a. 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar;
Agar sholat menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT, umat Muslim harus
memperhatikan rukun-rukunnya. “Makna rukun. Rukun sesuatu ialah bagian mendasar dari
sesuatu tersebut, seperti tembok bagi bangunan. Maka bagian-bagian shalat adalah rukun-
rukunnya seperti ruku’ dan sujud. Tidak akan sempurna keberadaan shalat dan tidak akan
menjadi sah kecuali apabila semua bagian shalat tertunaikan dengan bentuk dan urutan
yang sesuai sebagaimana telah dipraktekkan oleh Nabi SAW”. Secara singkat bisa kita
artikan bahwa rukun shalat adalah bagian penyusun dari shalat tersebut.
Rukun Sholat terbagi menjadi 3 bagian :
1) Ruqun Qalbi
Rukun Qalbi adalah rukun yang bersifat qolbi (hati) yaitu rukun yang harus diucapkan di
hati, contohnya adalah niat. Syarat niat yaitu dilakukan bersamaan dengan takbiratul
ihram.
2) Rukun Qauli (Ucapan)
Rukun qouli ini harus diucapkan, tidak boleh hanya dalam hati. Rukun yang berupa
ucapan ada 5 yaitu takbiratul ihram (takbir pada awal salat), membaca surah Al Fatihah
pada setiap rakaat, membaca tasyahud awal, membaca sholawat kepada Nabi
Muhammad SAW, dan mengucapkan salam pada akhir salat.
3) Rukun Fi’li
Rukun Fi’li yaitu rukun yang berupa perbuatan. Rukun fi’liyah ada 13 yaitu, (1) berdiri,
(2) rukuk, (3) tuma’ninah ketika rukuk, (4) i’tidal, (5) tuma’ninah ketika i’tidal, (6) sujud
awal, (7) tuma’ninah ketika sujud awal, (8) duduk setelah sujud awal, (9) tuma’ninah
ketika duduk, (10) sujud kedua, (11) tuma’ninah ketika sujud kedua, (12) duduk akhir,
(13) tertib. Syarat-syarat rukun fi’liyah yaitu sahnya rukun yang dilakukan sebelumnya.
b. kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial
Dalam sholat terdapat rukun tuma’ninah yang disebut dengan rukun fi’li yaitu
wajib dilakukan dalam setiap gerakannya tetapi kebanyakan anak-anak sekarang masih
mengabaikan gerakan tuma’ninah, tidak hanya anak-anak tetapi orang dewasa pun
mungkin masih ada yang belum mampu mengamalkannya dalam setiap gerakan. Maka
hal ini perlu diajarkan kepada anak-anak maupun orang dewasa dalam praktek sholat
dengan bertuma’ninah yang benar dan sesuai agar terbiasa dan tidak terburu-buru
dalam setiap perpidahan gerakan sholat. Karena kekhusu’an seseorang dalam
beribadah kepada Allah SWT tergantung niat dan ketaqwaannya.
Dalam kegiatan yang sibuk maka kebanyakan mereka melakukan ibadah sholat
dengan terburu-buru karena mereka beranggapan asal sholat saja tetapi tidak hikmat
selama sholat, maka hal itu membuat ibadahnya tidak berkelas karena kurangnya
kekhusyuan