Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KELOMPOK 1
 Aulia Nissa A.P
 Hanani Maulida
 Jasmine Septi Q.

KELAS: XI TKJ
PELAJARAN: AQIDAH AKHLAK
TENTANG: MEMBUNUH
GURU PEBIMBING: SALIM KHAN S.PD
PEMBUNUHAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
     
      Membunuh orang adalah dosa besar selain ingkar,karena kejinya perbuatan
itu juga untuk menjaga keselamatan dan ketentraman umum,Allah yang Maha
Adil dan Maha Mengetahui memberikan balasan yang layak<setimpal>dengan
kesalahan yang besar itu,yaitu hukuman berat di dunia atau di masukkan ke
dalam neraka di akhirat nanti.
      Bagi yang membunuh tergantung tiga macam hak:
a)      Hak Allah
b)      Hak Ahli Waris
c)      Hak Yang Dibunuh
      Apabila ia bertobat dan menyerahkan diri kepada ahli waris <keluarga yang
dibunuh>dia terlepas dari hak Allah dan hak ahli waris,baik mereka melakukan
qisos atau mereka mengampuninya,dengan membayar diyat<denda>ataupun
tidak.Sesudah itu tinggal hak yang dibunuh,nanti akan diganti oleh Allah DI
akhirat dengan kebaikan.

B.Pembahasan Masalah
     
      Dalam penulisan makalah ini,penulis membatasi masalahnya sebagai
berikut:
a)      Pengertian Pembunuhan
b)      Bentuk- Bentuk Pembunuhan
c)      Syarat Wajib Qishos
d)     Jenis Denda
e)      Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran
f)       Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam Al- Hadits
g)      Sanksi Hukum Bagi Pembunuh
h)      Pasal-Pasal Tentang Tindak Pidana Terhadap Nyawa(Pasal 338-350)
C.Tujuan Penulisan Makalah

      Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas,maka tujuan


penulisan makalah ini diarahkan untuk:
a)      Mengetahui Pengertian Pembunuhan
b)      Mengetahui Bentuk-bentuk Pembunuhan
c)      Mengetahui Syarat Wajib Qishos
d)     Mengetahui Jenis Denda{Diyat}
e)      Mengetahui Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran
f)       Mengetahui Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Hadits
g)      Mengetahui Sanksi Hukum BagI Pembunuhan
h)      Mengetahui tentang pasal-pasal tindak pidana terhadap nyawa.

D.Sistematika Penulisan
     
      Sebagai langkah akhir dalam penulisan makalah ini,maka klasifikasi
sistematika penulisannya sebagai berikut:
     
Bab I:     Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah,pembatasan
masalah,tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II:    Dibahas tentang pembahasan masalah pentingnya Pengertian


Pembunuhan,Syarat Wajib Qishos,Jenis Denda{Diyat},Dasar Hukum Sanksi
Pembunuhan Didalam AL-Quran, Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam
Al- Hadits, Sanksi Hukum Bagi Pembunuh,Pasal-Pasal Tentang Tindak Pidana
Terhadap Nyawa.

Bab III:  Merupakan bab terakhir dalam penulisan makalah ini yang berisikan tentang
Kesimpulan dan Saran
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
PEMBUNUHAN

A.  Pengertian Pembunuhan
     
            Pembunuhan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang
atau beberapa orang yang mengakibatkan seseorang atau beberapa orang
meninggal dunia.Para ulama mendefinisikan pembunuhan dengan suatu
perbuatan manusia yang menyebabkan hilangnya nyawa.Hukuman bagi orang
yang membunuh orang islam dengan sengaja,sebagaimana dijelaskan dalam
AL-Quran:”Dan barang siapa yang membunuh orabg mukmin dengan
sengaja,maka balasannya ialah jahanam,kekal ia didalamnya dan Allah murka
kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar
baginya”{QS.An-Nisa:93}

   Dan firman Allah SWT: ُّ‫ِصاصُ فِى ْال َق ْت ٰل ۗى اَ ْلحُر‬ َ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ُكت‬
َ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ْالق‬
‫ِب ْالحُرِّ َو ْال َع ْب ُد ِب ْال َع ْب ِد َوااْل ُ ْن ٰثى ِبااْل ُ ْن ٰث ۗى َف َمنْ ُعف َِي َل ٗه ِمنْ اَ ِخ ْي ِه َشيْ ٌء َفا ِّت َبا ٌع ِۢب ْال َمعْ ر ُْوفِ َواَد َۤا ٌء ِا َل ْي ِه‬
‫ك َف َل ٗه َع َذابٌ اَلِ ْي ٌم‬ َ ِ‫ان ۗ ٰذل َِك َت ْخفِيْفٌ مِّنْ رَّ ِّب ُك ْم َو َرحْ َم ٌة ۗ َف َم ِن اعْ َت ٰدى َبعْ َد ٰذل‬ ٍ ‫ ِب ِاحْ َس‬.

178.  Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash


berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang
merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa
yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang
mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi
ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik
(pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu
rahmat. barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa
yang sangat pedih[111].

[111]  Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu


tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang
terbunuh yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran
diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh,
dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak
menangguh-nangguhkannya. bila ahli waris si korban sesudah Tuhan
menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau
membunuh si pembunuh setelah menerima diat, Maka terhadapnya di dunia
diambil qishaash dan di akhirat dia mendapat siksa yang pedih.

   Artinya:”Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atasmu Qishos


berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh”{QS.AL-Baqoroh:178

B. Bentuk-Bentuk Pembunuhan

1. Pembunuhan Sengaja   
            Pembunuhan sengaja{Amd}adalah perbuatan yang dilakukan oleh
seseorangdengan tujuan untuk membunuh orang lain dengan menggunakan alat
yang dipandang layak untuk membunuh.Hukumannya wajib qishos,nantinya si
pembunuh wajib dibunuh pula,kecuali bila dimaafkan oleh keluarga yang
terbunuh dengan membayar diyat{denda}atau dimaafkan sama sekali.

- Unsur-Unsur Pembunuhan Sengaja:


1.      Korban adalah orang yang hidup
2.      Perbuatan si pelaku yang mengakibatkan kematian korban
3.      Ada niat bagi si pelaku untuk menghilangkan nyawa korban
- Alat Yang Digunakan Dalam Pembunuhan Sengaja:
1.      Alat yang umumnya dan secara tabiatnya dapat digunakan untuk membunuh
seperti pedang,tombak,dll.
2.      Alat yangkadang-kadang digunakan untuk membunuh sehingga tidak jarang
mengakibatkan kematian seperti cambuk,tongkat.
3.      Alat yang jarang mengakibatkan kematian pada tabiatnya seperti
menggunakan tangan kosong.

2.   Pembunuhan Tidak Sengaja


            Pembunuhan tidak sengaja{Khata}adalah perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang dengan tidak ada unsur kesengajaan yang mengakibatkan orang lain
meninggal dunia,dan tidak menggunakan alat yang secara lazim tidak
mematikan.Hukumannya tidak wajib qishos tetapi wajib membayar denda{diat}
ringan dan diangsur dalam 3 tahun.Sebagai contoh seseorang melakukan
penebangan pohon yang kemudian pohon tersebut tiba-tiba tumbang dan
menimpa orang yang lewat lalu meninggal dunia.
   
3.   Pembunuhan Semi Sengaja   
      Pembunuhan Semi Sengaja adalah perbuatan yang sengaja dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain dengan tujuan mendidik.Sebagai contoh seorang
guru memukulkan sebuah penggaris kepada kaki seorang muridnya,tiba-tiba
muridnya meninggal dunia,maka pembuatan guru tersebut dinyatakan
pembunuhan semi sengaja{syibhu al –amdi}.Bentuk ini tidak wajib qishos
tetapi wajib membayar diyat berat dan dapat diangsur hingga 3 tahun.

Unsur-Unsur Pembunuhan Semi Sengaja:


1.   Pelaku melakukan suatu perbuatan yang mengakibatkan kematian.
2.   Ada maksud penganiayaan atau permusuhan.
3.   Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan pelaku dengan kematian korban.

C.  Syarat Wajib  Qishos
1)      Orang yang membunuh sudah baligh dan berakal
2)      Yang membunuh bukan ayah yang dibunuh
3)      Orang yang dibunuh tidak kurang derajatnya dari yang membunuh
4)      Orang yang dibunuh adalah orang yang terpelihara dan dilindungi darahnya
oleh islam

D. Jenis Denda{Diyat}

Diyat ialah denda pengganti jwa yang tidak berlaku atau tidak
diberlakukan padanya hukuman bunuh.Diyat ada 2 macam:
1)      Diyat{denda}Berat
      Seratus ekor unta,dengan rincian 30 ekor unta betina umur 3-4 tahun,30
ekor unta betina 4-5 tahun,dan 40 ekor unta betina yang sudah bunting.
         Denda berat ini wajib:
a.       Sebagai ganti hukuman qishos yang dimaafkan bagi yang melakukan
pembunuhan dengan sengaja dan dengan alat yang dapat membunuh.
b.      Sebab pembunuhan semi{seperti}sengaja,dibayar selama 3 tahun,tiap tahun
1/3nya.
2)      Diyat{denda}Ringan
   Seratus ekor unta,dengan rincuan 20 ekor unta betina umur1-2tahun,20 ekor
unta betina 2-3 tahun,dan 20 ekor umur 3-4 tahun,dan 20 ekor umur 4-5 tahun.

E.   Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Quran


a.       Surat AL-Baqoroh :179
ٓ
ِ ‫اص َح ٰيوةٌ ٰيّاُولِى ااْل َ ْلبَا‬
َ‫ب لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُوْ ن‬ ِ ‫ص‬َ ِ‫َولَ ُك ْم فِى ْالق‬ .

         Artinya:”Dan dalam qishash itu ada{jaminan kelangsungan}hidup bagimu,hai orang-orang yang


berakal,supaya kamu bertaqwa.”

b.      Surat An-Nisa’:93
‫ب هّٰللا ُ َعلَ ْي { ِه َولَ َعنَ{{هٗ َواَ َع{ َّد‬ ۤ ‫ َو َم ْن يَّ ْقتُلْ ُمْؤ ِمنًا ُّمتَ َع ِّمدًا فَ َج‬      
ِ ‫زَاُؤ ٗه َجهَنَّ ُم خَ الِدًا فِ ْيهَا َو َغ‬
َ ‫ض‬
ِ ‫لَهٗ َع َذابًا ع‬
. ‫َظ ْي ًما‬
      Artinya:”Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja,maka balasannya
adalah jahanam,kekal ia didalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutukinya serta
menyediakan azab yang besar baginya.

F.   Dasar Hukum Sanksi Pembunuhan Didalam AL-Hadits


1. Diriwayatkan dari Abdullah Bin Mas’ud ra.katanya:Rossulullah SAW
bersabda:Setiap pembunuhan secara dzalim maka putra nabi Adam yang
pertama itu akan mendapat bahagian darahnya,{mendapat dosa]karena dialh
yang melakkukan pembunuhan.
2. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.katanya:Sesungguhnya Rosulullah SAW
bersabda:Hari Kiamat itu akan berlaku setelah banyaknya peristiwa
Harj.Merkabertanya:WahaiRosululllah,Apakah Harj itu?Baginda
bersabda:Pembunuhan,pembunuhan.

G.   Sangsi Hukum Bagi Pembunuh


     
      Berdasarkan ayat-ayat AL-Quran dan AL-Hadits yang dikutip diatas dapat
dipahami bahwa sanksi hokum atas delik pembunuhan adalah sbb:
A.    Pelaku pembunuhan yang disengaja,pihak keluarga korban dapat memutuskan
salah satu dari tiga pilihan,yaitu 1}Qishos,yaitu hukuman pembalasan setimpal
dengan penderitaan korbannya,2}Diyat,yaitu pembunuh harus membayar denda
sejumlah 100 ekor unta,200 ekor sapi atau 1000 ekor kambing,atau bentuk lain
seperti uang senilai harganya.Diyat tersebut di serahkan kepada pihak keluarga
korban,3}pihak keluarga memaafkannya apakah harus dengan syarat atau tanpa
syarat.
B.     Pelaku pembunuhan yang tidak disengaja,pihak keluarga diberikan
pilihan,yaitu:1}Pelaku membayar diyat}Membayar kifarah{memerdekakan
budak mukmin,3}Jika tidak mampu maka pelakunya diberi hukuman
moral,yaitu berpuasa selama 2 bulan ber urut-turut
H.   Pasal-Pasal Tentang Tindak Pidana Terhadap Nyawa(Pasal 338-350)

119.Barang siapa sengaja merampas nyawa orang


lain,diancam ,karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima
belas tahun.
121.Barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa
orang lain,diancam karena pembunuhan dengan rencana(moord)dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,paling lama
dua puluh tahun.
124.Barang siapa merampas  nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri
yang jelas dinyatakan dengan  kesungguhan hati,diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan tahun.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN


A.   KESIMPULAN

Syariat  islam diturunkan oleh Allah swt untuk kemaslahatan hidup


manusia,baik yang menyangkut kehidupan pribadi maupun
bermasyarakat.Nyawa seseorang adalah mahal,karena itu harus dijaga dan
dilindungi.Ketentuan hokum qishos,mempunyai relevansi kuat dalam upaya
melindungi manusia,sehingga para pelaku kriminal timbul kejeraan,lantaran
harus menanggung beban yang bakal menimpa dirinya jika ia melakukannya.
   Selain itu,dapat dipetik dari sanksi hukum pidana pembunuhan adalah pihak
keluarga korban diberikan hak otonomi sepenuhnya untuk memilih hukuman
yang bakal dikenakan terhadap pelakunya.Hal ini mempunyai relevansi kuat
dengan pertimbangan psikologi keluarga.Betapa penderitaan pihak keluarga
lantaran salah satu anggotanya meninggal,lebih-lebih karena dibunuh oleh
seseorang.Pihak keluarga korban sedikit banyak mengetahui bahwa
yang  terbunuh adalah salah seorang anggota keluarga yang akhlaknya kurang
baik dan atau/ tidak terpuji maka mereka dapat memakluminya jika ia di bunuh
oleh seseorang.Oleh karena itu,ia tidak akan dendam kepada pembunuhnya
bahkan kemungkinan besar akan memaafkan pelaku dari pembunuhan
dimaksud.

B.   SARAN-SARAN

       Berdasarkan pada uraian tersebut diatas,maka penulis mengemukakan


saran-saran sebagai berikut:

1)      .Hendaknya dalam memberikan Hukuman pada Pembunuh harus sesuai


dengan Hukum yang berlaku DiIndonesia.
2)      Dalam membuat keputusan Hukuman pada seorang Pembunuh harus dilihat
dari alasan kenapa dia sampai melakukan Pembunuhan.
3)      Pihak keluarga korban pembunuhan hendaknya bisa menerapkan hukuman
dengan menggunakan qishos atau tidak pada seorang pembunuh.

Anda mungkin juga menyukai