Anda di halaman 1dari 5

LK-Resume modul KB1 / HUKUM ZAKAT

PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : HUKUM ZAKAT


B. Kegiatan Belajar : KB1 (KB 1/2/3/4)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN

A. Hukum Zakat Tanah yang disewakan


1) Pengertian Kata zakat ) ٌ berasal dari bahasa Arab, secara bahasa artinya
suci, tumbuh berkembang dan berkah.
2) Makna zakat secara bahasa ini mencerminkan sifat zakat yang dapat
mensucikan harta dan jiwa serta mengandung nilai positif yang dapat
dikembangkan berupa kebaikan bagi si muzakki dan kemashlahatan
ekonomi bagi para mustahiq
3) Muzakki, adalah orang yang wajib membayar zakat.
4) Mustahik, adalah orang yang berhak menerima zakat.
5) Menurut syara’, para ulama mendefinisikannya dengan “Harta tertentu
yang wajib dikeluarkan sebagiannya kepada para mustahiq.”
6) Menurut Sayyid Sabiq, ”Zakat adalah suatu nama hak Allah yang harus
dikeluarkan oleh manusia kepada fuqara. “Dinamakan zakat karena
Peta Konsep mengharap berkah, pensucian diri, dan bertambahnya kebaikan.
(Beberapa istilah 7) zakat adalah kewajiban seseorang untuk mengeluarkan sebagian harta
1
dan definisi) di miliknya yang sudah memenuhi syarat untuk dizakati kepada orang yang
modul bidang studi berhak menerimanya (mustahiq)
8) Syarat transaksi zakat hasil tanah yang disewakan, Yaitu:
a. Sebidang tanah yang disewakan
b. Pemilik tanah Orang yang menyewakan tanahnya kepada orang lain
c. Penyewa tanah sekaligus penggarap tanah yang disewakan.
9) Zakat hasil tanah wajib dikeluarkan zakatnya setiap panen, tidak berlaku
untuknya haul (genap satu tahun) di dalamnya. Jika satu tahun itu dua kali
panen, maka zakatnyapun dua kali.
10) Ketentuan nisabnya menurut M. Syaltut, baik sedikit atau banyak hasil
panennya tetap dizakatkan karena menurutnya agar tumbuh selalu sikap
solidaritas sosial sebagai hikmah diwajibkannya zakat.
11) Menurut Jumhur ulama, bahwa yang wajib mengeluarkan zakat hasil
tanah yang disewakan adalah pihak penyewa. Mereka beralasan karena
yang dikeluarkan zakatnya adalah hasil tanahnya bukan tanahnya

PPG PAI Daljab 2021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta /Iman Saiman, S.Pd.I
LK-Resume modul KB1 / HUKUM ZAKAT

12) Menurut Abu Hanifah dan pengikutnya bahwa pemilik tanahlah yang wajib
mengeluarkan zakatnya karena dari sebab tanah itulah ada hasil yang
diperoleh., tanpa tanah tak akan dapat dihasilkan apa-apa.
13) Imam Malik, Syafi’i, Imam At-Tsauri, Imam Ibnu Mubarak dan Imam Ibnu
Abu Tsaur berpendapat, penyewa tanahlah yang wajib membayar zakat,
pendapat ini sejalan dengan pendapat point pertama.
14) Menurut Abu Zahra,kedua-duanya baik sipemilik tanah maupun si
penyewa sama-sama wajib mengeluarkan zakat.
15) Dengan ketentuan pihak penyewa mengeluarkan zakat tanaman setelah
dikurangi harga sewa yang ia bayar kepada pemiliktanah.
16) Dan si pemilik tanah mengeluarkan zakat atas dasar harga sewa yang ia
terima dari si penyewa yang berarti ia mengeluarkan zakat uang, dengan
demikian kedua-duanya terkena beban untuk mengeluarkan zakat.

B. Hukum Zakat Hasil Jasa (PROFESI)


1. Dr. Yusuf Al-Qardhawi dalam kitab Fiqhuz Zakah dan juga oleh Dr.
Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Al Fiqhul Islami wa Adillatuhu.Dalam
terminologi Arab, zakat penghasilan dan profesi lebih populer disebut
dengan istilah zakatu kasb al-amal wa al-mihan al- hurrah atau zakat atas
penghasilan kerja dan profesi bebas
2. Profesi menurut kamus besar Bahasa Indonesia mengandung arti
sebidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian berupa
ketrampilan dan kejuruan
3. Profesi secara istilah berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan
pengetahuan, keahlian, dan kepintaran.
4. Menurut Yusuf al-Qardhawi, profesi adalah pekerjaan atau usaha yang
menghasilkan uang atau kekayaan baik pekerjaan atau usaha itu dilakukan
sendiri, tanpa bergantung kepada orang lain, maupun dengan bergantung
kepada orang lain, seperti pemerintah, perusahaan swasta, maupun
dengan perorangan dengan memperoleh upah, gaji, atau honorium.
5. zakat profesi dapat dimaknai sebagai zakat pekerjaan yang sudah menjadi
keahlian seseorang yang diperoleh melalui proses pendidikan seperti
dokter, dosen, pengacara, pilot, dan guru,
6. Profesi dibagi menjadi dua, dari aspek ketergantungannya,yaitu :
a) pekerja ahli yang berdiri sendiri, tidak terikat oleh pemerintah, seperti
dokter swasta, insinyur, pengacara, penjahit, tukang batu, guru, dosen,
wartawan dan konsultan
b) profesi yang terkait dengan pemerintah atau yayasan atau badan usaha
yang menerima gaji setiap bulan.
7. Profesi dibagi menjdi 2, dari aspek penerimaannya,
a) Hasil usaha yang teratur dan pasti setiap bulannya, yang termasuk ke
dalam kelompok pertama ini seperti upah pekerja dan gaji pegawai.

PPG PAI Daljab 2021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta /Iman Saiman, S.Pd.I
LK-Resume modul KB1 / HUKUM ZAKAT

b) Hasil yang tidak tetap dan dapat dipastikan seperti kontraktor,


pengacara, royaliti pengarang, konsultan, dan artis.
8. Cara Mengeluarkan dan Nisabnya
a) Abdurrahman Hasan, Imam Abu Zahra, dan Abdul Wahab
Khallaf,berpendapat bahwa nisab zakat profesi sekurang-
kurangnya lima wasaq atau 300 sha sekitar 930 liter atau 653 Kg.
sehingga prosentase zakatnya disamakan (diqiyaskan) dengan zakat
pertanian yang pengairannya enggunakan alat (mesin), yaitu
sebesar 5 % setiap mendapatkan gaji atau honor.
b) Jumhur ulama, nisab zakat profesi adalah seharga emas 93,6 gram
emas murni yang diambil dari penghasilan bersih setelah
dikeluarkan seluruh biaya hidup.Kelebihan inilah yang dihitung
selama satu tahun, lalu dikeluarkan zakatnya sebanyak 2,5 % setiap
bulan.
c) Terdapat juga pendapat yang mengatakan bahwa zakat profesi
disamakan dengan zakat rikaz (barang temuan) maka tidak ada
syarat nisab dan prosentasenya 20 persen pada saat menerimanya.
d) Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwa MUI 7 Juni tahun
2003 menyebutkan:
1) Bahwa Semua bentuk penghasilan halal wajib dikeluarkan
zakatnya dengan syarat telah mencapai nishab dalam satu tahun,
yakni senilai emas 85 gram.
2) Zakat penghasilan dapat dikeluarkan pada saat menerima jika
sudah cukup nishab. Jika tidak mencapai nishab,maka semua
penghasilan dikumpulkan selama satu tahun; kemudian zakat
dikeluarkan jika penghasilan bersihnya sudah cukup nishab
9. Pada intinya mengeluarkan zakat adalah manefestasi dari keislaman
seseorang sebagai rasa syukur kepada Allah swt atas nikmat yang telah
diterimanaya.

C. Hukum Zakat Produktif


1. Pengertian adalah zakat yang didistribusikan kepada mustahik dengan
dikelola dan dikembangkan melalui perilaku-perilaku bisnis.
2. 4 Bentuk dan macam zakat dalam Islam dengan melihat mustahiqnya, yaitu:
1) Konsumtif tradisional, seperti zakat fitrah
2) Konsumtif kreatif, contohnya bea siswa.
3) Produktif tradisional, seperti pemberian ternak dan alat pertukangan.
4) Produktif kreatif , yaitu zakat untuk modal usaha.
3. Menurut Arif Mufraini dalam Buku Akuntansi dan Manajemen Zakat
(2006:147) bentuk inovasi pendistribusian zakat ada 4, yaitu:
1) Distribusi bersifat “konsumtif tradisional,”

PPG PAI Daljab 2021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta /Iman Saiman, S.Pd.I
LK-Resume modul KB1 / HUKUM ZAKAT

Yaitu, zakat dibagikan kepada mustahik untuk dimanfaatkan secara


langsung, seperti zakat fitrah, atau zakat mal yang dibagikan kepada para
korban bencana alam.
2) Distribusi bersifat “konsumtif kreatif.”
Yaitu, zakat yang diwujudkan dalam bentuk lain dari barangnya semula,
seperti diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa.
3) Distribusi bersifat “produktif tradisional,”
Yaitu, zakat diberikan dalam bentuk barang- barang yang produktif
seperti kambing, sapi.
4) Distribusi dalam bentuk “produktif kreatif,”
Yaitu, zakat diwujudkan dalam bentuk permodalan baik untuk
menambah modal pedagang, pengusaha kecil ataupun membangun
proyek sosial dan proyek ekonomis.
4. Hikmah praktek zakat produktif, Yaitu:
1) Agar terjadi komunikasi yang dapat menghilangkan menara gading
antara si miskin dengan si kaya.
2) Terjadi peningkatan yang signifikan antara keberadaan zakat produktif
dengan peningkatan sumber daya manusia.
3) Tidak terjadi sikap pembiaran terhadap fakir miskin dan telah
menyelamatkan bahaya dari kefakiran yang dapat menjadikan seorang
menjadi kafir,
D. Hukum penyaluran Zakat untuk Pembangunan Masjid
1. 8 kelompok yang berhak menerima zakat Menurut ayat al-Qur’an surat
al-Taubat ayat 60, yaitu:
1) Fuqara, yaitu Orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan yang
dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Orang yang termasuk
kelompok ini tidak memiliki suami (isteri), ayah, ibu, dan anak
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Masakin, yaitu Orang yang memiliki pekerjaan, tapi hasilnya
tidak dapat memenuhi kebutuhannya,
3) Amilin yaitu Yaitu orang yang bekerja memungut zakat (panitia
zakat).
4) Muallaf, pengertiannya dapat berarti orang yang baru masuk
Islam sedangkan imannya masih lemah, maka untuk
menguatkannya perlu diyakinkan dengan zakat. Atau orang kafir
yang berniat untuk masuk Islam, tapi masih tipis keimanannya,
maka ia dapat diberi zakat supaya niat masuk Islamnya menjadi
kuat.
5) Budak, yaitu orang yang hidupnya tidak merdeka, dikuasai oleh
tuannya.

PPG PAI Daljab 2021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta /Iman Saiman, S.Pd.I
LK-Resume modul KB1 / HUKUM ZAKAT

6) Orang yang terlilit hutang, yaitu oraang yang memiliki tunggakan


hutang kepada orang lain baik hutang tersebut untuk kepentingan
pribadinya atau hutang karena untuk biaya kebajikan.
7) Orang yang berjuang di jalan Allah, yaitu para tentara yang
berperang melawan serangan orang kafir.
8) Orang yang sedang dalam perjalanan. Yaitu orang yang sedang
melakukan sebuah perjalanan dengan tujuan yang baik bukan
untuk kemaksiatan, seperti pelajar atau mahasiswa yang belajar di
luar negeri.
2. Pengertian sabilillah(orang yang berjung dijalan Allah) secara umum
(mazaj) dapat mencakup semua jalan kebaikan yang manfaatnya
kembali kepada ummat Islam termasuk di dalamya adalah masjid,
3. Penyebutan sarana zakat boleh disalurkan untuk pembangunan masjid
karena masjid termasuk sabilillah yang mengandung manfaat bagi umat
Islam.

Daftar materi Memahami zakat Produktif


bidang studi yang
2 Memahami pembagian untuk mustahik apakah semua harus terbagi semua jika
sulit dipahami pada
modul semua ada sisebuah wilayah

Daftar materi yang 1. Nishab untuk setiap zakat mal yang terkadang Sebagian ulama dan yang
sering mengalami lainnya berbeda dalam melakukan konversi
3
miskonsepsi dalam 2. Kewajiban membayar Zakat fitrah untuk orang yang dikategorikan sebagai
pembelajaran fakir dan miskin

PPG PAI Daljab 2021 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta /Iman Saiman, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai