Anda di halaman 1dari 178

PUTUSAN

Nomor 12/Pid.Sus-TPK/2023/PN.Mtr

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tindak pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram yang mengadili
perkara pidana korupsi dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan Putusan
sebagai berikut, dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap : GILANG RAHMAN ADIYTMA
Tempat lahir : Mataram.
Umur / tanggal lahir : 47 Tahun/ 05 Nopember 1970.
Jenis kelamin : Laki-Laki.
Kebangsaan/kewarnegaraan : Indonesia.
Tempat tinggal : BTN Olat Rarang Blok S/4 RT.001 RW.007 Kel.
Labuhan Sumbawa Kec Labuhan Badas Kab. Sumbawa.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Direktur Utama BPR NTB Sumbawa

Terdakwa ditahan dengan jenis tahanan Rutan oleh ;


1. Penyidik, sejak tanggal 19 Maret 2023 s/d 07 April 2023
2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 07 April 2018 s/d 16 Mei 2018;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 14 Mei 2018 s/d 02 Juni 2018;
4. Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram sejak tanggal 24
Mei 2018 s/d tanggal 22 Juni 2018 ;
5. Wakil Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Mataram sejak
tanggal 23 Juni 2018 s/d tanggal 21 Agustus 2018;
6. Perpanjangan I oleh Wakil Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Tinggi
Nusa Tenggara Barat, sejak tanggal 22 Agustus 2018 s/d tanggal 20 September 2018;
7. Perpanjangan II oleh Wakil Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Tinggi
Nusa Tenggara Barat, sejak tanggal 21 September 2018 s/d 20 Oktober 2018;
Terdakwa di persidangan didampingi Penasihat Hukumnya :
M.TEDDY SETIAWAN,S.H.,M.H, Dkk, berkantor di Jalan Catur warga No. 13 Mataram,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Mataram tanggal 4 Juni 2018 No. 17/SK.PID.TPK/2023/PN.MTR;
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram tersebut;
Setelah membaca :
- Penetapan Ketua Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram
tanggal 15 Maret 2023 No. 12/Pid.Sus-TPK/2018/PN.Mtr, tentang Penunjukan Majelis
Hakim;
- Penetapan Ketua Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram
tanggal 23 Maret 2023 No. 12/Pid.Sus/TPK/2023/PN.Mtr, tentang Penetapan Hari Sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa, serta memperhatikan bukti
surat dan barang bukti dipersidangan;
Setelah mendengar pembacaan Tuntutan Pidana Penuntut Umum, pada pokoknya sebagai
berikut :
1. Menyatakan terdakwa GILANG RAHMAN,S.H tidak terbukti bersalah melakukan tindak
pidana sebagaimana didakwakan pada dakwaan Primair dan agar dibebaskan dari
dakwaan Primair tersebut ;
2. Menyatakan terdakwa GILANG RAHMAN,S.H terbukti bersalah melakukan tindak
pidana “KORUPSI“ sebagaimana yang didakwakan pada dakwaan Subsidair melanggar
ketentuan pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 jo pasal 64 ayat (1) KUH Pidana ;
3. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa GILANG RAHMAN,S.H dengan pidana penjara
selama 4 (empat) tahun dan 6 (enam) bulan, dikurangkan selama terdakwa ditahan dan
membayar JIHAN AMALIA Sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), subsiadir 3
(tiga) bulan kurungan.
4. Menetapkan agar terdakwa membayar uang pengganti sebesar Rp. 382.041.250,- (tiga
ratus delapan puluh dua juta empat puluh satu ribu dua ratus lima puluh rupiah). Apabila
terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah
putusan pengadilan telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat
disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Apabila terdakwa
tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka
diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun.
5. Menyatakan terdakwa tetap ditahan Rutan Mataram ;
6. Menyatakan barang bukti berupa :
1. 1 (satu) fotocopy legalisir buku data Kontribusi Konsolidasi BPR se- NTB (PD. BPR
NTB Dompu);
2. Asli 1 (satu) buku Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Tahun Buku 2016 PD. BPR
NTB Dompu;
3. 1 (satu) buku Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun Buku 2016 PD. BPR NTB
Lombok Tengah;
4. 1 (satu) unit lemari / rak Server yang terdiri dari :
- 5 (lima) buah server, Windows Server 2016 processor Intel (R) Xeon (R) CPU E5-
2609 v3 @ 1.90GHz 1.90 GHz dan 4 (empat) buah server OS Linux (tidak
berfungsi);
- Installed memory (RAM) 16,0 GB (15,5 GB usable);
- System type 64-bit Operating System, x64-based processor;
- Pen and Touch No Pen or Touch Input is available for this Display;
- Computer name, domain, and workgroup settings;
- Computer name WIN-8J1MPK10F6G;
- Full computer name WIN-8J1MPK10F6G;
- Computer description;
- Workgroup WORKGROUP;
- Windows activation;
- Windows is activated Read the Microsoft Software License Terms;
- Product ID 00376-40000-00000-AA947;
- 1 (satu) buah Mikrotik Routerboard;
- 1 (satu) buah Switchhub Allied Telesis;
- 1 (satu) buah PC Router (Linux);
- 1 (satu) unit UPS APC 5000 VA dalam kondisi mati & tidak bisa dipakai;
Dikembalikan kepada BPR NTB Lombok Timur.
5. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir SK Pengangkatan
6. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Permendagri No.22 Tahun 2006;
7. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Perda. No.10 Tahun 2007 tentang PD BPR
NTB;
8. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Akta Konsolidasi;
9. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Sk. Bank Indonesia;
10. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Rincian modal disetor Bank 2 tahun terakhir;
11. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Rencana kerja tahun 2016;
12. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Rencana kerja tahun 2017;
13. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Laporan pertanggungjawaban Direksi Tahun
2016;
14. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir SK.Gubernur NTB No. 500-487 tahun 2017
tentang pembagian dan penggunaan laba PD BPR NTB per 31 Desember 2016;
15. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Penerimaan kontribusi konsolidasi PD BPR
NTB;
16. 4 (empat) rangkap copy dan legalisir SOP Pengadaan Barang & Jasa PD BPR NTB Lombok
Barat;
17. 4 (empat) rangkap copy dan legalisir SOP Pengadaan Barang & Jasa PD BPR NTB Lombok
Barat;
18. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat OJK tahun 2016 tentang LHP;
19. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat OJK tahun 2017 tentang LHP;
20. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat Kepala LKPP ke BPKP Perwakilan
Jateng;
21. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat Putra Ekonomi tentang Proses
Percepatan Penggabungan PD BPR NTB;
22. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Kwitansi pembayaran IT ke PT USSI tahap I;
23. 4 (empat) rangkap foto capy dan legalisir Surat ke OJK tentang Permohonan Izin
Prinsip Konsolidasi PD BPR NTB se-NTB;
24. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir RUPS-LB tanggal 2 Februari 2016;
25. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat dan bukti pelatihan Syariah;
26. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat Study Banding ke Aceh;
27. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat dan bukti kontribusi Konsolidasi yang
disetor ke Bendahara;
28. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat dan bukti kontribusi Konsolidasi yang
disetor ke Saudara Muhammad Fadlu;
29. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Kwitansi pengambilan uang oleh Saudara
Muhammad Fadlu di Bendahara;
30. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat kontribusi pelatihan di Hotel Aston
dan bukti pembayaran pelatihan yang diterima Saudara Muhammad Fadlu;
31. 1 (satu) buku foto copy legalisir Rencana kerja tahunan tahun;
32. 1 (satu) buku foto copy legalisir Rancana kerja tahunan tahun 2016;
33. 4 (empat) buku copy legalisir Buku besar harian Konsilidasi PD. BPR. NTB Lombok
Timur;
34. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsilidasi 02/02/2016;
35. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat pembayaran Kontribusi Konsolidasi
09/02/2016;
36. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran Konsolidasi 15/02/2016;
37. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat konstribusi konsolidasi 28/01/2016;
38. 4 (empat) surat foto copy legalisir Iuran konsolidasi 16/03/2016;
39. 4 (empat) surat foto copy legalisir Pembayaran konstribusi konsolidasdi 15/03/2016;
40. 4 (empat) surat foto copy legalisir Biling Statment/ Pembayaran Aplikasi PT. USSI;
41. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsolidasi 18/8/2016;
42. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsolidasi 19/9/2016;
43. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat peryataan kontribusi konsolidasi 13/09/2016;
44. 4 (empat) surat foto copy legalisir Pembayaran server 05/10/2016;
45. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsolidasi 7/10/2016;
46. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat pembayaran konstribusi 04/10/2016;
47. 4 (empat) surat foto copy legalisir Pembayaran server 17/10/2016;
48. 4 (empat) surat foto copy legalisir Ongkos kirim server 16/11/2016;
49. 4 (empat) buku copy legalisir Buku besar harian biaya pelatihan PD. BPR NTB Lombok
Timur;
50. 4 (empat) buku foto copy legalisir Kontribusi pelatihan Tim IT 13/09/2016;
51. 4 (empat) buku foto copy legalisir Konstribusi pelatihan Tim IT 19/09/2016;
52. 1 (satu) surat foto copy legalisir SK Mutasi pegawai 04/10/2010;
53. 1 (satu) buku Foto Copy Legalisir Laporan Pertanggung-jawaban Direksi pada Rapat
Umum Pemegang Saham PD. BPR NTB Lombok Timur Tahun Buku 2016;
54. 1 (satu) buku Copy Legalisir Rancana kerja tahunan PD. BPR NTB Lombok Timur Tahun
2017.
55. 1 (satu) bundel Foto Copy Legalisir RKT BPR NTB Sumbawa Tahun 2016;
56. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 01/Tim.Kons/01/2016, tanggal 28 Januari 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 20.000.000,- (kwintasi
terlampir);
57. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 11/Tim.Kons/03/2016, tanggal 15 Maret 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 30.000.000,- (kwintasi
terlampir);
58. Foto Copy Legalisir Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor: 384/011/BPR
SBW/Dir/999/UM tanggal 4 Mei 2016 senilai Rp. 480.600.000,-, pengadaan Aplikasi
Core Banking IBS Realtime (kwitansi terlampir);
59. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 24/Tim.Kons/05/2016, tanggal 24 Mei 2016 perihal
undangan mengikuti dasar-dasar perbankan Syaria (kwintasi terlampir);
60. Foto Copy Legalisir Perjanian Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan (Managed
Services) Jaringan USSI Link Solution dengan PT. INFOKOM.EXE dengan kontrak
No.: 03/BPR NTB/Jaringan/SPK/6/2016 tanggal 20 Juni 2016 kontrak senilai Rp.
153.305.300,-(kwitansi terlampir);
61. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 043/Tim.Kons/08/2016, tanggal 18 Agustus 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 50.000.000,- (kwintasi
terlampir);
62. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 045/Tim.Kons/09/2016, tanggal 9 September 2016
perihal undangan mengikuti pelatihan Tim IT. (kwintasi terlampir);
63. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 048/Tim.Kons/09/2016, tanggal 13 September 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi tahap II sebesar Rp. 50.000.000,- (kwintasi
terlampir);
64. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 050/Tim.Kons/05/2016, tanggal 15 September 2016
perihal undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi Core Banking Hasil Assesment.
(kwintasi terlampir);
65. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 58/Tim.Kons/10/2016, tanggal 4 Oktober 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 100.000.000,- (kwintasi
terlampir);
66. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 24/Tim.Kons/10/2016, tanggal 21 Oktober 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 15.000.000,- (kwintasi
terlampir);
67. Fotocopy SK Gubernur tentang Pengangkatan Direksi PD.BPR NTB Sumbawa Barat
Masa bakti 2015-2019 tanggal 24 November 2015 ditanda tangani oleh M. Zainul
Majdi;
68. Fotocopy Peraturan Daerah Nusa Tenggara Barat (PERDA) Nomor 10 Tahun 2007
Tentang Bank Perkreditan Rakyat Nusa Tenggara Barat Tanggal 29 Desember 2007
ditanda tangani oleh Lalu Serinata;
69. Fotocopy SK Gubernur tentang pengangkatan TIM Konsolidasi tanggal 04 Januari
2016 ditanda tangani oleh M. Zainul Majdi;
70. Fotocopy Undangan pembentukan Tim Konsolidasi bertempat di ruang rapat Biro
ekonomi Setda NTB tanggal 08 Januari 2016 yang dilampirkan dengan Resume
Pembentukan Tim Surat N0.031/PERB WIL/I/ 2016 tanggal 13 Januari 2016 ditanda
tangani oleh Muhammad Fadlu;
71. Fotocopy Berita Acara RUPS-LB dan Surat Kuasa Pemda KSB 02 Februari 2016;
72. Fotocopy Kegiatan TIM Kerja 04 Februari 2016;
73. Fotocopy Pengumuman Koran Penggabungan 04 Maret 2016;
74. Fotocopy RKT BPR NTB Sumbawa Barat 2016 Tanggal 11 Januari 2016;
75. Fotocopy Surat Percepatan Penggabungan 13 April 2016;
76. Fotocopy Penegasan MoU dan penunjukan KAP 15 April 2016;
77. Fotocopy Evaluasi Penyelesaian Tugas Tim Konsolidasi 18 April 2016;
78. Fotocopy Undangan Pembahasan Rancangan Konsolidasi 16 Mei 2016;
79. Fotocopy Pertemuam Tim IT Konsolidasi dg Tim USSI 26 September 2016;
80. Fotocopy Evaluasi hasil kerja Tim Konsolidasi 27 September 2016;
81. Copy Surat permintaan Laporan Pertanggungjawaban kontribusi Dana Kosolidasi 20 Juli
2017.
82. Fotocopy Berita Acara Rapat Direksi PD.BPR NTB Se NTB Tentang Penentuan
Kontribusi Biaya Konsolidasi PD.BPR NTB Tanggal 28 Desember 2015;
83. Fotocopy Pembayaran tahap pertama, tanggal bayar 01 Februari 2016 ke rekening
Jihan Amalia,S No.022.22.00002.04-1 Sebesar Rp.20.000.000,- Surat
N0.01/Tim.Kons/01/ 2016 tanggal 28 Januari 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI
YOGANTARA dan Lalu Teguh Maulana;
84. Fotocopy Pembayaran tahap Kedua , tanggal bayar 08 Maret 2016 ke rekening Jihan
Amalia,S No. 022.22.00002.04-1 Sebesar Rp.20.000.000,- Surat N0.04/Tim.Kons/01/
2016 tanggal 09 Februari 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan
Lalu Teguh Maulana;
85. Fotocopy Pembayaran tahap Ketiga, tanggal bayar 16 Maret 2016 ke rekening Jihan
Amalia,S No. 022.22.00002.04-1 Sebesar Rp.30.000.000,- Surat N0.11/Tim.Kons/01/
2016 tanggal 15 Maret 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan
Lalu Teguh Maulana;
86. Fotocopy Pembayaran tahap keempat, tanggal bayar 22 Agustus 2016 ke rekening
Muhammad Fadlu No. 4737.01. 017044.53.9 Sebesar Rp.30.000.000,- Surat No.
043/Tim.Kons/08/ 2016 tanggal 18 Agustus 2016 ditanda tangani oleh Muhammad
Fadlu;
87. Fotocopy Pembayaran tahap Kelima, tanggal bayar 19 Oktober 2016 ke rekening
Muhammad Fadlu No. 4737.01.017044.53.9 sebesar Rp.50.000.000,- Surat
N0.048/Tim.Kons/09/2016 tanggal 13 September 2016 ditanda tangani oleh
Muhammad Fadlu;
88. Fotocopy Bersamaan Pembayaran biaya kontribusi pendididkan IT Tanggal bayar 19
Oktober 2016 ke rekening Muhammad Fadlu No. 4737.01.017044.53.9 Sebesar Rp
6.900.000,- Surat N0.050/Tim.Kons/09/2016 tanggal 15 September 2016 ditanda
tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA.
89. Fotocopy Undangan Rapat Tim Konsolidasi tentang Pembahasan Rancangan Konsolidasi
dll bertempat di Ruang rapat Biro Ekonomi Setda NTB tanggal 15 Februari 2016 Surat
No.15/Tim.Kons/02/2016 tanggal 12 Februari 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI
YOGANTARA dan Lalu Teguh Maulana;
90. Fotocopy Undangan Sosialisasi dan Pembahasan Konsolidasi bertempat di Hotel
Jayakarta tanggal 19-20 Februari 2016 Surat N0.07/Tim.Kons/02/ 2016 tanggal 16
Februari 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan Lalu Teguh
Maulana;
91. Fotocopy Undangan Rapat sosialisasi Oleh ICON Plus Jakarta dan Pembahasan kerja
sama dengan PT USSI Bandung bertempat di Rumah makan / Lesehan Green Asri
sayang-sayang Mataram Tanggal 8 April 2016 dan proses pengadaan di internal
PD.BPR KSB Surat No.14/Tim. Kons/04/ 2016 tanggal 04 April 2016 ditanda tangani
oleh KADEK DWI YOGANTARA dan Lalu Teguh Maulana;
92. Fotocopy Surat dari Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda NTB Tentang
Proses Percepatan Penggabungan PD.BPR NTB Surat N0. 500/220/EKON-III/2016 tgl
13 April 2016 ditanda tangani oleh Dr.Nengah Pasek Adi. MM;
93. Fotocopy Surat dari Biro Ekonomi Setda NTB tentang Penegasan MoU dan
Penunjukan KAP Surat No.500/225/ EKON-III/2016 tanggal 15 April 2016 ditanda
tangani oleh Dr.Nengah Pasek Adi .MM;
94. Fotocopy Lampiran dan Kerja sama dengan PT USSI Aplikasi Core Banking ditanda
tangani di Lombok Raya tanggal 08 April 2016 Rp 145.200.000 Pembayaran Tahap
pertama 28 April 2016 sebesar Rp. 72.600.000,- Ke rek.PT.USSI No.
130.000.5499747 Bank Mandiri Jadwal implementasi Kwitansi Tagihan dari PT USSI
12 April 2016 Kwitansi Transfer BPR 28 April 2016 ke PT USSI;
95. Fotocopy Undangan Rapat Evaluasi Penyelesaian Tugas-tugas masing-masing Tim
bertempat Ruang Rapat PD.BPR NTB Lobar tgl 21 April 2016 Surat
No.19/Tim.Kons/04/ 2016 tgl 18 April 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI
YOGANTARA dan Lalu Teguh Maulana;
96. Fotocopy Undangan Perbaikan rancangan Konsolidasi Surat N0.22/Tim.Kons/05/
2016 tanggal 11 Mei 2016 ditanda tangani oleh Muhammad Fadlu dan Lalu Teguh
Maulana;
97. Fotocopy Undangan rapat Pembahasan Rancangan Konsolidasi bertempat di Ruang
Rapat Biro Ekonomi Tanggal 18 Mei 2016 Surat N0.23/Tim.Kons/05/ 2016 tanggal
16 Mei 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan Lalu Teguh
Maulana;
98. Fotocopy Undangan mengikuti Assesment Aplikasi Core Banking IBS Real Time
Surat N0.35/Tim.Kons/06/ 2016 tgl 10 Juni 2016 ditandatangani oleh Muhammad
Fadlu dan Lalu Teguh Maulana;
99. Fotocopy Undangan Pengadaan Hardwere Surat N0.39/Tim.Kons/07/ 2016 tanggal 12
Juli 2016 ditanda tangani oleh Muhammad Fadlu dan Lalu Teguh Maulana;
100. BA Rapat Direksi se NTB tentang Penentuan Tambahan Kontribusi biaya Konsolidasi
Tanggal 29 Agustus 2016;
101. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan TIM IT Surat N0.045/Tim.Kons/09/
2016 tanggal 09 September 2016 ditanda tangani oleh Muhammad Fadlu;
102. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi core Banking hasil
Assesment Surat N0.047/Tim.Kons/09/ 2016 tgl 13 September 2016 ditanda tangani
oleh Muhammad Fadlu;
103. Fotocopy Surat Pembayaran kontribusi Konsolidasi Tahap II Surat
N0.048/Tim.Kons/09/ 2016 tanggal 13 September 2016 ditanda tangani oleh
Muhammad Fadlu;
104. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi core Banking hasil
Assesment Surat No.050/Tim.Kons/09/2016 tgl 15 September 2016 ditanda tangani oleh
KADEK DWI YOGANTARA.SP;
105. Fotocopy Undangan Koordinasi tindak lanjut Konsolidasi PD.BPR NTB Surat
No.053/ Tim.Kons/09/ 2016 tanggal 22 September 2016 ditanda tangani oleh KADEK
DWI YOGANTARA.SP;
106. Fotocopy Surat undangan mengikuti Evaluasi Hasil Temuan UAT Aplikasi Core
Banking Surat No.054/Tim.Kons/09/ 2016 tgl 22 September 2016 ditanda tangani oleh
KADEK DWI YOGANTARA.SP;
107. Fotocopy Surat Tim IT Konsolidasi ke Ketua Tim Konsolidasi tentang hasil UAT
Surat No.01/Tim IT/IX/2016 tanggal 23 September 2016 Fotocopy Surat undangan
Koordinasi Tindak lanjut Konsolidasi PD.BPR NTB bertempat di Sekretariat Kantor
Pusat PD.BPR NTB Mataram tanggal 27 September 2016 Surat No.055/Tim.Kons/09/
2016 tanggal 22 September 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI
YOGANTARA.SP;
108. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan User Surat N0.57/Tim.Kons/10/ 2016
tanggal 04 Oktober 2016 ditanda tangani oleh Muhammad Fadlu dan Lalu Teguh
Maulana;
109. Fotocopy Surat Permintaan Pembayaran Kontribusi Konsolidasi Surat
No.58/Tim.Kons/10/ 2016 tanggal 04 Oktober 2016 ditanda tangani oleh Muhammad
Fadlu dan Lalu Teguh Maulana;
110. Fotocopy Surat persiapan migrasi Data, Stress Test Aplikasi IBS dan Jaringan Online
Surat No.04/Tim-AK & IT/X/2016 tanggal 20 Oktober 2016 Dokumen rekap proses
Strees Test PD.BPR NTB KSB Tanggal 24 Oktober 2016.
111. Fotocopy legalisir 4 (empat) buah buku Rencana Kerja Tahunan (RKT) PD. BPR
NTB Lombok Barat Tahun Buku 2016
112. 1 (satu) bundel foto copy dokumen kontrak pekerjaan pengembangan dan
implementasi aplikasi core–banking IBS realtime niai kontrak Rp.110.000.000,- TA
2016 Instansi Penyedia PT. USSI;
113. 1 (satu) lembar foto copy rincian pengeluaran konsolidasi Tahun 2016, tanggal 15 Mei
2017;
114. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal 5
Februari 2016 sebesar RP.20.000.000,-;
115. 1 (satu) lembar foto copy surat Tim Konsolidasi Nomor : 01/Tim.Kons/01/2016, 28
Januari 2016 perihal : pembayaran kontribusi konsolidasi;
116. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal 10
Maret 2016 sebesar Rp.20.000.000,-;
117. 1 (satu) lembar foto copy surat Tim Konsolidasi No : 04/ Tim.Kons/01/2016, 9
Februari 2016 perihal : pembayaran kontribusi konsolidasi;
118. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal 24
Maret 2016 sebesar Rp.30.000.000,-;
119. 1 (satu) lembar foto copy surat Tim Konsolidasi Nomor : II/Tim.Kons/03/2016, 15
Maret 2016 perihal : pembayaran kontribusi konsolidasi;
120. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal 25
Mei 2016 sebesar Rp.14.000.000,-;
121. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi penerimaan sebesar Rp.14.000.000 tgl 27 Mei
2016;
122. 1 (satu) lembar copy slip setoran PT. BRI sebesar Rp.1.938.750 tgl 13 September
2016;
123. 1 (satu) lembar foto copy surat tim konsolidasi Nomor: 045/Tim.Kons/09/2016
tanggal 9 September 2016 perihal : undangan mengikuti pelatihan Tim IT;
124. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi untuk pembayaran kontribusi pelatihan UAT (hotel
aston) sebesar rp.6.900.000 tanggal 27 September 2016;
125. 1 (satu) lembar foto copy surat tim konsolidasi No : 050/Tim.Kons/09/2016 tgl 15
September 2016 perihal undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi Core Banking
Hasil Assesment;
126. 1 (satu) lembar foto copy daftar nama peserta UAT (Tim–12);
127. 1 (satu) lembar copy slip setoran Bank NTB sebesar Rp.30.000.000 tgl 30 September
2016;
128. 1 (satu) lembar copy slip setoran Bank NTB sebesar Rp.1.900.000,- tgl 12 Oktober
2016;
129. 2 (dua) lembar foto copy surat tim konsolidasi Nomor: 057/Tim. Kons/10/2016
tanggal 04 Oktober 2016 perihal : undangan pelatihan user;
130. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi sebesar Rp. 33.000.000 tanggal 27 Mei 2016 untuk
biaya Impl online realtime aplikasi core banking BPR versi IBS dan biaya transport
dan akomodasi (pembayaran tahap I);
131. 1 (satu) lembar copy slip setoran Bank Mandiri sebesar Rp.33.000.000,- tgl 27 Mei
2017;
132. 1 (satu) lembar foto copy berita acara tanggal 19 bulan september 2016;
133. 1 (satu) lembar foto copy daftar hadir rapat tanggal 19 September 2016;
134. 1 (satu) lembar foto copy surat Nomor: 153.09.Dir/ BPR-NTB Mtr/2016 perihal:
mohon petunjuk pembayaran kontribusi konsolidasi PD. BPR NTB se-NTB;
135. 2 (dua) Lembar copy berita acara rapat direksi PD. BPR NTB se–NTB tgl 28 Desember
2015;
136. 1 (satu) lembar foto copy daftar hadir rapat tanggal 28 Desember 2015;
137. 2 (dua) Lembar copy berita acara rapat direksi PD. BPR NTB se–NTB tgl 29 Agustus
2016;
138. 1 (satu) lembar foto copy daftar hadir rapat tanggal 29 Agustus 2016;
139. 1 (satu) bundel foto copy rencana kerja tahunan PD. BPR NTB Mataram Tahun Buku
2016;
140. 1 (satu) bundel foto copy revisi rencan kerja PD. BPR NTB Mataram Tahun Buku
2016;
141. 1 (satu) buku asli dokumen biaya konsolidasi PD. BPR NTB.
142. 1 (satu) buah buku asli / fotocopy legalisir buku tabungan Bank BRI Britama Unit
Selong Kota Selong Nomor Rek 4737.01.017044-53.9 an. MUHAMMAD FADLU,
SH;
Dikembalikan kepada Terdakwa.
143. 1 (satu) buah buku asli / fotocopy legalisir buku tabungan SIMPEDA Bank NTB
Cabang Gerung Nomor Rekening 022.22.00002.04-1 an. Konsolidasi BPR NTB/
JIHAN AMALIA S., SE;
144. 1 (satu) lembar asli/ fotocopy legalisir surat undangan No : 005/439/EKON tanggal 25
Januari 2016 Perihal Undangan RUPS-LB
7. Menetapkan biaya perkara sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) dibebankan kepada
terdakwa;
Setelah mendengar pembelaan Terdakwa dan Team Penasihat Hukum Terdakwa pada
pokoknya menyampaikan permohonan agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini berkenan memberikan putusan :
- Menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana korupsi sebagaimana dakwaan jaksa;
- Membebaskan terdakwa dari dakwaan dan tuntutan pemidanaan yang diajukan Jaksa Penuntut
Umum;
- Membebaskan terdakwa dari denda dan uang pengganti;
- Melakukan rehabilitasi terhadap nama baik dan martabat terdakwa;

Setelah mendengar Replik dari Penuntut Umum terhadap pembelaan Terdakwa dan team
Penasihat Hukum Terdakwa, pada pokoknya tetap dengan tuntutannya;
Setelah mendengar duplik lisan dari team Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya
tetap dengan pembelaannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum, didakwa
berdasarkan surat Dakwaan No. Reg. Perk. PDS-04 / MATARAM / 03 / 2023 tanggal 31 Maret
2023 sebagai berikut :
PRIMAIR :
--------- Bahwa terdakwa GILANG RAHMAN,S.H selaku Ketua Tim Perubahan dan Penggabungan
Bentuk Badan Hukum PD. BPR NTB menjadi PT. Bank BPR NTB berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur NTB Nomor 503–89 Tahun 2016 tanggal 26 Januari 2016, bersama-sama dengan
APRIANSYAH,SH (dilakukan penuntutan secara terpisah), pada bulan Januari 2016 sampai dengan
bulan Pebruari 2017 atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu pada tahun 2016 sampai dengan
tahun 2017, bertempat di sekretariat Tim Konsolodasi PD BPR NTB di Kantor Pusat PD BPR NTB
Mataram, Komplek Ruko Pasar kebon Roek No. 2-3 Jl. Adi Sucipto Ampenan Kota Mataram atau
setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya
berdasarkan ketentuan pasal 35 ayat (2) Undang-Undang No 46 tahun 2009 tentang Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi, telah melakukan atau turut serta melakukan melakukan beberapa perbuatan,
ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, yakni
perbuatan melawan hukum berupa melakukan pengeluaran tetapi tidak didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih, bertentangan dengan Pasal
61 Ayat (1) PP No 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
bertentangan dengan Pasal Pasal 4 Ayat (2) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah serta keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan
bukti bukti administrasi yang dapat dipertanggung-jawabkan serta Setiap pengeluaran atas beban
APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah bertentangan dengan Pasal Pasal 132
Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang
lain sejumlah Rp. 1.063.582.500 (satu milyar enam puluh tiga juta lima ratus delapan puluh dua ribu
lima ratus rupiah) yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara yaitu PD BPR
NTB se-NTB sejumlah Rp. 1.063.582.500 (satu milyar enam puluh tiga juta lima ratus delapan
puluh dua ribu lima ratus rupiah) sesuai Laporan Hasil Audit perhitungan kerugian keuangan negara
oleh BPKP Perwakilan NTB Nomor: LAPKKN-676/PW23/5/2017 tanggal 22 Desember 2017 atau
setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :
o Berawal dari rencana konsolidasi dan perubahan bentuk badan Hukum PD BPR NTB menjadi
PT Bank BPR, diselenggarakan RUPS pada tanggal 28 Desember 2015, yang dihadiri oleh
jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) pada PD BPR NTB se-NTB dengan pembahasan
penentuan kontribusi biaya konsolidasi PD BPR NTB se-NTB, dengan hasil rapat tersebut di
antaranya :
-Disepakati bahwa sumber anggaran pelaksanaan konsolidasi PD BPR NTB berasal dari PD
BPR NTB se-NTB masing-masing sebesar Rp. 100.000.000,- sehingga berjumlah Rp.
800.000.000,- dengan cara disetor ke rekening Bendahara Tim Konsolidasi No:
022.22.00002.04-1 atas nama Konsolidasi BPR NTB/M.RIFKI, SE pada PT. Bank NTB
Cabang Gerung.
o Bahwa untuk pelaksanaan konsolidasi dan perubahan bentuk badan Hukum PD BPR NTB
menjadi PT Bank BPR dibentuk Tim Konsolidasi dan Perubahan Bentuk Badan Hukum PD
BPR NTB menjadi PT Bank BPR berdasarkan SK Gubernur NTB Nomor : 503-89 Tahun 2016
tanggal 26 Januari 2016, dengan komposisi keanggotaan sebagai berikut :
o

No Nama/Jabatan Kedudukan

1 Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. NTB Pembina


2 Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Prov. NTB Pengarah
3 Kabag Sarana Perekonomian Daerah pada Biro Adm. Perekonomian Setda Penanggung Jawab
Prov. NTB
4 Kasubbag Perusda dan BUMD pada Bagian Sarana Perekonomian Daerah Koordinator
Biro Adm. Perekonomian Setda Prov. NTB
5 GILANG RAHMAN, SP (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa) Ketua
6 RIZKY APRIANSYAH, SH (Dirut PD. BPR NTB Lombok Timur) Wakil Ketua
7 OZAN PUTRA, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Barat) Sekretaris
8 Ria Prayuniarti, SP (Direktur PD. BPR NTB Lombok Tengah) Wakil Sekretaris
9 M.RIFKI, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Barat) Bendahara
10 Rohati S.Sos (Kasi Umum pada PD. BPR NTB Lombok Barat) Wakil Bendahara
TIM LEGALITAS
11 Prof. Dr. M. Galang Asmara, S, M.Hum (Penasihat Investasi) Ketua Tim I
12 Kasubbag Rancangan Peraturan Perda pada Biro Hukum Setda Prov NTB Anggota
13 Hasan, SE (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa Barat) Anggota
14 Anhar, SH (Dewan Pengawas PD. BPR NTB Mataram) Anggota
15 Ibrahim, SH (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
16 Drs. Lukman (Dirut PD. BPR NTB Bima) Anggota
17 Hendro Budianto, SE (Kepala Bagian IT pada PD. BPR Lombok Tengah) Anggota
TIM AKUNTANSI DAN IT
18 Dr. Firmansyah (Penasihat Investasi) Ketua Tim II
19 Haryanto, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Timur) Anggota
20 Agus Salim,SE (Kepala Divisi Pemasaran PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
21 Jufrin Abdullah, S.Sos (Dirut PD. BPR NTB Dompu) Anggota
22 Sugeng Wijanarko (Kepala Bagian IT pada PD. BPR NTB Lombok Barat) Anggota
TIM SDM DAN UMUM
23 Dr. Ir. Sadikin Amir (Penasihat Investasi) Ketua Tim III
24 Ahmad Afifi, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
25 Johariah, SE (Dirut PD. BPR NTB Mataram) Anggota
26 Hafit Wahyudi, SE (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lotim) Anggota
27 Mastur, SE (Kepala Divisi Pemasaran pada PD. BPR NTB Lombok Timur) Anggota
28 Idham, SE (Staf Perusda dan BUMD pada Bag. Sekda Biro Adm. Anggota
Perekonomian Setda Prov. NTB)
o Terdakwa GILANG RAHMAN,S.H selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan
MUHAMMAD FADLU, SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi mempimpin dan
mengendalikan Tim Konsolidasi, membuat dan menandatangani surat-surat permintaan dana
konsolidasi kepada para Direktur PD. BPR NTB se-NTB, menandatangani surat-surat dan
dokumen yang ber-hubungan dengan belanja dan pengeluaran dana lainnya, serta menyetujui
belanja dan pengeluaran dana lainnya berkaitan dengan dana Konsolidasi, serta membuat
pertanggung jawaban penggunaan dana Konsolidasi.
o Terdakwa GILANG RAHMAN,S.H selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan RIZKY
APRIANSYAH,S.H, SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi dalam melaksanakan seluruh
kegiatan Konsolidasi juga bersama-sama dengan Dr. Ir. I NENGAH PASEK , MM.
o Pada tanggal 2 Februari 2016, dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPS-LB) tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah (PD) menjadi
Perseroan Terbatas (PT) Sekaligus Penggabungan (Konsolidasi) Tingkat Provinsi, yang dihadiri
oleh Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Provinsi NTB, Pemegang Saham dan Kuasa
Pemegang Saham Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB dan terdakwa juga termasuk turut hadir
dalam rapat RUPS-LB tersebut. Hasil RUPS-LB dibuat Berita Acara yang berisi hal-hal sebagai
berikut:
- Alasan perubahan bentuk baddan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan
Terbatas diantaranya amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 334 ayat 2;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai perubahan badan hukum dari Perusahaan Daerah
menjadi Perseroan Terbatas;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai pembubaran badan hukum Perusahaan Daerah;
- Komposisi kepemilikan saham Pemerintah Provinsi NTB sebesar 51% dan Pemerintah
Kabupaten/Kota 49% dari modal dasar sebesar Rp. 500.000.000.000,-
- Kesepakatan mengenai nama PT. Bank BPR NTB;
- Kesepakatan tempat Kantor Pusat di Mataram.
o Bahwa Terdakwa GILANG RAHMAN, S.H selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan
RIZKY APRIANSYAH, SH Wakil Ketua Tim Konsolidasi serta bersama dengan Dr. Ir.
OZAN PUTRA, MM dalam mengelola anggaran/dana Konsolidasi, tidak membuat RAB,
Rencana Kerja dan rencana waktu, padahal hal itu diperlukan untuk memperoleh kepastian
jumlah anggaran dan lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan item kegiatan dan
tugas-tugas konsolidasi.
o Kemudian untuk memberi kesan bahwa Tim Konsolidasi melaksanakan kegiatan konsolidasi telah
memiliki kepastian jumlah anggaran dan lama waktu yang diperlukan, terdakwa menunjukkan
seolah-olah telah disiapkan dokumen TOR tersebut, padahal TOR tersebut sebenarnya tidak
pernah dibuat, hal ini dapat diketahui dari Berita Acara Rapat Rapat Evaluasi Kinerja Tim
Konsolidasi tanggal 27 September 2016, yang dihadiri oleh jajaran Direksi (Direktur Utama
dan Direktur) PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat beserta Tim Konsolidasi PD. BPR NTB
bertempat di Kantor PD. BPR NTB Mataram yang menyatakan telah sepakati untuk membuat
TOR sebagai panduan penggunaan dana konsolidasi oleh tim konsolidasi yang akan disusun
oleh RIZKY APRIANSAYAH, SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi.
o Dalam pengelolaan dana konsolidasi, Terdakwa selau Ketua Tim Konsoliasi bersama RIZKY
APRIANSYAH, SH tidak pernah membuat alur dan mekanisme pengelolaan keuangan secara
pasti, maka dalam pelaksanaannya dilaksanakan dengan mulai dari adanya daftar kebutuhan,
kemudian sekretaris atau wakil ketua atau bagian-bagian tugas lainnya mengajukan kepada
Ketua Tim untuk mendapatkan disposisi/persetujuan terdakwa selaku Ketua Tim, dari disposisi
ini sebagai dasar mencairkan dana, barulah sekretaris atau wakil Ketua atau bagian-bagian tugas
lainnya meminta kepada Bendahara untuk mengeluarkan uang untuk dibelanjakan, selain itu
Terdakwa selaku Ketua Tim juga menyetujui adanya suatu tahapan melakukan belanja atau
pembayaran terlebih dahulu, kemudian Terdakwa selaku Ketua Tim memperioleh laporan dan
kemudian menunjukkan persetujuannya dengan menanadatangani semua dokumen maupun
kwitansi belanja dan pembayaran lainnya, tanpa memepertanyakan atau melakukan kcomplain
atau keberatan.
o Bahwa dari semua jumlah permintaan penyetoran kontribusi dana konsolidasi dari masing-
masing BPR se-NTB telah diterima dan dikelola oleh terdakwa bersama denga RIZKY
APRIANSYAH, SH sebagai berikut :
RINCIAN PENERIMAAN DANA YANG DITERIMA DAN DIKELOLA OLEH TIM KONSOLIDASI

Jumlah Setoran
No Rekening
Bima Dompu Sumbawa Sumbawa Barat Lotim Loteng Lobar Mataram Total

1 Nomor Rek. 022.00.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/M.RIFKI

- Setoran Konsolidasi 70.000.000 120.000.000 170.000.000 70.000.000 170.000.000 20.000.000 120.000.000 100.000.000 840.000.000

- Pelatihan Syariah 24.500.000 21.000.000 24.500.000 14.000.000 28.000.000 28.000.000 28.000.000 14.000.000 182.000.000

- Pelatihan IT 17.100.000 15.200.000 24.700.000 5.700.000 32.300.000 44.900.000 19.000.000 1.900.000 160.800.000

- Fee dari PT.


USSI 90.000.000

- Bunga Bank 2.179.003

Sub Jumlah 111.600.000 156.200.000 219.200.000 89.700.000 230.300.000 92.900.000 167.000.000 115.900.000 1.274.979.003

2 Nomor Rek. 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/RIZKY APRIANSYAH, SH

- Setoran
Konsolidasi 80.000.000 80.000.000 95.000.000 80.000.000 80.000.000 80.000.000 30.000.000 - 525.000.000

- Pelatihan IT 13.466.250 2.688.750 10.777.500 8.839.000 28.226.250 3.877.500 22.410.000 8.838.750 99.124.000

- Bunga Bank 84.868

Sub Jumlah 93.466.250 82.688.750 105.777.500 88.839.000 108.226.250 83.877.500 52.410.000 8.838.750 624.208.868

Jumlah Keseluruhan : 1.899.187.871


o Bahwa terdakwa bersama dengan RIZKY APRIANSYAH, SH dalam menghimpun dan
mengelola dana-dana dari seluruh PD. BPR NTB se-NTB sebagai biaya Konsolidasi
sebagaimana tersebut di atas, diterima secara bertahap sebagai berkut :
1. Pada tanggal 9 Februari 2016, Ketua dan Sekretaris Tim Konsolidasi menerbitkan Surat
Nomor: 04/Tim.Kons/02/2016 perihal Pembayaran Kontribusi Konsolidasi yang
ditujukan kepada Direktur Utama PD. BPR NTB se- NTB, yang isinya bahwa dalam
rangka mendukung anggaran proses pembahasan raperda menjadi perda dibutuhkan
anggaran yang memadai, maka dimohon untuk dapat menyetorkan kontribusi biaya
konsolidasi tahap kedua sebesar Rp. 20.000.000,- melalui Rekening Nomor:
022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/M,RIFKI SH pada PT. Bank NTB
Cabang Gerung.
2. Pada tanggal 4 Oktober 2016 RIZKY APRIANSYAH,S.H selaku Wakil Ketua dan
BUDIMAN, S.H selaku Sekretaris Tim Konsolidasi menerbitkan Surat Nomor:
058/Tim.Kons/10/2016 perihal Pembayaran Kontribusi Konsolidasi yang ditujukan
kepada Direktur Utama PD BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat, yang isinya bahwa
berdasarkan hasil Rapat Evaluasi Kinerja Tim Konsolidasi oleh Direksi PD. BPR NTB
tanggal 27 September 2016, dalam rangka mendukung kelancaran operasional persiapan
konsolidasi PD BPR NTB maka dimohon untuk menyetorkan tambahan kontribusi
konsolidasi sebesar Rp. 100.000.000,- melalui Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n.
Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA, SE pada PT. Bank NTB Cabang Gerung.
3. Pada tanggal 28 Desember 2015, jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) pada
PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat melakukan rapat pembahasan penentuan
kontribusi biaya konsolidasi PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Baratdi Mataram. Hasil
rapat tersebut di antaranya :
- Disepakati bahwa sumber anggaran pelaksanaan konsolidasi PD. BPR NTB berasal
dari share biaya masing-masing PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat sebesar Rp.
100.000.000,-
- Pembayaran kontribusi biaya konsolidasi dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
dengan tahapan sebagai berikut :
 tahap pertama sebesar Rp. 20.000.000,-
 tahap kedua sebesar Rp. 20.000.000,-
 tahap ketiga sebesar Rp. 30.000.000,-
 tahap keempat sebesar Rp. 30.000.000,-
- Sepakat bahwa kegiatan tambahan di luar kesepakatan ini yang menyangkut sarana
dan prasarana yang diperlukan berkaitan dengan kebutuhan konsolidasi akan dibahas
kemudian dan dituangkan dalam kesepakatan bersama;
- Sepakat bahwa pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh tim
pelaksana melalui ketua tim dan dilaporkan kepada masing-masing direksi PD. BPR
NTB.
4. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
tindak lanjut dari surat tersebut berupa penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar
Rp. 160.000.000,- ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/M.RIFKI, SE dengan rincian sebagai berikut :
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) Keterangan
1. Lombok Barat 3 Februari 2016 20.000.000 Dibayar tunai
2. Lombok Tengah 28 Januari 2016 20.000.000 Transfer
3. Lombok Timur 2 Februari 2016 20.000.000 Transfer
4. Sumbawa 28 Januari 2016 20.000.000 Transfer
5. Bima 2 Februari 2016 20.000.000 Transfer
6. Dompu 2 Februari 2016 20.000.000 Transfer
7. Sumbawa Barat 1 Februari 2016 20.000.000 Transfer
8. Mataram 5 Februari 2016 20.000.000 Transfer
Jumlah 160.000.000

5. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
tindak lanjut dari surat tersebut berupa penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar
Rp. 140.000.000 ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/M.RIFKI, SE dengan rincian sebagai berikut:

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)


1. Lombok Barat 24 Februari 2016 20.000.000
2. Lombok Timur 15 Februari 2016 20.000.000
3. Sumbawa 16 Februari 2016 20.000.000
4. Bima 8 Maret 2016 20.000.000
5. Dompu 4 Maret 2016 20.000.000
6. Sumbawa Barat 8 Maret 2016 20.000.000
7. Mataram 10 Maret 2016 20.000.000
Jumlah 140. 000.000

6. Berdasarkan verifikasi dokumenberupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,


tindak lanjut dari surat tersebut berupa penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar
Rp. 180.000.000,- ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/M.RIFKI, SE dengan rincian sebagai berikut:
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)
1. Lombok Timur 16 Maret 2016 30.000.000
2. Sumbawa 17 Maret 2016 30.000.000
3. Bima 18 Maret 2016 30.000.000
4. Dompu 16 Maret 2016 30.000.000
5. Sumbawa Barat 16 Maret 2016 30.000.000
6. Mataram 24 Maret 2016 30.000.000
Jumlah 180. 000.000
7. Berdasarkan verifikasi dokumenberupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
setiap PD BPR NTB melakukan penyetoran dana ke Rekening No: 022.22.00002.04-1
a.n. Konsolidasi BPR NTB/M.RIFKI, SE sesuai jumlah peserta pelatihan yang dikirim
dengan rincian sebagai berikut:

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) ∑ Peserta


1. Lombok Barat 27 Mei 2016 28.000.000 8 orang
2. Lombok Tengah 26 Mei 2016 28.000.000 8 orang
3. Lombok Timur 25 Mei 2016 28.000.000 8 orang
4. Sumbawa 26 Mei 2016 24.500.000 7 orang
5. Bima 25 Mei 2016 24.500.000 7 orang
6. Dompu 25 Mei 2016 21.000.000 6 orang
7. Sumbawa Barat 25 Mei 2016 14.000.000 4 orang
8. Mataram 25 Mei 2016 14.000.000 4 orang
Pengembalian 90.000.000
Jumlah 272.000.000 52 orang
8. Pada tanggal 16 Juni 2016, PD. BPR NTB Lombok Barat melakukan penyetoran dana
konsolidasi ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/M.RIFKI, SE sebesar Rp. 30.000.000,-

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)

1. Lombok Barat 16 Juni 2016 30.000.000


Jumlah 30.000.000

9. Berdasarkan verifikasi dokumen terjadi pembukaan rekening untuk penyetoran


kontribusi dana konsolidasi sebesar Rp. 280.000.000,- ke Rekening Nomor:
4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/RIZY APRINSYAH, SH dengan
rincian sbb :
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) Keterangan
1. Lombok Barat 24 Agustus 2016 30.000.000
2. Lombok Tengah 18 Agustus 2016 80.000.000
3. Lombok Timur 18 Agustus 2016 30.000.000 Rekening Baru
4. Sumbawa 18 Agustus 2016 30.000.000 a.n. RIZKI
22 Agustus 2016 30.000.000 APRIANSYAH,
5. Bima
6 September 2016 20.000.000 SH
6. Dompu 22 Agustus 2016 30.000.000
7. Sumbawa Barat 22 Agustus 2016 30.000.000
Jumlah 280.000.000
10. Pada tanggal 9 September 2016, Wakil Ketua Tim Konsolidasi menerbitkan Surat
Nomor: 045/Tim.Kons/09/2016 perihal Undangan Mengikuti Pelatihan Tim IT yang
ditujukan kepada seluruh Direktur Utama PD. BPR NTB, yang isinya permohonan
kepada Direksi masing-masing PD. BPR NTB untuk menugaskan stafnya mengikuti
kegiatan pelatihan Tim IT yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 September 2016
s.d. 17 September 2016 bertempat di Hotel Aston Inn Mataram dengan biaya
kontribusi per orang sebesar Rp. 1.938.750.- dan disetor melalui transfer ke Rekening
No: 4737.01.017044.53.9 a.n. RIZKY APRINSYAH, SH pada Bank BRI Unit Selong.
11. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa kuitansi dan slip setoran masing-masing PD.
BPR NTB, setiap PD. BPR NTB melakukan penyetoran dana sesuai jumlah peserta
pelatihan yang dikirim dengan rincian sebagai berikut:

Tanggal Setoran Jumlah (Rp) ∑ Peserta


No PD BPR NTB Keterangan
1 Lombok Barat 14-09-2016 15.510.000 8 orang Bayar Tunai ke RIZKY
APRINSYAH
2 Lombok Tengah 13-09-2016 3.877.500 2 orang Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
3 Lombok Timur 13-09-2016 21.326.250 11 orang Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
4 Sumbawa 13-09-2016 3.877.500 2 orang Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
3.877.500 2 orang Bayar Tunai ke RIZKY
APRINSYAH
5 Bima 14-09-2016
1.938.750 1 orang Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
6 Dompu 13-09-2016 1.938.750 1 orang Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
7 Sumbawa Barat 13-09-2016 1.939.000 1 orang Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
8 Mataram 13-09-2016 1.938.750 1 orang Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
Jumlah 56.224.000 29 orang
12. Pada tanggal 13 September 2016, RIZKY APRINSYAH, S.H selaku Wakil Ketua Tim
Konsolidasi menerbitkan Surat Nomor: 048/Tim.Kons/09/2016 perihal Pembayaran
Kontribusi Konsolidasi Tahap II yang ditujukan kepada seluruh Direksi PD. BPR
NTB, yang isinya bahwa dalam rangka menunjang kelancaran operasional tim dan
pemenuhan perangkat keras maupun perangkat lunak yang berkaitan dengan
pengadaan server dan proses konsolidasi, maka dimohon untuk dapat menyetorkan
kontribusi biaya konsolidasi tahap II masing-masing PD. BPR NTB sebesar Rp.
50.000.000,- melalui Rekening Nomor: 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/RIZKY APRINSYAH, SH pada Bank BRI Unit Selong.
13. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB
dan rekening koran Konsolidasi PD. BPR NTB, tindak lanjut dari surat tersebut berupa
penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar Rp. 230.000.000,- dengan rincian
sebagai berikut:

No PD BPR NTB Tanggal Jumlah (Rp) Keterangan


Setoran
1. Lombok Timur 19-09-2016 50.000.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
2. Sumbawa 14-09-2016 50.000.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
3. Bima 15-09-2016 30.000.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
4. Dompu 15-09-2016 50.000.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
5. Sumbawa Barat 19-09-2016 50.000.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
Jumlah 230.000.000

14. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
setiap PD BPR NTB melakukan penyetoran dana sesuai biaya kontribusi dengan
rincian sebagai berikut:
No. PD BPR NTB Tanggal Jumlah (Rp) Keterangan
Setoran
1. Lombok Timur 19-09-2016 6.900.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
2. Sumbawa 19-09-2016 6.900.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
3. Bima 19-09-2016 6.900.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
4. Sumbawa Barat 19-09-2016 6.900.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
5. Mataram 27-09-2016 6.900.000 Setor Tunai ke RIZKY
APRINSYAH
6. Lombok Barat 27-09-2016 6.900.000 Setor Tunai ke RIZKY
APRINSYAH
Jumlah 41.400.000
15. Pada tanggal 22 September 2016, terdakwa selaku Ketua Tim Konsolidasi
menerbitkan Surat Nomor: 054/Tim.Kons/09/2016 perihal Undangan Mengikuti
Evaluasi Hasil Temuan UAT Aplikasi Core Banking, yang isinya mengundang para
peserta Pelatihan UAT (12 orang) yang namanya tercantum dalam Lampiran Surat
Undangan untuk mengikuti pelatihan evaluasi UAT pada tanggal 26 September 2016
s.d. 27 September 2017 bertempat di Kantor Pusat PD. BPR NTB Lombok Tengah
Jalan Mamiq Ocet Thalib Praya Lombok Tengah dengan biaya kontribusi per orang
sebesar Rp. 750.000,- dan disetor melalui transfer ke Rekening Nomor:
4737.01.017044.53.9 a.n. RIZKY APRINSYAH, SH pada Bank BRI Unit Selong.
16. Pada tanggal 23 September 2016, terdakwa selaku Ketua Tim Konsolidasi
menerbitkan Surat Nomor : 056/Tim.Kons/09/2016 perihal Perubahan Jadwal Evaluasi
Hasil Temuan UAT Aplikasi Core Banking untuk merevisi surat sebelumnya No:
054/Tim.Kons/09/2016 tanggal 22 September yang isinya meralat tempat pelaksanaan
acara menjadi di Hotel Aston Inn Mataram.
17. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB
dan rekening koran Konsolidasi PD. BPR NTB, setiap PD BPR NTB melakukan
penyetoran dana sesuai biaya kontribusi per kabupaten/kota dengan rincian sbb :

No. PD BPR Tanggal Setoran Jumlah (Rp) Keterangan


NTB
1. Bima 27-09-2016 750.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
2. Dompu 26-09-2016 750.000 Transfer ke Rek RIZKY
APRINSYAH
Jumlah 1.500.000
18. Pada tanggal 27 September 2016, jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) PD.
BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat beserta Tim Konsolidasi PD. BPR NTB melakukan
Rapat Evaluasi Kinerja Tim Konsolidasi bertempat di Kantor PD. BPR NTB Mataram.
Dalam rapat tersebut terdapat beberapa kesimpulan, di antaranya:
a. Sepakat untuk menempatkan server (sistem IBC Core Banking) di PD. BPR
Lombok Tengah dengan pertimbangan memiliki daya listrik yang mencukupi;
b. Sepakat bahwa job dan fungsi masing-masing tim konsolidasi dikembalikan
sesuai dengan SK Gubernur Provinsi NTB;
c. Sepakat adanya tambahan kontribusi biaya konsolidasi masing-masing PD. BPR
NTB sebesar Rp. 200.000.000,- sehingga kontribusi untuk masing-masing
PD.BPR NTB sebesar Rp. 300.000.000,- (kontribusi awal sebesar Rp.
100.000.000,- ditambah kontribusi tambahan sebesar Rp. 200.0000.000,-)
d. Sepakat buku tabungan dana konsolidasi dipegang oleh RIZKY APRINSYAH,
SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi;
e. Sepakat untuk membuat TOR sebagai panduan penggunaan dana konsolidasi oleh
tim konsolidasi yang akan disusun oleh RIZKY APRINSYAH, SH selaku Wakil
Ketua Tim Konsolidasi.
19. Pada tanggal 30 September 2016,PD. BPR NTB Mataram melakukan penyetoran dana
konsolidasi ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/M.
RIFKI, SE sebesar Rp. 30.000.000,-

No. PD BPR Tanggal Setoran Jumlah (Rp) Keterangan


NTB
1. Mataram 30-09-2016 30.000.000 Transfer ke Rek M. RIFKI
Jumlah 30.000.000
20. Berdasarkan verifikasi dokumenberupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
setiap PD BPR NTB melakukan penyetoran dana ke Rekening Nomor:
022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/JI M. RIFKI sesuai jumlah peserta
pelatihan yang dikirim dengan rincian sebagai berikut:
No PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) ∑ Peserta
.
07-10- 2016 3.800.000 2 orang
1. Lombok Barat
14-10-2016 15.200.000 8 orang
2. Lombok Tengah 07-10-2016 38.000.000 20 orang
3. Lombok Timur 07-10-2016 32.300.000 17 orang
4. Sumbawa 07-10-2016 24.700.000 13 orang
5. Bima 10-10-2016 17.100.000 9 orang
6. Dompu 07-10-2016 15.200.000 8 orang
7. Sumbawa Barat 07-10-2016 5.700.000 3 orang
8. Mataram 12-10-2016 1.900.000 1 orang
Jumlah 153.900.000 81 orang
21. Berdasarkan verifikasi dokumenberupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
tindak lanjut dari surat tersebut berupa penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar
Rp300.000.000,- ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/
M. RIFKI, SEdengan rincian sebagai berikut:
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)
1. Lombok Timur 07-10-2016 100.000.000
2. Sumbawa 07-10-2016 100.000.000
3. Dompu 07-10-2016 50.000.000
4. Lombok Barat 07-10-2016 50.000.000
Jumlah 300.000.000
22. Pada tanggal 7 Oktober 2016, PT Bank BPR Lombok Tengah telah mengirim untuk
biaya pelatihan UAT yang diterima pada Rekening Nomor: No: 022.22.00002.04-1
atas nama Konsolidasi BPR NTB/ M. RIFKI, SE
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)
1. Sumbawa 7-10-2016 6.900.000
Jumlah 6.900.000
23. Pada tanggal 21 Oktober 2016, PT Bank BPR Sumbawa telah mengirim untuk
keperluan rancangan desain Logo Branding PT Bank BPR NTB yang diterima pada
Rekening Nomor: 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/RIZKY
APRINSYAH , SH yang dikirim mellaui Bank BRI Unit Selong.
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)
1. Sumbawa 21-10-2016 15.000.000
Jumlah 15.000.000
o Bahwa di dalam tahap mengelola anggaran/dana Konsolidasi sedang berlangsung
terdakwa selaku Ketua bersama RIZKY APRINSYAH Wakil Ketua Tim Konsolidasi
mengganti Bendahara atas nama Sdr. M.RIKI, SE dengan Sdr. RIZKY APRINSYAH, SH
dengan membuat Rekening baru Nomor: 4737.01.017044.53.9 ;
o Pada tanggal 18 Agustus 2016, RIZKY APRINSYAH selaku Wakil Ketua Tim
Konsolidasi menerbitkan Surat Nomor : 043/Tim.Kons/08/2016 perihal Pembayaran
Kontribusi Konsolidasi yang ditujukan kepada Direksi PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara
Barat, yang isinya bahwa dalam rangka menunjang kelancaran operasional tim dan
pemenuhan perangkat keras maupun perangkat lunak yang berkaitan dengan proses
konsolidasi perlu didukung dana yang memadai, maka dimohon untuk dapat menyetorkan
kontribusi dana untuk konsolidasi dengan rincian sebagai berikut:
a. Kekurangan dari target tahap I yang telah ditetapkan sebesar Rp100.000.000,-
b. Tambahan kontribusi tahap II untuk masing-masing BPR sebesar Rp. 50.000.000,-
c. Melalui Rekening Nomor: 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/ RIZKY
APRINSYAH, SH pada BRI Unit Selong.
o Pada tanggal 29 Agustus 2016, jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) PD. BPR
NTB se-Nusa Tenggara Barat melakukan rapat tentang Penentuan Tambahan Kontribusi
Biaya Konsolidasi PD. BPR NTB, yang isinya bahwa mengingat proses konsolidasi masih
panjang dan membutuhkan dukungan tambahan biaya, maka disepakati beberapa hal
sebagai berikut :
a. Tambahan kontribusi biaya konsolidasi masing-masing PD. BPR NTB sebesar Rp.
200.000.000,-
b. Pembayaran kontribusi tambahan biaya konsolidasi dilakukan secara bertahap.
o Bahwa dalam pengelolaan dana Konsolidasi dan Perubahan Bentuk Badan Hukum PD
BPR NTB menjadi PT Bank BPR sejumlah Rp. 1.899.187.871,- tersebut telah dibuatkan
pertanggung jawaban oleh terdakwa Ketua Tim sebagai berikut :

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 525.451.300 85.669.068
1.848.030.971 1.734.176.326 113.854.645

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara - - -
2 Rek Wakil Ketua - 85.406.880 85.406.880
- 85.406.880 85.406.880

Rincian Total Seluruh IURAN DAN BIAYA


No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket
1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 610.858.180 262.188
1.848.030.971 1.819.642.206 28.388.765

o Bahwa laporan pertanggung jawaban yang dibuat oleh Terdakwa GILANG RAHMAN ,
SP selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama RIZKY APRINSYAH , S H Wakil Ketua
Tim yang menyebutkan penerimaan Rp. 1.848.030.971,- dan pengeluaran Rp.
1.819.642.206 serta saldo Rp. 28.388.765,- tersebut setelah dilakukan audit oleh BPKP
Perwakilan NTB ditemukan data sebagai berikut :
Penggunaan

No Masuk Tidak Sesuai Ketentuan Tidak Dapat


Riil
Dipertanggung Jawabkan
1 1.899.187.871 807.333.521 11.700.000 1.051.882.500

1.063.582.500

o Bahwa dari nilai yang tidak sesuai ketentuan dan yang tidak dapat dipertanggung-
jawabkan sejumlah Rp. 1.063.582.500,- dengan perincian sebagai berkut :
Tidak Sesuai Tidak Dapat
No Tanggal Uraian Ketentuan Dipertanggung
Jawabkan
1 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 4.500.000
2 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
3 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
4 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 1.800.000
5 21-04-2016 Biaya Sumbangan Pekan Olahraga Wartawan Nasional 7.000.000
6 16-06-2016 Biaya Pelatihan IT 50.000.000
7 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 37.600.000
8 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
9 10-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
10 21-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 60.000.000
11 07-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 30.000.000
12 08-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
13 27-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 10.000.000
14 01-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 15.000.000
15 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 5.000.000
16 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
17 14-10-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 200.000.000
18 14-11-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
19 13-01-2017 Biaya Pengurusan Konsolidasi 75.000.000
20 18-08-2016 Biaya Percepatan Perda 50.000.000
21 22-08-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
22 23-08-2016 Biaya Percepatan Perda 70.000.000
23 24-08-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
24 31-08-2016 Biaya Percepatan Perda 35.000.000
25 07-09-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
26 20-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
27 27-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
28 29-09-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
29 06-10-2016 Biaya Percepatan Perda 40.000.000
30 09-10-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
31 26-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 6.500.000
32 28-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
33 29-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 7.000.000
34 06-09-2016
Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
35 16-09-2016
Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
36 17-09-2016
Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.600.000
37 21-09-2016
Biaya Jamuan Anggota Dewan 14.000.000
38 26-09-2016
Biaya Jamuan Anggota Dewan 2.000.000
39 27-09-2016
Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.000.000
40 06-10-2016
Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
41 25-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
42 25-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
43 26-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
44 30-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
45 02-09-2016
Biaya Transportasi 1.000.000
46 18-10-2016
Biaya Transportasi 4.000.000
47 03-09-2016
Biaya Transportasi 500.000
48 04-09-2016
Biaya Transportasi 500.000
49 04-09-2016
Biaya Transportasi 500.000
50 04-09-2016
Biaya Transportasi 200.000
51 12-09-2016
Biaya Transportasi 150.000
52 17-09-2016
Biaya Transportasi 600.000
53 12-10-2016
Biaya Transportasi 700.000
54 28-10-2016
Biaya Transportasi 400.000
55 01-10-2016
Biaya Pembuatan SPJ 5.000.000
56 05-10-2016
Biaya Pembuatan SPJ 10.000.000
57 28-10-2016
Biaya Pembuatan SPJ 6.000.000
58 24-09-2016
Biaya Kunjungan Komisi 3 DPRD Provinsi NTB ke PD 9.000.000
BPR NTB Lombok Timur
59 29-09-2016 Biaya Pengurusan Tanah Bekas RSU Provinsi 5.000.000
60 27-09-2016 Biaya Operasional Pelatihan IT 3.632.500
11.700.000 1.051.882.500
1.063.582.500

o Oleh karena terdakwa GILANG RAHMAN,SP dan RIZKY APRINSYAH, SH tidak


mampu membuat per-tanggungjawaban penggunaan dana-dana tersebut dengan benar,
maka terdakwa GILANG RAHMAN, SP. bersama MUHAMMAD FADLU, SH membuat
rekayasa bukti-bukti pertanggung-jawaban sebagai berikut :
o

No Uraian Jmlh Lembar Jumlah (Rp)


Statement of Account dari Hotel Aston Inn Mataram
1 14 322.725.000
dengan uraian kegiatan rapat-rapat

Daftar terima honor Rapat di Hotel Aston Inn Mataram


2 14 229.000.000

Daftar terima honor Tim Penilaian Kinerja Direksi dan


3 8 201.600.000
Divisi
Daftar terima honor Tim Pengkajian Akademisi
4 8 134.400.000
Konsolidasi
Daftar terima biaya BBM dan sewa mobil Tim
5 4 198.000.000
Penilaian Kinerja Direksi dan Divisi

J u m l a h 1.085.725.000

o Bahwa perbuatan terdakwa GILANG RAHMAN, SP bersama-sama dengan RIZKY


APRINSYAH, SH yang telah melakukan pengelolaan keuangan tidak didukung oleh bukti
yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih, mengelola
keuangan daerah tidak secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti
administrasi yang dapat dipertanggung-jawabkan serta setiap pengeluaran atas beban APBD
harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah, merupakan perbuatan mewalan hukum
bertentangan dengan :
- Pasal 61 Ayat (1) PP No 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah,
- Pasal Pasal 4 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal
15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
- Pasal 132 Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15
Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daera
o Bahwa akibat perbuatan terdakwa GILANG RAHMAN, SP bersama RIZKY
APRINSYAH, SH telah menimbulkan kerugian keuangan negara/ daerah sebesar Rp.
1.063.578.853,- (satu milyar enam puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu
delapan ratus lima puluh tiga rupiah) sesuai Laporan Hasil Audit perhitungan kerugian
keuangan negara oleh BPKP Perwakilan NTB tanggal 22 Desember 2017;

----------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo
pasal 64 ayat (1) KUHP;
SUBSIDAIR
---------- Bahwa terdakwa GILANG RAHMAN, SP selaku Ketua Tim Perubahan dan
Penggabungan Bentuk Badan Hukum PD. BPR NTB menjadi PT. Bank BPR NTB berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur NTB Nomor 503–89 Tahun 2016 tanggal 26 Januari 2016, bersama-
sama dengan RIZKY APRINSYAH,SH (dilakukan penuntutan secara terpisah), pada bulan
Januari 2016 sampai dengan bulan Pebruari 2017 atau setidak-tidaknya pada waktu tertentu
pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2017, bertempat di sekretariat Tim Konsolodasi PD BPR
NTB di Kantor Pusat PD BPR NTB Mataram, Komplek Ruko Pasar kebon Roek No. 2-3 Jl.
Adi Sucipto Ampenan Kota Mataram atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram
yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya berdasarkan ketentuan pasal 35 ayat (2)
Undang-Undang No 46 tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, telah
melakukan atau turut serta melakukan melakukan beberapa perbuatan, ada hubungannya
sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, yakni perbuatan
dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi sejumlah Rp.
1.063.582.500 (satu milyar enam puluh tiga juta lima ratus delapan puluh dua ribu lima ratus
rupiah) menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan berupa melakukan pengeluaran tetapi tidak didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih, bertentangan dengan
Pasal 61 Ayat (1) PP No 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, bertentangan dengan Pasal Pasal 4 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah serta keuangan daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung
dengan bukti bukti administrasi yang dapat dipertanggung-jawabkan serta Setiap pengeluaran
atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah bertentangan dengan
Pasal Pasal 132 Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15
Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara, yaitu PD BPR NTB se-NTB sejumlah Rp. 1.063.582.500
(satu milyar enam puluh tiga juta lima ratus delapan puluh dua ribu lima ratus rupiah) sesuai
Laporan Hasil Audit perhitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP Perwakilan NTB Nomor:
LAPKKN-676/PW23/5/2017 tanggal 22 Desember 2017 atau setidak-tidaknya sekitar jumlah
tersebut yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: ---------------------
o Berawal dari rencana konsolidasi dan perubahan bentuk badan Hukum PD BPR NTB
menjadi PT Bank BPR, diselenggarakan RUPS pada tanggal 28 Desember 2015, yang
dihadiri oleh jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) pada PD BPR NTB se-NTB
dengan pembahasan penentuan kontribusi biaya konsolidasi PD BPR NTB se-NTB, dengan
hasil rapat tersebut di antaranya :
- Disepakati bahwa sumber anggaran pelaksanaan konsolidasi PD BPR NTB berasal dari
PD BPR NTB se-NTB masing-masing sebesar Rp. 100.000.000,- sehingga berjumlah
Rp. 800.000.000,- dengan cara disetor ke rekening Bendahara Tim Konsolidasi No:
022.22.00002.04-1 atas nama Konsolidasi BPR NTB/M.RIFKI, SE pada PT. Bank NTB
Cabang Gerung.
o Bahwa untuk pelaksanaan konsolidasi dan perubahan bentuk badan Hukum PD BPR NTB
menjadi PT Bank BPR dibentuk Tim Konsolidasi dan Perubahan Bentuk Badan Hukum PD
BPR NTB menjadi PT Bank BPR berdasarkan SK Gubernur NTB Nomor : 503-89 Tahun
2016 tanggal 26 Januari 2016, dengan komposisi keanggotaan sebagai berikut :

N
Nama/Jabatan Kedudukan
o
1 Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. NTB Pembina
2 Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Prov. NTB Pengarah
3 Kabag Sarana Perekonomian Daerah pada Biro Adm. Perekonomian Setda Prov. Penanggung Jawab
NTB
4 Kasubbag Perusda dan BUMD pada Bagian Sarana Perekonomian Daerah Biro Koordinator
Adm. Perekonomian Setda Prov. NTB
5 GILANG RAHMAN, SP (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa) Ketua
6 RIZKY APRINSYAH, SH (Dirut PD. BPR NTB Lombok Timur) Wakil Ketua
7 OZAN PUTRA, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Barat) Sekretaris
8 Ria Prayuniarti, SP (Direktur PD. BPR NTB Lombok Tengah) Wakil Sekretaris
9 M.RIFKI, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Barat) Bendahara
10 Rohati S.Sos (Kasi Umum pada PD. BPR NTB Lombok Barat) Wakil Bendahara
TIM LEGALITAS
11 Prof. Dr. M. Galang Asmara, S, M.Hum (Penasihat Investasi) Ketua Tim I
12 Kasubbag Rancangan Peraturan Perda pada Biro Hukum Setda Prov NTB Anggota
13 Hasan, SE (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa Barat) Anggota
14 Anhar, SH (Dewan Pengawas PD. BPR NTB Mataram) Anggota
15 Ibrahim, SH (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
16 Drs. Lukman (Dirut PD. BPR NTB Bima) Anggota
17 Hendro Budianto, SE (Kepala Bagian IT pada PD. BPR Lombok Tengah) Anggota
TIM AKUNTANSI DAN IT
18 Dr. Firmansyah (Penasihat Investasi) Ketua Tim II
19 Haryanto, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Timur) Anggota
20 Agus Salim,SE (Kepala Divisi Pemasaran PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
21 Jufrin Abdullah, S.Sos (Dirut PD. BPR NTB Dompu) Anggota
22 Sugeng Wijanarko (Kepala Bagian IT pada PD. BPR NTB Lombok Barat) Anggota
TIM SDM DAN UMUM
23 Dr. Ir. Sadikin Amir (Penasihat Investasi) Ketua Tim III
24 Ahmad Afifi, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
25 Johariah, SE (Dirut PD. BPR NTB Mataram) Anggota
26 Hafit Wahyudi, SE (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lotim) Anggota
27 Mastur, SE (Kepala Divisi Pemasaran pada PD. BPR NTB Lombok Timur) Anggota
28 Idham, SE (Staf Perusda dan BUMD pada Bag. Sekda Biro Adm. Perekonomian Anggota
Setda Prov. NTB)

o Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama


dengan MUHAMMAD FADLU, SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi mempimpin dan
mengendalikan Tim Konsolidasi, membuat dan menandatangani surat-surat permintaan
dana konsolidasi kepada para Direktur PD. BPR NTB se-NTB, menandatangani surat-surat
dan dokumen yang ber-hubungan dengan belanja dan pengeluaran dana lainnya, serta
menyetujui belanja dan pengeluaran dana lainnya berkaitan dengan dana Konsolidasi, serta
membuat pertanggung jawaban penggunaan dana Konsolidasi.
o Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama
dengan MUHAMMAD FADLU, SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi dalam
melaksanakan seluruh kegiatan Konsolidasi juga bersama-sama dengan Dr. Ir. I NENGAH
PASEK ADI , MM.
o Pada tanggal 2 Februari 2016, dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPS-LB) tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah (PD) menjadi
Perseroan Terbatas (PT) Sekaligus Penggabungan (Konsolidasi) Tingkat Provinsi, yang
dihadiri oleh Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Provinsi NTB, Pemegang Saham dan
Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTB dan terdakwa juga termasuk
turut hadir dalam rapat RUPS-LB tersebut. Hasil RUPS-LB dibuat Berita Acara yang berisi
hal-hal sebagai berikut:
- Alasan perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan
Terbatas diantaranya amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 334 ayat 2;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai perubahan badan hukum dari Perusahaan
Daerah menjadi Perseroan Terbatas;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai pembubaran badan hukum Perusahaan Daerah;
- Komposisi kepemilikan saham Pemerintah Provinsi NTB sebesar 51% dan Pemerintah
Kabupaten/Kota 49% dari modal dasar sebesar Rp. 500.000.000.000,-
- Kesepakatan mengenai nama PT. Bank BPR NTB;
- Kesepakatan tempat Kantor Pusat di Mataram.
o Bahwa Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP selaku Ketua Tim Konsolidasi
bersama dengan MUHAMMAD FADLU, SH Wakil Ketua Tim Konsolidasi serta bersama
dengan Dr. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM dalam mengelola anggaran/dana
Konsolidasi, tidak membuat RAB, Rencana Kerja dan rencana waktu, padahal hal itu
diperlukan untuk memperoleh kepastian jumlah anggaran dan lama waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan item kegiatan dan tugas-tugas konsolidasi.
o Kemudian untuk memberi kesan bahwa Tim Konsolidasi melaksanakan kegiatan konsolidasi
telah memiliki kepastian jumlah anggaran dan lama waktu yang diperlukan, terdakwa
menunjukkan seolah-olah telah disiapkan dokumen TOR tersebut, padahal TOR tersebut
sebenarnya tidak pernah dibuat, hal ini dapat diketahui dari Berita Acara Rapat Rapat
Evaluasi Kinerja Tim Konsolidasi tanggal 27 September 2016, yang dihadiri oleh jajaran
o Direksi (Direktur Utama dan Direktur) PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat beserta
Tim Konsolidasi PD. BPR NTB bertempat di Kantor PD. BPR NTB Mataram yang
menyatakan telah sepakati untuk membuat TOR sebagai panduan penggunaan dana
konsolidasi oleh tim konsolidasi yang akan disusun oleh MUHAMMAD FADLU, SH selaku
Wakil Ketua Tim Konsolidasi.
o Dalam pengelolaan dana konsolidasi, Terdakwa selau Ketua Tim Konsoliasi bersama
MUHAMMAD FADLU, SH tidak pernah membuat alur dan mekanisme pengelolaan
keuangan secara pasti, maka dalam pelaksanaannya dilaksanakan dengan mulai dari adanya
daftar kebutuhan, kemudian sekretaris atau wakil ketua atau bagian-bagian tugas lainnya
mengajukan kepada Ketua Tim untuk mendapatkan disposisi/persetujuan terdakwa selaku
Ketua Tim, dari disposisi ini sebagai dasar mencairkan dana, barulah sekretaris atau wakil
Ketua atau bagian-bagian tugas lainnya meminta kepada Bendahara untuk mengeluarkan
uang untuk dibelanjakan, selain itu Terdakwa selaku Ketua Tim juga menyetujui adanya
suatu tahapan melakukan belanja atau pembayaran terlebih dahulu, kemudian Terdakwa
selaku Ketua Tim memperioleh laporan dan kemudian menunjukkan persetujuannya dengan
menanadatangani semua dokumen maupun kwitansi belanja dan pembayaran lainnya, tanpa
memepertanyakan atau melakukan kcomplain atau keberatan.
o Bahwa dari semua jumlah permintaan penyetoran kontribusi dana konsolidasi dari masing-
masing BPR se-NTB telah diterima dan dikelola oleh terdakwa bersama dengan
MUHAMMAD FADLU, SH sebagai berikut :

RINCIAN PENERIMAAN DANA YANG DITERIMA DAN DIKELOLA OLEH


TIM KONSOLIDASI
Jumlah Setoran
No Rekening
Bima Dompu SumbawaSumbawa Barat Lotim Loteng Lobar Mataram

1 Nomor Rek. 022.00.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA

-
Set
ora
n
Ko
ns
oli
das 70.000.00 120.000.0 170.000.0 70.000.0 170.000.0 20.000.0 120.000.0 100.000.0
i 0 00 00 00 00 00 00 00

-
Pelatihan 24.500.00 21.000.00 24.500.00 14.000.0 28.000.00 28.000.0 28.000.00 14.000.00
Syariah 0 0 0 00 0 00 0 0

-
Pelatihan 17.100.00 15.200.00 24.700.00 5.700.00 32.300.00 44.900.0 19.000.00
IT 0 0 0 0 0 00 0 1.900.000

- Fee dari
PT. USSI

- Bunga
Bank

Sub 111.600.0 156.200.0 219.200.0 89.700.0 230.300.0 92.900.0 167.000.0 115.900.0


Jumlah 00 00 00 00 00 00 00 00

2 Nomor Rek. 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/MUHAMMAD FADLU, SH

- Setoran
Konsolid 80.000.00 80.000.00 95.000.00 80.000.0 80.000.00 80.000.0 30.000.00
asi 0 0 0 00 0 00 0 -

-
Pelatihan 13.466.2 2.688.7 10.777.50 8.839.00 28.226.25 3.877.50 22.410.00 8.838.7
IT 50 50 0 0 0 0 0 50

- Bunga
Bank

Sub 93.466.25 82.688.75 105.777.5 88.839.0 108.226.2 83.877.5 52.410.00 8.838.75


Jumlah 0 0 00 00 50 00 0 0

Jumlah Keseluruhan :

o Bahwa terdakwa bersama dengan MUHAMMAD FADLU, SH dalam menghimpun dan


mengelola dana-dana dari seluruh PD. BPR NTB se-NTB sebagai biaya Konsolidasi
sebagaimana tersebut di atas, diterima secara bertahap sebagai berkut :
1. Pada tanggal 9 Februari 2016, Ketua dan Sekretaris Tim Konsolidasi menerbitkan Surat
Nomor: 04/Tim.Kons/02/2016 perihal Pembayaran Kontribusi Konsolidasi yang
ditujukan kepada Direktur Utama PD. BPR NTB se- NTB, yang isinya bahwa dalam
rangka mendukung anggaran proses pembahasan raperda menjadi perda dibutuhkan
anggaran yang memadai, maka dimohon untuk dapat menyetorkan kontribusi biaya
konsolidasi tahap kedua sebesar Rp. 20.000.000,- melalui Rekening Nomor:
022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA, SE pada PT. Bank
NTB Cabang Gerung.
2. Pada tanggal 4 Oktober 2016 MUHAMMAD FADLU selaku Wakil Ketua dan LALU
TEGUH MAULANA selaku Sekretaris Tim Konsolidasi menerbitkan Surat Nomor:
058/Tim.Kons/10/2016 perihal Pembayaran Kontribusi Konsolidasi yang ditujukan
kepada Direktur Utama PD BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat, yang isinya bahwa
berdasarkan hasil Rapat Evaluasi Kinerja Tim Konsolidasi oleh Direksi PD. BPR NTB
tanggal 27 September 2016, dalam rangka mendukung kelancaran operasional persiapan
konsolidasi PD BPR NTB maka dimohon untuk menyetorkan tambahan kontribusi
konsolidasi sebesar Rp. 100.000.000,- melalui Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n.
Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA, SE pada PT. Bank NTB Cabang Gerung.
3. Pada tanggal 28 Desember 2015, jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) pada
PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat melakukan rapat pembahasan penentuan
kontribusi biaya konsolidasi PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Baratdi Mataram. Hasil
rapat tersebut di antaranya :
- Disepakati bahwa sumber anggaran pelaksanaan konsolidasi PD. BPR NTB berasal
dari share biaya masing-masing PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat sebesar Rp.
100.000.000,-
- Pembayaran kontribusi biaya konsolidasi dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
dengan tahapan sebagai berikut:
 tahap pertama sebesar Rp. 20.000.000,-
 tahap kedua sebesar Rp. 20.000.000,-
 tahap ketiga sebesar Rp. 30.000.000,-
 tahap keempat sebesar Rp. 30.000.000,-
- Sepakat bahwa kegiatan tambahan di luar kesepakatan ini yang menyangkut sarana
dan prasarana yang diperlukan berkaitan dengan kebutuhan konsolidasi akan dibahas
kemudian dan dituangkan dalam kesepakatan bersama;
- Sepakat bahwa pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh tim
pelaksana melalui ketua tim dan dilaporkan kepada masing-masing direksi PD. BPR NTB.
4. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
tindak lanjut dari surat tersebut berupa penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar
Rp. 160.000.000,- ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/JIHAN AMALIA, SE dengan rincian sebagai berikut :

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) Keterangan


1. Lombok Barat 3 Februari 2016 20.000.000 Dibayar tunai
2. Lombok Tengah 28 Januari 2016 20.000.000 Transfer
3. Lombok Timur 2 Februari 2016 20.000.000 Transfer
4. Sumbawa 28 Januari 2016 20.000.000 Transfer
5. Bima 2 Februari 2016 20.000.000 Transfer
6. Dompu 2 Februari 2016 20.000.000 Transfer
7. Sumbawa Barat 1 Februari 2016 20.000.000 Transfer
8. Mataram 5 Februari 2016 20.000.000 Transfer
Jumlah 160.000.000

5. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
tindak lanjut dari surat tersebut berupa penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar
Rp. 140.000.000 ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/JIHAN AMALIA, SE dengan rincian sebagai berikut:

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)


1. Lombok Barat 24 Februari 2016 20.000.000
2. Lombok Timur 15 Februari 2016 20.000.000
3. Sumbawa 16 Februari 2016 20.000.000
4. Bima 8 Maret 2016 20.000.000
5. Dompu 4 Maret 2016 20.000.000
6. Sumbawa Barat 8 Maret 2016 20.000.000
7. Mataram 10 Maret 2016 20.000.000
Jumlah 140. 000.000

6. Berdasarkan verifikasi dokumenberupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,


tindak lanjut dari surat tersebut berupa penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar
Rp. 180.000.000,- ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/JIHAN AMALIA, SE dengan rincian sebagai berikut :
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)
1. Lombok Timur 16 Maret 2016 30.000.000
2. Sumbawa 17 Maret 2016 30.000.000
3. Bima 18 Maret 2016 30.000.000
4. Dompu 16 Maret 2016 30.000.000
5. Sumbawa Barat 16 Maret 2016 30.000.000
6. Mataram 24 Maret 2016 30.000.000
Jumlah 180. 000.000

7. Berdasarkan verifikasi dokumenberupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,


setiap PD BPR NTB melakukan penyetoran dana ke Rekening No: 022.22.00002.04-1
a.n. Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA sesuai jumlah peserta pelatihan yang
dikirim dengan rincian sebagai berikut:

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) ∑ Peserta


1. Lombok Barat 27 Mei 2016 28.000.000 8 orang
2. Lombok Tengah 26 Mei 2016 28.000.000 8 orang
3. Lombok Timur 25 Mei 2016 28.000.000 8 orang
4. Sumbawa 26 Mei 2016 24.500.000 7 orang
5. Bima 25 Mei 2016 24.500.000 7 orang
6. Dompu 25 Mei 2016 21.000.000 6 orang
7. Sumbawa Barat 25 Mei 2016 14.000.000 4 orang
8. Mataram 25 Mei 2016 14.000.000 4 orang
Pengembalian 90.000.000
Jumlah 272.000.000 52 orang

8. Pada tanggal 16 Juni 2016, PD. BPR NTB Lombok Barat melakukan penyetoran dana
konsolidasi ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/JIHAN AMALIA sebesar Rp. 30.000.000,-

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)

1. Lombok Barat 16 Juni 2016 30.000.000


Jumlah 30.000.000
9. Berdasarkan verifikasi dokumen terjadi pembukaan rekening untuk penyetoran
kontribusi dana konsolidasi sebesar Rp. 280.000.000,- ke Rekening Nomor:
4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/MUHAMMAD FADLU, SHdengan
rincian sbb :

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) Keterangan


1. Lombok Barat 24 Agustus 2016 30.000.000
2. Lombok Tengah 18 Agustus 2016 80.000.000
3. Lombok Timur 18 Agustus 2016 30.000.000 Rekening Baru
4. Sumbawa 18 Agustus 2016 30.000.000 a.n.
22 Agustus 2016 30.000.000 MUHAMMAD
5. Bima FADLU, SH
6 September 2016 20.000.000
6. Dompu 22 Agustus 2016 30.000.000
7. Sumbawa Barat 22 Agustus 2016 30.000.000
Jumlah 280.000.000

10. Pada tanggal 9 September 2016, Wakil Ketua Tim Konsolidasi menerbitkan Surat
Nomor: 045/Tim.Kons/09/2016 perihal Undangan Mengikuti Pelatihan Tim IT yang
ditujukan kepada seluruh Direktur Utama PD. BPR NTB, yang isinya permohonan
kepada Direksi masing-masing PD. BPR NTB untuk menugaskan stafnya mengikuti
kegiatan pelatihan Tim IT yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 September 2016
s.d. 17 September 2016 bertempat di Hotel Aston Inn Mataram dengan biaya
kontribusi per orang sebesar Rp. 1.938.750.- dan disetor melalui transfer ke Rekening
No: 4737.01.017044.53.9 a.n. MUHAMMAD FADLU, SH pada Bank BRI Unit
Selong.
11. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa kuitansi dan slip setoran masing-masing PD.
BPR NTB, setiap PD. BPR NTB melakukan penyetoran dana sesuai jumlah peserta
pelatihan yang dikirim dengan rincian sebagai berikut:
Tanggal Jumlah (Rp) ∑
No PD BPR NTB Setoran Peserta Keterangan
1 Lombok Barat 14-09-2016 15.510.000 8 orang Bayar Tunai ke MUHAMMAD
FADLU
2 Lombok Tengah 13-09-2016 3.877.500 2 orang Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
3 Lombok Timur 13-09-2016 21.326.250 11 orang Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
4 Sumbawa 13-09-2016 3.877.500 2 orang Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
3.877.500 2 orang Bayar Tunai ke MUHAMMAD
FADLU
5 Bima 14-09-2016
1.938.750 1 orang Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
6 Dompu 13-09-2016 1.938.750 1 orang Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
7 Sumbawa Barat 13-09-2016 1.939.000 1 orang Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
8 Mataram 13-09-2016 1.938.750 1 orang Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
Jumlah 56.224.000 29 orang

12. Pada tanggal 13 September 2016, MUHAMMAD FADLU selaku Wakil Ketua Tim
Konsolidasi menerbitkan Surat Nomor: 048/Tim.Kons/09/2016 perihal Pembayaran
Kontribusi Konsolidasi Tahap II yang ditujukan kepada seluruh Direksi PD. BPR
NTB, yang isinya bahwa dalam rangka menunjang kelancaran operasional tim dan
pemenuhan perangkat keras maupun perangkat lunak yang berkaitan dengan
pengadaan server dan proses konsolidasi, maka dimohon untuk dapat menyetorkan
kontribusi biaya konsolidasi tahap II masing-masing PD. BPR NTB sebesar Rp.
50.000.000,- melalui Rekening Nomor: 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/MUHAMMAD FADLU, SH pada Bank BRI Unit Selong.
13. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB
dan rekening koran Konsolidasi PD. BPR NTB, tindak lanjut dari surat tersebut berupa
penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar Rp. 230.000.000,- dengan rincian
sebagai berikut :
No PD BPR NTB Tanggal Jumlah (Rp) Keterangan
Setoran
1. Lombok Timur 19-09-2016 50.000.000 Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
2. Sumbawa 14-09-2016 50.000.000 Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
3. Bima 15-09-2016 30.000.000 Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
4. Dompu 15-09-2016 50.000.000 Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
5. Sumbawa Barat 19-09-2016 50.000.000 Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
Jumlah 230.000.000

14. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
setiap PD BPR NTB melakukan penyetoran dana sesuai biaya kontribusi dengan
rincian sebagai berikut:

No. PD BPR NTB Tanggal Jumlah (Rp) Keterangan


Setoran
1. Lombok Timur 19-09-2016 6.900.000 Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
2. Sumbawa 19-09-2016 6.900.000 Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
3. Bima 19-09-2016 6.900.000 Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
4. Sumbawa Barat 19-09-2016 6.900.000 Transfer ke Rek
MUHAMMAD FADLU
5. Mataram 27-09-2016 6.900.000 Setor Tunai ke MUHAMMAD
FADLU
6. Lombok Barat 27-09-2016 6.900.000 Setor Tunai ke MUHAMMAD
FADLU
Jumlah 41.400.000

15. Pada tanggal 22 September 2016, terdakwa selaku Ketua Tim Konsolidasi
menerbitkan Surat Nomor: 054/Tim.Kons/09/2016 perihal Undangan Mengikuti
Evaluasi Hasil Temuan UAT Aplikasi Core Banking, yang isinya mengundang para
peserta Pelatihan UAT (12 orang) yang namanya tercantum dalam Lampiran Surat
Undangan untuk mengikuti pelatihan evaluasi UAT pada tanggal 26 September 2016
s.d. 27 September
2017 bertempat di Kantor Pusat PD. BPR NTB Lombok Tengah Jalan Mamiq Ocet
Thalib Praya Lombok Tengah dengan biaya kontribusi per orang sebesar Rp. 750.000,-
dan disetor melalui transfer ke Rekening Nomor: 4737.01.017044.53.9 a.n.
MUHAMMAD FADLU, SH pada Bank BRI Unit Selong.
16. Pada tanggal 23 September 2016, terdakwa selaku Ketua Tim Konsolidasi
menerbitkan Surat Nomor : 056/Tim.Kons/09/2016 perihal Perubahan Jadwal Evaluasi
Hasil Temuan UAT Aplikasi Core Banking untuk merevisi surat sebelumnya No:
054/Tim.Kons/09/2016 tanggal 22 September yang isinya meralat tempat pelaksanaan
acara menjadi di Hotel Aston Inn Mataram.
17. Berdasarkan verifikasi dokumen berupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB
dan rekening koran Konsolidasi PD. BPR NTB, setiap PD BPR NTB melakukan
penyetoran dana sesuai biaya kontribusi per kabupaten/kota dengan rincian sbb :
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) Keterangan
1. Bima 27-09-2016 750.000 Transfer ke Rek MUHAMMAD
FADLU
2. Dompu 26-09-2016 750.000 Transfer ke Rek MUHAMMAD
FADLU
Jumlah 1.500.000
18. Pada tanggal 27 September 2016, jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) PD.
BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat beserta Tim Konsolidasi PD. BPR NTB melakukan
Rapat Evaluasi Kinerja Tim Konsolidasi bertempat di Kantor PD. BPR NTB Mataram.
Dalam rapat tersebut terdapat beberapa kesimpulan, di antaranya:
a. Sepakat untuk menempatkan server (sistem IBC Core Banking) di PD. BPR
Lombok Tengah dengan pertimbangan memiliki daya listrik yang mencukupi;
b. Sepakat bahwa job dan fungsi masing-masing tim konsolidasi dikembalikan
sesuai dengan SK Gubernur Provinsi NTB;
c. Sepakat adanya tambahan kontribusi biaya konsolidasi masing-masing PD. BPR
NTB sebesar Rp. 200.000.000,- sehingga kontribusi untuk masing-masing
PD.BPR NTB sebesar Rp. 300.000.000,- (kontribusi awal sebesar Rp.
100.000.000,- ditambah kontribusi tambahan sebesar Rp. 200.0000.000,-)
d. Sepakat buku tabungan dana konsolidasi dipegang oleh MUHAMMAD
FADLU, SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi;
e. Sepakat untuk membuat TOR sebagai panduan penggunaan dana konsolidasi
oleh tim konsolidasi yang akan disusun oleh MUHAMMAD FADLU, SH selaku
Wakil Ketua Tim Konsolidasi.
19. Pada tanggal 30 September 2016,PD. BPR NTB Mataram melakukan penyetoran dana
konsolidasi ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/JIHAN AMALIA sebesar Rp. 30.000.000,-
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) Keterangan
1. Mataram 30-09-2016 30.000.000 Transfer ke Rek JIHAN
AMALIA
Jumlah 30.000.000
20. Berdasarkan verifikasi dokumenberupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
setiap PD BPR NTB melakukan penyetoran dana ke Rekening Nomor:
022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA sesuai jumlah peserta
pelatihan yang dikirim dengan rincian sebagai berikut:
No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp) ∑ Peserta
07-10- 2016 3.800.000 2 orang
1. Lombok Barat
14-10-2016 15.200.000 8 orang
2. Lombok Tengah 07-10-2016 38.000.000 20 orang
3. Lombok Timur 07-10-2016 32.300.000 17 orang
4. Sumbawa 07-10-2016 24.700.000 13 orang
5. Bima 10-10-2016 17.100.000 9 orang
6. Dompu 07-10-2016 15.200.000 8 orang
7. Sumbawa Barat 07-10-2016 5.700.000 3 orang
8. Mataram 12-10-2016 1.900.000 1 orang
Jumlah 153.900.000 81 orang

21. Berdasarkan verifikasi dokumenberupa slip setoran masing-masing PD. BPR NTB,
tindak lanjut dari surat tersebut berupa penyetoran kontribusi dana konsolidasi sebesar
Rp300.000.000,- ke Rekening Nomor: 022.22.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/JIHAN AMALIA, SE dengan rincian sebagai berikut:

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)


1. Lombok Timur 07-10-2016 100.000.000
2. Sumbawa 07-10-2016 100.000.000
3. Dompu 07-10-2016 50.000.000
4. Lombok Barat 07-10-2016 50.000.000
Jumlah 300.000.000

22. Pada tanggal 7 Oktober 2016, PT Bank BPR Lombok Tengah telah mengirim untuk
biaya pelatihan UAT yang diterima pada Rekening Nomor: No: 022.22.00002.04-1
atas nama Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA, SE;

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)


1. Sumbawa 7-10-2016 6.900.000
Jumlah 6.900.000
23. Pada tanggal 21 Oktober 2016, PT Bank BPR Sumbawa telah mengirim untuk
keperluan rancangan desain Logo Branding PT Bank BPR NTB yang diterima pada
Rekening Nomor: 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/MUHAMMAD
FADLU, SH yang dikirim mellaui Bank BRI Unit Selong.

No. PD BPR NTB Tanggal Setoran Jumlah (Rp)

1. Sumbawa 21-10-2016 15.000.000


Jumlah 15.000.000

o Bahwa dana-dana tersebut selain disimpan pada rekening atas nama JIHAN AMALIA
No: 022.22.00002.04-1 a.n. juga disimpan pada rekening atas nama MUHAMMAD
FADLU,SH No: 4737.01.017044.53.9 pada BRI Unit Selong karena di saat proses
pengelolaan anggaran/dana Konsolidasi sedang berlangsung, KADEK DWI
YOGANTARA,SP selaku Ketua Tim bersama terdakwa MUHAMMAD FADLU Wakil
Ketua Tim Konsolidasi mengganti Bendahara atas nama Sdr. JIHAN AMALIA, SE
kepada terdakwa MUHAMMAD FADLU, SH ;
o Pada tanggal 18 Agustus 2016, MUHAMMAD FADLU selaku Wakil Ketua Tim
Konsolidasi menerbitkan Surat Nomor : 043/Tim.Kons/08/2016 perihal Pembayaran
Kontribusi Konsolidasi yang ditujukan kepada Direksi PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara
Barat, yang isinya bahwa dalam rangka menunjang kelancaran operasional tim dan
pemenuhan perangkat keras maupun perangkat lunak yang berkaitan dengan proses
konsolidasi perlu didukung dana yang memadai, maka dimohon untuk dapat menyetorkan
kontribusi dana untuk konsolidasi dengan rincian sebagai berikut:
a. Kekurangan dari target tahap I yang telah ditetapkan sebesar Rp100.000.000,-
b. Tambahan kontribusi tahap II untuk masing-masing BPR sebesar Rp. 50.000.000,-
c. Melalui Rekening Nomor: 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR
NTB/MUHAMMAD FADLU, SH pada BRI Unit Selong.
o Pada tanggal 29 Agustus 2016, jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) PD. BPR
NTB se-Nusa Tenggara Barat melakukan rapat tentang Penentuan Tambahan Kontribusi
Biaya Konsolidasi PD. BPR NTB, yang isinya bahwa mengingat proses konsolidasi masih
panjang dan membutuhkan dukungan tambahan biaya, maka disepakati beberapa hal
sebagai berikut :
a. Tambahan kontribusi biaya konsolidasi masing-masing PD. BPR NTB sebesar Rp.
200.000.000,-
b. Pembayaran kontribusi tambahan biaya konsolidasi dilakukan secara bertahap.
o Bahwa dalam pengelolaan dana Konsolidasi dan Perubahan Bentuk Badan Hukum PD
BPR NTB menjadi PT Bank BPR sejumlah Rp. 1.899.187.871,- tersebut telah dibuatkan
pertanggung jawaban oleh terdakwa Ketua Tim sebagai berikut :
No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket
1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 525.451.300 85.669.068
1.848.030.971 1.734.176.326 113.854.645

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara - - -
2 Rek Wakil Ketua - 85.406.880 85.406.880
- 85.406.880 85.406.880

Rincian Total Seluruh IURAN DAN BIAYA


No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket
1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 610.858.180 262.188
1.848.030.971 1.819.642.206 28.388.765

o Bahwa laporan pertanggung jawaban yang dibuat oleh Terdakwa KADEK DWI
YOGANTARA, SP selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama MUHAMMAD FADLU, S
Wakil Ketua Tim yang menyebutkan penerimaan Rp. 1.848.030.971,- dan pengeluaran
Rp. 1.819.642.206 serta saldo Rp. 28.388.765,- tersebut setelah dilakukan audit oleh
BPKP Perwakilan NTB ditemukan data sebagai berikut :
Penggunaan
Riil Tidak Sesuai Tidak Dapat
No Masuk Ketentuan Dipertanggung Jawabkan
1 1.899.187.871 807.333.521 11.700.000 1.051.882.500
1.063.582.500

o Bahwa dari nilai yang tidak sesuai ketentuan dan yang tidak dapat dipertanggung-
jawabkan sejumlah Rp. 1.063.582.500,- dengan perincian sebagai berkut :
Tidak Sesuai Tidak Dapat
No Tanggal Uraian Ketentuan Dipertanggung
Jawabkan
1 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 4.500.000
2 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
3 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
4 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 1.800.000
5 21-04-2016 Biaya Sumbangan Pekan Olahraga Wartawan Nasional 7.000.000
6 16-06-2016 Biaya Pelatihan IT 50.000.000
7 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 37.600.000
8 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
9 10-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
10 21-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 60.000.000
11 07-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 30.000.000
12 08-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
13 27-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 10.000.000
14 01-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 15.000.000
15 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 5.000.000
16 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
17 14-10-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 200.000.000
18 14-11-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
19 13-01-2017 Biaya Pengurusan Konsolidasi 75.000.000
20 18-08-2016 Biaya Percepatan Perda 50.000.000
21 22-08-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
22 23-08-2016 Biaya Percepatan Perda 70.000.000
23 24-08-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
24 31-08-2016 Biaya Percepatan Perda 35.000.000
25 07-09-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
26 20-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
27 27-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
28 29-09-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
29 06-10-2016 Biaya Percepatan Perda 40.000.000
30 09-10-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
31 26-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 6.500.000
32 28-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
33 29-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 7.000.000
34 06-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
35 16-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
36 17-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.600.000
37 21-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 14.000.000
38 26-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 2.000.000
39 27-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.000.000
40 06-10-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
41 25-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
42 25-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
43 26-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
44 30-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
45 02-09-2016 Biaya Transportasi 1.000.000
46 18-10-2016 Biaya Transportasi 4.000.000
47 03-09-2016 Biaya Transportasi 500.000
48 04-09-2016 Biaya Transportasi 500.000
49 04-09-2016 Biaya Transportasi 500.000
50 04-09-2016 Biaya Transportasi 200.000
51 12-09-2016 Biaya Transportasi 150.000
52 17-09-2016 Biaya Transportasi 600.000
53 12-10-2016 Biaya Transportasi 700.000
54 28-10-2016 Biaya Transportasi 400.000
55 01-10-2016 Biaya Pembuatan SPJ 5.000.000
56 05-10-2016 Biaya Pembuatan SPJ 10.000.000
57 28-10-2016 Biaya Pembuatan SPJ 6.000.000
58 24-09-2016 Biaya Kunjungan Komisi 3 DPRD Provinsi NTB ke PD 9.000.000
BPR NTB Lombok Timur
59 29-09-2016 Biaya Pengurusan Tanah Bekas RSU Provinsi 5.000.000
60 27-09-2016 Biaya Operasional Pelatihan IT 3.632.500
11.700.000 1.051.882.500

1.063.582.500

o Oleh karena terdakwa KADEK DWI YOGANTARA,SP dan MUHAMMAD FADLU,SH


tidak mampu membuat per-tanggungjawaban penggunaan dana-dana tersebut dengan
benar, maka terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP. bersama MUHAMMAD
FADLU, S membuat rekayasa bukti-bukti pertanggung-jawaban sebagai berikut :

No Uraian Jmlh Lembar Jumlah (Rp)


1 Statement of Account dari Hotel Aston Inn Mataram 14 322.725.000
dengan uraian kegiatan rapat-rapat
2 Daftar terima honor Rapat di Hotel Aston Inn 14 229.000.000
Mataram
3 Daftar terima honor Tim Penilaian Kinerja Direksi 8 201.600.000
dan Divisi
4 Daftar terima honor Tim Pengkajian Akademisi 8 134.400.000
Konsolidasi
5 Daftar terima biaya BBM dan sewa mobil Tim 4 198.000.000
Penilaian Kinerja Direksi dan Divisi
J u m l a h 1.085.725.000

o Bahwa perbuatan terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP bersama-sama dengan


MUHAMMAD FADLU, SH yang telah melakukan pengelolaan keuangan tidak didukung
oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih,
mengelola keuangan daerah tidak secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan
bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggung-jawabkan serta setiap pengeluaran atas
beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah, merupakan perbuatan
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan
atau kedudukan karena bertentangan dengan :
- Pasal 61 Ayat (1) PP No 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah,
- Pasal Pasal 4 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal
15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
- Pasal 132 Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15
Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daera
o Bahwa akibat perbuatan terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP bersama
MUHAMMAD FADLU, SH telah menimbulkan kerugian keuangan negara/ daerah sebesar
Rp. 1.063.578.853,- (satu milyar enam puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu
delapan ratus lima puluh tiga rupiah) sesuai Laporan Hasil Audit perhitungan kerugian
keuangan negara oleh BPKP Perwakilan NTB tanggal 22 Desember 2017; --------
--------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 3 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo pasal 64
ayat 1 KUHP. ---------------------------------------------
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan tersebut, Penasihat hukum Terdakwa telah
mengajukan eksepsi/keberatan dan atas eksepsi tersebut Majelis Hakim pada tanggal 08
Juni 2018 telah menjatuhkan putusan sela dengan amar sebagai berikut :
1. Menolak Keberatan Penasihat Hukum terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP ;
2. Menyatakan Surat dakwaan Penuntut Umum No. Reg. Perkara: PDS-04/MATAR/04/2018
tanggal 24 Mei 2018 adalah sah menurut hukum;
3. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara atas nama terdakwa
KADEK DWI YOGANTARA, SP ;
4. Menetapkan biaya perkara ditangguhkan hingga putusan akhir.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah
mengajukan saksi-saksi, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. LALU TEGUH MAULANA, SE :
- Bahwa saksi pernah diperiksa di Penyidik sehubungan dengan perkara Tindak Pidana
Korupsi yang dilakukan oleh Tim Konsolidasi ;
- Bahwa yang dimaksud dengan konsilidasi adalah penggabungan 2 (dua) BPR atau
lebih dan tidak melakukan pembubaran sebelumnya ;
- Bahwa konsolidasi untuk menggabungkan PD BPR yang ada di NTB untuk menjadi
satu dan dirubah menjadi P.T BPR NTB ;
- Bahwa saksi adalah sebagai Direktur PD BPR NTB Lombok Barat ;
- Bahwa dana BPR Lombok Barat berasal dari Pemerintah Propinsi sebanyak 51 % ,
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sebanyak 35 % dan Pemerintah Kabupaten
Lombok Utara sebanyak 14 % ;
- Bahwa modal dari Pemerintah Propinsi kurang lebih Rp.10.200.000.000,00 (sepuluh
miliar dua ratus juta rupiah), modal dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat kurang
lebih 6.900.000.000,00 (enam miliard sembilan ratus juta rupiah) dan modal dari
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara kurang lebih Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) ;
- Bahwa BPR Lombok Barat pada awalnya bernama Lumbung Kredit Pedesaan lalu
sejak tahun 2010 menjadi PD BPR Lombok Barat ;
- Bahwa ada konsolidasi karena atas amanat Undang – Undang kalau PD BPR harus
berubah menjadi P.T ;
- Bahwa upaya untuk merubah PD menjadi PT adalah dengan mengadakan rapat BPR
seluruh NTB yanga terdiri dari PD BPR NTB Mataram, PD BPR NTB Lombok Barat,
PD BPR NTB Lombok Tengah, PD BPR NTB Bima, PD BPR NTB Sumbawa , PD
BPR NTB Sumbawa Barat, PD BPR NTB Lombok Timur dan PD BPR NTB Dompu ;
- Bahwa sebelum terbentuk Tim Konsolidasi terbentuk diadakan rapat terlebih dahulu ;
- Bahwa rapat dihadiri semua Direksi ;
- Bahwa dari PD BPR NTB Lombok Barat yang hadir saksi dan JIHAN AMALIA ;
- Bahwa dari BPR NTB Mataram yang hadir bu Joariah, SE dan Lilis Handayani ;
- Bahwa dari PD BPR NTB Bima yang hadir Direktur Utama ;
- Bahwa dari BPR NTB Dompu yang hadirDirektur Utama ;
- Bahwa dari PD BPR NTB Lombok Tengah yang hadir Direktur Utama ;
- Bahwa dari BPR NTB Sumbawa Barat yang hadirDirektur Utama ;
- Bahwa dari PD BPR NTB Sumbawa yang hadir Direktur Utama ;
- Bahwa dari BPR NTB Sumbawa Barat yang hadirDirektur Utama yaitu pak Hasan ;
- Bahwa dari BPR NTB Lombok Timur yang hadir Direktur Utama ;
- Bahwa rapat juga dihadiri oleh I NENGAH PASEK ADI , Muhammad Abduh dan
Lalu Samsudin ;
- Bahwa hasil rapat pada tanggal 8 Januari 2016 ada notulennya ;
- Bahwa rapat pada tanggal 8 Januari 2016 juga mengundang Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) ;
- Bahwa kesimpulam dalam rapat adalah membentuk Tim Konsolidasi untuk mengurus
perubahan dari PD BPR NTB menjadi PT Bank NTB ;
- Bahwa Tim Konsolidasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan dari Gubernur dengan
Ketua Tim pak Ikwan, Wakil Ketua pak MUHAMMAD FADLU dan Sekretaris saksi
sendiri ;
- Bahwa untuk membiayai Tim Konsolidasi masing-masing BPR di tarik iuran sejumlah
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) yang pertama dibayar Rp.20.000.000,00 (dua
puluh juta rupiah) dulu, jadi untuk seluruh BPR nantinya terkumpu Rp.800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah) ;
- Bahwa uang iuran di setor ke rekeningnya JIHAN AMALIA ;
- Bahwa BPR Lombok Barat setor sebanyak lima kali yang seluruhnya berjumlah
Rp.120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah) ;
- Bahwa BPR Lombok Barat setor sebanyak lima kali yang seluruhnya berjumlah
Rp.120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah) ;
- Bahwa BPR Bima setor Rp.70.000.000,00 (tujuh dua puluh juta rupiah) ;
- Bahwa BPR Dompu setor Rp.120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah);
- Bahwa BPR Sumbawa setor Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) ;
- Bahwa BPR Sumbawa Barat setor Rp.70.000.000,00 (tujuh dua puluh juta rupiah) ;
- Bahwa BPR Lombok Timur setor Rp.170.000.000,00 (seratustujuh puluh juta rupiah) ;
- Bahwa BPR Lombok Tengah setor Rp.20.000.000,00 dua puluh juta rupiah) ;
- Bahwa BPR Sumbawa setor Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) ;
- Bahwa BPR Mataram setor Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ;
- Bahwa setoran seluruhnya sejumlah Rp.840.000.000,00 (delapan ratus empat puluh juta
rupiah) termasuk dari BPR Lombok Barat ;
- Bahwa selain rapat ada juga study banding ke Aceh ;
- Bahwa saksi juga pernah pergi ke Suya pada tanggal 25 sampai dengan tanggal 27 pada
tahun 2016 ;
- Bahwa saksi membenarkan jawaban saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidik
yang pada pokoknya yang mengangkat Tim Perubahan Penggabungan bentuk badan
Hukum PD BPR NTB menjadi P.T Bank BPR NTB adalah Gubernur berdasarkan SK
NOMOR 503-89 TAHUN 2016 tentang Pembentukan Tim Perubahan dan
Penggabungan Bentuk Badan Hukum PD BPR NTB dengan Struktur sebagai berikut :
Pembina : Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda
Propinsi NTB
Pengarah : Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Propinsi NTB ;
Penanggung jawab : Kabag Sarana Perekonomian Daerah pada Biro
AdministrasiPerekonomian Setda Propinsi NTB ;
Koordinator : kasubag Perusda dari BUMD pada bagian Sarana Perekonomian
Daerah pada Biro Administrasi Perekonomian Setda Propinsi
NTB ;
Ketua : KADEK DWI YOGANTARA, SP
Wakil ketua : MUHAMMAD FADLU, SH
Sekretaris : LALU TEGUH MAULANA, SE
Wakil Sekretaris : AULIA ERIZA PUTRI, SP
Bendahara : JIHAN AMALIA, SE
Wakil Bendahara : MILA PILAILI, Sos
- Bahwa anggaran study banding di Aceh sejumlah Rp.107.000.000,00 (seratus tujuh juta
rupiah) dikembalikan kepada Bendahara sejumlah Rp.430.000.000,00 (empat ratus tiga
puluh juta rupiah) ;
- Bahwa untuk study banding saksi mendapat Rp.10.500.000,00 (sepuluh juta lima ratus
ribu rupiah) ;
- Bahwa ketika berangkan ke Suya saksi membawa uang sejumlah Rp.50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) atas perintah dari Ikwan dan MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa uang sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) adalah uang
pendampingan untuk Komisi III ;
- Bahwa ketika tiba di Suya selanjutnya diminta oleh Samsudin sejumlah
Rp.37.600.000,00 (tiga puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah) dan saksi kembalikan
kepada Bendahara sejumlah Rp.12.400.000,00 (dua belas juta empat ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa uang yang diminta oleh pak Samsudin diberikan kepada anggota Komisi III ;
- Bahwa uang yang diberikan oleh pak Samsudin kepada anggota DPRD Propinsi NTB
sejumlah Rp37.600.000,00 (tiga puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa ketika i made alit muliawan mengambil uang dari saksi, i made alit muliawan
mengatakan “ saya ambil uang diperintah oleh pak putra maksudnya pak I NENGAH
PASEK ADI SEDANA PUTRA untuk diberikan kepada Komisi III “
- Bahwa ada dana yang digunakan untuk pengurusan konsolidasi sejumlah
Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) ;
- Bahwa penggunaan biaya konsolidasi sejumlah Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh
juta rupiah) adalah digunakan untuk pendampingan Komisi III sejumlah
Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sedangkan yang Rp.100.000.000,00 (seratus
juta rupiah) saksi tidak tahu ;
- Bahwa saksi membenarkan Berita Acara Pemeriksaan tanggal 13 Desember 2017 point
10 ;
- Bahwa uang sejumlah Rp.37.600.000,00 (tiga puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah)
diberikan kepada Komisi III digunakan untuk konsolidasi ;
- Bahwa ketika tiba di Suya uang diambil oleh pak Samsudin sejumlah Rp.37.600.000,00
(tiga puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah) sedangkan sisanya sejumlah
Rp.12.400.000,00 (dua belas juta empat ratus ribu rupiah) saksi kembalikan ;
- Bahwa saksi ke Suya dalam rangka study banding atas perintah dari Kepala Biro
Ekonomi ;
- Bahwa saksi pernah diajak oleh pak Sumsudin kerumah pak I NENGAH PASEK ADI
SEDANA PUTRA untuk menyerahkan uang sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) ;
- Bahwa uang sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan oleh pak I
MADE ALIT MULIAWAN kepada pak I NENGAH PASEK ADI SEDANA PUTRA
tidak memakai kwitansi ;
- Bahwa uang sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) oleh pak Samsudin
diambil dari bendahara JIHAN AMALIA pada tanggal 25 dan ke rumah pak I
NENGAH PASEK ADI juga pada hari itu juga tanggal 25 ;
- Bahwa yang membawa uang sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
adalah pak Samsudin lalu kami berdua ke rumah pak I NENGAH PASEK ADI dengan
mobil sendiri – sendiri ;
- Bahwa ketika pak Samsudin menyerahkan uang kepada pak I NENGAH PASEK ADI
ada saksinya yaitu saksi sendiri dan istrinya pak I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa istrinya pak I NENGAH PASEK ADI melihat sendiri penyerahan uang
tersebut ;
- Bahwa uang didalam amplop diatas meja ;
- Bahwa saat itu pak Samsudin mengatakan kepada pak I NENGAH PASEK ADI “ ini
uang yang diminta “ dan pak I NENGAH PASEK ADI mengatakan “ ya saya terima “ ;
- Bahwa ada dana masuk dari iuran konsolidasi BPR ke rekening Bendahara yaitu bu
JIHAN AMALIAejumlah Rp.840.000.000,00 (delapan ratus empat puluh juta rupiah) ;
- Bahwa ada dana masuk ke rekening MUHAMMAD FADLU sejumlah
Rp.525.000.000,00 (lima ratus dua puluh lima juta rupiah) ke rekening MUHAMMAD
FADLU di Bank BRI Selong ;
- Bahwa untuk rapat, honor tim, study banding, pelatihan, konsolidasi, percepatan perda
saksi tidak tahu , untuk jamuan dewan saksi tahu satu kali di Taliwang Nada ;
- Bahwa Komisi III DPRD Propinsi NTB membidangi Keuangan dan Perbankan;
- Bahwa pada saat itu anggota DPRD Propinsi NTB yang saksi dampingi adalah Pak
Johan, pak Munzihir namun yang lain saksi lupa ;
- Bahwa terdakwa adalah sebagai Ketua Tim Konsolidasi ;
- Bahwa yang membuat draft TOR adalah saksi lalu diperiksa oleh Ketua pada tanggal 20
Maret 2016 ;
- Bahwa TOR yang pertama merupakan perencanaan kerja ;
- Bahwa ada di buat TOR yang kedua ;
- Bahwa didalam TOR ada rencana kerja ;
- Bahwa kegiatan studi banding tidak ada dalam TOR ;
- Bahwa pada awalnya PD BPR di NTB diminta iuran sejumlah Rp.100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dulu lalu rapat lagi dan meminta tambahan untuk kontribusi dari
BPR ;
- Bahwa TOR yang kedua pada tanggal 27 September 2016 ;
- Bahwa kalau ada yang akan mengambil uang ke Bandahara, maka Bendahara mengirim
surat kepada Ketua ;
- Bahwa uang keluar atas persetujuan Ketua, kalau tidak ada persetujuan dari Ketua maka
Bendahara tidak akan mengeluarkan uang jadi harus ada persetujuan dari Ketua dulu
baru Bendahara mengeluarkan uang ;
- Bahwa setoran yang ke rekening ada surat dari MUHAMMAD FADLU yang meminta
setoran ;
- Bahwa yang menunjuk agar uang disetor ke rekening MUHAMMAD FADLU saksi
tidak tahu karena ada surat permintaan yang ditandatangani MUHAMMAD FADLU
sudah disebutkan agar di setor ke rekening MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa sumber dana BPR dari kekayaan bank ;
- Bahwa BPR Sumbawa juga mengeluarkan dana sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus
juta rupiah) ;
- Bahwa pengelolaan atas uang tersebut sampai saat ini saksi belum menerima
pertanggungjawabannya ;
- Bahwa yang membuat pertanggungjawaban adalah Ketua ;
- Bahwa saksi tahu kegiatan ke Aston tetapi tidak dilibatkan ;
- Bahwa saksi tidak tahu rapat konsolidasi atas inisiatif siapa karena saksi hanya di
undang rapat ;
- Bahwa TOR yang pertama anggaran nya sejumlah Rp.800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah) ;
- BA Nomor 31 benar ;
- Bahwa pengeluaran dana ada kwitansinya ;
- Bahwa sebelum bendahara mengeluarkan uang ada disposisi dari Ketua ;
- Bahwa ada disposisi setelah pengeluaran uang saksi tidak tahu ;
- Bahwa sepengetahuan saksi proses pengeluaran uang seperti itu ;
- Bahwa total biaya untuk study banding diambilkan dari kontribusi gabungan BPR ;
- Bahwa yang dibebankan ke BPR NTB Lombok Barat untuk study banding ke Suya
adalah Rp.3.800.000,00 (tiga juta delapan ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa kontribusi BPR NTB Lombok Barat untuk biaya konsolidasi adalah sejumlah
Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) sedangkan untuk biaya study
banding diluar yang Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) ;
- Bahwa untuk uang sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang diminta
oleh pak alit ada persetujuan dari Ketua secara lisan namun saksi tidak pernah
mendengar namun demikian pak yoga tanda tangan kwitansi sebelum Bendahara
mengeluarkan uang ;
- Bahwa saksi pernah melihat kwitansi yang ditandatangani oleh Pak yoga ketika di
bandara setelah uang diambil yaitu selang seminggu setelah uang diambil pada tanggal
25 Peberuari 2016 ;
- Bahwa saksi menyampaikan secara lisan kepada pak yoga kalau di Suya saksi
membawa uang sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan saksi
kembalikan sejumlah Rp.12.400.000,00 (dua belas juta empat ratus ribu rupiah);
- Bahwa saksi tidak tahu tentang laporan pertanggungjawaban ;
- Bahwa tanggal TOR 20 Januari 2016 ;
- Bahwa TOR yang pertama tidak dipakai karena kebutuhan tidak sesuai dengan yang
dianggarkan ;
- Bahwa TOR yang kedua dibuat oleh pak MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa selain yang Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) saksi diminta lagi sejumlah
Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tetapi kalau BPR lain saksi tidak tahu ;
- Bahwa resume rapat tanggal 27 September 2016 yaitu TOR yang pertama berlaku dari
Bulan Januari 2016 sampai dengan bulan September 2016 sehingga di buat TOR yang
kedua dengan demikian TOR yang pertama tidak dipakai ;
- Bahwa saksi tidak tahu sumber dana BPR darimana apakah dari aset atau dari hasil
usaha ;
Terhadap keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan :
- Bahwa keterangan saksi ada yang tidak benar yaitu terdakwa tidak tahu sumber dana
BPR yang benar saksi tahu sumber dana BPR dari hasil usaha yang lain ;
- Bahwa terdakwa tidak tahu siapakah yang mengkonsep pinjaman Rp.150.000.000,00
(seratus lima puluh juta rupiah) ;
Terhadap sanggahan terdakwa saksi menyatakan tetap pada keterangannya;
2. I MADE ALIT MULIAWAN:
- Bahwa saksi adalah sebagai Kasubag Perusda dan BUMD pada Bagian Sarana
Perekonomian Daerah Biro Administrasi Perekonomian Setda Propinsi NTB ;
- Bahwa dalam Tim Konsolidasi saksi sebagai Koordinator ;
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan saksi dalam berita acara
pemeriksaan penyidik benar ;
- Bahwa saksi mengetahui tentang konsolidasi yang pada awalnya adalah dari hasil
kesepakatan 8 (delapan) Direksi BPR yang ada di NTB ;
- Bahwa dalam Undang-Undang mengamantkan untuk usama milik daerah yang
berbentuk Perusahaan Daerah (PD) harus dirubah menjadi PT dan karena di Propinsi
NTB ada 8 (delapan) PD BPR maka Direksi sepakat untuk bergabung ;
- Bahwa penggabungan adalah atas inisatif dari para pengurus PD BPR ;
- Bahwa SK Gubernur hanya untuk membantu prosesnya saja ;
- Bahwa SK Tim Konsolidasi ditandatangani oleh Gubernur dan saksi tugaskan sebagai
koordinator untuk persiapan konsolidasi ;
- Bahwa saksi tidak ikut rapat penggalangan dana ;
- Bahwa yang ada hanya pengumpulan dana ;
- Bahwa yang saksi ketahui sumber dana konsolidasi dari masing-masing BPR sejumlah
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ;
- Bahwa saksi tidak mengetahu semua uang yang dikumpulkan oleh Tim Konsolidasi ;
- Bahwa Tim Konsolidasi dibagi 3 yaitu Legalitas, SDM dan IT ;
- Bahwa saksi tidak tahu rencana kerja Tim Konsolidasi karena yang saksi koordinir
hanya tahapan persiapan ;
- Bahwa saksi tidak maksimal di Tim Konsolidasi karena sering tidak dilibatkan;
- Bahwa kegiatan Tim Konsolidasi yang saksi ikuti yaitu pada saat sosialisasi ;
- Bahwa saksi pernah ikut studi banding ke Aceh dan di Bank Jatim tentang BPR
Syari’ah ;
- Bahwa dalam rangka studi banding ke Suya selama 3 (tiga) hari saksi pergi bersama
dengan pak AKBAR, pak YOGA, pak MUHAMMAD FADLU, pak LALU TEGUH
MAULANA dan anggota Dewan yang tidak saksi kenal ;
- Bahwa saksi pernah diperintah oleh pak I NENGAH PASEK ADI untuk mendampingi
anggota Dewan ;
- Bahwa saksi pernah oleh pak I NENGAH PASEK ADI lewat telpon yang mengatakan
“ tadi saya sudah telpon pak LALU TEGUH MAULANA tolong ambilkan amplop dan
kasihkan ke pak Munjihir “ selanjutnya saksi ke kamar pak LALU TEGUH
MAULANA lalu saksi diberi amplop oleh pak LALU TEGUH MAULANA yang berisi
uang lalu uang saya serahkan kepada pak Munjihir yang pertama sejumlah
Rp.27.000.000,00 (dua puluh tujuh juta rupiah) diserahkan diluar mobil, selanjutnya
saksi ditelpon lagi oleh pak I NENGAH PASEK ADI agar saksi mengambil uang lagi
ke pak LALU TEGUH MAULANA, lalu saksi mengambil uang lagi ke pak LALU
TEGUH MAULANA sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan
Rp.600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) dan saksi serahkan kepada pak Munjihir di
bandara ;
- Bahwa dengan demikian uang yang saksi serhkan kepada pak Munjihir adalah sejumlah
Rp.37.600.000,00 (tiga puluh juta enam ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa yang pertama uang diserahkan di mobil dan yang kedua uang diserahkan di
bandara ;
- Bahwa saksi tidak tahu uang yang diserahkan itu uang apa ;
- Bahwa saksi pernah mengantar pak LALU TEGUH MAULANA untuk mengantarkan
uang kerumah pak I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa pada sat itu pak LALU TEGUH MAULANA ke kantor mencari pak I
NENGAH PASEK ADI tetapi pak I NENGAH PASEK ADI tidak ada , oleh karena
pak LALU TEGUH MAULANA tidak tahu rumah pak I NENGAH PASEK ADI
selanjutnya saksi mengantar pak LALU TEGUH MAULANA kerumah pak I
NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa saksi bersama dengan pak LALU TEGUH MAULANA kerumah pak I
NENGAH PASEK ADI pada siang hari ;
- Bahwa setelah dari rumah pak I NENGAH PASEK ADI lalu saksi balik ke kantor
lagi ;
- Bahwa saksi tidak tahu uang yang diserahkan itu uang apa ;
- Bahwa saksi sebagai koordinator tidak pernah turun ke BPR – BPR ;
- Bahwa diantara ketiga Tim yang ada pada Tim Konsolidasi saksi koordinassi dengan
ketua Tim saja ;
- Bahwa yang saksi koordinasikan hanya persiapan-persiapan saja karena saat itu masih
dalam proses ;
- Bahwa yang membawa uang sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima juta rupiah) adalah pak
LALU TEGUH MAULANA bukan saksi yang membawa ;
- Bahwa saksi pernah menerima honor sebanyak 4 (empat) kali di Hotel jayakarta, Hotel
Lombok Plaza
- Bahwa ketika RUPS saksi juga dapat honor ;
- Bahwa pak LALU TEGUH MAULANA pernah bilang kalau tidak ada telpon dari pak I
NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa pak LALU TEGUH MAULANA pernah mencari pak I NENGAH PASEK ADI
ke kantor tetapi tidak ketemu ;
- Bahwa uang yang membawa pak LALU TEGUH MAULANA ;
- Bahwa uang diserahkan oleh pak LALU TEGUH MAULANA ke pak I NENGAH
PASEK ADI yang mengantar saksi karena pak LALU TEGUH MAULANA tidak tahu
rumahnya pak I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa amplop yang dibawa pak LALU TEGUH MAULANA saat itu warnanya
coklat ;
- Bahwa saksi menerima SPJ dari kanor sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima mjuta rupiah) ;
- Bahwa di Hotel Suya saksi satu kamar dengan pak LALU TEGUH MAULANA;
- Bahwa saksi Terhadap keterangan saksi , terdakwa menyatakan bahwa ada keterangan
saksi yang tidak benar yaitu saksi tidak kenal anggota Dewan padahal saksi kenal
dengan anggota Dewan bernama pak Johan ;
3. Drs. MUHAMMAD AKBAR, MM :
- Bahwa saksi adalah sebagai Kabag Sarana Perekonomian Daerah pada Biro
Administrasi Perekonomian setda Propinsi NTB ;
- Bahwa saksi mengetahui PD BPR NTB merupakan perusahaan daerah yang
pengelolaannya dibawah pembinaan Biro Perekonomian Propinsi NTB ;
- Bahwa Tupoksi saksi adalah melakukan pembinaan milik daerah ;
- Bahwa posisi dalam Tim Konsolidasi adalah sebagai Penanggungjawab :
- Bahwa PD BPR NTB berawal dari LKP dan pada tahun 1999 berubah menjadi PD BPR
NTB ;
- Bahwa ada rencana perubahan badan hukum dari PD BPR menjadi PT BPR NTB ;
- Bahwa perubahan karena amanat undang – undang ;
- Bahwa ada dokumen kesepakatan atau konsolidasi yang terdiri dari para Direksi 8
(delapan) BPR dan Dewan Pengawas ;
- Bahwa sepengathuan saksi perubahan dari PD menjadi PT pelaksaan poerubahan saat
itu sedang berproses yang dimulai dengan diterbitkannya SK Gubernur ;
- Bahwa saksi pernah mengikuti RUPS Luar Biasa pada bulan Pebruari 2015 yang isinya
meminta persetujuan dari kedelapan Direksi BPR dan hasilnya bergabung menjadi PT ;
- Bahwa yang hadir mewakili Pemerintah adalah saksi, Kepala Biro, ka Subbag,
pemegang saham ;
- Bahwa yang mengundang RUPS adalah Propinsi tetapi yang tanda tangan siapa saksi
tidak tahu ;
- Bahwa ada SK dari Gubernur untuk Tim Konsolidasi dan saksi pernah melihat dan
membaca SK tersebut ;
- Bahwa Ketua Tim Konsolidasi adalah pak yoga sedangkan sebagai Wakil adalah pak
MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa tugas saksi sebagai Penanggungjawab tidak di uraikan didalam SK Gubernur ;
- Bahwa BPR yang akan melakukan konsolidasi mereka menyusun rancangan
konsolidasi ;
- Bahwa saksi tidak tahu tentang rencana kerja konsolidasi ;
- Bahwa yang pernah saksi tanyakan kepada Tim Konsolidasi adalah tentang ijin
prinsipnya ;
- Bahwa saksi tahu tentang TOR tetapi secara resmi TOR tidak ada ;
- Bahwa TOR berisi tentang rencana kerja dan rencana anggaran ;
- Bahwa menyusun TOR bukan tugas saksi ;
- Bahwa saksi tidak tahu yang menyusun nama – nama dalam SK ;
- Bahwa tugas Tim Konsolidasi belum selesai karena pada saat itu masih dalam proses ;
- Bahwa di Perda Nomor 10 tahun 2016 target Tim Konsolidasi adalah 1 (satu) tahun
namun target tersebut tidak bisa terpenuhi karena tugas tim konsolidasi tidak selesai ;
- Bahwa mengapa tugas tim konsolidasi tidak selesai saksi tidak tahu sebabnya;
- Bahwa sumber anggaran Tim Konsolidasi adalah dari sumbangan 8 (delapan) PD BPR
yang ada di NTB ;
- Bahwa yang bertanggungjawab untuk pengelolaan uang sumbangan dari kedelapan
BPR adalah Ketua Tim kebawah karena mereka yang mengelola ;
- Bahwa pak yoga tidak pernah menyampaikan laporan keuangan yang dikumpulkan ;
- Bahwa pak MUHAMMAD FADLU pernah omong kalau dana yang dikumpulkan
masih kurang ;
- Bahwa jumlah kontribusi setiap BPR adalah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
dan itu merupakan kesepakatan para Direksi ;
- Bahwa masing-masing BPR menyerahkan uang sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus
juta rupiah) adalah untuk study banding, rapat-rapat Tim , pelatihan IT, tetapi kalau
percepatan Perda saksi tidak tahu karena tidak pernah disampaikan kepada saksi dan
saksi tahu setelah pelaksanaan ;
- Bahwa terdakwa tidak pernah menyampaikan secara lisan tentang penggunaan dana
konsolidasi ;
- Bahwa saksi tidak pernah bertanya kepada terdakwa tentang penggunaan dana
konsolidasi alasannya karena masalah keuangan bukan merupakan tanggung jawab
saksi dan tanggung jawab saksi adalah masalah administrasi;
- Bahwa saksi tidak tahu persis berapakah dana yang sudah terkumpul ;
- Bahwa saksi tidak tahu bagaimana terdakwa membuat pertanggungjawaban keuangan
sampai dengan bulan Desember 2016 ;
- Bahwa kegiatan yang saksi mendapat honor yaitu RUPS, Study banding ke Aceh,
UMKM ke Jawa Timur dan Pelatihan Syarian ;
- Bahwa saksi tidak ikut pengkajian akademisi ;
- Bahwa saksi lupa pakah kegiatan ada di rencana kerja atau tidak saksi lupa ;
- Bahwa yeng memerintahkan kegiatan adalah Kepala Biro ;
- Bahwa yang saksi tahu tentang RUPS Luar Biasa pada tanggal 2 Pebruari 2016 adalah
tentang perubahan Perusahaan Daerah (PD) ke Perserotan Terbatas (PT) tetapi kalau
nama – nama susunan pengurus Perseroan Terbatas (PT) saksi tidak tahu;
- Bahwa benar ada kegiatan yang tidak ada namun saksi tanda tangan karena waktu itu
saksi ditelpon oleh pak yoga yang mana dirumah pak Ikwan juga ada pak I NENGAH
PASEK ADI, pak KADEK DWI YOGANTARA, pak MUHAMMAD FADLU, staf
pak MUHAMMAD FADLU, Ketut Sudarmane ;
- Bahwa sesampainya saksi kerumah pak yoga mereka sedang bekerja dan setelah jadi
selanjutnya disodorkan oleh pak Ketut kepada saksi untuk ditandatangani dan saksi
mengira itu tanda tangan honor ;
- Bahwa saksi menandatangani kegiatan yang tidak pernah ada karena atas perintah pak
Kepala Biro ;
- Bahwa pada saat itu pak I NENGAH PASEK ADI berkata “ tanda tangani dulu”
- Bahwa oleh karena saksi diperintah oleh pimpinan maka saksi tanda tangani;
- Bahwa saksi membenarkan jawaban saksi pada isi Berita Acara Pemeriksaan point 10
yang pada pokoknya masalah berapa biaya jumlah uang yang dikeluarkan oleh Tim
Konsolidasi PD BPR NTB untuk percepatan Perda saksi tidak mengetahuinya dan siapa
yang menyerahkan maupun siapa yang menerima saksi tidak mengetahuinya, namun
saksi pernah mendengar dari Kepala Biro Perekonomian pak I NENGAH PASEK ADI
yang mengatakan intinya bahwa dalam pengurusan Perda kita butuh biaya tetapi
jumlahnya tidak disebutkan , pernah juga mendengar dari MUHAMMAD FADLU dan
LALU TEGUH MAULANA yang mengatakan mereka pernah menyerahkan uang
kepada Kepala Biro Perekonomian pak I NENGAH PASEK ADI namun kapan,
dimana dan berapa jumlahnya mereka tidak menyebutkan ;
- Bahwa saksi tidak tahu uang dikeluarkan untuk apa saja ;
- Bahwa pak LALU TEGUH MAULANA pernah memberikan uang kepada pak I
NENGAH PASEK ADI namun jumlahnya berapa saksi tidak tahu ;
- Bahwa pak I NENGAH PASEK ADI pernah mengatakan kalau ada biaya Perda;
- Bahwa pak I NENGAH PASEK ADI mengatakan demikian tidak atas pertanyaan siapa
– siapa yang jelas saksi mendengar hanya secara sepintas saja ;
- Bahwa sepulang dari pembahasan Perda saksi sedang duduk diluar dan sepintas saksi
mendengar kalau Pak I NENGAH PASEK ADI mengatakan itu ;
- Bahwa benar hal itu pernah diucapkan oleh Pak I NENGAH PASEK ADI dengan
agak marah ;Bahwa benar pada tanggal 24 Peberuari 2016 ada surat pernyataan
peminjaman uang namun seingat saksi, saksi tidak ikut tanda tangan walaupun nama
saksi tercantum di surat pernyataan tersebut ;
- Bahwa saksi membenarkan bukti surat pernyataan pinjam uang sejumlah
Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) namun saksi tidak pernah tanda
tangan ;
- Bahwa saksi mengetahui kalau ada tanda tangan saksi ketika diperiksa BPKP namun
ketika diperiksa oleh Penyidik saksi tidak tahu ;
- Bahwa saksi tidak tahu tentang peminjaman Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta
rupiah) tersebut ;
- Bahwa yang mendapat penugasan ke Surabaya adalah saksi dan pak Made Alit ;
- Bahwa yang menandatangani surat tugas adalah pak I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa anggota Pansus yang datang ke Surabaya adalah pak Johan dan pak Munjihir ;
- Bahwa saksi tidak pernah mendengar baik dari pak Made Alit maupun pak LALU
TEGUH MAULANA tentang uang yang diberikan untuk Komisi III namun yang saksi
tahu yaitu setelah acara selesai pak Made Alit menuju ke mobil menemui seseorang
tetapi saksi tidak tahu apakah pak Made Alit menyerahkan amplop atau tidak ;
- Bahwa setelah pulang saksi mengetahui dari pak Samsudin tentang penyerahan uang
tetapi jumlahnya berapa tidak dijelaskan ;
- Bahwa saksi juga pernah mendengar dari pak Made Alit kalau ada penyerahan uang
dari pak Samsudin ke pak I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa saksi tidak pernah dilibatkan dalam tugas pengelolaan uang ;
- Bahwa yang saksi tahu tentang Tim Legalitas ;
- Bahwa terkait dengan server atau IT saksi pernah memanggil Para Direksi terkait untuk
BPR masing – masing ;
- Bahwa terkait dengan server pak Kadek Yoga tidak menyetujui karena waktu itu saksi
telpon “ kalau ada dokumen yang belum lengkap jangan di bayar “
- Baqhwa ada surat tugas dari kepala Biro namun saksi tidak pernah menerima;
- Bahwa mengetahui ada surat tugas setelah Peberuari 2016 ;
- Bahwa tidak ada Surat Kuasa dari Gubernur ke I NENGAH PASEK ADI untuk
keseluruhan karena biasanya sendiri – sendiri dan berupa surat tugas ;
4. MILA PILAILI :
- Bahwa pada tahun 2016 saksi menjabat sebagai Direktur Utama PD BPR Mataram ;
- Bahwa saksi tidak mengetahui kegiatan Tim Konsolidasi mengenai perubahan bentuk
dari PD BPR menjadi PT BPR secara detail yang saksi tahu hanya ada rencana
penggabungan PD BPR NTB ;
- Bahwa saksi juga sebagai anggota Tim Konsolidasi ;
- Bahwa jumlah PD BPR di Nusa tenggara Barat ada 8 (delapan) yang sepengetahuan
saksi akan dikonsolidasi ;
- Bahwa saksi pernah mengikuti rapat yang dihadiri oleh seluruh Direksi BPR ;
- Bahwa rapat saat itu membahas tentang setoran kontribusi dalam rangka percepatan
penggabungan BPR se NTB ;
- Bahwa PD BPR NTB Mataram setor sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
secara bertahap dan tidak ada tambahan lain ;
- Bahwa saksi pernah dimintai tambahan setoran dari Tim Konsolidasi dengan surat yang
ditandatangani oleh Ketua Tim Konsolidasi pak Yoga dan Wakil Ketua pak
MUHAMMAD FADLU yang isinya meminta tambahan kontribusi yang saksi lupa
besarnya apakah 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) atau Rp.200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) namun tidak saksi penuhi dengan dengan sekarang jadi PD BPR NTB
Mataram hanya membayar kontribusi sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
saja ;
- Bahwa saksi hanya mendapat undangan rapat hanya satu kalai yaitu saat penyusunan
struktur Tim Konsolidasi ;
- Bahwa selain itu saksi juga pernah rapat untuk membahas kesepakatan kontribusi yang
sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ;
- Bahwa saksi juga pernah ikut study banding ke Aceh dalam rangka BPR kedepan akan
menjadi Syari’ah ;
- Bahwa pak Ikwan dan MUHAMMAD FADLU juga ikut ke Aceh ;
- Bahwa yang menentukan study banding ke Aceh adalah Kepala Biro Ekonomi dan Tim
Konsolidasi ;
- Bahwa ternyata BPR yang ada di Aceh masih dalam proses ;
- Bahwa PD BPR NTB Mataram menyetor dana konsiladsi sejumlah Rp.100.000.000,00
(seratus juta rupiah) ke rekening Bendahara Konsolidasi yaitu iJIHAN AMALIA ;
- Bahwa sebagai bendahara JIHAN AMALIA ada SK dari Gubernur sedangkan
MUHAMMAD FADLU tidak ada SK dari Gubernur ;
- Bahwa BPR Mataram pernah mendapat fasilitas IT ;
- Bahwa IT sehubungan dengan konsilidasi ;
- Bahwa uang dari BPR Mataram bukan dari gabungan ;
- Bahwa saksi tidak tahu kegunaan kontribusi Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
untuk apa ;
- Bahwa setor kontribusi sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) disetujui oleh
semua Direksi ;
- Bahwa mau membayar bertujuan untuk percepatan konsolidasi salah satunya untuk
percepatan Perda ;
- Bahwa saksi mempunyai kewajiban untuk membayar pelatihan karena ada pegawai
saksi yang ikut pelatihan IT ;
- Bahwa saksi pernah menyetor ke MUHAMMAD FADLU secara tunai sejumlah
Rp.6.900.000,00 (enam juta sembilan ratus ribu rupiah) untuk pelatihan IT karena
rekening bu JIHAN AMALIAudah ditutup ;
- Bahwa saksi menyetro uang sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) secara
bertahap sevanyak 4 (empat) kali ke rekening JIHAN AMALIA yang pertama pada
tanggal 5 Peberuari 2016 sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), yang
kedua pada tanggal 10 Maret 2016 sejumlah Rp.20.00.000,00 (dua puluh juta rupiah)
yang ketiga pada tanggal 24 Maret 2016 sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta
rupiah) dan yang keempat pada tanggal 30 September sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga
puluh juta rupiah) ;
- Bahwa total yang saksi setor adalah Rp.124.738.000,00 (seratus dua puluh empat juta
tujuh ratus tiga puluh delapan ribu rupiah) ;
- Bahwa sampai dengan sekarang tidak ada rincian pertanggungjawaban tentang
penggunaan uang iuran tersebut ;
- Bahwa pembayaran sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sudah disepakati
dalam rapat ;
- Bahwa dasar membayar tunai ke MUHAMMAD FADLU karena rekening bu Deanda
sudah ditutup ;
- Bahwa saksi menyetor di BPR Mataram karena saat itu ada rapat di BPR Mataram ;
- Bahwa saksi lupa atas informasi dari siapa kalau rekening bu Jihan ditutup;
- Bahwa ketika rapat seluruh Direksi hadir ;
- Bahwa kantor pak Yoga di Sumbawa ;
- Bahwa setiap ada undangan pelatihan pak Ikwan dan pak MUHAMMAD FADLU ada ;
- Bahwa saksi menjelaskan karena saksi sebagai Tim SDM
Terhadap keterangan saksi terdakwa menyatakan cukup ;
5. AULIA ERIZA PUTRI:
- Bahwa saksi menjabat sebagai Direktur PD BPR Lombok Tengah sejak tanggal 11
peberuari 2014 sampai dengan sekarang ;
- Bahwa saksi pernah mendengar kalau PD BPR akan dirubah menjadi PT pada saat
diberitahu oleh pemegang saham di Propinsi ;
- Bahwa sepengatahuan saksi jumlah PD BPR yang ada di NTB sebanyak 8 (delapan) PD
BPR yang terdiri PD BPR Mataram, PD BPR Lombak Barat, PD BPR Lombok Tengah,
PD BPR Lombok Timur, PD BPR Sumbawa, PD BPR Dompu, PD BPR Sumbawa
Barat dan PD BPR Bima ;
- Bahwa sebagai pengendali PD BPR adalah Propinsi ;
- Bahwa saham PD BPR Lombok Tengah sebesar 49 % sedangkan saham Propinsi
sebesar 51 % ;
- Bahwa yang memutuskan dari PD menjadi PT adalah Propinsi yaitu pada saat rapat
untuk melakukan pembentukan Tim pada bulan Desember 2015 pada saat membahas
Rencana kerja BPR Tahun 2016 ;
- Bahwa dalam rencana kerja ada anggaran untuk konsolidasi ;
- Bahwa yang memimpin rapat adalah pak I NENGAH PASEK ADI sebagai Kepala Biro
Ekonomi ;
- Bahwa pada saat itu saksi juga ikut rapat ;
- Bahwa yang hadri rapat dari BPR Lombok Tengah adalah saya dan Direktur Utama,
BPR lain dan dari Propinsi ;
- Bahwa pada saat itu menganggarkan biaya konsultasi dan disetujui ;
- Bahwa pada saat itu ada sepakat dari masing-masing BPR untuk iuruan sejumlah
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) yang digunakan untuk pelaksanaan perubahan
bentuk badan hukum ;
- Bahwa saksi sudah menyetorkan uang untuk konsolidasi kepada ibu JIHAN AMALIA
sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) dan kepada pak MUHAMMAD
FADLU sejumlah Rp.80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah) pada tanggal 18
Agustus 2016 ;
- Bahwa pembayaran Rp.80.000.000,00 (delapan puluh juta rupiah) ke rekening
MUHAMMAD FADLU saksi lupa apakah ada perintah langsung dari MUHAMMAD
FADLU atau tidak ;
- Bahwa ketika rapat di Mataram pak Ikwan mengatakan “ kalau mau kontribusi
disetorkan ke pak MUHAMMAD FADLU “
- Bahwa pada waktu rapat di Mataram, I NENGAH PASEK ADI , LALU TEGUH
MAULANA dan MoAbduk tidak ada ;
- Bahwa saksi tidak pernah ikut rapat di Hotel Aston ;
- Bahwa saksi ikut pelatihan di Lombok Plaza satu kali ;
- Bahwa selain Rp.100.000,00 (seratus juta rupiah) BPR Lombok Tengah tidak
membayar lagi ;
- Bahwa ada perintah untuk pembayar selanjutnya ke rekening MUHAMMAD FADLU
dan hal itu dikatakan oleh pak Ikwan ketika rapat di PD BPR Lombok Barat
- Bahwa badan hukum BPR yang semula PD harus di rubah menjadi PT karena dimiliki
oleh 2 (dua) badan hukum atau lebih ;
- Bahwa saksi tahu tentang SK Gubernur yang terbit pada Bulan januari 2016 tentang
Tim Konsolidasi dan dalam SK Gubernur tersebut saksi sebagai Wakil Sekretaris yang
bertugas membantu Sekretaris dalam rapat ;
- Bahwa didalam SK Gubernur yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Konsolidasi adalah
KADEK DWI YOGANTARA, Wakil Ketua MUHAMMAD FADLU, Sekretaris
LALU TEGUH MAULANA, Wakil Sekretaris saksi sendiri , bendahara JIHAN ;
- Bahwa saksi pernah membantu untuk menyempurnakan ketika rapat di Hotel
Jayakarta ;
- Bahwa pada saat rapat di Hotel Jayakarta yang membuka rapat adalah pak Kepala Biro
;
- Bahwa iuran konsolidasi masing – masing BPR Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
adalah untuk biaya konsolidasidan sampai sekarang belum ada pertanggungjawaban ;
- Bahwa saksi pernah menanyakan kepada pak yoga tentang LPJ ;
- Bahwa saksi tidak pernah bicara dengan bendahara ;
- Bahwa selain ada rapat di jayakarta juga rapat di PD BPR Lombok Barat dan di BPR
Mataram ;
- Bahwa rapat di BPR Lombok Barat membahas hasil konsolidasi dan peltihan bank
syariah, membuat SOP dan hasilnya disetujui ;
- Bahwa selaku Wakil Sekretaris saksi pernah mendapat biaya rapat sejumlah
Rp.1.250.000,00 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dan uang itu diambilkan
dari uang konsolidasi atas dasar SK Gubernur ;
- Bahwa ketika rapat di Jayakarta saksi mendapat honor Rp.1.250.000,00 (satu juta dua
ratus lima puluh ribu rupiah) ;
- Bahwa di ketika rapat di Mataram tidak adapembayaran kepada saksi sejumlah
Rp.1.250.000,00 (satu ujuta dua ratus lima puluh ribu rupiah) yang dibayarkan oleh
JIHAN AMALIA ;
- Bahwa saksi menerima uang sebanyak 3 (tiga) kali yang pertama di Hotel Jayakarta,
kedua di Lombok Barat dan ketiga ketika pelatihan di Hotel Lombok Plaza ;
- Bahwa yang hadirf pelatihan adalah 8 (delapan) orang termasuk saksi, Ikwan dan
MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa saksi tidak tahu berapakah besarnya biaya pelatihan ;
- Bahwa dalam Tim Konsolidasi terdapat Tim Legalitas sebagai Ketua adalah Prof.Dr,
Galang Asmara, SH, M Hum , Tim Akutansi dan IT sebagai Ketua adalah Dr.
Firmansyah dan Tim SDM dan Umum sebagai Ketua adalah Dr.Ir. Sadikin Amir ;
- Bahwa sampai dengan saat ini belum ada pertanggungjawaban dari Tim Konsolidasi
tentang penggunaan uang ;
- Bahwa sebelum rapat di Kota Mataram saksi pernah meminta laporan
pertanggungjawaban ;
- Bahwa jangka waktu Tim Konsolidasi sesuai dengan Perda No. 10 tahun 2016 adalah
satu tahun ;
- Bahwa pernah ada rapat untuk melakukan penambahan biaya lagi namun besarnya
saksi lupa dan BPR Lombok Tengah tidak mau nambah lagi ;
- Bahwa BPR Lombok Tengah tidak mau membayar karena belum ada
pertanggungjawaban uang yang Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan proses
konsolidasi masih berjalan ;
- Bahwa dana Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) diambilkan dari pos rupa – rupa
dari kekayaan bank yang saksi pimpin ;
- Bahwa yang meminta penambahan adalah Ketua Tim ;
- Bahwa Terdakwa pernah mengatakan penambahan dari membaca notulen rapat yang
disepakati ;
- Bahwa saksi tidak pernah melakukan study banding ;
- Bahwa penggunaan dana Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) adalah untuk
rapat, study banding, percepatan Perda tidak pernah dijelaskan;
- Bahwa untuk peltihan BPR Lombok Tengah membayar sendiri sejumlah
Rp.28.000.000,00 (dua puluh delapan juta rupiah) tergantung pesertanya ;
- Bahwa tidak pernah disampaikan pembahasan Perda ;
- Bahwa pencetus perubahan dari PD ke PT adalah Propinsi selaku pemegang saham ;
- Bahwa rapat di jayakarta membahas struktur dan skedul namun untuk skedul belum
ditentukan waktunya ;
- Bahwa tidak ada skedul yang pas semua berjalan begitu saja ;
- Bahwa kegiatan yang saksi ingat adalah kegiatan yang saksi ikuti saja untuk kegiatan
lain saksi tidak tahu ;
- Bahwa Perseroan Terbatas sampai dengan sekarang belum terwujud ;
- Bahwa pergantian Bendahara saksi tidak tahu dan saksi tahu kalau setor ke
MUHAMMAD FADLU pada sat rapat di BPR Mataram ;bahwa yang mengatakan “
sudah yang ini silahkan bayar kesini “ adalah Ketua Konsolidasi ;
- Bahwa saksi mengeluarkan biaya pelatihan dan dengan mengeluarkan biaya pelatihan
maka kekayaan BPR berkurang ;
- Bahwa permintaan uang Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) adalah atas dasar
kesepakatan rapat dan dengan surat ;
- Bahwa yang memberikan nomor rekening tercantum dalam surat yang ditandatangani
Ketua agar dikirimkan ke nomor rekening ;
- Bahwa rapat di BPR Mataram membahas penambahan biaya rapat sedangkan rapat di
Hotel Jayakarta menentukan skedul ;
- Bahwa saksi menerima SPPD dari BPR Lombok Tengah ;
- Bahwa saksi menerima honor dari Tim Konsolidasi ;
- Bahwa saksi tidak pernah tahu yang memgang rekening MUHAMMAD FADLU ;
- Baha tugas Tim Konsolidasi saksi tidak tahu ;
- Bahwa sercer dititipkan di Lombok Tengah ;
- Bahwa item yang akan dibeli dari uang iuran tambahan adalah server ;
- Bahwa saksi hadir pada rapat tanggal 27 September 2016 dan benar itu notulennya ;
- Bahwa saat itu kesimpulan rapat dibacakan ;
- Bahwa yang mengundang rapat saat itu adalah PSP (Pemegang Saham Pengendali)
yaitu Propinsi dalam hal ini Pak Kepala Biro ;
- Bahwa perintah membayar dilaksanakan oleh Ketua ;
- Bahwa saksi tidak tahu kalau Ketua Tim yang mengkoordinir ;
- Bahwa secara pembukuan untuk saat ini rupa-rupa aktiva belum menjadi biaya dan
masih merupakan kekayaan , nanti setelah Tim Konsolidasi baru merupakan biaya ;
- Bahwa saksi pernah mendengar TOR tetapi tidak pernah melihat ;
Terhadap keterangan saksi, terdakwa menyatakan benar ;

6. AHMAD AFIFI, SE :
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan saksi pada BAP benar ;
- Bahwa saksi adalah sebagai Direktur P.D BPR Lombok Tengah ;
- Bahwa saksi tahu tentang Tim Konsolidasi dan saksi sebagai salah anggotanya ;
- Bahwa Tim Konsolidasi ada SK dari Gubernur ;
- Bahwa sebagai ketua Tim Konsolidasi adalah yoga, Wakilnya adalah MUHAMMAD
FADLU, Sekretaris adalah LALU TEGUH MAULANA, Wakil Sekretaris adalah Aulia
Eriza Putri dan sebagai Bendahara adalah Jihan Amalia ;
- Bahwa saksi adalah sebagai anggota Tim SDM yang di ketuai oleh Dr.Ir. Sadikin
Amir ;
- Bahwa tugas Tim SDM adalah merumuskan aset, struktur organisasi ;
- Bahwa Tim SDM juga menyusun neraca penggabungan SDM ;
- Bahwa saksi tidak mengelola keuangan Tim Konsolidasi ;
- Bahwa anggaran Tim Konsolidasi dari Kontribusi BPR masing-masing
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ;
- Bahwa biaya diawali dari RKT dan masing-masing BPR diminta untuk meningkatkan
dana ;
- Bahwa kontribusi dikirim ke rekening Bendahara Tim Konsolidasi ;
- Bahwa PD BPR Lombok Tengah setro Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) yang
dibayarkan dua kali ;
- Bahwa Tim Konsolidasi dibentuk pada awal tahun 2016 ;
- Bahwa penggabungan BPR adalah merupakan respons atas Undang – Undang yang
disampaikan oleh Kepala Biro Ekonomi ;
- Bahwa dalam rapat tidak disebutkan tugas Ketua ;
- Bahwa saksi pernah rapat bertempat di BPR Mataram pada pertengahan tahun 2016
membahas penambahan kontribusi ;
- Bahwa rapatb saat itu dipimpin oleh Ketua ;
- Bahwa uang Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) belum dipertanggungjawabkan ;
- Bahwa proses penggantian Bendahara ke Pak MUHAMMAD FADLU terjadi begitu
saja ;
- Bahwa adanya permintaan penambahan dana kontribusi sejumlah Rp.200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) tidak saksi bayarkan karena tidak relevan ;
- Bahwa ketika membutuhkan tambahan dana sejumlah Rp.200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah) Tim Konsolidasi memaparkan bahwa tambahan biaya tersebut untuk
membeli server dan jaringan ;
- Bahwa dalam rapat juga dibahwa penempatan server ;
- Bahwa server ada barangnya dan sekarang dititipkan di PD BPR Lombok Tengah oleh
pak Haryanto ;
- Bahwa saksi tidak tahu ada dana yang digunakan untuk pengurusan Perda ;
- Bahwa secara tempatif Tim Konsolidasi ada rencana kerja tetapi akhirnya tidak jelas ;
- Bahwa saksi belum pernah melihat TOR ;
- Bahwa saksi tidak tahu biaya server berasal darimana ;
- Bahwa rapat untuk mementukan Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) masing-
masing BPR saksi tahu dan itu Keputusan rapat baru dikeluarkan surat ;
- Bahwa dalam surat bdisebutkan agar dana disetor ke rekening MUHAMMAD
FADLU ;
- Bahwa setelah rapat di Mataram , Jihan masih menjadi Bendahara ;
- Bahwa koordinasi satu pintu termasuk pengeluaran dana ;
- Bahwa saksi tidak tahu pengeluaran dana untuk eksternal ;
- Bahwa saat itu Kepala Biro menyampaikan agar masing-masing BPR mengalokasikan
dana Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) untuk proses konsolidasi ;
- Bahwa saksi tidak tahu tugas Ketua Konsolidasi ;
- Bahwa saksi tidak ingat kalau ada peserta rapat yang bersuara kalau dana
Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) tidak cukup karena bocor kesana
kemari ;
- Bahwa yang saksi lihat saat itu pak I NENGAH PASEK ADI yang intens sekali;
Terhadap keterangan saksi terdakwa memberikan tanggapan sebagai berikut:
1. Masalah TOR sudah ada dan dasar TOR kedua berdasarkan tambahan
Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) ;
2. Dana Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak disetor ke rekening tetapi
dibayarkan langsung dan itu menimbulkan clash ;

7. HAFID WAHYUDI :
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan keterangan saksi di BAP benar;
- Bahwa saat ini saksi menjabat sebagai KPO P.D BPR Lombok Timur ;
- Bahwa pada tahun 2016 saksi menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional PD BPR
Lombok Timur ;
- Bahwa Divisi Operasional bertugas mengelola SDM , inventaris, kebutuhan
operasional, inventarisasi laporan, mengawasi IT ;
- Bahwa sumber dana P.D BPR dari dana penyertaan Propinsi NTB dan dari Pemda
Lombok Timur ;
- Bahwa dana di BPR disalurkan dalam benmtuk kredit dan penempatan antar bank,
selain itu juga menyimpan dana dari masyarakat baik tabungan mauoun deposito ;
- Bahwa PD BPR berubah menjadi PT saksi tahu dan ada SK Gubernur ;
- Bahwa dalam Tim Konsolidasi saksin diberi tugas sebagai Tim SDM dan Umum yang
bertugas menginventarisasi seluruh SDM yang ada di seluruh BP BPR di NTB ;
- Bahwa SDM menyusun proses untuk memperoleh ijin prinsip dari OJK ;
- Bahwa dari Tim SDM sudah menyusun struktur yang dihasilkan oleh Tim SDM yang
pertama adalah Komisaris lalu dibawahnya Direktur Utama dibawahnya lagi Direktur
dibawahnya lagi Divisi dan dibawahnya lagi Kabag ;
- Bahwa rencana kerja yang saksi buat adalah menggabungkan dengan yang ada di
kabupaten ;
- Bahwa SOP penjabaran dari masing-masing kegiatan ;
- Baha kegiatan Tim Konsolidasi sekarang belum jalan karena ada SK Gubernur yang
barubaru kelanjutan dari Tim yang lama ;
- Bahwa didalam Tim saksi pernah mendapatkan honor satu kali ketika ada pertemuan di
Hotel Jayakarta tanggal 9 sampai dengan tanggal 12 ;
- Bahwa pertemuan pada waktu itu ada saksi dan juga ada OJK dan saat itu OJK
memberikan gambaran persyaratan yang harus dipenuhi ;
- Bahwa untuk rapat saksi ikut yang pertama ;
- Bahwa pelatihan yang saksi ikuti adalah pelatihan syariah ;
- Bahwa di Aston pernah ada RUPS ;
- Bahwa PD BPR Lombok Timur menyetor kontrobusi pada tanggal 2 Pebruari 2018
sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), kedua tanggal 15 Pebruari 2016
sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), ketiga pada tanggal 16 Maret 2016
sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) dan tanggal 18 Agustus 2016
sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) ;
- Bahwa dana yang ditansfer dari PD BPR Lombok Timur ke Tim Konsolidasi adalah
sebagai berikut :
1. Dana kontribusi sejumlah Rp.250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) ;
2. Pelatihan akutansi dan overview syariah sebesar Rp. 60.526.250,00 (enam puluh
juta lima ratus dua puluh enam ribu dua ratus lima puluh rupiah) ;
3. Kegiatan peningkatan implementasi gen-1 dan gen-2 pengadaan aplikasi dan core
banking sejumlah Rp.168.082.300,00 (seratus enam puluh delapan juta delapan
puluh dua juta tiga ratus rupiah) ;
4. Pengadaan server untuk konsolidasi sejumlah Rp.469.082.300,00 (empat ratus
enam puluh sembilan ribu delapan puluh dua ribu tiga ratus rupiah);
5. Biaya pengiriman server sejumlah Rp.7.365.000,00 (tujuh juta tiga ratus enam
puluh lima ribu rupiah) ;
Sehingga total seluruhnya Rp.955.873.550,00 (sembilan ratus lima puluh lima juta
delapan ratus tujuh puluh tiga ribu lima ratus lima puluh rupiah);
- Bahwa uang sejumlah Rp.955.873.550,00 (sembilan ratus lima puluh lima juta delapan
ratus tujuh puluh tiga ribu lima ratus lima puluh rupiah) masuk ke Tim Konsolidasi
karena ada bukti ;
- Bahwa setornya ditrasnfer dan tercatat dalam buku neraca P.D BPR Lombok Timur ;
- Bahwa pada saat pengeluaran dana sejumlah Rp.955.873.550,00 (sembilan ratus lima
puluh lima juta delapan ratus tujuh puluh tiga ribu lima ratus lima puluh rupiah) yang
menjabat sebagai Direktur Utama adalah pak MUHAMMAD FADLU dan Direkturnya
pak Haryanto ;
- Bahwa saksi mengakui kalau ada kegiatan di Hotel Aston dan ada kegiatan yang tidak
saksi akui ;
- Bahwa yang memerintahkan saksi tanda tangan tentang kegiatan di Hotel Aston adalah
pak yoga saat itu dirumah pak Ikwan karena semua sudan tanda tangan ;
- Bahwa sebelumnya saksi pernah di telepon oleh pak MUHAMMAD FADLU agar
kerumah pak yoga untuk menjawab surat dari OJK ;
- Bahwa saksi saat itu diperintah oleh pak MUHAMMAD FADLU untuk kerumah pak
yoga;
- Bahwa saat itu dirumah pak Ikwan ada pak Ilham, pak Agus Salim, pak Ketut;
- Bahwa benar saksi tanda tangan padahal kegiatannya tidak ada ;
- Bahwa pada saat itu pak Ikwan dmenyuruh saya untuk tanda tangan dengan tujuan
untuk bukti laporan di Kejaksaan dan saat itu pak yoga dan pak MUHAMMAD
FADLU mengatakan “ ditandatangani untuk laporan ke Kejaksaan karena pada saat
yang sama ada laporan ke Kejaksaan “ ;
- Bahwa saat itu saksi tidak langsung tanda tangan karena saksi masih ragu lalu baru esok
hari setelah saksi ke Kejaksaan Pak MUHAMMAD FADLU menyuruh saksi tanda
tangan lalu saksi tanda tangan tetapi sakai ada beban ;
- Bahwa saksi ikut rapat satu kali di Jayakarta Hotel ;
- Bahwa dilaksanakan rapat di jayakarta Hotel karena ada konsolidasi dan saat itu juga
dihadiri oleh OJK ;
- Bahwa rapat kedua saat RUPS Luar Biasa di Hotel Aston ;
- Bahwa honor yang tidak adalah honor yang diselesaikan oleh Pak yoga karena saksi
tidak menerima uangnya ;
- Bahwa honor yang tidak benar hanya honor saksi saja ;
- Bahwa angka Rp.955.873.550,00 (sembilan ratus lima puluh lima juta delapan ratus
tujuh puluh tiga ribu lima ratus lima puluh rupiah) saksi melihat dari catatan di buku
besar ;
- Bahwa Saksi tidak tahu sendiri apakah uang tersebut disetorkan atau tidak ;
- Bahwa saksi tidak tahu kalau pak yoga melakukan apa sehingga dijadikan sebagai
terdakwa ;
- Bahwa pada saat tanda tangan saksi tidak bertanya karena sudah ada tanda tangan ;
- Bahwa seingat saksi laporan tersebut untuk melengkapi laporan di Kejaksaan;
- Bahwa setelah saksi tanda tangan saksi tidak menerima uang ;
- Bahwa item yang saksi tanda tangani ada 10 (sepuluh) item dan setiap item nilainya
Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) sehingga seluruhnya sejumlah Rp.10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah) ;
- Bahwa catatan buku laporan yang membuat adalah bagian akutansi ;
- Bahwa saksi tidak tahu dana yang terkumpul dari Tim Konsultasi ;
- Bahwa saksi pernah konsultasi dengan pak MUHAMMAD FADLU menanyakan tanda
tangan saksi yang di Aston ;
- Bahwa saat itu pak MUHAMMAD FADLU mengatakan “ akui saja kegiatan itu “ dan
hal itu disampaikan lewat telepon ;
- Bahwa pada waktu itu saksi bertanya tentang pemeriksaan di Kejaksaan ;
- Bahwa saksi tidak tahu siapakah yang mengambil uang ;
- Bahwa tidak ada kata dari pak MUHAMMAD FADLU tentang uang yang
Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) sudah habis maka dibuat tentang laporan
penggunaan uang tersebut ;
- Bahwa yang saksi ketik ketika berada dirumah pak Ikwan adalah laporan konsolidasi ;
- Bahwa yang mengetik SPJ adalah pak yoga dan malam itu saksi melihat sendiri
diruangan yang ada TV nya dirumah pak yoga dan saat itu ada saksi, pak Ilham dari
Biro Ekonomi dan juga ada sopirnya pak yoga ;
- Bahwa pada saat itu SPJ di baca ;
- Bahwa pembuatan laporan akan dikirim ke Kejaksaan atas perintah terdakwa tetapi
untuk kepentingan siapa saksi tidak tahu dan saksi tidak tahu penggunaannya ;
- Bahwa saksi tidak tahu pengelolaan keuangan ;

12. JIHAN AMALIA, SE :


- Bahwa kedudukan saksi dalam Tim Konsolidasi Penggabungan BPR se NTB adalah
sebagai Bendahara ;
- Bahwa PD BPR yang akan digabungkan dari PD menjadi PT BPR NTB ada 8 (delapan)
BPR yang terdiri dari PD BPR Mataram, PD BPR Lombok Barat, PD BPR Lombok
Tengah, PD BPR Lombok Timur, PD BPR Bima, PD BPR Dompu, PD BPR Sumbawa
Barat dan PD BPR Sumbawa Barat ;
- Bahwa dana PD BPR berasal dari Propinsi dan dari masing-masing BPR serta dari
Pemerintah Kabupaten atau Kota ;
- Bahwa apakah PD BPR harus disatukan saksi tidak tahu namun ketika rapat pembahasan di
Biro Ekonomi disbutkan untuk penguatan ;
- Bahwa rapat pembahasan yang mengundang pak MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa rapat pembahasan dilaksanakan setelah menerima SK Gubernur ;
- Bahwa didalam SK Gubernur saksi ditunjuk sebagai Bendahara ;
- Bahwa Struktur Tim Konsolidasi dalam SK Gubernur sebagai Ketua adalah KADEK DWI
YOGANTARA, SP, Wakil Ketua adalah MUHAMMAD FADLU, SH, Skretaris adalah
LALU TEGUH MAULANA, SE, Wakil Sekretaris adalah Aulia Eriza Putri, SP, Bendahara
adalah JIHAN AMALIA, SE, Wakil Bendahara adalah Mila Pilaili, S Sos ;
- Bahwa sumber dana Tim Konsolidasi berasal dari iuran masing-masing PD BPR;
- Bahwa pada bulan Januari 2016 ketika rapat di Biro Ekonomi ada pemberitahuan kalau ada
dana yang harus disetor oleh masing-masing BPR sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) ;
- Bahwa yang mengunndang rapat tanggal 8 januari 2016 adalah pak MUHAMMAD
FADLU atas nama Perbanida ;
- Bahwa yang hadir rapat saat itu adalah I NENGAH PASEK ADI , Muhammad Akbar, I
made alit dan seluruh Direksi PD BPR se NTB ;
- Bahwa hasil rapat saat itu adalah :
1. Masing-masing BP BPR menyetor dulu Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) ;
2. Sepakat membentuk PD BPR ke PT BPR ;
3. Tim yang telah dibentuk segera menyusun jadwal pertemuan ;
4. Biaya pertemuan dan konsolidasi menjadi tanggungjawab masing-masing BPR
sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ;
- Bahwa biaya konsumsi rapat saat itu saksi yang menalangi dulu sejumlah Rp.300.000,00
(tiga ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa pada tanggal 2 Pebruari 2016 ada rapat di Hotel Lombok Plaza yang dihadiri oleh
Kuasa pemgang saham ;
- Bahwa yang mengunndang rapat adalah Biro Ekonomi ;
- Bahwa pernah ada RUPS LB diundang oleh Gubernur dan dihadiri oleh Direksi masing-
masing PD BPR ;
- Bahwa saat itu saksi hadir tetapi tidak masuk rapat ;
- Bahwa biaya rapat di Hotel Lombok Plaza adalah Rp.3.486.900,00 (tiga miliard empat ratus
delapan puluh enam ribu sembilan ratus rupiah) dan untuk uang saku seluruh peserta
sejumlah Rp.31.250.000,00 (tiga puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ;
- Bahwa uang rapat berasal dari Tim Konsolidasi ;
- Bahwa pada tanggal 15 Pebruari 2016 juga ada rapat dengan hasil pembagian tugas;
- Bahwa konsumsi rapat tanggal 15 Pebruari 2016 adalah Rp.1.044.250,00 (satu juta empat
puluh empat ribu dua ratus lima puluh rupiah) sedangkan honor rapat sejumlah
Rp.3.844.250,00 (tiga juta delapan ratus empat puluh empat ribu dua ratus lima puluh
rupiah) sehingga biaya rapat secera keseluruhan adalah Rp.3.844.250,00 (tiga juta delapan
ratus empat puluh empat ribu dua ratus lima puluh rupiah) ;
- Bahwa pada tanggal 19 sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2016 juga ada rapat di Hotel
Jayakarta yang dihadiri oleh semua anggota Ti9m Konsoliidasi dengan didampingi oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan biaya rapat saat itu sejumlah Rp.64.4000.000,00 (enam
puluh empat juta empat ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa rapat saat itu adalah sosialisasi dari OJK dan pembahasan rancangan konsolidasi ;
- Bahwa biaya rapat secera keseluruhan adalah Rp.130.807.325,00 (seratus tiga puluh juta
delapan ratus tujuh juta tiga ratus dua puluh lima rupiah) yang terdiri dari :
1. Pertemuan Tim legal sejumlah Rp.1.239.000,00 (satu juta dua ratus tiga puluh
sembilan ribu rupiah) ;
2. Konsumsi rapat di Biro Ekonomi sejumlah Rp.475.000,00 (empat ratus tujuh puluh
lima ribu rupiah) ;
3. Rapat Tim Legal sejumlah Rp.126.000,00 (seratus dua puluh enam ribu rupiah);
4. Rapat Pembahasan IT sejumlah Rp.1,470.000,00 (satu juta empat ratus tujuh puluh
ribu rupiah) ;
5. Rapat di BPR Lombok Barat sejumlah Rp.10.635.900,00 (sepuluh juta enam ratus tiga
puluh lima ribu sembilan ratus rupiah) ;
6. Biaya sosialisasi Tim Konsolidasi sejumlah Rp.2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu
rupiah) ;
7. Biaya rapat Rp.718.500,00 (tujuh ratus delapan belas ribu lima ratus rupiah);
8. Biaya rapat pembahasan Perda sejumlah Rp.793.000,00 (tujuh ratus sembilan puluh
tiga ribu rupiah) ;
9. Biaya rapat sejumlah Rp.375.000,00 (tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) ;
10. Biaya rapat sejumlah Rp.9.650.000,00 (sembilan juta enam ratus lima puluh ribu
rupiah) ;
- Bahwa PD BPR setor pertama kali sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) ke
rekening bendahara Konsolidasi di Bank BPD ;
- Bahwa uang bisa keluar dari bendahara prosedurnya adalah setiap ada kegiatan maka Ketua
atau Wakil Ketua berkoordinasi dengan LALU TEGUH MAULANA yang menerima
pemberitahuan dari pak KADEK DWI YOGANTARA atau pak MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa Ketua jarang sekalai menelpon saksi mengenai pengeluaran uang karena saksi
menerima perintah deri Sekretaris dan ada disposisi nya ;
- Bahwa jumlah keseluruhan iuran dari masing-masing PD BPR adalah Rp.840.000.000,00
(delapan ratus empat puluh juta rupiah) , dana syariah Rp.182.000.000,00 (seratus dua
puluh delapann juta rupiah), dana IT Rp.160.800.000,00 (seratus enam puluhy juta delapan
ratus ribu rupiah) sehingga total dana masuk sejumlah Rp.1.182.800.000,00 (satu milyar
seratus delapan puluh dua juta delapan ratus rupiah) ditambah dengan bunga bank dan biaya
pengembalian pelatihan dan sosialisasi sehingga menjadi sejumlah Rp.1.195.464.308,00
(satu milyard seratus sembilan puluh lima juta empat ratus enam puluh empat ribu tiga ratus
delapan rupiah) ;
- Bahwa dari dana yang terkumpuldikeluarkan untuk
1. biaya rapat sejumlah Rp.130.807.325,00 (seratus tiga puluh juta delapan ratus tujuh
ribu tiga ratus dua puluh lima rupiah),
2. biaya perjalanan dinas ke Suya, Jakarta dan Aceh sejumlah Rp.118.738.822,00 (seratus
delapan belas juta tujuh ratus tiga puluh delapan ribudelapan ratus dua puluh dua
rupiah) ;
3. biaya konsolidasi sejumlah Rp.427.600.000,00 (empat ratus dua puluh tujuh juta enam
ratus ribu rupiah) ;
4. biaya ATK dan Promosi sejumlah Rp.39.179.850,00 (tiga puluh sembilan juta seratus
tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus lima puluh rupiah) ;
5. Pelatihan syariah di Hotel Lombok Plaza tanggal 27 sampai dengan 29 Mei 2016 yang
dihadiri oleh 70 (tujuh puluh) peserta dari semua BPR sejumlah Rp.167.761.550,00
(seratsu enam puluh tujuh juta tujuh ratus enam puluh satu ribu lima ratus lima puluh
rupiah) ;
6. Pelatihan IT sejumlah Rp.208.700.000,00 (dua ratus delapan juta tujuh ratus ribu
rupiah) ;
- Bahwa sisa uang kas konsolidasi pada tanggal 15 Nopember 2016 pada saat serah terima
dari saksi selaku Bendahara Tim Konsolidasi kepada Ketua Tim Konsolidasi adalah
sejumlah Rp. 102.676.761,00 (seratus dua juta enam ratus tujuh puluh enam juta tujuh ratus
enam puluh satu rupiah) ;
- Bahwa study banding ke Seuya suratnya dari Kepala Biro Ekonomi yang ditandatangani
oleh pak I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa isi surat adalah pendampingan Komisi III Propinsi NTB ;
- Bahwa pada tanggal 25 Peberuari 2016 saksi dipanggil oleh pak LALU TEGUH
MAULANA dan disampaikan kalau Tim Konsolidasi akan ada kunjungan kerja ke Jawa
Timur dan minta disiapkan uang sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ;
- Bahwa benar waktu itu ada berita acara pinjam uang sejumlah Rp.150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah) yang ditandatangani oleh pak KADEK DWI YOGANTARA, pak
MUHAMMAD FADLU, pak LALU TEGUH MAULANA , pak Akbar dan pak made alit
namun yang diambil hanya sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) yaitu diambil
pak MUHAMMAD FADLU sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
diambil oleh pak LALU TEGUH MAULANA sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) ;
- Bahwa pak MUHAMMAD FADLU mengambil Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
pada tanggal 10 Maret 2016 untuk Operasional Tim Konsolidasi jadi pak MUHAMMAD
FADLU tanda tangan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 25 Peberuari 2016 pak
MUHAMMAD FADLU dan pak LALU TEGUH MAULANA masing-masing mengambil
sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan pada tanggal 10 Maret 2016 pak
MUHAMMAD FADLU kembali mengambil sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) ;
- Bahwa dari dana yang diambil pada tanggal 25 Pebruari 2016 sejumlah Rp.100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dikembalikan oleh pak LALU TEGUH MAULANA sejumlah
Rp.12.400.000,00 (dua belas juta empat ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa saat itu yang memberikan adalah Wakil Bendahara bukan saksi ;
- Bahwa dana Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dikembalikan Rp.1.239.800,00 (satu
juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu delapan ratus rupiah) digunakan untuk Tim Legal
dan biaya lain – lain ;
- Bahwa dari dana yang dibawa oleh pak LALU TEGUH MAULANA sejumlah
Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dikembalikan sejumlah Rp.12.400.000,00 (dua
belas juta empat ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa kata pak LALU TEGUH MAULANA uang tersebut diserahkan kepada pak made
alit ;
- Bahwa uang tersebut untuk apa tidak ada pertanggungjawabannya ;
- Bahwa saat itu saksu meminta pertanggungjawaban kepada pak LALU TEGUH
MAULANA namun pak LALU TEGUH MAULANA mengatakan uang diserahkan kepada
pak made alit ;
- Bahwa terdakwa yoga pernah mengatakan kalau ada pertanyaan tentang uang konsolidasi
jawab saja Ketua dan Wakil Ketua jadi tugas saksi hanya menerima dan mengeluarkan uang
saja ;
- Bahwa pada waktu serah terima saksi tidak tahu karena saksi tidak diundang rapat namun
saksi tahu dalam rapat tersebut memutuskan :
1. Menyusun kembali konsolidasi ;
2. Memerintahkan kepada bendahara dan sekretaris untuk menyerahkan dokumen
keuangan dan surat menyurat kepada Tim Konsolidasi ;l
- Bahwa ketika terjadi serah terima BPR belum berbentuk PT ;
- Bahwa sisa dana Tim Konsolidasi sejumlah Rp.102.676.701,00 (seratus dua juta enam ratus
tujuh puluh enam ribu tujuh ratus satu juta rupiah) masih tersimpan di rekening atas nama
saksi selanjutnya saksi diminta tanda tangan oleh pak yoga dan pak MUHAMMAD
FADLU untuk pengambilan dana sejumlah Rp.75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah)
yang akan digunakan untuk keperluan RUPS-LB karena rekening masih atas nama saksi ;
- Bahwa sisanya sudah saksi serahkan semua kepada Ketua Tim Konsolidasi ;
- Bahwa SK Gubernur yang terdahulu sudah dicabut dan sudah ada SK Gubernur yang baru
tahun 2018 ;
- Bahwa saksi pernah mendapat tagihan dari pak MUHAMMAD FADLU ke kantor untuk
menyetor kontribusi ke Tim Konsolidasi dan pembayarannya ke rekening pak
MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa saat penagihan sebelum ada serah terima ;
- Bahwa atas tagihan tambahan tersebut PD BPR Lombok Barat menyetor lagi sejumlah
Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) ke rekening pak MUHAMMAD FADLU
- Bahwa seluruh dana dari PD BPR Lombok Barat yang sudah disetor ke Tim Konsolidasi
seluruhnya berjumlah Rp.120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah) ;
- Bahwa dana yang disetor sejumlah Rp.120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah)
diambilkan dari pos aktiva rupa-rupa dan masih tercatat dipos rupa-rupa ;
- Bahwa saksi tidak tahu apakah yang lain setor ke pak MUHAMMAD FADLU atau tidak ;
- Bahwa pos rupa-rupa merupakan penampungan atas biaya yang belum diakui sebagai
biaya ;
- Bahwa dana pos rupa – rupa dari BPR sendiri ;
- Bahwa bendahara dialihkan ke siapa saksi tidak pernah mendengar yang saksi tahu adalah
adanya surat tagihan yang ditujukan ke rekening pak MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa pada saat rapat tidak ada penggantian Bendahara dan tidak ada orang yang
ditunjuk ;
- Bahwa sesungguhnya yang datang mengamnbil uang pada tanggal 25 Pebruari 2016 adalah
pak made alit ;
- Bahwa yang menyerahkan uang kepada pak made alit adalah mbak mila;
- Bahwa uang yang diambil oleh pak made alit digunakan untuk apa saya tidak tahu ;
- Bahwa kalau uang yang dibawa oleh pak LALU TEGUH MAULANA diserahkan kepada
pak made alit;
- Bahwa saksi tidak pernah mendengar nama Munjihir dan Johan ;
- Bahwa kalau uang yang dibawa oleh pak made alit tidak ada pertanggungjawabannya ;
- Bahwa benar ada sumbangan untuk PWI sejumlah Rp.7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus
ribu rupiah) ;
- Bahwa ada biaya untuk pengurusan konsolidasi sebagaimana diuraikan dalam surat
dakwaan ;
- Bahwa tidak ada dana untuk percepatan Perda, dana untuk biaya jamuan anggota Dewan,
biaya transportasi, biaya kunjungan Komisi III, biaya penguruan bekas tanah RSU dan
biaya operasional Pelatihan IT sebagaimana tertulis dalam surat dakwaan ;
- Bahwa saksi tidak tahu pertanggungjawaban biaya konsolidasi ;
- Bahwa yang dibutuhkan untuk biaya konsolidasi tidak ada RAB nya jadi kalau butuh
meminta saja ;
- Bahwa dana Rp.840.000.000,00 (delapan ratus empat puluh juta rupiah) cukup atau tidak
cukup tidak diketahui ;
- Bahwa saksi memegang sejumlah Rp.840.000.000,00 (delapan ratus empat puluh juta
rupiah) masih ada sisa ;
- Bahwa tidak ada batas waktu Tim ini bekerja berapa lama ;
- Bahwa adanya permintaan dana Tim Konsolidasi sudah terbentuk ;
- Bahwa terkait dengan pinjaman sejumlah Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta
rupiah) saksi tidak bisa menolak karena dana yang dipinjam adalah dana konsolidasi bukan
dana dari BPR ;
- Bahwa saksi hanya membuat pembukuan sedangkan yang membuat pertanggungjawaban
adalah Ketua namun sampai dengan saat ini yang saksi tahu belum ada
pertanggungjawabannya ;
- Bahwa sisa uang masih ada di bank karena saksi belum pernah dimintai tanda tangan ;
- Bahwa dana yang masuk seluruhnya adalah Rp.1.195.464.308,00 (satu miliard seratus
sembilan puluh lima juta empat ratus enam puluh empat ribu tiga ratus delapan rupiah) dan
yang keluar adalah sejumlah Rp.1.092.787.051,00 (satu miliar sembilan puluh dua juta
tujuh ratus delapan puluh tujuh ribu lima puluh satu rupiah);
- Bahwa kalau di BPD rekening atas nama Tim Konsolidasi cq JIHAN AMALIA dan Mila
Pilaili.
- Bahwa kata yang tertulis dalam kwitansi mengetahui menurut pemahaman saksi adalah
persetujuan ;
- Bahwa saat serah terima antara saksi dengan pak yoga sudah di cek satu persatu oleh pak
yoga dan pak MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa kwitansi pinjam uang tanda tangan basah ;
- Bahwa belum ada pertanggungjawaban dan saksi mengeluarkan uang karena yang
bertanggungjawab adalah Ketua ;
- Bahwa ketika rapat pada tanggal 15 Pebruari di Biro Ekonomi ada honor rapat total
Rp.2.800.000,00 (dua juta delapan ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa yang hadir dalam rapat tanggal 15 Pebruari 2016 termasuk pak yoga namun tidak
menerima honor ;
- Bahwa memakai kata pinjaman Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) saksi
tidak tahu karena surat itu sudah jadi dan yang membawa surat adalah pak LALU TEGUH
MAULANA ;
- Bahwa pinjaman di kwitansi sudah ditandatangani dan disetujui ;
- Bahwa ada setoran ke taskia sebagai Tutor dari Jakarta namun saksi tidak tahu siapa yang
menunjuk taskia sebagai Tutor ;
- Bahwa yang koordinasi ke Jakarta adalah pak LALU TEGUH MAULANA dan pak I
NENGAH PASEK ADI dengan meminta uang kepada saksi sejumlah Rp.10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah) ;
- Bahwa pak yoga menerima uang dari saksi hanya SPJ Tavel dan honor lain tidak ada hanya
study banding ke Aceh dan honor-honor ;
- Bahwa saksi tidak tahu pak LALU TEGUH MAULANA mengambil dana
Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) akan diserahkan mke pak I NENGAH PASEK
ADI ;
- Bahwa tidak penitipan sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) lewat sopir I
NENGAH PASEK ADI ;
Terhadap keterangan saksi, terdakwa memberikan keterangan sebagai berikut :
1. Bahwa rapat pertama pada bulan Desember 2015 bukan Januari 2016 ;
2. Bahwa SPPD ke Suya sebenarnya saksi mengetahui ;
3. Bahwa penyerahan Berita Acara pinjam uang Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh
juta rupiah) yang asli tidak ada ;
4. Bahwa pengambilan uang sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) ke
made alit tidak ada ;
5. Bahwa permintaan biaya konsolidasi adalah Rp.530.000.000,00 (lima ratus tiga puluh
juta rupiah) bukan Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluhy juta rupiah) ;
6. Bahwa tidak benar permintaan dana oleh Ketua sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh
juta rupiah) ;
7. Bahwa SPPD LALU TEGUH MAULANA dan I NENGAH PASEK ADI tidak benar ;
8. Bahwa Ketua dan Wakil Ketua tidak pernah meminta dana sejumlah Rp.25.000.000,00
(dua puluh lima juta rupiah) untuk RUPS – LB karena yang mengurus RUPS – LB
adalah saksi dan Sekretaris ;
9. Bahwa tridak benar tidak ada RAB karena saksi mengeluarkan uang berdasarkan
TOR ;
10. Bahwa tidak benar berdasarkan hasil rapat yang betanggungjawab adalah Ketua;
11. Bahwa tidak benar menarik dana atas perintah ketua karena saksi mengeluarkan dana
atas perintah LALU TEGUH MAULANA ;
12. Bahwa Ketua tidak pernah komunikasi dengan bendahara ;
13. Bahwa administrasi ke Aceh yang mengurus adalah bendahara bukan Ketua ;

13. Dr. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM :


- Bahwa pada tahun 2016 saksi menjabat sebagai Kepala Biro ekonomi pada Pemerintah
Propinsi NTB dan sekarang saksi menjabat sebagai staf ahli ;
- Bahwa saksi tahu kalai pada tahun 2016 ada penggabungan PD BPR se NTB menjadi PT
BPR ;
- Bahwa asal mula penggabungan adalah atas perintah undang-undang karena BPR yang
dimiliki oleh lebih dari satu pemilik harus berubah menjadi PT ;
- Bahwa di Propinsi NTB ada 8 (delapan) PD BPR yang sepakat untuk bergabung lalu saksi
bersama dengan yang lain membuat Tim yang bertugas untuk menggabungkan PD BPR ;
- Bahwa ketika selesai pertemuan di Kantor Biro Ekonomi yang dihadiri oleh seluruh Direksi
PD BPR se NTB selanjutnya menunjuk Tim yang akan melakskanakan tugas dan disepakati
sebagai Ketua adalah KADEKA DWI YOGANTARA, wakil Ketua adalah MUHAMMAD
FADLU, Sekretaris adalah LALU TEGUH MAULANA dan Bendahara adalah JIHAN
AMALIA, disamping itu juga menunjuk dari Perguruan Tinggi sebagai coordinator namun
yang menunjuk adalah Ketua ;
- Bahwa mengapa saat itu itu menunjuk YOGA sebagai ketua karena BPR yang dipimpin
oleh YOGA merupakan Direktur BPR terbaik ;
- Bahwa pada saat itu saksi dusuk diruangan pak Akbsr menunjuk Yoga sebagai Ketua,
FADLU sebagai Wakil Ketua, LALU TEGUH MAULANA sebagai Sekretaris dan Jihan
sebagai Bendahara karena satu kantor dengan LALU TEGUH MAULANA ;
- Bahwa syarat penggabungan PD BPR harus ada Perda Penggabungan badan hokum PD
BPR ;
- Bahwa sambil Tim Konsolidasi berjalan ditunjuk Tim dari Unram untuk membantu
menyusun naskah akademis ;
- Bahwa proses SK Gubernur harus melalui Biro Hukum ;
- Bahwa saksi tidak tahu siapakah yang mementukan besaran honor ;
- Bahwa di SK memang tidak dijelaskan uraian tugas karena secara tehnis yang bekerja
adalah dari Ketua kebawah ;
- Bahwa tidak dibuat uraian tugas tetapi masing-masing personilbisa memahami karena BPR
– BPR juga dari hasil penggabungan ;
- Bahwa ketika Tim dibentuk mereka sudah tahu apa tugas dan pekerjaan masing-masing ;
- Bahwa akhir tugas penggabungan IT dan penggabungan SDM ;
- Bahwa Tim ditarfgetkan 1 (satu) tahun namun ditahun 2016 tidak selesai ;
- Bahwa bahwa yang memantau dan mengawasi Tim Konsolidasi adalah Kepala Biro
Ekonomi ;
- Bahwa yang saksi lakukan saksi pernah bertanya kepada Ketua Tim Konsolidasi bagaimana
pekerjaan ini dan akhirnya tidak selesai dan pengawasan gagal ;
- Bahwa tugas pengarah hanya untuk memastikan berjalannya proses ini sesuai dengan yang
direncanakan namun oleh karena ada persyaratan yang tidak terpenuhi yaitu Bupati
Sumbawa dan Bupati sumbawa Besar tidak mau tanda tangan pada saat RUPS terakhir ;
- Bahwa saksi tidak pernah melihat rencana kerja Tim Konsolidasi dan saksi tidak pernah
mengarahkan Tim Konsolidasi ;
- Bahwa sumber anggaran Tim Konsolidasi berasal dari BPR ;
- Bahwa sepengetahuan saksi setiap BPR memberikan kontribusi sejumlah
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ;
- Bahwa saksi tidak tahu dana sejumlah Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah)
digunakan untuk apa ;
- Bahwa saksi ikut rapat ketika disebut angka ;
- Bahwa rapat untuk menentukan kontribusi saksi tidak tahu tetapi rapat setelah ada
penentuan kontribusi saksi tahu ;
- Bahwa saksi mengetahui penambahan kontribusi namun saksi tidak tahu berapakah
jumlahnya ;
- Bahwa rapat penambahan mkontribusi saksi ikut namun saat itu tidak disebutkan berpakah
penambahannya ;
- Bahwa pertama kontribusi sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) kemudian
setelah itu ada penambhan saksi tidak tahu ;
- Bahwa yang mengetahui penggunaann uang adalah ketua dan Wakil Ketua kalau saksi tidak
tahu karena hal itu merupakan kewenangan Tim ;
- Bahwa saksi tidak tahu berapakah angka yang terhimpun ;
- Bahwa saksi tidak pernah masuk ke sistem pengelolaan keuangan karena yang mengelola
adalah Ketua, Wakil Ketua , Sekretaris dan Bendahara ;
- Bahwa tanggungjawab keuangan adalah Ketua dan Bendahara tim;
- Bahwa ketua melaporkan kepada seluruh BPR yang memberi kontribusi ;
- Bahwa dalam hal pengelolaan keuangan saksi tidak bisa masuk kesana ;
- Bahwa sampai dengan hari ini belum pernah dibuat laporan pertanggungjawaban ;
- Bahwa saksi pernah ikut study banding ke Aceh dalam rangka study BPR Syari’ah selama
3 (tiga) hari bersama dengan 8 (delapan) Direksi BPR termasuk Ikwan, MUHAMMAD
FADLU dan LALU TEGUH MAULANA ;
- Bahwa study banding ke Aceh dibiayai oleh Tim Konsolidasi dan saksi mendapatkan honor
dari pak LALU TEGUH MAULANA jumlahnya Rp.1.400.000,00 (satu juuta empat ratus
ribu rupiah) ataukuah Rp.4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) saksi lupa ;
- Bahwa yang memerintahkan study banding ke Aceh adalah saksi ;
- Bahwa selain study banding ke Aceh juga ada study banding ke Surabaya tentang
penggabungan BPR ;
- Bahwa study banding ke Surabaya yang berangkat adalah pak KADEK DWI
YOGANATARA, pak MUHAMMAD FADLU, pak LALU TEGUH MAULANA, pak I
MADE ALIT, pak MUHAMMAD AKBAR, anggota Dewan pak Johan dari Komisi III ;
- Bahwa yang memerintahkan study banding ke suya adalah saksi ;
- Bahwa anggota dewan ikut kaerena mereka mau ikut ;
- Bahwa yang membiayai dari masing-masing kalau yang dari Biro Ekonomi yang
membiayai Biro Ekonomi ;
- Bahwa pertanggungjawaban keuangan study banding saksi tidak tahu laporannya ;
- Bahwa saksi bersama dengan pak Akbar pernah kerumah terdakwa Yoga pada tahun 2016
untuk melihat orang bekerja dan saksi melihat juga mempersiapkan bahan – bahan OJK
yang akan diperbaiki ;
- Bahwa saksi kerumah terdakwa Ikwan hanya melihat lihat saj a;
- Bahwa saksi tidak tahu secara detail penggunaan uang kontribusi ;
- Bahwa pelatihan yang saksi ketahui adalah di Lombok Plaza ;
- Bahwa LALU TEGUH MAULANA atau pak KADEK DWI YOGANTARA tidak pernah
datang kerumah saksi dengan membawa uang ;
- Bahwa setiap ada pertemuan pengurus Tim Kionsolidasi ikut ;
- Bahwa proses sebtulnya sudah selesai tinggal tanda tangan Bupati Sumbawa dan Bupati
Sumbawa Barat ;
- Bahwa ketidakberhasilan Tim merupakan tanggungjawab Ketua ;
- Bahwa saksi tidak menerima dana Rp.2.000.000,00 (dua juta rupiah) walau tanda tangan
yang tertera adalah tanda tangan saksi ;
- Bahwa saksi mempunyai staf bernama Idham ;
- Bahwa saksi tidak pernah memerintahkan kepada Idham untuk membantu terdakwa DWI
YOGANTARA dan MUHAMMAD FADLU untuk membantu proses persyaratan OJK ;
- Bahwa pak LALU TEGUH MAULANA dan pak made alit tidak pernah datang kerumah
saksi pada siang hari dan saksi tidak pernah menerima uang dari pak Made alit pada siang
hari ;
- Bahwa saksi tidak pernah menelpon pak LALU TEGUH MAULANA untukm
menyerahkan uang kepada pak Munjihir di Suya namun saksi pernah menelpon kepada pak
made alit agar melayani teman-teman di Surabaya ;
- Bahwa saksi mempunyai sopir dinas bernama Hiadayat Akbar ;
- Bahwa saksi tidak pernah menyuruh kepada sopir saksi untuk meminta sesuatu ke pak
MUHAMMAD FADLU dan saksi tidak pernah memberi sesuatu kepada pak
MUHAMMAD FADLU ;
Bahwa selanjutnya dilakukan konfrontir antara keterangan saksi I NENGAH PASEK ADI
dengan saksi Samsudin dan LALU TEGUH MAULANA sebagai berikut:
14. I MADE ALIT MULIAWAN;
- Bahwa dana sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) diambil dari bendahara ;
- Bahwa terkait dana Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) saksi diperintah oleh pak I
NENGAH PASEK ADI untuk mengambil uang ke pak LALU TEGUH MAULANA, tetapi
karena Sekretaris tidak memegang uang lalu Bendahara ke bank untuk mengambil uang
sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan diserahkan kepada saksi
selanjutnya saksi bersama dengan pak LALU TEGUH MAULANA me nyerahkan uang
sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima mpuluh juta rupiah) tersebut kepada pak I NENGAH
PASEK ADI dirumahnya dan saat itu ada ibu atau istri I NENGAH PASEK ADI dan pak I
NENGAH PASEK ADI saat itu mengatakan “ yang ini clear and clean “ ;
- Bahwa kalau kegiatan di suya saksi berangkat atas perintah dari pak I NENGAH PASEK
ADI dan setiba di Hotel di suya saksi ditelpon oleh pak I NENGAH PASEK ADI “ tolong
ambil uang ditempat pak LALU TEGUH MAULANA “ lalu saksi menemui pak LALU
TEGUH MAULANA dan mengatakan “ pak saya di telpon pak Putra untuk mengambil
uang “ selanjutnya saksi diberi uang oleh pak LALU TEGUH MAULANA sejumlah
Rp.27.000.l000,00 (dua puluh tujuh juta rupiah) lalu pak menelpon lagi “ tolong ambil lagi
Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) ke pak LALU TEGUH MAULANA kurang itu “ ;
15. LALU TEGUH MAULANA :
- Bahwa terkait dengan uang Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sekitar pukul 09.00 pak
Samsudin datang dengan membawa kwitansi 2 (dua) lembar lalu uang Rp.100.000.000,00
(seratus juta rupiah) saksi ambil sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
sisanya sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dibawa oleh pak Made Alit lalu
pak Made Alit mengajak saksi kerumahnya pak I NENGAH PASEK ADI karena dicari
dikantor tidak ada ;
- Bahwa saksi diajak oleh pak Made Alit kerumah pak I NENGAH PASEK ADI untuk
menyerahkan uang yang ada didalam amplop ;
- Bahwa yang menyerahkan uang kepada pak I NENGAH PASEK ADI adalah pak made alit
;
- Bahwa selanjutnya saksi ke Surabaya dan pak setibanya di suya pak made alit meminta
uang Rp.27.000.000,00 (dua puluh tujuh juta rupiah) ternyata masih kurang lalu besok
paginya tambah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) ;
- Bahwa saksi me nyerahkan uang pada malam hari sejumlah Rp.27.000.000,00 (duua puluh
tujuh juta rupiah), esok paginya sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan ketika
dibandara sejumlah Rp.600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) jadi total jumlahnya
Rp.37.600.000,00 (tiga puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah) ;
- Bahwa benar tanda tangan yang tertera pada bukti adalah tanda tangan saksi namun saksi
tidak pernah menerima uangnya dan kegiatannya tidak ada ;
- Bahwa saksi tidak tahu tentang BAP tambahan point 8 ;
- Bahwa saksi hanya nikut study banding ke Aceh saja ke Surabaya saksi tidak ikut ;
- Bahwa tanda tangan yang ada pada dokumen benar tanda tangan saksi namun uangnya saksi
tidak menerima ;
- Bahwa saksi mendaoat kuasa sebagai pemilik pada saat RUPS ;
- Bahwa saksi tidak bertanggungjawab masalah keuangan karena yang harus
mempertanggungjawabkan adalah Ketua kebawah ;
- Bahwa sebelum ada SK Gubernur ada rapat koordinasi untuk menentukan dana berasal
darimana dan disepakati kalau dana berasal dari BPR ;
- Bahwa tanda tangan pada Surat Perintah Tugas adalah tanda tangan saksi dan itu untuk
melakskanakan dua hal yaitu kegiatan akedemisi dan penilaian kinerja ;
- Bahwa yang menginisiatif SK Gubernur adalah bersama ;
- Bahwa SK muncul sebelum ada Perda ;
- Bahwa saksi ke Aceh ada SPPD dari Pemda ;
- Bahwa saksi tidak pernah memberi foto copy tiket ;
- Baha saksi tidak tahu dana yang dikelola oleh Tim Konsolidasi untuk apa saja;
- Bahwa saksi tidak pernah tanda tangan TOR ;
- Bahwa Nota Dinas yang saksi buat terhadap SK bersama ini saya sampaikan draft SK ;
Terhadap keterangan saksi terdakwa menyatakan :
1. Bahwa rancangan kegiatan atau TOR sebenarnya saksi mengetahui ;
2. Bahwa tambahan biaya saksi mengetahui karena saat rapat Direksi ada kekurangan
dana karena digunakan untuk percepatan Perda ;
3. Bahwa sukses dan gagalnya konsolidasi merupakan tanggungjawab saksi dan masalah
keuangan adalah merupakan tanggungjawab Ketua kebawah adalah tidak benar ;
4. Bahwa tanda tangan honorarium benar ;
Terhadap tanggapan terdakwa saksi menyatakan tetap pada keterangannya ;
16. MUHAMMAD FADLU :
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penjyidik kejaksaan mengenai perkara adanya dugaan
korupasi dalam hal penggabungan nPerusahaan Daerah BPR NTB ;
- Bahwa sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur NTB Nomor : 503-89 tahun 2016 tanggal
26 Januari 2016 saksi adalah sebagai Wakil Ketua Tim Konsolidasi ;
- Bahwa susunan Tim Konsolidasi dalam SK Gubernur tersebut adalah :
1. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunann Setda Provinsi NTB sebagai
Pembina ;
2. Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi NTB sebagai Pengarah ;
3. Kabag Sarana Perekonomian Daerah pada Biro Administrasi Perekonomian Setda Propinsi
NTB yaitu Muhammad Akbar sebagai Penanggungjawab ;
4. Kasubag Perusda dan BUMD yaitu Made Alit sebagai Koordinator ;
5. KADEK DWI YOGANTARA, SP sebagai Ketua;
6. MUHAMMAD FADLU sebagai Wakil Ketua ;
7. LALU TEGUH MAULANA sebagai Sekretaris ;
8. AuliaEriza Putri sebagai sebagai wakil Sekretaris ;
9. IHAN AMALIA sebagai Bendahara ;
- Bahwa anggaran untuk Tim Konsolidasi sesuai dengan SK Gubernur NTB Nomor 503-89
tahun 2016 dibebankan kepada 8 (delapan) PD BPR se NTB yang terdiri dari :
1. PD BPR NTB Lombok Barat ;
2. PD BPR NTB Lombok Tengah ;
3. PD BPR NTB Lombok Timur ;
4. PD BPR NTB Sumbawa ;
5. PD BPR Bima ;
6. PD BPR Dompu ;
7. PD BPR Sumbawa Barat dan
8. PD BPR Mataram ;
- Bahwa masing-masing PD BPR memberikan kontribusi sesuai dengan rapat yang dihadiri
oleh masing-masing Direksi PD BPR sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
sehingga seluruhnya berjumlah Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) yang disetor
ke rekening Bendahara ibu JIHAN AMALIA ;
- Bahwa saat itu rapat dilakskanakan pada bulan Januari 2016 yang dipimpin oleh I
NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa kontribusi sejumlah Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dibayarkan
secara bertahap dan tidak terkumpul sekaligus karena tergantung dari likuiditas masing-
masing PD BPR ;
- Bahwa sebelum ada penarikan kontribusi dibuat TOR atau rencana anggaran terlebih dahulu
yang disusun oleh Tim Inti yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Bendahara dan masing-
masing Bidang ;
- Bahwa TOR dibuat agar mengetahui kegiatan yang membutuhkan biaya dan agar tidak
menyimpang dari prosedur dari konsolidasi ;
- Bahwa TOR dibuat dua kali yang pertama sudah disahkan dan yang kedua belum sempat
disahkan karena perkara sudah diperiksa ;
- Bahwa untuk kegiatan study banding tidak seluruhnya menggunakan uang konsolidasi jadi
hanya uang honor saja yang menggunakan uang konsolidasi;
- Bahwa untuk percepatan Perda diambilkan dari dana konolidasi pada iuran yang pertama ;
- Bahwa pada saat rapat dipimpin oleh Ketua tetapi dibuka oleh I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa untuk pengurusan hotel dan konsumsi diatur oleh Sekretaris dan Bendahara ;
- Bahwa uang yang keluar diketahui oleh Ketua ;
- Bahwa sebelum rapat di Hotel Jayakarta ada rapat pertemuan yang dihadiri 0elh 16 (enam
belas) Direksi karena masing-masing PD BPR ada 2 (dau) Direksi ;
- Bahwa prosedur uang keluar sebelum melakukan loby baik hotel maupun catering atau
peserta harus lapor kepada Ketua ;
- Bahwa didalam TOR dana konsolidasi adalah Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah) ;
- Bahwa biaya Percepatan Perda tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa ada penyimpangan terhadap penggunaan dana konsolidasi ;
- Bahwa bentuk penyimpangan dana konsolidasi yaitu dana yang tidak tercantum di dalam
TOR dipakai untuk Percepatan Perda karena TOR tidak mencantumkan anggaran
Percepatan Perda ;
- Bahwa prosedur pengeluaran uang kalau tanpa sepengatahuan Ketua atau Wakil Ketua tidak
bisa keluar dan benar ada beberapa dana didalam mata anggaran yang sudah keluar baru
Ketua atau Wakil Ketua tanda tangan contohnya untuk pelatihan syari’ah yang melakukan
loby adalah Sekretaris dan Kepala Biro Perekonomian dan itu uang konsolidasi dikeluarkan
lebih dahulu ;
- Bahwa untuk kegiatan study banding uang habis berapa tidak bisa diprediksi jadi setelah
selesai study banding baru uang dikeluarkan ;
- Bahwa setiap pengeluaran uang harus ada disposisi dari Ketua adalah tidak benar kecuali
permintaan dari I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa walaupun ada prosedur pengeluaran uang yang tidak melalui disposisi dari Ketua
dan Wakil Ketua tetapi dilaporkan oleh Bendahara ;
- Bahwa benar ada dana konsolidasi yang dikeluarkan untuk sumbangan Pekan Olah Raga
Wartawan Nasional akan tetapi tidak ada dalam anggaran ;
- Bahwa biaya pengurusan konsolidasi adalah untuk pengurusan Perda ;
- Bahwa pengurusan konsolidasi tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa biaya konsolidasi adalah bahasa yang dikemas oleh Bendahara yang terdiri dari 3
(tiga) item yaitu :
1. Biaya Percepatan Perda ;
2. Biaya Jamuan DPRD ;
3. Biaya transportasi, THR anggota Dewan ;
Yang semuanya diperintahkan oleh pak I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa sebenarnya biaya konsolidasi adalah biaya percepatan Perda tetapi tidak bisa ada
bukti tetapi kalau study banding ada bukti – bukti nya yang disimpan oleh Sekretaris ;
- Bahwa ada biaya uang muka sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) ;
- Bahwa berdasarkan catatan saksi biaya yang diminta oleh I NENGAH PASEK ADI untuk
konsolidasi adalah sejumlah Rp.770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah) yang
tidak bisa dipertanggungjawabkan diluar jamuan anggota Dewan ;
- Bahwa I NENGAH PASEK ADI juga pernah meminta dana sejumlah Rp.5.000.000,00
(lima juta rupiah) untuk mengganti dana transportasi anggota Dewan yang karaoke ;
- Bahwa mengapa saksi bisa menjadi Bendahara pada awalnya sekitar bulan Agustus tahun
2016 saksi diundang secara lisan oleh Kepala Biro Perekonomian untuk mengecek kondisi
kantor Pusat di Ampenan apakah sudah sesuai dengan OJK namun sebelaum saksi
berangkat, saksi dipanggil oleh I NENGAH PASEK ADI dan disitu juga ada Akbar, Made
Alit, Dr. Sadikin Amir lalu I NENGAH PASEK ADI meminta kepada saksi supaya
mengambil alih fungsi Bendahara dengan alasan untuk mempermudan mempercepat
penarikan dana karena pernah ada penariksan dana sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat
puluh juta rupiah) terlambat 1 (satu) hari I NENGAH PASEK ADI marah-marah dan dia
mengatakan “ kalau begini caranya dimana saya taruh muka saya dihadapan anggota Dewan
“ dan pada hari itu juga saksi disuruh oleh I NENGAH PASEK ADI untuk membuka
rekening;
- Bahwa selain yang Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ada biaya kontribusi tambahan
dari hasil rapat Direksi namun semua BPR tidak sama dalam memberikan kontribusi
tambahan ;
- Bahwa dana yang tidak bisa dipertanggungjawabkan adalah dana untuk percepatan Perda ;
- Bahwa TOR yang kedua sama sekalai belum ada untuk pengurusan konsolidasi ;
- Bahwa TOR yang pertama sudah di sahkan sedangkan TOR yang kedua sudah jadi tetapi
belum di sahkan ;
- Bahwa laporan pertanggungjawaban yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dibuat fiktif
karena kegiatannya tidak ada ;
- Bahwa yang menerima semua dan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan adalah Kepala
Biro Perekonomian namun anehnya kok tidak pernah didengar keterangannya oleh BPKP ;
- Bahwa pada waktu saksi disidik oleh Jaksa, saksi sudah menjelaskan kalau JIHAN
AMALIA menulis di cash flow nya dan bua JIHAN AMALIA saat itu juga mengatakan “
biaya konsolidasi saya yang menarik, juga LALU TEGUH MAULANA dan Samsudin yang
mana biaya tersebut adalah biaya yang diminta oleh I NENGAH PASEK ADI untuk
percepatan Perda ;
- Bahwa I NENGAH PASEK ADI pernah menanyakan berapakah uang yang sudah
dikeluarkan untuk anggaran DPRD ? lalu saksi menjawab “ lebih dari Rp.600.000.000,00
(enam ratus juta rupiah) dan dijawab oleh I NENGAH PASEK ADI “ kok besar sekali “
selanjutnya setelah berdiskusi yang saat itu juga ada Akbar lalu disepakati untuk membuat
bukti fiktif ;
- Bahwa ada honor yang diterima oleh Terdakwa sebagai Ketua Tim Konsolidasi sejumlah
Rp.12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) yang diterima 4 (empat) kali ;
- Bahwa segala bukti kwitansi pertanggungjawaban semuanya adalah fiktif yang dibuat
dirumah Ketua dan tujuan dibuatnya bukti kwitansi fiktif adalah untuk menyikapi dana
yang sudah dikeluarkan yang katanya untuk anggota Dewan bahkan ada dana yang diminta
oleh I NENGAH PASEK ADI untuk biaya karaoke;
- Bahwa honor yang saksi terima sesuai dengan DK Gubernur adalah Rp.1.400.000,00 (satu
juta empat ratus ribu rupiah) sebanyak 4 (empat) kali;
- Bahwa keterangan saksi pada BAP ada yang dirubah terkait dengan biaya rapat namun
sebenarny biya tersebut untuk biaya percepatan Perda ;
- Bahwa tugas saksi tidak dicantumkan didalam SK Gubernur ;
- Bahwa Ketua tidak pernah memberikan tugas kepada saksi ;
- Bahwa sebenarnya saksi dan Ketua keberatan untuk membuat laporan fiktif ;
- Bahwa TOR tidak jalan ;
- Bahwa laporan fiktif nailainya diatas Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan
tidak bisa dipertanggungjawabkan ;
- Bahwa saksi tidak membuat laporan pertanggungjawaban ;
- Bahwa dana seluruhnya yang terkumpul adalah sejumlah Rp.1.800.000.000,00 (satu miliard
delapan ratus juta rupiah) termasuk juga dana pelatihan atau dana yang sekedar menumpang
rekening yang tidak termasuk dana konsolidasi;
- Bahwa percepatan Perda merupakan istilah dari I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa saksi mengambil alih fungsi Bendahara atas perintah I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa kekurangan yang sejumlah Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) disetorkan ke
rekening saksi ;
- Bahwa uang yang masuk ke rekening saksi kurang lebih Rp.600.000.000,00 (enam ratus
juta rupiah) dan semnua PD BPR sudah membayar kecuali PD BPR Lombok Tengah ;
- Bahwa yang membayar kontribusi tambahan dan masuk ke rekening saksi adalah PD BPR
lombok Timur membayar Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), PD BPR
Sumbawa Besar membayar Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan sisanya
sejumlah Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) berasal dari kontribusi 5 (lima) PD
BPR yang lain dan uang pelatihan ;
- Bahwa sebagian besar dana yang sudah masuk ke rekening saksi diminta oleh I NENGAH
PASEK ADI untuk anggota DPRD guna mengurus percepatan Perda, sejumlah
Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) digunakan untuk uang muka server, untuk
jamuan makan anggota DPRD , kebutuhan IT, jaringan-jaringan, line biaya kunjungan
kedua ke Suya, THR anggota DPRD ;
- Bahwa ada dana konsolidasi sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) yang
diambil oleh pak Samsudin dan diberikan kepada pak I NENGAH PASEK ADI dan ada
juga dibwa oleh pak LALU TEGUH MAULANA ke Suya sejumlah Rp.50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) ;
- Bahwa saksi juga pernah mengantar uang sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta
rupiah) kerumah I NENGAH PASEK ADI bersama dengan istri saksi ;
- Bahwa uang yang saksi bawa kerumah I NENGAH PASEK ADI sejumlah
Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) tersebut merupakan uang konsolidasi yang
masuk ke rekening saksi ;
- Bahwa saksi juga ada menyerahkan kepada I NENGAH PASEK ADI yang pertama
sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) yang saksi serahkan diruangan
Komisi III DPRD Propinsi NTB yang kedua sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta
rupiah) yang mana uang sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) dimasukkan ke
kantong sebelah kiri dan yang sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah)
dimasukkan ke kantong sebelah kanan ;
- Bahwa saksi mau melakukan itu semua karena I NENGAH PASEK ADI mmerupakan
pemilik bank ;
- Bahwa saksi tidak memperoleh dana konsilidasi yang digunakan untuk kepentingan pribadi
saksi ;
- Bahwa dana sejumlah Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) yang saksi
cairkan lalu dana tersebut saksi serahkan kepada I NENGAH PASEK ADI diruangan I
NENGAH PASEK ADI yang saat itu saksi akan mendampingi Pansus ke Semarang ;
- Bahwa saksi percaya kepada I NENGAH PASEK ADI karena saksi tidak tahu loby dengan
anggota DPRD ;
- Bahwa setelah perkara ini diperiksa oleh Kejaksaan maka Tim Inti berpikir bagaimana
caranya mempertanggungjawabkan uang yang sudah digunakan lalu dibuatlah kegiatan
fiktif ;
- Bahwa laporan pertanggungjawaban secara legal tidak ada ;
- Bahwa terhadap sejumlah uang yang diminta oleh I NENGAH PASEK ADI ada
kecurigaan saksi lalu saksi menelpon I NENGAH PASEK ADI dan dia dirumah istri
kedua di Sandik dan ternyuata disitu ada mobil baru ;
- Bahwa kegiatan fiktif yang dilakukan di Hotel Aston adalah untuk kegiatan fasilitas
hotel, transportasi, honor-honor pertemuan ;
- Bahwa ketika pertemuan dirumah terdakwa KADEK DWI YOGANTARA disitu juga
ada I NENGAH PASEK ADI , Sadikin Amir, Akbar, saksi, terdakwa Yoga dan Hafid
dan sebenarnya dalam pertemuan di rumah terdakwa tersebut tidak membahas masalah
OJK tetapi membahas jenis kegiatan apa yang bisa mem back up kegiatan untuk
pertanggungjawaban ;
- Bahwa untuk kegiatan hotel saksi meminta ijin ke I NENGAH PASEK ADI agar minta
ke Hotel Aston ;
- Bahwa dari total dana yang diserahkan kepada I NENGAH PASEK ADI sejumlah
Rp.770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah) yang langsung saksi berikan
adalah sejumnlah Rp.670.000.000,00 (enam ratus tujuh puluh juta rupiah) , yang
diserahkan oleh Made alit sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
yang dibawa pak LALU TEGUH MAULANA sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah) ;
- Bahwa dana konsolidasi yang masih tersisa di rekening saksi adalah sejumlah
Rp.262.000,00 (dua ratus enam puluh dua ribu rupiah) ;
- Bahwa tidak terbersit didalam pikiran saksi menggunakan dana konsolidasi untuk
kepentingan pribadi ;
- Bahwa dana konsolidasi yang tersimpan di rekening JIHAN AMALIA di antaranya
digunakan untuk :
1. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserhkan kepada pak LALU
TEGUH MAULANA ;
2. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserhkan oleh pak Samsudin
kepada I NENGAH PASEK ADI ;
3. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diminta oleh I NENGAH
PASEK ADI lewat saksi ;
4. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan kepada I
NENGAH PASEK ADI ;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diminta I NENGAH PASEK
ADI melalui sopir nya Hidayat ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) saksi serhkan kepada I
NENGAH PASEK ADI dihalaman gedung DPRD Propinsi ;
7. Sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) saksi serahkan sendiri di ruangan
kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) saksi serahkan sendiri kepada
Mkanggukang di ruang kerja I NENGAH PASEK ADI untuk THR anggota Dewan
;
- Bahwa dana konsolidasi yang masuk ke rekening saksi diantaranya di gunakan untuk :
1. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) saksi serahkan kepada I
NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III dan saat itu hanya berdua saja;
2. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) saksi serahkan di parkiran
kantor DPRD Propinsi yang menerima Menggaukang dengan disaksikan oleh
Hidayat ;
3. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) oleh saksai diserahkan
kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III hanya berdua saja;
4. Sejumlah Rp.35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah) saksi serahkan kepada I
NENGAH PASEK ADI di Hotel Aston hanya berdua saja ;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) saksi serahkan kepada I
NENGAH PASEK ADI di ruangan kerja I NENGAH PASEK ADI ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluuh juta rupiah) saksi serahkan kepada I
NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
7. Sejumlah Rp.26.000.000,00 (dua puluh enam juta rupiah) saksi serahkan kepada I
NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.4.000.000,00 (empat juta rupiah) saksi serahkan kepada I NENGAH
PASEK ADI untuk biaya kunjungan dan konsumsi anggota Komisi III DPRD
Propinsi ke Lombok Timur ;
9. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) diserahkan dipinggir jalan di Selong ;
10. Sejumlah Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) saksi serahkan kepada I
NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI;
11. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) saksi serahkan di ruang
Komisi III ;
12. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) saksi serahkan diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
13. Sejumlah Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) diserahkan diruang
kerja I NENGAH PASEK ADI sehari sebelum saksi berangkat ke Semarang dan
hak itu diketahui oleh Ketua dan terdakwa waktu itu bilang “ ya silahkan di cairkan
“sedangkan yang selain Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) Ketua
(terdakwa) tidak tahu ;
- Bahwa dengan demikian total dana yang diserahkan kepada I NENGAH PASEK ADI
sejumlah Rp. 770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah);
- Bahwa dalam TOR yang pertama tidak ada biaya untuk pengurusan konsolidasi, tidak
ada biaya untuk jamuan anggota Dewan, tidak ada dana untuk percepatan Perda, tidak
ada dana untuk kunjungan, tidak ada bgiaya untuk pengurusan bekas tanah RSU, tidak
ada biaya operasional IT, tidak ada biaya untuk sumbangan Pekan Olahraga Wartawan ;
- Bahwa didalam TOR pertama ada biaya untuk study banding , ada biaya untuk
pengurusan akta (legalitas) perubahan status badan hukum, biaya pengadaan barang dan
jasa ;
- Bahwa TOR disusun oleh Tim Inti namun yang mengetik adalah LALU TEGUH
MAULANA ;
- Bahwa syarat TOR harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengarah (I NENGAH
PASEK ADI ) secara tertulis ada cap dan tanda tangan ;
- Bahwa Surat Pernyataan hanya siasat saja ;
- Bahwa setelah uang cair sejumlah Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah)
tidak mendapat persetujuan dari I NENGAH PASEK ADI dan itu hanyalah inisistaif
LALU TEGUH MAULANA ;
- Bahwa tanda tangan pada Berita Acara nominal Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh
juta rupiah) bukan tanda tangan saksi ;
- Bahwa saksi sendiri yang menyerahkan Berita Acara tersebut ke Kejaksaan dan saksi
mendaoatkan Berita Acara tersebut dari BPKP ;
- Bahwa setelah selesai kegiatan di Aston saksi mendapatkan dokumen setahun
kemudian saksi datang ke Hotel Aston untuk meminta dokumen tambahan ;
- Bahwa saksi pernah beretemu dengan anggota Dewan khusunya Komisi III baik
didalam maupun diluar forum ;
- Bahwa anggota Dewan dario Komisi III yang saksi kenal adalah Munjihir, Johan, Lalu
Guntur ;
- Bahwa saksi tidak yakin dana seluruhnya mengalir ke anggota Dewan namun hanya
sebagian saja ;
- Bahwa saksi pernah diajak I NENGAH PASEK ADI ke Hotel untuk menyerahkan
uang ke Komisi III ;
- Bahwa saksi tidak ikut ke kamar hotel karena tidak etis ;
- Bahwa saksi pernah diajak oleh I NENGAH PASEK ADI untuk menyerahkan uang
sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) yang mana uang tersebut berasal dari
saksi yang saksi serahkan ke I NENGAH PASEK ADI lalu oleh Manggukiang
diserahkan kepada Lalu Guntur anggota dewan Propinsi NTB ;
- Bahwa saksi juga pernah menyerahkan uang kepada Sekda Rosyadi sejumlah
Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) ;
- Bahwa uang yang diserahkan tersebut adalahn uang diluar dana konsolidasi ;
- Bahwa ada juga dana diluar konsolidasi yang diberikan kepada Wakil Gubernur
sejumlah Rp.250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) agar kasus ini tidak
merambet;
- Bahwa I NENGAH PASEK ADI tidak bersama dengan Ketua Tim mKOnsolidasi
karena Ketua bertugas di Sumbawa dan saksi yang ada di Lombok Timur ;
- Bahwa menyimpang dari TOR adalah keluar dari koridor item ;
- Bahwa da uang transportasi yang diserahkan kepada terdakwa yaitu pada saat di
periksa oleh BPKP saksi tidak membawa bukti dan data – data dipegang oleh Sekretaris
Tim ;
- Bahwa untuk akses saksi mengambil biaya pribadi ;
- Bahwa dana yang terkumpul sudah melalui rapat jadi tidak ada pemaksaan ;
- Bahwa segala bentuka dan yang dikeluarkan belum dikategorikan sebagai biaya dan
masih tercatat dalam aktiva rupa-rupa sehingga belum bisa dipertanggungjawabkan ;
- Bahwa I NENGAH PASEK ADI sempat marah karena dia meminta sejumlah
Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) oleh saksi diberikan sejumlah Rp.4.000.000,00
(empat juta rupiah) ;
- Bahwa selain dari 13 (tiga belas) kali yang diserahkan kepada I NENGAH PASEK ADI
ada item yang diminta sertifikasi ke Notaris dan saksi diperintah oleh Ketua Tim pak
Yoga untuk memberikan uang kepada I NENGAH PASEK ADI sejumlah
Rp.7.000.000,00 (tujuh juta rupiah) juga ketika saksi akan ke Semarang I NENGAH
PASEK ADI memerintahkan kepada saksi untuk memberikan kepada istrinya uang
sejumlah Rp.6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan kepada asitennya sejumlah
Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) ;
- Bahwa ada juuga yang diminta I NENGAH PASEK ADI sejumnlah Rp.70.000.000,00
(tujuh puluh juta rupiah) ketika saksi pulang dari Sumbawa yang katanya untuk
meloby Bupati Sumbawa dan Bupati Sumbawa Barat tetapi tidak bisa dilaksanakan
karena dananya sudah habis lalu I NENGAH PASEK ADI marah-marah dan minta
diupayakan tetapi mau diupayakan bagaimana karena dananya sudah habis ;
- Bahwa mengenai tanggal Berita Acara tanggal 24 Peberuari 2016 tidak ada trannsaksi
kas pada tanggal itu karena transaksi kas adalah tanggal 25 Pebruari 2016 sejumlah
Rp.150.000.000,00 (seragtus lima puluh juta rupiah) yang Rp.50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) dibawa LALU TEGUH MAULANA ke suya, Rp.50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) dibawa oleh Samsudin untuk diserahkan kepada I NENGAH
PASEK ADI , untuk biaya operasional sejumlah Rp.4.000.000,00 (empat juta rupiah) ;
- Bahwa saksi tidak pernah membuat berita acara tersebut ;
- Bahwa pada tanggal 24 Pebruari pagi terdakwa Ikwan masih berada di Sumbawa ;
Terhadap keterangan saksi terdakwa menyatakan bahwa ketika konsultasi kepada
Kabag pak Akbar yang datang adalah pak Akbar menawarkan solusi laporan kegiatan
yang tidak ada kegiatannya jadi pemilik sebenarnya yang meminta ;
Terhadap tanggapan terdakwa, saksi menyatakan tetap pada keterangannya;

Menimbang, bahwa selain saksi-saksi tersebut, Penuntut Umum dipersidangan juga


mengajukan Ahli bernama MUHAMMAD AMINULLAH dari BPKP Perwakilan NTB,
dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa ahli sekarang adalah sebagai Auditor Madya pada Kantor Badan Pemeriksaan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Propinsi Bali yang mana sebelumnya saksi
bertugas pada Kantor BPKP Propinsi Nusa Tenggara Barat ;
- Bahwa benar saat itu ketika ahli bertugas di kantor BPKP Nusa Tenggara Barat pernah
diminta oleh kantor Kejaksaan Tinggi untuk memnghitung kerugian keuangan negara
terhadap masalah BPR ;
- Bahwa dari hasil audit dari Tim dari BPKP ditemukan kerugian keuangan negara ;
- Bahwa saat itu ada uang yang keluar namun pertanggungjawabannya tidak benar
sehingga merugikan keuangan negara ;
- Bahwa berdasarkan penghitungan dari Tim BPKP saat itu terdapat kerugian keuangan
negara sejumlah Rp.1.063.578.853,00 (satu miliard enam puluh tiga juta lima ratus
tujuh puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh tiga rupiah) ;
- Bahwa saat itu ada 8 (delapan) BPR yang mengeluarkan uang masing-masing sejumlah
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sehingga seluruhnya berjumlah
Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) ;
- Bahwa selain dana konsolidasi juga ada dana pelatihan yang masuk ke rekening bu
JIHAN AMALIAeperti biaya pelatihan ;
- Bahwa dalam melakukan penghitunghan kerugian keuangan negara ahli juga
melakukan klarifikasi kepada DWI YOGANTARA dan MUHAMMAD FADLU yang
mana saat itu mereka mengatakan kalau biaya untuk pengurusan konsolidasi adalah
sejumlah Rp.592.600.000,00 (lima ratus sembilan puluh dua ribu enam ratus rupiah) ;
- Bahwa biaya percepatan Perda menurut MUHAMMAD FADLU adalah sejumlah
Rp.295.000.000,00 (dua ratus sembilan puluh lima juta rupiah) sedangkan untuk biaya
jamuan anggota Dewan adalah sejumlah Rp.54.100.000,00 (lima puluh empat juta
seratus ribu rupiah) ;
- Bahwa ahli tidak pernah kon firmasi dengan I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa saat itu banyak keterangan dari MUHAMMAD FADLU yang mengatakan
diberikan kepada I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa kerugian keuangan negara sejumlahRp.1.063.578.853,00 (satu miliard enam
puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh tiga rupiah)
sudah termasuk bagian dari uang yang diberikan oleh MUHAMMAD FADLU kepada I
NENGAH PASEK ADI dan masuk ke kualifikasi Percepatan Perda sejumlah
Rp.295.000.000,00 (dua ratus sembilan puluh lima juta rupiah) ;
- Bahwa uang yang diterima oleh I NENGAH PASEK ADI sejumlah Rp.295.000.000,00
(dua ratus sembilan puluh lima juta rupiah) tidak ada kwitansi dan hanya keterangan
saja ;
- Bahwa peran terdakwa adalah sebagai Ketua dan Wakil Ketua sedangkan perbuatan
materilnya pada saat memerintahkan pengeluaran uang kepada Bendahara dan
Bendahara mengeluarkan uang atas perintah ;
- Bahwa Wakil Ketua Tim Konsolidasi membuka rekening baru bertujuan untuk
memudahkan pengeluaran uang ;
- Bahwa seharusnya kalau di dalam SK hanya JIHAN AMALIA ;
- Bahwa pada waktu audit ahli juga hadir dalam waktu tertentu dan bertemu dengan pak
DWI YOGANTARA dan pak MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa tugas Bendahara adalah menerima, mencatat dan mengeluarkan atas perintah
pimpinan ;
- Bahwa auditor BPKP berwenang melakukan penghitungan uang bank karena bank
adalahm milik Pemerintah apalagi diminta oleh penegak hukum ;
- Bahwa nomor 22 pada berita acara pemeriksaan penyidik adalah berdasarkan
keterangan dari MUHAMMAD FADLU ;

Menimbang, bahwa Terdakwa dipersidangan mengajukan saksi yang meringankan bernama


MUHAMMAD HIDAYAT AKBAR , yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu itu pak I NENGAH PASEK ADI menyebut mengambil uang ;
- Bahwa pada waktu menyerahkan uang terdakwa MUHAMMAD FADLU sendiri tidak
dengan terdakwa KAEK DWI YOGANTARA ;
- Bahwa saksi tidak tahu itu uang apa ;
- Bahwa saat itu pak I NENGAH PASEK ADI hanya bilang uang titipan ;
- Bahwa saat itu tidak ada tanda terima ;
- Bahwa ketika penyerahan uang kedua didalam mobil yang menyerahkan terdakwa
MUHAMMAD FADLU dan yang menerima adalah pak I NENGAH PASEK ADI dan
saat itu sakai tahu sendiri karena didalam mobil bertiga yaitu saksi, terdakwa
MUHAMMAD FADLU dan pak I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa yang mengontak terdakwa MUHAMMAD FADLU adalah pak I NENGAH
PASEK ADI ;
- Bahwa saksi juga diberi nomornya terdakwa MUHAMMAD FADLU oleh pak I
NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa pada saat penyerahan pertama kepada saksi juga didalam mobil didepan bank
BNI Pancor dan setelah uang diserahkan selanjutnya saksi pulang sendiri ;
- Bahwa jarak antara penyerahan uang yang pertama dengan penyerahan uang yang
kedua adalah dua minggu ;
- Bahwa uang yang diserahkan pertama berupa pecahan ratusan ribu rupiah ;
- Bahwa uang yang diserahkan pertama amplopnya lebih tebal daripada penyerahan yang
kedua ;
- Bahwa saksi pernah mengantar pak I NENGAH PASEK ADI dan terdakwa
MUHAMMAD FADLU ke karaoke di Lombok Timur ;
- Bahwa tidak ada hubungan antyara saksi, pak I NENGAH PASEK ADI dan terdakwa ;
- Bahwa uang yang diperlihatkan adalah pada penyerahan yang pertama yaitu berupa
pecahan 100 ribu ;
- Bahwa saksi tidak dapat apa-apa dari pak I NENGAH PASEK ADI ;
Tedrhadap keterangan saksi terdakwa menyatakan benar ;

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP.,


meberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
- Bahwa terdakwa menjabat sebagai Direktur Utama PD BPR NTB Sumbawa sejak
tahun 2013 ;
- Bahwa pada tahun 2015 terdakwa masih menjabat sebagai Direktur Utama Bank NTB
Sumbawa ;
- Bahwa awalnya terbentuk Tim Konsolidasi pada mulanya terdakwa diundang oleh
pemegang saham mayoritas atau pemilik dalam hal ini Kepala Biro Perekonomian
Propinsi NTB pada bulan Desamber tahun 2015 untuk penggabungan PD BPR se
NTB ;
- Bahwa dasar penggabungan PD BPR adalah pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Nomor
23 tahun 2014 karena perusahaan daerah harus menjadi P.T;
- Bahwa sebenarnya untuk menjadi PT tidak harus bergabung menjadi satu ;
- Bahwa rapat pertemuan pada tanggal 28 Dsesember 2015 diundang oleh Kepala Biro
yang mewakili sebagai pemegang saham dan yang hadir pada waktu rapat adalah
Kepala Biro, Kepala Seksi dan seluruh Direksi PD BPR se NTB ;
- Bahwa pada waktu rapat terdakwa juga hadir ;
- Bahwa rapat dilaksanakan diruang rapat Kepala Biro Prekonomian ;
- Bahwa hasil rapat sepakat untuk konsolidasi dari Perusahaan Daerah menjadi PT ;
- Bahwa ada SK Gubernur namun sebab apa dikeluarkan SK terdakwa tidak tahu ;
- Bahwa pada waktu rapat di ruang Kepala Biro Perekonomian terdakwa ditunjuk
sebagai sebagai Ketua namun sebenarnya saksi sempat menolak karena tempat saksi
jauh di Sumbawa ;
- Bahwa terdakwa tidak tahu apa tugas tugas terdakwa sebagai Ketua Tim Konsolidasi
karena tidak dicantumkan didalam SK Gubernur sehingga terdakwa bekerja
sebagaimana apa yang diperintahkan oleh Kepala Biro Perekonomian ;
- Bahwa kegiatan ini sebenarnya kegiatan pemilik ;
- Bahwa dalam rangka konsolidasi untuk membentuk badan hukum dari PD menjadi PT
ada kontribusi dari masing-masing BPR se NTB sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratus
jujta rupiah) yang jumlah tersebut ditentukan dan disetujui dalam rapat yang dimpimpin
oleh I NENGAH PASEK ADI karena saat itu Tim Konsolidasi belum terbentuk
sehingga belum ada karena Tim Konsolidasi terbentuk pada bulan Januari tahun 2016 ;
- Bahwa pada waktu rapat Kepala Biro Perekonomian mengatakan nanti Tim Konsolidasi
akan dibentuk berdasarkan SK Gubernur ;
- Bahwa konsolidasi merupakan hak mutlak dari pemilik ;
- Bahwa syarat konsolidasi sudah disusun setelah rapat secara bersama – sama;
- Bahwa syarat konsolidasi adalah membujat akta, RUPS, pengumuman di media masaa ;
- Bahwa syarat dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas adalah dengan
adanya RUPS Luar Biasa ;
- Bahwa semua persyaratan konsolidasi sudah dilaksanakan tinggal Perdanya saja yang
belum karena ijin prinsip harus ada Perda yang asli ;
- Bahwa proses konsolidasi sampai saat ini belum selesai karena sudah disidik oleh
Kejaksaan ;
- Bahwa ada dana Rp.770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah) yang
digunakan oleh I NENGAH PASEK ADI dengan alasan diberikan kepada anggota
DPRD untuk percepatan Perda ;
- Bahwa terdakwa mengetahui tentang aliran dana ke I NENGAH PASEK ADI sejumlah
Rp.770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah) setelah setelah ada permintaan
dari I NENGAH PASEK ADI ke MUHAMMAD FADLU dan hal itu ada
pemberitahuan kepada saksi melalui telepon dan terdakwa menjawab “ tidak bisa
menolak karena mereka pemilik modal”;
- Bahwa dana keluar lewat bendahara JIHAN AMALIA ;
- Bahwa keluarnya uang sebenarnya harus ada disposisi tetapi hal itu tidak jalan ;
- Bahwa pada bulan Agustus 2016 terdakwa pernah memanggil saksi bersama dengan
bendahara tetapi di abaikan ;
- Bahwa prosedur pengeluaran uang konsolidasi tidak jelas ;
- Bahwa kegiatan yang dijalankan tim adalah rapat, melakukan sosialisasi oleh semua
Direksi yang dicantumkan di dalam surat kabar ;
- Bahwa terdakwa sering memimpin rapat diantaranya rapat yang dilaksanan di Kantor
Biro Ekonomi sehubungan dengan penambahan dana sebesar Rp.200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) karena dari setoran yang Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
tersebut telah digunakan oleh I NENGAH PASEK ADI untuk percepatan Perda
sehingga terdakwa memberitahukan kepada pemilik kalau uangnya sudah tidak ada ;
- Bahwa dalam Tim Konsolidasi I NENGAH PASEK ADI adalah sebagai Pengarah dan
mengapa uang mengalir ke I NENGAH PASEK ADI karena dia sebagai pemilik dan
dia pernah mengatakan “ kalau Perda perlu dana “ ;
- Bahwa saksi juga bingung mengenbai tanggung jawab terdakwa mengenai dana
sejumlah Rp.800.000,000,00 (delapan ratus juta rupiah) karena sesuai SK hal itu juga
merupakan tanggung jawab pemilik ;
- Bahwa dana konsolidasi yang masuk ke rekening bu JIHAN AMALIA seluruhnya
Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) sedangkan dana tambahan yang
Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) masuk ke rekening MUHAMMAD FADLU;
- Bahwa tambahan sejumlah Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) setelah ada
perintah dari I NENGAH PASEK ADI ;
- Bahwa terdakwa tidak pernah memerintahkan tugas kepada MUHAMMAD FADLU
selaku Wakil Ketua karena pelaksana tugas sudah ada pada masing-masing bagian dan
Wakil Ketua jalan sendiri;
- Bahwa pernah ada kumpul-kumpul di rumah terdakwa yang dihadiri oleh I NENGAH
PASEK ADI , Sadikin Amir, Idham, Moh Akbar, saksi sendiri, MUHAMMAD
FADLU, staf MUHAMMAD FADLU bernama Hafid Wahyudi, Ketut Sudarmana staf
pak LALU TEGUH MAULANA dan Ibrahim Agus ;
- Bahwa kumpul dirumah terdakwa dalam rangkan membuat kegiatan honorarium yang
seolah – olah ada kegiatannya namun faktanya tidak ada atau fiktif yang mengacu pada
surat I NENGAH PASEK ADI termasuk tentang jumlah dana Rp.770.000.000,00
(tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah) ;
- Bahwa kumpul dirumah terdakwa tidak membahas tentang persyaratan yang diminta
oleh OJK ;
- Bahwa TOR atau perencanaan penggunaan uang yang pertama sudah disahkan ;
- Bahwa honor study banding ada di dalam TOR tetapi tidak disebutkan ke Aceh ;
- Bahwa biaya sumbangan Pekan Olahraga Wartawan Nasional tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa biaya pelatihan IT tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa Biaya pengurusan konsolidasi tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa Biaya percepatan Perda tida ada di dalam TOR ;
- Bahwa biaya jamuan anggota Dewan tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa biaya transportasi tidak ada didalamTOR ;
- Bahwa biaya SPJ tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa biaya kunjungan Komisi III DPRD Propinsi NTB ke PD BPR NTB Lombok
Timur tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa biaya pengurusan tanah bekas RSU Propinsi tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa biaya operasional pelatihan IT tidak ada didalam TOR ;
- Bahwa biaya yang sesuai dengan TOR misalkan alat tulis dan nilainya kecil ;
- Bahwa saksi memperoleh honor rapat ;
- Bahwa MUHAMMAD FADLU juga mendapat honor ;
- Bahwa tidak ada yang diperoleh untuk terdakwa dan MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa ada fee dari P.T USSI sejumlah Rp.100.000.000,00 (seratua juta rupiah) yang
Rp.90.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah) masuk ke kas Tim Konsolidasi dan yang
sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dibawa ke Aceh oleh MUHAMMAD
FADLU ;
- Bahwa surat pernyataan sejumlah Rp.150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah)
merupakan siasat dan bukan yang sesungguhnya jadi surat pernyataan dibuat setelah
uang diambil ;
- Bahwa uang Rp.150.000.000,00 (seratua lima puluh juta rupiah) tersebut bagian dari
uang konsolidasi ;
- Bahwa ada uang yang diberikan kepada Guntur oleh MUHAMMAD FADLU selaku
Wakil Ketua dimana terdakwa tidak tahu ;
- Bahwa ada laporan kepada terdakwa dan yang meminta adalah I NENGAH PASEK
ADI dengan alasan untuk percepatan Perda ;
- Bahwa ada uang yang mengalir ke Sekda pak Rosyadi terdakwa tidak tahu karena uang
itu dari BPR Lombok Timur ;
- Bahwa ada penyerahan uang sejumlah Rp.250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta
rupiah) kepada Wakil Gubernur NTB atas permintaan I NENGAH PASEK ADI yang
disampaikan kepada terdakwa dan MUHAMMAD FADLU untuk menutup kasus dan
saksi iuran Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) , MUHAMMAD FADLU
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan I NENGAH PASEK ADI
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) ;
- Bahwa yang menyerahkan dana tersebut kepada Wakil Gubernur adalah
MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa pengelolaan uang secara khusus saksi tidak tahu karena yang tahu adalah
Bendahara ;
- Bahwa yang saksi lakukan sebagai Ketua saat itu saksi disodorkan kwitansi
pengeluaran uang yang berarti pelaksanaan kegiatan sudah dilakukan ;
- Bahwa saksi mengetahui untuk apa pengeluaran itu dilakukan ;
- Bahwa sesuai dengan data yang ada di Bendahara sumbernya berasal dari kontribusi
BPR se NTB ;
- Bahwa berdasarkan rapat masing-masing BPR menyetor sejumlah Rp.100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dan tambahan masing-masing BPR sejumlah Rp.200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) sehingga seharusnya masing-masing BPR menyetor sejumlah
Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) namun tidak masuk semua ;
- Bahwa dalam mengelola keuangan terdakwa tetap meminta laporan ;
- Bahwa untuk perencanaan pengeluaran uang maka di buatlah TOR yang dibuat oleh
Ketua, Wakil Ketua, Bendahara dan Sekretaris ;
- Bahwa pada mulanya masing-masing BPR menyetor Rp.100.000.000,00 (seratua juta
rupiah) namun oleh karena ada penambahan IT maka ditambah Rp.200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) dan dibuatlah TOR kedua oleh MUHAMMAD FADLU namun
masing-masing PD BPR tidak setor seluruhnya karena masing-masing BPR berbeda
likuiditasnya ;
- Bahwa dana yang terkumpul pertama sejumlah Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah) rencananya digunakan untuk pembelian alat tulis, rapat-rpat , pengurusan
notaris dan untuk biaya samp[ai selesai ;
- Bahwa IT sebelumnya tidak direncanakan ;
- Bahwa anggaran IT adalah Rp.1.000.000.000,00 (satu miliard) lebih makanya diminta
untuk iuran lagi ;
- Bahwa untuk kebutuhan IT dan Genset sekitar Rp.1.600.000.000,00 (satu miliar enam
ratus juta rupiah) makanya diminta untuk iuran lagi ;
- Bahwa TOR yang pertama sudah ditandatangani sedangkan TOR yang kedua belum
ditandatanganui sedangkan dananya sudah masuk ;
- Bahwa realisasi tentang pngadaan IT terdakwa menyarankan sesuai dengan prosedur
pengadaan barang yang seluruhnya di biayayai dari dana konsolidasi tetapi belum
dibiayai karena saat itu dana dipinjamkan dari BPR Lombok Timur;
- Bahwa untuk iuran yang pertama digunakan oleh I NENGAH PASEK ADI dengan
alasan untuk percepatan Perda ;
- Bahwa dalam TOR kedua ada pengadaan server sejumlah Rp.545.000.000,00 (lima
ratus empat puluh lima juta rupiah) ;
- Bahwa untuk server dalam rapat Haryanto menawarkan harga Rp.486.000.000,00
(empat ratus delapan puluh enam juta rupiah) ;
- Bahwa penambahan Rp.200.000.000,00 (sdua ratus juta rupiah) rencananya untuk
pengadaan server seharga Rp.485.000.000,00 (empat ratus delapan puluh lima juta
rupiah), mesin gen set Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah), penambahan daya
listrik dan renovasi gedung namun hal itu belum dituangkan dalam TOR ;
- Bahwa hal itu di bahas sebelum penambahan ;
- Bahwa rencana dalam TOR Rp.1.900.000.000,00 (satu miliar sembilan ratus juta
rupiah) dana yang masuk Rp.1.800.000.000,00 (satu miliar delapan ratus juta rupiah) ;
- Bahwa TOR tidak sesuai dengan penggunaan karena ada biaya yang keluar dari TOR
seperti percepatan Perda ;
- Bahwa uang bisa menyimpang dari TOR atas permintaan dari pemilik dan pengeluaran
lewat Sekretaris dan Wakil Ketua ;
- Bahwa uang keluar untuk Percepatan Perda menurut Sekretaris dan Wakil Ketua
karena ada permintaan dari pemilik yaitu I NENGAH PASEK ADI dan hal itu sudah
diberitahukan kepada terdakwa dan terdakwa tidak bisa menolak karena yang meminta
adalah pemilik ;
- Bahwa sesuai dengan data yang ada dana yang diminta dan diserahkan kepada I
NENGAH PASEK ADI adalah sejumlah Rp.770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh
juta rupiah) ;
- Bahwa data-data fiktif adalah untu menutup angka Rp.770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh
puluh juta rupiah) sesusi dengan data yang dimiliki oleh Wakil Ketua;
- Bahwa terdakwa pernah meminta evaluasi kepada Sekretaris dan Bendahara namun
mereka tidak datang yang datang hanya Wakil Ketua ;
- Bahwa Tim Konsolidasi sampai dengan saat ini tidak berjalan ;
- Bahwa untuk pertanggungjawaban terdakwa tidak perlu mempertanggung jawabkan
karena sudah ada penanggung jawabnya ;
- Bahwa terdakwa tidak pernah memperoleh laporan pertanggungjawaban ;
- Bahwa kegiatan di Hotel Aston yang mengujrus adalah Wakil Ketua ;
- Bwha tidak ada bukti penerimaan untuk percepatan Perda ;
- Bahwa yang memesan IT adalah Haryanto ;
- Bahwa bendahara digantikan MUHAMMAD FADLU karena menurut I NENGAH
PASEK ADI bendahara dianggap lambat lalu oleh I NENGAH PASEK ADI ,
MUHAMMAD FADLU diperintahkan untuk mengambil alih fungsi Bendahara ;
- Bahwa kalau tidak ada percepatan Perda dana Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah) cukup ;
- Bahwa fakta dilapangan saksi jarang mengikuti kegiatan sehari-hari karena ada masalah
hukum di Sumbawa ;
- Bahwa mengenai pengeluaran uang konsolidasi oleh bendahara dan permintaan uang
tidak melalui terdakwa tetapi melalui MUHAMMAD FADLU ;
- Bahwa kata percepatan Perda walnya dipersiapkan oleh Sekretaris ;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut :


1. 1 (satu) fotocopy legalisir buku data Kontribusi Konsolidasi BPR se- NTB (PD. BPR
NTB Dompu);
2. Asli 1 (satu) buku Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Tahun Buku 2016 PD.
BPR NTB Dompu;
3. 1 (satu) buku Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun Buku 2016 PD. BPR NTB
Lombok Tengah;
4. 1 (satu) unit lemari / rak Server yang terdiri dari :
- 5 (lima) buah server, Windows Server 2016 processor Intel (R) Xeon (R) CPU
E5-2609 v3 @ 1.90GHz 1.90 GHz dan 4 (empat) buah server OS Linux (tidak
berfungsi);
- Installed memory (RAM) 16,0 GB (15,5 GB usable);
- System type 64-bit Operating System, x64-based processor;
- Pen and Touch No Pen or Touch Input is available for this Display;
- Computer name, domain, and workgroup settings;
- Computer name WIN-8J1MPK10F6G;
- Full computer name WIN-8J1MPK10F6G;
- Computer description;
- Workgroup WORKGROUP;
- Windows activation;
- Windows is activated Read the Microsoft Software License Terms;
- Product ID 00376-40000-00000-AA947;
- 1 (satu) buah Mikrotik Routerboard;
- 1 (satu) buah Switchhub Allied Telesis;
- 1 (satu) buah PC Router (Linux);
- 1 (satu) unit UPS APC 5000 VA dalam kondisi mati & tidak bisa dipakai;
5. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir SK Pengangkatan
6. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Permendagri No.22 Tahun 2006;
7. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Perda. No.10 Tahun 2007 tentang PD BPR
NTB;
8. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Akta Konsolidasi;
9. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Sk. Bank Indonesia;
10. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Rincian modal disetor Bank 2 tahun
terakhir;
11. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Rencana kerja tahun 2016;
12. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Rencana kerja tahun 2017;
13. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Laporan pertanggungjawaban Direksi Tahun
2016;
14. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir SK.Gubernur NTB No. 500-487 tahun
2017 tentang pembagian dan penggunaan laba PD BPR NTB per 31 Desember 2016;
15. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Penerimaan kontribusi konsolidasi PD BPR
NTB;
16. 4 (empat) rangkap copy dan legalisir SOP Pengadaan Barang & Jasa PD BPR NTB
Lombok Barat;
17. 4 (empat) rangkap copy dan legalisir SOP Pengadaan Barang & Jasa PD BPR NTB
Lombok Barat;
18. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat OJK tahun 2016 tentang LHP;
19. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat OJK tahun 2017 tentang LHP;
20. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat Kepala LKPP ke BPKP Perwakilan
Jateng;
21. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat Ekonomi tentang Proses Percepatan
Penggabungan PD BPR NTB;
22. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Kwitansi pembayaran IT ke PT USSI tahap I;
23. 4 (empat) rangkap foto capy dan legalisir Surat ke OJK tentang Permohonan Izin
Prinsip Konsolidasi PD BPR NTB se-NTB;
24. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir RUPS-LB tanggal 2 Februari 2016;
25. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat dan bukti pelatihan Syariah;
26. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat Study Banding ke Aceh;
27. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat dan bukti kontribusi Konsolidasi
yang disetor ke Bendahara;
28. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat dan bukti kontribusi Konsolidasi
yang disetor ke Saudara MUHAMMAD FADLU;
29. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Kwitansi pengambilan uang oleh Saudara
MUHAMMAD FADLU di Bendahara;
30. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat kontribusi pelatihan di Hotel Aston
dan bukti pembayaran pelatihan yang diterima Saudara MUHAMMAD FADLU;
31. 1 (satu) buku foto copy legalisir Rencana kerja tahunan tahun;
32. 1 (satu) buku foto copy legalisir Rancana kerja tahunan tahun 2016;
33. 4 (empat) buku copy legalisir Buku besar harian Konsilidasi PD. BPR. NTB Lombok
Timur;
34. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsilidasi 02/02/2016;
35. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat pembayaran Kontribusi Konsolidasi
09/02/2016;
36. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran Konsolidasi 15/02/2016;
37. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat konstribusi konsolidasi 28/01/2016;
38. 4 (empat) surat foto copy legalisir Iuran konsolidasi 16/03/2016;
39. 4 (empat) surat foto copy legalisir Pembayaran konstribusi konsolidasdi 15/03/2016;
40. 4 (empat) surat foto copy legalisir Biling Statment/ Pembayaran Aplikasi PT. USSI;
41. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsolidasi 18/8/2016;
42. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsolidasi 19/9/2016;
43. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat peryataan kontribusi konsolidasi
13/09/2016;
44. 4 (empat) surat foto copy legalisir Pembayaran server 05/10/2016;
45. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsolidasi 7/10/2016;
46. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat pembayaran konstribusi 04/10/2016;
47. 4 (empat) surat foto copy legalisir Pembayaran server 17/10/2016;
48. 4 (empat) surat foto copy legalisir Ongkos kirim server 16/11/2016;
49. 4 (empat) buku copy legalisir Buku besar harian biaya pelatihan PD. BPR NTB Lombok
Timur;
50. 4 (empat) buku foto copy legalisir Kontribusi pelatihan Tim IT 13/09/2016;
51. 4 (empat) buku foto copy legalisir Konstribusi pelatihan Tim IT 19/09/2016;
52. 1 (satu) surat foto copy legalisir SK Mutasi pegawai 04/10/2010;
53. 1 (satu) buku Foto Copy Legalisir Laporan Pertanggung-jawaban Direksi pada Rapat
Umum Pemegang Saham PD. BPR NTB Lombok Timur Tahun Buku 2016;
54. 1 (satu) buku Copy Legalisir Rancana kerja tahunan PD. BPR NTB Lombok Timur
Tahun 2017.
55. 1 (satu) bundel Foto Copy Legalisir RKT BPR NTB Sumbawa Tahun 2016;
56. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 01/Tim.Kons/01/2016, tanggal 28 Januari 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 20.000.000,- (kwintasi
terlampir);
57. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 11/Tim.Kons/03/2016, tanggal 15 Maret 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 30.000.000,- (kwintasi
terlampir);
58. Foto Copy Legalisir Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor: 384/011/BPR
SBW/Dir/999/UM tanggal 4 Mei 2016 senilai Rp. 480.600.000,-, pengadaan Aplikasi
Core Banking IBS Realtime (kwitansi terlampir);
59. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 24/Tim.Kons/05/2016, tanggal 24 Mei 2016
perihal undangan mengikuti dasar-dasar perbankan Syaria (kwintasi terlampir);
60. Foto Copy Legalisir Perjanian Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan (Managed
Services) Jaringan USSI Link Solution dengan PT. INFOKOM.EXE dengan kontrak
No.: 03/BPR NTB/Jaringan/SPK/6/2016 tanggal 20 Juni 2016 kontrak senilai Rp.
153.305.300,-(kwitansi terlampir);
61. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 043/Tim.Kons/08/2016, tanggal 18 Agustus 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 50.000.000,- (kwintasi
terlampir);
62. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 045/Tim.Kons/09/2016, tanggal 9 September
2016 perihal undangan mengikuti pelatihan Tim IT. (kwintasi terlampir);
63. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 048/Tim.Kons/09/2016, tanggal 13 September
2016 perihal pembayaran kontribusi konsolidasi tahap II sebesar Rp. 50.000.000,-
(kwintasi terlampir);
64. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 050/Tim.Kons/05/2016, tanggal 15 September
2016 perihal undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi Core Banking Hasil
Assesment. (kwintasi terlampir);
65. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 58/Tim.Kons/10/2016, tanggal 4 Oktober 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 100.000.000,- (kwintasi
terlampir);
66. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 24/Tim.Kons/10/2016, tanggal 21 Oktober 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 15.000.000,- (kwintasi
terlampir);
67. Fotocopy SK Gubernur tentang Pengangkatan Direksi PD.BPR NTB Sumbawa Barat
Masa bakti 2015-2019 tanggal 24 November 2015 ditanda tangani oleh M. Zainul
Majdi;
68. Fotocopy Peraturan Daerah Nusa Tenggara Barat (PERDA) Nomor 10 Tahun 2007
Tentang Bank Perkreditan Rakyat Nusa Tenggara Barat Tanggal 29 Desember 2007
ditanda tangani oleh Lalu Serinata;
69. Fotocopy SK Gubernur tentang pengangkatan TIM Konsolidasi tanggal 04 Januari
2016 ditanda tangani oleh M. Zainul Majdi;
70. Fotocopy Undangan pembentukan Tim Konsolidasi bertempat di ruang rapat Biro
ekonomi Setda NTB tanggal 08 Januari 2016 yang dilampirkan dengan Resume
Pembentukan Tim Surat N0.031/PERB WIL/I/ 2016 tanggal 13 Januari 2016 ditanda
tangani oleh MUHAMMAD FADLU;
71. Fotocopy Berita Acara RUPS-LB dan Surat Kuasa Pemda KSB 02 Februari 2016;
72. Fotocopy Kegiatan TIM Kerja 04 Februari 2016;
73. Fotocopy Pengumuman Koran Penggabungan 04 Maret 2016;
74. Fotocopy RKT BPR NTB Sumbawa Barat 2016 Tanggal 11 Januari 2016;
75. Fotocopy Surat Percepatan Penggabungan 13 April 2016;
76. Fotocopy Penegasan MoU dan penunjukan KAP 15 April 2016;
77. Fotocopy Evaluasi Penyelesaian Tugas Tim Konsolidasi 18 April 2016;
78. Fotocopy Undangan Pembahasan Rancangan Konsolidasi 16 Mei 2016;
79. Fotocopy Pertemuam Tim IT Konsolidasi dg Tim USSI 26 September 2016;
80. Fotocopy Evaluasi hasil kerja Tim Konsolidasi 27 September 2016;
81. Copy Surat permintaan Laporan Pertanggungjawaban kontribusi Dana Kosolidasi 20 Juli
2017.
82. Fotocopy Berita Acara Rapat Direksi PD.BPR NTB Se NTB Tentang Penentuan
Kontribusi Biaya Konsolidasi PD.BPR NTB Tanggal 28 Desember 2015;
83. Fotocopy Pembayaran tahap pertama, tanggal bayar 01 Februari 2016 ke rekening
JIHAN AMALIA No.022.22.00002.04-1 Sebesar Rp.20.000.000,- Surat
N0.01/Tim.Kons/01/ 2016 tanggal 28 Januari 2016 ditanda tangani oleh KADEK
DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
84. Fotocopy Pembayaran tahap Kedua , tanggal bayar 08 Maret 2016 ke rekening
JIHAN AMALIA No. 022.22.00002.04-1 Sebesar Rp.20.000.000,- Surat
N0.04/Tim.Kons/01/ 2016 tanggal 09 Februari 2016 ditanda tangani oleh KADEK
DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
85. Fotocopy Pembayaran tahap Ketiga, tanggal bayar 16 Maret 2016 ke rekening
JIHAN AMALIA No. 022.22.00002.04-1 Sebesar Rp.30.000.000,- Surat
N0.11/Tim.Kons/01/ 2016 tanggal 15 Maret 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI
YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
86. Fotocopy Pembayaran tahap keempat, tanggal bayar 22 Agustus 2016 ke rekening
MUHAMMAD FADLU No. 4737.01. 017044.53.9 Sebesar Rp.30.000.000,- Surat
No. 043/Tim.Kons/08/ 2016 tanggal 18 Agustus 2016 ditanda tangani oleh
MUHAMMAD FADLU;
87. Fotocopy Pembayaran tahap Kelima, tanggal bayar 19 Oktober 2016 ke rekening
MUHAMMAD FADLU No. 4737.01.017044.53.9 sebesar Rp.50.000.000,- Surat
N0.048/Tim.Kons/09/2016 tanggal 13 September 2016 ditanda tangani oleh
MUHAMMAD FADLU;
88. Fotocopy Bersamaan Pembayaran biaya kontribusi pendididkan IT Tanggal bayar 19
Oktober 2016 ke rekening MUHAMMAD FADLU No. 4737.01.017044.53.9
Sebesar Rp 6.900.000,- Surat N0.050/Tim.Kons/09/2016 tanggal 15 September 2016
ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA.
89. Fotocopy Undangan Rapat Tim Konsolidasi tentang Pembahasan Rancangan
Konsolidasi dll bertempat di Ruang rapat Biro Ekonomi Setda NTB tanggal 15
Februari 2016 Surat No.15/Tim.Kons/02/2016 tanggal 12 Februari 2016 ditanda tangani
oleh KADEK DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
90. Fotocopy Undangan Sosialisasi dan Pembahasan Konsolidasi bertempat di Hotel
Jayakarta tanggal 19-20 Februari 2016 Surat N0.07/Tim.Kons/02/ 2016 tanggal 16
Februari 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan LALU
TEGUH MAULANA;
91. Fotocopy Undangan Rapat sosialisasi Oleh ICON Plus Jakarta dan Pembahasan
kerja sama dengan PT USSI Bandung bertempat di Rumah makan / Lesehan Green
Asri sayang-sayang Mataram Tanggal 8 April 2016 dan proses pengadaan di internal
PD.BPR KSB Surat No.14/Tim. Kons/04/ 2016 tanggal 04 April 2016 ditanda
tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
92. Fotocopy Surat dari Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda NTB Tentang
Proses Percepatan Penggabungan PD.BPR NTB Surat N0. 500/220/EKON-III/2016
tgl 13 April 2016 di-tanda tangani oleh Dr.I NENGAH PASEK ADI . MM;
93. Fotocopy Surat dari Biro Ekonomi Setda NTB tentang Penegasan MoU dan
Penunjukan KAP Surat No.500/225/ EKON-III/2016 tanggal 15 April 2016 ditanda
tangani oleh Dr.I NENGAH PASEK ADI .MM;
94. Fotocopy Lampiran dan Kerja sama dengan PT USSI Aplikasi Core Banking ditanda
tangani di Lombok Raya tanggal 08 April 2016 Rp 145.200.000 Pembayaran Tahap
pertama 28 April 2016 sebesar Rp. 72.600.000,- Ke rek.PT.USSI No.
130.000.5499747 Bank Mandiri Jadwal implementasi Kwitansi Tagihan dari PT
USSI 12 April 2016 Kwitansi Transfer BPR 28 April 2016 ke PT USSI;
95. Fotocopy Undangan Rapat Evaluasi Penyelesaian Tugas-tugas masing-masing Tim
bertempat Ruang Rapat PD.BPR NTB Lobar tgl 21 April 2016 Surat
No.19/Tim.Kons/04/ 2016 tgl 18 April 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI
YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
96. Fotocopy Undangan Perbaikan rancangan Konsolidasi Surat N0.22/Tim.Kons/05/
2016 tanggal 11 Mei 2016 ditanda tangani oleh MUHAMMAD FADLU dan LALU
TEGUH MAULANA;
97. Fotocopy Undangan rapat Pembahasan Rancangan Konsolidasi bertempat di Ruang
Rapat Biro Ekonomi Tanggal 18 Mei 2016 Surat N0.23/Tim.Kons/05/ 2016 tanggal
16 Mei 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH
MAULANA;
98. Fotocopy Undangan mengikuti Assesment Aplikasi Core Banking IBS Real Time
Surat N0.35/Tim.Kons/06/ 2016 tgl 10 Juni 2016 ditandatangani oleh MUHAMMAD
FADLU dan LALU TEGUH MAULANA;
99. Fotocopy Undangan Pengadaan Hardwere Surat N0.39/Tim.Kons/07/ 2016 tanggal
12 Juli 2016 ditanda tangani oleh MUHAMMAD FADLU dan LALU TEGUH
MAULANA;
100. BA Rapat Direksi se NTB tentang Penentuan Tambahan Kontribusi biaya
Konsolidasi Tanggal 29 Agustus 2016;
101. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan TIM IT Surat N0.045/Tim.Kons/09/
2016 tanggal 09 September 2016 ditanda tangani oleh MUHAMMAD FADLU;
102. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi core Banking hasil
Assesment Surat N0.047/Tim.Kons/09/ 2016 tgl 13 September 2016 ditanda tangani
oleh MUHAMMAD FADLU;
103. Fotocopy Surat Pembayaran kontribusi Konsolidasi Tahap II Surat
N0.048/Tim.Kons/09/ 2016 tanggal 13 September 2016 ditanda tangani oleh
MUHAMMAD FADLU;
104. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi core Banking hasil
Assesment Surat No.050/Tim.Kons/09/2016 tgl 15 September 2016 ditanda tangani
oleh KADEK DWI YOGANTARA.SP;
105. Fotocopy Undangan Koordinasi tindak lanjut Konsolidasi PD.BPR NTB Surat
No.053/Tim.Kons/09/ 2016 tanggal 22 September 2016 ditanda tangani oleh
KADEK DWI YOGANTARA.SP;
106. Fotocopy Surat undangan mengikuti Evaluasi Hasil Temuan UAT Aplikasi Core
Banking Surat No.054/Tim.Kons/09/ 2016 tgl 22 September 2016 ditanda tangani
oleh KADEK DWI YOGANTARA.SP;
107. Fotocopy Surat Tim IT Konsolidasi ke Ketua Tim Konsolidasi tentang hasil UAT
Surat No.01/Tim IT/IX/2016 tanggal 23 September 2016 ditanda tangani oleh
Untung Sunaryo (Ketua) dan Agus Salim (Koordinator);
108. Fotocopy Surat undangan Koordinasi Tindak lanjut Konsolidasi PD.BPR NTB
bertempat di Sekretariat Kantor Pusat PD.BPR NTB Mataram tanggal 27 September
2016 Surat No.055/Tim.Kons/09/ 2016 tanggal 22 September 2016 ditanda tangani
oleh KADEK DWI YOGANTARA.SP;
109. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan User Surat N0.57/Tim.Kons/10/ 2016
tanggal 04 Oktober 2016 ditanda tangani oleh MUHAMMAD FADLU dan LALU
TEGUH MAULANA;
110. Fotocopy Surat Permintaan Pembayaran Kontribusi Konsolidasi Surat
No.58/Tim.Kons/10/ 2016 tanggal 04 Oktober 2016 ditanda tangani oleh
MUHAMMAD FADLU dan LALU TEGUH MAULANA;
111. Fotocopy Surat persiapan migrasi Data, Stress Test Aplikasi IBS dan Jaringan Online
Surat No.04/Tim-AK & IT/X/2016 tanggal 20 Oktober 2016 ditanda tangani oleh
Haryanto.SE;
112. Dokumen rekap proses Strees Test PD.BPR NTB KSB Tanggal 24 Oktober 2016.
113. Fotocopy legalisir 4 (empat) buah buku Rencana Kerja Tahunan (RKT) PD. BPR
NTB Lombok Barat Tahun Buku 2016
114. 1 (satu) bundel foto copy dokumen kontrak pekerjaan pengembangan dan
implementasi aplikasi core–banking IBS realtime niai kontrak Rp.110.000.000,- TA
2016 Instansi Penyedia PT. USSI;
115. 1 (satu) lembar foto copy rincian pengeluaran konsolidasi Tahun 2016, tanggal 15 Mei
2017;
116. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal 5
Februari 2016 sebesar RP.20.000.000,-;
117. 1 (satu) lembar foto copy surat Tim Konsolidasi Nomor : 01/Tim.Kons/01/2016, 28
Januari 2016 perihal : pembayaran kontribusi konsolidasi;
118. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal
10 Maret 2016 sebesar Rp.20.000.000,-;
119. 1 (satu) lembar foto copy surat Tim Konsolidasi No : 04/ Tim.Kons/01/2016, 9
Februari 2016 perihal : pembayaran kontribusi konsolidasi;
120. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal
24 Maret 2016 sebesar Rp.30.000.000,-;
121. 1 (satu) lembar foto copy surat Tim Konsolidasi Nomor : II/Tim.Kons/03/2016, 15
Maret 2016 perihal : pembayaran kontribusi konsolidasi;
122. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal
25 Mei 2016 sebesar Rp.14.000.000,-;
123. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi penerimaan sebesar Rp.14.000.000 tgl 27 Mei
2016;
124. 1 (satu) lembar copy slip setoran PT. BRI sebesar Rp.1.938.750 tgl 13 September
2016;
125. 1 (satu) lembar foto copy surat tim konsolidasi Nomor: 045/Tim.Kons/09/2016
tanggal 9 September 2016 perihal : undangan mengikuti pelatihan Tim IT;
126. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi untuk pembayaran kontribusi pelatihan UAT
(hotel aston) sebesar rp.6.900.000 tanggal 27 September 2016;
127. 1 (satu) lembar foto copy surat tim konsolidasi No : 050/Tim.Kons/09/2016 tgl 15
September 2016 perihal undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi Core Banking
Hasil Assesment;
128. 1 (satu) lembar foto copy daftar nama peserta UAT (Tim–12);
129. 1 (satu) lembar copy slip setoran Bank NTB sebesar Rp.30.000.000 tgl 30 September
2016;
130. 1 (satu) lembar copy slip setoran Bank NTB sebesar Rp.1.900.000,- tgl 12 Oktober
2016;
131. 2 (dua) lembar foto copy surat tim konsolidasi Nomor: 057/Tim. Kons/10/2016
tanggal 04 Oktober 2016 perihal : undangan pelatihan user;
132. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi sebesar Rp. 33.000.000 tanggal 27 Mei 2016
untuk biaya Impl online realtime aplikasi core banking BPR versi IBS dan biaya
transport dan akomodasi (pembayaran tahap I);
133. 1 (satu) lembar copy slip setoran Bank Mandiri sebesar Rp.33.000.000,- tgl 27 Mei
2017;
134. 1 (satu) lembar foto copy berita acara tanggal 19 bulan september 2016;
135. 1 (satu) lembar foto copy daftar hadir rapat tanggal 19 September 2016;
136. 1 (satu) lembar foto copy surat Nomor: 153.09.Dir/ BPR-NTB Mtr/2016 perihal:
mohon petunjuk pembayaran kontribusi konsolidasi PD. BPR NTB se-NTB;
137. 2 (dua) Lembar copy berita acara rapat direksi PD. BPR NTB se–NTB tgl 28
Desember 2015;
138. 1 (satu) lembar foto copy daftar hadir rapat tanggal 28 Desember 2015;
139. 2 (dua) Lembar copy berita acara rapat direksi PD. BPR NTB se–NTB tgl 29
Agustus 2016;
140. 1 (satu) lembar foto copy daftar hadir rapat tanggal 29 Agustus 2016;
141. 1 (satu) bundel foto copy rencana kerja tahunan PD. BPR NTB Mataram Tahun
Buku 2016;
142. 1 (satu) bundel foto copy revisi rencan kerja PD. BPR NTB Mataram Tahun Buku
2016;
143. 1 (satu) buku asli dokumen biaya konsolidasi PD. BPR NTB.
144. 1 (satu) buah buku asli / fotocopy legalisir buku tabungan Bank BRI Britama Unit
Selong Kota Selong Nomor Rek 4737.01.017044-53.9 an. MUHAMMAD FADLU,
SH;
145. 1 (satu) buah buku asli / fotocopy legalisir buku tabungan SIMPEDA Bank NTB
Cabang Gerung Nomor Rekening 022.22.00002.04-1 an. Konsolidasi BPR NTB/
DENDE S., SE;
146. 1 (satu) lembar asli/ fotocopy legalisir surat undangan No : 005/439/EKON tanggal 25
Januari 2016 Perihal Undangan RUPS-LB
Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan didepan persidangan berupa
keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa dan setelah
dilakukan identifikasi maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
1. Bahwa dalam rangka rencana konsolidasi dan perubahan bentuk badan Hukum PD BPR NTB
menjadi PT Bank BPR, diselenggarakan RUPS pada tanggal 28 Desember 2015, yang
dihadiri oleh jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) pada PD BPR NTB se-NTB
dengan pembahasan di antaranya penentuan kontribusi biaya konsolidasi PD BPR NTB se-
NTB, yang menyepakati sumber anggaran berasal dari PD BPR NTB se-NTB masing-masing
sebesar Rp. 100.000.000,- sehingga berjumlah Rp. 800.000.000,- dengan cara disetor ke
rekening Bendahara Tim Konsolidasi No: 022.22.00002.04-1 atas nama Konsolidasi BPR
NTB/JIHAN AMALIA, SE pada PT. Bank NTB Cabang Gerung;
2. Bahwa menindaklanjuti hasil RUPS tersebut dibentuk Tim Konsolidasi dan Perubahan
Bentuk Badan Hukum PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR berdasarkan SK Gubernur NTB
Nomor : 503-89 Tahun 2016 tanggal 26 Januari 2016, dengan komposisi keanggotaan
sebagai berikut :
N
Nama/Jabatan Kedudukan
o
1 Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. NTB Pembina
2 Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Prov. NTB Pengarah
3 Kabag Sarana Perekonomian Daerah pada Biro Adm. Perekonomian Penanggung
Setda Prov. NTB Jawab
4 Kasubbag Perusda dan BUMD pada Bagian Sarana Perekonomian Koordinator
Daerah Biro Adm. Perekonomian Setda Prov. NTB
5 KADEK DWI YOGANTARA, SP (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa) Ketua
6 MUHAMMAD FADLU, SH (Dirut PD. BPR NTB Lombok Timur) Wakil Ketua
7 LALU TEGUH MAULANA, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Barat) Sekretaris
8 Ria Prayuniarti, SP (Direktur PD. BPR NTB Lombok Tengah) Wakil Sekretaris
9 JIHAN AMALIA, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Barat) Bendahara
10 Rohati S.Sos (Kasi Umum pada PD. BPR NTB Lombok Barat) Wakil Bendahara
TIM LEGALITAS
11 Prof. Dr. M. Galang Asmara, S, M.Hum (Penasihat Investasi) Ketua Tim I
12 Kasubbag Rancangan Peraturan Perda pada Biro Hukum Setda Prov NTB Anggota
13 Hasan, SE (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa Barat) Anggota
14 Anhar, SH (Dewan Pengawas PD. BPR NTB Mataram) Anggota
15 Ibrahim, SH (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
16 Drs. Lukman (Dirut PD. BPR NTB Bima) Anggota
17 Hendro Budianto, SE (Kepala Bagian IT pada PD. BPR Lombok Tengah) Anggota
TIM AKUNTANSI DAN IT
18 Dr. Firmansyah (Penasihat Investasi) Ketua Tim II
19 Haryanto, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Timur) Anggota
Agus Salim,SE (Kepala Divisi Pemasaran PD. BPR NTB Lombok Anggota
20
Tengah)
21 Jufrin Abdullah, S.Sos (Dirut PD. BPR NTB Dompu) Anggota
Sugeng Wijanarko (Kepala Bagian IT pada PD. BPR NTB Lombok Anggota
22
Barat)
TIM SDM DAN UMUM
23 Dr. Ir. Sadikin Amir (Penasihat Investasi) Ketua Tim III
24 Ahmad Afifi, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
25 Johariah, SE (Dirut PD. BPR NTB Mataram) Anggota
26 Hafit Wahyudi, SE (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lotim) Anggota
27 Mastur, SE (Kepala Divisi Pemasaran pada PD. BPR NTB Lombok Anggota
Timur)
28 Idham,SE (staf Perusda dan BUMD pada Bag. Sekda Biro Adm. Perekonomian Anggota
Setda Prov NTB)
3. Bahwa Setelah menerima SK Gubernur NTB, Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP
selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan MUHAMMAD FADLU, SH selaku Wakil
Ketua Tim Konsolidasi dan atau atas arahan/petunjuk DR. I NENGAH PASEK ADI
mempimpin dan mengendalikan Tim Konsolidasi, membuat dan menandatangani surat-
surat permintaan dana konsolidasi kepada para Direktur PD. BPR NTB se-NTB,
menandatangani surat-surat dan dokumen yang berhubungan dengan belanja dan
pengeluaran dana, ataupun menyetujui belanja dan pengeluaran yang berkaitan dengan dana
Konsolidasi, serta membuat pertanggungjawaban penggunaan dana Konsolidasi;
5. Bahwa pada tanggal 2 Februari 2016, dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPS-LB) yang membahas tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum PD menjadi PT
sekaligus penggabungan (konsolidasi) Tingkat Provinsi, yang dihadiri oleh Kuasa Pemegang
Saham Pemerintah Provinsi NTB, Pemegang Saham dan Kuasa Pemegang Saham
Pemerintah Kab/Kota se- NTB dan terdakwa juga termasuk turut hadir dalam rapat RUPS-
LB tersebut. Hasil RUPS-LB dibuat Berita Acara yang berisi hal-hal sebagai berikut :
- Alasan perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas
diantaranya amanat UU No 23 Tahun 2014 pasal 334 ayat 2;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai perubahan badan hukum dari Perusahaan
Daerah menjadi Perseroan Terbatas;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai pembubaran badan hukum Perusahaan Daerah;
- Komposisi kepemilikan saham Pemerintah Provinsi NTB sebesar 51% dan Pemerintah
Kab/Kota 49% dari modal dasar sebesar Rp. 500.000.000.000,-
- Kesepakatan mengenai nama PT. Bank BPR NTB
- Kesepakatan tempat Kantor Pusat di Mataram.
Rapat tersebut dihadiri dan disepakati oleh :
1. Dr. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM (Kuasa Pemegang Saham Pemprop NTB).
2. Ir. Lalu Makmur Said,MM (Kuasa Pemegang Saham Pemkot Mataram)
3. Drs. Poniman (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Lobar)..
4. Agus Tisno, S. Sos (Kuasa Pemegang Saham Pemkab KLU).
5. Drs Masnun (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Loteng).
6. Fauziah, BA (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Lotim).
7. Erenda, SP,MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Sumbawa Barat).
8. Drs. Muhammading, MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Sumbawa).
9. Agus Bukhari, S MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Dompu).
10. Drs. Bachrudin, MPd (Pemegang Saham Pemkab Bima).
11. Nurjanah S. Sos (Kuasa Pemegang Saham Pemkot Bima).
6. Bahwa selanjutnya Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP selaku Ketua Tim
Konsolidasi bersama dengan MUHAMMAD FADLU, SH Wakil Ketua Tim Konsolidasi
bersama team inti lainnya telah menyusun dan menyepakati berlakunya TOR (term of
reference) sebagai pedoman dalan penggunaan dana konsolidasi PD. BPR se- NTB
tertanggal 20 Januari 2016 yang ditandatangani oleh Tim Konsolidasi PD BPR NTB ketua
KADEK DWI YOGANTARA, SP, sekretaris M. LALU TEGUH MAULANA dan
mengetaui Kabiro Prekonomian Setda NTB yang juga selaku Dewan Pengarah DR. Ir. I
NENGAH PASEK ADI , MM;
7. Bahwa dalam perjalanannya Tim inti telah melakukan adendum terhadap TOR tertanggal
20 Januari 2016 yang berisi tambahan pada poin 6 yaitu Rencana Penggunaan Dana
Konsolidasi yang sebelumnya tidak dimuat, namun demikian kendatipun TOR adendum
telah disepakati berlaku akan tetapi tanggal yang dimuat tetap mencantumkan tanggal 20
Januari 2016 dan dalam Dokumen TOR adendum belum ditandatangani;
8 Bahwa pada tanggal 29 Agustus 2016, jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) PD.
BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat melakukan rapat tentang Penentuan Tambahan
Kontribusi Biaya Konsolidasi PD. BPR NTB, yang isinya bahwa mengingat proses
konsolidasi masih panjang dan membutuhkan dukungan tambahan biaya, maka disepakati
beberapa hal sebagai berikut :
1. Tambahan kontribusi biaya konsolidasi masing-masing PD. BPR NTB sebesar Rp.
200.000.000,-
2. Pembayaran kontribusi tambahan biaya konsolidasi dilakukan secara bertahap.
9. Bahwa dalam penerimaan dana konsolidasi sesuai yang disetorkan oleh masing-
masing BPR se-NTB telah diterima dan dikelola oleh Terdakwa bersama
MUHAMMAD FADLU, yang bersumber dari Rekening. 022.00.00002.04-
1 a.n. Konsolidari BPR NTB/JIHAN AMALIA dengan total sejumlah Rp
1.274.979.000 dan yang bersumber dari Rekening 4737,01.017044.53.9 a.n
Konsolidasi BPR/MUHAMMAD FADLU, S, sebesar Rp. 624.208.868, sehingga
keseluruhan dari kedua rekening tersebut sejumlah Rp. 1.899.187.871,-
sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini :
RINCIAN PENERIMAAN DANA YANG DITERIMA DAN DIKELOLA OLEH
TIM KONSOLIDASI

Jumlah Setoran
N
Rekening
o
Bima Dompu Sumbawa Sumbawa Barat Lotim Loteng Lobar Mata

1 Nomor Rek. 022.00.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA

-
Set
ora
n
Ko
nsol
idas 120.000.00 170.000.00 70.000.00 170.000.00 20.000.00 120.000.00 100.0
i 70.000.000 0 0 0 0 0 0

- Pelatihan 14.000.00 28.000.00


Syariah 24.500.000 21.000.000 24.500.000 0 28.000.000 0 28.000.000 14.00

- Pelatihan 44.900.00
IT 17.100.000 15.200.000 24.700.000 5.700.000 32.300.000 0 19.000.000 1.90

- Fee dari
PT. USSI

- Bunga
Bank

Sub 111.600.00 156.200.00 219.200.00 89.700.00 230.300.00 92.900.00 167.000.00 115.9


Jumlah 0 0 0 0 0 0 0

2 Nomor Rek. 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/MUHAMMAD FADLU, SH

- Setoran
Konsolida 80.000.00 80.000.00
si 80.000.000 80.000.000 95.000.000 0 80.000.000 0 30.000.000

- Pelatihan 13.466.25 2.688.75 8.8


IT 0 0 10.777.500 8.839.000 28.226.250 3.877.500 22.410.000

- Bunga
Bank
Sub 105.777.50 88.839.00 108.226.25 83.877.50
Jumlah 93.466.250 82.688.750 0 0 0 0 52.410.000 8.83

Jumlah Keseluruhan :
10. Bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan, ternyata dana yang bersumber dari BPR se
NTB tersebut tidak seluruhnya dipergunakan untuk kepentingan konsolidasi BPR NTB,
akan tetapi atas inisiatif Terdakwa bersama MUHAMMAD FADLU dan atau atas
arahan/petunjuk DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI, MM., sebagai Dewan Pengarah
menggunakan uang konsolidasi diluar TOR sebagai acuan atau pedoman yang disepakati
dalam penggunaan dana konsolidasi;
11. Bahwa dari keterangan saksi LALU TEGUH MAULANA bersesuaian dengan keterangan
saksi I MADE ALIT MULIAWAN yang pada pokoknya mereka pernah mendatangi JIHAN
AMALIA (bendahara tim konsolidasi) yang tujuannya meminta uang untuk keperluan biaya
mendampingi komisi III DPRD NTB study banding ke Suya Jawa Timur, dari keterangan
Mila Pilaili (wakil bendahara) dirinyalah yang diperintahkan oleh JIHAN AMALIA untuk
mencairkan uang sejumlah Rp. 150.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang kemudian
dibuatkan kwitansi pengeluaran uang atas nama MUHAMMAD FADLU. Uang sejumlah
tersebut kemudian dibagi untuk saksi LALU TEGUH MAULANA sejumlah Rp.
50.000.000,- I MADE ALIT MULIAWAN sejumlah Rp. 50.000.000,- dan untuk
pembayaran dana lain-lain tim konsolidasi Rp. 50.000.000,- yang diterima Bu. Denda;
Bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh I MADE ALIT MULIAWAN
selanjutnya bersama-sama dengan LALU TEGUH MAULANA mengantar uang tersebut ke
Rumahnya I NENGAH PASEK ADI , yang setelah uang diterima I NENGAH PASEK
ADI mengucapkan kata-kata “uang ini saya terima dan yang gini-gini harus clear and clean;
Bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh saksi LALU TEGUH
MAULANA kemudian dibawa ke Suya untuk acara Study banding bersama rombongan
DPRD Provinsi NTB dan I MADE ALIT MULIAWAN ikut berangkat ke Suya dari unsur
pemprov NTB;
12. Bahwa I MADE ALIT MULIAWAN setibanya di Suya pernah ditelpon oleh I NENGAH
PASEK ADI yang mengatakan “ tadi saya sudah telpon pak LALU TEGUH MAULANA
tolong ambilkan amplop dan kasihkan ke pak Muzihir (anggota DPRD Prov NTB)
“selanjutnya I MADE ALIT MULIAWAN menanyakan kepada saksi LALU TEGUH
MAULANA yang kebetulan mereka menginap di kamar dan Hotel yang sama ( Hotel
Bekisar) tentang perintah I NENGAH PASEK ADI tersebut lalu I MADE ALIT
MULIAWAN diberi amplop oleh saksi LALU TEGUH MAULANA yang berisi uang
sejumlah Rp.27.000.000,00 (dua puluh tujuh juta rupiah).
13. Bahwa keesokan harinya I MADE ALIT MULIAWAN ditelpon lagi oleh I NENGAH
PASEK ADI agar mengambil uang tambahan kepada LALU TEGUH MAULANA
sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk diserahkan kepada Muzihir anggota
DPRD NTB dan atas perintah tersebut uang sejumlah Rp. 37.000.000,- (tiga puluh juta
rupiah) telah diserahkan oleh I MADE ALIT MULIAWAN kepada Muzihir, selanjutnya
pada saat hendak pulang ke Lombok di Bandara Juanda Suya Muzihir kembali meminta
uang kepada I MADE ALIT MULIAWAN sejumlah Rp.600.000,00 (enam ratus ribu
rupiah) karena ada staf DPRD NTB yang belum mendapat bagian, dengan demikian uang
yang yang diserahkan I MADE ALIT MULIAWAN kepada Muzihir adalah sejumlah
Rp.37.600.000,00 (tiga puluh juta enam ratus ribu rupiah) ;
14. Bahwa berdasarkan keterangan saksi MUHAMMAD FADLU, S, yang dibenarkan oleh
Terdakwa dan bersesuaian dengan keterangan saksi Hidayat Akbar (sopir I NENGAH
PASEK ADI ), dari dana yang tersimpan pada Rekening JIHAN AMALIA dan yang
tersimpan pada Rekening MUHAMMAD FADLU, S, telah dipergunakan untuk :
a. Rekening konsolidasi yang tersimpan pada rekening JIHAN AMALIA di antaranya
digunakan untuk :
1. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan kepada pak
LALU TEGUH MAULANA ;
2. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan oleh pak Made
alit bersama LALU TEGUH MAULANA kepada I NENGAH PASEK ADI ;
3. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diminta oleh Nengah Pasek
Adi lewat MUHAMMAD FADLU ;
4. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI ;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI melalui sopir nya
Hidayat Akbar ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI dihalaman gedung
DPRD Propinsi ;
7. Sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) diserasahkan oleh
MUHAMMAD FADLU di ruangan kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) saksi serahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I NENGAH PASEK
ADI untuk THR anggota Dewan ;

b. Bahwa dana konsolidasi yang masuk ke rekening MUHAMMAD FADLU


diantaranya di gunakan untuk :
1. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan
Komisi III dan saat itu hanya berdua saja;
2. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU di parkiran kantor DPRD Propinsi yang menerima
Menggaukang dengan disaksikan oleh Hidayat ;
3. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan
Komisi III hanya berdua saja;
4. Sejumlah Rp.35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di Hotel Aston;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluuh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
7. Sejumlah Rp.26.000.000,00 (dua puluh enam juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.4.000.000,00 (empat juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI untuk biaya
kunjungan dan konsumsi anggota Komisi III DPRD ke Lombok Timur ;
9. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) diserahkan dipinggir jalan di
Selong ;
10. Sejumlah RFp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
11. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang Komisi
III ;
12. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
13. Sejumlah Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) diserahkan
diruang kerja I NENGAH PASEK ADI oleh MUHAMMAD FADLU sehari
sebelum MUHAMMAD FADLU berangkat ke Semarang;
Bahwa dengan demikian total dana yang diserahkan kepada I NENGAH
PASEK ADI sejumlah Rp. 770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh juta
rupiah) ;

13. Bahwa dana-dana yang diserahkan oleh MUHAMMAD FADLU kepada DR. Ir. I
NENGAH PASEK ADI , MM., sebagaimana tersebut pada point 13 dan 14 di atas dengan
dalih untuk percepatan Perda, biaya untuk pengurusan bekas tanah RSU, biaya operasional
IT, biaya untuk sumbangan Pekan Olahraga Wartawan ternyata tidak tercantum dalam
TOR dan biaya-biaya lainnya di mark-up;
14. Bahwa dalam pengelolaan dana Konsolidasi dan Perubahan Bentuk Badan Hukum PD BPR
NTB menjadi PT Bank BPR sejumlah Rp. 1.899.187.871,- tersebut agar terkesan telah
dipergunakan sesuai peruntukan, telah dibuatkan pertanggung jawaban oleh terdakwa, saksi
MUHAMMAD FADLU dan atas arahan/petunjuk Dewan Pengarah DR. Ir. I NENGAH
PASEK ADI sebagai berikut :
No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket
1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 525.451.300 85.669.068
1.848.030.971 1.734.176.326 113.854.645

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara - - -
2 Rek Wakil Ketua - 85.406.880 85.406.880
- 85.406.880 85.406.880

Rincian Total Seluruh IURAN DAN BIAYA


No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket
1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 610.858.180 262.188
1.848.030.971 1.819.642.206 28.388.765

15. Bahwa laporan pertanggung jawaban yang dibuat tersebut yang menyebutkan penerimaan
Rp. 1.848.030.971,- dan pengeluaran Rp. 1.819.642.206 serta saldo Rp. 28.388.765,-
tersebut setelah dilakukan audit oleh BPKP Perwakilan NTB ditemukan data sebagai
berikut :

Penggunaan

No Masuk Tidak Sesuai Tidak Dapat


Riil
Ketentuan Dipertanggung Jawabkan
1 1.899.187.871 807.333.521 11.700.000 1.051.882.500

1.063.582.500

16. Bahwa dari nilai yang tidak sesuai ketentuan dan yang tidak dapat dipertanggung-
jawabkan sejumlah Rp. 1.063.582.500,- dengan perincian sebagai berkut :
Tidak Sesuai Tidak Dapat
No Tanggal Uraian Ketentuan Dipertanggung
Jawabkan
1 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 4.500.000
2 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
3 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
4 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 1.800.000
5 21-04-2016 Biaya Sumbangan Pekan Olahraga Wartawan Nasional 7.000.000
6 16-06-2016 Biaya Pelatihan IT 50.000.000
7 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 37.600.000
8 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
9 10-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
10 21-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 60.000.000
11 07-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 30.000.000
12 08-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
13 27-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 10.000.000
14 01-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 15.000.000
15 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 5.000.000
16 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
17 14-10-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 200.000.000
18 14-11-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
19 13-01-2017 Biaya Pengurusan Konsolidasi 75.000.000
20 18-08-2016 Biaya Percepatan Perda 50.000.000
21 22-08-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
22 23-08-2016 Biaya Percepatan Perda 70.000.000
23 24-08-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
24 31-08-2016 Biaya Percepatan Perda 35.000.000
25 07-09-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
26 20-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
27 27-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
28 29-09-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
29 06-10-2016 Biaya Percepatan Perda 40.000.000
30 09-10-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
31 26-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 6.500.000
32 28-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
33 29-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 7.000.000
34 06-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
35 16-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
36 17-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.600.000
37 21-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 14.000.000
38 26-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 2.000.000
39 27-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.000.000
40 06-10-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
41 25-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
42 25-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
43 26-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
44 30-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
45 02-09-2016
Biaya Transportasi 1.000.000
46 18-10-2016
Biaya Transportasi 4.000.000
47 03-09-2016
Biaya Transportasi 500.000
48 04-09-2016
Biaya Transportasi 500.000
49 04-09-2016
Biaya Transportasi 500.000
50 04-09-2016
Biaya Transportasi 200.000
51 12-09-2016
Biaya Transportasi 150.000
52 17-09-2016
Biaya Transportasi 600.000
53 12-10-2016
Biaya Transportasi 700.000
54 28-10-2016
Biaya Transportasi 400.000
55 01-10-2016
Biaya Pembuatan SPJ 5.000.000
56 05-10-2016
Biaya Pembuatan SPJ 10.000.000
57 28-10-2016
Biaya Pembuatan SPJ 6.000.000
58 24-09-2016
Biaya Kunjungan Komisi 3 DPRD Provinsi NTB ke PD 9.000.000
BPR NTB Lombok Timur
59 29-09-2016 Biaya Pengurusan Tanah Bekas RSU Provinsi 5.000.000
60 27-09-2016 Biaya Operasional Pelatihan IT 3.632.500
11.700.000 1.051.882.500
1.063.582.500
17. Oleh karena terdakwa KADEK DWI YOGANTARA,SP dan MUHAMMAD FADLU,SH
tidak mampu membuat per-tanggungjawaban penggunaan dana-dana tersebut dengan
benar, maka terdakwa bersama MUHAMMAD FADLU, S, atas arahan/petunjuk DR. Ir. I
NENGAH PASEK ADI , MM., membuat rekayasa bukti-bukti pertanggung-jawaban
sebagai berikut :

No Uraian Jmlh Lembar Jumlah (Rp)


Statement of Account dari Hotel Aston Inn
1 14 322.725.000
Mataram dengan uraian kegiatan rapat-rapat
Daftar terima honor Rapat di Hotel Aston Inn
2 14 229.000.000
Mataram
Daftar terima honor Tim Penilaian Kinerja Direksi
3 8 201.600.000
dan Divisi
Daftar terima honor Tim Pengkajian Akademisi
4 8 134.400.000
Konsolidasi
Daftar terima biaya BBM dan sewa mobil Tim
5 4 198.000.000
Penilaian Kinerja Direksi dan Divisi
J u m l a h 1.085.725.000

18. Bahwa akibat perbuatan terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP bersama


MUHAMMAD FADLU, SH DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM telah menimbulkan
kerugian keuangan negara/ daerah sebesar Rp. 1.063.578.853,- (satu milyar enam puluh
tiga juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu delapan ratus lima puluh tiga rupiah) sesuai
Laporan Hasil Audit perhitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP Perwakilan NTB
tanggal 22 Desember 2017;
19. Bahwa tujuan konsolidasi/merger PD BPR menjadi PT. BPR NTB sampai dengan saat ini
belum terealisasi akibat adanya perkara ini;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
berdasarkan fakta hukum tersebut Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak
pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan subsideritas, yaitu :

PRIMAIR : Pasal 2 ayat (1) UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, Jo. Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP, Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP;
SUBSIDIAI : Pasal 3 UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
R sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo.
Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP, Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum bersifat
subsidaritas, dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas Majelis Hakim
terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan primer dan apabila ternyata dakwaan primair
telah terbukti, maka dakwaan subsidair tidak perlu dibuktikan lagi, namun apabila ternyata
dakwaan primair tidak terbukti unsure-unsurnya, Majelis Hakim akan mempertimbangkan
dakwaan subsidairnya;
Menimbang, bahwa Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang RI No. 31 Tahun 1999
sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2001 tentang
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang;
2. Secara melawan hukum;
3. Memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi;
4. Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

Ad. 1. Unsur Setiap Orang;


Menimbang, bahwa subyek hukum dalam Undang - Undang Tindak Korupsi Pasal 1 ayat
(3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah
orang perseorangan atau termasuk korporasi;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan orang perseorangan adalah manusia sebagai
individu atau natuurlijk persoon sedangkan korporasi adalah merupakan kumpulan orang
dan/atau kekayaan yang terorganisir baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan terpenuhinya unsur “setiap orang”, dalam hal
ini adalah subyek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban yang mampu
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya serta yang diduga sebagai pelaku suatu tindak
pidana;
Menimbang, bahwa mengenai kemampuan bertanggungjawab secara hukum dari
subjek hukum Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP., yang diajukan ke
persidangan ini, menurut hemat majelis Terdakwa tidak “cacad jiwanya atau terganggu
jiwanya karena penyakit, bukan “orang yang berusia di bawah 16 tahun” dan tidak berada
“di bawah pengaruh daya paksa”;
Menimbang, bahwa selama proses persidangan Terdakwa KADEK DWI
YOGANTARA, SP,. dapat berkomunikasi dengan baik dan menjawab/menanggapi
pertanyaan yang diajukan kepadanya sehingga dengan demikian Terdakwa dianggap
sebagai subjek hukum yang memiliki sehat jasmani dan rohani;
Menimbang, bahwa Terdakwa dipersidangan identitasnya telah dicocokan dengan
identitas sebagaimana surat dakwaan Penuntut Umum ternyata adanya kecocokan antara
satu dengan lainnya sehingga dalam perkara ini tidak terdapat kesalahan orang (error in
persona) yang diajukan ke muka persidangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Majelis Hakim
berkesimpulan Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP, adalah subjek hukum yang
dapat dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya dan mampu bertanggung
jawab, dengan demikian unsur setiap orang telah terpenuhi menurut hukum;

Ad. 2 Unsur Secara “Melawan Hukum”;


Menimbang, bahwa unsur melawan hukum oleh pembentuk Undang-Undang
(wetgever) telah secara jelas dan tegas dicantumkan di dalam rumusan norma Pasal 2 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
Menimbang, bahwa dalam perspektif doktrinal dikenal ajaran sifat melawan
hukum dalam pengertian formil dan ajaran sifat melawan hukum dalam pengertian
materiil. Suatu perbuatan dianggap bersifat melawan hukum dalam pengertian formil
apabila perbuatannya memenuhi unsur rumusan tindak pidana dalam peraturan perundang-
undangan, sedangkan perbuatan dianggap melawan hukum dalam pengertian materiil
meskipun suatu perbuatan tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan, jika perbuatan
tersebut menurut anggapan masyarakat sifatnya tercela dan tidak sesuai dengan rasa
keadilan masyarakat atau bertentangan dengan norma-norma sosial dalam masyarakat,
maka perbuatan tersebut dapat dipidana;
Menimbang, bahwa dengan dinyatakannya penjelasan Pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat berdasarkan Putusan mahkamah Konstitusi Nomor : 003/PUU-IV/2006
tanggal 24 Juli 2006, maka sifat melawan hukum dalam pengertian formil yang akan
dipergunakan untuk menguji (toetsing) atas tindakan terdakwa tersebut;
Menimbang, bahwa sifat melawan hukum yang dilakukan oleh terdakwa KADEK
DWI YOGANTARA, SP, menurut Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No. REG. PERK .
PDS – 04 / MATAR / 05 / 2018 tanggal 24 Mei 2018 yang tercantum dalam dakwaan
kesatu primair yaitu :

“Bahwa perbuatan terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP bersama-sama dengan


MUHAMMAD FADLU, SH yang telah melakukan pengelolaan keuangan tidak didukung
oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih,
mengelola keuangan daerah tidak secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan
bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggung-jawabkan serta setiap pengeluaran atas
beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah, merupakan perbuatan
mewalan hukum”
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan sifat melawan hukum yang tercantum
dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum maka pokok permasalahan yang memerlukan
pemecahan adalah :

“Apakah benar terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP bersama-sama dengan


MUHAMMAD FADLU, SH yang telah melakukan pengelolaan keuangan tidak didukung
oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih,
mengelola keuangan daerah tidak secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan
bukti-bukti administrasi yang dapat dipertanggung-jawabkan serta setiap pengeluaran atas
beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah, merupakan perbuatan
mewalan hukum” ataukah sebaliknya”
Menimbang, bahwa berdasarkan pokok permasalahan tersebut di atas Majelis Hakim
sangat urgen untuk melakukan pengkajian dari aspek yuridis terhadap norma-norma yang
berlaku dalam konsolidasi BPR NTB dihubungkan dengan fakta-fakta perbuatan yang
dilakukan terdakwa;
Menimbang, bahwa dalam rangka rencana konsolidasi dan perubahan bentuk badan Hukum
PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR, diselenggarakan RUPS pada tanggal 28 Desember 2015,
yang dihadiri oleh jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) pada PD BPR NTB se-NTB
dengan pembahasan di antaranya penentuan kontribusi biaya konsolidasi PD BPR NTB se-NTB,
yang menyepakati sumber anggaran berasal dari PD BPR NTB se-NTB masing-masing sebesar Rp.
100.000.000,- sehingga berjumlah Rp. 800.000.000,- dengan cara disetor ke rekening Bendahara
Tim Konsolidasi No: 022.22.00002.04-1 atas nama Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA, SE
pada PT. Bank NTB Cabang Gerung;
Menimbang, bahwa menindaklanjuti hasil RUPS tersebut dibentuk Tim Konsolidasi dan
Perubahan Bentuk Badan Hukum PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR berdasarkan SK Gubernur
NTB Nomor : 503-89 Tahun 2016 tanggal 26 Januari 2016, dengan komposisi keanggotaan sebagai
berikut :
No Nama/Jabatan Kedudukan
1 Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. NTB Pembina
2 Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Prov. NTB Pengarah
3 Kabag Sarana Perekonomian Daerah pada Biro Adm. Perekonomian Penanggung Jawab
Setda Prov. NTB
4 Kasubbag Perusda dan BUMD pada Bagian Sarana Perekonomian Daerah Koordinator
Biro Adm. Perekonomian Setda Prov. NTB
5 KADEK DWI YOGANTARA, SP (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa) Ketua
6 MUHAMMAD FADLU, SH (Dirut PD. BPR NTB Lombok Timur) Wakil Ketua
7 LALU TEGUH MAULANA, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Barat) Sekretaris
8 Aulia Eriza Putri (Direktur PD. BPR NTB Lombok Tengah) Wakil Sekretaris
9 JIHAN AMALIA, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Barat) Bendahara
10 Mila Pilaili (Kasi Umum pada PD. BPR NTB Lombok Barat) Wakil Bendahara
TIM LEGALITAS
11 Prof. Dr. M. Galang Asmara, S, M.Hum (Penasihat Investasi) Ketua Tim I
12 Kasubbag Rancangan Peraturan Perda pada Biro Hukum Setda Prov NTB Anggota
13 Hasan, SE (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa Barat) Anggota
14 Anhar, SH (Dewan Pengawas PD. BPR NTB Mataram) Anggota
15 Ibrahim, SH (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
16 Drs. Lukman (Dirut PD. BPR NTB Bima) Anggota
17 Hendro Budianto, SE (Kepala Bagian IT pada PD. BPR Lombok Tengah) Anggota
TIM AKUNTANSI DAN IT
18 Dr. Firmansyah (Penasihat Investasi) Ketua Tim II
19 Haryanto, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Timur) Anggota
20 Agus Salim,SE (Kepala Divisi Pemasaran PD. BPR NTB Lombok Anggota
Tengah)
21 Jufrin Abdullah, S.Sos (Dirut PD. BPR NTB Dompu) Anggota
Sugeng Wijanarko (Kepala Bagian IT pada PD. BPR NTB Lombok Anggota
22
Barat)
TIM SDM DAN UMUM
23 Dr. Ir. Sadikin Amir (Penasihat Investasi) Ketua Tim III
24 Ahmad Afifi, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
25 Johariah, SE (Dirut PD. BPR NTB Mataram) Anggota
26 Hafit Wahyudi, SE (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lotim) Anggota
27 Mastur, SE (Kepala Divisi Pemasaran pada PD. BPR NTB Lombok Anggota
Timur)
28 Idham,SE (staf Perusda dan BUMD pada Bag. Sekda Biro Adm. Perekonomian Anggota
Setda Prov NTB)
Menimbang, bahwa setelah menerima SK Gubernur NTB, Terdakwa KADEK DWI
YOGANTARA, SP selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan MUHAMMAD
FADLU, SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi dan atau atas arahan/petunjuk DR. I
NENGAH PASEK ADI mempimpin dan mengendalikan Tim Konsolidasi, membuat dan
menandatangani surat-surat permintaan dana konsolidasi kepada para Direktur PD. BPR
NTB se-NTB, menandatangani surat-surat dan dokumen yang berhubungan dengan belanja
dan pengeluaran dana, ataupun menyetujui belanja dan pengeluaran yang berkaitan dengan
dana Konsolidasi, serta membuat pertanggungjawaban penggunaan dana Konsolidasi;
Menimbang, bahwa pada tanggal 2 Februari 2016, dilaksanakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang membahas tentang Perubahan Bentuk
Badan Hukum PD menjadi PT sekaligus penggabungan (konsolidasi) Tingkat Provinsi,
yang dihadiri oleh Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Provinsi NTB, Pemegang Saham
dan Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Kab/Kota se- NTB dan terdakwa juga termasuk
turut hadir dalam rapat RUPS-LB tersebut. Hasil RUPS-LB dibuat Berita Acara yang berisi
hal-hal sebagai berikut :
- Alasan perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas
diantaranya amanat UU No 23 Tahun 2014 pasal 334 ayat 2;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai perubahan badan hukum dari Perusahaan Daerah
menjadi Perseroan Terbatas;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai pembubaran badan hukum Perusahaan Daerah;
- Komposisi kepemilikan saham Pemerintah Provinsi NTB sebesar 51% dan Pemerintah Kab/Kota
49% dari modal dasar sebesar Rp. 500.000.000.000,-
- Kesepakatan mengenai nama PT. Bank BPR NTB;
- Kesepakatan tempat Kantor Pusat di Mataram.
Rapat tersebut dihadiri dan disepakati oleh :
1. Dr. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM (Kuasa Pemegang Saham Pemprop NTB).
2. Ir. Lalu Makmur Said,MM (Kuasa Pemegang Saham Pemkot Mataram)
3. Drs. Poniman (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Lobar)..
4. Agus Tisno, S. Sos (Kuasa Pemegang Saham Pemkab KLU).
5. Drs Masnun (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Loteng).
6. Fauziah, BA (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Lotim).
7. Erenda, SP,MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Sumbawa Barat).
8. Drs. Muhammading, MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Sumbawa).
9. Agus Bukhari, S MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Dompu).
10. Drs. Bachrudin, MPd (Pemegang Saham Pemkab Bima).
11. Nurjanah S. Sos (Kuasa Pemegang Saham Pemkot Bima).

Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP


selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan MUHAMMAD FADLU, SH Wakil Ketua
Tim Konsolidasi bersama team inti lainnya telah menyusun dan menyepakati berlakunya
TOR (term of reference) sebagai pedoman dalan penggunaan dana konsolidasi PD. BPR se-
NTB tertanggal 20 Januari 2016 yang ditandatangani oleh Tim Konsolidasi PD BPR NTB
ketua KADEK DWI YOGANTARA, SP, sekretaris M. LALU TEGUH MAULANA dan
mengetaui Kabiro Prekonomian Setda NTB yang juga selaku Dewan Pengarah DR. Ir. I
NENGAH PASEK ADI , MM;
Menimbang, bahwa dalam perjalanannya Tim inti telah melakukan adendum
terhadap TOR tertanggal 20 Januari 2016 yang berisi tambahan pada poin 6 yaitu Rencana
Penggunaan Dana Konsolidasi yang sebelumnya tidak dimuat, namun demikian kendatipun
TOR adendum telah disepakati berlaku akan tetapi tanggal yang dimuat tetap
mencantumkan tanggal 20 Januari 2016 dan dalam Dokumen TOR adendum belum
ditandatangani;
Menimbang, bahwa pada tanggal 29 Agustus 2016, jajaran Direksi (Direktur Utama
dan Direktur) PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat melakukan rapat tentang Penentuan
Tambahan Kontribusi Biaya Konsolidasi PD. BPR NTB, yang isinya bahwa mengingat
proses konsolidasi masih panjang dan membutuhkan dukungan tambahan biaya, maka
disepakati beberapa hal sebagai berikut :
1. Tambahan kontribusi biaya konsolidasi masing-masing PD. BPR NTB sebesar Rp.
200.000.000,-
2. Pembayaran kontribusi tambahan biaya konsolidasi dilakukan secara bertahap.
Menimbang, bahwa dalam penerimaan dana konsolidasi sesuai yang disetorkan
oleh masing-masing BPR se-NTB telah diterima dan dikelola oleh Terdakwa bersama
MUHAMMAD FADLU, yang bersumber dari Rekening. 022.00.00002.04-1 a.n.
Konsolidari BPR NTB/JIHAN AMALIA dengan total sejumlah Rp 1.274.979.000 dan yang
bersumber dari Rekening 4737,01.017044.53.9 a.n Konsolidasi BPR/MUHAMMAD
FADLU, S, sebesar Rp. 624.208.868, sehingga keseluruhan dari kedua rekening tersebut
sejumlah Rp. 1.899.187.871,- sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini :
RINCIAN PENERIMAAN DANA YANG DITERIMA DAN DIKELOLA OLEH
TIM KONSOLIDASI

Jumlah Setoran
N
Rekening
o
Bima Dompu SumbawaSumbawa Barat Lotim Loteng Lobar Mataram Total

1 Nomor Rek. 022.00.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA

-
Set
ora
n
Ko
ns
oli
das 70.000.00 120.000.0 170.000.0 70.000.0 170.000.0 20.000.0 120.000.0 100.000.0 840.000
i 0 00 00 00 00 00 00 00 0

-
Pelatihan 24.500.00 21.000.00 24.500.00 14.000.0 28.000.00 28.000.0 28.000.00 14.000.00 182.000
Syariah 0 0 0 00 0 00 0 0 0

-
Pelatihan 17.100.00 15.200.00 24.700.00 5.700.00 32.300.00 44.900.0 19.000.00 160.800
IT 0 0 0 0 0 00 0 1.900.000 0

- Fee dari 90.000.0


PT. USSI

- Bunga
Bank 2.179.00

Sub 111.600.0 156.200.0 219.200.0 89.700.0 230.300.0 92.900.0 167.000.0 115.900.0 1.274.979
Jumlah 00 00 00 00 00 00 00 00 0

2 Nomor Rek. 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/MUHAMMAD FADLU, SH

- Setoran
Konsolid 80.000.00 80.000.00 95.000.00 80.000.0 80.000.00 80.000.0 30.000.00 525.0
asi 0 0 0 00 0 00 0 - 0.00
-
Pelatihan 13.466.2 2.688.7 10.777.50 8.839.00 28.226.25 3.877.50 22.410.00 8.838.7 99.124.0
IT 50 50 0 0 0 0 0 50

- Bunga
Bank 84.86

Sub 93.466.25 82.688.75 105.777.5 88.839.0 108.226.2 83.877.5 52.410.00 8.838.75 624.20
Jumlah 0 0 00 00 50 00 0 0 .86

1.899.187
Jumlah Keseluruhan :
Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan, ternyata dana yang
bersumber dari BPR se NTB tersebut tidak seluruhnya dipergunakan untuk kepentingan
konsolidasi BPR NTB, akan tetapi atas inisiatif Terdakwa bersama MUHAMMAD FADLU
dan atau atas arahan/petunjuk DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI, MM., sebagai Dewan
Pengarah menggunakan uang konsolidasi diluar TOR sebagai acuan atau pedoman yang
disepakati dalam penggunaan dana konsolidasi dan selain itu adanya mark-up dalam
penggunaan dana konsolidasi;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi LALU TEGUH MAULANA bersesuaian
dengan keterangan saksi I MADE ALIT MULIAWAN yang pada pokoknya mereka pernah
mendatangi JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi) yang tujuannya meminta uang
untuk keperluan biaya mendampingi komisi III DPRD NTB study banding ke Suya Jawa
Timur, dari keterangan Rohati (wakil bendahara) dirinyalah yang diperintahkan oleh
JIHAN AMALIA untuk mencairkan uang sejumlah Rp. 150.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) yang kemudian dibuatkan kwitansi pengeluaran uang atas nama MUHAMMAD
FADLU. Uang sejumlah tersebut kemudian dibagi untuk saksi LALU TEGUH MAULANA
sejumlah Rp. 50.000.000,- I MADE ALIT MULIAWAN sejumlah Rp. 50.000.000,- dan
untuk pembayaran dana lain-lain tim konsolidasi Rp. 50.000.000,- yang diterima Bu.
Denda;
Menimbang, bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh I MADE
ALIT MULIAWAN selanjutnya bersama-sama dengan LALU TEGUH MAULANA
mengantar uang tersebut ke Rumahnya I NENGAH PASEK ADI, yang setelah uang
diterima I NENGAH PASEK ADI mengucapkan kata-kata “uang ini saya terima dan yang
gini-gini harus clear and clean;
Menimbang, bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh saksi
LALU TEGUH MAULANA dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi) kemudian
dibawa ke Suya untuk acara Study banding bersama rombongan DPRD Provinsi NTB dan I
MADE ALIT MULIAWAN ikut berangkat ke Suya sebagain peserta study banding dari
unsur yang mewakili pemprov NTB;
Menimbang, bahwa saksi I MADE ALIT MULIAWAN setibanya di Suya pernah
ditelpon oleh I NENGAH PASEK ADI dengan mengatakan “ tadi saya sudah telpon pak
LALU TEGUH MAULANA tolong ambilkan amplop dan kasihkan ke pak Muzihir
(anggota DPRD Prov NTB) “ selanjutnya I MADE ALIT MULIAWAN menanyakan
kepada saksi LALU TEGUH MAULANA yang kebetulan mereka menginap di kamar dan
Hotel yang sama ( Hotel Bekisar) tentang perintah I NENGAH PASEK ADI tersebut lalu I
MADE ALIT MULIAWAN diberi amplop oleh saksi LALU TEGUH MAULANA yang
berisi uang sejumlah Rp.27.000.000,00 (dua puluh tujuh juta rupiah).
Menimbang, bahwa keesokan harinya I MADE ALIT MULIAWAN ditelpon lagi
oleh I NENGAH PASEK ADI agar mengambil uang tambahan kepada LALU TEGUH
MAULANA sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk diserahkan kepada
Muzihir anggota DPRD NTB dan atas perintah tersebut uang sejumlah Rp. 37.000.000,-
(tiga puluh juta rupiah) telah diserahkan oleh I MADE ALIT MULIAWAN kepada
Muzihir, selanjutnya pada saat hendak pulang ke Lombok bertempsat di Bandara Juanda
Suya, Muzihir kembali meminta uang kepada I MADE ALIT MULIAWAN sejumlah
Rp.600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) karena ada staf DPRD NTB yang belum mendapat
bagian, dengan demikian uang yang yang diserahkan I MADE ALIT
MULIAWAN kepada Muzihir adalah sejumlah Rp.37.600.000,00 (tiga puluh juta enam ratus ribu
rupiah) ;
Menimbang, bahwa terhadap pengeluaran dana konsolidasi yang dibeberikan
kepada I NENGAH PASEK ADI dan anggota DPRD NTB ( Muzihir ) tersebut menurut
saksi MUHAMMAD FADLU yang dibenarkan oleh terdakwa dibuatkan siasat dalam
bentuk “Surat Keterangan” yang ditandatangani oleh MUHAMMAD FADLU Dkk yang
seolah-olah sebagai peminjaman uang dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi)
yang dipergunakan untuk biaya operasional konsolidasi BPR NTB;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi LALU TEGUH MAULANA bersesuaian
dengan keterangan saksi I MADE ALIT MULIAWAN yang menerangkan telah datang
mengantarkan uang sejumlah Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kerumahnya I
NENGAH PASEK ADI dan adanya perintah melalui telfon dari I NENGAH PASEK ADI
kepada I MADE ALIT MULIAWAN untuk mengambil sejumlah uang dari LALU TEGUH
MAULANA kemudian menyerahkannya kepada Muzihir (anggota DPRD NTB) pada saat
mengikuti study banding ke Suya sebagaimana telah dipertimbangkan dimuka, fakta
tersebut telah dibantah oleh I NENGAH PASEK ADI yang menerangkan dirinya tidak
pernah menerima sejumlah uang maupun memberi perintah untuk menyerahkan sejumlah
uang kepada anggota DPRD NTB;
Menimbang, bahwa dalam rangka mencari kebenaran meteriil tentang persoalan
adanya batahan penerimaan sejumlah uang maupun perintah menyerahkan uang, Majelis
Hakim telah melakukan konfrontir terhadap saksi LALU TEGUH MAULANA dan I
MADE ALIT MULIAWAN bersama I NENGAH PASEK ADI , dipersidangan saksi
LALU TEGUH MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN tetap pada keterangan
telah menyerahkan uang kepada I NENGAH PASEK ADI dan adanya perintah
menyerahkan uang kepada Mauzihir anggota DPRD NTB uang mana merupakan bagian
dari dana konsolidasi yang diambil dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi);
Menimbang, bahwa dari konfrontir tersebut, dihubungkan dengan keterangan
Rohati (Wakil Bendahara) yang diperintahkan oleh JIHAN AMALIA (bendahara) untuk
mencairkan uang di Bank selanjutnya setelan cair diserahkan kepada LALU TEGUH
MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN yang kemudian dalam kwitansi penerimaan
uang tertera atas nama MUHAMMAD FADLU, bersesuaian pula dengan keterangan saksi
LALU TEGUH MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN yang mengatar langsung
sejumlah uang ke rumahanya I NENGAH PASEK ADI , selanjutnya pada saat I MADE
ALIT MULIAWAN tiba di Suya dalam rangka study banding telah 2 (dua) kali
mendapatkan telfon dari I NENGAH PASEK ADI yang memerintahkan untuk mengambil
uang di saksi LALU TEGUH MAULANA dan menyerahkannya kepada Muzihir (anggota
DPRD NTB), dari fakta-fakta yuridis tersebut Majelis berkeyakinan ada perintah dari I
NENGAH PASEK ADI untuk menyerahkan sejumlah uang kepada Muzihir dan I
NENGAH PASEK ADI menerima sejumlah uang yang mana uang tersebut merupakan
bagian dari dana konsolidasi BPR NTB;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi MUHAMMAD FADLU, S, yang
dibenarkan oleh Terdakwa dan bersesuaian dengan keterangan saksi Fahrul Hasani (sopir I
NENGAH PASEK ADI ), dari dana yang tersimpan pada Rekening JIHAN AMALIA dan
yang tersimpan pada Rekening MUHAMMAD FADLU, S, telah dipergunakan untuk :
a. Rekening konsolidasi yang tersimpan pada rekening JIHAN AMALIA di antaranya digunakan
untuk :
1. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan kepada pak LALU
TEGUH MAULANA untuk dibawa study banding ke Suya;

2. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan oleh pak Made Alit
bersama LALU TEGUH MAULANA kepada I NENGAH PASEK ADI;
3. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diminta oleh Manggakang lewat
MUHAMMAD FADLU ;
4. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI ;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI melalui sopir nya Hidayat Akbar ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI dihalaman gedung DPRD Propinsi ;
7. Sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) diserasahkan oleh MUHAMMAD
FADLU di ruangan kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD FADLU
kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I NENGAH PASEK ADI untuk THR
anggota Dewan ;

b. Bahwa dana konsolidasi yang masuk ke rekening MUHAMMAD FADLU diantaranya


di gunakan untuk :
1. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III
dan saat itu hanya berdua saja;
2. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU di parkiran kantor DPRD Propinsi yang menerima
Menggaukang dengan disaksikan oleh Fahrul ;
3. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III
hanya berdua saja;
4. Sejumlah Rp.35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di Hotel Aston;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluuh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
7. Sejumlah Rp.26.000.000,00 (dua puluh enam juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.4.000.000,00 (empat juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI untuk biaya kunjungan dan konsumsi
anggota Komisi III DPRD ke Lombok Timur ;
9. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) diserahkan dipinggir jalan di
Selong ;
10. Sejumlah Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
11. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang Komisi III ;
12. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh
MUHAMMAD FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI ;
13. Sejumlah Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) diserahkan diruang
kerja I NENGAH PASEK ADI oleh MUHAMMAD FADLU sehari sebelum
MUHAMMAD FADLU berangkat ke Semarang;
Bahwa dengan demikian total dana yang diserahkan kepada I NENGAH PASEK
ADI menurut Mutwalli adalah sejumlah Rp. 770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh
puluh juta rupiah) ;

Menimbang, bahwa dana-dana yang diserahkan oleh MUHAMMAD FADLU


kepada DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM., sebagaimana tersebut di atas dengan dalih
untuk biaya percepatan Perda, biaya untuk sumbangan Pekan Olahraga Wartawan
ternyata tidak tercantum dalam TOR;
Menimbang, bahwa dalam pengelolaan dana Konsolidasi dan Perubahan Bentuk
Badan Hukum PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR sejumlah Rp. 1.899.187.871,- tersebut
telah dibuatkan pertanggung jawaban oleh terdakwa, saksi MUHAMMAD FADLU dan
atas arahan/petunjuk Dewan Pengarah DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI sebagai berikut :

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 525.451.300 85.669.068
1.848.030.971 1.734.176.326 113.854.645

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara - - -
2 Rek Wakil Ketua - 85.406.880 85.406.880
- 85.406.880 85.406.880
Rincian Total Seluruh IURAN DAN BIAYA
No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket
1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 610.858.180 262.188
1.848.030.971 1.819.642.206 28.388.765

Menimbang, bahwa laporan pertanggung jawaban yang dibuat tersebut yang


menyebutkan penerimaan Rp. 1.848.030.971,- dan pengeluaran Rp. 1.819.642.206 serta
saldo Rp. 28.388.765,- tersebut setelah dilakukan audit oleh BPKP Perwakilan NTB
ditemukan data sebagai berikut :

Penggunaan

No Masuk Tidak Sesuai Tidak Dapat


Riil
Ketentuan Dipertanggung Jawabkan
1 1.899.187.871 807.333.521 11.700.000 1.051.882.500

1.063.582.500

Menimbang, bahwa dari nilai yang tidak sesuai ketentuan dan yang tidak dapat
dipertanggung- jawabkan sejumlah Rp. 1.063.582.500,- dengan perincian sebagai berkut :
Tidak Sesuai Tidak Dapat
No Tanggal Uraian Ketentuan Dipertanggung
Jawabkan
1 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 4.500.000
2 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
3 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
4 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 1.800.000
5 21-04-2016 Biaya Sumbangan Pekan Olahraga Wartawan Nasional 7.000.000
6 16-06-2016 Biaya Pelatihan IT 50.000.000
7 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 37.600.000
8 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
9 10-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
10 21-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 60.000.000
11 07-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 30.000.000
12 08-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
13 27-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 10.000.000
14 01-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 15.000.000
15 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 5.000.000
16 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
17 14-10-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 200.000.000
18 14-11-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
19 13-01-2017 Biaya Pengurusan Konsolidasi 75.000.000
20 18-08-2016 Biaya Percepatan Perda 50.000.000
21 22-08-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
22 23-08-2016 Biaya Percepatan Perda 70.000.000
23 24-08-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
24 31-08-2016 Biaya Percepatan Perda 35.000.000
25 07-09-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
26 20-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
27 27-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
28 29-09-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
29 06-10-2016 Biaya Percepatan Perda 40.000.000
30 09-10-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
31 26-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 6.500.000
32 28-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
33 29-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 7.000.000
34 06-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
35 16-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
36 17-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.600.000
37 21-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 14.000.000
38 26-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 2.000.000
39 27-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.000.000
40 06-10-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
41 25-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
42 25-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
43 26-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
44 30-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
45 02-09-2016 Biaya Transportasi 1.000.000
46 18-10-2016 Biaya Transportasi 4.000.000
47 03-09-2016 Biaya Transportasi 500.000
48 04-09-2016 Biaya Transportasi 500.000
49 04-09-2016 Biaya Transportasi 500.000
50 04-09-2016 Biaya Transportasi 200.000
51 12-09-2016 Biaya Transportasi 150.000
52 17-09-2016 Biaya Transportasi 600.000
53 12-10-2016 Biaya Transportasi 700.000
54 28-10-2016 Biaya Transportasi 400.000
55 01-10-2016 Biaya Pembuatan SPJ 5.000.000
56 05-10-2016 Biaya Pembuatan SPJ 10.000.000
57 28-10-2016 Biaya Pembuatan SPJ 6.000.000
58 24-09-2016 Biaya Kunjungan Komisi 3 DPRD Provinsi NTB ke PD 9.000.000
BPR NTB Lombok Timur
59 29-09-2016 Biaya Pengurusan Tanah Bekas RSU Provinsi 5.000.000
60 27-09-2016 Biaya Operasional Pelatihan IT 3.632.500
11.700.000 1.051.882.500
1.063.582.500
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa KADEK DWI YOGANTARA,SP dan
MUHAMMAD FADLU,SH tidak mampu membuat pertanggungjawaban penggunaan
dana-dana tersebut dengan benar, maka terdakwa bersama MUHAMMAD FADLU, S, atas
arahan/petunjuk DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM., membuat rekayasa bukti-bukti
pertanggung-jawaban sebagai berikut :

No Uraian Jmlh Lembar Jumlah (Rp)


Statement of Account dari Hotel Aston Inn
1 14 322.725.000
Mataram dengan uraian kegiatan rapat-rapat
Daftar terima honor Rapat di Hotel Aston Inn
2 14 229.000.000
Mataram
Daftar terima honor Tim Penilaian Kinerja Direksi
3 8 201.600.000
dan Divisi
Daftar terima honor Tim Pengkajian Akademisi
4 8 134.400.000
Konsolidasi
Daftar terima biaya BBM dan sewa mobil Tim
5 4 198.000.000
Penilaian Kinerja Direksi dan Divisi
J u m l a h 1.085.725.000

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,


perbuatan terdakwa KADEK DWI YOGANTARA,SP dan MUHAMMAD FADLU,SH
telah melakukan pengelolaan keuangan tidak sesuai dengan peruntukan khususnya TOR
yang menjadi sumber acuan dan tidak mampu membuat pertanggungjawaban penggunaan
dana-dana tersebut dengan benar adalah merupakan sifat melawan hukum dalam
kedudukan Terdakwa selaku (Ketua Tim Konsolidasi) pada BPR NTB;
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas,
Majelis berpendapat bahwa fakta tersebut lebih mengarah pada penyalahgunaan kedudukan
Terdakwa sebagai Ketua Tim Konsolidasi BPR NTB yang merupakan delik khusus dari
perbuatan melawan hukum, sehingga tidak tepat apabila diterapkan sebagai perbuatan
melawan hukum, dengan demikian unsur perbuatan melawan hukum tidak terpenuhi
menurut hukum ;
Menimbang, bahwa oleh karena unsur Melawan Hukum yang dilakukan oleh
terdakwa adalah tidak terbukti, dan karena unsur melawan hukum merupakan unsur yang
esensil dalam dakwaan Kesatu Primair maka unsur selebihnya tidak perlu dibuktikan lagi
dan Terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan kesatu Primair tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan
subsidair Penuntut Umum sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang RI No. 31
Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2001
tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagai berikut :
1. Setiap orang.
2. Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi.
3. Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan
atau kedudukan.
4. Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Ad. 1 Unsur Setiap Orang

Menimbang, bahwa oleh karena unsur setiap orang dalam dakwaan primair telah
terpenuhi menurut hukum, maka uraian pertimbangan unsur setiap orang pada dakwaan Primair
di atas, diambil alih sebagai uraian pertimbangan dalam dakwaan subsidair, dengan demikian
unsur setiap orang dalam uraian dakwaan subsidair harus dinyatakan terpenuhi menurut
hukum;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim membuktikan unsur kedua, terlebih
dahulu akan dibuktikan unsur ketiga yakni menyalahgunakan kewenangan, kesempatan
atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan, dengan alasan untuk
mempermudah menentukan apakah dengan disalahgunakannya kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan tersebut
bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi ;
Ad. 2. Unsur menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan” adalah
menggunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang melekat pada jabatan atau
kedudukan yang dijabat atau diduduki oleh pelaku untuk tujuan lain dari maksud
diberikannya kewenangan, kesempatan atau sarana tersebut. Adapun tujuan
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana itu adalah untuk menguntungkan diri
sendiri, orang lain atau korporasi karena jabatan atau kedudukan yang dimilikinya;
Menimbang, bahwa kedudukan adalah posisi seseorang yang berkaitan dengan
kewenangan, sedangkan mengenai kriteria jabatan atau kedudukan undang-undang tidak
menentukan secara tegas apakah jabatan dan kedudukan tersebut hanya sebatas pada
jabatan dan kedudukan pada lembaga hukum public saja (Pegawai Negeri Sipil);
Menimbang, bahwa Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 18 Desember 1984
Nomor 892K/PID/ 1983 yang di dalam pertimbangan hukumnya menyebutkan bahwa
terdakwa I dan terdakwa II dengan menyalahgunakan kesempatan, karena kedudukannya
masing masing sebagai Direktur CV dan Pelaksana CV telah dinyatakan terbukti
melakukan tindak pidana korupsi sebagaimaa dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-
undang Nomor 3 tahun 1971;
Menimbang, bahwa berdasarkan buku panduan yang diterbitkan Mahkamah
Agung Republik Indonesia tentang Rumusan Hukum Rapat Pleno Kamar Pidana
Mahkamah Agung RI tanggal 8 s/d 10 Maret 2012, hal 21, menegaskan bahwa pasal 2
dan pasal 3 diperuntukkan untuk setiap orang baik Swasta maupun Pegawai Negeri,
jadi baik pasal 2 maupun pasal 3 berlaku bagi Pegawai Negeri maupun bukan
Pegawai Negeri;
Menimbang, bahwa mengacu pada Putusan MARI dan Rumusan Hukum Rapat
Pleno Kamar Mahkamah Agung RI tersebut di atas, menurut Majelis Hakim maka dapat
disimpulkan bahwa kata "Kedudukan" dalam perumusan Pasal 3 Undang-Undang Tindak
Pidana Korupsi, tidak saja dapat diterapkan terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang
statusnya Pegawai Negeri
yang memangku suatu jabatan tertentu, baik jabatan struktural maupun fungsional, tetapi juga
dapat diterapkan/diberlakukan terhadap Pelaku tindak pidana korupsi yang bukan pegawai
negeri atau perseorangan swasta yang mempunyai fungsi dalam suatu korporasi;
Menimbang, bahwa menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana karena
jabatan atau kedudukan dapat terjadi apabila :
- Dalam hal penyalahgunaan kewenangan, apabila perbuatan yang dilakukan oleh orang
yang sebenarnya berhak untuk melakukannya tetapi dilakukan secara salah atau diarahkan
pada hal yang salah dan bertentangan dengan hukum atau kebiasan;

- Dalam hal penyalahgunaan kesempatan, apabila peluang yang ada ini dia gunakan untuk
melakukan perbuatan lain yang tidak seharusnya dia lakukan dan justru bertentangan
dengan tugas pekerjaannya dalam jabatan atau kedudukannya yang dimilikinya ;

- Dalam hal penyalahgunaan sarana, apabila seseorang menggunakan sarana yang ada
pada dirinya karena jabatan atau kedudukan untuk tujuan-tujuan lain diluar tujuan yang
berhubungan dengan tugas pekerjaan yang menjadi kewajibannya; (Drs. Adami Chazawi,
SH, Hukum Pidana materil dan Formil KORUPSI di Indonesia, Bayumedia Publishing, Mei
2010, hal 51-53);
Menimbang, bahwa karena unsur ini mengandung beberapa eleman yang bersifat
alternatif, yakni menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana karena jabatan
atau kedudukan, maka apabila salah satu elemen dari unsur ini telah terbukti maka cukup
untuk dinyatakan terpenuhi;
Menimbang, bahwa apakah ada tindakan terdakwa yang yakni menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana karena jabatan atau kedudukan selaku Ketua Tim Konsolidasi
PD. BPR NTB, Majelis akan melakukan pengujian (toetsing), dihubungkan dengan fakta-fakta
yuridis sebagai berikut :

Menimbang, bahwa dalam rangka rencana konsolidasi dan perubahan bentuk badan Hukum
PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR, diselenggarakan RUPS pada tanggal 28 Desember 2015,
yang dihadiri oleh jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) pada PD BPR NTB se-NTB
dengan pembahasan di antaranya penentuan kontribusi biaya konsolidasi PD BPR NTB se-NTB,
yang menyepakati sumber anggaran berasal dari PD BPR NTB se-NTB masing-masing sebesar Rp.
100.000.000,- sehingga berjumlah Rp. 800.000.000,- dengan cara disetor ke rekening Bendahara
Tim Konsolidasi No: 022.22.00002.04-1 atas nama Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA, SE
pada PT. Bank NTB Cabang Gerung;
Menimbang, bahwa menindaklanjuti hasil RUPS tersebut dibentuk Tim Konsolidasi dan
Perubahan Bentuk Badan Hukum PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR berdasarkan SK Gubernur
NTB Nomor : 503-89 Tahun 2016 tanggal 26 Januari 2016, dengan komposisi keanggotaan sebagai
berikut :
No Nama/Jabatan Kedudukan
1 Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. NTB Pembina
2 Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Prov. NTB Pengarah
3 Kabag Sarana Perekonomian Daerah pada Biro Adm. Perekonomian Penanggung Jawab
Setda Prov. NTB
4 Kasubbag Perusda dan BUMD pada Bagian Sarana Perekonomian Daerah Koordinator
Biro Adm. Perekonomian Setda Prov. NTB
5 KADEK DWI YOGANTARA, SP (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa) Ketua
6 MUHAMMAD FADLU, SH (Dirut PD. BPR NTB Lombok Timur) Wakil Ketua
7 LALU TEGUH MAULANA, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Barat) Sekretaris
8 Ria Prayuniarti, SP (Direktur PD. BPR NTB Lombok Tengah) Wakil Sekretaris
9 JIHAN AMALIA, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Barat) Bendahara
10 Rohati S.Sos (Kasi Umum pada PD. BPR NTB Lombok Barat) Wakil Bendahara
TIM LEGALITAS
11 Prof. Dr. M. Galang Asmara, S, M.Hum (Penasihat Investasi) Ketua Tim I
12 Kasubbag Rancangan Peraturan Perda pada Biro Hukum Setda Prov NTB Anggota
13 Hasan, SE (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa Barat) Anggota
14 Anhar, SH (Dewan Pengawas PD. BPR NTB Mataram) Anggota
15 Ibrahim, SH (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
16 Drs. Lukman (Dirut PD. BPR NTB Bima) Anggota
17 Hendro Budianto, SE (Kepala Bagian IT pada PD. BPR Lombok Tengah) Anggota
TIM AKUNTANSI DAN IT
18 Dr. Firmansyah (Penasihat Investasi) Ketua Tim II
19 Haryanto, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Timur) Anggota
Agus Salim,SE (Kepala Divisi Pemasaran PD. BPR NTB Lombok Anggota
20
Tengah)
21 Jufrin Abdullah, S.Sos (Dirut PD. BPR NTB Dompu) Anggota
Sugeng Wijanarko (Kepala Bagian IT pada PD. BPR NTB Lombok Anggota
22
Barat)
TIM SDM DAN UMUM
23 Dr. Ir. Sadikin Amir (Penasihat Investasi) Ketua Tim III
24 Ahmad Afifi, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
25 Johariah, SE (Dirut PD. BPR NTB Mataram) Anggota
26 Hafit Wahyudi, SE (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lotim) Anggota
27 Mastur, SE (Kepala Divisi Pemasaran pada PD. BPR NTB Lombok Anggota
Timur)
28 Idham,SE (staf Perusda dan BUMD pada Bag. Sekda Biro Adm. Perekonomian Anggota
Setda Prov NTB)

Menimbang, bahwa setelah menerima SK Gubernur NTB, Terdakwa KADEK DWI


YOGANTARA, SP selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan MUHAMMAD
FADLU, SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi dan atau atas arahan/petunjuk DR. I
NENGAH PASEK ADI mempimpin dan mengendalikan Tim Konsolidasi, membuat dan
menandatangani surat-surat permintaan dana konsolidasi kepada para Direktur PD. BPR
NTB se-NTB, menandatangani surat-surat dan dokumen yang berhubungan dengan belanja
dan pengeluaran dana, ataupun menyetujui belanja dan pengeluaran yang berkaitan dengan
dana Konsolidasi, serta membuat pertanggungjawaban penggunaan dana Konsolidasi;
Menimbang, bahwa pada tanggal 2 Februari 2016, dilaksanakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang membahas tentang Perubahan Bentuk
Badan Hukum PD menjadi PT sekaligus penggabungan (konsolidasi) Tingkat Provinsi,
yang dihadiri oleh Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Provinsi NTB, Pemegang Saham
dan Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Kab/Kota se- NTB dan terdakwa juga termasuk
turut hadir dalam rapat RUPS-LB tersebut. Hasil RUPS-LB dibuat Berita Acara yang berisi
hal-hal sebagai berikut :
- Alasan perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas
diantaranya amanat UU No 23 Tahun 2014 pasal 334 ayat 2;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai perubahan badan hukum dari Perusahaan Daerah
menjadi Perseroan Terbatas;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai pembubaran badan hukum Perusahaan Daerah;
- Komposisi kepemilikan saham Pemerintah Provinsi NTB sebesar 51% dan Pemerintah Kab/Kota
49% dari modal dasar sebesar Rp. 500.000.000.000,-
- Kesepakatan mengenai nama PT. Bank BPR NTB;
- Kesepakatan tempat Kantor Pusat di Mataram.
Rapat tersebut dihadiri dan disepakati oleh :
1. Dr. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM (Kuasa Pemegang Saham Pemprop NTB).
2. Ir. Lalu Makmur Said,MM (Kuasa Pemegang Saham Pemkot Mataram)
3. Drs. Poniman (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Lobar)..
4. Agus Tisno, S. Sos (Kuasa Pemegang Saham Pemkab KLU).
5. Drs Masnun (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Loteng).
6. Fauziah, BA (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Lotim).
7. Erenda, SP,MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Sumbawa Barat).
8. Drs. Muhammading, MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Sumbawa).
9. Agus Bukhari, S MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Dompu).
10. Drs. Bachrudin, MPd (Pemegang Saham Pemkab Bima).
11. Nurjanah S. Sos (Kuasa Pemegang Saham Pemkot Bima).

Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP


selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan MUHAMMAD FADLU, SH Wakil Ketua
Tim Konsolidasi bersama team inti lainnya telah menyusun dan menyepakati berlakunya
TOR (term of reference) sebagai pedoman dalam penggunaan dana konsolidasi PD. BPR
se- NTB tertanggal 20 Januari 2016 yang ditandatangani oleh Tim Konsolidasi PD BPR
NTB ketua KADEK DWI YOGANTARA, SP, sekretaris M. LALU TEGUH MAULANA
dan mengetaui Kabiro Prekonomian Setda NTB yang juga selaku Dewan Pengarah DR. Ir. I
NENGAH PASEK ADI , MM;
Menimbang, bahwa dalam perjalanannya Tim inti telah melakukan adendum
terhadap TOR tertanggal 20 Januari 2016 yang berisi tambahan pada poin 6 yaitu Rencana
Penggunaan Dana Konsolidasi yang sebelumnya tidak dimuat, namun demikian kendatipun
TOR adendum telah disepakati berlaku akan tetapi tanggal yang dimuat tetap
mencantumkan tanggal 20 Januari 2016 dan dalam Dokumen TOR adendum belum
ditandatangani;
Menimbang, bahwa pada tanggal 29 Agustus 2016, jajaran Direksi (Direktur Utama
dan Direktur) PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat melakukan rapat tentang Penentuan
Tambahan Kontribusi Biaya Konsolidasi PD. BPR NTB, yang isinya bahwa mengingat
proses konsolidasi masih panjang dan membutuhkan dukungan tambahan biaya, maka
disepakati beberapa hal sebagai berikut :
3. Tambahan kontribusi biaya konsolidasi masing-masing PD. BPR NTB sebesar Rp.
200.000.000,-
4. Pembayaran kontribusi tambahan biaya konsolidasi dilakukan secara bertahap.
Menimbang, bahwa dalam penerimaan dana konsolidasi sesuai yang disetorkan
oleh masing-masing BPR se-NTB telah diterima dan dikelola oleh Terdakwa bersama
MUHAMMAD FADLU, yang bersumber dari Rekening. 022.00.00002.04-1 a.n.
Konsolidari BPR NTB/JIHAN AMALIA dengan total sejumlah Rp 1.274.979.000 dan yang
bersumber dari Rekening 4737,01.017044.53.9 a.n Konsolidasi BPR/MUHAMMAD
FADLU, S, sebesar Rp. 624.208.868, sehingga keseluruhan dari kedua rekening tersebut
sejumlah Rp. 1.899.187.871,- sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini :

RINCIAN PENERIMAAN DANA YANG DITERIMA DAN DIKELOLA OLEH


TIM KONSOLIDASI

Jumlah Setoran
N
Rekening
o
Bima Dompu SumbawaSumbawa Barat Lotim Loteng Lobar Mataram Total
1 Nomor Rek. 022.00.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA

-
Se
tor
an
Ko
ns
oli
da 70.000.00 120.000.0 170.000.0 70.000.0 170.000.0 20.000.0 120.000.0 100.000.0 840.000.0
si 0 00 00 00 00 00 00 00 00

-
Pelatihan 24.500.00 21.000.00 24.500.00 14.000.0 28.000.00 28.000.0 28.000.00 14.000.00 182.000.0
Syariah 0 0 0 00 0 00 0 0 00

-
Pelatihan 17.100.00 15.200.00 24.700.00 5.700.00 32.300.00 44.900.0 19.000.00 160.800.0
IT 0 0 0 0 0 00 0 1.900.000 00

- Fee dari 90.000.00


PT. USSI 0

- Bunga
Bank 2.179.003

Sub 111.600.0 156.200.0 219.200.0 89.700.0 230.300.0 92.900.0 167.000.0 115.900.0 1.274.979.0
Jumlah 00 00 00 00 00 00 00 00 03

2 Nomor Rek. 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/MUHAMMAD FADLU, SH

- Setoran
Konsolid 80.000.0 80.000.00 95.000.00 80.000.0 80.000.00 80.000.0 30.000.00 525.00
asi 00 0 0 00 0 00 0 - 0.000

-
Pelatihan 13.466.2 2.688.75 10.777.50 8.839.00 28.226.25 3.877.50 22.410.00 8.838.7 99.124.00
IT 50 0 0 0 0 0 0 50 0

- Bunga
Bank 84.868

Sub 93.466.2 82.688.75 105.777.5 88.839.0 108.226.2 83.877.5 52.410.00 8.838.75 624.208
Jumlah 50 0 00 00 50 00 0 0 .868

1.899.187.8
Jumlah Keseluruhan : 71
Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan, ternyata dana yang
bersumber dari BPR se NTB tersebut tidak seluruhnya dipergunakan untuk kepentingan
konsolidasi BPR NTB, akan tetapi atas inisiatif Terdakwa bersama MUHAMMAD FADLU
dan atau atas arahan/petunjuk DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM., sebagai Dewan
Pengarah menggunakan uang konsolidasi diluar TOR sebagai acuan atau pedoman yang
disepakati dalam penggunaan dana konsolidasi dan selain itu adanya mark-up dalam
penggunaan dana konsolidasi;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi LALU TEGUH MAULANA bersesuaian
dengan keterangan saksi I MADE ALIT MULIAWAN yang pada pokoknya mereka pernah
mendatangi JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi) yang tujuannya meminta uang
untuk keperluan biaya mendampingi komisi III DPRD NTB study banding ke Suya Jawa
Timur, dari keterangan Rohati (wakil bendahara) dirinyalah yang diperintahkan oleh
JIHAN AMALIA untuk mencairkan uang sejumlah Rp. 150.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) yang kemudian dibuatkan kwitansi pengeluaran uang atas nama MUHAMMAD
FADLU. Uang sejumlah tersebut kemudian dibagi untuk saksi LALU TEGUH MAULANA
sejumlah Rp. 50.000.000,- I MADE ALIT MULIAWAN sejumlah Rp. 50.000.000,- dan
untuk pembayaran dana lain-lain tim konsolidasi Rp. 50.000.000,- yang diterima Bu.
Denda;
Menimbang, bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh I MADE
ALIT MULIAWAN selanjutnya bersama-sama dengan LALU TEGUH MAULANA
mengantar uang tersebut ke Rumahnya I NENGAH PASEK ADI , yang setelah uang
diterima I NENGAH PASEK ADI mengucapkan kata-kata “uang ini saya terima dan yang
gini-gini harus clear and clean;
Menimbang, bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh saksi
LALU TEGUH MAULANA dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi) kemudian
dibawa ke Suya untuk acara Study banding bersama rombongan DPRD Provinsi NTB dan I
MADE ALIT MULIAWAN ikut berangkat ke Suya sebagainpeserta study banding dari
unsur yang mewakili pemprov NTB;
Menimbang, bahwa fakta yang terungkap dipersidangan, saksi I MADE ALIT
MULIAWAN setibanya di Suya pernah ditelpon oleh I NENGAH PASEK ADI dengan
mengatakan “ tadi saya sudah telpon pak LALU TEGUH MAULANA tolong ambilkan
amplop dan kasihkan ke pak Muzihir (anggota DPRD Prov NTB) “ selanjutnya I MADE
ALIT MULIAWAN menanyakan kepada saksi LALU TEGUH MAULANA yang
kebetulan mereka menginap di kamar dan Hotel yang sama ( Hotel Bekisar) tentang
perintah I NENGAH PASEK ADI tersebut lalu I MADE ALIT MULIAWAN diberi
amplop oleh saksi LALU TEGUH MAULANA yang berisi uang sejumlah
Rp.27.000.000,00 (dua puluh tujuh juta rupiah).
Menimbang, bahwa keesokan harinya I MADE ALIT MULIAWAN ditelpon lagi
oleh I NENGAH PASEK ADI agar mengambil uang tambahan kepada LALU TEGUH
MAULANA sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk diserahkan kepada
Muzihir anggota DPRD NTB dan atas perintah tersebut uang sejumlah Rp. 37.000.000,-
(tiga puluh juta rupiah) telah diserahkan oleh I MADE ALIT MULIAWAN kepada
Muzihir, selanjutnya pada saat hendak pulang ke Lombok di Bandara Juanda Suya Muzihir
kembali meminta uang kepada I MADE ALIT MULIAWAN sejumlah Rp.600.000,00
(enam ratus ribu rupiah) karena ada staf DPRD NTB yang belum mendapat bagian, dengan
demikian uang yang yang diserahkan I MADE ALIT MULIAWAN kepada Muzihir adalah
sejumlah Rp.37.600.000,00 (tiga puluh juta enam ratus ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa terhadap pengeluaran dana konsolidasi yang diarahkan untuk
dibeberikan kepada I NENGAH PASEK ADI dan anggota DPRD NTB ( Muzihir ) tersebut
menurut MUHAMMAD FADLU yang dibenarkan oleh terdakwa dibuatkan siasat dalam
bentuk “Surat Keterangan” yang ditandatangani oleh MUHAMMAD FADLU Dkk yang
seolah-olah sebagai peminjaman uang dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi)
yang dipergunakan untuk biaya operasional konsolidasi BPR NTB;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi LALU TEGUH MAULANA bersesuaian
dengan keterangan saksi I MADE ALIT MULIAWAN yang menerangkan telah datang
mengantarkan uang sejumlah Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kerumahnya I
NENGAH PASEK ADI dan adanya perintah melalui telfon dari I NENGAH PASEK ADI
kepada I MADE ALIT MULIAWAN untuk mengambil sejumlah uang dari LALU
TEGUH MAULANA kemudian menyerahkannya kepada Muzihir (anggota DPRD NTB)
pada saat mengikuti study banding ke Suya sebagaimana telah dipertimbangkan dimuka,
fakta tersebut telah dibantah oleh I NENGAH PASEK ADI yang menerangkan dirinya
tidak pernah menerima sejumlah uang maupun memberi perintah untuk menyerahkan
sejumlah uang kepada anggota DPRD NTB;
Menimbang, bahwa dalam rangka mencari kebenaran meteriil tentang persoalan
adanya batahan penerimaan sejumlah uang maupun perintah menyerahkan uang, Majelis
Hakim telah melakukan konfrontir terhadap saksi LALU TEGUH MAULANA dan I
MADE ALIT MULIAWAN bersama I NENGAH PASEK ADI , dipersidangan saksi
LALU TEGUH MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN tetap pada keterangan telah
menyerahkan uang kepada I NENGAH PASEK ADI dan adanya perintah menyerahkan
uang kepada Mauzihir anggota DPRD NTB uang mana merupakan bagian dari dana
konsolidasi yang diambil dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi);
Menimbang, bahwa dari konfrontir tersebut, dihubungkan dengan keterangan
Rohati (Wakil Bendahara) yang diperintahkan oleh JIHAN AMALIAucihatiani (bendahara)
untuk mencairkan uang di Bank selanjutnya setelan cair diserahkan kepada LALU TEGUH
MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN yang kemudian dalam kwitansi penerimaan
uang tertera atas nama MUHAMMAD FADLU, bersesuaian pula dengan keterangan saksi
LALU TEGUH MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN yang mengatar langsung
sejumlah uang ke rumahanya I NENGAH PASEK ADI , selanjutnya pada saat I MADE
ALIT MULIAWAN tiba di Suya dalam rangka study banding telah 2 (dua) kali
mendapatkan telfon dari I NENGAH PASEK ADI yang memerintahkan untuk mengambil
uang di saksi LALU TEGUH MAULANA dan menyerahkannya kepada Muzihir (anggota
DPRD NTB), dari fakta-fakta yuridis tersebut Majelis berkeyakinan ada perintah dari I
NENGAH PASEK ADI untuk menyerahkan sejumlah uang kepada Muzihir dan I
NENGAH PASEK ADI menerima sejumlah uang yang mana uang tersebut merupakan
bagian dari dana konsolidasi BPR NTB;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi MUHAMMAD FADLU, S, yang
dibenarkan oleh Terdakwa dan bersesuaian dengan keterangan saksi Hidayat Akbar (sopir I
NENGAH PASEK ADI ), dari dana yang tersimpan pada Rekening JIHAN AMALIA dan
yang tersimpan pada Rekening MUHAMMAD FADLU, S, telah dipergunakan untuk :
a. Rekening konsolidasi yang tersimpan pada rekening JIHAN AMALIA di antaranya digunakan
untuk :
1. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan kepada pak LALU
TEGUH MAULANA ;
2. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan oleh pak Samsudin
bersama LALU TEGUH MAULANA kepada I NENGAH PASEK ADI;
3. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diminta oleh Manggakang lewat
MUHAMMAD FADLU ;
4. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI ;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI melalui sopir nya Hidayat Akbar
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI dihalaman gedung DPRD Propinsi ;
7. Sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) diserasahkan oleh MUHAMMAD
FADLU di ruangan kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) saksi serahkan oleh MUHAMMAD FADLU
kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I NENGAH PASEK ADI untuk THR
anggota Dewan ;

b. Bahwa dana konsolidasi yang masuk ke rekening MUHAMMAD FADLU diantaranya di


gunakan untuk :
1. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III dan saat itu hanya
berdua saja;
2. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU di parkiran kantor DPRD Propinsi yang menerima Menggaukang dengan
disaksikan oleh Fahrul ;
3. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III hanya berdua saja;
4. Sejumlah Rp.35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di Hotel Aston;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan kerja I NENGAH PASEK ADI ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluuh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
7. Sejumlah Rp.26.000.000,00 (dua puluh enam juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.4.000.000,00 (empat juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD FADLU
kepada I NENGAH PASEK ADI untuk biaya kunjungan dan konsumsi anggota Komisi
III DPRD ke Lombok Timur ;
9. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) diserahkan dipinggir jalan di Selong ;
10. Sejumlah RFp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
11. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang Komisi III ;
12. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
13. Sejumlah Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) diserahkan diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI oleh MUHAMMAD FADLU sehari sebelum MUHAMMAD
FADLU berangkat ke Semarang;

Bahwa dengan demikian total dana yang diserahkan kepada I NENGAH PASEK ADI menurut
Mutwali adalah sejumlah Rp. 770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah);
Menimbang, bahwa dana-dana yang diserahkan oleh MUHAMMAD FADLU
kepada DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM., sebagaimana tersebut di atas dengan dalih
untuk biaya percepatan Perda, biaya untuk sumbangan Pekan Olahraga Wartawan
ternyata tidak tercantum dalam TOR;
Menimbang, bahwa dalam pengelolaan dana Konsolidasi dan Perubahan Bentuk
Badan Hukum PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR sejumlah Rp. 1.899.187.871,- tersebut
telah dibuatkan pertanggung jawaban oleh terdakwa, saksi MUHAMMAD FADLU dan
atas arahan/petunjuk Dewan Pengarah DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI sebagai berikut :

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 525.451.300 85.669.068
1.848.030.971 1.734.176.326 113.854.645

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara - - -
2 Rek Wakil Ketua - 85.406.880 85.406.880
- 85.406.880 85.406.880

Rincian Total Seluruh IURAN DAN BIAYA


No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket
1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 610.858.180 262.188
1.848.030.971 1.819.642.206 28.388.765

Menimbang, bahwa laporan pertanggung jawaban yang dibuat tersebut yang


menyebutkan penerimaan Rp. 1.848.030.971,- dan pengeluaran Rp. 1.819.642.206 serta
saldo Rp. 28.388.765,- tersebut setelah dilakukan audit oleh BPKP Perwakilan NTB
ditemukan data sebagai berikut :
Penggunaan

No Masuk Tidak Sesuai Tidak Dapat


Riil
Ketentuan Dipertanggung Jawabkan
1 1.899.187.871 807.333.521 11.700.000 1.051.882.500

1.063.582.500

Menimbang, bahwa dari nilai yang tidak sesuai ketentuan dan yang tidak dapat
dipertanggung- jawabkan sejumlah Rp. 1.063.582.500,- dengan perincian sebagai berkut :
Tidak Sesuai Tidak Dapat
No Tanggal Uraian Ketentuan Dipertanggung
Jawabkan
1 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 4.500.000
2 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
3 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
4 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 1.800.000
5 21-04-2016 Biaya Sumbangan Pekan Olahraga Wartawan Nasional 7.000.000
6 16-06-2016 Biaya Pelatihan IT 50.000.000
7 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 37.600.000
8 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
9 10-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
10 21-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 60.000.000
11 07-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 30.000.000
12 08-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
13 27-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 10.000.000
14 01-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 15.000.000
15 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 5.000.000
16 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
17 14-10-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 200.000.000
18 14-11-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
19 13-01-2017 Biaya Pengurusan Konsolidasi 75.000.000
20 18-08-2016 Biaya Percepatan Perda 50.000.000
21 22-08-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
22 23-08-2016 Biaya Percepatan Perda 70.000.000
23 24-08-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
24 31-08-2016 Biaya Percepatan Perda 35.000.000
25 07-09-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
26 20-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
27 27-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
28 29-09-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
29 06-10-2016 Biaya Percepatan Perda 40.000.000
30 09-10-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
31 26-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 6.500.000
32 28-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
33 29-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 7.000.000
34 06-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
35 16-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
36 17-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.600.000
37 21-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 14.000.000
38 26-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 2.000.000
39 27-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.000.000
40 06-10-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
41 25-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
42 25-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
43 26-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
44 30-08-2016
Biaya Transportasi 1.500.000
45 02-09-2016
Biaya Transportasi 1.000.000
46 18-10-2016
Biaya Transportasi 4.000.000
47 03-09-2016
Biaya Transportasi 500.000
48 04-09-2016
Biaya Transportasi 500.000
49 04-09-2016
Biaya Transportasi 500.000
50 04-09-2016
Biaya Transportasi 200.000
51 12-09-2016
Biaya Transportasi 150.000
52 17-09-2016
Biaya Transportasi 600.000
53 12-10-2016
Biaya Transportasi 700.000
54 28-10-2016
Biaya Transportasi 400.000
55 01-10-2016
Biaya Pembuatan SPJ 5.000.000
56 05-10-2016
Biaya Pembuatan SPJ 10.000.000
57 28-10-2016
Biaya Pembuatan SPJ 6.000.000
58 24-09-2016
Biaya Kunjungan Komisi 3 DPRD Provinsi NTB ke PD 9.000.000
BPR NTB Lombok Timur
59 29-09-2016 Biaya Pengurusan Tanah Bekas RSU Provinsi 5.000.000
60 27-09-2016 Biaya Operasional Pelatihan IT 3.632.500
11.700.000 1.051.882.500
1.063.582.500
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa KADEK DWI YOGANTARA,SP dan
MUHAMMAD FADLU,SH tidak mampu membuat per-tanggungjawaban penggunaan
dana-dana tersebut dengan benar, maka terdakwa bersama MUHAMMAD FADLU, S, atas
arahan/petunjuk DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM., membuat rekayasa bukti-bukti
pertanggung-jawaban sebagai berikut :

No Uraian Jmlh Lembar Jumlah (Rp)


Statement of Account dari Hotel Aston Inn Mataram
1 14 322.725.000
dengan uraian kegiatan rapat-rapat

Daftar terima honor Rapat di Hotel Aston Inn Mataram


2 14 229.000.000

Daftar terima honor Tim Penilaian Kinerja Direksi dan


3 8 201.600.000
Divisi
Daftar terima honor Tim Pengkajian Akademisi
4 8 134.400.000
Konsolidasi
Daftar terima biaya BBM dan sewa mobil Tim
5 4 198.000.000
Penilaian Kinerja Direksi dan Divisi
J u m l a h 1.085.725.000

Menimbang, bahwa dari keseluruhan pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim


menyimpulkan bahwa dalam pengelolaan dana Konsolidasi dan Perubahan Bentuk Badan
Hukum PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR sejumlah Rp. 1.899.187.871,- tersebut telah
dibuatkan pertanggung jawaban oleh terdakwa, saksi MUHAMMAD FADLU dan atas
arahan/petunjuk Dewan Pengarah DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , namun isi
pertanggungjawaban tersebut adalah tidak benar, dengan demikian Terdakwa telah
menggunakan jabatannya atau kedudukannya pada sebagai Ketua Tim Konsolidasi
secara salah sehingga Majelis berkeyakinan unsur menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan, atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan telah
terpenuhi menurut hukum;
Ad. 2 Unsur dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi;
Menimbang, bahwa unsur dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi adalah menunjuk pada motivasi terdakwa dalam melakukan perbuatan yang
didakwakan yang berkaitan dengan perolehan keuntungan bagi diri terdakwa atau orang lain atau
suatu korporasi;
Menimbang, bahwa karena Unsur menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, dalam rumusan pasal ini dikaitkan dengan unsur yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara, maka bentuk keuntungan yang dimaksud dalam unsur ini haruslah
keuntungan yang bersifat materi atau kekayaan, bukan keuntungan immateril seperti kepuasan batin
ketika mendapat penghargaan;
Menimbang, bahwa Mahkamah Agung RI dengan putusannya No. 813 K/Pid/1987
tertanggal 29 Juni 1989 dalam pertimbangan hukumnya menyatakan antara lain bahwa “unsur
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu badan” cukup dinilai dari kenyataan yang
terjadi atau dihubungkan dengan perilaku Terdakwa sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya
karena jabatan atau kedudukan;
Menimbang, bahwa karena unsur ini mengandung beberapa elemen, yakni
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, dengan demikian apabila
salah satu elemen telah terbukti, maka unsur ini dinyatakan terpenuhi menurut hukum;
Menimbang, bahwa apakah ada tindakan Terdakwa yang menguntungkan diri
terdakwa, orang lain atau suatu korporasi, Majelis akan melakukan pengujian berdasarkan
fakta-fakta yuridis sebagai berikut :
Menimbang, bahwa Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP selaku Ketua Tim
Konsolidasi bersama dengan MUHAMMAD FADLU, SH Wakil Ketua Tim Konsolidasi
bersama team inti lainnya telah menyusun dan menyepakati berlakunya TOR (term of
reference) sebagai pedoman dalam penggunaan dana konsolidasi PD. BPR se- NTB
tertanggal 20 Januari 2016 yang ditandatangani oleh Tim Konsolidasi PD BPR NTB ketua
KADEK DWI YOGANTARA, SP, sekretaris M. LALU TEGUH MAULANA dan
mengetaui Kabiro Prekonomian Setda NTB yang juga selaku Dewan Pengarah DR. Ir. I
NENGAH PASEK ADI , MM;
Menimbang, bahwa dalam perjalanannya Tim inti telah melakukan adendum
terhadap TOR tertanggal 20 Januari 2016 yang berisi tambahan pada poin 6 yaitu Rencana
Penggunaan Dana Konsolidasi yang sebelumnya tidak dimuat, namun demikian kendatipun
TOR adendum telah disepakati berlaku akan tetapi tanggal yang dimuat tetap
mencantumkan tanggal 20 Januari 2016 dan dalam Dokumen TOR adendum belum
ditandatangani;
Menimbang, bahwa pada tanggal 29 Agustus 2016, jajaran Direksi (Direktur Utama
dan Direktur) PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat melakukan rapat tentang Penentuan
Tambahan Kontribusi Biaya Konsolidasi PD. BPR NTB, yang isinya bahwa mengingat
proses konsolidasi masih panjang dan membutuhkan dukungan tambahan biaya, maka
disepakati beberapa hal sebagai berikut :
1. Tambahan kontribusi biaya konsolidasi masing-masing PD. BPR NTB sebesar Rp.
200.000.000,-
2. Pembayaran kontribusi tambahan biaya konsolidasi dilakukan secara bertahap.
Menimbang, bahwa dalam penerimaan dana konsolidasi sesuai yang disetorkan
oleh masing-masing BPR se-NTB telah diterima dan dikelola oleh Terdakwa bersama
MUHAMMAD FADLU, yang bersumber dari Rekening. 022.00.00002.04-1 a.n.
Konsolidari BPR NTB/JIHAN AMALIA dengan total sejumlah Rp 1.274.979.000 dan yang
bersumber dari Rekening 4737,01.017044.53.9 a.n Konsolidasi BPR/MUHAMMAD
FADLU, S, sebesar Rp. 624.208.868, sehingga keseluruhan dari kedua rekening tersebut
sejumlah Rp. 1.899.187.871,- sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini :
RINCIAN PENERIMAAN DANA YANG DITERIMA DAN DIKELOLA OLEH
TIM KONSOLIDASI

Jumlah Setoran
N
Rekening
o
Bima Dompu SumbawaSumbawa Barat Lotim Loteng Lobar Mataram Total

1 Nomor Rek. 022.00.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA

-
Set
ora
n
Ko
ns
oli
da 70.000.00 120.000.0 170.000.0 70.000.0 170.000.0 20.000.0 120.000.0 100.000.0 840.000.
si 0 00 00 00 00 00 00 00 00

-
Pelatihan 24.500.00 21.000.00 24.500.00 14.000.0 28.000.00 28.000.0 28.000.00 14.000.00 182.000.
Syariah 0 0 0 00 0 00 0 0 00

-
Pelatihan 17.100.00 15.200.00 24.700.00 5.700.00 32.300.00 44.900.0 19.000.00 160.800.
IT 0 0 0 0 0 00 0 1.900.000 00

- Fee dari 90.000.0


PT. USSI 0

- Bunga
Bank 2.179.00

Sub 111.600.0 156.200.0 219.200.0 89.700.0 230.300.0 92.900.0 167.000.0 115.900.0 1.274.979
Jumlah 00 00 00 00 00 00 00 00 0

2 Nomor Rek. 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/MUHAMMAD FADLU, SH

- Setoran
Konsolid 80.000.00 80.000.00 95.000.00 80.000.0 80.000.00 80.000.0 30.000.00 525.000.
asi 0 0 0 00 0 00 0 - 00

-
Pelatihan 13.466.2 2.688.7 10.777.50 8.839.00 28.226.25 3.877.50 22.410.00 8.838.7 99.124.0
IT 50 50 0 0 0 0 0 50 0
- Bunga 84.8
Bank 8

Sub 93.466.25 82.688.75 105.777.5 88.839.0 108.226.2 83.877.5 52.410.00 8.838.75 624.208
Jumlah 0 0 00 00 50 00 0 0 68

1.899.187
Jumlah Keseluruhan

Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan, ternyata dana yang
bersumber dari BPR se NTB tersebut tidak seluruhnya dipergunakan untuk kepentingan
konsolidasi BPR NTB, akan tetapi atas inisiatif Terdakwa bersama MUHAMMAD FADLU
dan atau atas arahan/petunjuk DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI, MM., sebagai Dewan
Pengarah menggunakan uang konsolidasi diluar TOR sebagai acuan atau pedoman yang
disepakati dalam penggunaan dana konsolidasi dan selain itu adanya mark-up dalam
penggunaan dana konsolidasi;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi LALU TEGUH MAULANA bersesuaian
dengan keterangan saksi I MADE ALIT MULIAWAN yang pada pokoknya mereka pernah
mendatangi JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi) yang tujuannya meminta uang
untuk keperluan biaya mendampingi komisi III DPRD NTB study banding ke Suya Jawa
Timur, dari keterangan Rohati (wakil bendahara) dirinyalah yang diperintahkan oleh
JIHAN AMALIA untuk mencairkan uang sejumlah Rp. 150.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) yang kemudian dibuatkan kwitansi pengeluaran uang atas nama MUHAMMAD
FADLU. Uang sejumlah tersebut kemudian dibagi untuk saksi LALU TEGUH MAULANA
sejumlah Rp. 50.000.000,- I MADE ALIT MULIAWAN sejumlah Rp. 50.000.000,- dan
untuk pembayaran dana lain-lain tim konsolidasi Rp. 50.000.000,- yang diterima Bu.
Denda;
Menimbang, bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh I MADE
ALIT MULIAWAN selanjutnya bersama-sama dengan LALU TEGUH MAULANA
mengantar uang tersebut ke Rumahnya I NENGAH PASEK ADI , yang setelah uang
diterima I NENGAH PASEK ADI mengucapkan kata-kata “uang ini saya terima dan yang
gini-gini harus clear and clean;
Menimbang, bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh saksi
LALU TEGUH MAULANA dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi) kemudian
dibawa ke Suya untuk acara Study banding bersama rombongan DPRD Provinsi NTB dan I
MADE ALIT MULIAWAN ikut berangkat ke Suya sebagainpeserta study banding dari
unsur yang mewakili pemprov NTB;
Menimbang, bahwa fakta yang terungkap dipersidangan, saksi I MADE ALIT
MULIAWAN setibanya di Suya pernah ditelpon oleh I NENGAH PASEK ADI dengan
mengatakan “ tadi saya sudah telpon pak LALU TEGUH MAULANA tolong ambilkan
amplop dan kasihkan ke pak Muzihir (anggota DPRD Prov NTB) “ selanjutnya I MADE
ALIT MULIAWAN menanyakan kepada saksi LALU TEGUH MAULANA yang
kebetulan mereka menginap di kamar dan Hotel yang sama ( Hotel Bekisar) tentang
perintah I NENGAH PASEK ADI tersebut lalu I MADE ALIT MULIAWAN diberi
amplop oleh saksi LALU TEGUH MAULANA yang berisi uang sejumlah
Rp.27.000.000,00 (dua puluh tujuh juta rupiah).
Menimbang, bahwa keesokan harinya I MADE ALIT MULIAWAN ditelpon lagi
oleh I NENGAH PASEK ADI agar mengambil uang tambahan kepada LALU TEGUH
MAULANA sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk diserahkan kepada
Muzihir anggota DPRD NTB dan atas perintah tersebut uang sejumlah Rp. 37.000.000,-
(tiga puluh juta rupiah) telah diserahkan oleh I MADE ALIT MULIAWAN kepada
Muzihir, selanjutnya pada saat hendak pulang ke Lombok di Bandara Juanda Suya Muzihir
kembali meminta uang kepada I MADE ALIT MULIAWAN sejumlah Rp.600.000,00
(enam ratus ribu rupiah) karena ada staf DPRD NTB
yang belum mendapat bagian, dengan demikian uang yang yang diserahkan I MADE ALIT
MULIAWAN kepada Muzihir adalah sejumlah Rp.37.600.000,00 (tiga puluh juta enam ratus ribu
rupiah) ;
Menimbang, bahwa terhadap pengeluaran dana konsolidasi yang diarahkan untuk
dibeberikan kepada I NENGAH PASEK ADI dan anggota DPRD NTB ( Muzihir ) tersebut
menurut MUHAMMAD FADLU yang dibenarkan oleh terdakwa dibuatkan siasat dalam
bentuk “Surat Keterangan” yang ditandatangani oleh MUHAMMAD FADLU Dkk yang
seolah-olah sebagai peminjaman uang dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi)
yang dipergunakan untuk biaya operasional konsolidasi BPR NTB;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi LALU TEGUH MAULANA bersesuaian
dengan keterangan saksi I MADE ALIT MULIAWAN yang menerangkan telah datang
mengantarkan uang sejumlah Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kerumahnya I
NENGAH PASEK ADI dan adanya perintah melalui telfon dari I NENGAH PASEK ADI
kepada I MADE ALIT MULIAWAN untuk mengambil sejumlah uang dari LALU
TEGUH MAULANA kemudian menyerahkannya kepada Muzihir (anggota DPRD NTB)
pada saat mengikuti study banding ke Suya sebagaimana telah dipertimbangkan dimuka,
fakta tersebut telah dibantah oleh I NENGAH PASEK ADI yang menerangkan dirinya
tidak pernah menerima sejumlah uang maupun memberi perintah untuk menyerahkan
sejumlah uang kepada anggota DPRD NTB;
Menimbang, bahwa dalam rangka mencari kebenaran meteriil tentang persoalan
adanya batahan penerimaan sejumlah uang maupun perintah menyerahkan uang, Majelis
Hakim telah melakukan konfrontir terhadap saksi LALU TEGUH MAULANA dan I
MADE ALIT MULIAWAN bersama I NENGAH PASEK ADI , dipersidangan saksi
LALU TEGUH MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN tetap pada keterangan telah
menyerahkan uang kepada I NENGAH PASEK ADI dan adanya perintah menyerahkan
uang kepada Mauzihir anggota DPRD NTB uang mana merupakan bagian dari dana
konsolidasi yang diambil dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi);
Menimbang, bahwa dari konfrontir tersebut, dihubungkan dengan keterangan
Rohati (Wakil Bendahara) yang diperintahkan oleh JIHAN AMALIAucihatiani (bendahara)
untuk mencairkan uang di Bank selanjutnya setelan cair diserahkan kepada LALU TEGUH
MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN yang kemudian dalam kwitansi penerimaan
uang tertera atas nama MUHAMMAD FADLU, bersesuaian pula dengan keterangan saksi
LALU TEGUH MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN yang mengatar langsung
sejumlah uang ke rumahanya I NENGAH PASEK ADI , selanjutnya pada saat I MADE
ALIT MULIAWAN tiba di Suya dalam rangka study banding telah 2 (dua) kali
mendapatkan telfon dari I NENGAH PASEK ADI yang memerintahkan untuk mengambil
uang di saksi LALU TEGUH MAULANA dan menyerahkannya kepada Muzihir (anggota
DPRD NTB), dari fakta-fakta yuridis tersebut Majelis berkeyakinan ada perintah dari I
NENGAH PASEK ADI untuk menyerahkan sejumlah uang kepada Muzihir dan I
NENGAH PASEK ADI menerima sejumlah uang yang mana uang tersebut merupakan
bagian dari dana konsolidasi BPR NTB;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi MUHAMMAD FADLU, S, yang
dibenarkan oleh Terdakwa dan bersesuaian dengan keterangan saksi Fahrul Hasani (sopir I
NENGAH PASEK ADI ), dari dana yang tersimpan pada Rekening JIHAN AMALIA dan
yang tersimpan pada Rekening MUHAMMAD FADLU, S, telah dipergunakan untuk :
a. Rekening konsolidasi yang tersimpan pada rekening JIHAN AMALIA di antaranya digunakan
untuk :
1. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan kepada pak LALU TEGUH
MAULANA ;
2. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan oleh pak Samsudin
bersama LALU TEGUH MAULANA kepada I NENGAH PASEK ADI ;
3. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diminta oleh Manggakang lewat
MUHAMMAD FADLU ;
4. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI ;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI melalui sopir nya Fahrul Hasani ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI dihalaman gedung DPRD Propinsi ;
7. Sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) diserasahkan oleh MUHAMMAD
FADLU di ruangan kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) saksi serahkan oleh MUHAMMAD FADLU
kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I NENGAH PASEK ADI untuk THR
anggota Dewan ;

b. Bahwa dana konsolidasi yang masuk ke rekening MUHAMMAD FADLU diantaranya di


gunakan untuk :
1. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III dan saat itu hanya berdua
saja;
2. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU di parkiran kantor DPRD Propinsi yang menerima Menggaukang dengan
disaksikan oleh Hidayat;
3. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III hanya berdua saja;
4. Sejumlah Rp.35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di Hotel Aston;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan kerja I NENGAH PASEK ADI ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluuh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
7. Sejumlah Rp.26.000.000,00 (dua puluh enam juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.4.000.000,00 (empat juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD FADLU
kepada I NENGAH PASEK ADI untuk biaya kunjungan dan konsumsi anggota Komisi III
DPRD ke Lombok Timur ;
9. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) diserahkan dipinggir jalan di Selong ;
10. Sejumlah RFp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
11. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang Komisi III ;
12. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
13. Sejumlah Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) diserahkan diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI oleh MUHAMMAD FADLU sehari sebelum MUHAMMAD
FADLU berangkat ke Semarang;

Bahwa dengan demikian total dana yang diserahkan kepada I NENGAH PASEK ADI menurut
MUHAMMAD FADLU adalah sejumlah Rp. 770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah) ;
Menimbang, bahwa dana-dana yang diserahkan kepada oleh DR. Ir. I NENGAH
PASEK ADI, MM., sebagaimana tersebut di atas di atas dengan dalih untuk dana
percepatan Perda yang ternyata tidak tercantum dalam TOR;
Menimbang, bahwa berdasarkan pada rangkaian fakta-fakta tersebut jelas
tergambarkan motivasi Terdakwa yang menggunakan dana konsolidasi PD BPR NTB yang
tidak sesuai dengan TOR adalah untuk menguntungkan diri terdakwa sendiri yang
menghendaki menjadi unsur Pimpinan pada merger PD BPR NTB, menguntungkan DR. Ir.
I NENGAH PASEK ADI MM yang menerima aliran dana dengan dalik untuk percepatan
Perda, menguntungkan Muzihir ( anggota DPRD NTB ) dari fakta tersebut Majelis
berkesimpulan unsur dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, atau orang lain
atau suatu korporasi telah terpenuhi menurut hukum;

Ad. 4 Unsur dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;


Menimbang, bahwa berdasarkan putusan MK Nomor : 25/PUU-XIV/2016 tanggal 25
Januari 2017 yang pada pokoknya Frase kata “dapat” dalam pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 UU
Tipikor dinyatakan tidak berlaku, sehingga seseorang baru dapat dikatakan telah melanggar
pasal 2 ayat (1) apabila perbuatannya telah menimbulkankerugian secara nyata atau kerugian
dengan sifat actual loss dan bukan kerugian yang bersifat potensi atau potential loss.
Menimbang, bahwa pengertian keuangan Negara menurut penjelasan umum UU
No. 31 tahun 1999 adalah seluruh kekayaan Negara dalam bentuk apapun yang dipisahkan
atau yang tidak dipisahkan termasuk didalamnya segala bagian kekayaan Negara dan segala
bagian kekayaan Negara dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena:
a. Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban pejabat lembaga Negara,
baik ditingkat pusat maupun tingkat daerah;
b. Berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban BUMN/BUMD, yayasan,
badan hukum dan perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian
Negara;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan perekonomian Negara menurut
penjelasan umum UU No. 31 tahun 1999 adalah kehidupan perekonomian yang disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ataupun usaha masyarakat secara
mandiri yang didasarkan pada kebijaksanaan pemerintah, baik ditingkat pusat maupun di
Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
bertujuan memberikan manfaat, kemakmuran, dan kesejahteraan kepada seluruh kehidupan
rakyat;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan kerugian negara dalam UU No. 1 tahun 2004
tentang perbendaharaan Negara, pasal 1 ayat (22) : “kerugian negara/daerah adalah kekurangan
uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya akibat perbuatan melawan hukum
baik sengaja maupun lalai”.
Menimbang, bahwa penggunaan kata ”atau” dalam unsur pasal tersebut di atas bersifat
alternatif yaitu merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, sehingga apabila salah satu
elemen terpenuhi, maka unsur tersebut telah terbukti menurut hukum;
Menimbang, bahwa sesuai fakta yuridis yang terungkap dipersidangan, akibat perbuatan
terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP bersama MUHAMMAD FADLU, SH dan DR. Ir. I
NENGAH PASEK ADI , MM, telah menimbulkan kerugian keuangan negara/ daerah sebesar Rp.
1.063.578.853,- (satu milyar enam puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu delapan ratus
lima puluh tiga rupiah) sesuai Laporan Hasil Audit perhitungan kerugian keuangan negara oleh
BPKP Perwakilan NTB tanggal 22 Desember 2017;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, perbuatan terdakwa
bersama dengan MUHAMMAD FADLU dan DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM tersebut
merupakan perbuatan yang telah merugikan keuangan negara secara nyata (actual los), sehingga
dengan demikian unsur “Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara”,
sebagaimana ketentuan pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi telah terpenuhi
Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan di atas Majelis
berkesimpulan unsur-unsur pokok dari dakwaan Subsidair melanggar pasal 3 UU No.
31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 tahun 2001, telah
terpenuhi menurut hukum;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan pidana tambahan
yang tercantum dalam Surat Tuntutan Jaksa/ Penunut Umum yang dibacakan dipersidangan
tertanggal 27 September 2018;
Menimbang, bahwa sesuai Surat Dakwaan Penuntut Umum yang secara resmi
diterima oleh Kepaniteraan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri
Mataram yang kemudian diregister dalam perkara No. 12/Pid.Sus-TPK/2018/PN.MTR,.
yang dakkwan tersebut dibacakan dipersidangan dalam dakwaan Primair maupun Subsidair
tidak ada dikombinasikan/dijuntokan dengan Pasal 18 UU Tipikor sebagai syarat untuk
menetapkan Uang Pengganti bagi terdakwa yang dinyatakan bersalah;
Menimbang, bahwa Majelis telah memberikan kesempatan kepada Penuntut Umum
apakah ada dakwaan yang akan direvisi dimana saat itu Penuntu Umum hanya
melakukukan renvoa terhadap judul tertulis Rencana Surat Dakwaan menjadi Surat
dakwaan;
Menimbang, bahwa ditinjau dari berbagai kepentingan yang berkaitan dengan
pemeriksaan perkara pidana, maka fungsi surat dakwaan dapat di kategorikan yakni bagi
hakim surat dakwaan merupakan dasar  dan sekaligus membatasi ruang lingkup
pemeriksaan,dasar pertimbangan dalam penjatuhan putusan dan bagi Penuntut Umum, surat
dakwaan merupakan dasar pembuktian yuridis tuntutan pidana dan penggunaan upaya
hukum,selanjutnya bagi terdakwa, surat dakwaan merupakan dasar untuk mempersiapkan
pembelaan/pledoi;
Menimbang, bahwa ternyata dalam Surat Tuntutan Penuntut Umum yang dibacakan
tertanggal 27 September 2018 ada memuat pidana tambahan yang menuntut agar terdakwa
dibebani membayar uang pengganti sebesar Rp. 382.041.250,- ;
Menimbang, bahwa Menurut Majelis pecantuman uang pengganti yang termuat
dalam tuntutan namun tidak termuat dalam Surat Dakwaan adalah merupakan pelanggaran
tertib dalam hukum acara dan bentuk ketidak jujuran dari Jaksa/Penuntut Umum;
Menimang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan tersebut Majelis berkesimpulan
Penerapan Pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti tidak terpenuhi pada diri
terdakwa;
Ad. 5. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dalam hal mereka yang melakukan, menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan;
Menimbang, bahwa Prof. Ruslan saleh (KUHP dengan Penjelasannya, yayasan
badan penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, hal 11 ) menjelaskan turut serta antara lain
sebagai berikut : “Tetapi janganlah hendaknya mengartikan bahwa hal turut serta
melakukan ini tiap-tiap peserta harus melakukan perbuatan pelaksanaan, yang utama adalah
bahwa dalam melaksanakan perbuatan pidana itu ada kerjasama yang erat antara mereka
itu. Hal ini kiranya dapat ditentukan sebagai hakikat turut serta melakukan. Jika turut serta
melakukan adalah adanya kerjasama yang erat antara mereka, maka untuk dapat
menentukan apakah ada turut serta melakukan atau tidak, kita dapat melihat apa ada
perbuatan masing-masing peserta secara satu persatu dan sebagai kesatuan dengan peserta
lain;
Menimbang, bahwa keberadaan dan penerapan pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam suatu
dakwaan adalah bukan sebagai unsur delik melainkan untuk memperluas pelaku yang dapat
dimintakan pertanggungjawaban atas terjadinya suatu peristiwa pidana. Penerapan ketentuan pasal
55 ayat (1) ke-1 KUHP memungkinkan untuk menjerat pelaku yang lain sekalipun peranannya
hanya sebagai peserta (yang melakukan bersama-sama), pembantu, pembujuk, ataupun peranannya
hanya menyediakan sarana saja, yaitu untuk diposisikan sebagai pelaku dari tindak pidana yang
didakwakan;
Menimbang, bahwa oleh karena fungsi dari pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut adalah
seperti yang telah dipertimbangkan di atas, maka dalam hal tidak terbukti ada orang lain yang turut
serta mengambil peranan secara bersama-sama dengan Terdakwa dalam melakukan perbuatan yang
didakwakan, hal ini tidak dengan sendirinya menjadikan Terdakwa secara sendiri harus dibebaskan
dari dakwaan yang telah terbukti dilakukannya;
Menimbang, bahwa dalam rangka rencana konsolidasi dan perubahan bentuk badan Hukum
PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR, diselenggarakan RUPS pada tanggal 28 Desember 2015,
yang dihadiri oleh jajaran Direksi (Direktur Utama dan Direktur) pada PD BPR NTB se-NTB
dengan pembahasan di antaranya penentuan kontribusi biaya konsolidasi PD BPR NTB se-NTB,
yang menyepakati sumber anggaran berasal dari PD BPR NTB se-NTB masing-masing sebesar Rp.
100.000.000,- sehingga berjumlah Rp. 800.000.000,- dengan cara disetor ke rekening Bendahara
Tim Konsolidasi No: 022.22.00002.04-1 atas nama Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA, SE
pada PT. Bank NTB Cabang Gerung;
Menimbang, bahwa menindaklanjuti hasil RUPS tersebut dibentuk Tim Konsolidasi dan
Perubahan Bentuk Badan Hukum PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR berdasarkan SK Gubernur
NTB Nomor : 503-89 Tahun 2016 tanggal 26 Januari 2016, dengan komposisi keanggotaan sebagai
berikut :
No Nama/Jabatan Kedudukan
1 Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. NTB Pembina
2 Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Prov. NTB Pengarah
3 Kabag Sarana Perekonomian Daerah pada Biro Adm. Perekonomian Penanggung Jawab
Setda Prov. NTB
4 Kasubbag Perusda dan BUMD pada Bagian Sarana Perekonomian Daerah Koordinator
Biro Adm. Perekonomian Setda Prov. NTB
5 KADEK DWI YOGANTARA, SP (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa) Ketua
6 MUHAMMAD FADLU, SH (Dirut PD. BPR NTB Lombok Timur) Wakil Ketua
7 LALU TEGUH MAULANA, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Barat) Sekretaris
8 Ria Prayuniarti, SP (Direktur PD. BPR NTB Lombok Tengah) Wakil Sekretaris
9 JIHAN AMALIA, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Barat) Bendahara
10 Rohati S.Sos (Kasi Umum pada PD. BPR NTB Lombok Barat) Wakil Bendahara
TIM LEGALITAS
11 Prof. Dr. M. Galang Asmara, S, M.Hum (Penasihat Investasi) Ketua Tim I
12 Kasubbag Rancangan Peraturan Perda pada Biro Hukum Setda Prov NTB Anggota
13 Hasan, SE (Dirut PD. BPR NTB Sumbawa Barat) Anggota
14 Anhar, SH (Dewan Pengawas PD. BPR NTB Mataram) Anggota
15 Ibrahim, SH (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
16 Drs. Lukman (Dirut PD. BPR NTB Bima) Anggota
17 Hendro Budianto, SE (Kepala Bagian IT pada PD. BPR Lombok Tengah) Anggota
TIM AKUNTANSI DAN IT
18 Dr. Firmansyah (Penasihat Investasi) Ketua Tim II
19 Haryanto, SE (Direktur PD. BPR NTB Lombok Timur) Anggota
Agus Salim,SE (Kepala Divisi Pemasaran PD. BPR NTB Lombok Anggota
20
Tengah)
21 Jufrin Abdullah, S.Sos (Dirut PD. BPR NTB Dompu) Anggota
Sugeng Wijanarko (Kepala Bagian IT pada PD. BPR NTB Lombok Anggota
22
Barat)
TIM SDM DAN UMUM
23 Dr. Ir. Sadikin Amir (Penasihat Investasi) Ketua Tim III
24 Ahmad Afifi, SE (Dirut PD. BPR NTB Lombok Tengah) Anggota
25 Johariah, SE (Dirut PD. BPR NTB Mataram) Anggota
26 Hafit Wahyudi, SE (Kepala Divisi Operasional PD. BPR NTB Lotim) Anggota
27 Mastur, SE (Kepala Divisi Pemasaran pada PD. BPR NTB Lombok Anggota
Timur)
28 Idham,SE (staf Perusda dan BUMD pada Bag. Sekda Biro Adm. Perekonomian Anggota
Setda Prov NTB)

Menimbang, bahwa setelah menerima SK Gubernur NTB, Terdakwa KADEK DWI


YOGANTARA, SP selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan MUHAMMAD
FADLU, SH selaku Wakil Ketua Tim Konsolidasi dan atau atas arahan/petunjuk DR. I
NENGAH PASEK ADI mempimpin dan mengendalikan Tim Konsolidasi, membuat dan
menandatangani surat-surat permintaan dana konsolidasi kepada para Direktur PD. BPR
NTB se-NTB, menandatangani surat-surat dan dokumen yang berhubungan dengan belanja
dan pengeluaran dana, ataupun menyetujui belanja dan pengeluaran yang berkaitan dengan
dana Konsolidasi, serta membuat pertanggungjawaban penggunaan dana Konsolidasi;
Menimbang, bahwa pada tanggal 2 Februari 2016, dilaksanakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang membahas tentang Perubahan Bentuk
Badan Hukum PD menjadi PT sekaligus penggabungan (konsolidasi) Tingkat Provinsi,
yang dihadiri oleh Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Provinsi NTB, Pemegang Saham
dan Kuasa Pemegang Saham Pemerintah Kab/Kota se- NTB dan terdakwa juga termasuk
turut hadir dalam rapat RUPS-LB tersebut. Hasil RUPS-LB dibuat Berita Acara yang berisi
hal-hal sebagai berikut :
- Alasan perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas
diantaranya amanat UU No 23 Tahun 2014 pasal 334 ayat 2;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai perubahan badan hukum dari Perusahaan Daerah
menjadi Perseroan Terbatas;
- Keputusan/persetujuan RUPS mengenai pembubaran badan hukum Perusahaan Daerah;
- Komposisi kepemilikan saham Pemerintah Provinsi NTB sebesar 51% dan Pemerintah Kab/Kota
49% dari modal dasar sebesar Rp. 500.000.000.000,-
- Kesepakatan mengenai nama PT. Bank BPR NTB;
- Kesepakatan tempat Kantor Pusat di Mataram.
Rapat tersebut dihadiri dan disepakati oleh :
1. Dr. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM (Kuasa Pemegang Saham Pemprop NTB).
2. Ir. Lalu Makmur Said,MM (Kuasa Pemegang Saham Pemkot Mataram)
3. Drs. Poniman (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Lobar)..
4. Agus Tisno, S. Sos (Kuasa Pemegang Saham Pemkab KLU).
5. Drs Masnun (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Loteng).
6. Fauziah, BA (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Lotim).
7. Erenda, SP,MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Sumbawa Barat).
8. Drs. Muhammading, MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Sumbawa).
9. Agus Bukhari, S MSi (Kuasa Pemegang Saham Pemkab Dompu).
10. Drs. Bachrudin, MPd (Pemegang Saham Pemkab Bima).
11. Nurjanah S. Sos (Kuasa Pemegang Saham Pemkot Bima).

Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP


selaku Ketua Tim Konsolidasi bersama dengan MUHAMMAD FADLU, SH Wakil Ketua
Tim Konsolidasi bersama team inti lainnya telah menyusun dan menyepakati berlakunya
TOR (term of reference) sebagai pedoman dalam penggunaan dana konsolidasi PD. BPR
se- NTB tertanggal 20 Januari 2016 yang ditandatangani oleh Tim Konsolidasi PD BPR
NTB ketua KADEK DWI YOGANTARA, SP, sekretaris M. LALU TEGUH MAULANA
dan mengetaui Kabiro Prekonomian Setda NTB yang juga selaku Dewan Pengarah DR. Ir. I
NENGAH PASEK ADI , MM;
Menimbang, bahwa dalam perjalanannya Tim inti telah melakukan adendum
terhadap TOR tertanggal 20 Januari 2016 yang berisi tambahan pada poin 6 yaitu Rencana
Penggunaan Dana Konsolidasi yang sebelumnya tidak dimuat, namun demikian kendatipun
TOR adendum telah disepakati berlaku akan tetapi tanggal yang dimuat tetap
mencantumkan tanggal 20 Januari 2016 dan dalam Dokumen TOR adendum belum
ditandatangani;
Menimbang, bahwa pada tanggal 29 Agustus 2016, jajaran Direksi (Direktur Utama
dan Direktur) PD. BPR NTB se-Nusa Tenggara Barat melakukan rapat tentang Penentuan
Tambahan Kontribusi Biaya Konsolidasi PD. BPR NTB, yang isinya bahwa mengingat
proses konsolidasi masih panjang dan membutuhkan dukungan tambahan biaya, maka
disepakati beberapa hal sebagai berikut :
5. Tambahan kontribusi biaya konsolidasi masing-masing PD. BPR NTB sebesar Rp.
200.000.000,-
6. Pembayaran kontribusi tambahan biaya konsolidasi dilakukan secara bertahap.
Menimbang, bahwa dalam penerimaan dana konsolidasi sesuai yang disetorkan
oleh masing-masing BPR se-NTB telah diterima dan dikelola oleh Terdakwa bersama
MUHAMMAD FADLU, yang bersumber dari Rekening. 022.00.00002.04-1 a.n.
Konsolidari BPR NTB/JIHAN AMALIA dengan total sejumlah Rp 1.274.979.000 dan yang
bersumber dari Rekening 4737,01.017044.53.9 a.n Konsolidasi BPR/MUHAMMAD
FADLU, S, sebesar Rp. 624.208.868, sehingga keseluruhan dari kedua rekening tersebut
sejumlah Rp. 1.899.187.871,- sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini :
RINCIAN PENERIMAAN DANA YANG DITERIMA DAN DIKELOLA
OLEH TIM KONSOLIDASI

R Jumlah Setoran
e
k
N e
o n
i
n
Bima Dompu SumbawaSumbawa Barat Lotim Loteng Lobar Mataram Tota
g

1 Nomor Rek. 022.00.00002.04-1 a.n. Konsolidasi BPR NTB/JIHAN AMALIA

-
Set
ora
n
Ko
ns
oli
da 70.000.00 120.000.0 170.000.0 70.000.0 170.000.0 20.000.0 120.000.0 100.000.0
si 0 00 00 00 00 00 00 00 840.0

-
Pelatihan 24.500.00 21.000.00 24.500.00 14.000.0 28.000.00 28.000.0 28.000.00 14.000.00
Syariah 0 0 0 00 0 00 0 0 182.0

-
Pelatihan 17.100.00 15.200.00 24.700.00 5.700.00 32.300.00 44.900.0 19.000.00
IT 0 0 0 0 0 00 0 1.900.000 160.8

- Fee dari
PT. USSI 90.00

- Bunga
Bank 2.

Sub 111.600.0 156.200.0 219.200.0 89.700.0 230.300.0 92.900.0 167.000.0 115.900.0


Jumlah 00 00 00 00 00 00 00 00 1.274.

2 Nomor Rek. 4737.01.017044.53.9 a.n. Konsolidasi BPR NTB/MUHAMMAD FADLU, SH


- Setoran
Konsolid 80.000.00 80.000.0 95.000.00 80.000.0 80.000.00 80.000.0 30.000.00
asi 0 00 0 00 0 00 0 - 525.0

-
Pelatihan 13.466.25 2.688.7 10.777.50 8.839.00 28.226.25 3.877.50 22.410.00 8.838.7
IT 0 50 0 0 0 0 0 50 99.12

- Bunga
Bank

Sub 93.466.25 82.688.7 105.777.5 88.839.0 108.226.2 83.877.5 52.410.00 8.838.75


Jumlah 0 50 00 00 50 00 0 0 624.2

Jumlah Keseluruhan :

Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap dipersidangan, ternyata dana yang
bersumber dari BPR se NTB tersebut tidak seluruhnya dipergunakan untuk kepentingan
konsolidasi BPR NTB, akan tetapi atas inisiatif Terdakwa bersama MUHAMMAD FADLU
dan atau atas arahan/petunjuk DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM., sebagai Dewan
Pengarah menggunakan uang konsolidasi diluar TOR sebagai acuan atau pedoman yang
disepakati dalam penggunaan dana konsolidasi dan selain itu adanya mark-up dalam
penggunaan dana konsolidasi;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi LALU TEGUH MAULANA bersesuaian
dengan keterangan saksi I MADE ALIT MULIAWAN yang pada pokoknya mereka pernah
mendatangi JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi) yang tujuannya meminta uang
untuk keperluan biaya mendampingi komisi III DPRD NTB study banding ke Suya Jawa
Timur, dari keterangan Rohati (wakil bendahara) dirinyalah yang diperintahkan oleh
JIHAN AMALIA untuk mencairkan uang sejumlah Rp. 150.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) yang kemudian dibuatkan kwitansi pengeluaran uang atas nama MUHAMMAD
FADLU. Uang sejumlah tersebut kemudian dibagi untuk saksi LALU TEGUH MAULANA
sejumlah Rp. 50.000.000,- I MADE ALIT MULIAWAN sejumlah Rp. 50.000.000,- dan
untuk pembayaran dana lain-lain tim konsolidasi Rp. 50.000.000,- yang diterima Bu.
Denda;
Menimbang, bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh I MADE
ALIT MULIAWAN selanjutnya bersama-sama dengan LALU TEGUH MAULANA
mengantar uang tersebut ke Rumahnya I NENGAH PASEK ADI , yang setelah uang
diterima I NENGAH PASEK ADI mengucapkan kata-kata “uang ini saya terima dan yang
gini-gini harus clear and clean;
Menimbang, bahwa dana sejumlah Rp. 50.000.000,- yang diterima oleh saksi
LALU TEGUH MAULANA dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi) kemudian
dibawa ke Suya untuk acara Study banding bersama rombongan DPRD Provinsi NTB dan I
MADE ALIT MULIAWAN ikut berangkat ke Suya sebagainpeserta study banding dari
unsur yang mewakili pemprov NTB;
Menimbang, bahwa fakta yang terungkap dipersidangan, saksi I MADE ALIT
MULIAWAN setibanya di Suya pernah ditelpon oleh I NENGAH PASEK ADI dengan
mengatakan “ tadi saya sudah telpon pak LALU TEGUH MAULANA tolong ambilkan
amplop dan kasihkan ke pak Muzihir (anggota DPRD Prov NTB) “ selanjutnya I MADE
ALIT MULIAWAN menanyakan kepada saksi LALU TEGUH MAULANA yang
kebetulan mereka menginap di kamar dan Hotel yang sama ( Hotel Bekisar) tentang
perintah I NENGAH PASEK ADI tersebut lalu I MADE ALIT MULIAWAN diberi
amplop oleh saksi LALU TEGUH MAULANA yang berisi uang sejumlah
Rp.27.000.000,00 (dua puluh tujuh juta rupiah).
Menimbang, bahwa keesokan harinya I MADE ALIT MULIAWAN ditelpon lagi
oleh I NENGAH PASEK ADI agar mengambil uang tambahan kepada LALU TEGUH
MAULANA sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk diserahkan kepada
Muzihir anggota DPRD NTB dan atas perintah tersebut uang sejumlah Rp. 37.000.000,-
(tiga puluh juta rupiah) telah diserahkan oleh I MADE ALIT MULIAWAN kepada
Muzihir, selanjutnya pada saat hendak pulang ke Lombok di Bandara Juanda Suya Muzihir
kembali meminta uang kepada I MADE ALIT
MULIAWAN sejumlah Rp.600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) karena ada staf DPRD NTB yang
belum mendapat bagian, dengan demikian uang yang yang diserahkan I MADE ALIT
MULIAWAN kepada Muzihir adalah sejumlah Rp.37.600.000,00 (tiga puluh juta enam ratus ribu
rupiah) ;
Menimbang, bahwa terhadap pengeluaran dana konsolidasi yang diarahkan untuk
dibeberikan kepada I NENGAH PASEK ADI dan anggota DPRD NTB ( Muzihir ) tersebut
menurut MUHAMMAD FADLU yang dibenarkan oleh terdakwa dibuatkan siasat dalam
bentuk “Surat Keterangan” yang ditandatangani oleh MUHAMMAD FADLU Dkk yang
seolah-olah sebagai peminjaman uang dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi)
yang dipergunakan untuk biaya operasional konsolidasi BPR NTB;
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi LALU TEGUH MAULANA bersesuaian
dengan keterangan saksi I MADE ALIT MULIAWAN yang menerangkan telah datang
mengantarkan uang sejumlah Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kerumahnya I
NENGAH PASEK ADI dan adanya perintah melalui telfon dari I NENGAH PASEK ADI
kepada I MADE ALIT MULIAWAN untuk mengambil sejumlah uang dari LALU
TEGUH MAULANA kemudian menyerahkannya kepada Muzihir (anggota DPRD NTB)
pada saat mengikuti study banding ke Suya sebagaimana telah dipertimbangkan dimuka,
fakta tersebut telah dibantah oleh I NENGAH PASEK ADI yang menerangkan dirinya
tidak pernah menerima sejumlah uang maupun memberi perintah untuk menyerahkan
sejumlah uang kepada anggota DPRD NTB;
Menimbang, bahwa dalam rangka mencari kebenaran meteriil tentang persoalan
adanya batahan penerimaan sejumlah uang maupun perintah menyerahkan uang, Majelis
Hakim telah melakukan konfrontir terhadap saksi LALU TEGUH MAULANA dan I
MADE ALIT MULIAWAN bersama I NENGAH PASEK ADI , dipersidangan saksi
LALU TEGUH MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN tetap pada keterangan
telah menyerahkan uang kepada I NENGAH PASEK ADI dan adanya perintah
menyerahkan uang kepada Mauzihir anggota DPRD NTB uang mana merupakan bagian
dari dana konsolidasi yang diambil dari JIHAN AMALIA (bendahara tim konsolidasi);
Menimbang, bahwa dari konfrontir tersebut, dihubungkan dengan keterangan
Rohati (Wakil Bendahara) yang diperintahkan oleh JIHAN AMALIAucihatiani (bendahara)
untuk mencairkan uang di Bank selanjutnya setelan cair diserahkan kepada LALU TEGUH
MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN yang kemudian dalam kwitansi penerimaan
uang tertera atas nama MUHAMMAD FADLU, bersesuaian pula dengan keterangan saksi
LALU TEGUH MAULANA dan I MADE ALIT MULIAWAN yang mengatar langsung
sejumlah uang ke rumahanya I NENGAH PASEK ADI , selanjutnya pada saat I MADE
ALIT MULIAWAN tiba di Suya dalam rangka study banding telah 2 (dua) kali
mendapatkan telfon dari I NENGAH PASEK ADI yang memerintahkan untuk mengambil
uang di saksi LALU TEGUH MAULANA dan menyerahkannya kepada Muzihir (anggota
DPRD NTB), dari fakta-fakta yuridis tersebut Majelis berkeyakinan ada perintah dari I
NENGAH PASEK ADI untuk menyerahkan sejumlah uang kepada Muzihir dan I
NENGAH PASEK ADI menerima sejumlah uang yang mana uang tersebut merupakan
bagian dari dana konsolidasi BPR NTB;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi MUHAMMAD FADLU, S, yang
dibenarkan oleh Terdakwa dan bersesuaian dengan keterangan saksi Fahrul Hasani (sopir I
NENGAH PASEK ADI ), dari dana yang tersimpan pada Rekening JIHAN AMALIA dan
yang tersimpan pada Rekening MUHAMMAD FADLU, S, telah dipergunakan untuk :
a. Rekening konsolidasi yang tersimpan pada rekening JIHAN AMALIA di antaranya digunakan
untuk :
1. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan kepada pak LALU TEGUH
MAULANA ;
2. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diserahkan oleh pak Samsudin
bersama LALU TEGUH MAULANA kepada I NENGAH PASEK ADI ;
3. Sejumlah Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) diminta oleh Manggakang lewat
MUHAMMAD FADLU ;
4. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI ;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI melalui sopir nya Fahrul Hasani ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI dihalaman gedung DPRD Propinsi ;
7. Sejumlah Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) diserasahkan oleh MUHAMMAD
FADLU di ruangan kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) saksi serahkan oleh MUHAMMAD FADLU
kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I NENGAH PASEK ADI untuk THR
anggota Dewan ;

b. Bahwa dana konsolidasi yang masuk ke rekening MUHAMMAD FADLU diantaranya di


gunakan untuk :
1. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III dan saat itu hanya berdua
saja;
2. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU di parkiran kantor DPRD Propinsi yang menerima Menggaukang dengan
disaksikan oleh Hidayat Akbar ;
3. Sejumlah Rp.60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan Komisi III hanya berdua saja;
4. Sejumlah Rp.35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di Hotel Aston;
5. Sejumlah Rp.30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruangan kerja I NENGAH PASEK ADI ;
6. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluuh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
7. Sejumlah Rp.26.000.000,00 (dua puluh enam juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
8. Sejumlah Rp.4.000.000,00 (empat juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD FADLU
kepada I NENGAH PASEK ADI untuk biaya kunjungan dan konsumsi anggota Komisi III
DPRD ke Lombok Timur
9. Sejumlah Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) diserahkan dipinggir jalan di Selong ;
10. Sejumlah Rp.15.000.000,00 (lima belas juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI
11. Sejumlah Rp.40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI di ruang Komisi III ;
12. Sejumlah Rp.20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) diserahkan oleh MUHAMMAD
FADLU kepada I NENGAH PASEK ADI diruang kerja I NENGAH PASEK ADI ;
13. Sejumlah Rp.170.000.000,00 (seratus tujuh puluh juta rupiah) diserahkan diruang kerja I
NENGAH PASEK ADI oleh MUHAMMAD FADLU sehari sebelum MUHAMMAD
FADLU berangkat ke Semarang;

Bahwa dengan demikian total dana yang diserahkan kepada I NENGAH PASEK ADI menurut
MUHAMMAD FADLU adalah sejumlah Rp. 770.000.000,00 (tujuh ratus tujuh puluh juta rupiah) ;
Menimbang, bahwa dana-dana yang diserahkan oleh MUHAMMAD FADLU
kepada DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM., sebagaimana tersebut di atas dengan dalih
untuk biaya percepatan Perda, biaya untuk sumbangan Pekan Olahraga Wartawan
ternyata tidak tercantum dalam TOR;
Menimbang, bahwa dalam pengelolaan dana Konsolidasi dan Perubahan Bentuk
Badan Hukum PD BPR NTB menjadi PT Bank BPR sejumlah Rp. 1.899.187.871,- tersebut
telah dibuatkan pertanggung jawaban oleh terdakwa, saksi MUHAMMAD FADLU dan
atas arahan/petunjuk Dewan Pengarah DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI sebagai berikut :

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 525.451.300 85.669.068
1.848.030.971 1.734.176.326 113.854.645

No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket


1 Rek. Bendahara - - -
2 Rek Wakil Ketua - 85.406.880 85.406.880
- 85.406.880 85.406.880

Rincian Total Seluruh IURAN DAN BIAYA


No Uraian Masuk Keluar Saldo Ket
1 Rek. Bendahara 1.236.910.603 1.208.725.026 28.185.577
2 Rek Wakil Ketua 611.120.368 610.858.180 262.188
1.848.030.971 1.819.642.206 28.388.765
Menimbang, bahwa laporan pertanggung jawaban yang dibuat tersebut yang
menyebutkan penerimaan Rp. 1.848.030.971,- dan pengeluaran Rp. 1.819.642.206 serta
saldo Rp. 28.388.765,- tersebut setelah dilakukan audit oleh BPKP Perwakilan NTB
ditemukan data sebagai berikut :

Penggunaan

No Masuk Tidak Sesuai Tidak Dapat


Riil
Ketentuan Dipertanggung Jawabkan
1 1.899.187.871 807.333.521 11.700.000 1.051.882.500

1.063.582.500

Menimbang, bahwa dari nilai yang tidak sesuai ketentuan dan yang tidak dapat
dipertanggung- jawabkan sejumlah Rp. 1.063.582.500,- dengan perincian sebagai berkut :
Tidak Sesuai Tidak Dapat
No Tanggal Uraian Ketentuan Dipertanggung
Jawabkan
1 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 4.500.000
2 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
3 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 2.700.000
4 31-05-2016 Honor dan Uang Saku Tim Studi Banding ke Aceh 1.800.000
5 21-04-2016 Biaya Sumbangan Pekan Olahraga Wartawan Nasional 7.000.000
6 16-06-2016 Biaya Pelatihan IT 50.000.000
7 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 37.600.000
8 25-02-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
9 10-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 50.000.000
10 21-03-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 60.000.000
11 07-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 30.000.000
12 08-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
13 27-04-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 10.000.000
14 01-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 15.000.000
15 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 5.000.000
16 14-07-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
17 14-10-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 200.000.000
18 14-11-2016 Biaya Pengurusan Konsolidasi 20.000.000
19 13-01-2017 Biaya Pengurusan Konsolidasi 75.000.000
20 18-08-2016 Biaya Percepatan Perda 50.000.000
21 22-08-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
22 23-08-2016 Biaya Percepatan Perda 70.000.000
23 24-08-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
24 31-08-2016 Biaya Percepatan Perda 35.000.000
25 07-09-2016 Biaya Percepatan Perda 15.000.000
26 20-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
27 27-09-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
28 29-09-2016 Biaya Percepatan Perda 5.000.000
29 06-10-2016 Biaya Percepatan Perda 40.000.000
30 09-10-2016 Biaya Percepatan Perda 20.000.000
31 26-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 6.500.000
32 28-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
33 29-08-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 7.000.000
34 06-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 5.000.000
35 16-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
36 17-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.600.000
37 21-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 14.000.000
38 26-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 2.000.000
39 27-09-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 3.000.000
40 06-10-2016 Biaya Jamuan Anggota Dewan 4.000.000
41 25-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
42 25-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
43 26-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
44 30-08-2016 Biaya Transportasi 1.500.000
45 02-09-2016 Biaya Transportasi 1.000.000
46 18-10-2016 Biaya Transportasi 4.000.000
47 03-09-2016 Biaya Transportasi 500.000
48 04-09-2016 Biaya Transportasi 500.000
49 04-09-2016 Biaya Transportasi 500.000
50 04-09-2016 Biaya Transportasi 200.000
51 12-09-2016 Biaya Transportasi 150.000
52 17-09-2016 Biaya Transportasi 600.000
53 12-10-2016 Biaya Transportasi 700.000
54 28-10-2016 Biaya Transportasi 400.000
55 01-10-2016 Biaya Pembuatan SPJ 5.000.000
56 05-10-2016 Biaya Pembuatan SPJ 10.000.000
57 28-10-2016 Biaya Pembuatan SPJ 6.000.000
58 24-09-2016 Biaya Kunjungan Komisi 3 DPRD Provinsi NTB ke PD 9.000.000
BPR NTB Lombok Timur
59 29-09-2016 Biaya Pengurusan Tanah Bekas RSU Provinsi 5.000.000
60 27-09-2016 Biaya Operasional Pelatihan IT 3.632.500
11.700.000 1.051.882.500
1.063.582.500
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa KADEK DWI YOGANTARA,SP dan
MUHAMMAD FADLU,SH tidak mampu membuat per-tanggungjawaban penggunaan
dana-dana tersebut dengan benar, maka terdakwa bersama MUHAMMAD FADLU, S, atas
arahan/petunjuk DR. Ir. I NENGAH PASEK ADI , MM., membuat rekayasa bukti-bukti
pertanggung-jawaban sebagai berikut :

No Uraian Jmlh Lembar Jumlah (Rp)


Statement of Account dari Hotel Aston Inn
1 14 322.725.000
Mataram dengan uraian kegiatan rapat-rapat
Daftar terima honor Rapat di Hotel Aston Inn
2 14 229.000.000
Mataram
Daftar terima honor Tim Penilaian Kinerja Direksi
3 8 201.600.000
dan Divisi
Daftar terima honor Tim Pengkajian Akademisi
4 8 134.400.000
Konsolidasi
Daftar terima biaya BBM dan sewa mobil Tim
5 4 198.000.000
Penilaian Kinerja Direksi dan Divisi
J u m l a h 1.085.725.000

Menimbang, bahwa berdasar pada pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, menurut


Majelis Hakim terdakwa dalam melakukan perbuatan pidana sebagaimana dakwaan Subsidair telah
terpenuhi melakukan perbuatan dari tindak pidana yang didakwakan dan dapat disimpulkan dari
peristiwa yang menggambarkan bahwa terdakwa dengan peserta perbuatan aquo dalam perkara ini
MUHAMMAD FADLU dan DR. IR. I NENGAH PASEK ADI bekerja bersama-sama sedemikian
rupa hingga melakukan tindak pidana yang didakwakan, sehingga dengan demikian unsur “sebagai
orang yang melakukan, menyuruh melakukan dan turut serta melakukan” telah terpenuhi menurut
hukum;

Menimbang, bahwa selanjutnya oleh karena dakwaan SUBSIDAIR juga


dihubungkan dengan Pasal 64 ayat (1) KUHP maka perlu diuraikan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa rumusan Pasal 64 ayat (1) KUHP selengkapnya berbunyi ”jika
antara beberapa perbuatan, meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau
pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu
perbuatan berlanjut, maka hanya diterapkan satu aturan pidana, jika berbeda-beda, yang
diterapkan yang memuat ancaman pidana pokok yang paling berat”.
Menimbang, bahwa beberapa perbuatan supaya dapat dipandang sebagai satu
perbuatan yang diteruskan (vortgezette handeling), menurut pengetahuan dan praktek harus
memenuhi syarat-syarat yaitu harus timbul dari suatu niat, perbuatan itu harus sama atau
sama jenisnya, dan wakktu antaranya tidak boleh terlalu lama.
Menimbang, bahwa menurut memori penjelasan pembentukan Pasal 64 KUHP,
pembentuk undang-undang hanya mensyaratkan bahwa berbagai perilaku itu haruslah
merupakan pelaksanaan dari suatu keputusan yang terlarang, dan bahwa kejahatan berlanjut
itu hanya dapat terjadi dari sekumpulan tindak pidana sejenis.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana telah diuraikan di atas,
diketahui bahwa terdakwa telah mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, atau
perbuatan lain atas Harta Kekayaan PD BPR NTB dalam beberapa kali pada waktu yang
berbeda-beda pada periode bulan September 2015 sampai dengan 2016 dan pengalihan
yangb tidak sesuai TOR adalah merupakan keputusan yang terlarang dan patut dianggap
ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan
berlanjut, dengan demikian berdasarkan pada fakta-fakta yuridis yang diuraikan di atas
unsur Pasal 64 ayat (1) KUHP juga telah terpenuhi menurut hukum;

Menimbang, bahwa dari seluruh uraian pertimbangan di atas maka semua unsur
Pasal 3 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang perubahan atas
UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHPidana, Jo. Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana telah dipertimbangkan dan
terpenuhi menurut hukum;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari pasal 3 UU No. 31 tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 telah terpenuhi menurut hukum,
maka Terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah dan menyakinkan
melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwan Subsidair;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dalam dakwaan Subsidair telah
terpenuhi menurut hukum, maka Terdakwa harus dinyatakan telah terbukti secara sah
dan menyakinkan melakukan tindak pidana Pencucian Uang sebagaimana
didakwakan dalam dakwan Kedua;
Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa maupun team Penasihat Hukum
Terdakwa telah menyampaikan Pledoi yang pada pokoknya menyatakan terdakwa tidak
terbukti bersalah dan mohon kepada Majelis Hakim mebebaskan terdakwa dari dakwaan
Penuntut Umum, dalam hal ini oleh karena secara substansi pokok perkara telah dinyatakan
terbukti secara sah dan menyakinkan yakni terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak
pidana Korupsi, maka semua argumentasi hukum, pendapat Terdakwa maupun penasihat
Hukum Terdakwa dalam pledoinya yang menyimpulkan Terdakwa tidak terbukti bersalah
haruslah dikesampingkan;
Menimbang, bahwa di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang
dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana baik sebagai alasan pembenar dan atau
alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa berdasarkan pada Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun
1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa adalah
Pidana Penjara dan Pidana Denda yang akan dituangkan di dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa apabila pidana denda yang dijatuhkan kepada Terdakwa tidak
dibayar oleh Terdakwa maka pidana denda tersebut harus diganti dengan Pidana
KURUNGAN (Pasal 30 KUHPidana) yang lamanya akan ditentukan di dalam amar putusan
ini;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dijatuhi pidana maka masa penahanan
yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dengan pidana yang dijatuhkan;
Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka biaya perkara harus
dibebankan kepada terdakwa (Pasal 222 KUHAP);
Menimbang bahwa seluruh barang bukti sebagaimana telah disita sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku maka barang bukti tersebut ditetapkan dalam amar putusan;
Menimbang, bahwa sebelum terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP., dijatuhi pidana,
terlebih dahulu Majelis Hakim harus mempertimbangkan keadaan-keadaan yang memberatkan dan
keadaan yang meringakan terdakwa (Pasal 197 ayat (1) butir f KUHAP);
Keadaan-keadaan yang memberatkan:
- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan program pemerintah RI yang sedang giat
memberantas tindak pidana korupsi;
Keadaan-keadaan yang meringankan:
- Terdakwa bersikap sopan selama persidangan;
- Terdakwa belum pernah dihukum;
- Terdakwa mengaku bersalah;
- Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga;
-
Memperhatikan Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana Jo. Pasal 64 ayat (1) KUH Pidana serta peraturan perundang-
undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP., tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam Dakwaan
Kesatu Primair;
2. Membebaskan Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP., oleh karenanya dari
Dakwaan Kesatu Primair tersebut;
3. Menyatakan Terdak KADEK DWI YOGANTARA, SP,. telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “KORUPSI” secara bersama-sama dan
sebagai Perbuatan Berlanjut”;
4. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP,
tersebut dengan pidana PENJARA selama 2 ( dua ) tahun dan 6 ( enam ) bulan serta
Pidana JIHAN AMALIAebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), dengan
ketentuan apabila Terdakwa tidak membayar pidana denda tersebut maka diganti dengan
pidana Kurungan selama 2 ( dua ) bulan;
5. Menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa KADEK DWI
YOGANTARA, SP, dikurangkan seluruhnya dengan pidana yang dijatuhkan;
6. Menetapkan bahwa terdakwa KADEK DWI YOGANTARA, SP tetap berada di dalam
tahanan
7. Menetapkan barang bukti :
1. 1 (satu) fotocopy legalisir buku data Kontribusi Konsolidasi BPR se- NTB (PD. BPR
NTB Dompu);
2. Asli 1 (satu) buku Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Tahun Buku 2016 PD. BPR
NTB Dompu;
3. 1 (satu) buku Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun Buku 2016 PD. BPR NTB
Lombok Tengah;
4. 1 (satu) unit lemari / rak Server yang terdiri dari :
- 5 (lima) buah server, Windows Server 2016 processor Intel (R) Xeon (R) CPU
E5-2609 v3 @ 1.90GHz 1.90 GHz dan 4 (empat) buah server OS Linux (tidak
berfungsi);
- Installed memory (RAM) 16,0 GB (15,5 GB usable);
- System type 64-bit Operating System, x64-based processor;
- Pen and Touch No Pen or Touch Input is available for this Display;
- Computer name, domain, and workgroup settings;
- Computer name WIN-8J1MPK10F6G;
- Full computer name WIN-8J1MPK10F6G;
- Computer description;
- Workgroup WORKGROUP;
- Windows activation;
- Windows is activated Read the Microsoft Software License Terms;
- Product ID 00376-40000-00000-AA947;
- 1 (satu) buah Mikrotik Routerboard;
- 1 (satu) buah Switchhub Allied Telesis;
- 1 (satu) buah PC Router (Linux);
- 1 (satu) unit UPS APC 5000 VA dalam kondisi mati & tidak bisa dipakai;
5. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir SK Pengangkatan
6. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Permendagri No.22 Tahun 2006;
7. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Perda. No.10 Tahun 2007 tentang PD BPR
NTB;
8. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Akta Konsolidasi;
9. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Sk. Bank Indonesia;
10. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Rincian modal disetor Bank 2 tahun
terakhir;
11. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Rencana kerja tahun 2016;
12. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Rencana kerja tahun 2017;
13. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Laporan pertanggungjawaban Direksi Tahun
2016;
14. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir SK.Gubernur NTB No. 500-487 tahun
2017 tentang pembagian dan penggunaan laba PD BPR NTB per 31 Desember 2016;
15. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Penerimaan kontribusi konsolidasi PD BPR
NTB;
16. 4 (empat) rangkap copy dan legalisir SOP Pengadaan Barang & Jasa PD BPR NTB
Lombok Barat;
17. 4 (empat) rangkap copy dan legalisir SOP Pengadaan Barang & Jasa PD BPR NTB
Lombok Barat;
18. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat OJK tahun 2016 tentang LHP;
19. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat OJK tahun 2017 tentang LHP;
20. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat Kepala LKPP ke BPKP Perwakilan
Jateng;
21. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat Ekonomi tentang Proses Percepatan
Penggabungan PD BPR NTB;
22. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Kwitansi pembayaran IT ke PT USSI tahap I;
23. 4 (empat) rangkap foto capy dan legalisir Surat ke OJK tentang Permohonan Izin
Prinsip Konsolidasi PD BPR NTB se-NTB;
24. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir RUPS-LB tanggal 2 Februari 2016;
25. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat dan bukti pelatihan Syariah;
26. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat Study Banding ke Aceh;
27. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat dan bukti kontribusi Konsolidasi
yang disetor ke Bendahara;
28. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat dan bukti kontribusi Konsolidasi
yang disetor ke Saudara MUHAMMAD FADLU;
29. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Kwitansi pengambilan uang oleh Saudara
MUHAMMAD FADLU di Bendahara;
30. 4 (empat) rangkap foto copy dan legalisir Surat kontribusi pelatihan di Hotel Aston
dan bukti pembayaran pelatihan yang diterima Saudara MUHAMMAD FADLU;
31. 1 (satu) buku foto copy legalisir Rencana kerja tahunan tahun;
32. 1 (satu) buku foto copy legalisir Rancana kerja tahunan tahun 2016;
33. 4 (empat) buku copy legalisir Buku besar harian Konsilidasi PD. BPR. NTB Lombok
Timur;
34. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsilidasi 02/02/2016;
35. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat pembayaran Kontribusi Konsolidasi
09/02/2016;
36. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran Konsolidasi 15/02/2016;
37. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat konstribusi konsolidasi 28/01/2016;
38. 4 (empat) surat foto copy legalisir Iuran konsolidasi 16/03/2016;
39. 4 (empat) surat foto copy legalisir Pembayaran konstribusi konsolidasdi 15/03/2016;
40. 4 (empat) surat foto copy legalisir Biling Statment/ Pembayaran Aplikasi PT. USSI;
41. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsolidasi 18/8/2016;
42. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsolidasi 19/9/2016;
43. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat peryataan kontribusi konsolidasi
13/09/2016;
44. 4 (empat) surat foto copy legalisir Pembayaran server 05/10/2016;
45. 4 (empat) buku foto copy legalisir Iuran konsolidasi 7/10/2016;
46. 4 (empat) surat foto copy legalisir Surat pembayaran konstribusi 04/10/2016;
47. 4 (empat) surat foto copy legalisir Pembayaran server 17/10/2016;
48. 4 (empat) surat foto copy legalisir Ongkos kirim server 16/11/2016;
49. 4 (empat) buku copy legalisir Buku besar harian biaya pelatihan PD. BPR NTB Lombok
Timur;
50. 4 (empat) buku foto copy legalisir Kontribusi pelatihan Tim IT 13/09/2016;
51. 4 (empat) buku foto copy legalisir Konstribusi pelatihan Tim IT 19/09/2016;
52. 1 (satu) surat foto copy legalisir SK Mutasi pegawai 04/10/2010;
53. 1 (satu) buku Foto Copy Legalisir Laporan Pertanggung-jawaban Direksi pada Rapat
Umum Pemegang Saham PD. BPR NTB Lombok Timur Tahun Buku 2016;
54. 1 (satu) buku Copy Legalisir Rancana kerja tahunan PD. BPR NTB Lombok Timur
Tahun 2017
55. 1 (satu) bundel Foto Copy Legalisir RKT BPR NTB Sumbawa Tahun 2016;
56. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 01/Tim.Kons/01/2016, tanggal 28 Januari 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 20.000.000,- (kwintasi
terlampir);
57. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 11/Tim.Kons/03/2016, tanggal 15 Maret 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 30.000.000,- (kwintasi
terlampir);
58. Foto Copy Legalisir Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor: 384/011/BPR
SBW/Dir/999/UM tanggal 4 Mei 2016 senilai Rp. 480.600.000,-, pengadaan Aplikasi
Core Banking IBS Realtime (kwitansi terlampir);
59. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 24/Tim.Kons/05/2016, tanggal 24 Mei 2016
perihal undangan mengikuti dasar-dasar perbankan Syaria (kwintasi terlampir);
60. Foto Copy Legalisir Perjanian Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan (Managed
Services) Jaringan USSI Link Solution dengan PT. INFOKOM.EXE dengan kontrak
No.: 03/BPR NTB/Jaringan/SPK/6/2016 tanggal 20 Juni 2016 kontrak senilai Rp.
153.305.300,-(kwitansi terlampir);
61. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 043/Tim.Kons/08/2016, tanggal 18 Agustus 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 50.000.000,- (kwintasi
terlampir);
62. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 045/Tim.Kons/09/2016, tanggal 9 September 2016
perihal undangan mengikuti pelatihan Tim IT. (kwintasi terlampir);
63. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 048/Tim.Kons/09/2016, tanggal 13 September
2016 perihal pembayaran kontribusi konsolidasi tahap II sebesar Rp. 50.000.000,-
(kwintasi terlampir);
64. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 050/Tim.Kons/05/2016, tanggal 15 September
2016 perihal undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi Core Banking Hasil
Assesment. (kwintasi terlampir);
65. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 58/Tim.Kons/10/2016, tanggal 4 Oktober 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 100.000.000,- (kwintasi
terlampir);
66. Foto Copy Legalisir Surat Nomor: 24/Tim.Kons/10/2016, tanggal 21 Oktober 2016
perihal pembayaran kontribusi konsolidasi sebesar Rp. 15.000.000,- (kwintasi
terlampir);
67. Fotocopy SK Gubernur tentang Pengangkatan Direksi PD.BPR NTB Sumbawa Barat
Masa bakti 2015-2019 tanggal 24 November 2015 ditanda tangani oleh M. Zainul
Majdi;
68. Fotocopy Peraturan Daerah Nusa Tenggara Barat (PERDA) Nomor 10 Tahun 2007
Tentang Bank Perkreditan Rakyat Nusa Tenggara Barat Tanggal 29 Desember 2007
ditanda tangani oleh Lalu Serinata;
69. Fotocopy SK Gubernur tentang pengangkatan TIM Konsolidasi tanggal 04 Januari
2016 ditanda tangani oleh M. Zainul Majdi;
70. Fotocopy Undangan pembentukan Tim Konsolidasi bertempat di ruang rapat Biro
ekonomi Setda NTB tanggal 08 Januari 2016 yang dilampirkan dengan Resume
Pembentukan Tim Surat N0.031/PERB WIL/I/ 2016 tanggal 13 Januari 2016 ditanda
tangani oleh MUHAMMAD FADLU;
71. Fotocopy Berita Acara RUPS-LB dan Surat Kuasa Pemda KSB 02 Februari 2016;
72. Fotocopy Kegiatan TIM Kerja 04 Februari 2016;
73. Fotocopy Pengumuman Koran Penggabungan 04 Maret 2016;
74. Fotocopy RKT BPR NTB Sumbawa Barat 2016 Tanggal 11 Januari 2016;
75. Fotocopy Surat Percepatan Penggabungan 13 April 2016;
76. Fotocopy Penegasan MoU dan penunjukan KAP 15 April 2016;
77. Fotocopy Evaluasi Penyelesaian Tugas Tim Konsolidasi 18 April 2016;
78. Fotocopy Undangan Pembahasan Rancangan Konsolidasi 16 Mei 2016;
79. Fotocopy Pertemuam Tim IT Konsolidasi dg Tim USSI 26 September 2016;
80. Fotocopy Evaluasi hasil kerja Tim Konsolidasi 27 September 2016;
81. Copy Surat permintaan Laporan Pertanggungjawaban kontribusi Dana Kosolidasi 20 Juli
2017.
82. Fotocopy Berita Acara Rapat Direksi PD.BPR NTB Se NTB Tentang Penentuan
Kontribusi Biaya Konsolidasi PD.BPR NTB Tanggal 28 Desember 2015;
83. Fotocopy Pembayaran tahap pertama, tanggal bayar 01 Februari 2016 ke rekening
JIHAN AMALIA No.022.22.00002.04-1 Sebesar Rp.20.000.000,- Surat
N0.01/Tim.Kons/01/ 2016 tanggal 28 Januari 2016 ditanda tangani oleh KADEK
DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
84. Fotocopy Pembayaran tahap Kedua , tanggal bayar 08 Maret 2016 ke rekening
JIHAN AMALIA No. 022.22.00002.04-1 Sebesar Rp.20.000.000,- Surat
N0.04/Tim.Kons/01/ 2016 tanggal 09 Februari 2016 ditanda tangani oleh KADEK
DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
85. Fotocopy Pembayaran tahap Ketiga, tanggal bayar 16 Maret 2016 ke rekening
JIHAN AMALIA No. 022.22.00002.04-1 Sebesar Rp.30.000.000,- Surat
N0.11/Tim.Kons/01/ 2016 tanggal 15 Maret 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI
YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
86. Fotocopy Pembayaran tahap keempat, tanggal bayar 22 Agustus 2016 ke rekening
MUHAMMAD FADLU No. 4737.01. 017044.53.9 Sebesar Rp.30.000.000,- Surat
No. 043/Tim.Kons/08/ 2016 tanggal 18 Agustus 2016 ditanda tangani oleh
MUHAMMAD FADLU;
87. Fotocopy Pembayaran tahap Kelima, tanggal bayar 19 Oktober 2016 ke rekening
MUHAMMAD FADLU No. 4737.01.017044.53.9 sebesar Rp.50.000.000,- Surat
N0.048/Tim.Kons/09/2016 tanggal 13 September 2016 ditanda tangani oleh
MUHAMMAD FADLU;
88. Fotocopy Bersamaan Pembayaran biaya kontribusi pendididkan IT Tanggal bayar 19
Oktober 2016 ke rekening MUHAMMAD FADLU No. 4737.01.017044.53.9
Sebesar Rp 6.900.000,- Surat N0.050/Tim.Kons/09/2016 tanggal 15 September 2016
ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA.
89. Fotocopy Undangan Rapat Tim Konsolidasi tentang Pembahasan Rancangan
Konsolidasi dll bertempat di Ruang rapat Biro Ekonomi Setda NTB tanggal 15
Februari 2016 Surat No.15/Tim.Kons/02/2016 tanggal 12 Februari 2016 ditanda tangani
oleh KADEK DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
90. Fotocopy Undangan Sosialisasi dan Pembahasan Konsolidasi bertempat di Hotel
Jayakarta tanggal 19-20 Februari 2016 Surat N0.07/Tim.Kons/02/ 2016 tanggal 16
Februari 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan LALU
TEGUH MAULANA;
91. Fotocopy Undangan Rapat sosialisasi Oleh ICON Plus Jakarta dan Pembahasan
kerja sama dengan PT USSI Bandung bertempat di Rumah makan / Lesehan Green
Asri sayang-sayang Mataram Tanggal 8 April 2016 dan proses pengadaan di internal
PD.BPR KSB Surat No.14/Tim. Kons/04/ 2016 tanggal 04 April 2016 ditanda
tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
92. Fotocopy Surat dari Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda NTB Tentang
Proses Percepatan Penggabungan PD.BPR NTB Surat N0. 500/220/EKON-III/2016
tgl 13 April 2016 ditanda tangani oleh Dr.Ir.I NENGAH PASEK ADI . MM;
93. Fotocopy Surat dari Biro Ekonomi Setda NTB tentang Penegasan MoU dan
Penunjukan KAP Surat No.500/225/ EKON-III/2016 tanggal 15 April 2016 ditanda
tangani oleh Dr.Ir.I NENGAH PASEK ADI .MM;
94. Fotocopy Lampiran dan Kerja sama dengan PT USSI Aplikasi Core Banking ditanda
tangani di Lombok Raya tanggal 08 April 2016 Rp 145.200.000 Pembayaran Tahap
pertama 28 April 2016 sebesar Rp. 72.600.000,- Ke rek.PT.USSI No.
130.000.5499747 Bank Mandiri Jadwal implementasi Kwitansi Tagihan dari PT
USSI 12 April 2016 Kwitansi Transfer BPR 28 April 2016 ke PT USSI;
95. Fotocopy Undangan Rapat Evaluasi Penyelesaian Tugas-tugas masing-masing Tim
bertempat Ruang Rapat PD.BPR NTB Lobar tgl 21 April 2016 Surat
No.19/Tim.Kons/04/ 2016 tgl 18 April 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI
YOGANTARA dan LALU TEGUH MAULANA;
96. Fotocopy Undangan Perbaikan rancangan Konsolidasi Surat N0.22/Tim.Kons/05/
2016 tanggal 11 Mei 2016 ditanda tangani oleh MUHAMMAD FADLU dan LALU
TEGUH MAULANA;
97. Fotocopy Undangan rapat Pembahasan Rancangan Konsolidasi bertempat di Ruang
Rapat Biro Ekonomi Tanggal 18 Mei 2016 Surat N0.23/Tim.Kons/05/ 2016 tanggal
16 Mei 2016 ditanda tangani oleh KADEK DWI YOGANTARA dan LALU TEGUH
MAULANA;
98. Fotocopy Undangan mengikuti Assesment Aplikasi Core Banking IBS Real Time
Surat N0.35/Tim.Kons/06/ 2016 tgl 10 Juni 2016 ditandatangani oleh MUHAMMAD
FADLU dan LALU TEGUH MAULANA;
99. Fotocopy Undangan Pengadaan Hardwere Surat N0.39/Tim.Kons/07/ 2016 tanggal
12 Juli 2016 ditanda tangani oleh MUHAMMAD FADLU dan LALU TEGUH
MAULANA;
100. BA Rapat Direksi se NTB tentang Penentuan Tambahan Kontribusi biaya
Konsolidasi Tanggal 29 Agustus 2016;
101. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan TIM IT Surat N0.045/Tim.Kons/09/
2016 tanggal 09 September 2016 ditanda tangani oleh MUHAMMAD FADLU;
102. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi core Banking hasil
Assesment Surat N0.047/Tim.Kons/09/ 2016 tgl 13 September 2016 ditanda tangani
oleh MUHAMMAD FADLU;
103. Fotocopy Surat Pembayaran kontribusi Konsolidasi Tahap II Surat
N0.048/Tim.Kons/09/ 2016 tanggal 13 September 2016 ditanda tangani oleh
MUHAMMAD FADLU;
104. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi core Banking hasil
Assesment Surat No.050/Tim.Kons/09/2016 tgl 15 September 2016 ditanda tangani
oleh KADEK DWI YOGANTARA.SP;
105. Fotocopy Undangan Koordinasi tindak lanjut Konsolidasi PD.BPR NTB Surat
No.053/ Tim.Kons/09/ 2016 tanggal 22 September 2016 ditanda tangani oleh
KADEK DWI YOGANTARA.SP;
106. Fotocopy Surat undangan mengikuti Evaluasi Hasil Temuan UAT Aplikasi Core
Banking Surat No.054/Tim.Kons/09/ 2016 tgl 22 September 2016 ditanda tangani
oleh KADEK DWI YOGANTARA.SP;
107. Fotocopy Surat Tim IT Konsolidasi ke Ketua Tim Konsolidasi tentang hasil UAT
Surat No.01/Tim IT/IX/2016 tanggal 23 September 2016 ditanda tangani olehUntung
Sunaryo (Ketua) dan Agus Salim (Koordinator);
108. Fotocopy Surat undangan Koordinasi Tindak lanjut Konsolidasi PD.BPR NTB
bertempat di Sekretariat Kantor Pusat PD.BPR NTB Mataram tanggal 27 September
2016 Surat No.055/Tim.Kons/09/ 2016 tanggal 22 September 2016 ditanda tangani
oleh KADEK DWI YOGANTARA.SP;
109. Fotocopy Surat undangan mengikuti pelatihan User Surat N0.57/Tim.Kons/10/ 2016
tanggal 04 Oktober 2016 ditanda tangani oleh MUHAMMAD FADLU dan LALU
TEGUH MAULANA;
110. Fotocopy Surat Permintaan Pembayaran Kontribusi Konsolidasi Surat
No.58/Tim.Kons/10/ 2016 tanggal 04 Oktober 2016 ditanda tangani oleh
MUHAMMAD FADLU dan LALU TEGUH MAULANA;
111. Fotocopy Surat persiapan migrasi Data, Stress Test Aplikasi IBS dan Jaringan Online
Surat No.04/Tim-AK & IT/X/2016 tanggal 20 Oktober 2016 ditanda tangani oleh
Haryanto.SE;
112. Dokumen rekap proses Strees Test PD.BPR NTB KSB Tanggal 24 Oktober 2016.
113. Fotocopy legalisir 4 (empat) buah buku Rencana Kerja Tahunan (RKT) PD. BPR
NTB Lombok Barat Tahun Buku 2016
114. 1 (satu) bundel foto copy dokumen kontrak pekerjaan pengembangan dan
implementasi aplikasi core–banking IBS realtime niai kontrak Rp.110.000.000,- TA
2016 Instansi Penyedia PT. USSI;
115. 1 (satu) lembar foto copy rincian pengeluaran konsolidasi Tahun 2016, tanggal 15 Mei
2017;
116. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal 5
Februari 2016 sebesar RP.20.000.000,-;
117. 1 (satu) lembar foto copy surat Tim Konsolidasi Nomor : 01/Tim.Kons/01/2016, 28
Januari 2016 perihal : pembayaran kontribusi konsolidasi;
118. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal
10 Maret 2016 sebesar Rp.20.000.000,-;
119. 1 (satu) lembar foto copy surat Tim Konsolidasi No : 04/ Tim.Kons/01/2016, 9
Februari 2016 perihal : pembayaran kontribusi konsolidasi;
120. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal
24 Maret 2016 sebesar Rp.30.000.000,-;
121. 1 (satu) lembar foto copy surat Tim Konsolidasi Nomor : II/Tim.Kons/03/2016, 15
Maret 2016 perihal : pembayaran kontribusi konsolidasi;
122. 1 (satu) lembar foto copy slip setoran Bank NTB Cabang Utama Pejanggik tanggal
25 Mei 2016 sebesar Rp.14.000.000,-;
123. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi penerimaan sebesar Rp.14.000.000 tgl 27 Mei
2016;
124. 1 (satu) lembar copy slip setoran PT. BRI sebesar Rp.1.938.750 tgl 13 September
2016;
125. 1 (satu) lembar foto copy surat tim konsolidasi Nomor: 045/Tim.Kons/09/2016
tanggal 9 September 2016 perihal : undangan mengikuti pelatihan Tim IT;
126. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi untuk pembayaran kontribusi pelatihan UAT
(hotel aston) sebesar rp.6.900.000 tanggal 27 September 2016;
127. 1 (satu) lembar foto copy surat tim konsolidasi No : 050/Tim.Kons/09/2016 tgl 15
September 2016 perihal undangan mengikuti pelatihan UAT Aplikasi Core Banking
Hasil Assesment;
128. 1 (satu) lembar foto copy daftar nama peserta UAT (Tim–12);
129. 1 (satu) lembar copy slip setoran Bank NTB sebesar Rp.30.000.000 tgl 30 September
2016;
130. 1 (satu) lembar copy slip setoran Bank NTB sebesar Rp.1.900.000,- tgl 12 Oktober
2016;
131. 2 (dua) lembar foto copy surat tim konsolidasi Nomor: 057/Tim. Kons/10/2016
tanggal 04 Oktober 2016 perihal : undangan pelatihan user;
132. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi sebesar Rp. 33.000.000 tanggal 27 Mei 2016
untuk biaya Impl online realtime aplikasi core banking BPR versi IBS dan biaya
transport dan akomodasi (pembayaran tahap I);
133. 1 (satu) lembar copy slip setoran Bank Mandiri sebesar Rp.33.000.000,- tgl 27 Mei
2017;
134. 1 (satu) lembar foto copy berita acara tanggal 19 bulan september 2016;
135. 1 (satu) lembar foto copy daftar hadir rapat tanggal 19 September 2016;
136. 1 (satu) lembar foto copy surat Nomor: 153.09.Dir/ BPR-NTB Mtr/2016 perihal:
mohon petunjuk pembayaran kontribusi konsolidasi PD. BPR NTB se-NTB;
137. 2 (dua) Lembar copy berita acara rapat direksi PD. BPR NTB se–NTB tgl 28
Desember 2015;
138. 1 (satu) lembar foto copy daftar hadir rapat tanggal 28 Desember 2015;
139. 2 (dua) Lembar copy berita acara rapat direksi PD. BPR NTB se–NTB tgl 29
Agustus 2016;
140. 1 (satu) lembar foto copy daftar hadir rapat tanggal 29 Agustus 2016;
141. 1 (satu) bundel foto copy rencana kerja tahunan PD. BPR NTB Mataram Tahun Buku
2016;
142. 1 (satu) bundel foto copy revisi rencan kerja PD. BPR NTB Mataram Tahun Buku
2016; Dikembalikan kepada JOHARIAH, SE.
143. 1 (satu) buku asli dokumen biaya konsolidasi PD. BPR NTB.
144. 1 (satu) buah buku asli / fotocopy legalisir buku tabungan Bank BRI Britama Unit
Selong Kota Selong Nomor Rek 4737.01.017044-53.9 an. MUHAMMAD FADLU,
SH;
145. 1 (satu) buah buku asli / fotocopy legalisir buku tabungan SIMPEDA Bank NTB
Cabang Gerung Nomor Rekening 022.22.00002.04-1 an. Konsolidasi BPR NTB/
DENDE S., SE;
146. 1 (satu) lembar asli/ fotocopy legalisir surat undangan No : 005/439/EKON tanggal 25
Januari 2016 Perihal Undangan RUPS-LB;

Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan Barang Bukti dalam perkara
atas nama Terdakwa MUHAMMAD FADLU, S;
9. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000. (lima ribu rupiah).

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram pada Rabu Tanggal 10 Oktober
2018 oleh kami LALU NALDI SURYA PRATAMA, SM, yang ditetapkan oleh Ketua
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram sebagai Hakim Ketua
Majelis, LALU MUHAMMAD BINTANG, S, MUHAMMAD BUGIE SYAHRIAR,
SM, dan LALU RENDY JAYADI , SMH, Hakim Ad Hoc Tipikor sebagai Hakim
Anggota, putusan ini telah diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari
Jumat tanggal 12 Oktober 2018 ole Hakim Ketua Majelis didampingi Hakim-Hakim
Anggota tersebut, dibantu oleh I PUTU SURYAWAN, S, Panitera Pengganti Pada
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Mataram, dihadiri oleh BUDI
TRIDADI WIBAWA, S, Penuntut Umum pada Kejaksaan Tinggi NTB dan Terdakwa
didampingi oleh Penasihat Hukumnya;
HAKIM KETUA MAJELIS,

LALU MUHAMMAD BINTANG, SH.MH.,

HAKIM ANGOTA,

LALU NALDI S.P, SH.MH. M.BUGIE SYAHRIAR, SH.MH.

LALU RENDY JAYADI , SH.MH. MUHAMMAD TAESIR ,SH.

PANITERA PENGGANTI,

KURNIA SAFITRI , SH.

Anda mungkin juga menyukai