KELUHAN UTAMA
Kejang
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
An. T usia 5 tahun datang diantar orangtua ke IGD Puskesmas Rawat Inap Rangkasbitung
dengan keluhan kejang disertai demam. Demam dirasakan sejak 1 hari yang lalu dan demam
semakin tinggi. Saat dirumah sekitar 30 menit sebelum dibawa ke IGD, pasien mengalami
kejang seluruh badan. Tangan dan kaki pasien kaku dan mata melirik keatas. Kejang
berlangsung 1 kali selama kurang lebih 5 menit. Orangtua pasien mengaku bahwa pasien juga
mengeluhkan ada nya batuk sejak 1 hari sebelumnya. Pilek (-), mual (-), muntah (-), BAB dan
BAK tidak ada keluhan.
RIWAYAT KELAHIRAN
Ibu pasien mengatakan, anaknya lahir secara normal dengan berat badan 3000 gram dan
panjang badan 48 cm, lahir spontan langsung menangis kuat
RIWAYAT IMUNISASI
Ibu pasien mengatakan pasien melakukan imunisasi dasar lengkap
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Cor
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I,II regular, murmur (-/-), gallop (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : BU (+)
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-), Sianosis (-/-), CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS BANDING
Kejang Demam Sederhana e.c Infeksi Bakteri
Kejang Demam Sederhana e.c Infeksi Virus
DIAGNOSIS KERJA
Kejang Demam Sederhana e.c ISPA
PENATALAKSANAAN PROGNOSIS
Kejang demam terjadi pada 2-5% anak berumur 6 bulan – 5 tahun (IDAI, 2016). Angka
kejadian kejang demam bervariasi di berbagai negara. Hampir 80% kasus adalah kejang
demam sederhana .
ETIOLOGI
OTITIS MEDIA
ISPA AKUT
Faktor Genetik
Pemeriksaan labotorium tidak dikerjakan secara rutin pada kejang demam, tetapi dapat dikerjakan untuk
mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam
PUNGSI LUMBAL
Pemeriksaan EEG tidak diperlukan untuk kejang demam, KECUALI apabila bangkitan bersifat fokal untuk
menentukan adanya fokus kejang diotak yang membutuhkan evaluasi lebih lanjut
PENCITRAAN
Pemeriksaan neuroimaging (CT scan atau MRI kepala) tidak rutin dilakukan. Pemeriksaan tersebut dilakukan
apabila terdapat indikasi seperti kelainan neurologis fokal yang menetap, misalnya hemiparesis atau paresis
nervus kranialis
TATALAKSANA
Pemberian Obat Saat Demam
ANTIPIRETIK
Profilaksis intermitten diberikan pada kejang demam dengan salah satu faktor risiko :
1. Kelainan neurologis berat, C/ serebral palsy
2. Berulang 4 x atau lebih dalam setahun
3. Usia < 6 bulan
4. Bila kejang terjadi pada suhu tubuh kurang dari 39 derajat
5. Apabila pada episode kejang sebelumnya suhu tubuh meningkat dengan cepat
ANTIKONVULSAN RUMATAN
TEORI KASUS
- Kejang demam adalah bangkitan kejang Dari kasus diatas sudah sesuai dengan teori.
yang terjadi pada anak berumur 6 bulan Ditegakkan diagnosis kejang demam
sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan sederhana karena anak tersebut mengalami
suhu tubuh > 38oC kejang yang didahului demam dengan
- Kejang demam yang berlangsung singkat frekuensi kejang 1 kali selama kurang lebih 5
(< 15 menit), bentuk kejang umum, serta menit. Setelah dilakukan pemeriksaan suhu
tidak berulang dalam waktu 24 jam badan pasien 38,4oC.
Bagaimana Tatalaksana pada kasus pasien diatas?
TEORI KASUS
TEORI KASUS