisi terlihat membaik

Sekuele:
Kehilangan pendengaran sensorineural
Serebral palsi, koreoatetoid
Gambar :
Abnormalitas daya pandang
!! Sebuah tragedi yang dapat Ensefalopati Bilirubin
dicegah (Kernikterus)
PENATALAKSANAAN
Ikterus fisiologis tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat
rawat jalan dengan nasehat untuk kembali jika ikterus berlangsung
lebih dari 2 minggu.
Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini
dan ASI ekslusif lebih sering minimal setiap 2 jam.
Jika bayi tidak dapat menyusu, berikan ASI melalui pipa nasogastrik
atau dengan gelas dan sendok.
Letakkan bayi ditempat yang cukup mendapat sinar mata hari pagi
selama 30 menit selama 3-4 hari. Jaga agar bayi tetap hangat.
 Kelola faktor risiko (asfiksia dan infeksi) karena dapat menimbulkan
ensefalopati biliaris.
 Setiap Ikterus yang timbul dalam 24 jam pasca kelahiran adalah
patologis dan membutuhkan pemeriksaan laboratorium lanjut; minimal
kadar bilirubin serum total, pemeriksaan kearah adanya penyakit
hemolisis oleh karena itu selanjutnya harus dirujuk.
 Pada bayi dengan Ikterus kremer III atau lebih perlu dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap setelah keadan bayi stabil
PENATALAKSANAAN TERAPI

Fototerapi
Merupakan tindakan dengan memberikan terapi
melalui sinar yang menggunakan lampu. Lampu yang
digunakan sebaiknya tidak lebih dari 500 jam untuk
menghindari turunya energi yang dihasilkan oleh
lampu (A. Aziz Alimun Hidayat; 2011).
Transfusi Tukar
Pemberian transfusi tukar dilakukan apabila kadar
bilirubin indirek 20mg/dl, kenaikan kadar bilirubin
yang cepat yaitu 0.3-1 mg/ jam, anemia berat dengan
gejala gagal jantung dan kadar hemoglobin tali pusat
14 mg% dan uji coombs direk positif (A. Aziz Alimun
Hidayat; 2011).
Macam Unit Terapi Sinar:

15
Single
Phototherapy

Triple
16 Phototherapy
Peran Perawat dalam Foto Terapi
Pemasangan alat pengaman : penutup mata, popok
Seluas mungkin tubuh bayi terpapar sinar
Pengaturan jarak bayi dengan sumber sinar
Pengaturan posisi bayi, rubah posisi tiap 30 mnt – 2 jam
Pantau kebutuhan cairan dan penuhi kebutuhan
cairan bayi

Komplikasi Foto Terapi :


Komplikasi bermakna jarang sekali terjadi
Pemisahan ibu dengan bayi
Peningkatan insensible water loss dan dehidrasi
pada bayi prematur
Bronze-baby syndrome (bayi dengan ikterus
kolestatik)
Volume darah pada Transfusi Tukar

Kebutuhan Rumus*
’Double Volume’ BB x volume darah x 2
’Single Volume’ BB x volume darah
Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang – Hct yang diinginkan)
(Hb donor – Hb sekarang)
Anemia BB x volume darah x (PCV yang diinginkan – PCV sekarang )
(PCV donor)

* Volume darah bayi cukup bulan 85 cc/kg BB


* Volume darah bayi kurang bulan100 cc/kg BB
(Cloherty, Manual of neonatal care, 5th Ed, 2004)
Transfusi Tukar via V. Umbilicalis
PATHWAY DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan integritas kulit
Kurang volume cairan
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Hipertermi

TUGAS MAHASISWA : MEMBUAT NURSING CARE


PLAN
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

OM SANTIH SANTIH SANTIH OM

Anda mungkin juga menyukai