2. Syarat-Syarat Qishash.
Hukuman kisas wajib dilaksanakan apabila terpenuhi syarat-
syarat sebagaimana berikut:
a. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya (orang yang benar-
benar baik). Seperti sabda Rosulullah S.A.W.
ال يقتل مسلم بكافر
Artinya : Tidak dibunuh seorang muslim yang membunuh
orang kafir. (HR. Bukhari).
Orang kafir yang dimaksud adalah kafir Harbi, yaitu orang
kafir yang melakukan kekejaman dan penyerangan kepada
umat islam.
b. Pembunuh sudah baligh dan berakal.
قَاَل ُرفي ع ْالقلَم ع ن ثَالَ ث-صلى هللا عليه وسلم- ب ِ ع ن عائي شةَ ع ين النَّييه
ي ستَييق ظ َ َوع ين َّ ع ين النَّائييم ح
َ َّت
َّ َّت يتَليَم َوع ين ْالم جنُوين ح
َّت يَعيق َّ ب ح
ِ ال صييه
Artinya : Dari Aisyah ra. bahwa Nabi saw. bersabda,
Terangkat hukum (tidak kena hukum) dari tiga orang yaitu;
orang tidur hingga ia bangun, anak-anak hingga ia
dewaasa, dan orang gila hingga ia sembuh dari gilanya.
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
c. Pembunuh bukan bapak korban.
Jika seorang bapak (orang tua) membunuh anaknya
maka ia tidak diqishash. Rasulullah saw. bersabda:
يَق ُول الَ يُقتَ ُل-ُسول ا للّي صلى هللا عليه وسلم
َ عن ُع َمر بْ ين ا ْلطَّا يب ي َسع ت ر
ول يدهيَ َ وايلد بي.
Artinya : Tidak dibunuh (diqishash) seorang bapak (orang
tua) yang membunuh anaknya (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi).
d. Qishash dilakukan dalam hal yang sama, jiwa dengan jiwa,
mata dengan mata, dan lain sebagainya sesuai firman Allah
swt. dalam QS al- Maidah/5: 45.
Qishash tersebut bisa digugurkan gugur apabila ada empat
perkara, yaitu:
1) Pelaku meninggal dunia, karena ini berarti objeknya
hilang.
2) Pemaafan dari wali korban.
3) Sulhu (kompromi atau kesepakatan damai dengan suatu
imbalan),
4) Terwarisinya hak qishash, yakni orang yang akan di
qishash mewarisi hak untuk mengqishash sehingga
yang akan mengqishash dan yang akan diqishash
orangnya sama