Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ENDANG SRI ROHATI

PENDALAMAN MATERI

A.Judul Modul : FIQIH


B.Kegiatan Belajar : Hukum Zakat(KB. 1)
C.Refleksi : Dari KB 1 ini memberi kita pengetahuan tentang hukum zakat tanah yang
disewakan, zakat produktif, dan zakat profesi.di Indonesia sendiri banyak
yang berprofesi sebagai ASN yang notabennya penghasilan 1 tahun
mencapai 60juta rupiah,nah apakah guru seperti ini juga harus
mengeluarkan zakat profesinya sedangkan honor yang diterima habis untuk
membayar hutang pada Bank.
BUTIR
N RESPON/JAWABAN
REFLEKSI
O

1 Peta Konsep
(Beberapa
istilah dan
definisi) di
modul
bidang studi

Zakat Tanah yang disewakan


1. Sewa-menyewa adalah memanfaatkan suatu barang baik barang milik sendiri
atau barang orang lain. Istilah ini dikenal dalam Bahasa Arab disebut dengan
istilah ijarah yang berasal dari kata al-ajru yang mengandung arti upah atau
menjual manfaat.
2. Akad ijarah dianggap sah jika memenuhi rukun-rukunya yang meliputi pertama,
Mujir dan musta’jir, yaitu pihak-pihak yang melakukan akad sewa. Mujir yakni
orang yang menyewa, mustajir yakni orang yang memberi sewa. Kedua, Sighat,
ijab qabul antara mujir dan mustajir. Ketiga, Ajr atau upah yang dibayarkan dan
keempat, Barang yang disewakan.
3. Zakat tanah yang disewakan harus memenuhi beberapa komponen dalam
transaksi zakat hasil tanah yang disewakan sebagai berikut:
a. Sebidang tanah yang disewakan
NAMA : ENDANG SRI ROHATI
b. Orang yang menyewakan tanahnya kepada Orang lain
c. Penyewa tanah sekaligus penggarap tanah yang disewakan
d. Ajru (upah) yang dibayarkan oleh penyewa kepada pemilik tanah.

Siapa yang wajib mengeluarkan zakatnya


1. Pertama, menurut Jumhur ulama, bahwa yang wajib mengeluarkan zakat
hasil tanah yang disewakan adalah pihak penyewa. Mereka beralasan
karena yang dikeluarkan zakatnya adalah hasil tanahnya bukan tanahnya

2. Kedua, menurut pendapat Abu Hanifah dan pengikutnya bahwa pemilik tanahlah
yang wajib mengeluarkan zakatnya karena dari sebab tanah itulah ada hasilyang
diperoleh., tanpa tanah tak akan dapat dihasilkan apa-apa.

3. Ketiga, Imam Malik, Syafi’i, Imam At-Tsauri, Imam Ibnu Mubarak dan
Imam Ibnu Abu Tsaur berpendapat, penyewa tanahlah yang wajib
membayar zakat, pendapat ini sejalan dengan pendapat poin pertama.

4. Mencermati perselisihan pendapat tentang zakat hasil tanah yang disewakan


sebagaimana tersebut di atas dapat dikelompokkan perbedaannya menjadi
dua kelompok dengan alasannya masing-masing.

a. Pendapat pertama adalah ulama yang menetapkan bahwa si penyewa


dalam hal ini orang yang menggarap tanah yang wajib mengeluarkan
zakat karena dialah yang secara langsung memperoleh hasil dari tanah
tersebut.

b. Sedangkat pendapat kedua, menetapkan bahwa si pemilik tanahlah


yang wajib mengeluarkan zakatnya karena si pemilik tanah tersebut
mendapatkan uang sewa. Jika diperbandingkan alasan dari kedua
kelompok tersebut, maka pendapat pertama memiliki argumentasi yang
lebih kuat

5. Adapun ketentuan zakat tanah yang disewakan untuk kegiatan usaha


tersebut diqiyaskan pada zakat perdagangan. Besaran nishabnya setara
nishab emas dan perak senilai 85 gram emas murni, zakatnya sebesar 2,5 %.
Cara meghitungnya perdagangan yakni jumlah total harta dikurangi total
biaya yang telah dikeluarkan, kemudian dikalikan dengan 2,5 %.
6. Ketentuan di atas mensyaratkan syarat-syarat sebagai berikut: pertama, ada
niat yang diikuti usaha berdagang atau mengelola tanah. Kedua, mencapai
waktu satu tahun (haul) dihitung dari waktu usaha berdagang. Ketiga,
mencapai nishab. Keempat, harta dagang telah menjadi hak milik
sempurna, telah dibeli secara tunai. Kelima, tidak terkait hutang dengan
pihak lain.
NAMA : ENDANG SRI ROHATI

Zakat Pofesi
1. Dalam terminologi Arab, zakat penghasilan dan profesi lebih populer
disebut dengan istilah zakatu kasb al-amal wa al-mihan al- hurrah atau
zakat atas penghasilan kerja dan profesi bebas. Istilah itu digunakan oleh
Yusuf Al- Qardhawi dalam kitab Fiqhu Zakah dan Wahbah Az- Zuhaili
dalam kitab Al Fiqhul Islami wa Adillatuhu.
2. Yusuf al-Qardhawi lebih jelas mengemukakan bahwa profesi adalah
pekerjaan atau usaha yang menghasilkan uang atau kekayaan baik
pekerjaan atau usaha itu dilakukan sendiri, tanpa bergantung kepada orang
lain, maupun dengan bergantung kepada orang lain, seperti pemerintah,
perusahaan swasta, maupun dengan perorangan dengan memperoleh upah,
gaji, atau honorarium.
3. Dilihat dari ketergantungannya, profesi bisa dikelompokkan menjadi dua
bagian.
a. Pertama, pekerja ahli yang berdiri sendiri, tidak terikat oleh pemerintah,
seperti dokter swasta, insinyur, pengacara, penjahit, tukang batu, guru,
dosen, wartawan dan konsultan.
b. Kedua, profesi yang terkait dengan pemerintah atau yayasan atau badan
usaha yang menerima gajisetiap bulan
4. Menurut sebagian ulama, seperti Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, dan
Muawiyah, kedua kelompok profesi di atas, baik yang wiraswasta atau
pegawai yang terikat oleh suatu instansi, mereka dapat terkena kewajiban
mengeluarkan zakat profesinya ketika menerima upah/gaji sebesar
seperempat puluhnya.
5. Dengan demikian, zakat profesi merupakan zakat wajib yang harus
dikeluarkan umat islam, apabila sudah memenuhi syarat untuk menjadi
muzakki. Indikator pengeluaran zakat profesi merupakan penghasilan yang
diperoleh. Semakin besar penghasilan, maka semakin besar juga zakat yang
harus dikeluarkan. ulama menetapkan nishab zakat prof disetarakan dengan
zakat emas, yakni minimal memiliki harta yang setara dengan harga 85%
gram emas.
6. Adapun syarat-syarat lain yang harus dipenuhi adalah 1) harta kepemilikan
penuh, yakni harta profesi benar-benar milik sendiri; 2) penghasilan sudah
memenuhi kebutuhan pokok; dan 3)telah mencapai nishab;
Semua pekerja ini dapat mengeluarkan zakat profesinya dengan cara ta’jil,
yaitu mempercepat ketika mereka menerima honor atau gaji. Berapa nisab
(batas minimal) dan prosentase yang harus dikeluarkan? Terjadi perbedaan
pendapat para ulama terhadap penetapan nisabnya:
NAMA : ENDANG SRI ROHATI

7. Terdapat juga ulama yang mengatakanbahwa zakat profesi itu tidak ada
NAMA : ENDANG SRI ROHATI
Daftar 1. Ambiguitas zakat profesi dengan zakat maal
2 materi
bidang studi
yang sulit
dipahami
pada modul
Daftar
materi yang Ambiguitas zakat profesi dengan zakat maal
3 sering
mengalami
miskonsepsi
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai