Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kasus

Seorang laki-laki
dengan Hidronefrosis

Christine Nathalia
Loupatty
406151015

Pembimbing: dr. Luh Putu E. Santi M., Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI FK UNTAR


RSUD KOTA SEMARANG
PENDAHULUAN
Mengatur keseimbangan cairan
tubuh dan elektrolit
Ginjal mensekresikan kelebihannya
(urin)

Epidemiolo Di Amerika, 2.9% pada wanita


gi dan 3.3% pada pria

Etiologi Obstruksi (paling sering)


Letak Ginjal
Berat 150 gram
Ukuran panjang 10-13
cm dan lebar 5-7,5 cm

bf 7

Ginjal terletak pada posisi


retroperitoneal di daerah
lumbal superior.
Ginjal kanan terletak lebih
rendah dari kiri.
Struktur Ginjal
Vaskularisasi Ginjal
Fungsi Ginjal
Membantu mempertahankan
keseimbangan asam-basa tubuh.
Mengeluarkan zat-zat toksik atau racun
Mengeluarkan produk-produk akhir (sisa)
metabolisme tubuh.
Hidronefrosis
dilatasi piala dan perifer ginjal pada
satu atau kedua ginjal akibat
adanya obstruksi pada aliran
normal urin menyebabkan urin
mengalir balik sehingga tekanan di
ginjal meningkat
Etiologi

Jaringan parut Neoplasma/tu


Batu
ginjal/ureter. mor

Kelainan
konginetal
Hipertrofi Penyempitan
pada leher
prostat uretra
kandung kemih
dan uretra

Pembesaran
uterus
Gejala Klinis Akut
Sakit di pinggang
Disuria
Demam
Nyeri tekan
Piuria / hematuria
Gejala Klinis (GGK)
Hipertensi Perikarditis
(akibat retensi Gagal jantung (akibat iritasi
cairan dan kongestif. oleh toksik
natrium). uremi).

Penurunan
Butiran uremik Anoreksia,
konsentrasi,
(kristal urea mual, muntah,
kedutan otot
pada kulit). cegukan.
dan kejang.

Amenore, atrofi
testikuler
Diagnosis

USG BNO
IVP
IVP
Intravenous Pyelography (IVP) atau
dikenal dengan Intra Venous
Urography: foto yang dapat
menggambarkan keadaan system urinaria
melalui bahan kontras radio-opak.
Tujuan: mendapatkan gambaran radiologi,
anatomi dan fisiologi, menilai keadaan anatomi
dan fungsi serta mendeteksi kelainan patologis
dari ginjal, ureter, dan buli-buli.
Persiapan IVP
Sehari sebelum pemeriksaan dilakukan,
pasien diminta untuk makan-makanan
lunak yang tanpa serat.
Makan terakhir pukul 19.00 (malam
sebelum pemeriksaan) selanjutnya
puasa sampai pemeriksaan berakhir.
Malam hari pukul 21.00, pasien diminta
untuk minum laksatif (dulcolax)
sebanyak 4 tablet.
8 Jam sebelum pemeriksaan dimulai,
Pagi hari sekitar pukul 06.00 (hari
pemeriksaan), pasien diminta untuk
memasukkan dulcolax supossitoria.
Selama menjalani persiapan, pasien
diminta untuk tidak banyak bicara dan
tidak merokok supaya tidak ada intestinal
gas (gas disaluran pencernaan).
Prosedur IVP
5 Menit Fase
Nefrogram
Melihat fungsi
30/45 Menit Fase Cystogram
ekskresi ginjal
Melihat VU
Melihat kontur Post Miksi
ginjal
Melihat fungsi
Melihat PCS pengosongan
15 Menit Fase
Pyelogram
Melihat ureter
Grade Hidrinefrosis

Hidronefrosis Hidronefrosis
derajat 3. derajat 4.
Hidronefrosis Hidronefrosis
derajat 1. derajat 2. Dilatasi pelvis Dilatasi pelvis
renalis, kaliks renalis, kaliks
Dilatasi pelvis Dilatasi pelvis
mayor dan kaliks mayor dan kaliks
renalis tanpa renalis dan kaliks
minor. Tanpa minor. Serta
dilatasi kaliks. mayor. Kaliks
adanya penipisan adanya penipisan
Kaliks berbentuk berbentuk
korteks. Kaliks korteks calices
blunting, alias flattening, alias
berbentuk berbentuk
tumpul. mendatar.
clubbing, alias ballooning alias
menonjol. menggembung.
Penatalaksanaan
mengatasi dan
memperbaiki
penyebab dari
hidronefrosis
(obstruksi, infeksi)

mempertahankan
dan melindungi
fungsi ginjal.
jantung

Gangguan
infeksi
elektrolit

Kompli
kasi

Hematologi neurologi

Gastrointesti Gangguan
nal kesadaran
Laporan Kasus
Identitas pasien
Nama : Tn. M
Usia : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tanggal Masuk : 18 Februari 2017
No. RM : 389***
Anamnesis
Data anamnesa diperoleh pada tanggal
20 Februari 2017 di ruang rawat inap
Prabu Kresna Rumah Sakit Umum Daerah
Semarang dan didukung oleh rekam
medik pasien.
Keluhan Utama
Nyeri pinggang kanan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri pinggang kanan sejak 1 tahun belakangan.
Nyeri pinggang yang dirasakan hilang timbul,
bertambah parah ketika melakukan aktivitas dan
berkurang saat pasien dalam posisi tidur.
Mual (tidak muntah), BAK kadang susah dan
tidak tuntas. Nyeri saat BAK disangkal dan warna
urin kuning jernih.
Pasien mengaku jarang minum air putih dan
lebih sering mengkonsumsi kopi atau teh.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit serupa disangkal. Riwayat
trauma di perut dan pinggang, riwayat
hipertensi, riwayat diabetes melitus, alergi, dan
asma disangkal.

Riwayat Pengobatan Dahulu


Pasien mengatakan 3 bulan yg lalu sudah
melakukan pemeriksaan USG Abdomen di salah
satu RS di Semarang tetapi belum menjalani
pengobatan medis pengobatan herbal.
Riwayat Keluarga
Riwayat anggota keluarga yang
mengalami penyakit serupa disangkal.
Riwayat hipertensi, diabetes melitus,
alergi, dan asma pada anggota keluarga
disangkal.
Riwayat Sosioekonomi
Kesan ekonomi cukup.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
GCS : E4M6V5
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,7 C
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Kepala :
Normocephal, rambut berwarna hitam keabu-abuan, tidak mudah
dicabut.
Mata:
Bentuk simetris, pupil anisokor, sklera ikterik (-), konjungtiva
anemis (-)
Hidung :
Bentuk normal, sekret (-), deviasi septum (-)
Telinga :
Normooti, discharge (-/-)
Mulut :
Lidah tidak ada kelainan, uvula di tengah, faring tidak hiperemis,
tonsil T1/T1,
Paru :
Thorax :
Jantung : Inspeksi: bentuk
Inspeksi : pulsasi iktus
normal, simetris saat
kordis tidak tampak statis dan dinamis,
Palpasi : iktus kordis teraba Palpasi: stem fremitus
Perkusi : sama kuat pada
Batas atas seluruh lapang paru
jantung di ICS II
midclavicula line Perkusi: sonor pada
sinistra seluruh lapang paru
Batas kanan
jantung sejajar Auskultasi : suara
ICS IV dasar napas vesikuler
parasternal line
dextra
(+/+), rhonki (-/-),
Batas kiri jantung wheezing (-/-)
di ICS V
midclavicula line
sinistra .
Ekstremitas
Edem ekstremitas atas (-/-) bawah (-/-),
Kelemahan anggota gerak kanan dan kiri :
Kekuatan otot : ekstremitas atas 5, bawah 5

Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi: bising usus (+) normal
Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen. Nyeri ketuk
CVA +/-
Palpasi : supel, nyeri tekan supra pubik (-), hepar dan lien
tidak teraba membesar.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hematologi (18 Februari 2017)
Hemoglobin : 13,8 g/dL (13,2 - 17,3)
Hematokrit : 40,60 % (40 - 52)
Jumlah leukosit: 10,2/uL (3,8 10,6)
Jumlah trombosit : 235/uL (150 400)

Pemeriksaan Kimia Klinik (18 Februari 2017)


GDS : 96 (70-115 mg/dL)
Ureum : 36.3 (17.0-43.0 mg/dL)
Creatinine : 0.7 (0.6-1.1 mg/dL)
SGOT : 20 (0-50 U/L)
SGPT :7 (0-5- U/L)
Natrium : 135.0 (135-147 mmol/L)
Kalium : 4.7 (3.5-5.0 mmol/L)
Calcium : 1.20 (1.12-1.32 mmol/L)
Pemeriksaan Urin (19
Februari 2017)
Mikroskopis
Urin rutin Lekosit : 8-10

Makroskopis Eritrosit : 1-3


Silinder : Neg
Warna : kuning
Epithel : 6-8
Kekeruhan : jernih Kristal : negative
Amorf : negative

pH : 6 (4,6- 7,8) Bakteri : PO3 (2+)


Trikomonas : negative
Jamur : negative
Lain-lain : negative
Protein : negative
Reduksi : negative
Foto Polos: Tampak opasitas multiple pada
paravertebral kanan setinggi VL 1 dan VL 2
Ginjal Kanan: Ukuran, letak dan bentuk normal,
kontras tampak pada menit ke-15, PCS tampak
melebar, kaliks minor clubbing, tak tampak filling
defect maupun distorsi kaliks.
Ureter Kanan: Tak melebar, tak tampak kinking, tak
tampak pelebaran maupun bendungan.
Ginjal Kiri: Ukuran, letak dan bentuk normal, kontras
sudah tampak pada menit ke-5, PCS tak melebar, kaliks
minor cupping, tak tampak filling defect maupun distorsi
kaliks.
Ureter Kiri: Tak melebar, tak tampak kinking, tak
tampak pelebaran maupun bendungan
Vesika Urinaria: Dinding regular, tak tampak filling
defect, tak tampak additional shadow maupun indentasi
Post Miksi: ampak sisa urin pada kedua PCS dan ureter
dan vesika urinaria.
BNO-IVP
KESAN:
Delayed function ginjal kanan
Hidronefrosis kanan grade III ec
multiple nefrolithiasis
Fungsi eskresi ginjal kiri baik
Tatalaksana
Infus RL 20 tetes per menit
Inj. Cefotaxime 2 x 1 amp
Inj. Ketorolac 3 x 1 amp
Inj. Ranitidine 2 x 1 amp
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Pembahasan
Manifestasi dari hidronefrosis adalah
asimtomatik.
Obstruksi akut dapat menimbulkan rasa
sakit dipanggul dan pinggang.
Jika terjadi infeksi maka disuria,
menggigil, demam dan nyeri tekan serta
piuria akan terjadi. Namun dalam kasus
ini, pasien hanya mengeluhkan nyeri di
pinggang kanan, sehingga proses infeksi
dapat disingkirkan

Pada pemeriksaan BNO-IVP: Kesan:


hidronefrosis kanan grade III ec multiple
nephrolithiasis.
Hal ini sejalan dengan riwayat kebiasaan
pasien yg sering mengkonsumsi kopi
atau teh dan jarang minum air putih yang
menyebabkan resiko terbentuknya batu
ginjal dan sesuai dengan gejala klinis
yang dialami pasien tersebut.

Anda mungkin juga menyukai