JARIMAH QISHAS
3. Sukriawan
5. Fulan Anggara
KELAS IV D
FAKULTAS HUKUM
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,
terutama nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Jarimah Qishas”. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi ummat diseluruh alam.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Hukum Pidana Islam” pada
Universitas Muhammadiyah Mataram. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada
dosen mata kuliah Hukum Pidana Islam yang telah memberikan arahan.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
LATAR BELAKANG.................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
TUJUAN MAKALAH.................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
Diyat (denda)................................................................................................................................7
BAB II...........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian jarimah qisas ?
2. Apa syarat-syarat diwajibkannya hukum jarimah qisas ?
3. Apa hukum dasar qisas ?
4. Apa itu diyat dan macam-macam diyat ?
5. Hal-hal apa saja yang menggugurkan hukuman qisas ?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui apa pengertian jarimah qisas
2. Untuk mengetahui syarat-syarat diwajibkannya hukum jarimah qisas
3. Untuk mengetahui hukum dasar qisas
4. Untuk mengetahui diyat dan macam-macam diyat
5. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menggugurkan hukuman qisas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jarimah Qisas
Qisas dalam bahsa arab adalah تتبع األثرartinya, menelusuri jejak atau pencari
jejak. Pengertian tersebut di gunakan untuk arti hukuman , karena orang yg berhak atas
qisas mengikuti dan menelusuri tindak pidana terhadap pelaku. Qisas juga dapat di
artikan sebagai kesimbangan dan kesepakatan.
Dari pengertian kedua inilah, kemudian di ambil pengertian qisas menurut istilah.
Menurut istilah ialah memberikan balasan kepada pelaku sesuai dengan perbuatannya.
Menurut Abu Zirah, qisas adalah memberikan hukuman kepada pelaku perbuatan seperti
apa yang dilakukan terhadap korban.
Dalam hal ini gambaran qishas ialah ketika A yang melakuka sebuah jarimah
terhadap B, maka B atau ahli warisnya memiliki hak untuk memperlakukan pada A
sesuai dengan jarimah apa yang A lakukan. Seperti contoh A membunuh B maka ahli
waris B atau ahli warisnya disebut mustahiq al-qishas, berhak menuntut agar A juga di
perlakukan sama yaitu di bunuh, jika seseorang melakukan peaniyayaan secara fisik
dengan sengaja terhadap orang lain maka pelakunya harus dikenai hukuman yang sama
dengan bentuk kejahatan yang dilakukanya .
B. Syarat-syarat diwajibkannya hukum qisas
Hukum qishas tidak diwajibkan, kecuali apabila terpenuhinya syarat-syarat
sebagai berikut:
a. Orang yang terbunuh terlindungi darahnya Andaikata yang dibunuh adalah orang
kafir, orang yang zina mukhson , atau orang murtat, maka pembunuh bebas dari
tanggung jawab, tidak diqishash dan diyat , sebab mereka adalah orang-orang
yang tersiasia darahnya atau tidak dilindungi.
b. Pelaku pembunuhan sudah baligh.
c. Pelaku pembunuhan sudah berakal
d. Pembunuhan dalam kondisi bebas memilih
e. Pembunuh bukan orang tua dari si terbunuh, orang tua tidak diqishas sebab
membunuh anaknya atau cucunya dan seterusnya sekalipun disengaja.
“Bapak tidak di bunuh sebab dia membunuh anaknya” (Riwayat Baihaqi)
Hadist dari ibnu umar bahwa nabi saw pernah bersabda:
Artinya: orang tua tidak di qishas oleh sebab membunuh anaknya. (HR. IMAM
TARMIDZI)
f. Ketika terjadi pembunuhan yang terbunuh dan pembunuh sederajat.
Kesamaan derajat terletak pada pada bidang agama dan kemerdekaan. Orang
islam yang membunuh orang kafir atau orang merdeka membunuh hamba sahaya
tidak di qishas, karena dalam hal ini tidak ada kesamaan derajat antara pembunuh
dan yang dibunuh.
Sabda asulullah saw:
“Orang islam tidak di bunuh sebab dia membunuh orang kafir”
(HR Bukhari)
g. Tidak ada orang yang lain ikut membantu pembunuhan diantara orang-orang yang
tidak wajib hukum qishas atasnya.
C. Dasar hukum qisas
Hukum qisas disyariatkan berdasarkan al-quran, al-sunnah dan ijma’
a) Qisas berdasarkan al-quran di antaranya
1. QS. Al-baqarah (2): 178-179
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qisas berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh, orang merdeka dengan orang merdeka,
hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita, maka barangsiapa yang mendapat
suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan)
mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf)
membayar (diyat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula), yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa
yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.
Dan dalam qisas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu bertakwa
PENUTUP
A. Kesimpulan