Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS CBD 1

N U A N S YA F R I N A
1. IDENTITAS PASIEN

• 1. Nama : ny. E
• 2. usia : 38 tahun
• 3. jenis kelamin :perempuan
• 4. alamat :lebak goah kab.Tegal
• 5. pekerjaan : ibu rumah tangga
• 6. Tgl pemeriksaan : 5 Mei 2018
2. ANAMNESIS

• keluhan utama : nyeri pinggang


• lokasi : pinggang sebelah kiri
• Onset : sudah 8 tahun
• Kronologi : keluhan pertama kali muncul pada
tahun 2012, kemudian dilakukan USG di RS.Jakarta
di dapatkan hasil ginjal yang membesar kemudian
pasien di berikan obat dan saat BAK keluar batu
sebesar biji pepaya kemudian keluhan mereda.
Sekitar 1 tahun yang lalu keluhan timbul lagi
• Kualitas nyeri : nyeri tumpul di rasakan di pinggng
sebelah kiri hilang timbul dan tidak menyebar
• RPD :
• 1 tahun yang lalu pernah keluar batu 1x saat BAK
sebesar biji pepaya
• Pernah anyang-anyangan
• 1 tahun yang lalu Riwayat operasi SC anak ke 5
• Riwayat trauma disangkal
• Riwayat alergi di sangkal
• Penyakit DM (-), HT (-), jantung (-), paru-paru (-), ginjal
(-), penyakit saluran kencing (-)
• RPK : disangkal
• Faktor pemberat : saat pasien beraktifitas
berat
• Faktor peringan : saat pasien beristirahat dan
mengkonsumsi obat
• kebiasaan : sering makan kacang dan
mengkonsumsi kopi
• Keluhan tambahan : sering demam, mual (+)
muntah (+)
3. PEMERIKSAAN FISIK

1. KU : tampak sakit sedang


2. Kesadaran : compos mentis
3. TTV
1. Tekanan darah : 120 / 80 mmhg
2. nadi : 84 x / menit
3. RR : 30 x / menit
4. Suhu : 20 x per menit

4. Kepala : DBN, ca: -/- , si: -/- , edema


palpebra : -/-
5. Leher : KGB tidak teraba
6. Thorak
• Pulmo : bentuk dan pergerakan simetris, snv +/+ ,Wh -/-,
rh -/-
• Cor : bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), galop
(-)
7. Abdomen
• Kesan tenang , jejas (-), masa (-), scar (+)
• Bising usus (+) normal
• Nyeri tekan (+) regio hipocondriaka sinistra
• Hepar dan lien tidak teraba
• Pem.balotement : terdapat pembesaran ginjal sinistra
• 8.Punggung
• Jejas (-)
• Edema (-)
• Nyeri ketok (+) CVA sinistra

• 9.Ekstremitas atas dan bawah


• Edema : (-)
• Akral hangat : (-)
HASIL LAB TANGGAL 26-4-2018

• 1. pemeriksaan darah rutin


Jenis pemeriksaan Hasil Keterangan
Leukosit 8,8 Normal
Eritrosit 5,0 normal
Hemoglobin 13,2 Normal
Hematokrit 39 Normal
trombosit 323 normal
APTT Test 44,9 Rendah
PT test 9,8 Normal
Gol darah B
Rhesus faktor positif
HASIL LAB KIMIA KLINIK

• 2. elektrolit
Jenis pemeriksaan hasil Keterangan
kalium 3,87 Normal
natrium 141,5 Normal
chorida 109,5 Tinggi
GDS 96 Normal
ureum 20,3 Normal
creatinin 0,84 Normal
Uric acid 4,8 Normal
albumin 4,93 Normal
SGOT 18 Normal
SGPT 11 Normal
calcium 11,6 Normal
SEROIMUNOLOGI

Jenis pemeriksaan hasil


HBsAG non reaktif
HASIL FOTO TORAX

Kesan: jantung
tampak mebesar
CTR < 50%, bentuk
dan letak jantung
normal

Pulmo tidak
tampak ada
kelainan
HASIL FOTO BNO

- Suspek
ureterolitiasis
sinstra
- Tidak tampak batu
opaq pada cavum
pelvis
HASIL USG ABDOMEN

- Kaliektasis kanan,
cenderung e.c
disened blader
- Severe
hidronefrosis dan
hidro ureter kiri
HASIL CT-SCAN ABDOMEN
( kesan hidronefrosis severe e.c ureterolitiasis kiri setinggi v.l 3-4)
FOTO BATU
DIAGNOSIS

• Batu ureter sinistra proksimal dengan


hidronefrosis ren sinistra
DIAGNOSIS BANDING

1. Kolik abdomen ec infeksi saluran kencing


2. Kolik abdomen ec nefrolitiasis
TATALAKSANA

• 1. umum :
rujuk dr.Spesialis urologi  untuk di lakukan
ureterolitotomy + pemasangan DJ stent
• 2. medika mentosa :
inj. ondansentron 1amp
inj. Ketorolak 1 amp
po.ciprofloxacin 2x 500mg
po.as.mefenamat 3x 500 mg
3. Pengawasan post OP:
urin output
kantong drainnase
• 4. edukasi
• Jaga kebersihan luka post op jagan kena air dulu
• Jangan mengedan
• Segera kontrol ke faskes apabila setelah post OP ada
demam, nyeri , bengkak, dan kemerahan pada luka
bekas OP, keluar pus pada luka bekas OP
• Hindari konsumsi makanan yang bisa merangsang
pembentukan batu
• Minum sprite
PROGNOSIS

• Ad vitam : ad bonam
• Ad fungcionam : dubia ad malam
TEORI URETEROLITIASIS
DEFINISI

• Batu saluran kencing yang terdapat pada uretera,


biasanya bearasal dari batu ginjal yang turun ke
ureter menuju buli-buli
ETIOLOGI

HEREDITER EKSTRINSIK
UMUR: 30-50 TH GEOGRAFI
JENIS KELAMIN: IKLIM DAN TEMPERATUR
LAKI2>PEREMPUAN ASUPAN AIR: KURANG ASUPAN
& ↑ MINERAL KALSIUM
DIET: ↑ PURIN, OKSALAT,
KALSIUM
PEKERJAAN: ↑ DUDUK
PROSES PEMBENTUKAN BATU

Batu kristal (anorganik & organik

Metastable (larut

Presipitasi kristal
Inti batu (nukleasi)

Agregasi (menarik bahan2 lain

Kristal yg lebih besar

Menempel pd epitel (retensi kristal

Membentuk batu yg lebih besar

Menyumbat saluran kemih


PENGHAMBAT PEMBENTUKAN BSK

• Terbentuk nya batu di pengaruhi oleh adanya


keseimbangan zat pembentuk Batu dan inhibitor
( zat yang mampu mencegah timbulnya batu )
• Protein atau senyawa organik lain :
Glikosaminoglikan (GAG), protein tamm horsfall
(THP) atau uromukoid, nefrokalsin, dan osteopontin
• Zat –zat inhibitor tersebut diantaranya :
• 1. ion magnesium (Mg ++) : berikatan dengan oksalat
• 2. sitrat ( Ca ++) : akan membentuk garam kalsium sitrat
sehingga jumlah kalsium yang akan berikatan dengan ion
kalsium yg berikatan dengan oksalat akan berkurang.
JENIS DAN KOMPOSISI BATU

BATU KALSIUM

KOMPOSISI

OKSALAT +
OKSALAT KALSIUM FOSFAT KALSIUM
FOSFAT
BATU SRTUVIT

Disebut juga batu infeksi, karena terbentuknya


batu ini disebabkan oleh adanya infeksi saluran
kemih. Kuman penyebabnya yaitu kuman
pemecah urea (Urea Splitter).
BATU ASAM URAT

Berasal dari
makanan yang
mengandung tinggi
purin
PENEGAKAN DIAGNOSIS

• 1. Anamnesis
• Tergantung lokasi, besar batu dan penyulit yang ada
• Nyeri pinggang ( nyeri kolik atau non kolik )
• Batu yg berada di distal ureter  nyeri saat kencing
• Demam  curiga urosepsis
• 2. pemeriksaan fisik

• Nyeri ketok costovertebra


• Teraba ginjal hidronefrosis pada sisi ginjal yang sakit
• Retensi urin
• Demam  infeksi
PEMERIKSAAN URIN

1. Sedimen urine:
• Leukosituria : peningkatan leukosit jika terjadi infeksi
• Hematuria : gesekan batu yg mengenai mukosa ureter
• Kristal pembentuk batu: yang berukuran kecil yg ikut
larut

2. Kultur urin
• Pertumbuhan kuman pemecah urea
FOTO POLOS ABDOMEN:

• Batu Kalsium  Opak


• MAP  Semi Opak
• Batu As.Urat  Non-Opak (Tidak terlihat
INTRAVENA PIELOGRAFI (IVP):

• Dapat mendeteksi batu opak maupun non-opak.


• Jika masih belum bisa mendeteksi, penggantinya
adala Pielografi Retrogard.
USG:

• Dapat melihat:
• Batu ginjal/buli  echoic shadow
• Hidronefrosis
• Pielonefrosis
• Pengerutan ginjal
TERAPI :

• Medikamentosa:
• Mengurangi nyeri
• Diuretikum (utk memperlancar urin)
• Minum banyak (mendorong batu)
• NB: medikamentosa utk batu <5mm

• Non medika mentosa


• ESWL
• Endourologi (PNL, Litotripsi, Ureteroskopi, Ekstraksi Dormia)
• Bedah laparoskopi
• Bedah Terbuka
• Batu yg cukup besar d uretra posterior, didorong hingga masuk
VU  litotripsi

Anda mungkin juga menyukai