Anda di halaman 1dari 4

Hukum Bunuh Diri

Akhir-akhir ini kita banyak mendengar berita tentang maraknya kejadian bunuh diri, baik di
dalam negeri maupun di luar negeri, baik dengan menggunakan bahan peledak maupun dengan
menggunakan benda atau cara lainnya. Yang sangat disesalkan dari kejadian peledakan bom
bunuh diri tersebut adalah jatuhnya korban jiwa dari kalangan kaum muslimin. Padahal Islam
sangat melarang dari membunuh kaum muslimin kecuali bila ada izin dari syariat yang
memperbolehkan dilakukannya hal tersebut.
Perbuatan meledakkan diri dan membunuh kaum muslimin merupakan dosa besar yang
diharamkan oleh Islam dikarenakan besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan
tersebut. Berikut ini akan kami sebutkan beberapa hal yang berkaitan dengan keharaman
perbuatan keji ini disertai dengan dalil-dalilnya dari Al Qur`an dan As Sunnah.
1. Haram hukumnya bunuh diri, baik itu membunuh diri sendiri ataupun juga
menyebabkan terbunuhnya kaum muslimin yang lain dengan sebab perbuatannya itu.
a. Dalilnya adalah firman Allah taala:













Janganlah kalian membunuh diri-diri kalian. Sesungguhnya Allah sangat menyayangi kalian.
[QS An Nisa`: 29]
b. Dalil lainnya adalah firman Allah taala:









Janganlah kalian membunuh jiwa yang telah diharamkan oleh Allah kecuali dengan sebab
yang dibenarkan (oleh syariat). [QS Al Anam: 151]
Di antara hal-hal yang menghalalkan darah seorang muslim untuk ditumpahkan adalah: hukum
rajam bagi yang orang berzina setelah dia menikah, hukum qishash (balas bunuh) terhadap
seorang pembunuh, hukum bunuh bagi orang yang murtad dari Islam, dll.
c. Dalil lainnya adalah firman Allah taala:





















Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya adalah
neraka Jahannam (dan dia) kekal di dalamnya, Allah akan marah kepadanya, melaknatnya, dan
menyediakan untuknya siksaan yang dahsyat. [QS An Nisa`: 93]
2. Jangankan membunuh kaum muslimin, membunuh orang kafir muahad (yang sedang
dalam ikatan perjanjian damai dengan kaum muslimin), kafir dzimmi (yang berada di
dalam kekuasaan kaum muslimin), dan musta`man (yang meminta perlindungan kepada
kaum muslimin) saja diharamkan di dalam Islam meskipun mereka masih berstatus kafir.
Dalilnya adalah hadits Abdullah bin Amr radhiallahu anhu, bahwasanya Nabi Muhammad
bersabda:
















Barangsiapa yang membunuh kafir muahad maka dia tidak bisa mencium aroma surga,
padahal aromanya tercium dari jarak empat puluh tahun perjalanan. [HR Al Bukhari (3166)]
3. Allah menganggap pembunuhan satu orang mukmin sama seperti membunuh seluruh
manusia.
Allah berfirman:





























Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain (qishash), atau
bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolaholah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Sesungguhnya telah datang kepada
mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh telah melampaui batas dalam berbuat
kerusakan di muka bumi. [QS Al Maidah: 32]
Ayat di atas bukan hanya berlaku bagi bangsa Israil tapi juga berlaku bagi umat Muhammad
.
4. Orang yang membunuh diri dengan menggunakan suatu benda atau cara, kelak di hari
kiamat akan dihukum dengan benda atau cara tersebut di dalam neraka.

Dalilnya adalah:
a. Hadits Tsabit bin Dhahhak radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah
bersabda:
































Barangsiapa yang bersumpah dusta atas nama agama selain Islam, maka dia seperti apa yang
diucapkannya. Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, maka dia akan disiksa
dengan benda tersebut di neraka Jahannam. Melaknat seorang mukmin sama seperti
membunuhnya. Barangsiapa yang menuduh seorang mukmin sebagai kafir maka dia seperti
telah membunuhnya. [HR Al Bukhari (6105) dan Muslim (110)]
b. Hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah bersabda:











Orang yang mencekik dirinya (bunuh diri) maka dia akan mencekik dirinya di neraka, dan
orang yang menusuk dirinya maka dia akan menusuk dirinya di neraka. [HR Al Bukhari
(1365)]
5. Membunuh diri adalah termasuk dari dosa-dosa besar.
Dalilnya adalah hadits Abdullah bin Amr radhiallahu anhu, bahwasanya Rasulullah
:





(Di antara) dosa-dosa besar adalah: Berbuat syirik terhadap Allah, durhaka terhadap kedua
orang tua, membunuh diri, dan sumpah palsu. [HR Al Bukhari (6675)]
Yang dimaksud dengan kalimat membunuh diri di atas termasuk membunuh diri sendiri dan
juga termasuk membunuh diri orang lain. Kedua-duanya adalah dosa besar.
Demikianlah beberapa dalil yang menunjukkan akan keharaman melakukan bunuh diri dam
membunuh diri orang lain dengan cara apapun. Orang-orang yang nekat melakukan ini
kebanyakan menyandarkan perbuatannya kepada beberapa hadits dan kisah yang sebenarnya dan
pada hakikatnya bukan merupakan dalil bagi mereka karena mereka memahami hadits-hadits dan

kisah-kisah tersebut tidak dengan pemahaman yang benar yang berlandaskan pemahaman ulama
generasi terdahulu (salaf) umat ini.


Sumber: Disadur dengan perubahan seperlunya dari kitab Iidza`un Nafsi wal Intihar karya
Muhammad bin Umar Bazmul.

Anda mungkin juga menyukai