SMF Ilmu Kesehatan THT-KL RSUD Waled Kabupaten Cirebon 2021 Laporan Kasus Seorang pria 41 tahun datang ke Unit Gawat Darurat dengan riwayat dispnea selama 1 hari. Selama 3 bulan terakhir, terdapat massa leher yang membesar dan diresepkan terapi antiretroviral untuk diagnosis sindrom defisiensi kekebalan yang didapat (CD4 16 sel/mm3). Review sistem positif untuk batuk dengan sputum diwarnai darah, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan. Pemeriksaan menunjukkan mengi yang menyebar dan sisi kanan, nyeri tekan, massa leher serviks eritematosa. Foto thoraks menunjukkan nodul kecil bilateral mengenai tuberkulosis milier dan pemindaian tomografi terkomputerisasi memastikan adanya massa nodus kistik/nekrotik yang terletak di dasar kanan leher. Ukurannya 3,6 cm x 5,5 cm dan menggeser vena jugularis dan arteri karotis komunis ke anterior. Aspirasi jarum dari massa leher menunjukkan cairan yang mengandung 3+ basil tahan asam, dan kultur sputum positif untuk Mycobacterium tuberculosis complex. Diagnosis limfadenitis tuberkulosis dibuat dan pasien mulai diberikan isoniazid, rifabutin, pirazinamid, etambutol, dan piridoksin. Trimethoprimsulf methoxazole juga ditambahkan untuk profilaksis Pneumocystis carinii. Diskusi Limfadenitis tuberkulosis dianggap sebagai manifestasi lokal dari penyakit sistemik, sedangkan limfadenitis akibat bakteria nontuberkulosis merupakan penyakit terlokalisasi. Skrofula (limfadenitis mycobacteriumcervical) adalah manifestasi luar paru yang paling umum dari tuberkulosis. Meskipun diagnosis banding untuk massa leher bervariasi, dokter gawat darurat harus mempertahankan tingkat kecurigaan terhadap penyakit skrofula pada pasien imigran dan gangguan kekebalan. Aspirasi jarum adalah prosedur yang cepat dan relatif mudah yang dapat membantu diagnosis. Terima Kasih