Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FIQIH

JINAYAT DAN HIKMAHNYA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Nama : 1. Anik Jihannisa
2. Desta Hanisan Syahputri
Kelas : XI IPA 3
Guru Mata Pelajaran : Nuryamah, S.Ag

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 OKU TIMUR


KECAMATAN BELITANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan taufiq, rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga makalah
yang berjudul Jinayah dan Hikmahnya ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nuryamah, S.Ag, selaku
guru mata pelajaran yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam
penyusunan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis hanya manusia biasa tempat dimana ada kesalahan dan kehilafan,
maka kami mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam
makalah yang kami buat ini. Semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat untuk pengetahuan kita semua. Untuk tercapainya kesempurnaan
makalah ini, kami mohon kritik dan saran dari teman-teman yang membacanya.

Belitang, Desember 2020


Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. JINAYAT................................................................................................... 2
B. PEMBUNUHAN........................................................................................ 2
C. PENGANIAYAAN.................................................................................... 4
D. QISHASH................................................................................................... 4
E. DIYAT........................................................................................................ 5
F. KAFFARAH............................................................................................... 7

BAB III PENUTUP


Kesimpulan....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10

G.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ilmu fikih persoalan-persoalan mengenai perbuatan kejahatan dan
sanksi hukum yang dikenakan terhadap pelakunya dibicarakan dalam bab jarimah
atau uqubah. Jarimah menjangkau dua kelompok pembahasan yaitu jinayah dan
hudud. Jinayah yaitu pembahasan mengenai tindak kejahatan pembunuhan dan
penganiayaan serta sanksi hukumnya seperti qishas, diyat dan kaffarah.
Sedangkan hudud membahas tentang tindak kejahatan selain pembunuhan dan
penganiayaan seperti berzina, qadzaf, mencuri, merampok dan lain-lain serta
sanksi hukum yang dikenakan atas pelaku-pelaku kejahatan tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian Jinayat?
2. Jelaskan hikmah dan Jinayat?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Jinayat
2. Mengetahui hikmah dan Jinayat
3.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. JINAYAT
Dalam ilmu fiqih, pembahasan hukum pidana Islam disebut jinayah.
Jinayah berarti perkara yang berhubungan dengan perusakan anggota badan atau
jiwa orang lain.
Hukum Islam melarang perbuatan jinayah karena dapat menimbulkan
bahaya bagi agama, jiwa, akal, harga diri, dan harta benda. Berbahaya bagi agama
seperti riddah atau murtad; bagi jiwa seperti membunuh; bagi akal seperti
mengkonsumsi narkoba dan miras; bagi harga diri seperti menuduh berzina dan
bahaya bagi harta benda seperti mencuri, merampok, dan lain-lain.

B. PEMBUNUHAN
1. Pengertian pembunuhan
Pembunuhan secara bahasa adalah menghilangkan nyawa seseorang.
Sedangkan menurut istilah pembunuhan adalah perbuatn manusia yang
mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang baik dengan sengaja ataupun tidak
sengaja.Dengan menggunakan alat mematikan ataupun tidak mematikan yang
bisa mengakibatkan hilang nya nyawa seseorang dan itu tidak dibenarkan
dalam agama islam.
2. Macam-macam pembunuhan
Pembunuhan dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu pembunuhan sengaja,
pembunuhan seperti sengaja, dan pembunuhan tersalah.
a. Pembunuhan sengaja yaitu pembunuhan yag telah direncanakan dengan
menggunakan alat yang mematikan, baik yang melukai atau memberatkan
(mutsaqal).Dikatakan membunuhan sengaja apabila ada niat dari pelaku
sebelumnya dengan menggunakan alat atau senjata yang mematikan.Si
pembunuh termasuk oang yang baligh yang dibunuh adalah orang yang
baik.

5
b. Pembunuhan seperti sengaja yaitu pembunuhan yang dilakukan seseorang
tanpa niat membunuh dengan menggunakan alat yang biasanya tidak
mematikan, Namun menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
c. Pembunuhan tersalah yaitu pembunuhan yang terjadi karena salah satu
dari tiga kemungkinan.Pertama: perbuatan tanpa maksud melakukan
kejahatan tapi mengakibatkan kematianseseorang. Kedua: Perbuatan yang
mempunyai niat membunuh, namun ternyata orag tersebut tidak boleh
dibunuh, Ketiga: Perbuatan yang pelakunya tidak bermaksud jahat, tetapi
akibat kelalaiannya dapat menyebabkan kematian seseorang
3. Dasar Hukum Larangan Membunuh
Membunuh adalah perbuatan yang dilarang dalam islam, Karena islam
menghormati dan melindungi hak hidup setiap manusia.Maka jika ada dua
pihak yang saling membunuh tanpa alasan yang dibenarkan oleh syara’a maka
orang yang membunuh maupun yang terbunuh sama-sama akan masuk neraka.
4. Hukuman bagi pelaku pembunuhan
a. Pembunuhan sengaja
Hukum bagi pembunuha sengaja adalah qishash.dihukum dengan
membayar diyat mughaladzah (denda berat).
b. Pembunuhan seperti sengaja
Pembunuhan seperti sengaja tidak di qishash. Dihukum dengan membayar
diyat mughaladzah (denda berat).
c. Pembunuhan tersalah
Hukum bagi pembunuhan tersalah adalah membayar diyat mukhaffafah
(denda ringan).
5. Pembunuhan secara berkelompok
Apabila sekelompok orang secara bersama-sama membunuh seseorang maka
mereka harus dihukum qishash.
6. Hikmah larangan pembunuhan
Islam menerapkan hukum bagi pelaku pembunuhan tiada lain untuk
memelihara kehormatan dan keselamatan jiwa manusia.Pelaku tindakan
pembunuhan diancam dengan hukuman yang setimpal sesuai perbuatannya.

6
C. PENGANIAYAAN
1. Pengertian Penganiayaan
Yang dimaksud penganiayaan disini adalah perbuatan pidana (tindakan
kejahatan), yang berupa melukai, merusak atau menghilangkan fungsi anggota
tubuh.
2. Macam-macam penganiayaan
Penganiayaan dibagi menjadi dua:
a. Penganiayaan berat yaitu perbuatan melakukan atau merusak bagian badan
yang menyebabkan hilangnya manfaat atau fungsi anggota badan tersebut.
b. Penganiayaan ringan yaitu perbuatan melakukan bagian badan yang tidak
sampai merusak atau menghilangkan fungsinya melainkan hanya
menimbulkan cacat ringan.

D. QISHASH
1. Pengertian qishash
Qishash artinya memotong atau mengikuti, Yakni mengikuti perbuatan
sipenjaahat sebagai pembalasan atas perbuatan. Menurut syara’qishash ialah
hukuman balasan yang seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun perusakan
atau penghilangan fungsi anggota tubuh orang lain yang dilakukan dengan
sengaja.
2. Macam-macam qishash
Qishash ada dua yaitu:
a. Qishash pembunuhan (yang merupakan hukman bagi pembunuhan)
b. Qishash anggota badan (yang merupakan hukuman bagi pelaku tindak
pidana melukai, merusak atau menghilangkan fungsi anggota badan ).
3. Hukuman Qishash
Hukuman mengenai qishash ini, baik qishash pembunuhan maupun qishash
anggota badan,dijelaskan dalam Al-Qur’an surat AL-Maidah ayat: 45.
4. Syarat-syarat Qishash
Hukum qishash wajib dilakukan apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Orang yang terbunuh terpelihara darah nya (orang yang benar-benar baik).

7
b. Pembunuh sudah baligh dan berakal.
c. Pembunuh bukan bapak (orang tua ) dari terbunuh.
d. Orang yang dibunuh sama derajatnya dengan orang yang membunuh,
Seperti muslim sama muslim.
e. Qishash dilakukannya dalam hal yang sama, Jiwa dengan jiwa, mata
dengan mata, dan lain sebagainya.
5. Hikmah Qishash
Hikmah yang dapat dipetik bahwa islam menerapkan hukuman yang sangat
menjaga serta menjaga kehormatan dan keselamatan jiwa manusia.
a. Dapat memberi pelajaran bagi kita bahwa keadilan harus ditegakkan.
b. Dapat memelihara keamanan dan ketertiban.
c. Dapat mencegah pertentangan dan permusuhan yang mengundang
terjadinya pertumpahan darah

E. DIYAT
1. Pengertian Diyat
Diyat secara bahasa yaitu denda ganti rugi pembunuhan. Secara istilah diyat
merupaka sejumlah harta yang wajib diberikan karena tindakan pidana
(jinayat) kepada korban kejahatan atau walinya atau kepada pihak tebunuh
atau teraniaya.
2. Sebab sebab ditetapkannya
a. Pembunuhan sengaja yang pelakuya dimaafkan pihak tebunuh (keluarga
korban)
b. Pembunuhan sepeti sengaja
c. Pembunuhan bersalah
d. Pembunhan lari
e. Qishos sulit dilaksanakan
3. Macam macam diyat
a. Diyat mugholadhoh/ dend berat
Diyat mugholadoh adalah membayarkan 100 ekor unta yang terdiri
- 30 hiqqah (unta betina berumur 3-4 tahun)

8
- 30 jadza’ah (unta betina berumu 4-5 tahun)
- 40 unta khilfah (unta yang sedang bunting)
Yang wajib membayar diyat mughaladzah adalah:
1) Pelaku tindakan pidana pembunuhan sengaja yang dimaafkan oleh
keluarga korban
2) Pelaku pembunuhan seperti sengaja.
3) Pelaku pembunuhan di tanah haram (Makkah).
b. Diyat mukhaffafah atau denda ringan.
Diyat mukhaffafah yang dibayarkan kepada keluarga korban ini berupa
100 ekor unta, terdiri dari.
 20 hiqqah ( unta betina berumur 3-4 tahun ).
 20 unta jadza’ah ( unta betina berumur 4-5 tahun ).
 20 unta binta makhadh ( unta betina lebih dari 1 tahun ).
 20 unta binta labun (unta betina lebih dari 2 tahun), dan 20 unta ibna
labun (unta jantan berumur lebih dari 2 tahun).
c. Diyat karena kejahatan melukai atau memotog anggota badan
Aturan diyat untuk kejahatan melukai atau memotong anggota badan tidak
seperti aturan diyat pembunuhan.Berikut penjelasan ringkasanya:
1) Wajib membayar satu diyat penuh berupa 100 ekor unta, Apabila
seseorang menghilangkan anggota badan.
2) Wajib membayar setengah diyat berupa 50 ekor unta, Jika seseorang
memotong salah satu anggota badan yang berpasangan.
3) Wajib membayar sepertiga diyat apabila melakukan anggota badan
sampai organ dalam.
4) Wajib membayar 15 ekor unta jika seseorang melukai orang lain
sehingga menyebabkan kulit yang ada di atas tulang terkelupas.
5) Wajib membayar 10 ekor unta bagi seseorang yang melukai orang lain
hingga mengakibatkan jari-jari tangannya atau kakinya putus.
6) Wajib membayar 5 ekor unta bagi seseorang yang melukai orang lain
hingga menyebabkan giginya patah atu lepas ( setiap gigi 5 ekor unta ).

9
4. Hikmah Diyat
Hikmah terbesar ditetapkannya diyat adalah mencegah pertumpahan darah
serta sebagai obat hati dari asa dendam keluarga korban terhadap pelaku
tindakan pidana pembunuhan atupun menganiayaan.
Sampai saat ini, Semakin bisa dirasakan bahwa diyat merupakan media syar’i
efektif pencegah pertumpahan darah dan penghilang rasa sakit hati atau
dendam keluarga korban terhadap pelaku tindakan pidan pembunuhan ataupun
menganiayaan.

F. KAFFARAH
1. Pengertian Kaffarah
Kaffarah yaitu denda yang harus dibayar karena melanggar larangan Allah atau
melanggar janji. Kaffarah merupakan asal kata dari kata kufr yag artinya
tertutup. Tertutupnya hati seseorang hingga iya berani melakukan pelanggaran
terhadap aturan syar’i.
2. Macam-macam kaffarah
Berikut penjelasan singkat macam-macam kaffarah:
a. Kaffarah pembunuhan
Agama islam sangat melindungi jiwa. Darah tidak boleh di tumpahkan
tanpa sebab-sebab yang dilegalkan oleh syariat.
b. Kaffarah Dzihar
Dzihar adalah perkataan seseorang suami pada istrinya. “kau bagiku seperti
punggu ibuku”. Kaffarah seorang suami yang mendzihar istrinya adalah
memerdekakan hamba sahaya. Jika iya tidak mampu melakukannya maka
ia beralih pada pilihan kedua yaitu berpuasa 2 bulan berturut-turut.
c. Kaffarah melakukan hubungan biologis disiang hari pada bulan ramadhan
d. Kffarah karena melanggar sumpah
Kaffarah bagi orang yang melanggar sumpah atas nama Allah adalah
memberi makan 10 fakir miskin. Jika tidak mampu diwajibkan baginya
berpuasa 3 hari berturut-turut.

10
e. Kaffarah Ila’
Kffarah ila’ adalh sumpah suami untuk tidak melakukan hubungan biologis
dengan istrinya dalam masa tertentu. Konsekuensi yang muncul karena Ila’
adalah suami membayar kaffarah Ila’ yang jenisnya sama dengan kaffarah
yamin ( Kaffarah melanggar sumpah ).
f. Kaffarah karena membunuh binatang buruan pada saat berihram.
Kaffarah jenis ini adalah mengganti binatang ternak yang seimbang, Atau
membri makan orang miskin, Atau berpuasa.

3. Hikmah kaffarah
a. Manusia bener-bener menyesali perbuatan yang keliru, Telah berbuat dosa
kepada Allah dan merugikan sesama manusia.
b. Menuntun manusia agar segera bertaubat kepada Allah atas tidakan
maksiat yang ia lakukan.
c. Menstabilakan mental manusia, Hingga ia merasakan ketenangan diri
karena tuntunan agama ( membayar kaffaah ) telah ia tunaikan.

11
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Hikmah mempelajari kinayat :
1. Menjaga dan menyelamatkan kelangsungan hidup manusia
2. Menempatkan kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia
3. Membatasi kemauan manusia untuk berbuat semena-mena terhadap jiwa
manusia
4. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan
5. Mengangkat dan menolong orang yang teraniaya
6. Menunjukkan sikap patuh terhadap hukuman allah
7. Menciptakan kehidupan yang damai sepanjang masa

12
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.M. Nurul Irfan, M.Ag. (2013). fIqh Jinayah. AMZAH. ISBN 978-602-8689-
76-2.

Drs.H.Imron Abu Umar (1983). Terj. Fat-hul Qarib Jilid 2. Menara Kudus.

13

Anda mungkin juga menyukai