C. Refleksi
BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
PETA KONSEP
1. Pengertian Qiyas
Qiyas menurut bahasa berarti menyamakan, manganalogikan, membandingkan,
Konsep atau mengukur
(Beberapa Para ulama usul fikih berpendapat bahwa qiyas ialah menetapkan hukum suatu
1 istilah dan kejadian atau peristiwa yang tidak ada dasar nashnya dengan cara
definisi) di membandingkan- nya kepada suatu kejadian atau peristiwa yang lain yang
KB telah ditetapkan hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan illat antara
kedua kejadian atau peristiwa itu.
Wahbah al-Zuhaili mendefinisikan qiyas yaitu menyatukan sesuatu yang tidak
disebutkan hukumnya dalam nash dengan sesuatu yang disebutkan
hukumnya olehnash, disebabkan kesatuan illat antara keduanya
2. Rukun Qiyas
a) Asal (Pokok)
Asal yaitu apa yang terdapat dalam hukum nashnya (al-maqis alaihi).
b) Furu’ (Furuk/Cabang)
Furuk yaitu sesuatu yang belum terdapat nash hukumnya (al-
maqis),karena tidak terdapat dalil nash atau ijmak yang menjelaskan hukumnya.
c) Hukum Asal
Hukum asal yaitu hukum syar’i yang terdapat dalam dalam nash dalam hukum
asalnya. Atau hukum syar’i yang ada dalam nash atau ijmak, yang terdapat dalam
al- ashlu.
d) Illat
Illat adalah sifat yang didasarkan atas hukum asal atau dasar qiyas yang dibangun
atasnya.
3. Macam-macam Qiyas
a. Qiyas Aulawi
Qiyas aulawi adalah qiyas yang illat pada furuk lebih kuat daripada illat yang
terdapat pada asal. Misalnya qiyas larangan memukul orang tua dengan larangan
menyakitinya atau berkata “uh” kepada mereka.
b. Qiyas Musawi
Qiyas musawi adalah qiyas yang setara antara illat pada furuk dengan illat padaasal
dalam kepatutannya menerima ketetapan hukum. Misalnya mengiyaskan budak
perempuan dengan budak laki-laki dalam menerima separuh hukuman.
c. Qiyas Adna
Qiyas adna adalah qiyas yang illat pada furuk lebih rendah daripada illat yang
terdapat pada asal. Misalnya mengiyaskan haramnya perak bagi laki-laki dengan
haramnya laki-laki memakai emas.
Dari segi kejelasan yang terdapat pada hukum, qiyas dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
Qiyas Jali adalah qiyas yang illatnya ditetapkan oleh nash bersamaan dengan
hukum asal. Nash tidak menetapkan illatnya, tetapi dipastikan bahwa tidak
ada pengaruh terhadap perbedaan antara nash dengan furuk. Misalnya
mengiyaskan budak perempuan dengan budak laki-laki dan mengiyaskan
setiap minuman yang memabukkan dengan larangan meminum khamar yang
sudah ada nashnya
Qiyas Khafi adalah qiyas yang illatnya tidak terdapat dalam nash. Misalnya
mengiyaskan pembunuhan menggunakan alat berat dengan pembunuhan
mengguna- kan benda tajam.
Dari segi persamaan furuk dengan asal, qiyas dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Qiyas Syabah adalah qiyas yang furuknya dapat diqiyaskan dengan dua asal
atau lebih, tetapi diambil asal yang lebih banyak persamaannya dengan furuk.
Misal- nya zakat profesi yang dapat diqiyaskan dengan zakat perdagangan dan
pertanian.
Qiyas Ma’na adalah qiyas yang furuknya hanya disandarkan pada asal yang
satu. Jadi, korelasi antara keduanya sudah sangat jelas. Misalnya
mengiyaskan memukul orang tua dengan perkataan “ah” seperti yang ada
dalam nash pada penje- lasan sebelumnya.
Daftar materi
yang sering
Rukun Qiyas
mengalami
3 Hukum asal
miskonsepsi Ilat
dalam
pembelajaran