PENDALAMAN MATERI
1 Peta Konsep
(Beberapa
istilah dan
definisi) di
modul
bidang studi
2. Kedua, menurut pendapat Abu Hanifah dan pengikutnya bahwa pemilik tanahlah
yang wajib mengeluarkan zakatnya karena dari sebab tanah itulah ada hasilyang
diperoleh., tanpa tanah tak akan dapat dihasilkan apa-apa.
3. Ketiga, Imam Malik, Syafi’i, Imam At-Tsauri, Imam Ibnu Mubarak dan
Imam Ibnu Abu Tsaur berpendapat, penyewa tanahlah yang wajib
membayar zakat, pendapat ini sejalan dengan pendapat poin pertama.
Zakat Pofesi
1. Dalam terminologi Arab, zakat penghasilan dan profesi lebih populer
disebut dengan istilah zakatu kasb al-amal wa al-mihan al- hurrah atau
zakat atas penghasilan kerja dan profesi bebas. Istilah itu digunakan oleh
Yusuf Al- Qardhawi dalam kitab Fiqhu Zakah dan Wahbah Az- Zuhaili
dalam kitab Al Fiqhul Islami wa Adillatuhu.
2. Yusuf al-Qardhawi lebih jelas mengemukakan bahwa profesi adalah
pekerjaan atau usaha yang menghasilkan uang atau kekayaan baik
pekerjaan atau usaha itu dilakukan sendiri, tanpa bergantung kepada orang
lain, maupun dengan bergantung kepada orang lain, seperti pemerintah,
perusahaan swasta, maupun dengan perorangan dengan memperoleh upah,
gaji, atau honorarium.
3. Dilihat dari ketergantungannya, profesi bisa dikelompokkan menjadi dua
bagian.
a. Pertama, pekerja ahli yang berdiri sendiri, tidak terikat oleh pemerintah,
seperti dokter swasta, insinyur, pengacara, penjahit, tukang batu, guru,
dosen, wartawan dan konsultan.
b. Kedua, profesi yang terkait dengan pemerintah atau yayasan atau badan
usaha yang menerima gajisetiap bulan
4. Menurut sebagian ulama, seperti Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, dan
Muawiyah, kedua kelompok profesi di atas, baik yang wiraswasta atau
pegawai yang terikat oleh suatu instansi, mereka dapat terkena kewajiban
mengeluarkan zakat profesinya ketika menerima upah/gaji sebesar
seperempat puluhnya.
5. Dengan demikian, zakat profesi merupakan zakat wajib yang harus
dikeluarkan umat islam, apabila sudah memenuhi syarat untuk menjadi
muzakki. Indikator pengeluaran zakat profesi merupakan penghasilan yang
diperoleh. Semakin besar penghasilan, maka semakin besar juga zakat yang
harus dikeluarkan. ulama menetapkan nishab zakat prof disetarakan dengan
zakat emas, yakni minimal memiliki harta yang setara dengan harga 85%
gram emas.
6. Adapun syarat-syarat lain yang harus dipenuhi adalah 1) harta kepemilikan
penuh, yakni harta profesi benar-benar milik sendiri; 2) penghasilan sudah
memenuhi kebutuhan pokok; dan 3)telah mencapai nishab;
Semua pekerja ini dapat mengeluarkan zakat profesinya dengan cara ta’jil,
yaitu mempercepat ketika mereka menerima honor atau gaji. Berapa nisab
(batas minimal) dan prosentase yang harus dikeluarkan? Terjadi perbedaan
pendapat para ulama terhadap penetapan nisabnya:
NAMA : ENDANG SRI ROHATI
7. Terdapat juga ulama yang mengatakanbahwa zakat profesi itu tidak ada
NAMA : ENDANG SRI ROHATI
Daftar 1. Ambiguitas zakat profesi dengan zakat maal
2 materi
bidang studi
yang sulit
dipahami
pada modul
Daftar
materi yang Ambiguitas zakat profesi dengan zakat maal
3 sering
mengalami
miskonsepsi
dalam
pembelajaran