Anda di halaman 1dari 29

HERNIA SKROTALIS DEXTRA

STRANGULATA

dr. Anis Nurcahyanti


ANAMNESA
Identitas
• Nama : Tn. J
• Umur : 55 tahun
• JK: Laki-Laki
• Alamat : Mandalawangi
• Status : Menikah
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Buruh tani dan kuli
• MRS 25 desember 2022 jam
panggul
WITA: 07.01
Keluhan Utama
• Benjolan di buah jakar sebelah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang


• Pasien datang dengan keluhan buah jakar kanan terdapat
benjolan, bengkak dan terasa nyeri sejak 2 hari SMRS .
Benjolan tidak dapat hilang dengan berbaring. Awalnya nyeri
pada buah jakar dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan hilang
timbul. Nyeri awalnya timbul pada saat mengedan dan batuk.
Nyeri dirasakan semakin lama semakin meningkat dan terus
menerus.
• satu hari sebelum MRS nyeri dirasakan makin hebat. Pasien
juga mengeluhkan demam, mual, muntah-muntah sebanyak
20-25 selama 2 hari , BAK sulit dan terasa nyeri. Pasien tidak
BAB sejak 2 hari dan perut dirasakan kembung .
• keluhan benjolan ini memang sudah dirasakan sejak 2
tahun yang lalu namun tidak nyeri . Awalnya benjolan
kecil sebesar kelereng namun makin lama makin
membesar hingga memenuhi buah zakar.
• Benjolan hilang timbul. Benjolan timbul saat
mengedan, batuk atau berjalan. Benjolan hanya
muncul saat aktivitas berat
• Pasien tidak mengeluhkan nyeri saat benjolan
muncul.
• Pasien bekerja sebagai buruh dan sering
mengangkat barang - barang berat. Pasien
merokok selama kurang lebih 15 tahun dan
mengaku jarang batuk
• Jam 18.00 tanggal 23 desember 2022 Pasien mulai
merasakan nyeri hebat, mual , muntah dan gelisah, jam
20. 00 pasien dibawa istrinya ke puskemas, pasien
langsung dicarikan ambulan untuk dibawa ke rumah
sakit berkah pandeglang
• Setelah dirawat sekitar 1 hari, nyeri dan
muntah semakin sering dan badannya mulai
panas.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat tekanan darah tinggi, sakit ginjal,


riwayat sakit paru-paru dan penyakit jantung
disangkal.
• Riwayat sakit maag (+).
• Riwayat MRS (-)
• Alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga yang menderita gejala sakit serupa
• Riwayat diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit
jantung disangkal
• Riwayat penyakit lain pada keluarga disangkal
• Riwayat asma dan alergi lain disangkal

Riwayat Kebiasaan dan lingkungan


• Saat ini pasien tinggal bersama istri pasien. Sehari-hari
pasien bekerja sebagai buruh tani
• Riwayat merokok + sejak 15 tahun yang lalu
• Riwayat minum alkohol disangkal
GCS E4V5M6
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum tampak sakit sedang
(IGD : E4V5M6)
TD : 140/110 mmHg N : 114x/i RR 22 x/I T 37,8C

Head Anemis (-/-), Ikterik (-/-), pembesaran KGB leher (-)

Neck Dbn

Thoraks Cor I = Iktus tak terlihat


Pal = Iktus tak teraba
Per = Ba-ka: ICS IV PSL
D; Ba-ki: ICS V MCL S
A = murmur (-), S1S2
tunggal reguler, gallop (-)

Pulmo Simetris, Fremitus raba D=S Sonor V V Rh - - Wh - -


VV
--
--
VV
--
--
Pemeriksaan
Regio scrotum (posisi berbaring) :
Inspeksi Auskultasi Palpasi
• Terlihat benjolan berbentuk • Bising usus (-) skrotum • Scrotum dextra membesar
seperti buah pir dari regio dextra dengan ukuran ± 16 x10 cm,
ingunalis sampai pada konsistensi kenyal, testis
skrotum dextra , warna kulit teraba terpisah dari
pada scrotum dextra benjolan. Finger test (+)
berwarna lebih merah di teraba benjolan pada ujung
banding sekitar. jari. mobile, konsistensi
lunak batas tidak jelas, nyeri
• Scrotum sinistra tidak tekan (+), suhu teraba lebih
membesar,testis (-), tanda hangat dibanding kulit
radang (-), sekitar, Transluminasi (-)
• Scrotum sinistra teraba
testis ukuran normal, nyeri
tekan (-), transluminasi (-)
Assesment
• Hernia Skrotalis Dextra Strangulata
Planing Diagnosis
• Pemeriksaan darah lengkap
• Pemeriksaan kadar elektrolit , fungsi ginjal ,
Abhiv, Hbsag
• USG abdomen
Pemeriksaan penunjang
Darah Lengkap , 25/11/ 2016

HB 15,1
Leukosit 13220

HCT 43,4
Trombosit 140.000

Hasil Pemeriksaan Serologi, 25/11/ 2016

HbsAg Reaktif Ab HIV Non reaktif

Hasil Pemeriksaan Kimia Darah 25 /11/ 2016

Natrium 133 GDS 118

Kalium 4,7 Albumin 2,6

Chloride 92
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
penunjang
Tatalaksana IGD

Puasa
Pro herniotomi + pemasangan mesh
Ivfd rl 20 tpm
Inj. Metronidazol 3x1
Inj. Ceftriaxon 2x1
Inj. Ketorolac 3x1
Inj. Omz 2x1
Pasang ngt
Konsul anestesi
HERNIA STRANGULATA

• keadaan darurat yang sering dijumpai dan


merupakan penyebab obstruksi usus
• Mc iver : 44% dari obstruksi mekanik usus
disebabkan oleh hernia eksterna yang
mengalami strangulasi.
• Hernia strangulata merupakan keadaan gawat
darurat dan perlu mendapat pertolongan
pertama.
GAMBARAN KLINIS HERNIA

• Jepitan hernia -> gangguan perfusi jaringan isi


. hernia.
oedem organ di jepitan pada
dalam hernia dan cincin hernia akan
bendungan vena transudasi ke makin bertambah
dlm kantong
hernia.

Isi hernia ->


Jika isi hernia nekrosis dan peredaran darah
terdiri dari usus, kantong hernia jaringan terganggu
berisi transudat

perforasi abses lokal, fistel


atau peritonitis
• dimulai dengan gambaran obstruksi usus dengan
gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan
asam basa.
• Bila terjadi strangulasi, - > toksik akibat
ganggren dan gambaran klinis menjadi kompleks
dan sangat serius.
• nyeri lebih hebat di tempat hernia dan nyeri akan
menetap karena rangsangan peritoneal.
• Pada pemeriksaan : benjolan yang tidak
dapat dimasukkan kembali disertai nyeri tekan
• dapat ditemukan peritonitis atau abses lokal.
Jenis Reponible Nyeri Obstruksi Tampak Toksik
sakit

Reponible + - - - -

Irreponible - - - - -

Incarserata - + + + -

Strangulata - ++ + ++ ++
Penatalaksanaan
Penanganan awal
• Pasien pada posisi Trendelenburg dengan sudut sekitar 15-
20° terhadap hernia serta kompres dengan kantung dingin
• Melakukan pemberian infuse
• pemasangan NGT
• pemasangan kateter untuk pemantauan balance cairan
• Memberikan sedasi yang adekuat dan analgetik
untuk mencegah nyeri.
• Pasien harus istirahat agar tekan intra abdominal
tidak meningkat.
Terapi operatif

Reduksi hernia yang tidak berhasil


Adanya tanda strangulasi dan keadaan umum yang memburuk
Pada pasien geriatri sebaiknya dilakukan operasi elektif agar kondisi kesehatan
saat dilakukan operasi dalam keadaan optimal dan anestesi dapat dilakukan.
Jika pasien menderita BPH, sebaiknya dilakukan penanganan untuk BPH
terlebih dulu. Mengingat tingginya
Karena kemungkinannya terjadi inkarserasi, strangulasi dan nyeri pada hernia
maka operasi cyto harus dilakukan.
Operasi hernia dapat ditunda jika massa hernia dimanipulasi dan tidak ada
gejala strangulasi.
Pada saat operasi harus dilakukan eksplorasi abdomen untuk memastikan usus
masih hidup, ada tanda-tanda leukositosis
• Pengobatan operatif merupakan satu-satunya
pengobatan rasional hernia inguinalis.
• Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis
ditegakkan.
• operasi : herniotomi dan hernioplasti.
REFLEKSI KASUS
Teori kasus

• Hernia strangulata merupakan • Pasien atas nama Tn. J datang


keadaan gawat darurat dan perlu dengan keluhan buah jakar kanan
mendapat pertolongan pertama. terdapat benjolan, bengkak dan
• Bila terjadi strangulasi, terjadi terasa nyeri sejak 2 hari SMRS.
keadaan toksik akibat ganggren • Nyeri dirasakan semakin lama
dan gambaran klinis menjadi semakin meningkat dan menjadi
kompleks dan sangat serius. terus menerus, disertai demam,
• Pasien mengeluh nyeri lebih hebat mual, dan muntah-muntah.
di tempat hernia dan nyeri akan
menetap karena rangsangan
peritoneal.
Teori kasus
• Penatalaksanaan awal dilakukan untuk • tidak dilakukan penanganan awal
menangani keadaan gawat darurat. seperti pemasangan NGT, infus,
• Pasien perlu mendapat pertolongan rujukan dan tidak diedukasi mengenai
pertama segera. penyakit pasiennya.
• posisikan Tredelenburg, dimana posisi • Sehingga kondisi pasien saat
kepala lebih rendah dari kaki. tiba di rumah sakit sudah dengan
pemasangan NGT untuk dekompresi suspect perforasi usus dan
pemasangan infus RL dan pemasangan dehidrasi.
kateter urin • Selain itu, kurangnya edukasi awal
• Sedasi dan pemberian analgetik sehingga pasien dan keluarganya tidak
paham mengenai penyakit, keharusan
operasi dan komplikasi yang mungkin
terjadi apabila penanganan terlambat
Teori kasus
Penatalaksanaan definitif pada kasus Pada pasien ini penatalaksanaan
hernia secara teori yaitu pengobatan definitive sudah sesuai yaitu dilakukan
operatif yang terdiri dari herniotomi dan Hernioplasty dan reseksi ileum end to
hernioplasti. end anastomase dan orchidectomy ec
hernia strangulate dan necrosis usus
Kesimpulan

Hernia strangulata merupakan keadaan gawat darurat dan perlu mendapat


pertolongan pertama.

Penatalaksanaan pada kasus hernia strangulata secara teori dibagi menjadi


penatalaksanaan awal yang bersifat suportif dan penatalaksanaan lanjut yang
bersifat definitif.

Penatalaksanaan awal dilakukan untuk menangani keadaan gawat darurat.


Pasien perlu mendapat pertolongan pertama segera.

Penatalaksanaan definitif pada kasus hernia secara teori yaitu pengobatan


operatif. I
Saran

1. Penanganan kasus kagawatdarutan hernia


harusnya sudah dilakukan pada rumah sakit
tingkat awal sebelum dirujuk , dengan
mempertimbangkan kondisi pasien dan alat-
alat yang dimiliki rumah sakit
2. Pemberian edukasi mengenai penyakit,
tindakan dan komplikasinya sebaiknya
dilakukan sejak awal

Anda mungkin juga menyukai