1. Identifikasi Masalah (berbasis 1. Menetapkan hukum bagi orang tua yang
masalah yang ditemukan di lapangan) meninggal dalam pekerjaan menafkahi keluarga 2. Menetapkan hukum terkait pembunuhan di Negara Islam dengan menjadikan orang asing sebagai target pembunuhan 3. Hukum berjihad bagi tentara bayaran
2. Penyebab Masalah 1. Seorang Ayah meninggal waktu dalam
(dianalisis apa yang menjadi akar pekerjaannya, . Apakah pekerjaannya termasuk masalah yang menjadi pilihan jihad di jalan Allah? Ada yang mengatakan masalah) beliau syahid, apa hukumnya? 2. Bagaimana hukum membunuh orang non islam yang berada di negara muslim 3. Menetapkan hukum terkait tetara bayaran untuk membela dan mempertahankan sebuah negara 3. Solusi 1. Abu Qilabah mengatakan, “Dimulai dengan a. Dikaitkan dengan teori/dalil keluarga. Tidak ada orang yang lebih agung yang relevan pahalanya dibandingkan orang yang b. Sesuaikan dengan langkah/prosedur yang sesuai menginfakkan keluarganya, dapat menjaga dengan masalah yang akan mereka dan bermanfaat bagi mereka." dipecahkan Olehnya itu maka ayah meninggal dunia dalam amalan baik. Akan tetapi hal itu tidak harus bermakna jihad secara khusus. Sebab arti jihad secara khusus adalah berperang melawan orang-orang musyrik di jalan Allah. Sementara jihad bermakna umum, yang mencakup semua ketaatan. Tidak ada halangan dikatakan seperti itu dari sisi umumnya. Akan tetapi hal itu juga tidak mati syahid. Tidak semua orang yang mati dalam amal saleh dia telah mati syahid 2. Peristiwa yang terjadi di Negara Islam dengan menjadikan orang asing sebagai target pembunuhan, bukan termasuk jihad, bahkan ia termasuk kerusakan dan pengrusakan, penghancuran dan pengaburan. Hal itu menunjukkan kebodohan dan kesesatan pelakunya. Mereka orang asing yang dilindungi di Negara islam. Mereka tidak masuk kecuali dengan izin. Maka tidak dibolehkan memusuhi, baik dengan memukul, mencuri apalagi sampai membunuh. Maka darah dan harta mereka terjaga. Orang yang menyerangnya sangat berbahaya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari, no. 3166 dari Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
terikat perjanjian, maka dia tidak akan mencium bau surga. Sesungguhnya bau surga didapatkan sejauh perjalanan empat puluh tahun.”
3. jihad adalah cara untuk mencapai tujuan
yang baik. Jihad tidak mengenal putus asa, menyerah, kelesuan, tidak pula pamrih. Tetapi jihad tidak dapat dilaksanakan tanpa modal, karena itu jihad mesti disesuaikan dengan modal yang dimiliki dan tujuan yang ingin dicapai. Sebelum tujuan tercapai dan selama masih ada modal, selama itu pula jihad dituntut untuk mengorbankan harta dan jiwanya. Karena jihad harus dilakukan dengan modal, maka mujahid tidak mengambil, tetapi memberi. Bukan mujahid yang menanti imbalan selain dari Allah, karena jihad diperintahkan semata-mata demi Allah. Apalagi jihad bertujuan untuk mengambil harta rampasan perang. Jihad menjadi titik tolak seluruh upaya; karenanya jihad adalah puncak segala aktivitas. Jihad bermula dari upaya mewujudkan jati diri yang bermula dari kesadaran. Kesadaran harus berdasarkan pengetahuan dan tidak datang dengan paksaan. Karena itu mujahid bersedia berkorban, dan tak mungkin menerima paksaan, atau melakukan jihad dengan terpaksa.