Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Sumber-Sumber Hukum Islam


B. Kegiatan Belajar : Al-qur’an Sebagai Sumber Hukum Islam (KB 1)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Pengertian al-Qur'an

a. Menurut bahasa, kata al-Qur'an adalah bentuk isim


masdar dari kata “qa-raa” yang berarti membaca yaitu
kata “qur-a-nan” yang berarti yang dibaca. Demikian
pendapat Imam Abu Hasan Ali bin Hazim.
Penambahan huruf alif dan lam atau al, pada awal kata
menunjuk pada kekhususan tentang sesuatu yang
dibaca, yaitu bacaan yang diyakini sebagai wahyu Allah
swt. Sedang penambahan huruf alif dan nun pada akhir
kata menunjuk pada makna suatu bacaan yang paling
sempurna.
1. Pengertian al-
b. Menurut istilah (terminologi), para pakar al-Qur'an
Qur’an.
memberikan definisi di antaranya:
2. Kedudukan al-
a) Menurut Muhammad Ali al-Shabuni Al-Qur'an
Qur’an sebagai
adalah firman Allah swt. yang mengandung mukjizat
sumber hukum
yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir
Islam yang utama
1 dengan perantaraan Jibril a.s. yang tertulis dalam
3. Prinsip-prinsip al-
mushaf dan sampai kepada kita dengan mutawattir
Qur’an dalam
(bersambung).
penetapan hukum
b) Menurut Muhammad Musthofa al-Salabi Al-Qur'an
Islam
adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi
4. Kandungan hukum
Muhammmad saw. untuk memberi hidayah kepada
dalam al-Qur’an
manusia dan menjelaskan mana jalan yang benar
dan harus dijalani yang dibawa oleh Jibril a.s.
dengan lafaz dan maknanya.
c) Menurut Khudhari Beik Al-Qur'an adalah firman
Allah swt. yang berbahasa Arab yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw. untuk dipahami dan
selalu diingat, disampaikan secara mutawattir
(bersambung), ditulis dalam satu mushaf yang
diawali dengn surat alFatihah dan diakhiri dengan
surat al-Naas.
d) Menurut Ulama Ushul Al-Qur’an adalah kalam Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
2. Kedudukan al-Qur’an sebagai Sumber Hukum Islam .

Kedudukan al-Qur’an merupakan satu-satunya sumber


yang pertama dan paling utama dalam hukum Islam,
sebelum sumber-sumber hukum yang lain. Dasar alQur’an
sebagai sumber hukum yang utama dan pertama adalah
firman Allah swt. dalam QS al-Nisa/4: 59.
“ Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Muhammad), dan ulul amri (pemegang
kekuasaan) di antara kamu. Kemudian jika kamu
berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul
(sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.”
Hukum-hukum mengenai salat, zakat, jihad dan urusan-
urusan ibadah lainnya yang terkandung dalam al-Qur’an
masih bersifat umum, maka yang menjelaskannya ialah
hadis. Demikian pula untuk urusan muamalat seperti
pernikahan, kisas, hudud, dan lain-lain. Menurut Imam
Ghazali, ayat-ayat al-Qur’an yang berisi tentang hukum
ada 500 ayat, dan terbagi kepada dua macam, yaitu: ayat
yang bersifat ijmali (global) dan ayat yang bersifat tafsili
(detil). Ayat-ayat al-Qur’an yang berisi tentang hukum itu
disebut dengan ayat al-ahkam.

3. Prinsip-prinsip al-Qur’an dalam Penetapan Hukum


Islam

a. Tidak Menyulitkan atau Memberatkan ( ‘Adam al-Harj)


b. Menyedikitkan Beban (Taqlil al-Takalif)
c. Bertahap dalam Pelaksanaan (al-Tadrij fi al-Tasyri’)
Contoh kasus dalam cara ini adalah pengharaman
khamr yang ditetapkan dalam tiga proses:
a) Menjelaskan manfaat khamar lebih kecil dibanding
akibat buruknya
b) Melarang pelaku salat dalam keadaan mabuk
c) Menegaskan hukum haram kepada khamar dan

4. Kandungan Hukum dalam al-Qur'an

a. Hukum yang mengatur tentang aqidah (iman) kepada


Alla swt., malaikat, alQur’an, Nabi, takdir dan hari
kiamat.
b. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah swt. yang disebut ibadah. Ibadah ini
dibagi tiga:
a) Bersifat ibadah semata-mata, yaitu salat dan puasa.
b) Bersifat harta benda dan berhubungan dengan
masyarakat, yaitu zakat.
c) Bersifat badaniyah dan berhubungan juga dengan
masyarakat, yaitu haji.
c. Hukum-hukum yang mengatur pergaulan manusia
(hubungan sesama manusia), yaitu yang disebut
muamalah. Hukum menyangkut muamalah ini dibagi
empat:
a) Berhubungan dengan jihad.
b) Berhubungan dengan penyusunan rumah tangga,
seperti kawin, cerai, soal keturunan, pembagian
harta pusaka dan lain-lain.
c) Berhubungan dengan jual-beli, sewa-menyewa,
perburuhan dan lain-lain. Bagian ini disebut
muamalah juga (dalam arti yang sempit).
d) Berhubungan dengan soal hukuman terhadap
kejahatan, seperti kisas, hudud, dan lain-lain.
Bagian ini disebut jinayat (hukum pidana).

Daftar materi bidang


Secara garis besar materi yang di sajikan dalam modul
2 studi yang sulit
dipahami pada modul sudah cukup di pahami.

Daftar materi yang


sering mengalami Tidak di jumpai materi yang mengalami miskonsepsi dalam
3
miskonsepsi dalam materi KB 1 Ini.
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai