C. Refleksi
B. ZAKAT PRODUKTIF
Permasalahannya yang kemudian muncul bagaimana
hukum penyaluran zakat untuk modal usaha? berikut
bahasannya.
1. Gagasan Zakat Produktif
Ide untuk mengembangkan zakat sebagai modal
usaha muncul ketika fokus perhatian dilakukan
secara seksama bahwa para fuqara dan masakin
tidak semuanya orang-orang yang memiliki
keterbatasan kekuatan fisik. Di antara mereka
terdapat banyak yang memiliki kesehatan fisik
dan keahlian yang dapat dikembangkan, tapi
mereka tidak memiliki modal. Sehingga keluar ide
untuk memberikan zakat kepada mereka untuk
bisa dijadikan sebagai modal usaha yang dapat
meningkatkan status ekonominya dan sekaligus
mengembangkan keahlian yang mereka miliki.
2. Prospek Zakat Produktif
Prospek ke depan, zakat yang diperoleh
dari hasil usaha ini memiliki peluang yang cerah
jika pengelolaannya dilakukan secara baik dan
profesional. Pengelolaan itu dapat dilakukan
melalui pengembangan sumber daya mustahiq
yang potensial yang jumlahnya cukup banyak.
Lain halnya ketika menghadapi mustahiq zakat
yang konsumtif, yaitu yang tidak memiliki
kemampuan dan keahlian untuk
mengembangkan zakat seperti orang jompo,
anak yatim yang masih kecil, orang dewasa yang
cacat atau sakit berat maka zakat untuk mereka
ini hanya untuk membantu kelangsungan hidup
mereka karena mereka lebih banyak bersifat
pasif. Dengan demikian, zakat produktif adalah
zakat yang didistribusikan kepada mustahik, yang
dikelola dan dikembangkan melalui perilaku-
perilaku bisnis.