Anda di halaman 1dari 8

Hukum Bunuh Diri

Menurut Islam
Apapun alasan dan caranya
membunuh diri hukumnya adalah
syirik. Sedangkan pelakunya syirik
tidak akan diampuni dosanya oleh
Allah, bahkan kekal disiksa dalam api
neraka. Bunuh diri dengan cara
meminum racun, gantung diri, terjun
bebas, melukai diri, atau dengan bom
dan seterusnya adalah sama saja
hukumnya.
Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 29-
30

Artinya: dan janganlah kamu membunuh


diri mu, sesungguhnya Allah adalah maha
penyayang kepada kamu. Dan barang
siapa berbuat demikian dengan melanggar
dan aniaya, maka kami kelak akan
memasukannya kedalam neraka yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Barangsiapa yang membunuh dirinya
sendiri dengan mencekik lehernya,
maka ia akan mencekik lehernya pula
di neraka. Barangsiapa yang bunuh
diri dengan cara menusuk dirinya
dengan benda tajam, maka di neraka
dia akan menusuk dirinya pula
dengan cara itu." (HR. Bukhari no.
1365)







Barangsiapa yang membunuh dirinya
sendiri dengan suatu cara yang ada
di dunia, niscaya pada hari kiamat,
niscaya ia akan disiksa dengan cara
seperti itu pula. (HR. Bukhari dan
Muslim).
Hukum menyolatkan orang yang
mati bunuh diri:
Jika ia jelas bunuh diri, maka ia telah
terjerumus dalam dosa besar. Namun
ia tetap dishalatkan. Walau ada yang
berbeda penilaian, namun yang tepat
ia tetap dishalatkan. Sebagian muslim
tetap menyolatkan, memandikan,
mengafani dan menguburkannya.
Orang yang bunuh diri akan
mengalami 3 penderitaan, yaitu
penderitaan ketika di dunia yang
menjadikannya dia untuk melakukan
bunuh diri tersebut, penderitaan
ketika akan mengalami kematian dan
penderitan di akhirat dimana orang
yang bunuh diri akan kekal di neraka.
H. Mas J. Fuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah.
Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.
2007.

Anda mungkin juga menyukai