Disusun Oleh :
Yunita Sabina Puimera (112022100)
Pembimbing :
dr. Annisa Zuhra, Sp. A
STATUS PASIEN
Pasien masuk ke ruang inap melon pada tanggal 04 Maret 2023
Nama : An. KK
Nama Tn. V Ny. L
Tanggal Lahir : 02 Juli 2021
Umur : 1 thn 3 bln Umur 29 thn 24 thn
Suku : Jawa
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
Alloanamnesis
dilakukan pada tanggal 05 Maret 2023, pukul 09.00 WIB
Keluhan tambahan :
Demam
Keluhan Utama :
Kejang
Riwayat Penyakit Sekarang
Vaksin Umur
BCG √
DTP √ √ √ -
Polio √ √ √ √ -
Campak √
Hepatitis √
B
Riwayat tumbuh kembang: Riwayat makanan :
Pertumbuhan gigi pertama : 7 bulan ASI sejak lahir sampai sekarang
Gangguan perkembangan mental : Frekuensi 4-5 kali perhari
Tidak ada
Makan nasi tim umur 6 bulan
Psikomotor :
Frekuensi 3 kali sehari
* Tengkurap : 4 bulan
* Duduk : 5 bulan Kesimpulan : kualitas dan kuantitas
cukup
* Berdiri : 5 bulan
* Berjalan : 11 bulan
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada tanggal 05 Maret 2023
Keadaan umum : Tampak sakit ringan Interpretasi data antropometri menurut WHO
Kesadaran : compos mentis TB/U :0 SD sampai dengan 2 SD = Normal
Frekuensi Nadi : 98x/menit (reguler,kuat BB/U :0 SD sampai dengan 1 SD = Normal
angkat)
BB/TB :1 SD = Gizi baik
Frekuensi Pernafasan : 24 x/menit (reguler)
Suhu tubuh : 37,2 °C
Data Antropometri
√ Berat Badan : 11 kg
√ Tinggi Badan : 80 cm
Kepala : bulat,normocepal Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-)
lingkar kepala 49 cm Hidung : Sekret (-/-), deviasi septum (-),
Interpretasi lingkar kepala : pernafasan cuping hidung (-)
normocephali
Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak
mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), pupil isokor, simetris,
refleks cahaya (+/+), edem palpebra (-/-)
sebanyak 1 kali dengan durasi 1 menit. Interpretasi data antropometri menurut WHO
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali TIDAK
TERMASUK dalam kejang demam.
Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan Tidak Termasuk dalam kejang
demam.
Bila anak berumur < 6 bulan atau > 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan
kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam
Faktor Risiko
• Infeksi (Saluran napas, imunisasi)
• Derajat demam (Suhu saat kejang)
• Usia
• Genetik
Etiologi
Demam yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, otitis
media, pneumonia, gastroentritis, dan infeksi saluran kemih, kejang tidak
selalu timbul pada suhu yang tinggi.
Efek produk toksik pada mikroorganisme
Respon alergik atau keadaan umum yang abnormal oleh infeksi.
Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Ensefalitis viral ( radang otak akibat virus ) yang ringan.
DEMAM
(Kenaikan Suhu tubuh 1oC)
Perubahan Keseimbangan
(membran sel neuoran)
KEJANG
Manifestasi Klinik
Kejang bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi
Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam
Berlangsung singkat
Sifat bangkitan dapat berbentuk tonik dan atau klonik , fokal
Kejang umumnya berhenti sendiri
Beberapa detik/menit kemudian anak akan terbangun dan sadar kembali
tanpa kelainan saraf
Klasifikasi kejang demam
menurut Livingstone
Kejang Demam Sederhana: Epilepsi yang Dicetuskan oleh Demam:
Kejang bersifat umum Kejang berlangsung lama atau bersifat fokal
Lamanya kejang berlangsung singkat (kurang Usia penderita lebih dari 6 tahun saat serangan
dari 15 menit) kejang demam yang pertama
Usia saat kejang demam pertama muncul Frekuensi serangan kejang melebihi 4 kali
kurang dari 6 tahun dalam 1 tahun
Frekuensi serangan 1-4 kali dalam 1 tahun Pemeriksaan EEG yang dibuat setelah anak
Pemeriksaan EEG normal tidak demam lagi hasilnya abnormal
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
MENURUT FUKUYAMA
Kejang Demam Sederhana: Kejang Demam Kompleks
Riwayat penyakit keluarga penderita tidak ada Kejang demam yang tidak memenuhi kriteria
yang mengidap epilepsi Kejang demam sederhana digolongkan sebagai
Sebelumnya tidak ada riwayat cedera otak kejang demam kompleks
oleh penyebab apapun
Serangan kejang demam yang pertama terjadi
antara usia 6 bulan-6 tahun
Lamanya kejang berlangsung tidak lebih dari
15 menit
Kejang tidak bersifat fokal
Tidak didapatkan gangguan atau abnormalitas
pasca kejang
Sebelumnya juga tidak didapatkan
abnormalitas neurologis atau abnormalitas
perkembangan
Kejang tidak berulang dalam waktu singkat
Perbedaan
Kejang Demam Sederhana dan Kejang Demam
Kompleks
Kejang Demam Sederhana: Kejang Demam
Kompleks
Kejang berlangsung singkat < 15 menit Kejang lama > 15 menit
Bentuk : umum tonik, klonik dan atau tonik- Bentuk : fokal atau parsial 1 sisi (kejang
klonik umum didahului kejang parsial)
Akan berhenti sendiri Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
Tanpa gangguan fokal atau tidak berulang Ada kelainan neurologis sebelum dan sesudah
dalam waktu 24 jam kejang
Diagnosis Banding
Kriteria Banding Kejang Demam Meningitis
Kejang Pencetusnya demam Salah satu gejalanya demam
Kelainan Otak (-) (+)
Kejang Berulang (+) (+)
Penurunan Kesadaran (+) (+)
Anamnesis
• Deskripsi kejang : Tipe kejang, durasi, frekuensi dan kesadaran pasca
kejang
• Riwayat kejang / kejang tanpa demam
• Obat-obatan, trauma, dan infeksi
• Riwayat kejang demam pada keluarga
Pemeriksaan Fisik
• TTV
• Pemeriksaan kesadaran :
Pada KD tidak ditemukan penurunan kesadaran
• Pemeriksaan umum
Tanda-tanda infeksi
• Pemeriksaan neurologi
Kepala, pupil, tanda rangsang meningeal, saraf kranial, motoric, tonus otot,
refleks fisiologis dan patologis
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium
• Elektroensefalografi (EEG)
• Pungsi Lumbal
• CT Scan atau MRI kepala
Komplikasi kejang demam
umumnya berlangsung 15 menit yaitu