B. NPK : 5871270082060 C. Nama : Ahmad Salafuddin D. Judul Modul : PEMBUNUHAN E. Kegiatan Belajar : KB 1 F. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1. Pengertian Pembunuhan Pembunuhan secara bahasa adalah menghilangkan nyawa seseorang. Sedangkan secara istilah pembunuh adalah pebuatan manusia yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, baik dengan sengaja ataupun tidak sengaja, baik dengan alat yang mematikan ataupun dengan alat yang tidak mematikan atau dengan kata lain melenyapkan nyawa seseorang dengan sengaja atau tidak sengaja, dengan menggunakan alat mematikan ataupun tidak mematikan. Sejalan dengan itu, Wahbah al-Zuhailiy mendefinisikan pembunuhan adalah suatu tindakan yang menghilangkan nyawa atau mematikan, atau suatu tindakan oleh manusia yang menyebabkan hilangnya kehidupan, yakni tindakan yang merobohkan formasi bangunan yang disebut manusia. Peta Konsep (Beberapa 2. Macam-macam Pembunuhan 1 istilah dan definisi) di modul Menurut mazhab Malikiyah, pembunuhan terbagi kepada bidang studi dua macam, yaitu: pembunuhan sengaja dan pembunuhan tersalah. Sedangkan menurut jumhur fukaha (Hanafiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah) membagi kepada tiga macam, yaitu: pembu-nuhan sengaja, pembunuhan seperti sengaja, dan pembunuhan tersalah. 1) Pembunuhan Sengaja (Qatl al-‘Amd) Pembunuhan sengaja yaitu pembunuhan yang telah direncanakan dengan meng-gunakan alat yang mematikan, baik yang melukai ataupun memberatkan (mutsaqal). 2) Pembunuhan Seperti Sengaja (Qatl Syibhu al-‘Amd) Pembunuhan seperti sengaja adalah pembunuhan yang dilakukan seseorang tanpa niat membunuh dan menggunakan alat yang biasanya tidak mematikan, namun menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. 3) Pembunuhan Tersalah atau Tidak Sengaja (Qatl al- Khata’) Pembunuhan tersalah yaitu pembunuhan yang terjadi karena salah satu dari tiga kemungkinan. Pertama, perbuatan tanpa maksud melakukan kejahatan, tetapi meng-akibatkan kematian seseorang. Kedua, perbuatan yang mempunyai niat membunuh, namun ternyata orang tersebut tidak boleh dibunuh. Ketiga, perbuatan yang pelakunya tidak bermaksud jahat, tetapi akibat kelalaiannya dapat menyebabkan kematian seseorang.
3. Dasar Hukum Larangan Membunuh
Membunuh adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam, karena Islam menghormati dan melindungi hak hidup setiap manusia. Firman Allah swt. ِ ّ ِل ِب ۡال َح ـقا ّللاُ ا َّ ا ى َح َّر َام ٰا ل ت َۡقتُلُىا النَّ ۡف َا س الَّ ِت ۡا َو َ ا Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan suatu alasan yang benar. (QS al-Isra’/17: 33).
Karena ada ketegasan mengenai larangan pembunuhan,
maka jika ada dua pihak yang saling membunuh tanpa alasan yang dibenarkan oleh syara’, maka orang yang membunuh maupun yang terbunuh sama-sama akan masuk neraka. Nabi saw. ber-sabda: (قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ) القاتل واملقتول يف املنار Pembunuh dan yang terbunuh masuk neraka. (HR. Muslim)
4. Hukuman Pelaku Pemembunuhan
Berikut keterangan singkat tentang hukuman bagi pembunuh sesuai dengan macamnya. 1) Pembunuhan Sengaja (Qatl al-‘Amd) Hukuman bagi pelaku pembunuhan sengaja adalah kisas yaitu pelaku harus diberikan sanksi yang berat. Melalui putusan pengadilan, hakim menetapkan hukuman kisas kepada pelaku pembunuhan, dan keluarga korban tidak diperbolehkan main hakim sendiri. Jika keluarga korban memaafkan pelaku pembunuhan, maka hukumannya adalah membayar diyat mughalladzah (denda berat) yang diambilkan dari harta pembunuh dan dibayarkan secara tunai kepada pihak keluarga. Selain itu, pembunuh juga harus menunaikan kaffarah. 2) Pembunuhan Seperti Sengaja (Qatl Syibhu al-‘Amd) Pelaku pembunuhan seperti sengaja tidak dikisas. Ia dihukum dengan membayar diyat mughaladzah (denda berat) yang diambilkan dari harta keluarganya dan dapat dibayarkan secara bertahap selama tiga tahun kepada keluarga korban, setiap tahunnya sepertiga. 3) Pembunuhan Tersalah atau Tidak Sengaja (Qatl al- Khata’) Hukuman bagi pembunuhan tersalah adalah membayar diyat mukhaffafah (denda ringan) yang diambilkan dari harta keluarga pembunuh dan dapat dibayarkan secara bertahap selama tiga tahun kepada keluarga korban, setiap tahunnya sepertiga
5. Hikmah Larangan Pembunuhan
Islam menerapkan hukuman bagi pelaku pembunuhan tiada lain untuk memelihara kehormatan dan keselamatan jiwa manusia. Pelaku tindak pembunuhan diancam dengan hukuman yang setimpal sesuai perbuatannya. Di antara dalil yang menjelaskan tentang hukuman bagi pembunuh adalah firman Allah Ta’ala dalam QS al-Nisa’/4: 93 با ن ي َّۡقت ُ ۡا ِ ل ُه ۡؤ ِهنًا ُّهتَعَ ِ ّودًا فَ َجزَ آ ُؤها َج َهـنَّ ُان خَا ِلدًا ِف ۡي َها َوغ َ َض َو َه ۡا َ عذَابًا ع ِظ ۡي ًاوا َ ع ادَّ لَواَ َ علَ ۡي ِاو َولَعَنَوا َوا َ ُّللا ٰا Dan barang siapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka jahannam, ia kekal di dalamnya, dan Allah murka kepadanya, mengutuknya, dan menyediakan azab yang besar baginya.”(QS al-Nisa’/4: 93)
Penerapan hukuman yang berat bagi pembunuh
dimaksudkan agar tak seorang pun melakukan tindakan kejahatan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.
Daftar materi bidang studi
1. Hukuman pelaku pembunuhan 2 yang sulit dipahami pada modul
Daftar materi yang sering 1. Peserta didik kesulitan Menganalisis hukuman pelaku 3 mengalami miskonsepsi pembunuhan dalam pembelajaran