Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : Fuad Fahmi, S.Pd


B. Judul Modul : Sumber-Sumber Hukum Islam
C. Kegiatan Belajar : KB 2 : Sunnah Sebagai Sumber Hukum Islam
D. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Peta Konsep
Pengertian Sunnah
sumber hukum islam
Sunnah sebagai

Kedudukan Sunnah
sebagai sumber hukum islam

Fungsi Sunnah
Sebagai Sumber Hukum Islam

2. Informasi atau Poin-Poin Penting


A. Pengertian Sunnah
1) Pengertian secara bahasa (etimologi)
2) Pengertian secara istilah (terminologi) menurut ulama Ushul
B. Kedudukan Sunnah sebagai sumber hukum islam.
1) Perbedaan antara Al-Qur’andengan Sunnah
C. Fungsi Sunnah sebagai sumber hukum islam.
1) Macam-macam Fungsi Sunnah sebagai sumber hukum islam.
3. Resume Uraian Materi
A. Pengertian Sunnah
Konsep (Beberapa Secara bahasa (etimologi) Sunnah mempunyai arti metode
1 istilah dan definisi) (al-thariqah), jalan (sabiil), cara yang dibiasakan atau yang cara
di KB yang terpuji. Bahasa lain dari Sunnah adalah hadits yang juga
mempunyai beberapa arti, yaitu qarib, yang berarti dekat, jadid
yang berarti baru, dan khabar yang berarti berita. Hadits yang
berarti khabar tertuang dalam firman Allah swt. QS al-Tur ayat 34.
Sedangkang secara istilah (terminologi) ada dua golongan
ulama yang memberikan pengertian tentang Sunnah. Pertama
menurut ahli usul seperti yang dikemukakan oleh al-Amidi Sunnah
adalah apa-apa yang datang dari Rasulullah saw. berupa dalil-dalil
syariat, yang bukan dibaca (maksudnya bukan al-Qur`an) dan
bukan mu’jizat. Sedangkan yang kedua menurut ulama fikih
Sunnah adalah segala sesuatu yang sudah tetap dari Nabi saw. dan
hukumnya tidak fardu dan tidak wajib, yakni hukumnya Sunnah.
Sunnah atau hadits dalam pengertian yang lebih umum ialah
segala sesuatu yang bersumber dari Nabi saw. dalam bentuk qaul
(ucapan), fi’il (perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta
akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri’
(pensyari’atan) bagi umat Islam.
B. Kedudukan Sunnah sebagai sumber hukum islam.
Para ulama ahli usul fikih menjadikan Sunnah untuk
menentukan hukum Islam setelah tidak ditemukan keterangan
dalam al-Qur'an. Oleh karena itu, para ulama sepakat
menempatkan Sunnah sebagai sumber pokok ajaran setelah al-

Resume Fuad Fahmi, S.Pd KB-2 : Sunnah Sebagai Sumber Hukum Islam
Qur’an. Para ulama telah bersepakat bahwa Sunnah dapat berdiri
sendiri dalam mengadakan hukum-hukum, seperti menghalalkan
atau mengharamkan sesuatu. Kekuatannya sama dengan al-
Qur’an.
Sunnah atau hadits dijadikan sebagai sumber pokok ajaran
setelah Al-Qur’andidasarkan atas argumen bahwa antara Al-
Qur’andan Sunnah terdapat perbedaan ditinjau dari segi redaksi
dan cara penyampaian atau cara penerimaannya.
1) Dari Segi Redaksi
Diyakini bahwa Al-Qur’anadalah wahyu Allah swt. yang
disusun langsung redaksinya oleh Allah swt. sedang malaikat
Jibril sekedar penyampai wahyu tersebut kepada Nabi saw.
tanpa perubahan sedikitpun. Wahyu tersebut kemudian
disampaikan oleh Nabi saw. kepada umatnya yang terlebih
dahulu ditulis oleh sekretaris beliau yang ditugasi khusus
menulis dengan disaksikan oleh beberapa sahabat untuk
menjaga kemurnian wahyu Allah swt. tersebut. Selain ditulis,
wahyu tersebut sekaligus dihafal oleh para sahabat yang
mempunyai kemampuan hafalan yang luar biasa dengan restu
Nabi saw. kemudian disampaikan secara mutawatir (melalui
sejumlah orang dinilai mustahil mereka berbohong).
2) Dari Segi Penyampaian dan Penerimaan
Sunnah pada umumnya disampaikan melalui hafalan
orang perorang (oleh para sahabat). Hal ini karena Nabi saw.
melarang menuliskannya, kecuali wahyu Allah swt. Oleh
sebab itu, bisa didapati redaksi hadis/Sunnah yang tampak
berbeda satu dengan yang lain walaupun mengandung makna
yang sama. Di samping itu, walaupun para ulama ahli hadis
(muhadditsin) ada yang menulisnya tetapi hafalan merupakan
andalan utama mereka.
C. Fungsi Sunnah sebagai sumber hukum islam.
Secara umum fungsi Sunnah sebagai bayan atau tabyin
seperti firman Allah swt. dalam QS al-Nahl ayat 44.
Sedangkan beberapa fungsi Sunnah terhadap Al-
Qur’andalam penetapan hukum antara lain adalah:
1) Menguatkan (Mu’akkid) Hukum Suatu Peristiwa yang Telah
Ditetapkan Hukumnya dalam al-Qur'an.
Contoh fungsi Sunnah yang menjadi penguat hukum
yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’anadalah salat, zakat,
puasa, dan haji. Dimana semua pekerjaan itu telah ditetapkan
hukumnya di dalam al-Qur'an. Salat dan zakat ditetapkan pada
QS al-Nisa’ ayat 77, puasa pada QS al-Baqarah ayat 183, dan
haji pada QS. Ali Imran ayat 97. Lalu kemudian perbuatan-
perbuatan tersebut dikuatkan kewajibannya oleh Rasulullah
saw. dalam sabda beliau ketika berwawancara dengan Malaikat
Jibril yang artinya : “Malaikat Jibril bertanya: Hai Muhammad,
terangkan padaku tentang Islam! Jawab Muhammad: Islam itu
ialah persaksianmu bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
Muhammad itu pesuruh Allah, tindakanmu mendirikan salat,
pembayaranmu atas zakat, berpuasamu di bulan Ramadhan dan
pergi hajimu ke baitullah bila kamu mampu melaksanakan
perjalanan ke tempat itu” (H.R. Muslim)
2) Memberikan Keterangan (Bayan) terhadap Ayat-ayat al-
Qur'an.
Dalam memberikan penjelasan ini ada 3 macam, yakni:
a) Memberikan perincian ayat-ayat yang masih mujmal,
misalnya perintah salat di dalam al-Qur'an yang kemudia
oleh Rasulullah saw. dijelaskan mengenai waktu-
waktunya, jumlah rakaatnya, serta syarat-syarat dan rukun-

Resume Fuad Fahmi, S.Pd KB-2 : Sunnah Sebagai Sumber Hukum Islam
rukunnya, dengan mempraktikkan shalat lalu setelah itu
bersabda kepada para sahabat:
‫صلوا كما رأيتموني أصلي‬
Dirikanlah shalat seperti yang kamu lihat bagaimana aku
mengerjakan shalat (HR. Bukhari).
b) Membatasi Kemutlakannya, misalnya al-Qur'an
membolehkan kepada orang yang akan meninggal
berwasiat atas harta peninggalannya berapa saja dengan
tidak dibatasi maksimalnya, lalu kemudian Rasulullah saw.
memberikan batasan maksimal wasiat yang diperkenankan
dalam salah satu wawancaranya dengan Sa’ad bin Abi
Waqqash yang meminta agar diperkenankan berwasiat 2/3
harta peninggalannya. Setelah permintaan wasiat sebesar
itu ditolak oleh beliau, minta diperkenankan wasiat ½ harta
peninggalannya dan setelah permintaan yang akhir ini
ditolak pula, lalu minta diperkenankan 1/3 hartanya.
Rasulullah saw. mengizinkan 1/3 ini, sabda nabi yang
artinya : “Sepertiga itu banyak dan besar. Sebab jika kamu
meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kecukupan
adalah lebih baik daripada jika kamu meninggalkan mereka
dalam keadaan miskin yang meminta-minta kepada orang
banyak”. (HR. Bukhari dan Muslim).
c) Mengkhususkan Keumuman, misalnya Allah berfirman
secara umum tentang keharaman makan bangkai (binatang
yang tidak disembelih dengan nama Allah) dan darah yang
kemudian Rasulullah saw. mengkhususkannya dengan
memberikan pengecualian kepada bangkai ikan laut,
belalang, hati dan limpa dalam sabda beliau yang artinya:
“Dihalalkan bagi kalian dua macam bangkai dan dua
macam darah. Dua macam bangkai itu ialah bangkai ikan
air dan belalang. Sedangkan dua macam darah itu ialah hati
dan limpa” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim).
3) Menciptakan Hukum Baru yang Tidak Terdapat di Dalam al-
Qur'an.
Misalnya beliau menetapkan hukum haramnya binatang
buas yang bertaring dan burung yang berkuku kuat seperti yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang artinya: “Dari Ibnu Abbas,
ia berkata: Rasulullah saw. melarang memakan setiap binatang
yang bertaring dari golongan binatang buas dan setiap binatang
yang berkuku kuat dari golongan burung”. (HR. Muslim).
Selain itu beliau juga mengharamkan seorang laki-laki
mengawini wanita yang sepersusuan, karena mengawini
wanita yang sesusuan itu adalah sama dengan mengawini
wanita yang tunggal nasab dalam haditsnya :
‫يحرم من الرضاعة ما يحرم من النسب‬
Sesungguhnya Allah telah melarang seseorang mengawini
wanita karena sepersusuan, sebagaimana halnya Allah
mengharamkan mengawini wanita karena senasab. (HR.
Muttafaq ‘alaih).
1. Mengenai istilah lain dari kata sunnah
Apakah ada perbedaan khusus selain dari pengertiannya secara bahasa
antara Sunnah, Hadits, dan Khabar.
Daftar materi pada
2 KB yang sulit
dipahami

Resume Fuad Fahmi, S.Pd KB-2 : Sunnah Sebagai Sumber Hukum Islam
Kedudukan Sunnah sebagai sumber hukum islam.
 Perbedaan antara Al-Qur’andengan Sunnah
Daftar materi yang
sering mengalami
3
miskonsepsi dalam
pembelajaran

Resume Fuad Fahmi, S.Pd KB-2 : Sunnah Sebagai Sumber Hukum Islam

Anda mungkin juga menyukai