Anda di halaman 1dari 27

Presentasi Kasus

NEPHROLITHIASIS
Identitas Pasien
• Nama : Ny. T
• Umur : 43 th
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : KP. C RT3/RW1
• No. RM : xxxxx
• Tanggal Pemeriksaan: 2/11/2018 – 6/12/2018
Anamnesis
• KU: Keluar batu saat buang air kecil

Pasien datang ke Poli RS dengan keluhan keluar


batu saat buang air kecil 1 tahun SMRS. Batu berwarna
putih keruh, berukuran sebesar biji lada. Keluhan disertai
nyeri saat berkemih dan BAK berwarna sedikit
kemerahan. Keluhan nyeri pinggang tidak ada, mual
muntah tidak ada, panas badan tidak ada. Keluhan BAK
keruh tidak ada, berpasir tidak ada.
Riwayat darah tinggi ada, terkontrol rutin ke
puskesmas konsumsi amlodipine 5 mg. Riwayat asam urat
tidak ada.Pasien belum pernah mengkonsumsi obat-
obatan untuk keluhannya.
Riwayat penyakit serupa di keluarga tidak ada,
Riwayat sering mengkonsumsi pucuk sayuran,
melinjo, kacang-kacangan dan nyeri – nyeri
pada sendi tidak ada.
Pasien minum sekitar 1 botol aqua tiap hari
dan BAK sekitar 1-2 x sehari.
Karena keluhannya tersebut, pasien datang ke
poliklinik bedah urologi RS
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Status generalis:
• Kesadaran : Kompos mentis
• Tanda vital : TD : 150/90 mmHg
Nadi : 80x/menit, reguler, isi cukup
Respirasi : 20x/menit,reguler
Suhu : 36,5 0C
• Kepala:
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Tidak ada kelainan
Hidung : Tidak ada kelainan
Mulut : Sianosis perioral (-), Tonsil : T1 – T1, tenang,
Faring hiperemis (-)

• Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid dalam


batas normal

• Thoraks :
1. Inspeksi : Bentuk simetris, gerak simetris
2. Palpasi : VF kiri = kanan, normal
3. Perkusi :
• Paru : kiri = kanan, sonor. BPH di ICS V, peranjakan 2 cm
• Cor : Batas atas ICS 3 kiri
Batas kiri LMCS
Batas kanan LSD
4. Auskultasi : Paru : VBS kiri = kanan, ronkhi - / -, wheezing - / -
: Cor : S1, S2 normal; S3, S4 ( - ) Murmur ( - )
• Abdomen :

1. Inspeksi : Datar lembut


2. Auskultasi : Bising usus ( + ) normal
3. Palpasi : Distensi, tegang, nyeri tekan (-), defans muscular(-)
Hepar : Tidak teraba membesar
Lien : Tidak teraba membesar
• Perkusi : Ruang Traube kosong
PS / PP ( - )

• Ekstremitas:
Clubbing ( - ) Sianosis ( - ) Edema ( - ) Teraba hangat
Status Urologis

• a/r flank dekstra dan sinistra : perabaan ginjal


-/-, nyeri tekan -/-, nyeri ketok CVA -/+
• Supra pubis : blast kesan kosong, nyeri tekan (-
)
• Genitalia Eksterna : Dbn
Pemeriksaan Penunjang
• Lab Darah (13/11/2018) • BNO-IVP (14/11/2018)
– Hemoglobin: 13,3 gr/dL – Tampak deposit terkapur di proyeksi
ginjal kiri berkelompok
– Hematokrit: 40 gr%
– Kontur ginjal dan garis psoas normal
– Eritrosit: 4,6 jt/µl – Fungsi ekskresi kedis ginjal sudah
– Leukosit: 9.200/µl tampak pada menit-menit awal
– Trombosit: 243.000/µl – Pelviokalises sistim kanan normal, kiri
– Bleeding time: 2’ melebar sedang
– Clotting time: 4’ – Drainage ureter kanan kiri lancer,
tampak hambatan ringan pyelum kiri
– GDS: 81 mg/dl
– Buli- buli normal
– Ureum: 17 mg/dl
– Kesan: nefrolitiasis sinistra
– Creatinin: 0.4 mg/dl
(staghorn stone) dengan
– Albumin: 4.2 gr/dl pelviokaliektasi sedang
Diagnosis
• Nephrolithiasis Sinistra
• Hipertensi gr I
Tatalaksana
• Pro open surgery
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
UROLITHIASIS
UROLITIASIS
• Batu saluran kemih (kalkulus urinari) adalah masa
keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang
saluran kemih, dan dapat menyebabkan nyeri,
perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau
infeksi. Dapat terjadi di:
– Ginjal (nefrolitiasis) : ) terbentuk pada tubuli ginjal
kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal,
dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks
ginjal
– Ureter (ureterolitiasis)
– Vesica urinaria (vesicolitiasis)
– Urethra (uretrolitiasis)
Faktor Risiko
• Crystalluria
• Sosioekonomi
• Diet
• Pekerjaan
• Iklim
• Riwayat keluarga
• Medikasi
KLASIFIKASI BATU
• Ukuran • Lokasi
– < 5 mm – Upper, middle, lower calyx
– 5-10 mm – Pelvis renalis
– 10-20 mm – Upper, middle, distal ureter
– >20 mm – Bladder

• Karakteristik x-ray
DIAGNOSIS
• Manifestasi klinis:
– Nyeri
– Hematuri
– Infeksi
– Demam
– Mual dan Muntah
• Pemeriksaan fisik:
– Masa pada abdomen
– Nyeri abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah: kreatinin, asam urat, kalsium, sodium,
potassium, CRP, bt/ct bila rencana intervensi
• Urin: red cells, white cells, nitrite, pH urin
• Ultrasound: primary diagnostic imaging tool
• Non-contrast-enhanced computed tomography :
Standard diagnosis
• Apabila direncanakan untuk pengambilan batu, lakukan
foto dengan kontras untuk menilai system urinaria
• BNO polos
• Retrograde pyelography
• MRI
TATA LAKSANA
• Konservatif
• Dissolution Agents
• Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
• Ureteroscopic Stone Extraction
• Percutaneous Nephrolithotomy
• Open Stone Surgery
• Prosedur Renal lainnya
• Ureterolithotomy
REFERENSI
• EAU urolithiasis guideline
• Smith and Tanagho's General Urology,
Eighteenth Edition
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai