PENDALAMAN MATERI
1 Peta Konsep
(Beberapa
istilah dan
definisi) di
modul
bidang studi
NAMA : ENDANG SRI ROHATI
Secara Bahasa arab ilmu berasal dari kata ‘aliman-ya’ lamu’-‘ilman yang
artinya mengerti atau memahami benar-benar.
Sedangkan dari Bahasa Latin ilmu dari kata Scienta yang berarti mempelajari
dan mengetahui
Al-Ghazali mengemukakan bahwa kata ilmu (‘Ilm) adalah bentuk ambigu yang
meliputi penglihatan dan perasaan.
Secara Terminologi Ilmu pengetahuan adalah ilustrasi akal (tashwîr) yang
valid tentang hakikat sesuatu, yang terlepas dari unsur aksiden dengan segala
dimensi, kualitas, kuantitas, substansi dan zatnya.
NAMA : ENDANG SRI ROHATI
Obyek ilmu pengetahuan meliputi : alam kasat mata (‘alam al-mulki wa al-
syahâdah) dan alam metafisika (‘alam al-malakût wa al-jabarût)
Jujun mengatakan bahwa pada dasarnya, hanya ada dua cara pokok bagi
manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar:
a. mendasarkan pada rasio (rasionalisme)
b. mendasarinya pada pengalaman (empirisme)
A.C. Ewing mengatakan bahwa ada dua jenis teori tentang pengetahuan yaitu
a. Apriori dan
b. Empirikal.
Dua teori pengetahuan itu dengan sengit telah diperdebatkan oleh para filosof
pada abad ke-17 dan 18 yang pada akhirnya melahirkan dua aliran besar dalam
epistemologi yaitu rasionalisme dan empirisme
Dalam Islam pengetahuan empiris, rasional, intuitif dan otoritatif diabsahkan
sebagai sumber pengetahuan
a. Pengetahuan Empiris
NAMA : ENDANG SRI ROHATI
pengetahuan empiris yaitu pengetahuan yang didapatkan melalui
pengalaman inderawi dan akal mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari
pengalaman dengan cara induksi
b. Pengetahuan Rasional
Descartes, bapak rasionalisme continental Ia yakin bahwa semua
kebenaran itu ada dan bahwa kebenaran-kebenaran tersebut dikenal dengan
cahaya yang terang dari akal budi sebagai hal-hal yang tidak dapat
diragukan.
Penggunaan rasio dalam memperoleh pengetahuan menjadi sandaran
sumber ini di mana akal harus memenuhi syarat-syarat yang digunakan
NAMA : ENDANG SRI ROHATI
dalam seluruh metode ilmiah
3. Al-rûh al-aqliy,
4. Al-rûh al-fikriy