Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : ARIYAH, JUAL BELI, KHIYAR DAN RIBA


B. Kegiatan Belajar : RIBA KB 4

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


Kata riba adalah tambahan dalam bahasa Arab. Asal kata riba
adalah robaa-yarbuu yang juga berarti berkembang. Oleh sebab
itu, dapat disimpulkan bahwa riba adalah tambahan nominal
yang diperoleh pemberi pinjaman dengan cara melebihkan
jumlah angka pinjaman yang harus dikembalikan oleh
peminjam.
Adapun ulama dan juga penyair dari Mesir Sayyid Quthb
menjelaskan lebih lanjut tentang apa itu riba dalam bukunya
yang berjudul “Tafsir Ayat-Ayat Riba”. Menurutnya, pengertian
riba adalah penambahan utang yang sudah jatuh tempo.
Masih menurut Sayyid Qutb, menurutnya sifat alami pada riba
adalah berlipat ganda. Oleh sebab itu, meski tambahan yang
dikenakan berjumlah sangat kecil, tetap akan berlipat secara
alami semakin bertambahnya waktu.
Sayyid Qutb pun berpendapat bahwa keberadaan riba adalah
halangan dalam usaha secara aktif dan bertentangan dengan
keadilan dan persamaan.
Dasar Hukum Riba
Setelah mengetahui pengertian riba, dapat ditarik kesimpulan
Konsep (Beberapa istilah
1 bahwa hukum riba adalah haram. Tidak hanya dalam al-Quran,
dan definisi) di KB
tetapi sumber hukum lain pun mengatakan hal yang sama.
Oleh sebab itu, setidaknya ada 3 dasar hukum riba, sebagai
berikut:

Al-Baqarah ayat 275 dan 276


ٍ َّ‫ّٰللاُ ََل يُحِّ بُّ ُك َّل َكف‬
‫ار اَثِّي ٍْم‬ ِّ ‫ص َد ٰق‬
‫ت ۗ َو ه‬ َّ ‫الربٰ وا َوي ُْربِّى ال‬ ‫يَ ْم َح ُق ه‬
ِّ ُ‫ّٰللا‬
Artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.
Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran
dan bergelimang dosa,” (al-Baqarah: 276)

Pada sasar hukum riba pertama di atas, dapat dilihat bahwa riba
merupakan sesuatu yang secara jelas tertulis sebagai hal yang
dimusnahkan.
Sebagai manusia yang memiliki sikap tauhid, sudah
senormalnya untuk menghindari diri dari hal yang tidak
diperbolehkan oleh Allah.
Tidak berhenti di situ, pada ayat sebelumnya Allah juga telah
memberitahu akibat yang dihadapi apabila seseorang tetap
memaksa untuk melakukan kegiatan riba.
Al-Baqarah ayat 278
َ‫الربٰ ٰٓوا ا ِّْن ُك ْنت ُ ْم ُّمؤْ مِّ نِّيْن‬ َ ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِّذيْنَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا ه‬
َ ‫ّٰللا َوذَ ُر ْوا َما بَق‬
ِّ َ‫ِّي مِّ ن‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah
kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika
kamu orang beriman,” (al-Baqarah: 276).

Dasar hukum riba selanjutnya ialah al-Baqarah ayat 278.


Sebagaimana yang telah tertera dalam terjemahan, Allah
kembali lagi mengingatkan manusia untuk tidak berinteraksi
dengan hal yang berpotensi riba.
Manusia yang dimaksud pada ayat di atas tentu hanyalah
manusia yang memiliki iman.

An-Nisa ayat 29
‫اض ِّم ْن ُك ْم ۗ َو ََل‬ ٍ ‫ع ْن ت ََر‬
َ ً ‫ارة‬ ٰٓ َّ ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِّذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ََل ت َأ ْ ُكلُ ْٰٓوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم َب ْينَ ُك ْم ِّب ْال َباطِّ ِّل ا‬
َ ‫َِّل ا َ ْن ت َ ُك ْونَ تِّ َج‬
‫ّٰللا َكانَ ِّب ُك ْم َرحِّ ْي ًما‬ َ ُ‫ت َ ْقتُلُ ْٰٓوا ا َ ْنف‬
َ ‫س ُك ْم ۗ ا َِّّن ه‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak
benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang
kepadamu,” (an-Nisa: 29)

Dasar hukum riba terakhir ialah surat an-Nisa ayat 29. Dalam
ayat ini, Allah kembali berbicara pada manusia yang memiliki
iman untuk tidak memperoleh uang dan harta berharga dengan
cara yang tidak benar.
Karena riba memberi dampak yang merugikan kepada pihak
peminjam, tentunya riba bukanlah cara memperoleh harta yang
benar.

Macam-Macam Riba
Ada lebih dari satu macam-macam riba. Untuk lebih lengkapnya,
Wakalahmu telah merangkumkannya.

Berikut macam-macam riba dalam Islam:


Riba Nasi’ah
Riba nasi’ah adalah riba yang terjadi saat transaksi jual beli.
Jenis barang yang diperjual belikan dapat sejenis ataupun tidak
sejenis. Akan tetapi, ada penangguhan pembayaran yang
terjadi.
Sebagai contoh, transaksi jual beli hewan ternak. Apabila
seseorang membawa pulang hewan yang dibelinya tanpa
langsung membayar atau jarak pembayarannya tidak tentu,
disitulah terjadinya riba nasi’ah.

Riba Fadhl
Riba fadhl adalah riba yang terjadi apabila melakukan kegiatan
tukar menukar dua barang yang sama jenis, tetapi ukurannya
berbeda dari syarat yang telah disepakati.
Perbedaan takaran tersebutlah yang menjadi riba.
Riba Yad
Riba yad adalah riba yang terjadi pada jual beli atau tukar
menukar yang waktu penyerahan barangnya ditunda.
Seperti transaksi jual beli emas atau perak yang penerimaan
barangnya ditunda setelah harga naik atau turun.

Riba Qardh
Riba qardh adalah meminjamkan suatu barang dengan syarat
memberikan tambahan pada saat pengembalian.

Pandangan Ulama tentang Bunga Bank


Bunga bank adalah imbalan yang diberikan bank kepada
nasabah atas dana yang disimpan di bank tersebut. Pemberian
bunga bank didasarkan pada persentase tertentu, dari pokok
simpanan dan jangka waktu simpanan, ataupun tingkat bunga
yang dikenakan.
Praktik pinjaman berbasis bunga hanya diterapkan di bank
konvensional. Sedangkan, pada perbankan syariah, yang
digunakan ialah sistem bagi hasil.
Adanya perbedaan tersebut tak lepas dari hukum bunga bank
dalam Islam. Menurut ajaran Islam, bunga bank termasuk riba
sehingga mayoritas ulama menetapkan hukumnya haram.
Meski mayoritas menetapkan hukumnya haram, ada pula ulama
yang menghalalkan bunga bank karena menganggapnya
berbeda dengan riba. Siapa saja ulama yang tidak
mengharamkan bunga bank?
Di antaranya yaitu Syekh Ali Jum’ah, Muhammad Abduh,
Muhammad Sayyid Thanthawi, dan Mahmud Syaltut. Mereka
berpendapat bahwa bunga bank hukumnya boleh dan tidak
termasuk riba. Penetapan hukum tersebut didasarkan pada
firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat 29

Implikasi Riba
Dalam Kehidupan Ekonomi
1. Kesenjangan penghasilan dan harta
2. Eksploitasi keuntungan pada yang lemah
3. Ekonomi tidak stabil
4. Investasi tersendat
Dalam Kehidupan masyarakat
1. Menimbulkan perselisihan
2. Riba adalah penjajahan
3. Melemahkan yang miskin menguatkan yang kaya

Hikmah diharamkannya riba adalah sebagai berikut.


1. Allah SWT tidak mengharamkan sesuatu yang baik dan
bermanfaat bagi manusia, tetapi hanya mengharamkan apa
yang sekiranya dapat membawa kerusakan baik individu
maupun masyarakat.
2. Keharaman riba dapat membuat jiwa manusia suci dari sifat
tamak dan serakah. Hal ini mengandung pesan moral yang
sangat tinggi.
3. Masyarakat menengah dan bawah tidak merasa dirugikan
atau menderita untuk melakukan pinjaman dana kepada badan
usaha syariah atau perorangan yang tidak menjalankan riba.
4. Adanya terjalin kongsi dagang yang transparan dalam
transaksi tanpa merugikan salah satu pihak.
5. Membangun sistem syariah dalam kegiatan ekonomi
masyarakat tanpa khawatir melanggar aturan-aturan Islam yang
terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis.
6. Menjauhkan orang Muslim dari sesuatu yang menyebabkan
kebinasaannya, karena pemakan riba adalah orang yang zalim
dan akibat kezaliman adalah kesusahan.

Daftar materi pada KB


2 Macam-macam riba
yang sulit dipahami

Daftar materi yang sering


Riba nasi’ah
3 mengalami miskonsepsi
Riba yadh
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai